MONITORING BIDAN
1. Attitude ( Sikap )
Bidan diharapkan memiliki sikap yg baik, ramah dan penuh simpati
2. Attenttion ( Perhatian )
Bidan diharapkan senantiasa memperhatikan dan mencermati
keinginan kien sehingga pelanggan merasa puas dan terpenuhi
keinginannya
3. Action ( Tindakan )
Pada konsep perhatian , pelanggan menunjukan minat untuk
mendapatkan pelayanan atau suatu tindakan
UU Kebidanan no. 4 th 2019
Pasien berhak memperoleh pelayanan sesuai
kompetensi, kode etik, standar profesi, standar pelayanan
Supervisi
Suatu kegiatan yang dilakukan berupa pengawasan, pengontrolan,
pengendalian maupun pengevaluasian.
Menurut Gillies (1994), supervisi atau pengawasan merupakan salah
satu dari prinsip perilaku kepemimpinan. Supervisi dilakukan untuk
melihat pekerjaan yang sedang berlangsung dan memperbaikinya
apabila terjadi pelaksanaan yang tidak baik.
Menurut RCN (2007), supervise merupakan proses memastikan
kegiatan dilaksanakan sesuai dengan tujuan organisasi, dengan cara
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan.
Fayol dan Swanburg (2010), supervisi merupakan pemeriksaan apakah
segala sesuatunya terjadi sesuai dengan rencana, instruksi, serta prinsip
yang telah ditentukan yang bertujuan untuk menunjukkan kekurangan &
kesalahan agar dapat diperbaiki dan tidak terjadi lagi.
Supervisi adalah melakukan pengamatan secara langsung dan berkala
oleh atasan terhadap pekerjaan yang dilakukan bawahan yang kemudian
bila ditemukan masalah segera dilakukan bantuan yang bersifat langsung
guna mengatasinya (Suarli, 2012).
Marquis & Huston (2010), supervisi adalah kegiatan yang direncanakan
untuk membantu tenaga keperawatan dalam melakukan pekerjaan
mereka secara efektif.
Supervisi klinis adalah mekanisme dukungan untuk praktisi
profesional klinis di mana mereka dapat berbagi pengalaman
organisasi, perkembangan dan emosional dengan aman dalam
rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
Proses ini akan menyebabkan peningkatan kesadaran termasuk
akuntabilitas dan praktek reflektif ( Lynch & Happel, 2008).
MONITOTING
Kegiatan untuk mengikuti suatu program dan pelaksanaanya secara
mantap, teratur dan terus menerus dengan cara mendengar, melihat
dan
mengamati & mencatat keadaan serta perkembangan program tersebut.
Upaya rutin dalam mengidentifikasi pelaksanaan program yang telah
direncanakan, waktu pelaksanaan program sebagaimana telah
dijadwalkan, dan kemajuan dalam mencapai tujuan program (UNESCO).
Suatu kegiatan untuk mengikuti perkembangan program yang dilakukan
secara mantap dan teratur serta terus menerus (Suherman, dkk.1988).
Monitoring merupakan fungsi manajemen yang berkesinambungan
yang mempunyai tujuan utama menyediakan umpan balik dan
indikasi awal tentang bagaimana kegiatan-kegiatan dilaksanakan,
perkembangan atau pencapaian kinerja dari waktu ke waktu serta
melaporkan pencapaian hasil yang diharapkan kepada manajer dan
stakeholders.
Monitoring melacak kinerja yang nyata terhadap apa yang
direncanakan atau diharapkan dengan menggunakan standar yang
telah ditetapkan sebelumnya.
Monitoring meliputi kegiatan pengumpulan dan analisis data
tentang proses dan hasil dari pelaksanaan program atau kegiatan
dan memberikan rekomendasi untuk melakukan tindakan koreksi.
Hasil monitoring dipakai sebagai dasar tindakan manajemen, mulai
dari penjaminan kegiatan tetap pada tracknya sampai pada tindakan
koreksi dan/ atau penyesuaian.
TUJUAN SUPERVISI & MONITORING
Peran
1. Sebagai perencana.
Seorang supervisor dituntut mampu membuat perencanaan
sebelum melaksanakan supervisi. Dalam perencanaan seorang
supervisor banyak membuat keputusan mendahulukan tugas dan
pemberian arahan, untuk memperjelas tugasnya untuk siapa,
kapan waktunya, bagaimana, mengapa, termasuk memberikan
instruksi.
2 Sebagai pengarah.
Seorang supervisor harus mampu memberikan arahan yang baik saat
supervisi. Semua pengarahan harus konsisten dan membantu
pelaksana dalam menampilkan tugas dengan aman dan efisien .
Pengarahan diberikan untuk menjamin agar mutu asuhan kebidanan
berkualitas standar. Tanpa adanya pengarahan, karyawan cenderung
melakukan pekerjaan menurut cara pandang mereka pribadi.
3. Sebagai pelatih.
Seorang supervisor dalam memberikan supervisi harus dapat
berperan sebagai pelatih dalam pemberian asuhan kebidanan.
Prinsip dari pengajaran dan pelatihan harus menghasilkan perubahan
perilaku, yang meliputi mental, emosional, aktivitas fisik, atau
mengubah perilaku, gagasan, sikap dan cara mengerjakan sesuatu.
4. Sebagai penilai.
Seorang supervisor dalam melakukan supervisi dapat memberikan
penilaian yang baik. Penilaian akan berarti dan dapat dikerjakan
apabila tujuannya spesifik dan jelas, terdapat standar penampilan
kerja dan observasinya akurat.
Fungsi
1. Teacher
Membantu untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan,
meningkatkan kesadaran diri, melalui proses pembelajaran dengan
mengidentifkasi kebutuhan untuk meningkatkan professional.
Supervisor adalah guru, pelatih dan role model profesional.
2. Consultant
Sebagai konsultan kinerja serta memantau masalah yang ada dan juga
menentukan alternatif penyelesaian masalah untuk mencapai tujuan bersama.
Konsultan sebagai unit terdepan dalam organisasi untuk mengenali dan
mengatasi masalah yang ada.
3. Coach
Memberikan dukungan dalam pembentukan moral, menilai
kebutuhan serta kekuatan, menyarankan berbagai pendekatan klinis,
model serta mengatasi kelelahan melalui pelatihan terus menerus.
4. Mentor (role model)
supervisor mengajarkan supervisees melalui peran model,
memfasilitasi pengembangan professional serta melatih generasi
berikutnya.
MODEL SUPERVISI