RUANG PERAWATAN X
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PELITA HARAPAN
KABUPATEN KUNINGAN
Dosen Pembimbing :
Ns. Aria Pranatha, S.Kep.,M.Kep
Ns. Aditiya Puspa Negara S.Kep.,M.Kep
Oleh :
Idhar Prayogi JNR0200108 Pujawati JNR0200114
Isnaeni Budi P JNR0200109 Puspa Kartika JNR0200115
Lya Vinalysa JNR0200111 Revita Ayu JNR0200117
Maslikah JNR0200112 Rina Herdiana JNR0200118
Prameswari S JNR0200113
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, karunia serta hidayah sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan manajemen yang berjudul “Manajemen Ruang Perawatan X Rumah Sakit
Umum Daerah Pelita Harapan Kabupaten Kuningan”.
Penulis sadar, bahwa laporan manajemen ini dapat terselesaikan berkat dukungan
dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis dengan setulus hati
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Prof. Dr. Hj. Dewi Lailatul Badriah, M.Kes., AIFO selaku Ketua Yayasan
Pendidikan Bhakti Husada Kuningan (YPBHK).
2. Abdal Rohim, S.Kp., M.H selaku Ketua STIKes Kuningan.
3. Aria Pranatha, S.Kep., Ners., M.Kep selaku Ketua Prodi Profesi Ners STIKes
Kuningan dan Pembimbing Stase Manajemen.
4. Aditya Puspanegara, S.Kep., Ners., M.Kep selaku Pembimbing Stase
Manajemen.
5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, yang telah
memberikan moral dan bantuan kepada penulis.
Penulis menyadari karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan dalam
menyusun laporan manajemen ini masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena
itu, penulis membutuhkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk
kesempurnaan laporan manajemen ini
Penulis
DAFTAR ISI
COVER............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL........................................................................................... v
DAFTAR BAGAN.......................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
A. Latar Belakang.............................................................................
B. Tujuan Praktik.............................................................................
BAB II TINJAUAN TEORI..........................................................................
A. Manajemen Keperawatan.............................................................
B. Konsep Manajemen Unit..............................................................
C. Metode Fungsional.......................................................................
D. Discharge Planning.......................................................................
BAB III MANAJEMEN RUANGAN RUANG X RUMAH SAKIT
UMUM KUNINGAN MEDICAL CENTER (RSU-KMC)
TAHUN 2021………………………………………………………………...
A. Gambaran Umum Rumah Sakit....................................................
B. Kajian Analisis Situasi.................................................................. 35
BAB VI ANALISIS DATA DAN PERENCANAAN……………………..
123
A. Analisis Data.................................................................................
B. Prioritas Masalah..........................................................................
C. Analisa penyebab (fish bone).......................................................
D. Planning of Action........................................................................
BAB V IMPLEMENTASI DAN EVALUASI..............................................
A. Implementasi................................................................................
B. Evaluasi........................................................................................
BAB V PENUTUP..........................................................................................
A. Kesimpulan...................................................................................
B. Saran.............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Zaman era globalisasi seperti saat ini, kuantitas (jumlah) rumah sakit
jumlah rumah sakit ini terkadang tidak diikuti dengan peningkatan kualitas
rumah sakit itu sendiri, salah satu contohnya dalam hal mutu pelayanan yang
Tahun 2009 pasal 29B rumah sakit bertanggung jawab dalam memberikan
pelayanan yang bermutu, diperlukan penataan dan manajemen yang baik pula,
pelayanan yang baik pula kepada pasien yang dirawat di rumah sakit.
2015). Kuantitas atau jumlah sumber daya perawat merupakan aspek yang
dan sebagainya.
antara lain sebagai berikut: top manager, middle manager, dan nursing low
sumber daya manusia dan materi secara efektif. Tujuan dari manajemen
tanggung jawab lebih dalam merawat pasien terutama di instalasi rawat inap
dimana perawatlah yang merawat pasien selama 24 jam. Oleh karena itu,
2015). Kuantitas atau jumlah sumber daya perawat merupakan aspek yang
dan sebagainya.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
keperawatan
Ruang X
di Ruang X.
pelayanan keperawatan di X.
ditemukan.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
manajerial untuk mengembangkan tujuan yang jelas dan realistis bagi pelay
anan keperawatan, sesuai dengan teori, sistematik, prinsip dan metode yang
saling berkaitan dan berada pada tataran institusi yang besar dengan organi
sasi keperawatan yang ada di dalamnya sampai ke level unit. Teori ini meli
puti pengetahuan tentang misi dan tujuan dari institusi tetapi masih membut
ik.
menggunakan tenaga manusia yang ada serta sumber daya lain dan teknolo
bahwa manajemen adalah seni dan ilmu, atau suatu seni yang punya landas
pakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankan suat
1. Planning (Perencanaan)
Perencanaan merupakan suatu proses berkelanjutan yang diawali
jamin pasien atau pasien akan menerima pelayanan kesehatan yang mer
rg, 2017).
a. Tujuan Perencanaan
apai.
laksanaan program.
c. Prasyarat perencanaan
- Pengumpulan data
- Analisa lingkungan (SWOT: strength, weakness, opportunities, t
hreatened)
nghambat
ang digunakan.
e. Jenis Perencanaan
f. Manfaat Perencanaan
- Membantu proses manajemen dalam menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan lingkungan.
aan
- Memudahkan kordinasi
- Membuat tujuan lebih khusus, lebih rinci dan lebih mudah dipah
ami
g. Keuntungan Perencanaan
duktif.
h. Kelemahan Perencanaan
- Perencanaan mempunyai keterbatasan dalam hal ketepatan infor
ambil
2. Organizing (Pengorganisasian)
uatu kegiatan kesatuan yang telah ditetapkan (Siagian, 2016 dalam Nur
dengan unit lainya, baik menurut vertikal maupun horizontal, yang bert
en.
a. Prinsip Pengorganisasian
ertentu.
b. Langkah-langkah Pengorganisasian
- Tujuan organisasi harus dipahami oleh staf. Tugas ini sudah tert
mencapai tujuan.
n yang praktis.
- Menetapkan berbagai kewajiban yang harus dilaksanakan oleh s
- Mendelegasikan wewenang.
3. Ketenagaan
t-tepatnya.
ngarahan:, Pengawasan
n tenaga:
- Tercapainya tujuan
a. Fungsi pengarahan
b. Langkah-langkah pengarahan
stasi.
erjadi sesuai dengan rencana yang telah disepakati, instruksi yang dikel
unjukkan kekurangan dan kesalahan agar dapat diperbaiki dan tidak terj
adi lagi. Pengawasan juga diartikan sebagai suatu usaha sistematik untu
akan dengan cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan pe
ck, 2017). Sepuluh karakteristik suatu sistem control yang baik yaitu: h
penerimaan pada titik kritis, harus objektif, harus fleksibel, harus menu
- Analisa Tugas
a mengukur dukungan fisik saja, dan secara relatif beberapa alat dig
- Kontrol kualitas
a. Prinsip controlling
b. Pelaksanaan controlling
- Ronde keperawatan.
t.
c. Tipe controlling
- Input control.
- Proses control.
- Output control.
- Menetapkan standar
tapkan.
e. Manfaat Pengawasan
1. Manajemen Unit
a. Ruangan
2) Letak: jauh dari tempat keramaian seperti kantin, dekat dengan ruang
sesuai dengan jumlah tempat tidur, jumlah dan ukuran jendela sesuai
dengan besar ruangan, warna cat lembut, tidak berjamur, bersih, pintu
kamar mandi dengan pasien sesuai, lantai tidak licin, bersih, letak
sampiran ada pada setiap tempat tidur pasien. Terdapat papan penunjuk
arah.
tempatnya.
7) Emergency trolley
8) O2 dan manometer
plester, set infus, kateter, NGT, kondom kateter, urine bag, dan obat-
obatan.
10) Alat-alat rumah tangga: kasur, bantal, guling, meja, jam dinding,
kursi, lemari (besar dan kecil), lampu, alat makan (piring, sendok,
radiologi).
c. Hubungan perawat-pasien
d. Hubungan perawat-perawat
masalah tim
keperawatan yang mengacu kepada visi, misi dan tujuan rumah sakit,
meliputi:
1. Man
sehari.
2. Money
3. Metode/ model
Menjelaskan tentang metode keperawatan yang ada dalam sebuah
labolatorium.
4. Material
a. Lingkungan Fisik
b) Ukuran
Vasilities (2015-2017)
c) Ruangan
empat pasien.
dari sisi dan kaki tempat tidur dan dinding. diruang multiple
bed ukuran lantai minimal 1,22 m2, dalam area multiple bed
d) Desain Ruangan
tutup mayat)
- Alat kedokteran dan kesehatan (alat mandi, alat eliminasi,
5. Marketing
konsumen, indikator dari tingginya nilai jual rumah sakit dapat dilihat
2016: 2018).
sakit, hal ini dilihat dari pelayanan keperawatan yang ada dalam
d. TOI
pat tidur tidak ditempati dari telah diisi kesaat terisi berikutnya. Indi
pat tidur. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3
hari.
e. BTO
rapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu (De
pkes RI, 2015), Dalam satu tahun idealnya tempat tidur dipakai rata
tujuan organisasi.
b) Tujuan SPO
dalam organisasi
petugas/pegawai terkait.
inefisiensi
c) Fungsi SPO :
dilacak.
4) Mengarahkan petugas/pegawai untuk sama-sama disiplin dalam
bekerja.
d) Penerapan SPO
2) Para pegawai akan lebih memiliki percaya diri dalam bekerja dan
3) SPO juga bisa dipergunakan sebagai salah satu alat trainning dan
kedudukan dan fungsi yang sangat signifikan. Oleh karena itu diperlukan
untuk menjadi sumber daya manusia yang profesional, handal sehingga dapat
alam, 2017), yang mengacu kepada tahapan proses keperawatan yang meli
a. Kriteria Pengkajian
- Status biologis-psikologis-sosial-spritual
nda/ gejala (S), atau terdiri dari masalah dan penyebab (P, E).
a terbaru.
rawatan
4. Standar 4: Implementasi
Perawat mengimplementasikan tindakan yang telah diidentifikasi dalam
an
5. Standar 5: Evaluasi
dalam pencapaian tujuan dan merevisi data dasar dan perencanaan. Ada
h pencapaian tujuan
ncanaan keperawatan
1. Definisi
rtulis tentang status dan perkembangan kondisi pasien serta semua kegi
uga dapat sebagai wahana komunikasi dan koordinasi antar profesi (Int
pasien dan perubahan yang terjadi dari tindakan yang dilakukan oleh p
an pada pasien.
kbaiknya.
aspek:
a. Hukum
Bila terjadi suatu masalah yang berhubungan dengan profesi kepo
ngadilan.
imonitor melalui catatan yang akurat. Hal ini akan membantu men
c. Komunikasi
an lain akan bisa melihat catatan yang ada dan sebagai alat komun
atan.
d. Keuangan
f. Penelitian
g. Akreditasi
4. Standar Dokumentasi
a. Data demografik
c. Formulir persetujuan
d. Diagnosa
e. Pengobatan
h. Catatan perawat
j. Catatan laboratorium
5. Metode Pendokumentasian
watan.
d. Merubah instruksi tanpa izin dan tidak melalui prosedur yang bena
r.
a. Pengkajian
b. Perencanaan
penito, 2018).
c. Implementasi
penito, 2018).
d. Evaluasi
e. Catatan perkembangan
(Carpenito, 2018).
Berbentuk dalam tabel dan grafik selama 24 jam antara lain : berat
h. Perencanaan pulang
i. Perawatan di rumah
arpenito, 2018)
yaitu:
Menurut Grant & Massey (2019) dan Marquis & Huston (2019) ada 5
dua. Pada saat itu karena masih terbatasnya jumlah dan kemampuan per
kukan satu atau dua fungsi bagi semua pasien dalam sebuah unit.
tan)
keterampilan saja.
Misalnya seorang perawat khusus menangani vital pasien, pera
wat yang lain khusus memandikan pasien, perawat lain mengurus obat-
ebagai keterampilan saja. Selain itu ketika tanggung jawab untuk seora
asien saat dinas. Pasien akan dirawat oleh perawat yang berbeda untuk
setiap shift dan tidak ada jaminan bahwa pasien akan dirawat oleh oran
g yang sama pada hari berikutnya. Metode penugasan kasus biasa ditera
pkan satu pasien satu perawat, dan hal ini umumnya dilaksanakan untu
ana. Metode primer ini ditandai dengan adanya keterkaitan kuat dan ter
us menerus antara pasien dan perawat yang ditugaskan untuk merencan
vidu
an advokasi
bagai disiplin.
Skema 2 : Sistem pemberian keperawatan ”Primary Nursing”
an sehingga timbul motivasi dan rasa tanggung jawab perawat yang tin
Kron & Gray (2018) pelaksanaan model tim harus berdasarkan konsep
berikut:
n tehnik kepemimpinan.
watan terjamin.
- Anggota tim menghargai kepemimpinan ketua tim.
- Peran kepala ruang penting dalam model tim. Model tim akan ber
dari tenaga professional, tehnikal dan pembantu dalam satu grup kecil y
Kelebihan:
Kelemahan :
kasus pasien selama dirawat. Para manejer dapat terkait dengan muatan
- Dengan pasien secara geografis berada dalam satu unit atau unit-uni
f. Metode Modular
akit sampai pasien pulang. Keuntungan pada metode modular mutu pel
en. Tidak banyak tenaga perawat register (Ners) yang dimanfaatkan seh
tua tim.
Keuntungan:
- Biaya efektif.
Kerugian :
unit yang lain didalam atau di luar suatu agen pelayanan kesehatan umum.
pada saat tepat dan sumber yang tepat dengan harga yang terjangkau
untuk meninggalkan satu unit pelayanan kepada unit yang lain didalam
atau diluar suatu agen pelayanan kesehatan umum, sehingga pasien dan
sosial.
masyarakat.
Di dalam perencanaan pulang, terdapat pemberian edukasi atau
1) Bagi Pasien:
sebagai bagian yang aktif dan bukan objek yang tidak berdaya.
2) Bagi Perawat:
segera antisipasi.
pulang ini dilakukan apabila kondisi pasien baik dan tidak terdapat
terdekat.
Keadaan Pasien:
Perencanaan Pulang
strategi dan program kerja. Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor
kotak isu – isu strategis yang timbul sebagai hasil titik pertemuan antara
EKSTERNAL
OPPORTUNITY THREAT
INTERNAL
STRENGTH Comparative Advantage Mobilization
WEAKNESS Divestment/ Invesment Damage Control
Sumber : Hisyam (2010)
Keterangan :
b. Sel B : Mobilization
Sel ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. disini
a. Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor serta jumlah
dengan asumsi nilai 1 berarti skor yang paling rendah dan 10 berarti
kuadran SWOT.
Keterangan :
taktisnya.
organisasi.
membenahi diri.
BAB III
MANAJEMEN RUANG PERAWATAN UMUM 3
RUMAH SAKIT UMUM KUNINGAN MEDICAL CENTER
TAHUN 2021
Analisis situasional fungsi manajemen dikaji oleh mahasiswa profesi Ners
Kampus 2 STIKes Kuningan untuk mencapai kompetensi praktek manajemen
keperawatan. Analisa situasional mencakup seluruh kegiatan manajemen di Ruang
Perawatan X Rumah Sakit Umum Daerah Harapan Pelita Kabupaten Kuningan yaitu
keadaan ruangan, lingkungan dan orang-orang yang melaksanakan pekerjaan di
ruangan X. Hal ini dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang kekuatan dan
kelemahan dalam manajemen agar dapat diberi intervensi.
Rubby 1
Koridor
RPA
Saphire 1
Saphire 2
5) Kapasitas Unit Ruangan
- Ruang perawatan pasien kamar (I) terdapat 10 bed pada ruangan.
Ruang perawatan pasien kamar (III) terdapat 10 bed pada ruangan.
Ruang perawatan pasien kamar (ISO TBC) terdapat 10 bed pada
ruangan. Ruang perawatan pasien kamar (ISO B20) terdapat 10 bed
pada ruangan.
- Ruang perawat
- Nurse station
- Ruang gudang
- Ruang Toilet
- Ruang cuci alat
b. Analisis Pasien
1) Karateristik
Ruang adalah ruang perawatan anak dalam yang melayani
perawatan pasien khusus anak dengan jumlah 10 diagnosa medis dan
10 diagnosis keperawatan terbanyak di RUANG X Periode Bulan
Januari-Februari 2021.
- 10 Diagnosa Medis Terbanyak di RUANG X :
1. Hipertensi
2. Pneumonia
3. Gastritis
4. Anemia
5. Typhoid,
6. TB
7. GEA
8. Stroke
9. DHF
10. CKD.
- 10 diagnosis keperawatan menurut SDKI terbanyak di Ruang X
1. Gangguan perfusi jaringan selebral(D.0017)
2. Gangguan pertukaran gas (D.0003)
3. Nyeri akut (D.0077)
4. Gangguan rasa nyaman (D.0074)
5. Defisit nutrisi (D.0019)
6. Pola nafas tidak efektif (D.0005)
7. Risiko ketidakseimbangan cairan (D.0036)
8. Intoleransi aktivitas (D.0056)
9. Hipertemia (D.0130)
10. Hipervolemia (D.0022)
c. Analisis Unit Layanan Keperawatan
1) Flow of Care
Tabel 3.4. Flow of Care
No Ruangan Jumlah
.
1. Ruang perawat 0
2. Ruang perawatan pasien 4
3. Ruang cuci alat 1
4. Toilet 1
5. Ruang alat 1
Kapasitas unit ruang Ruang X memiliki ruang perawatan yang
terdiri dari : 4 ruangan yaitu kamar perawatan pasien : kamar
(I) terdapat 10 bed. perawatan pasien kamar (III) terdapat 10
bed. Ruang perawatan pasien kamar (ISO TBC) terdapat 10
bed. Ruang perawatan kamar (ISO B20) terdapat 10 bed.
Berikut ini deskripsi keadaan masing-masing ruangan :
a) Koridor
Keadaan lantai pagi, siang, dan malam bersih. Terdapat 7
(tujuh) tempat sampah didepan kamar inap namun belum
ada pemilahan jenis sampah. Terdapat handsrub di setiap
dinding kamar pasien.
b) Kantor perawat
Terdapat 1 kamar mandi, 1 meja resepsionis, dalam kondisi
baik dengan penataan yang cukup rapih, meja tersebut
digunakan untuk menyimpan dokumen-dokumen dan status
pasien, bersih, botol sabun cuci disi jika sudah habis dan
kran mengalir.
c) Ruang kepala ruangan
Tidak terdapat ruang kepala ruangan.
d) Lingkungan dan ventilasi
Pencahayaan di ruang X ISO TBC dan ISO B20 kurang
baik, karena jendela ruang perawatan pasien tidak di buka,
yang di buka hanya pintu kamar.
3) Manajemen Asuhan Keperawatan
Tabel 3.6. Manajemen Asuhan Keperawatan
Simpulan Masalah :
Perlu ditingkatkan lagi dalam pelaksanaan alur penerimaan pasien masuk di
Ruang X (ruang penyakit dalam) khususnya dalam pelaksanaan
informconsent pada pasien. Kemudian perlu di tingkatkan dalam melakukan
tindakan sesuai SOP.
Simpulan Masalah :
Perlu ditingkatkan dalam Discharge Planning di Ruang X, karena belum ada
perencanaan secara terstruktur dan kebutuhan pendidikan kesehatan bagi
pasien dan keluarga pasien yang belum terpenuhi hanya ada surat pengantar
pulang saja.
Kebutuhan Nutrisi
- Menu makanan pasien diatur oleh bagian gizi dan
disesuaikan dengan kondisi pasien.
- Penyajian makanan diberikan 3 kali sehari.
- Penyajian makan pagi jam 06.30-07.00, makan siang
jam 12.00 dan makan sore jam 16.00-17.00.
- Makanan dan air minum disajikan dalam keadaan
tertutup.
- Perubahan diet pasien didokumentasikan di buku
makanan.
- Dari segi penyajian makanan, kebersihan makanan,
ketepatan waktu pemberian makan hampir seluruh
pasien mengatakan sudah “baik”
- Kontrol makanan atau diet ditentukan oleh dokter dan
dilakukan oleh ahli gizi
Simpulan Masalah :
Perlu dipertahankan dalam Pemenuhan Kebutuhan Nurtisi pada pasien di
Ruang X.
Kebutuhan Eliminasi
- Pemenuhan kebutuhan eliminasi dilakukan dengan
bantuan keluarga ke kamar mandi
- Kamar mandi tersedia 1 disetiap kamar dengan
kondisi kotor dan aliran air yang lancar.
Simpulan Masalah :
Perlu ditingkatkan dalam Kebutuhan Eliminasi bagi pasien di Ruang X,
mengenai kebersihan kamar mandi ruang perawatan dan pispot yang tersedia.
Kebutuhan Aktifitas
- Pemenuhan ADL Pasien dilbantu oleh keluarga
- Pendidikan kesehatan yang dilakukan perawat
melalui lisan, menggunakan alat bantu seperti leaflet.
- Untuk mobilisasi pasien resiko jatuh, dipasang
pengaman tempat tidur dan diberikan edukasi ke
keluarga.
Simpulan Masalah :
Perlu dipertahankan dalam Kebutuhan Aktifitas pasien di Ruang X.
Diagnosa keperawatan
Pendiagnosaan masalah diambil dari keluhan utama
pasien dan pengkajian observasi perawat.
Perencanaan Keperawatan
Secara keseluruhan perencanaan intervensi
keperawatan sudah sesuai dengan Diagnosa
keperawatan yang muncul tetapi dikarenakan
diagnosa yang diambil hanya berdasarkan keluhan
utama (tidak komprehensif) perencanaan yang
dibuatpun sedemikian minimal buat pasien.
Pelaksanaan Keperawatan
- Sebesar 50 % dari rencana tindakan yang dibuat
oleh perawat belum melibatkan pasien atau
keluarga
- Sebesar 50 % tujuan keperawatan belum terdapat
kriteria hasil.
- Implementasi dilakukan sesuai dengan jadwal
yang telah ditetapkan, sebagian besar
implementasi keperawatan yang dilakukan sesuai
kebutuhan pasien, terkadang berdasarkan
kebutuhan pasien saat itu tanpa perencanaan
terlebih dahulu.
- Berdasarkan observasi yang dilakukan dari 10
dokumentasi ASKEP didapatkan hasil 10
dokumentasi sudah mencantumkan nama,
tanggal, jam dan tanda tangan perawat dalam
melakukan setiap tindakan.
Evaluasi Keperawatan
- Evaluasi yang dilakukan sudah mengacu pada
tujuan dan dilakukan evaluasi hasil dari setiap
tindakan yang diberikan.
- Catatan perkembangan yang digunakan sudah
SOAP/SOAPIER dan sudah sesuai prosedur yang
tepat.
6. Metode Metode yang dipakai adalah metode fungsional
pengelolaan karena masih kekurangan tenaga perawat di ruangan
pasien Ruang X
7. Pendidikan Pendidikan kepada pasien dan keluarga dilakukan
secara pasif oleh perawat yaitu ketika pasien atau
keluarga menanyakan tentang penyakit atau hal lain
yang berkaitan dengan pasien. Menurut perawat
tidak ada rencana rutin memberikan pendidikan
kesehatan kepada pasien dan keluarga. Biasanya
dilakukan berbarengan pada saat tindakan.
8. Penelitian Menurut kepala ruangan belum ada rencana perawat
atau program perawat ruangan untuk melakukan
penelitian terhadap pasien (penyakit) yang ada di
ruangan. Akan tetapi sudah sering dilakukan
penelitian di ruangan oleh mahasiswa.
d. Sumber Daya
1) Manusia
Tabel 3.7. Sumber Daya
MASA
1. D3 6
2. S1 6
3. METHOD
Manajemen asuhan keperawatan di Ruang X menggunakan
metode keperawatan fungsional. Metode ini diterapkan dengan
menggunakan kerjasama tim perawat heterogen, terdiri dari ketua
Tim dan perawat pelaksana yang saling membantu. Selain itu,
kepala ruangan bertanggung jawab dalam merencanakan pekerjaan,
menentukan kebutuhan perawatan pasien, membuat penugasan,
mengarahkan dan melakukan supervisi, mengikuti visite dokter
untuk mengetahui kondisi, patofisiologis, tindakan medis yang
dilakukan, program pengobatan dan mendiskusikan dengan dokter
tentang tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien.
Adapun hasil observasi pada pendokumentasian proses
keperawatan pada 10 status rekam medis pasien yang sudah pulang
didapatkan.
Tabel 3.14. Pendokumentasian Proses Keperawatan
Pendokumentasian
Kategori
Terisi lengkap Tidak lengkap
Pengkajian awal rawat inap √
Penilaian resiko jatuh √
Lembar pemantauan TTV √
Edukasi √
Catatan perkembangan pasien √
Discharge planning √
Fungsi manajemen keperawatan diuraikan sesuai dengan jabatan dan uraian
tugasnya, yaitu sebagai berikut:
a. Pengkajian Manajemen Pelayanan Keperawatan
Tabel 3.15. Pengkajian Manajemen Pelayanan Keperawatan
HASIL
NO. OBJEK OBSERVASI
ADA TIDAK
1. Visi dan Misi Rumah Sakit
2. Visi dan Misi Bidang Keperawatan
3. Tujuan Ruangan
4. Struktur Organisasi Rumah Sakit
5. Struktur Organisasi Bidang keperawatan
6. Struktur Organisasi Ruangan
7. Stándar Asuhan Keperawatan (SAK)
8. Standar Operasional Prosedur (SOP)
9. Uraian tugas Kepala Instalasi Rawat
10. Uraian tugas Kepala Ruangan
11. Uraian tugas Perawat Pelaksana
12. Pedoman atau standar pendokumentasian
keperawatan
13. Format pengkajian asuhan keperawatan
14. Format diagnosa asuhan keperawatan
15 . Format rencana asuhan keperawatan
16. Format implementasi asuhan keperawatan
17. Format evaluasi asuhan keperawatan
18. Media komunikasi perawat dan teman
sejawat
19. Jadwal dinas
20. Perencanaan strategi Bidang Keperawatan
21. Standar kebutuhan tenaga keperawatan
22. Standar peralatan keperawatan
23. Pedoman rekruitmen, orientasi dan
bimbingan staf baru
24. Program rotasi dan mutasi tenaga
keperawatan
25. Program pengembangan kompetensi
keperawatan
26. Pola jenjang karir perawat
27. Pedoman dan program penilaian kinerja
perawat
28. Program peningkatan mutu pelayanan
keperawatan
29. Program supervisi atau audit pelayanan
keperawatan
30. Sistem informasi manajemen keperawatan
Total Skor 29
Persentase 96,67 %
Interprestasi
Skor: 0 – 15 (Kurang) Baik
Skor: 16 – 30 (Baik)
Total Skor 10
Persentase 25 %
Interprestasi
Skor: 0 – 20 (Negatif) Negatif
Skor: 21 – 40 (Positif)
Skor: 30 – 57 (Baik)
ASPEK ASUHAN
IV.
KEPERAWATAN
A. Persiapan
Mengkaji data subjektif dan objektif
pasien/keluarga
Merumuskan masalah keperawatan
pasien/keluarga
Merencanakan tindakan keperawatan
untuk pasien
Merencanakan tindakan keperawatan
untuk keluarga
Pelaksanaan Tindakan
B.
Keperawatan
Mengucapkan salam
Melakukan evaluasi/validasi masalah
pasien/keluarga
Membuat kontrak dengan
pasien/keluarga
Mendiskusikan tentang masalah yang
terjadi
Mendiskusikan cara-cara mengatasi
masalah
Melatih pasien/keluarga cara
mengatasi masalah
Memberikan pujian atas keberhasilan
pasien/keluarga
Menggunakan teknik komunikasi
terapeutik
Mengevaluasi respon subjektif
pasien/keluarga
Mengevaluasi respon objektif
pasien/keluarga
Melakukan kontrak pertemuan
berikutnya dengan pasien/keluarga
Melakukan pertemuan dengan pasien
dan keluarga minimal setiap dua hari
untuk membahas kondisi pasien
Memberikan pendidikan kesehatan
pada pasien dan keluarga
Membuat perencanaan pasien pulang
dan menyiapkan kelengkapan pasien
pulang
C. Dokumentasi Asuhan Keperawatan
Mendokumentasikan data hasil
pengkajian
Mendokumentasikan masalah
keperawatan pasien/keluarga
Mendokumentasikan tindakan
keperawatan terhadap pasien/keluarga
Mendokumentasikan evaluasi terhadap
tindakan keperawatan pasien/keluarga
(SOAP)
Total Skor 43
Presentase 89,58 %
Interprestasi Baik
Skor: 0 – 24 (Kurang)
Skor: 25 – 48 (Baik)
a. Identitas pasien
e. Genogram
f. Kebutuhan dasar
g. Riwayat sosial
i. Refleks
j. Pola tumbuh kembang
k. Riwayat imunisasi
4. MARKET
a. Indikator Mutu
Rumah Sakit Dalam manajemen, pemasaran salah satu hal yang
penting adalah indikator mutu. Dan mutu RS bisa dilihat dari
hasil pelayanan. Hasil perhitungan BOR, BTO, ALOS dan TOI
tanggal 14-18 Juli 2021 :
- BOR
jumlah hari perawatan
¿¿
87
x 100 %
19 x 5
87
x 100 %
120
= 91,57%
- ALOS
jumlahlama dirawat
¿¿
18
5
= 3,6 atau 4 hari
- TOI
( jumlah tempat tidur x periode ) −hari perawatan
¿¿
( 19 x 5 )−87
5
95−87
5
= 1,6 atau 2 hari
- BTO
¿¿
5
19
= 0,26 kali
5. MONEY
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan pendapatan
tiap orang didapatkan dari insentive, yang terdiri dari dana jasa,
umum dan BPJS.
Pendapatan tiap orang juga tergantung dari: masa kerja, golongan,
dan tingkat pendidikan.
Sistem keuangan atau administrasi di Ruangan X dikelola oleh
rumah sakit, dimana dalam Ruang X terdapat tenaga administrasi.
Sumber keuangan di Ruang X berasal dari jasa, pasien BPJS (PBI
dan Non PBI) dan pasien umum.
e. Lingkungan Kerja
1) Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik adalah semua keadaan yang terdapat disekitar,
seperti ruangan, suhu udara, sirkulasi udara, pencahayaan,
kebisingan, getaran mekanis, kebersihan dan bau-bauan, warna akan
berpengaruh secara signifikan tehadap hasil kerja manusia tersebut
(Wingjosoebroto, 2000).
a) Ruangan
b) Suhu Udara
perawat dan 1 gudang kecil. Tidak ada keluhan tentang suhu udara
c) Sirkulasi Udara
d) Pencahayaan
e) Kebisingan
belum ada tempat sampah non medis di setiap kamar pasien. Setiap
MAN
1. Latar belakang pendidikan
perawat di Ruang X kebanyakan
D3 sebanyak 8 orang dan S1
sebanyak 3 orang
Opportunity (O) Threat (T)
MAN MAN
1. Dorongan untuk melakukan 1. Pendidikan Kepala Ruangan
discharge planning timbul dari Berlatar Belakang D3
diri anda sendiri
2. Adanya mahasiswa ners stikku MARKET
yang praktik manajemen 1. Meningkatnya persaingan
keperawatan pelayanan kesehatan dengan RS
3. Terbuka kesempatan untuk lain mengenai ketepatan
melanjutkan pendidikan perawatan
2. Semakin tingginya permintaan
METHODE pelayanan kesehatan akibat
1. Perbaikan dari hasil supervisi adanya peningkatan
bisa dijadikan pedoman kekambuhan kondisi pasien
pembelajaran bagi praktek
keperawatan METHODE
2. Adanya kesempatan dari karu 1. Pendokumentasian asuhan
untuk mengadakan ronde keperawatan masih belum
keperawatan pada mahasiswa optimal karena belum mengacu
praktik dan juga perawat yang kepada SDKI, SLKI, SIKI
ada diruangan
MATERIAL
3. Ruang X (merupakan ruangan
kelas 2 dan 3 yang memiliki
potensi tingkat kemajuan yang
lebih baik.
B. Analisis Swot Kuantitatif
Tabel 4.2. Analisa SWOT Kuantitatif
Bobot x
Masalah bobot Rating keterangan
rating
Supervisi S-W
Kekuatan (Strength) = 3,1-2,8
1. Berdasarkan hasil 0,7 4 2,8 =0,3
wawancara, ruang X
menggunakan metode
fungsional dimana
memudahkan karu
untuk mengawasi staff
atau perawat pelaksana
yang praktek untuk
ketermpilan tertent
2. Masa kerja Kepala
Ruangan di Rumah sakit 0,3 1 0,3
> 6 tahun
1 3,1
Kelemahan (weakness)
1. Belum ada uraian yang 0,3 3 0,9
jelas tentang supervisi
2. Belum mempunyai 0,4 4 1,6
format yang baku
dalam pelaksanaan
supervisi 0,15 1 0,15
3. Kurang nya program
pelatihan dan
sosialisasi mengenai 0,15 1 0,15
supervisi
4. Latar belakang
pendidikan perawat di
Ruang X terdapat 6
perawat profesi ners
dan 6 perawat D3
2,8
Peluang (Opportunity) O-T
1. Adanya mahasiswa 0,3 3 0,9 = 3,3-2,8
ners stikku yang =0,5
praktik manajemen
keperawatan
2. Terbuka kesempatan 0,1 2 0,2
untuk melanjutkan
pendidikan
3. Perbaikan dari hasil 0,5 4 2
supervisi bisa
dijadikan pedoman
pembelajaran bagi
praktek keperawatan
4. Ruang X merupakan 0,1 2 0,2
ruangan kelas 2 dan 3
yang memiliki potensi
tingkat kemajuan yang
lebih baik.
1 3,3
Ancaman (Treath)
1. Makin tingginya 0,3 2 0,6
kesadaran masyarakat
akan pentingnya
kesehatan
2. Tuntutan pasien 0,5 4 2
sebagai konsumen
untuk mendapat
pelayanan yang
profesional dan
bermutu sesuai dengan
peningkatan biaya
perawatan
3. Meningkatnya 0,2 1 0,2
persaingan pelayanan
kesehatan dengan RS
lain mengenai
ketepatan perawatan
1 2,8
- Determine Strategy swot
Bagan 4.1. Determine Strategy SWOT
O
y
Q2 Q1
W S
T
0,5
x
0,3
Q3 Q4
Interpretasi : Hasil analisa terdapat di Quadran 1 (Strategi Agresif) dimana analisis ini
diharapkan dapat membuahkan rencana dalam jangka panjang
C. Analisa Penyebab (FishBone)
Bagan 4.2. Analisa Penyebab (Fishbone)
MATERIAL MAN
MATERIAL MAN
Belum mempunyai format
yang baku dalam pelaksanaan
supervisi elum adanya format Kepala ruangan berlatar
rencana kegiatan harian dan belakang pendidikan D3
Belum mempunyai format yang
bulanan
baku dalam pelaksanaan Kepala ruangan berlatar
supervisi belakang pendidikan profesi
Instrumen Rencana Kegiatan harian KurangNers
nya program
dan bulanan tidak ditemukan pelatihan dan sosialisasi
mengenai supervisi
Kurang nya program pelatihan Belum
Instrumen Rencana Kegiatan harian dan sosialisasi mengenai optimalnya
dan bulanan tidak ditemukan supervisi Supervisi di
Belum
RPU 3
optimalnya
Supervisi di
Belum ada uraian yang jelas Tuntutan pasien sebagai
tentang supervisi konsumen untuk Ruang X
mmendapat pelayanan yang
Belum ada uraian yang Meningkatnya
profesional persaingan
dan bermutu
jelas tentang supervisi sesuai dengankesehatan
pelayanan peningkatan
dengan
biaya perawatan
Sosialisai format perencanaan
RS lain mengenai ketepatan
kegiatan harian dan bulanan perawatan
karu, katim dan pp
Sosialisai format perencanaan
kegiatan harian dan bulanan karu,
katim dan pp
METODE MARKET
METODE MARKET
D. Alternatif Penyelesain Masalah
Penyebab Penyelesaian
Belum ada uraian yang jelas tentang Sosialisai SOP pelaksanaan Supervisi
supervisi
Belum mempunyai format yang baku Pembuatan instrumen/format
dalam pelaksanaan supervisi pelaksanaan supervisi
optimal
Penyebab Penyelesaian
Perlu ditingkatkan dalam Discharge Pembuatan SOP Discharge Planning
terpenuhi.
Belum optimalnya pendokumentasian Mensosialisasikan pendokumentasian
Penyebab Penyelesaian
Belum terbentuknya SOP Roonde Pembuatan SOP Ronde Keperawatan
149
Keperawatan.
Belum berjalannya Ronde Keperawatan Mensosialisasikan Ronde Keperawatan
KriteriaNilai :
Sangat kurang penting :Bernilai 1
Kurang penting :Bernilai 2
Cukup penting :Bernilai 3
Penting :Bernilai 4
Sangat penting :Bernilai 5
Alternatif penyelesaian
No C A R L Total Urutan
masalah
1 Belum mempunyai format 4 4 3 5 240 1
150
yang baku dalam
pelaksanaan supervisi
2 Belum optimalnya 3 4 4 4 192 2
supervisi di Ruang X
optimal
Alternatif penyelesaian
No C A R L Total Urutan
masalah
1 Perlu ditingkatkan dalam 4 3 3 4 144 2
Discharge Planning di
pendokumentasian
discharge planning
Alternatif penyelesaian
No C A R L Total Urutan
masalah
1 Belum terbentuknya SOP 4 3 3 3 108 1
Roonde Keperawatan.
2 Belum berjalannya Ronde 3 3 3 3 81 2
Keperawatan di Ruang X
151
152
F. Planning Of Action
Tabel 4.5. Planning of Action
No Masalah Tujuan Rencana Sasaran Waktu PJ
1 Belum optimalnya Mengoptimalkan a. Sosialisai SOP pelaksanaan Kepala ruangan a. Kamis, Mahasiswa
supervisi di Ruang Supervisi 15/07/2021 Ners
supervisi di Ruang
X b. Buat instrumen/format b. Jumat,
X
pelaksanaan supervisi 16/07/202
c. Buat SOP supervisi 1
d. Buat jadwal supervisi c. Senin,
19/07/2021
d. Sabtu,
23/07/202
1
2 Discharge Planning Mengoptimalkan a. Sosialisasi pendokumentasian Kepala ruangan, a. Selasa, Mahasiswa
pendokumentsian discharge planning kepala shift, dan 22/07/2021 Ners
dalam dokumentasi
discharge planing b. Buat SOP Discharge Planning perawat pelaksana b. Senin,
keperawatan belum
19/07/2021
dilakukan secara
optimal
3 Ronde Terbentuknya SOP a. Buat SOP Ronde Keperawatan Kepala ruangan, a. Selasa, Mahasiswa
ronde keperawatan b. Sosialisasi Ronde Keperawatan kepala shift, dan 27/07/2021 Ners
Keperawatan belum
dengan Role Play. perawat pelaksana b. Senin,
153
berjalan 26/07/2021
154
BAB V
A. Implementasi
154
2 Discharge Planning Mengoptimalkan a. Mensosialisasikan Kepala ruangan, c. Selasa, Mahasiswa
pendokumentsian pendokumentasian discharge kepala shift, dan 22/07/2021 Ners
dalam dokumentasi
discharge planing planning perawat pelaksana Senin,
keperawatan belum
b. Membuat SOP Discharge 19/07/2021
dilakukan secara Planning
optimal
3 Ronde Terbentuknya SOP a. Membuat SOP Ronde Kepala ruangan, c. Selasa, Mahasiswa
ronde keperawatan Keperawatan kepala shift, dan 27/07/2021 Ners
Keperawatan belum
b. Mensosialisasikan Ronde perawat pelaksana a. Senin,
berjalan
Keperawatan dengan Role Play. 26/07/202
1
155
B. Evaluasi
role play Sosialisasi SOP pelaksanaan supervisi. Pada tanggal 15 juli s/d 24 juli
jadwal supervisi yang telah didiskusikan bersama kepala ruangan dan telah disetujui
oleh kepala ruangan Ruang X. Dan kepala ruangan sudah mulai melaksanakan
telah dilakukan oleh kepala ruangan kepada perawat pelaksana dilakukan pada tanggal
3 maret 2021 sesuai jadwal yang telah dibuat oleh kepala ruangan.
Optimal
play discharge planning. Pada tanggal 1 Maret 2021 mahasiswa membuat SOP
Discharge Planning yang telah didiskusikan bersama kepala ruangan dan telah
disetujui oleh kepala ruangan Ruang X. Pada tanggal 2 Maret 2021 mahasiswa telah
diruangan masih tetap menggunakan surat pengantar pulang saja namun untuk
tindakan yang dilakukan perawat sudah sesuai dengan yang tertera di SOP discharge
mengenai ronde keperawatan yang terdiri dari kepala ruangan, ketua tim, perawat
156
pelaksana, pasien dan keluarga pasien yang diperani oleh mahasiswa. Pembuatan
SOP, proposal, dan format pendokumentasian ronde keperawatan yang telah di setujui
kepala ruangan.
157
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan kajian situasi dari manajemen unit terdapat tiga masalah ditemukan,
adapun tiga poin masalah yang muncul di dapatkan berdasarkan hasil urutan CARL
daftar masalah antara lain, belum optimalnya supervisi di Ruang X, kedua Discharge
Planning dalam dokumentasi keperawatan belum dilakukan secara optimal dan yang
B. Saran
X.
158
3. Kepala Bidang Keperawatan
159
DAFTAR PUSTAKA
Kozier, B., et al. 2004. Fundamental of Nursing: Concepts, Process and Practice. (7th
ed). New Jersey: Prentice -Hall, Inc.
Kuntoro, Agus. 2010. Buku ajar manajemen keperawatan. Yogyakarta: Nuha Medika
Marquis, B. L. & Huston, C. J. (2010). Kepemimpinan dan manajemen keperawatan :
teori dan aplikasi, (Ed. 4). Jakarta : EGC.