Disusun Oleh :
MUTIA FEBRINA
1910070120015
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan magang mahasiswa
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Baiturrahmah Padang tahun 2023.
Dalam proses penyusunan laporan magang ini, penulis mendapat banyak bantuan,
bimbingan, dukungan serta kerjasama yang baik dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs Eka
Trio Effandilus, M.Si selaku Pembimbing Fakultas dan Ibu Syafriati SKM
selaku Pembimbing Lapangan yang telah meluangkan waktu, tenaga dan
memberikan saran-saran yang sangat berarti kepada penulis dalam penyusunan
laporan magang ini.
Disamping itu, penulis juga ingin menyampaikan ucapan
terimakasih kepada :
1. Bapak Hary Budiman, SKM,M.Kes selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Baiturrahmah.
2. Ibu Sevilla Ukhtil Huvaid, SKM.M.Kes selaku Wakil Dekan Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Baiturrahmah.
3. Seluruh Staf Akademik Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Baiturrahmah yang telah memberikan dukungan dan bantuan terhadap
pelaksanaan kegiatan ini.
4. Ibu drg. Alfera Angriani selaku Kepala Puskesmas Koto Panjang Ikur
Koto (KPIK) yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama
kegiatan magang berlangsung.
5. Seluruh Staf Puskesmas Koto Panjang Ikur Koto (KPIK) yang telah
memberikan dukungan dan bantuan terhadap pelaksanaan kegiatan
ini.
6. Teman-teman yang telah memberikan bantuan, motivasi dan
dukungan serta ilmu pengetahuan kepada penulis
i
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyempurnakan
laporan magang ini, namun apabila terdapat kesalahan dan kekurangan kami
mohon maaf. Kami juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
penyempurnaan penulisan berikutnya. Semoga laporan magang ini berguna bagi
semua pihak.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................1
1.2 Tujuan Kegiatan ........................................................................................5
1.3 Manfaat Magang........................................................................................6
1.4 Ruang Lingkup Kegiatan Magang ............................................................7
iii
4.7 Prioritas Pemecahan Masalah ..................................................................55
4.8 Rencana Kegiatan/POA ...........................................................................57
4.9 Rencana Monitoring dan Evaluasi...........................................................62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ..............................................................................................65
5.2 Saran ........................................................................................................66
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Laporan Harian
2. Absensi Harian
3. Dokumentasi Kegiatan
4. Peta Lokasi Magang
5. Pedoman Wawancara
iv
DAFTAR TABEL
v
Tabel 4.12 Alternatif Pemecahan Masalah Rendahnya Pencapaian Posyandu
Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Koto Panjang Ikur Koto (KPIK)
Tahun 2022 ..........................................................................................52
Tabel 4.13 Penetapan Prioritas Pemecahan Masalah Masih Rendahnya Capaian
Kunjungan Posyandu Lansia di Puskesmas Koto Panjang Ikur Koto
(KPIK) .................................................................................................55
Tabel 4.14 Plan Of Action Kegiatan Pelatihan Kader Posyandu Lansia di Wilayah
Kerja Puskesmas Koto Panjang Ikur Koto (KPIK) Tahun 2022 ........58
Tabel 4.15 Monitoring dan Evaluasi terhadap Kegiatan Pelatihan Kader Posyandu
Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas ............................................. ... 59
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR BAGAN
viii
1
BAB I
PENDAHULUAN
Posyandu dan lainnya yang ada sehingga tidak ditemukan lagi ibu yang tidak
menerima pelayanan pada saat kontak dengan tenaga kesehatan (missed
opportunity) (Hanifah, 2013).
Wujud dari usaha pemerintah adalah dicanangkannya pelayanan khusus
bagi ibu hamil melalui beberapa jenjang yaitu pelayanan kesehatan untuk ibu
hamil di tingkat Puskesmas serta pelayanan kesehatan di tingkat masyarakat
adalah posyandu. Berdasarkan data Direktorat Kesehatan Keluarga sampai dengan
tahun 2020, sudah terdapat sekitar 48,4% Puskesmas (4.835 Puskesmas dari 9.993
Puskesmas) yang telah menyelenggarakan pelayanan kesehatan ibu hamil dan
sudah mempunyai 100.470 Posyandu.
Menurut teori Anderson 1974 dalam (Rahayu, 2020) pemanfaatan
pelayanan kesehatan terdapat tiga faktor utama yaitu, faktor predisposisi
(predisposing factor) yang mencakup jenis kelamin, status pekerjaan dan
pengetahuan, faktor pendukung (enabling factor) yang mencakup akses menuju
ke posyandu misalnya jarak rumah dan alat transportasi, faktor penguat
(reinforcing factor) yang mencakup dukungan keluarga, Kader, pelayanan petugas
kesehatan dan motivasi.
Puskesmas Koto Panjang Ikua Koto adalah Puskesmas yang terletak di Jln
Raya By Pass Km 17 Kecamatan Koto Tangah. Puskesmas Koto Panjang Ikua
Koto berdiri tahun 2011 dan beroperasional pada bulan Februari 2012. Puskesmas
Koto Panjang Ikua Koto (KPIK) memiliki UKM Essensial, UKM Pengembangan
dan UKP. Pada UKM Essensial terdapat promosi kesehatan, kesehatan
lingkungan, Kesga dan KB, Gizi dan P2P. Sedangkan pada UKM Pengembangan
terdapat program PERKESMAS, YANKESTRAD, Program Lansia, UKS,
UKGS, Program Kesehatan Indera, Program UKK, Program Kesehatan Olahraga,
PIS-PK. (Puskesmas KPIK, 2022).
Pada data Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan (SPM) terkait
pelayanan kesehatan ibu hamil memiliki sasaran 293 orang dan pencapaian
pelayanan yang dilayani hanya 271 orang sehingga ada kesenjangan antara
sasaran dengan pencapaiannya (Puskesmas KPIK, 2022)
5
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
1) Tahap Persiapan
Tahap ini mempersiapkan staf Puskesmas yang terlibat dalam
proses penyusunan perencanaan tingkat Puskesmas agar memperoleh
kesamaan pandangan dan pengetahuan untuk melaksanakan tahap-
tahap perencanaan. Pada tahap ini kepala Puskesmas membentuk tim
penyusun rencana tingkat Puskesmas yang beranggotakan beberapa
staf yang dianggap mempunyai kemampuan yang memadai. Kepala
Puskesmas memberikan pengarahan agar anggota-anggota tim
mempunyai motivasi yang kuat untuk keberhasilan pembuatan PTP.
Kemudian barulah mempelajari petunjuk dan pengarahan dinas
kesehatan Kabupaten/Kota tentang hal-hal yang berhubungan dengan
perencanaan.
2) Tahap Analisis Situasi
Tahap ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai
keadaan dan permasalahan yang dihadapi Puskesmas melalui proses
analisis terhadap data yang dikumpulkan. Pengumpulan data dasar
dilakukan sebagai langkah awal perencanaan untuk mengukur
keberhasilan. Kelompok data yang perlu dikumpulkan yaitu :
a) Data Umum
(1) Peta wilayah kerja serta fasilitas pelayanan
(2) Data sumber daya
(3) Data peran serta masyarakat
(4) Data penduduk dan sasaran program
(5) Data sekolah
(6) Data kesehatan lingkungan wilayah kerja Puskesmas
b) Data Khusus
(1) Status kesehatan berupa : data kematian, kunjungan,
kesakitan, pola penyakit.
(2) Data pola penyakit (sepuluh penyakit terbanyak)
(3) Kejadian luar biasa
(4) Cakupan program pelayanan kesehatan satu tahun terakhir
14
penyusunan RPK
c) Menyusun rancangan awal, rincian dan volume kegiatan yang
akan dilaksanakan serta sumber daya pendukung menurut bulan
dan lokasi pelaksana.
d) Mengadakan lokakarya mini tahunan untuk membahas
kesepakatan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK).
e) Membuat Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) yang telah
disusun dalam bentuk matriks.
f) RPK dirinci menjadi RPK bulanan bersama dengan target
pencapaiannya, dan direncanakan kegiatan pengawasan dan
pengendaliannya.
g) Untuk semua kegiatan yang akan dilaksanakan, agar dapat
dipertanggungjawabkan dengan baik, perlu didukung dokumen
yang relevan. Dengan tuntunan dokumen yang dibuat, dipastikan
bahwa kegiatan yang dimaksud dapat diselesaikan, sehingga
sasaran dan tujuan akan tercapai.
b. Penggerakan dan Pengorganisasian (P2)
Penggerakan dan Pelaksanaan program/kegiatan merupakan
kegiatan lanjutan dari RPK. Dalam rangka penggerakan dan pelaksanaan
program/kegiatan, Kepala Puskesmas dapat melakukan pengorganisasian
ulang petugas di Puskesmas dalam rangka penguatan dan pemantapan
organisasi.
1) Lokakarya Mini Bulanan
Lokakarya mini bulanan bertujuan untuk menilai sampai seberapa
jauh pencapaian dan hambatan-hambatan yang dijumpai oleh para
pelaksana program/kegiatan pada bulan atau periode yang lalu
sekaligus pemantauan terhadap pelaksanaan rencana kegiatan
Puskesmas yang akan datang; sehingga dapat dibuat perencanaan ulang
yang lebih baik dan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
Disamping itu, kita ketahui bersama bahwa keberhasilan pelaksanaan
kegiatan Puskesmas memerlukan keterpaduan baik lintas program
17
masing-masing sektor.
(3) Merumuskan cara penyelesaian masalah.
(4) Menyusun rencana kerja dan menyepakati kegiatan
termasuk triwulan baru.
c) Keluaran
(1) Rencana kerja triwulan yang baru.
(2) Rencana kerja terpadu lintas sektoral yang baru secara
tertulis.
(3) Kesepakatan bersama
C. Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian (P3)
Pengawasan, penilaian dan pertanggungjawaban adalah proses
memperoleh kepastian terhadap kesesuaian penyelenggaraan dan
pencapaian tujuan Puskesmas terhadap rencana dan peraturan perundang-
undang serta berbagai kewajiban yang berlaku. Untuk terselenggaranya
pengawasan, pengendalian, dan penilaian, dilakukan kegiatan sebagai
berikut :
1) Pengawasan
Pengawasan Puskesmas dibedakan menjadi dua, yaitu pengawasan
internal dan eksternal. Pengawasan internal adalah pengawasan yang
dilakukan oleh Puskesmas sendiri, baik oleh Kepala Puskesmas, tim audit
internal maupun setiap penanggung jawab dan pengelola/pelaksana
program. Adapun pengawasan eksternal dilakukan oleh instansi dari luar
Puskesmas antara lain Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, institusi lain
selain Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dan/atau masyarakat.
Pengawasan yang dilakukan mencakup aspek administratif, sumber daya,
pencapaian kinerja program, dan teknis pelayanan. Apabila ditemukan
adanya ketidaksesuaian baik terhadap rencana, standar, peraturan
perundangan maupun berbagai kewajiban yang berlaku perlu dilakukan
pembinaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pengawasan dilakukan
melalui kegiatan supervisi yang dapat dilakukan secara terjadwal atau
sewaktu-waktu.
21
2) Pengendalian
Pengendalian adalah serangkaian aktivitas untuk menjamin
kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan rencana yang telah ditetapkan
sebelumnya dengan cara membandingkan capaian saat ini dengan target
yang telah ditetapkan sebelumnya. Jika terdapat ketidaksesuaian, maka
harus dilakukan upaya perbaikan (corrective action). Kegiatan
pengendalian ini harus dilakukan secara terus menerus. Pengendalian
dapat dilakukan secara berjenjang oleh Dinas kesehatan kabupaten/kota,
Kepala Puskesmas, maupun penanggung jawab program.
3) Penilaian
Kegiatan penilaian dilakukan pada akhir tahun anggaran. Kegiatan
yang dilakukan mencakup :
a) Melakukan penilaian terhadap penyelenggaraan kegiatan dan hasil
yang dicapai, dibandingkan dengan rencana tahunan dan standar
pelayanan. Sumber data yang dipergunakan pada penilaian adalah
sumber data dari simpus berupa data primer, dan sumber data dari
hasil pemantauan bulanan dan triwulan sebagai data sekunder.
b) Menyusun sarana peningkatan penyelenggaraan kegiatan sesuai
dengan pencapaian serta masalah dan hambatan yang ditemukan
untuk rencana tahun berikutnya.
Gambar 2.1
Siklus Pemecahan Masalah (Problem Solving Cycle)
2.3.1 Analisis Situasi
Analisis situasi menurut Bustami (Bustami, 2011) adalah:
a. Menggunakan data sekunder yang ada (mengumpulkan informasi)
b. Memperhatikan faktor-faktor lain (L.Blum)
Analisis Situasi Puskesmas:
a. Gambaran Puskesmas
Seperti: Data umum, lokasi, demografi, sumber daya manusia, sarana dan
prasarana, pembiayaan Puskesmas, sepuluh penyakit terbanyak.
b. Program Puskesmas
Kegiatan yang dilakukan masing-masing program dan indikator
keberhasilan kegiatan atau program.
2.3.2 Identifikasi Masalah
a. Pendekatan Logis
Melalui dengan melihat dan menganalisis data-data yang ada, seperti :
laporan tahunan
24
b. Pendekatan Politis
Melakukan diskusi dengan kepala bagian atau pemegang program maupun
dengan pimpinan puskesmas.
2.3.3 Penetapan Prioritas Masalah
Mengingat keterbatasan kemampuan mengatasi masalah dan juga
ketersediaan teknologi, ada masalah yang tidak perlu dipecahkan dan ada
berkaitan satu masalah dengan masalah lain maka perlu dipilih masalah
utama (masalah prioritas) dengan jalan mengusahakan kata sepakat
(konsensus dalam tim) tetapi jika tidak tercapai kesepakatan ditempuh
jalan menggunakan kriteria matrik USG, MCUA, Hanlon dan lain-lain
(Bustami, 2011).
2.3.4 Analisis Penyebab Masalah
Penentuan penyebab masalah digali melalui metoda curah pendapat
dan jangan menyimpang dari masalah. Untuk menentukan kemungkinan
penyebab masalah dapat menggunakan diagram tulang ikan (fishbone)
atau disebut juga dengan diagram Ishikawa (Bustami, 2011).
Langkah-langkah dalam menentukan penyebab masalah dengan
diagram tulang ikan sebagai berikut :
a. Tuliskan masalah pada tulang ikan
b. Tentukan kategori untuk duri-duri utama
c. Lakukan curah pendapat pada salah satu duri utama dengan cara yang
sama, lanjutkan pada duri yang lain.
Fungsi dasar diagram Fishbone (Tulang Ikan)/ Cause and Effect
(Sebab dan Akibat)/ Ishikawa adalah untuk mengidentifikasi dan
mengorganisasi penyebab-penyebab yang mungkin timbul dari suatu efek
spesifik dan kemudian memisahkan akar penyebabnya. Faktor-faktor
penyebab yang digunakan dalam diagram fishbone adalah :
1) Money (Dana)
2) Man (Manusia)
3) Material (Material)
4) Method (Metode)
25
5) Machine (Mesin)
6) Environment (Lingkungan)
Masalah
Tenaga Metode
Gambar 2.2
Diagram Tulang Ikan (Fishbone)
2.3.5 Tujuan
Dengan menggunakan 5W + 1 H Hanya berbentuk statement dari
masalah yang ditetapkan sebagai prioritas masalah
2.3.6 Alternatif Pemecahan Masalah
1. Berupa fisik dan non fisik
2. Solusi dan masalah yang ditemukan
3. Masalah – Penyebab Masalah – Alternatif Pemecahan Masalah
2.3.7 Penetapan Prioritas Masalah
Dapat dilakukan dengan metode efektivitas-efisiensi dengan rumus:
Prioritas (P) = M . I . V
C
M = Besarnya Masalah
I = Pentingnya jalan keluar untuk diselesaikan
V = Sensitivitas atau ketepatan jalan keluar
C = Biaya yang dikeluarkan
Penentuan Skor:
1 = Paling tidak efektif/efisien
26
2 = Tidak efektif/efisien
3 = Cukup efektif/efisien
4 = Efektif/efisien
5 = Paling efektif/efisien
2.3.8 Rencana Kegiatan/POA
a. Menyusun Rencana Kegiatan (Intervensi)
Dalam menyusun rencana kegiatan perlu diperhatikan hal-hal sebagai
berikut (Bustami, 2011):
1) Kegiatan yang dilakukan, interventarisasi kegiatan yang akan
dilaksanakan
2) Tentukan sasaran/target
3) Tentukan indikator keberhasilan kegiatan untuk memecahkan masalah
4) Tetapkan sumber daya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan.
Langkah menyusun rencana kegiatan yang baik perlu dilengkapi dengan
berbagai informasi sebagai berikut:
1) Mengapa kegiatan ini penting dilaksanakan (why)
Jelaskan latar belakang masalah yang dipecahkan atau tujuan yang
ingin dicapai. Latar belakang adalah penjelasan dari pertanyaan
mengapa kegiatan ini penting dilaksanakan.
2) Apa yang akan dicapai (what)
Tuliskan apa yang ingin dicapai dalam bentuk ujian operasional
program. Disini juga perlu dibuat target yang ingin dicapai sehingga
kegiatan dapat diukur keberhasilannya.
3) Bagaimana cara mengerjakannya (know)
Menjelaskan langkah kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai
tujuan program. Selain itu juga menjelaskan cara mengatasi kendala
yang mungkin muncul.
4) Siapa yang akan mengerjakan dan siapa sasarannya (who)
Siapa yang dibutuhkan untuk melaksanakan rencana kegiatan (orang
yang mengerjakan dan sasaran).
5) Sumber daya pendukung (what support)
27
b. Monev atas masalah itu sendiri untuk itu perlu diketahui dan di catat
1) Hasil yang diimpikan
2) Metode yang dipakai
3) Frekuensi
4) Penanggung jawab
Untuk monev masalah sini dapat memakai format sebagai berikut:
Tabel 2.3
Format Monitoring-Evaluasi Masalah
Hasil Penanggung
No Indikator Metode Frekuensi
Yang Diimpikan Jawab
atau memasang cincin pada saluran tuba fallopi untuk menghentikan fertilisasi
(kesuburan) seorang perempuan. Manfaatnya sangat efektif, baik apabila
kehamilan akan terjadi risiko kesehatan yang serius dan tidak ada efek samping
dalam jangka panjang.
7. Vasektomi
Itulah pengertian keluarga berencana, tujuan KB, hingga manfaat KB untuk
pasangan suami istri dan anak. Bagi Anda yang baru menikah, yuk ikuti
program Keluarga Berencana.
35
BAB III
ALUR DAN JADWAL KEGIATAN MAGANG
pemecahan masalah,
rekomendasi rencana
operasional dan penyusunan
rencana monitoring dan evaluasi
11-17 Finalisasi laporan dan Pembimbing Lapangan dan
Februari pendaftaran seminar laporan Akademik
2023 magang
20-21 Seminar laporan magang Pembimbing Akademik
Februari
2023
BAB IV
HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
Tangah dengan luas wilayah kerja ± 13.71 KM2, dengan topografi berupa
Gambar 4.1
Peta Wilayah Kerja Puskesmas Koto Panjang Ikur Koto (KPIK)
39
Tabel 4.2
Data Sasaran di Wilayah Kerja Puskesmas Koto Panjang Ikur Koto (KPIK)
Tahun 2022
Jenis Kelamin
No Kelompok Sasaran Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 Jumlah Penduduk 8.803 8.811 17.614
2 Jumlah KK - - 4.294
3 Baduta (0-1 thn) 276 278 554
4 Anak Batita (0-2 thn) 414 412 826
5 Balita(0-4 thn) 691 680 1.371
6 WUS (15-39 THN) 0 4.084 4.084
7 WUS (15-49 THN) 0 5.279 5.279
8 Bumil 0 307 307
9 Bulin/Bufas 0 293 293
Usia belum produktif
10 2.093 2.047 4.140
(0-14 thn)
Usia produktif
11 6.339 6.340 12.679
(15-64 thn)
12 Usia Lanjut (60+ thn) 612 675 1.287
Usia Lanjut Resiko
13 201 247 448
Tinggi (70+ thn)
Sumber : Profil Kesehatan Puskesmas Koto Panjang Ikur Koto Tahun 2022
40
5 SD 14
6 SMP 7
7 SMA 2
8 Sekolah Pesantren 2
9 Mesjid / Musholla 30
10 Restoran 20
11 Rumah Penduduk 3.223
12 Rumah Makan 20
13 DAMIU 10
Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Koto Panjang Ikur Koto Tahun 2022
b) Jenis Pelayanan Kesehatan Jejaring Puskesmas
Tabel 4.5
Sarana Pelayanan kesehatan Wilayah Kerja
Puskesmas Koto Panjang Ikur Koto Tahun 2022
No Jenis Pelayanan Kesehatan
1 Pelayanan Pendaftaran / Rekam Medis
2 Pelayanan Pemeriksaan Umum
3 Pelayanan Pemeriksaan Lansia
4 Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut
5 Pelayanan Kesehatan Ibu
6 Pelayanan Kesehatan Anak
7 Pelayanan Kesehatan Anak Dan Remaja
8 Pelayanan Kb
9 Pelayanan Imunisasi
10 Pelayanan Skrining Pinere
11 Pelayanan Laboratorum
12 Pelayanan Farmasi
Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Koto Panjang Ikur Koto (KPIK) Tahun 2022
6) Sumber Pembiayaan
Sumber pembiayaan Puskesmas Koto Panjang Ikur Koto berasal dari
APBD Kab/Kota dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
42
Tabel 4.6
Sumber pembiayaan Puskesmas Koto Panjang Ikur Koto (KPIK) Tahun
2022
Tabel 4.9
Capaian Program SPM Puskesmas Koto Panjang Ikur Koto (KPIK) Tahun 2022
No. JENIS PELAYANAN SASARAN YANG DILAYANI DILAYANI SESUAI
STANDAR
ABS % ABS %
UKM, lokmin tahunan ini juga membahas evaluasi kegiatan dan kinerja pada
tahun sebelumnya. Tujuan dari lokmin ini adalah untuk mengevaluasi kegiatan
dan capaiannya, serta kinerja dari setiap program yang ada. Dalam lokmin ini juga
membahas tentang upaya untuk meningkatkan capaian setiap kegiatan di semua
program Puskesmas, terutama kegiatan yang belum mencapai target.
Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) sudah dilakukan namun untuk
beberapa program wajib seperti program KIA, Lansia, dan imunisasi hal ini
dikarenakan di pemetaan wilayah yang beragam seperti contohnya program UKS
dimana alamat setiap anak di sekolah beda beda dan banyak bukan dari wilayah
kerja Puskesmas Koto Panjang Ikur Koto (KPIK). PWS bertujuan untuk melihat
masalah yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas Koto Panjang Ikur Koto (KPIK),
serta untuk mencapai target yang belum tercapai. Pada masing-masing program
wajib Puskesmas, pihak Puskesmas melakukan telaah berkala yang meliputi
cakupan program, mutu pelayanan, serta masalah dan hambatan yang dihadapi.
Pengawasan dan penilaian kinerja Puskesmas telah dilaksanakan di Puskesmas
Koto Panjang Ikur Koto (KPIK). Untuk penilaian manajemen Puskesmas, hal
yang dilakukan adalah menilai laporan-laporan terdahulu. Dalam hal pencapaian
hasil cakupan, yang dinilai adalah pencapaian dan kinerja program. Sedangkan
untuk mutu pelayanan, dilakukan penilaian terhadap pelayanan prima dan kinerja
staf/ pegawai Puskesmas. Dalam pertanggungjawaban, pimpinan Puskesmas
membuat laporan pertanggungjawaban setiap akhir tahun. Wujud
pertanggungjawaban yang dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota antara lain
laporan tahunan, PKP, RUK, RPK dan Renstra.
4.1.3 Tingkat Program Pelayanan P2P
a. Perencanaan
Program pelayanan kesehatan Ibu Hamil memiliki dokumen RUK
yang digabung dan disusun berdasarkan data hasil cakupan dan
ketersediaan sumber daya yang ada. Dalam rangka menyusun rencana
kegiatan tahunan, program ini melakukan pertemuan yang melibatkan
Pimpinan Puskesmas, pemegang program pelayanan kesehatan Ibu Hamil
serta staf kesehatan yang berada di program ini. Program pelayanan
48
Tabel 4.10
Identifikasi Masalah Puskesmas Koto Panjang Ikur Koto (KPIK) 2022
Target Capaian GAP
No Program Kegiatan
(%) (%) (%)
Pelayanan Kesehatan
1 Program Gizi 85 52,48 21,53
Ibu, bayi dan balita
Program P2P Pelayanan penderita
2 100 83,1 16,49
(PTM) DM
Program P2P Pelayanan penderita
3 100 92,24 7,76
(PTM) Hipertensi
Program Kesga
4 Keluarga Berencana 75 67,46 7,54
dan KB
Program Kesga
5 Persalinan di fasyankes 100 97,95 2,05
dan KB
Program Kesga
6 Kunjungan Anak Balita 80 78,37 1,63
dan Kb
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Koto Panjang Ikur Koto (KPIK) tahun 2022
Sarana Metode
Kurangnya
media KIE PWS KB belum optimal oleh
pembina wilayah
Rendahnya
capaian pemakaian KB
aktif dengan kesenjangan
7,54% di wilayah kerja
Kurangnya Puskesmas Koto Panjang
dukungan Ikua Koto Kota Padang
dari keluarga Kurangnya motivasi tahun 2023
Petugas dalam
Kurangnya
melaksanakan Pemanfaatan
Peran serta kader, tokoh penjaringan KB aktif dana belum
masyarakat dan lintas maksimal
sektor belum maksimal
Kurangnya dukungan dari Manusia
Lingkungan
Dana
52
4.5 Tujuan
Adapun tujuan dari pemecahan masalah pada prioritas masalah adalah
untuk meningkatkan capaian pemakaian KB aktif di wilayah kerja Puskesmas
Koto Panjang Ikur Koto (KPIK) Tahun 2023.
METODE
a. Tidak aktif nya Melakukan koordinasi
program penjaringan dengan pihak kelurahan
KB di Kelurahan terkait program KB
b. PWS KB belum Membuat program
optimal oleh dikelurahan tentang
54
LINGKUNGAN
a. Kurangnya
Pj Program KB dan kader-
dukungan dari
kader posyandu dapat
keluarga
berperan aktif melakukan
pendekatan pada keluarga
untuk dapat mendorong
pemakaian KB
Prioritas (P) = M . I . V
C
EFEKTIFITAS :
M = Magnitut/ besarnya masalah yang dapat diatasi
I = Important/ pentingnya jalan keluar untuk
menyelesaikan masalah
V = Vulnerability/ sensitivitas (ketepatan jalan keluar
untuk masalah)
56
EFISIENSI :
C = cost (biaya yang dikeluarkan)
PENENTUAN SKOR :
1 = Paling tidak efisien
2 = Tidak efisien
3 = Kurang efisien
4 = Efisien
5= Sangat efisien
Penetapan prioritas pemecahan masalah dilakukan dengan metode
efektivitas efisiensi.
Tabel 4.13
Penetapan Prioritas Pemecahan Masalah Masih Rendahnya Pemakaian KB
Aktif di Wilayah Kerja Puskesmas Koto Panjang Ikua Koto (KPIK) Kota
Padang
No Efektifitas Efisiensi Skor Prioritas
Alternatif (C)
M I V
1 Pemberian reward dan 4 5 5 4 25 III
punishment
2 Melakukan koordinasi 2 2 4 4 4 VI
dengan pihak
kelurahan terkait
program KB
3 Membuat program 2 2 1 2 2 VII
dikelurahan tentang
penjaringan pasangan
suami istri yang belum
atau sudah memakai
KB
4 Membuat media 5 4 4 3 25,7 II
poster, brosur dan
leaflet terkait
Pemakaian KB
5 Memanfaatkan dana 3 4 4 3 16 IV
untuk KB seperti
57
dana mencetak
brosur, leaflet dan
poster
6 Pj Program KB dan 4 4 3 4 9 V
kader-kader posyandu
dapat berperan aktif
melakukan pendekatan
pada keluarga untuk
dapat mendorong
pemakaian KB
7 Memberikan 5 5 5 4 31,25 I
penyuluhan kepada
kader, tokoh
masyarakat dan lintas
sektor terkait
pemakaian KB.
Tabel 4.14
Plan Of Action Kegiatan penyuluhan kepada kader, tokoh masyarakat dan lintas sektor terkait pemakaian KB
Di Wilayah Kerja Puskesmas Koto Panjang Ikur Koto (KPIK) Tahun 2023
Kegiatan Tujuan Sasaran Waktu Pelaksanaan Biaya Tempat Metode Tolak ukur
1. Persiapan Untuk dapat Kepala Minggu-1 Penanggung BOK Ruangan Diskusi/ Notulensi
Diskusi membahas Puskesmas, bulan Jawab program Pimpinan tanya jawab
pemegang mengenai Pembina maret Pelayanan Puskesmas
program bentuk Wilayah Kesehatan Ibu Koto Panjang
pelayanan penyuluhan dan Hamil dan Pj Ikur Koto
kesehatan ibu yang akan Pj program KB (KPIK)
hamil, Pj KB, diberikan Pelayanan
terhadap kepada kader, Kesehatan
kegiatan tokoh Ibu Hamil
penyuluhan masyarakat dan
kepada kader, lintas sektor
tokoh terkait
masyarakat dan pemakaian KB.
lintas sektor
terkait
pemakaian KB
2. Pelaksanaan Meningkatkan Kader Minggu Penanggung BOK Aula Ceramahm Kuesioner dan
Penyuluhan Pengetahuan, Tokoh ke-2 Jawab Puskesmas diskusi, dokumentasi
kepada kader, sikap, Masyarakat Maret Program KPIK demontrasi,
tokoh keterampilan Lintas Pelayanan stimulasi
60
Tabel 4.15
Monitoring dan Evaluasi terhadap Kegiatan penyuluhan kepada kader, tokoh
masyarakat dan lintas sektor terkait pemakaian KB di Wilayah Kerja Puskesmas
KPIK
Kegiatan Input Proses Output Outcome Impact Realisasi Persentase
%
Evaluasi - Pimpinan Memberikan Terlaksananya Peran kader, Meningkatnya
kegiatan Puskesmas penyuluhan kegiatan tokoh pemanfaat
penyuluhan - Pemegang kepada penyuluhan masyarakat pemakaian KB
Program Aktif di di
kepada kader, tokoh pemakaian dan lintas
Pelayanan wilayah kerja
kader, Kesehatan masyarakat KB sektoral Puskesmas
tokoh Ibu Hamil dan lintas mengenai Koto Panjang
masyarakat - Pj KB sektoral pemakaian Ikur Koto
dan lintas - Pembina terkait KB menjadi (KPIK)
sektor Wilayah pemakaian aktif dan
terkait - Kader KB dapat
- Tokoh
pemakaian menjaring
63
KB Masyarat pasangan
- Lintas suami istri
Sektoral yang belum
memakai KB
64
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ringkas saja dan
menjawab tujuan khusus
5.1 Kesimpulan
1. Puskesmas Koto Panjang Ikur Koto (KPIK) dibangun di atas tanah yang
terletak di jalan By Pass Km 17, Kecamatan Koto Tangah dengan
jumlah penduduk tahun 2022 sebesar 17.614 jiwa yang terdiri dari laki-
laki 8.803 dan perempuan 8.811 sejumlah jiwa.
2. Berdasarkan pendekatan logis dan politis dengan pembimbing lapangan
dan pemegang program didapatkan identifikasi permasalahan yaitu
pelayanan kesehatan ibu,bayi dan balita tentang rendahnya capaian D/S
belum mencapai target (T=85% P=52,48%), cakupan pelayanan
penderita DM belum mencapai target (T=100% P=83,1), cakupan
pelayanan Hipertensi belum mencapai target (T=100% P=92,24),
cakupan pelayanan kesga dan KB dalam KB aktif belum mencapai
target (T=75% P=67,46), rendahnya persalinan di fasyankes (T=100%
P=97,95%) dan rendahnya kunjungan anak balita (T=80% P=78,37)
3. Setelah dilakukannya identifikasi masalah didapatkan 6 prioritas
permasalahan dengan metode USG yang skoringnya dilihat berdasarkan
data tahunan yaitu:
a. Rendahnya capaian D/S
b. Capaian pelayanan pasien DM belum mencapai target
c. Capaian pelayanan pasien Hipertensi belum mencapai target
d. Rendahnya capaian pemakaian KB aktif
e. Rendahnya capaian persalinan di fasyankes
f. Rendahnya capaian kunjungan anak balita
4. Didalam menemukan akar penyebab masalah digunakan metode
diagram fishbone yang didapati ialah manusia, metode, dana, sarana dan
lingkungan.
5. Untuk permasalahan mengenai kurangnya capaian pemakaian KB aktif
66
5.2 Saran
1. Diharapkan kepada Pemegang Program, Pimpinan Puskesmas serta
Pembina Wilayah mengadakan kunjungan rumah/perkesmas untuk
penyuluhan kepada kader, tokoh masyarakat dan lintas sektor terkait
pemakaian KB
2. Diharapkan kepada Pemegang Program dan seluruh petugas Puskesmas
yang terlibat jika kondisi memungkinkan dapat melakukan sosialisasi,
agar menambah pemahaman masyarakat umum, keluarga pasien dan
lintas sektor mengenai pemakaian KB aktif
2. Diharapkan kepada Pemegang Program, pimpinan Puskesmas, dan
pembina wilayah untuk mampu melakukan kerja sama dengan lintas
sektor, seperti kepala lurah dan tokoh masyarakat yang ada di wilayah
setempat untuk pemerataan pemakaian program KB di wilayah kerja
Puskesmas Koto Panjang Ikur Koto (KPIK).
3. Diharapkan kepada Pemegang Program pelayanan kesehatan ibu hamil,
Pj KB dan semua staf yang terlibat dapat menambahkan media promosi
67
Bhatt, H., Saklani, S., and Upadhayay, K. (2021). Anti-oxidant and anti-diabetic
activities of ethanolic extract of Primula Denticulata Flowers. Indonesian
Journal of Pharmacy, 27(2), 74–79.
https://doi.org/10.14499/indonesianjpharm27iss2pp74
Dinkes Kota Padang. (2020). Laporan kinerja Dinas Kesehatan Kota Padang
Tahun 2020. 1–24.
Puskesmas KPIK. (2022). DATA PKP TAHUN 2022 PUSK KPIK (1).