Anda di halaman 1dari 2

Tujuan Supervisi

Memberikan bantuan kepada bawahan secara langsung sehingga dengan bantuan


tersebut bawahan akan memiliki bekal yang cukup untuk dapat melaksanakan tugas
atau pekerjaan dengan hasil yang baik (Suarli, 2009)

1. Mengorganisasikan staf dan pelaksanan keperawatan.


2. Melatih staf dan pelaksana keperawatan.
3. Memberikan arahan dalam pelaksanaan tugasnya agar menyadari dan
mengerti terhadap peran, fungsi sebagai staf dan pelaksana asuhan
keperawatan.
4. Memberikan layanan kemampuan staf dan pelaksana keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan.

Tujuan Supervisi
Swansburg & Swansburg (1999) menyatakan bahwa tujuan supervisi keperawatan
antara lain:
1. Memperhatikan anggota unit organisasi disamping itu area kerja dan
pekerjaan itu sendiri.
2. Memperhatikan rencana, kegiatan dan evaluasi dari pekerjaannya.
3. Meningkatkan kemampuan pekerjaan melalui orientasi, latihan dan bimbingan
individu sesuai kebutuhannya serta mengarahkan kepada kemampuan
ketrampilan keperawatan.

Manfaat Supervisi
Apabila supervisi dapat dilakukan dengan baik, akan diperoleh banyak manfaat.
Manfaat tersebut diantaranya adalah sebagai berikut (Suarli & Bachtiar, 2009) :

1. Supervisi dapat meningkatkan efektifitas kerja. Peningkatan efektifitas kerja


ini erat hubungannya dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan
bawahan, serta makin terbinanya hubungan dan suasana kerja yang lebih
harmonis antara atasan dan bawahan.
2. Supervisi dapat lebih meningkatkan efesiensi kerja. Peningkatan efesiensi
kerja ini erat kaitannya dengan makin berkurangnya kesalahan yang
dilakukan bawahan, sehingga pemakaian sumber daya (tenaga, harta dan
sarana) yang sia-sia akan dapat dicegah. Apabila kedua peningkatan ini
dapat diwujudkan, sama artinya dengan telah tercapainya tujuan suatu
organisasi. Tujuan pokok dari supervisi ialah menjamin pelaksanaan berbagai
kegiatan yang telah direncanakan secara benar dan tepat, dalam arti lebih
efektif dan efesien, sehingga tujuan yang telah ditetapkan organisasi dapat
dicapai dengan memuaskan (Suarli & Bachtiar, 2008).

Macam atau jenis supervisi

Ada beberapa jenis supervisi yaitu:

1. Supervisi umum dan pengajaran


Supervisi umum yaitu : supervisi yang dilakukan terhadap kegiatan yang
berhubungan dengan usaha perbaikan pengajaran. sedangkan pengajaran :
kegiatan pengawasan yang berfungsi memperbaiki kondisi untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
2. Supervisi klinis
Supervisi klinis: proses supervisi adalah bimbingan yang berdasarkan atas
observasi dab analisis data secara teliti dan objektif
3. Pengawasan melekat dan fungsional
Tujuan pengawasan melekat adalah untuk mengetahui apakah pimpinan unit
kerja dapat menjalankan fungsi pengawasan dan pengendalian yang melekat
padanya dengan baik sehingga bila ada penyelewengan, pemborosan, dan
korupsi pimpinan unit kerja dapat mengambil tindakan koreksi sedini mungkin.
Pengawasan fungsional adalah kegiatan-kegiatan pengawasan yang
dilakukan oleh orang-orang yang fungsi jabatannya sebagai pengawas

Anda mungkin juga menyukai