Anda di halaman 1dari 62

LAPORAN MANAJEMEN KEPERAWATAN PERIODE 11

MARET 2022 - 27 MARET 2022 DI PUSKESMAS


TALANG PADANG KABUPATEN TANGGAMUS

DISUSUN OLEH

FITHRIAH : 210103024
SITI MARDALENA : 210103048
SRI ASTUTI : 210103049
WAHYUDI : 210103073

UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU


FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDIPROFESI NERS
TAHUN 2022

Universitas Aisyah Pringsewu


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb

Dengan mengucapkan rasa syukur Kehadirat Tuhan YME,yang telah


memberikan rahmat,taufik dan hidayah-Nya kepada kami ,sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan kegiatanmanagemen keperawatan ini . Shalawat beserta
salam kita panjatkan kehadirat nabi Muhammad SAW yang telah membawa
manusia dari alam kegelapan ke alam yang penuh dengan ilmu pengatahuan.

Laporan kegiatan ini tidak akan tersusun tanpa bantuan beberapa pihak,oleh
karena itu pada kesempatan ini disampaikan terima kasih yang sedalam-
dalamnya kepada dosen pembimbing. Penulis menyadari bahwa laporan kegiatan
ini jauh dari sempurna.

Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat di harapkan untuk
perbaikan dan penyempurnaan lebih lanjut. Akhir kata semoga laporan kegiatan
ini, bermanfaat bagi siapa saja yang membaca.

Pringsewu, Maret 2022

Penulis

iiUniversitas Aisyah Pringsewu


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………….. i


KATA PENGANTAR…………………………………………………... ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………….. iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan................................................................................ 4
C. Tujuan Umum..................................................................................... 4
D. Tujuan Khusus.................................................................................... 4
E. Manfaat penulisan.............................................................................. 5

BAB II Gambaran Umum Puskesmas


A. Gambaran Puskesmas......................................................................... 6
B. Visi, Misi, Motto Puskesmas.............................................................. 6
C. Profil RS............................................................................................. 6
D. Profil Puskesmas................................................................................ 7
E. Kajian Teori........................................................................................ 15

BAB III ANALISA DAN PLANNING OF ACTION (POA )


A. Analisa SWOT................................................................................... 35
B. Perumusan masalah............................................................................ 40
C. Prioritas Masalah................................................................................ 41
D. POA.................................................................................................... 43

BAB IV PEMBAHASAN
A. Pembahasan........................................................................................ 46
B. Pelaksanaan........................................................................................ 48
C. Evaluasi.............................................................................................. 49
D. Rencana Tindak Lanjut...................................................................... 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan......................................................................................... 50
B. Saran................................................................................................... 51

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
LAMPIRAN....................................................................................................

iiiUniversitas Aisyah Pringsewu


DAFTAR GAMBAR

Tabel Hal

2.1 Peta Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Talangpadang.......................... 10

ivUniversitas Aisyah Pringsewu


DAFTAR TABEL

Tabel Hal

2.1 Luas Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Talangpadang......................... 10

vUniversitas Aisyah Pringsewu


DAFTAR GRAFIK

Tabel Hal

2.1 Pemanfaatan Lahan di Kecamatan Talangpadang................................ 12


2.2 Distribusi Penduduk.............................................................................. 15

viUniversitas Aisyah Pringsewu


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan

perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif

dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-

tingginya di wilayah kerjanya (Pemenkes RI No.75 Tahun 2014 Tentang

puskesmas) (Kemenkes,2016). Dengan adanya paradigma sehat yang bersifat

promotif dan preventif maka perawat di puskesmas juga dituntut dalam

memberikan pelayanan yang optimal terhadap masyarakat melalui pemberian

asuhan keperawatan terhadap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

Pelayanan kesehatan yang optimal dan berkualitas akan membuat mutu

pelayanan kesehatan puskesmas menjadi baik bahkan menjadi salah satu

faktor penentu penilaian kinerja petugas kesehatan dimata masyarakat.

Kinerja perawat di puskesmas ditunjukkan dalam pemberian asuhan

keperawatan keluarga, baik kegiatan dalam gedung maupun diluar gedung

puskesmas. Mengacu pada Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara No 25 Tahun 2014 tentang jabatan fungsional perawat dan angka

kreditnya dan Permenkes 40 tahun 2017 tentang pengembangan jenjang karir

profesional perawat klinis tugas pokok perawat di Puskesmas adalah

memberikan pelayanan keperawatan berupa asuhan keperawatan individu,

1Universitas Aisyah Pringsewu


2

keluarga, kelompok dan masyarakat. Untuk menjadikan perawat sebagai

tenaga profesional maka perlu dilakukan pembinaan secara terus – menerus

secara berkesinambungan, oleh karena itu di perlukan manajemen

keperawatan.

Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf

keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional.

proses manajemen keperawatan sebagai satu metode pelaksanaan secara

professional( Nursalam 2016).Dalam rangka menciptakan mutu pelayanan

keperawatan yang berkualitas tersebut, maka dibutuhkan pelaksanaan metode

kepemimpinan dan manajerial yang terintegrasi.

Saat ini perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat membawa

perubahan yang besar terhadap pola pikir masyarakat. Masyarakat Indonesia

menjadi semakin kritis dalam menilai dan menentukan pelayanan kesehatasn

yang akan digunakan.Upaya peningkatan mutu pelayanan dapat dimulai dari

berbagai unit kesehatan. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah

upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa Indonesia yang

bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup

sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang

setinggi-tingginya.Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan

oleh kesinambungan antar-upaya program dan sektor, serta kesinambungan

dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan dalam periode sebelumnya.

Dalam menyongsong “ Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan

berkeadilan”, menuju terwujudnya visi Republik Indonesia “Terwujudnya

Universitas Aisyah Pringsewu


3

Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan

Gotong Royong “, sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi, maka

peran dan fungsi serta kegiatan Puskesmasharuslahmengalami peningkatan

keberhasilandalammemberikanpelayanan merupakan hasil dari management

yang baik, karena management merupakan urat nadi bagi proses

kelangsunganpelayanan.

UPTD Puskesmas Talangpadang merupakan salah satu media informasi

pembangunan kesehatan di Kecamatan Talangpadang yang meliputi data

tentang derajat kesehatan. Upaya kesehatan, Sumberdaya Kesehatan

dataumumdandata liungkungan yang berhubungan dengan kesehatan

diwilayah kecamatan Talangpadang. Disamping itu juga merupakan salah satu

sarana yang digunakan untuk melaporkan pemantauan dan evaluasi terhadap

pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari

penyelenggara pelayanan kesehatan di kecamatan Talangpadang. Indikator

yang dipergunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan

mengacu pada Standar Pelayanan Kesehatan Minimal (SPM) sebagaimana

ditetapkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 tahun

2019 dan Kecamatan Talangpadang yang sehat.

Universitas Aisyah Pringsewu


4

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Setelah melaksanakan praktik keperawatan di Puskesmas Talangpadang

mahasiswa Profesi Ners mampu mengaplikasikan konsep kepemimpinan

dan manajemen keperawatan sesuai dengan masalah yang ditemukan.

2. Tujuan Khusus

Setelah melaksanakan praktik manajemen keperawatan di Puskesmas

Talangpadang mahasiswa Profesi Ners mampu:

a. Melakukan pengkajian manajemen keperawatan secara profesional.

b. Melakukan analisa SWOT sesuai dengan hasil kajian analisis situasi

internal dan eksternal.

c. Menentukan prioritas masalah sesuai dengan hasil analisa SWOT.

d. Membuat Planning of Action (POA) dari masalah yang ada.

e. Mengaplikasikan rencana kegiatan yang telah disusun berdasarkan

prioritas kegiatan dan rencana kegiatan (POA).

f. Mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan

C. Manfaat Penulisan

1. Puskesmas Talang Padang

Diharapkan dapat bermanfaat bagi Puskesmas Talang Padangsebagai

masukan dan pertimbangan dalam menyikapi masalah dalam manajemen

keperawatan.

Universitas Aisyah Pringsewu


5

2. Institusi Pendidikan

Diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan pembelajaran bagi institusi

dalam upaya peningkatan mutu manajerial serta dapat digunakan sebagai

referensi perpustakaan institusi pendidikan terutama dalam perkuliahan

stase managemen keperawatan.

3. Mahasiswa

Dapat bermanfaat bagi mahasiswa profesi ners agar lebih trampil dalam

penerapan konsep manajemen keperawatan dilapangan dan dapat

Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mahasiswa dalam melakukan

praktek managemen keperawatan serta dapat memberikan pelayanan dan

asuhan keperawatan dan dapat mengaplikasikan konsep-konsep

menegemen keperawatan.

Universitas Aisyah Pringsewu


BAB II

GAMBARAN UMUM PUSKESMAS

A. Gambaran Puskesmas

1. Visi, Misi dan Motto Puskesmas

a. Visi Puskesmas

UPTD Puskesmas Talangpadang menuju terwujudnya Tanggamus

Sehat serta tercapainya Masyarakat Sehat Yang Mandiri Dan

Berkeadilan mempunyai Visi :“MasyarakatTalangpadang Mandiri

Untuk Hidup Sehat” Yaitu suatu upaya pelayanan kesehatan di

Puskesmas yang bermutu dan berkualitas menuju suatu kondisi

masyarakat Talangpadang yang menyadari, mau dan mampu untuk

mengenali, mencegah dan mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi

secara mandiri dan merata sehingga dapat bebas dari gangguan

kesehatan, baik yang disebabkan karena penyakit termasuk gangguan

kesehatan akibat bencana, lingkungan maupun perilaku

b. Misi Puskesmas

Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas

Talangpadang adalah mendukung tercapainya Pembangunan

Kesehatan Nasional.Dengan Misi:

1) Menggerakkan masyarakat untuk berprilaku hidup bersih dansehat

2) MeningkatkanPelayananKesehatanibudananakterintegrasidanberk

esinambungan

6Universitas Aisyah Pringsewu


7

3) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar tingkat pertama

yang bermutu dan professional

4) Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga,

kelompok dan masyarakat secara terpadu.

c. Motto Puskesmas

Dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas

Talangpadang mengambil motto dan tata nilai ”Bekerja dengan

Amanah”,

B. Profil Puskesmas

1. Sejarah singkat Puskesmas Talang Padang

Wilayah kerja UPTD Puskesmas Talangpadang keseluruhannya masuk

dalam wilayah pemerintahan Kecamatan Talangpadang dengan jumlah

penduduk sebanyak 46.421 jiwa pada tahun 2021 dengan tingkat

kepadatan penduduk 396,53 jiwa perKM².

Kondisi Perumahan rata-rata di Wilayah Kecamatan Talangpadang

terdiri dari semi permanent dan darurat dengan jumlah Rumah 10.201

buah, dan 11.247 Kepala Keluarga.

2. Data Umum

a. Wilayah Kerja Puskesmas

UPTD Puskesmas Talangpadang adalah Pusat Pelayanan

Kesehatan yang ada di Kecamatan Talangpadang dengan luas wilayah


8

45,13 Km2, yang terdiri dari 20 (dua puluh) Pekon yaitu: Pekon Suka

merindu, Suka bandung, Talang sepuh, Sukanegeri, Talangpadang,

Sukarame, Sinar Banten, Banding agung, Sinar Semendo, Sinar

harapan, Sinar petir, Negeri Agung, Way halom, Suka negeri jaya,

Sukabumi, Kejayaan, Kalibening, Banjar sari, Singosari

danSinarbetung.

Dalam melaksanakan kegiatannya operasionalnya dibantu jaringan

Puskesmas Pembantu sebanyak 2 buah (Pustu Kali bening dan Pustu

Talang Sepuh), 68 Posyandu balita, 20 Posyandu Lansia dan 20

Posbindu PTM.

UPTD Puskesmas Talangpadangdengan merupakan suatu instansi

yang berada di bawah Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus yang

berada di Jalan Raden Intan Pekon Banding Agung Kecamatan

Talangpadang Kabupaten Tanggamus dengan Kode Pos 35377 dengan

kode Puskesmas P1802040101.

b. Geografis

Secara geografis UPTD Puskesmas Talangpadang terletak di Pekon

Banding agung dengan luas wilayah kerja 45,13 km2 , jarak tempuh

perjalanan antara ibu kota Kabupaten dengan Wilayah Kecamatan

Talangpadang 25 KM dengan lama waktu45 menit, dan jarak ke ibu

kota provinsi 35 KM dengan lama waktu 120 Menit.

Jarak pekon ke ibu kota kecamatan Talangpadang yang terjauh

adalah pekon Singosari (5 Km) dan terdekat adalah pekon


9

Talangpadang (0,2 Km).Wilayah kerja UPTD Puskesmas

Talangpadang sama dengan Wilayah Kecamatan Talangpadang yang

meliputi 20 pekon, 76 dusun, 74 rukun warga dan 148 rukun

tetangga.

Batas- batas Wilayah kerja UPTD Puskesmas Talangpadang terdiri

dari :

1) sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Sumberejo dan

Pulaupanggung

2) sebelah Timur berbatasan dengan KecamatanPugung

3) sebelah Selatan berbatasan dengan KecamatanPugung

4) sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Gunung Alip

Gambar 2.1
Peta Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Talangpadang
10

Tabel 2.1 Luas Wilayah Kerja


UPTD Puskesmas Talangpadang Tahun 2021

NO Nama Pekon Luas (Ha)


1. Suka Merindu 185
2. Suka Bandung 150
3. Talangsepuh 267
4. Suka Negeri 1,6
5. Talangpadang 336
6. Suka Rame 215
7. Sinar Banten 73,4
8. Bandingagung 100
9. Sinar Semendo 13
10. Sinar Harapan 42
11. Sinar Petir 1265
12. Negeri Agung 400
13. Way Halom 12
14. Suka Negeri jaya 50
15. Suka Bumi 1112
16. Kejayaan 327

NO Nama Pekon Luas (Ha)


17. Kali Bening 470
18. BanjarSari 150
19. Singosari 1250
20. Sinar betung 14,6
Jumlah 6334
Sumber : Kecamatan Talangpadang

c. Geologi

Dari keadaan geologi wilayah,maka UPTD Puskesmas Talangpadang

terdiri dari bagian-bagian daerah datar dan ada sedikit berbukit.

Kondisi tanah berbatu, lakosit yang bergelombang, sedangkan bagian

dataran rendah terdapat sebagian kecil diwilayah Timur ke Utara.


11

Grafik 2.1
Pemanfaatan Lahan di Kecamatan Talangpadang Tahun 2021

Lainnya81Ha 8%

Persawaha
n
1350 Ha
26%
PerkebunanRaky
at
36%
Ladang,Tegalan,P
erk
ebunan 1848 Ha
10%
Pekaranga
n
20%

Sumber : BPS Kabupaten Tanggamus 2021

Pola penggunaan lahan di wilayah UPTD Puskesmas

Talangpadang sebagian besar dimanfaatkan untuk kegiatan ladang,

Perkebunan 39 %, Persawahan 28 % dan

peladangankosongbelumdimanfaatkan2%,kolam1%danselebihnya30%

merupakan daerahpemukiman
12

d. Topografi

Adapun keadaan topografi dapat digambarkan bahwa UPTD

Puskesmas Talangpadang berada di ketinggian 250 – 400 meter diatas

permukaan laut.Jenis tanah nya adalah tanah latosal. Dengan wilayah

UPTD Puskesmas Talangpadang dapat disimpulkan sebagai berikut :

Dataran = 90 %
Bergelombang = 9%
Berbukit = 1 %

e. Hidrologi

Di wilayah Puskesmas Talangpadang mengalir sungai yang sangat

penting bagi petani di wilayah Kecamatan Talangpadang dan

sekitarnya yaitu sungai - sungai kecil yang melintasi diantara pekon –

pekon yang ada, pada umumnya sungai tersebut dimanfaatkan untuk

irigasi disamping air untuk kebutuhan rumah tangga seperti mandi dan

cuci, terkadang terjadi meluapnya air sungai tersebut disaat musim

hujan yang mengakibatkan banjir. Daerah aliran sungai yang sering

terjadi banjir diantaranya yang melewati pekon Sinar banten dan sinar

semendo.

f. Sumber Daya Alam

Di Wilayah Puskesmas Talangpadang terdapat berbagai Sumber

Daya Alam antara lain :

1) Renewable Resources yang disebut juga Non Exhoustible atau Flow

Resources, yaitu Sumber Daya Alam yang dapat diperbaharui


13

seperti Hutan, Ikan danair.

2) Non Renewable Resources yang disebut juga Exhoustible Resources

atau StockResources, yaitu Sumber Daya Alam yang tidak dapat

diperbaharui diantaranya Penambangan pasirsungai.

g. Demografi

Wilayah kerja UPTD Puskesmas Talangpadang keseluruhannya

masuk dalam wilayah pemerintahan Kecamatan Talangpadang

dengan jumlah penduduksebanyakn46.421 jiwa pada tahun 2021

dengan tingkat kepadatan penduduk 396,53 jiwa perKM².

Kondisi Perumahan rata-rata di Wilayah Kecamatan Talangpadang

terdiri dari semi permanent dan darurat dengan jumlah Rumah 10.201

buah, dan 11.247 Kepala Keluarga.


Grafik.2.2
Distribusi Penduduk berdasarkan Kelompok Umur Di Wilayah UPTD Puskesmas Talan

75+ 262 355


70-74 436 365
65-69 476 526
60-64 742 711
55-59 1052 1018
50-54 1262 1271
45-49 1467 1482
40-44 1584 1661
35-39 1565 1484
30-34 1741 1680
25-29 1984 1826
20-24 2053 1884
15-19 2299 2159
10-14 2327 2120
5-9 2254 2237
0-4 2066 2 072

2500200015001000500 0 5001000150020002500

PerempuanLaki-laki

Sumber : Monografi Kecamatan Talangpadang Kabupaten Tanggamus Tahun 2021

C. Kajian Teori

1. Konsep Dasar Metode Asuhan Keperawatan Profesional ( MAKP )

a. Pengertian

Metode Asuhan Keperawatan Professional (MAKP) adalah suatu

sistem (struktur, proses dan nilai professional) yang menfasilitasi

perawat professional mengatur pemberian asuhan keperawatan kepada

pasien termasuk lingkungan tempat asuhan tersebut diberikan (Sitorus,

2006 dalam Yusnilawati, 2019). Sistem Metode Asuhan Keperawatan

Profesional (MAKP) merupakan kerangka kerja yang mendifinisikan


16

empat unsur yakni : standar, proses keperawatan, pendidikan

keperawatan dan sistem MAKP (Nursalam, 2015). Metode Asuhan

Keperawatan Profesional sebagai salah satu sistem yang terdiri dari

struktur, proses dan nilai professional yang memungkinkan perawat

professional mengatur pemberian keperawatan dan lingkungan untuk

menunjang asuhan keperawatan (Nursalam, 2015).

Pada aspek struktur menetapkan jumlah tenaga sesuai dengan

tingkat ketergantungan pasien, jenis tenaga dan standar rencana asuhan

keperawatan. Pada aspek proses keberhasilan asuhan keperawatan

ditentukan oleh pemilihan metode asuhan keperawatan profesional

yang digunakan dalam pemberian asuhan keperawatan kepada pasien.

Nilai profesional ditentukan oleh profesionalisme perawat dalam

memberikan asuhan, hubungan antar profesional dan komunikasi

dengan profesi lain dan pengambilan keputusan dalam asuhan

keperawatan (Nursalam,2015).

2. Tujuan Pengembangan Metode Asuhan Keperawatan Profesional

Tujuan dilakukan pengembangan Metode Asuhan Keperawatan

Professional ( MAKP ) menurut Nursalam (2015) antara lain :

1) Meningkatkan pelayanan asuhankeperawatan.

2) Mempermudah dan memfasilitasi dalam koordinasi

asuhankeperawatan.
17

3) Sarana efektif untuk dischange planning dan edukasi

kepadapasien.

4) Meningkatkan proseskomunikasi.

3. Macam – macam Metode Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP)

Jenis – jenis Metode Asuhan Keperawatan Professional ( MAKP )

menurut Nursalam (2015) sebagai berikut :

1) Metode Fungsional

Definisi

Yaitu pengorganisasian tugas pelayanan keperawatan yang

didasarkan kepada pembagian tugas menurut jenis pekerjaan yang

dilakukan. Metode ini dibagi menjadi beberapa bagian dan tenaga

ditugaskan pada bagian tersebut secara umum, sebagai berikut :

1) Kepala Ruangan

Tugasnya : merencanakan pekeriaan, menentukan kebutuhan

perawatan pasein, membuat penugasan, melakulan supervisi,

menerima instruksi dokter.

2) Staf perawat

Tugasnya :

a) Melakukan askep langsung pada pasien

b) Membantu supervisi askep yang diberikan oleh pembantu

tenaga keperawatan.
18

3) Perawat Pelaksana

Tugasnya melaksanakan askep langsung pada pasien dengan askep

sedang, pasein dalam masa pemulihan kesehatan dan pasein dengan

penyakit kronik dan membantu tindakan sederhana (ADL).

4) Pembantu Perawat

Tugasnya : membantu pasien dengan melaksanakan perawatan

mandiri untuk mandi, menbenahi tempat tidur, dan membagikan

alat tenun bersih.

5) Tenaga Administrasi ruangan

Tugasnya : menjawab telpon, menyampaikan pesan, memberi

informasi, mengerjakan pekerjaan administrasi ruangan, mencatat

pasien masuk dan pulang, membuat permintaan laboratorium untuk

obat-obatan/persediaan yang diperlukan atas instruksi kepala

ruangan.

b. Metode Tim

Konsep Metode Tim

Metode ini menggunakan tim yang terdiri dari anggota yang berbeda-

beda dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap sekelompok

pasien. Perawat ruangan dibagi menjadi 2 – 3 tim/ group yang terdiri

dari tenaga professional, tehnikal dan pembantu dalam satu grup kecil

yang saling membantu. Metode ini biasa 13 digunakan pada

pelayanan keperawatan di unit rawat inap, rawat jalan dan unit gawat

darurat (Nursalam, 2015).


19

Nursalam (2015) menjelaskan konsep pelaksanaan metode tim

ruang rawat antara lain:

1) Ketua tim sebagai perawat professional harus mampu

menggunakan berbagai teknik kepemimpinan.

2) Pentingnya komunikasi yang efektif agar kontinuitas rencana

keperawatan terjamin.

3) Anggota tim harus menghargai kepemimpinan ketua tim.

4) Peran kepala ruangan penting dalam model tim, model ini

akan berhasil bila didukung oleh kepala ruangan. Kelebihan

pelaksanaan metode tim (Nursalam, 2015).

Tujuan Metode Tim

Tujuan pemberian metode tim dalam asuhan keperawatan adalah:

1) Untuk memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan

kebutuhan ibjektif pasien sehingga pasien merasa puas.

2) Dapat meningkatkan kerja sama dan koordinasi perawat

dalam melaksanakan tugas, memungkinkan adanya transfer

of knowladge dan transfer of experiences diantara perawat

dalam memberikan asuhan keperawatan.

3) Meningkatkan pengetahuan serta ketrampilan dan motivasi

perawat dalam memberikan asuhan keperawatan

4) Memfasilitasi pelayanan keperwatan yang komprehensif

5) Menerapkan penggunaan proses keperawatan sesuai standar

6) Menyatukan kemampuan anggota tim ynag berbeda


20

Kelebihan dan Kelemahan Metode Tim

1) Kelebihan

a) Dapat memfasilitasi pelayanan keprawatan secara

komprehensif

b) Memungkinkan pelaksanaan proses keperawatan

c) Konflik antar staf dapat dikendalikan melauli rapat dan

efektif untuk belajar

d) Memberi kepuasan anggota tim dalam berhubungan

interpersonal

e) Memungkinkan meningkatkan kemampuan anggota tim

yang berbeda-beda secara efekif

f) Peningkatan kerja sama dan komunikasi diantara

anggota tim dapat menghasilkan sikap moral yang

tinggi, memperabaiki fungsi staf secara keseluruhan,

memberikan anggota tim perasaan bahwa ia mempunyai

kontribusi terhadap hasil asuhan keperawatan yang

diberikan.

g) Akan menghasilkan kualitas asuhan keperawatan yang

dapat dipertanggung jawabkan

h) Metode ini memotivasi perawat untuk selalu bersama

klien selama bertugas.


21

2) Kelemahan

a) Ketua tim menghabiskan banyak waktu untuk koordinasi

dan supervisi anggota tim dan harus mempunyai

keterampilan yang tinggi baik sebagai perawat pemimpin

maupun perawat klinik.

b) Keperawatan tim menimbulkan fragmentasi keperawatan

bila konsepnya tidak diimplementasikan dengan total

c) Rapat tim mebutuhkan waktu sehingga pada situasi sibuk

rapat tim ditiadakan, sehingga komunikasi antar anggota

tim terganggu

d) Perawat yang belum terampil dan belum berpengalaman

selalu tergantung staf berlindung kepada anggota tim yang

mampu

e) Akuntabilitas dari tim menjadi kabur

f) Tidak efesien bila dibandingkan dengan model fungsional

karena membutuhkan tenaga yang mempunyai

keterampilan tinggi.

c. Metode Kasus

Definisi

Yaitu pengorganisasian pelayanan atau asuhan keperawatan untuk

satu atau beberapa klien oleh satu orang perawat pada saat bertugas

atau jaga selama periode waktu tertentu sampai klien pulang. Kepala

ruangan bertanggung jawab dalam pembagian tugas dan menerima


22

semua laporan tentang pelayanan keperawatan klien. Dalam metode

ini staf perawat ditugaskan oleh kepala ruangan untuk memberi

asuhan langsung kepada pasien yang ditugaskan contohnya di ruang

isolasi dan ICU

d. Metode Primer

Definsi

Metode primer adalah metode dalam pemberian asuhan keperawatan

yang ditandai dengan keterikatan kuat dan terus menerus antara

pasien dan perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan

dan mengkoordinasikan asuhan keperawatan selama pasien dirawat

(Nursalam, 2015).

4. Dasar – Dasar Pemilihan Metode Asuhan Keperawatan professional

( MAKP )

Marquis dan Huston (1998) dalam Nursalam (2015) menetapkan ada 6

unsur pertimbangan dalam menentukan pemilihan metode asuhan

keperawatan professional, antara lain :

1) Sesuai dengan visi dan misiinstitusi.

2) Dapat diterapkannya proses keperawatan dalam

asuhankeperawatan.

3) Efisien dan efektif dalam penggunaanbiaya

4) Terpenuhinya kepuasan pasien, keluarga dan masyarakat serta

kepuasan kinerja perawat.


23

5) Terlaksananya komunikasi yang adekuat antara perawat dan tim

kesehatan lainnya.

5. Faktor – Faktor Yang Mempengaruh Metode Asuhan Keperawatan

professional ( MAKP )

Pelaksanaan metode asuhan keperawatan profesional menurut Nursalam

( 2015) dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor organisasi, faktor

Sumber Daya Manusia (SDM), faktor karakteristik pekerjaan dan faktor

pasien.

a. Faktor organisasi terdiri dari; kepemimpinan, sistem reward, pelatihan

dan pengembangan, supervisi, visi misi. struktur organisasi dan

seleksi.

b. Faktor sumber daya manusia terdiri; dari pengetahuan, motivasi, nilai

profesionalisme, sikap, ketrampilan, kemampuan.

c. Faktor karakteristik pekerjaan terdiri; dari umpan balik, desain

pekerjaan, beban kerja dan jadwal pekerjaan.

d. Faktor pasien terdiri; dari jumlah pasien dan tingkat ketergantungan

pasien.

e. Sistem Reward

Sistem reward merupakan sebuah bentuk apresiasi kepada suatu

prestasi tertentu yang diberikan, baik oleh dan dari perorangan

ataupun suatu lembaga yang biasanya diberikan dalam bentuk materi

ataupun ucapan (Suwarto, 2011). Pemberian penghargaan merupakan


24

peryataan yang menjelaskan apa yang digunakan di rumah sakit

dalam jangka panjang untuk mengembangkan dan menerapkan

kebijakan, praktik dan proses pemberian penghargaan yang

mendukung pencapaian tujuan dan memenuhi kebutuhan.

Penghargaan diartikan stimulus terhadap perbaikan kinerja perawat

dalam memberikan asuhan keperawatan (Nursalam, 2015).

Sistemreward ini membentuk pribadi perawat untuk lebih care dalam

memberikan asuhan keperawatan kepada pasien sehingga kinerja

perawat akan lebih baik. Sistem reward diberikan oleh organisasi

kepada karyawannya mempunyai tujuan antaralain:

1) Memperkuat motivasi untuk memacu diri agar mencapaiprestasi.

2) Memberi tanda bagi seseorang yang memiliki kemampuanlebih.

3) Bersifat universal.

4) Pelatihan dan Pengembangan

Pelatihan dan pengembangan merupakan serangkaian aktifitas

yang dirancang oleh organisasi untuk meningkatkan

pengetahuan, keahlian, ketrampilan dan kemampuanm pegawai.

Pelatihan lebih meningkatkan kemampuan untuk melakukan

pekerjaan yang spesifik pada saat ini. Sedangkan pengembangan

lebih menekankan pada peningkatan pengetahuan untuk

melakukan pekerjaan dimasa akan datang.

Tujuan pelatihan dan pengembangan pada umumnya untuk

meningkatkan prestasi manajemen pada saat sekarang atau


25

dimasa yang akan datang dengan memberikan

pengetahuan ,merubah sikap, miningkatkan ketrampilan dan

kualitas sumber dayamanusia.

Tujuan utama pelatihan:

a) Memperbaikikinerja

b) Memutakirkan keahlihan para karyawan sejalan

kemajuantehnologi.

c) Meningkatkan kompetensi kerjakaryawan.

d) Membantu memecahkan masalahoperasional

e) Mempersiapkan karyawan untukpromosi.

f) Mengorentasikan karyawan terhadap tujuanorganisasi.

g) Memenuhi kebutuhan pertumbuhanpribadi.

f. Supervisi

Supervisi adalah suatu pengamatan atau pengawasan secara langsung

terhadap pelaksanaan pekerjaan yang bersifat rutin (Swansberg,

2000). Supervisi keperawatan merupakan suatu proses pemberian

sumber yang dibutuhkan perawat untuk pencapaian tugas yang telah

direncanakan (Kuntoro, 2010). Supervisi keperawatan dilakukan

melalui analisis komprehensif,bersifat inovatif, progresif dan fleksibel

dapat mengembangkan potensi atau kelebihan anggota, dapat

meningkatkan kinerja bawahan melalui peningkatan kualitas

asuhankeperawatan. Supervisi melibatkan hubungan interpersonal

dengan banyak individu maka supervisor harus mampu menempatkan


26

diri secara proporsional dan professional.Ketrampilan komunikasi

menjadi penentu dalam keberhasilan supervisi. Peran penting

supervisi klinik, membantu perawat untuk melaksanakan asuhan

keperawatan secara profesional dan meningkatkan kemampuannya

sesuai dengan standar pelayanan keperawaan.

Supervisi keperawatan dapat dilakukan secara lansung yaitu

dilakukan pada kegiatan yang tengah berlangsung, dimana supervisor

terlibat secara langsung memberikan pengarahan dan petunjuk.

Supervisi tidak langsung yang merupakan supervisi melalui laporan,

baik tertulis maupun lisan. Supervisi tidak langsung beresiko

memunculkan salah pengertian (misunderstanding) atau salah

persepsi (misperception), karena supervisor tidak melihat secara

langsung kegitan yangdilakukan.

Seorang manajer harus mengetahui prinsip supervisi agar dapat

melakukan supervisi dengan benar. Prinsip supervisi antara lain :

1) Didasarkan pada hubungan professional dan bukan hubungan

pribadi.

2) Kegitan harus direncanakan secaramatang.

3) Bersifat edukatif.

4) Memberikan perasaan aman pada perawatpelaksana.

5) Mampu membentuk suasana kerja yangdemokratis.

6) Dilakukan secara obyektif dan mampu memacu penilaian diri

(self education}
27

7) Bersifat progresif, inovatif danfleksibel.

8) Dapat mengembangkan potensi atau kelebihan dari para anggota

yangterlibat.

9) Bersifat kontruktif dan kreatif dalam mengembangkan diri sesuai

dengan kebutuhan.

10) Dapat meningkatkan kinerja bawahan, dalam upaya

meningkatkan kualitas asuhankeperawatan.

g. Struktur Organisasi (Organizational Structure)

Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan

antara yang satu dengan yang lain dan hubungan aktivitas dan fungsi

dibatasi.

h. Visi dan Misi Perusahaan (Goal Setting and Management By

objectives - MBO)

Visi adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang di ekspresikan

dalam produk dan layanan yang ditawarkan, kebutuhan yang

ditanggulangi, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang

diperoleh serta aspirasi dan cita-cita masa depan. Tenaga keperawatan

sebagai perpanjangan tangan dari rumah sakit untuk menerjemahkan

visi dan misi perlu memahami visi dan misi dalam memberikan

asuhan keparawatan.

i. Seleksi(Selection)

Seleksi tenaga harus didasarkan pada the principels of the right man,

on the right place and on the right time (prinsip bahwa orang yang
28

tepat, pada posisi yang tepat dan waktu yang tepat). Seleksi untuk

tenaga perawat harus disesuaikan dengan perundang-undangan yang

ada, dimana tenga perawat merupakan tenaga klinis harus mempunyai

surat tanda registrasi (STR) perawat.

6. Fungsi Manajemen Keperawatan

Fungsi manajemen keperawatan memerlukan peran orang yang terlibat

didalamnya untuk menyikapi posisi masing-masing, sehingga diperlukan

fungsi-fungsi yang jelas mengenai manajemen. Menurut Nursalam (2015),

fungsi-fungsi manajemen adalah sebagai berikut :

a. Planning

Pada proses perencanaan, menentukan misi, visi, tujuan, kebijakan,

prosedur dan peraturan-peraturan dalam pelayanan keperawatan,

kemudian membuat perkiraan proyeksi jangka pendek, jangka

panjang serta menentukan jumlah biaya dan mengatur adanya

perubahan berencana.

b. Organizing

Meliputi beberapa kegiatan diantaranya adalah menentukan struktur

organisasi, menemtukan model penugasan keperawatan sesuai dengan

keadaan klien dan ketenagaan, mengelompokkan aktifitas – aktifitas

untuk mencapai tujuan dari unit, bekerja dalam struktur organisasi

yang telah ditetapkan dan memahami serta menggunakan kekuasaan

dan otoritas yang sesuai.


29

c. Staffing

Meliputi kegiatan yang berhubungan dengan kepegawaian

diantaranya adalah rekrutmen, wawancara mengorientasikan staf,

menjadwalkan dan mensosialisasikan pegawai baru serta

pengembangan staf.

d. Directing

Meliputi pemberian motivasi, supervisi, mengatasi adanya konflik,

pendelegasian, cara berkomunikasi dan fasilitasi untuk kolaborasi.

e. Controlling

Meliputi pelaksanaan penilaian kinerja staf, pertanggung jawaban

keyangan, pengendalian mutu, pengendalian aspek legal dan etik serta

pengendalian profesionalisme asuhan keperawatan.

7. Definisi manajemen keperawatan

Keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui

upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan,

pengobatan dan rasa aman kepada pasien, keluarga dan masyarakat.

(Gillies, 1989 dalam Nursalam, 2016). Dilaksanakan oleh pengelola

keperawatan untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan serta

mengawasi sumber – sumber yang ada, baik sumber daya maupun dana

sehingga dapat memberikan pelayanan keperawatan yang efektif baik

kepadapasien, keluarga.
30

8. Prinsip – Prinsip Manajemen Keperawatan

Prinsip – prinsip yang mendasari manajemen keperawatan menurut

Nursalam ( 2015 ) adalah;

1) Manajemen keperawatan seyogyanya berlandaskan perencanaan

karena melalui fungsi perencanaan, pimpinan dapat menurunkan

resiko pengambilan keputusan, pemecahan masalah yang efektif

dan terencana.

2) Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui penggunaan waktu

yang efektif. Manajer keperawatan yang menghargai waktu akan

menyusun perencanaan yang terprogram dengan baik dan

melaksanakan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan

sebelumnya.

3) Manajemen keperawatan akan melibatkan pengambilan

keputusan. Berbagai situasi maupun permasalahan yang terjadi

dalam pengelolaan kegiatan keperawatan memerlukan

pengambilan keputusan di berbergai tingkat manajerial.

4) Memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan pasien merupakan

fokus perhatian manajer perawat dengan mempertimbangkan apa

yang pasien lihat, fikir, yakini dan ingini. Kepuasan pasien

merupakan poin utama dari seluruh tujuan keperawatan.

5) Manajemen keperawatan harus terorganisir. Pengorganisasian

dilakukan sesuai dengan kebutuhan organisasi untuk mencapai

tujuan.
31

6) Pengarahan merupakan elemen kegiatan manajemen keperawatan

yang meliputi proses pendelegasian, supervisi, koordinasi dan

pengendalian pelaksanaan rencana yang telah diorganisasikan.

7) Divisi keperawatan yang baik memotivasi karyawan untuk

memperlihatkan penampilan kerja yang baik.

8) Manajemen keperawatan menggunakan komunikasin yang efektif.

Komunikasi yang efektif akan mengurangi kesalahpahaman dan

memberikan persamaan pandangan, arah dan pengertian diantara

pegawai.

9) Pengembangan staf penting untuk dilaksanakan sebagai upaya

persiapan perawat – perawat pelaksana menduduki posisi yang

lebih tinggi atau upaya manajer untuk meningkatkan pengetahuan

karyawan.

10) Pengendalian merupakan elemen manajemen keperawatan yang

meliputi penilaian tentang pelaksanaan rencana yang telah dibuat,

pemberian instruksi dan menetapkan prinsip – prinsip melalui

penetapan standar, membandingkan penampilan dengan standar

dan memperbaiki kekurangan

9. Proses Manajemen Keperawatan

Menurut Swanburg (2013), proses manajemen keperawatan meliputi :

a. Pengkajian – pengumpulan data


32

Seorang manajer tidak hanya di tuntut untuk mengumpulkan

informasi tentang keadaan pasien, melaikan juga mengenai institusi

(rumah sakit/puskesmas), tenaga keperawatan, administrasi dan

bagian keuangan yang akan mempengaruhi fungsi organisasi

keperawatan secara keseluruhan.

b. Perencanaan

Perencanaan di maksudkan untuk menentukan kebutuhan yang

strategis dalam mencapai asuhan keperawatan ke pada semua pasien,

menegakkan tujuan, mengalokasikan anggaran belanja, memutuskan

ukuran dan tipe tenaga keperawatan yang di butuhkan, membuat pola

struktur organisasi yang dapat mengoptimalkan efektifitas staf serta

menegakkan kebijakan dan prosedur operasional untuk mencapai visi

dan misi institusi yang telah di tetapkan bersama.

c. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan manajemen keperawatan memerlukan kerja sama

dengan orang lain, maka tahap implementasi di dalam proses

manajemen adalah bagaimana manajer dapat memimpin orang lain

menjalankan tindakan yang telah di rencanakan dan di tetapkan.

10. Komponen Sistem Manajemen Keperawatan

Komponen dari Manajemen Keperawatan menurut Nursalam ( 2015 ):

1) Input ; informasi, personal, peralatan dan fasilitas

2) Proses
33

Kelompok manejemen dari tertinggi sampai dengan perawat

pelaksana] yang mempunyai tugas dan wewenang untuk

melaksanakan perencanaan, organisasi, pengarahan dan pengawasan

dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan.

3) Output

a) Askep (Asuhan Keperawatan)

b) Pengembangan staf sampai dengan riset

4) Kontrol; Budget, prosedur, evaluasi, akreditasi

5) Feed back mechanism

a) Laporan Financial

b) Audit Keperawatan

c) Survey Kendali Mutu

d) Kinerja

11. Prinsip yang mendasari mananejemen keperawatan.

Prinsip – prinsip yang mendasari manajemen keperawatan menurut Nursalam

( 2015) antara lain :

1) Berlandaskan perencanaan

2) Penggunaan waktu yang efektif

3) Melibatkan pengambilan keputusan

4) Memenuhi kebutuhan ASKEP pasien  dan kepuasan pasien sebagai

tujuan

5) Terorganisir sesuai kebutuhan organisasi untuk mencapai tujuan


34

12. Lingkup Manajemen Keperawatan

Mempertahankan kesehatan telah menjadi sebuah industri besar yang

melibatkan berbagai aspek upaya kesehatan. Pelayanan kesehatan

kemudian menjadi hak yang paling mendasar bagi semua orang dan

memberikan pelayanan kesehatan yang memadai akan membutuhkan

upaya perbaikan menyeluruh sistem yang ada. Pelayanan kesehatan yang

memadai ditentukan sebagian besar oleh gambaran pelayanan keperawatan

yang terdapat didalamnya.

Keperawatan merupakan disiplin praktek klinis. Manajer keperawatan

yang efektif seyogyanya memahami hal ini dan memfasilitasi pekerjaan

perawat pelaksana. Kegiatan perawat pelaksana meliputi:

1) Menetapkan penggunakan proses keperawatan

2) Melaksanakan intervensi keperawatan berdasarkan diagnose

3) Menerima akuntabilitas kegiatan keperawatan yang dilaksanakan

oleh perawat.

4)  Menerima akuntabilitas untuk hasil – hasil keperawatan

5) Mengendalikan lingkungan praktek keperawatan.


35

BAB III

ANALISA DAN PLANNING OF ACTION ( POA )

A. Analisa SWOT

1. Unsur input

a. Strenth ( kekuatan )

1) Man

a) UPTD Puskesmas Talangpadang merupakan salah satu media

informasi pembangunan kesehatan di Kecamatan

Talangpadang yang meliputi data tentang derajat kesehatan.

b) Di ruang rawat inap tersedianya 6 perawat dengan 1 kepala

ruangan, dengan tingkat pendidikan tenaga kesehatan.

c) Mempunyai struktur organisasi

d) Memiliki kepala ruangan yang pernah melakukan pelatihan

BTCLS

e) Karu, dan semua anggota tim ada menyampaikan hal-hal

tentang pekerjaan, pelaporan, pemecahan masalah dan

perencanaanaskep.

2) Metode

a) Metode yang dipakai dalam keperawatan fungsional

b) Setiap tindakan keperawatan selalu didokumentasikan dalam

rekan medis pasien.


36

3) Material Berdasarkan Hasil Observasi & Wawancara

a) Tersedia Nurse station

b) Tersedia westafel disetiap ruangan pasien dan handscrab

c) Tersedia hanscrub disetiap pintu masuk ruangan pasien

d) Terdapat kotak sampah medis dan non medis dan difungsikan

sesuai warnanya

e) Terdapat kotak saran untuk pasien

f) Mempunyai 2 oksigen tabung besar 1 oksigen tabung kecil

g) Ketersediaan perawat di ruang e\rawat inap sangat terbatas

Perawat jaga setiap hari ada 4 orang dengan 1 orang sebagai

kepala (shift pagi : 2 orang perawat dan 1 Karu, shift sore: 1

orang dan shift malam : 1 orang)

h) Mempunyai struktur organisasi.

i) Memiliki alur pelaporan insiden keselamatan pasien.

j) Terdapatnya Ruang obat.

k) Memiliki kapasitas tempat tidur disetiap ruang tindakan

berjumlah 7 bad.

l) Terdapat tempat sampah yang sudah terpisah baik infeksius,

non infeksius, dan safety box untuk membuag sampah spuit di

ruangan tindakan.

m) Terdapat 5 toilet untuk pasien dan 7 toilet untuk perawat.


37

n) Terdapat poster untuk langkah-langkah cuci tangan dibeberapa

tembok yang dilengkapi dengan hand scrub dan terdapat pada

pintu masuk kamar pasien beserta tissue.

o) Terdapat 2 Sebuah APAR .

p) Terdapatnya ventilasi udara disetiap ruang.

q) Lingkungan bersih ners station terlihat tidak ada sampah yang

dibuang sembarangan

4) Money

a) Ada pendapatan JKN untuk setiap pegawai Puskesmas

memiliki visi dan misi Puskesmas Talangpadang.

b) Adanya sistem reward dan vanismen untuk tenaga kerja

5) Mutu

a) Perawat yang berada di ruang rawat inap hanya sebagian saya

yang ikut pelatihan btcls.

b. Weakness (kelemahan)

1) Man

a) Perilaku tenaga kerja sebagian ada yang datang terlambat dan

pulang lebih cepat

b) Hanya sebagian yang mengikuti datang untuk Apel pagi

c) Dalam kinerja Kurangnya pemahaman para petugas kesehatan

akan tanggung jawabnya di Puskesmas.

d) Kurangnya komitmen untuk mematuhi suatu aturan yang

sudah ditetapkan bersama


38

e) Sangat terbatasnya jumla tenaga perawat di ruang rawat inap

f) Terdapat pegawai tidak tetap yang dibutuhkan di Puskesmas

Talangpadang.

g) Di ruang rawat inap hanya tersedianya 6 perawat dengan 1

kepala ruangan, dengan tingkat pendidikan tenaga kesehatan

2) Metode

a) Metode dalam keperawatan metode fungsional

b) Karu, katim dan semua anggota tim tidak melaksanakan

tentang perencanaan conference seperti memilih waktu yang

tepat, memilih pasien, fokus terhadapaskep.

c) Karu tidak tampak menjalankan perannya seperti bertanggung

jawab memimpin, memberikan kesempatan menyampaikan

pendapat, membuat evaluasi danringkasan menggunakan

nursing order dan juga seluruh staf berpartisipasi dalam

pelaksanaan tugasnya.

d) Karu tidak melakukan supervisi pelaksanaan metode tim

3) Material

a) Kurangnya fasilitas medis

b) Tidak ada denah puskesmas yang terpampang masih dalam

ruangan

c) Tidak adanya peta puskesmas yang terpasang di ruangan

d) Tidak ada rambu arah yang terpasang di pinggir jalan sekitar

500m sebelum Puskesmas


39

4) Money

a) Adanya kersama BPJS

5) Mutu

Mutu keperawatan dan mutu layanan puskesmas masih kurang

2. Unsur Proses

a. Peluang ( Opportunities )

1) Adanya kesempatan untuk melengkapi alat-alat di ruangan terkait

akreditas.

2) Adanya kerja sama dengan BPJS

3) Adanya penyelenggaraan pelatihan-pelatihan di bidang kesehatan

khususnya di bidang keperawatan.

4) Kesempatan melanjutkan pendidikan

b. Ancaman (Threats)

1) Adanya tuntutan tinggi dari masyarakat untuk pelayanan yang

professional.

2) Persaingan antar puskesmas yang mempunyai perawat yang

professional semakin kuat Berdasarkan hasil evaluasi faktor

internal adan aksternal didapatkan hasil Puskesmas Piru, dari

sudut pandang internal Puskesmas Piru memiliki potensial

kekuatan lebih banyak dibandingkan dengan kelemahan

sedangkan dari sudut pandang eksternal memiliki peluang

relativ lebih besar dan tantangan yang lebih kecil.


40

B. Perumusan Masalah

No Identifikasi Masalah Penyebab


1. Sarana dan Prasarana Tidak ada denah
- Tidak ada denah puskesmas yang Puskesmas yang terpajang
terpampang masih dalam ruangan
- Tidak adanya peta puskesmas yang
terpasang di ruangan
2. Kinerja Kurangnya kedisiplinan
- Kurangnya kedisiplinan tenaga kerja tenaga kerja kesehatan
kesehatan
- Kurangnya pemahaman para petugas
kesehatan akan tanggung jawabnya di
Puskesmas.
- Kurangnya komitmen untuk mematuhi
suatu aturan yang sudah ditetapkan
bersama
- Perilaku tenaga kerja sebagian ada yang
datang terlambat dan pulang lebih cepat
- Hanya sebagian yang mengikuti datang
untuk Apel pagi

3. Metode Asuhan Keperawatan Profesional Belum optimalnya


(MAKP) pelaksanaan metode tim
- Karu, katim dan semua anggota tim tidak di ruang rawat inap
ada melaksanakan metode tim di dinas pagi, Talangpadang
sore dan dinasmalam.
- Karu, katim dan semua anggota tim ada
menyampaikan hal-hal tentang pekerjaan,
pelaporan, pemecahan masalah dan
perencanaanaskep.
- Karu, katim dan semua anggota tim tidak
melaksanakan tentang perencanaan
conference seperti memilih waktu yang
tepat, memilih pasien, fokus terhadap
askep.
- Karu tidak tampak menjalankan perannya
seperti bertanggung jawab memimpin,
memberikan kesempatan menyampaikan
pendapat, membuat evaluasi danringkasan
menggunakan nursing order dan juga
seluruh staf berpartisipasi dalam
pelaksanaan tugasnya.
- Karu tidak melakukan supervisi
pelaksanaan metode tim
41

Dari hasil identifikasi masalah di temukan 3 masalah manajemen

keperawatan. Adapun masalah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tidak ada denah puskesmas yang terpajang

2. Kurangnya kedisiplinan tenaga kerja kesehatan

3. Belum optimalnya pelaksanaan metode tim di ruang rawat inap

Talangpadang

C. Prioritas Masalah

N Masalah manajemen Mg Sv Mn Nc Af Jumlah


O
1. Tidak ada Denah Puskesmas 5 5 5 5 4 24
terpajang
2. Kurangnya kedisiplinan 5 5 4 5 4 23
tenaga kerja kesehatan
3 Belum optimalnya 5 5 3 5 3 21
prlaksanaan metode tim di
ruang rawat inap puskesmas
Talangpadang

Keterangan:

1: Magnitude/Mg :Kecendrungan besar dan seringnya kejadian

masalah

2:Severity/ Sv :Besarnya kerugian yang ditimbulkan

3:Mengability/Mn : Bila dipecahkan

4:Nursing Concern/ Nc : Berfokus pada keperawatan

5:Affordability/Af : Ketersediaan sumber daya


42

Keterangan Bobot:

1:Sangat tidak penting 4:Penting

2:Kurang cukup 5:Sangat Penting

3:Cukup penting

Dari data diatas maka dapat dibuat prioritas masalah sebagai berikut:

1.Tidak ada denah Puskesmas yang terpajang.

2.Kurangnya kedisiplinan tenaga kerja kesehatan.

3.Belum optimalnya prlaksanaan metode tim di ruang rawat inap puskesmas

Talangpadang
43

D. POA

No Masalah Uraian kegiatan Tujuan Sasaran Indikator Penanggung Dana Waktu


Keberhasilan Jawab
1 Tidak ada denah - Pembuatan spanduk - Dilakukan oleh Managemen Tersediannya Pembimbing Mahasiswa 12/3/2022
Puskesmas yang denah Puskesmas di mahasiswa profesi puskesmas spanduk denah lahan
terpajang pajang di ruang ners untuk Puskesmas
Puskesmas. peningkatan mutu
- Pembuatan tanda rambu kinerja puskesmas Tersedianya
petunjuk arah dijalan Talangpadang tanda rambu
500 meter sebelum - Sebagai Sarana dan petunjuk arah
Puskesmas fasilitas puskesmas
Talangpadang
- Sarana penghubung
untuk mempermudah
berkunjung ke
Puskesmas
Talangpadang
- Sebagai alat dalam
memasarkan
puskesmas Talang
padang
- Memberikan
petunjuk dan arah
letak Puskesmas
Talangpadang
- Memasarkan adanya
Puskesmas
44

Talangpadang
2 Kurangnya - Pembuatan spanduk - Untuk Tenaga Tersediannya Pembimbing Mahasiswa 12/3/2022
kedisiplinan tentang 10 budaya malu meningkatkankesada Kerja spanduk 10 lahan
tenaga kerja tenaga kerja kesehatan. ran tenaga kerja Puskesmas budaya malu
kesehatan - Pembuatan PIN aku kesehatan
ramah untuk di pakai kedisiplinan Tersedianya
setiap hari kerja - Untuk peningkatan PIN Aku
petugas Puskesmas kedisplinan tenaga Ramah untuk
kesehatan Karyawan
- Untuk membantu
meningkatkan
tanggungjawab
tenaga kesehatan
- Menciptakan
kesadaran dalam
mengemban tugas.
- Uraian tugas masing
masing tenaga medis
terlaksanan dengan
baik
- Meningkatkan mutu
pelayanan tenaga
kesehatan.
- Menciptakan
budaya ramah dan
senyum pada tenaga
Puskesmas.
3 Belum optimalnya - Supervisi Kepala - Kepala ruangan Kepala Pelaksanaan Pembimbing Mahasiswa 12/3/2022
45

pelaksanaan ruangan untuk mampu menjalankan ruangan dan metode tim lahan
metode tim di pentingnya penerapan melakukan supervise Perawat berjalan secara
ruang rawat inap metode tim dan desiminasi ilmu pelaksana optimal
Talangpadang - Melakukan deseminasi kepada kepala katim Ruang
ilmu tentang dan staf ruang melati
pentingnya metode tim melati, pentingnya
dalam peningkatan pelaksanaan metode
kinerja perawat tim dalam
peningkatan kinerja
perawat.
- Menambah
pengetahuan tentang
tatacara pelaksanaan
metode TIM.
- Memahami
pentingnya
pelaksanaan metode
tim untuk
meningkatkan
kualitas pelayanan
puskesmas
Talangpadang
46

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Pembahasan

Berdasarkan hasil yang dilakukan pada tanggal 12 – 28 Maret 2022 oleh

mahasiswa profesi ners di puskesmas Talangpadang.

Adapun kegiatan yang telah dilakukan diruang rawat inap Puskesmas

Talangpadang adalah:

Pada minggu pertama tanggal 11-13 Maret 2022 adalah identifikasi dan

melakukan analisa data permasalahan fungsi manajemen di Puskesmas di

Talangpadang, adapun lembar yang digunakan untuk mengidentifikasi adalah

lembar observasi, panduan wawancara dan juga kuisioner, sehingga dapat

diprioritaskan bersama-sama masalah-masalah yang dihadapi perlu untuk

diatasi masalah yang ada yaitu:

Tidak ada denah Puskesmas yang terpajan

Kurangnya kedisiplinan tenaga kerja kesehatan

Belum optimalnya pelaksanaan metode tim di ruang rawat inap

Talangpadang.

Pada minggu kedua 18 - 20 Maret 2022 adalah implementasi dan evaluasi

Pada minggu ketiga tanggal 25 - 27 Maret 2022 dilakukan presentasi

masalah.

Pada minggu ke tiga tanggal 25 - 27 Maret 2022 diadakan presentasi akhir

untuk memaparkan pencapaian hasil implementasi dari pemecahan masalah

yang telah direncanakan sebelumnya.


47

B. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


NO STRATEGI IMPLEMENTASI WAKTU EVALUASI HAMBATAN RTL

1 Membuat Spantuk Membuat spanduk denah 19 - 20 Maret Tersedianya spanduk Pembuatan spanduk Adanya Monitor evaluasi
denah puskesmas puskesmas 2022 jam 08.00 denah puskesmas dan denah banyaknya kunjungan Pasien
dan pembuatan Tersedianya rambu memerlukan waktu 2
Pembuatan Rambu petunjuk petunjuk arah hari Adanya monitor Sarana dan
rambu petunjuk arah sekitar 500 meter bertuliskan 500 M dan Fasilitas Puskesmas
arah sebelum Puskesmas Talang tanda panah
Padang

2 Mengusulkan Pelaksanaan pembuatan 18 - 19 Maret Tersedianya poster 10 Pembuatan spanduk Adanya sistem pemberian
adanya reward dan poster tentang 10 budaya 2022 jam 08.00 budaya malu dan denah reward dan vanismen untuk
vanismen untuk staf malu memerlukan waktu 2 tenaga kesehatan
Tersedianaya PIN aku hari
yang disiplin dan Pembuatan PIN Aku Ramah ramah Adanya penilaian evaluasi
kurang disiplin
tenaga puskesmas

Adanya asesmen kompetensi


oleh tim asesor keperawatan

Adanya pengiriman exhouse


nasional pelatihan asesor
keperawatan.

3 - Roleplay Melakukan supervise 19/ 03/2022 Resosialisasi berjalan Pelaksanaan Mengusulkan kepada kepala
Supervisi langsung penerapan metode dengan baik dan diikuti Roleplay belum ruangan untuk meneruskan
TIM di ruang rawat inap oleh wakil karu/CI semua staf
48

Kepala ruangan, katim dan puskesmas hadir tindak lanjut dalam pelaksaan
ruangan untuk Melakukan desiminasi ilmu perawat Ruang rawat metode tim serta adanya
pentingnya pemaparan pedoman inap puskemas Tidak semua staf evaluasi secara berkala
metode TIM talangpadang hadir dalam
penerapan pelaksanaan metode TIM
sosialisasi pedoman
metode tim Mahasisawa praktek metode TIM
- Roleplay berperan sebagai karu,
penerapan katim dan perawat
metode tim pelaksanan.
- Melakukan
deseminasi Proses pembagian
pasien sesuai dengan
ilmu tentang
tim masing- masing
pentingnya
metode tim Operan langsung kepada
dalam pasien dilakukan setiap
peningkatan kali pergantian shift.
kinerja perawat Hal-hal yang dioperkan
meliputi nama paien,
umur, penyakit atau
gangguan yang dialami,
keluhan pasien pada saat
itu, tindakan yang sudah
dan akan dilakukan.

Penayangan video Role


Play supervise Karu
dalam penrapan metode
49

tim

Saat melakukan
presentasi tentang
pedoman metode tim
dihadiri staf puskesmas
50

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Dari kesimpulan pengalaman praktek manejemen keperawatan di

Puskesmas Talangpadang kabupaten Tanggamus dapat memperoleh

gambaran umum tentang manejemen keperawatan yang ada Puskesmas

Talangpadang Tanggamus dan mahasiswa dapat memahami proses

manejemen berdasarkan organisasi sebagai suatu sistem.

2. UPTD Puskesmas Talangpadang merupakan salah satu media informasi

pembangunan kesehatan di Kecamatan Talangpadang yang meliuputi data

tentangderajatkesehatan,Upayakesehatan,Sumber daya Kesehatan, data

umum dan data liungkungan yang berhubungan dengan kesehatan

diwilayah kecamatan Talangpadang. Disamping itu juga merupakan salah

satu sarana yang digunakan untuk melaporkan pemantauan dan evaluasi

terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari

penyelenggara pelayanan kesehatan di kecamatan Talangpadang. Indikator

yang dipergunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan

mengacu pada Standar Pelayanan Kesehatan Minimal (SPM) sebagai

mana ditetapkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

4 tahun 2019 dan Kecamatan Talangpadang yang sehat.


51

3. Masalah yang di angkat terkait dengan manajemen ruangan dan telah di

lakukan implementasi melalui intervensi yang telah di susun berdasarkan

temuan masalah dalam kajian situasi sebagai berikut:

a. Tidak ada denah Puskesmas yang terpajang.

b. Kurangnya kedisiplinan tenaga kerja kesehatan.

c. Belum optimalnya pelaksanaan metode tim di ruang rawat inap

Talangpadang.

B. Saran

1. Bagi Puskesmas

a. Diharapkan peningkatkan mutu pelayanan dan menciptakan

lingkungan kerja yang kondusif dan mendukung peningkatan kualitas

pelayanan di Puskesmas Talangpadang Tanggamus.

b. Diharapkan pembuatan denah dapat menjadi peningkatan mutu

fasilitas.

c. Diharapkan tenaga kerja kesehatan selalu displin dalam waktu

menjalankan tugas dipuskesmas

d. Diharapkan proses metode tim berjalan di ruang rawat inap Puskesmas

sehingga mutu pelayanan berjalan maximal.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai referensi dalam pencapaian pembelajaran terutama stase

managemen keperawatan.
52

3. Bagi Mahasiswa

Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam pelaksanaan sistem

manejemen keperawatan metode tim, saat dilapangan dapat memberikan

perubahan ditempat yang menjadi lahan praktek.


53

DAFTAR PUSTAKA

Astuti. N.,(2019)., Hubungan Penerapan Metode Tim Keperawatan Terhadap


Kualitas Dokumentasi Asuhan Keperawatan Di Ruang Asoka RSUD.
Ulin Banjarmasin, Borneo Nursing Journal (BNJ), Vol. 1 (1).
Curtis, Elizabeth & O’Connell, R., (2011). Essential Leadership Skills for
Motivating and Developing Staff. Journal Nursing Management
18(5).32-35.
Kementerian Kesehatan RI. 2016. INFODATIN Pusat Data dan Informasi
Kementerian Kesehatan RI Situasi Balita Pendek. Jakarta Selatan.
Kementerian Kesehatan RI. 2019. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 4 Tahun 2019Tentang Standar Teknis Pemenuhan
Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan, Jakarta : Kementrerian Kesehatan RI.
Marquis, B. L. & Huston, C. J. (2010). Kepemimpinan dan manajemen
keperawatan : teori dan aplikasi, (Ed. 4). Jakarta : EGC.
Marquis, B. L. & Huston, C. J. (2012). Kepemimpinan dan manajemen
keperawatan : teori dan aplikasi, (Ed. 4). Jakarta : EGC.
Mogoba. C. P., (2017)., Hubungan Penerapan Metode Tim Dengan Kinerja
Perawat Pelaksana Di Irina C RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. e-
Journal Keperawatan (e-Kp) Vol. 5 (1).
Nursalam. (2015). Manajemen Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. 2016. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis
Edisi.4. Jakarta : Salemba Medika.
Permenkes., RI, (2017)., Peraturan Menteri Kesehatan Republik Kesehatan No 40
Tahun 2017 Tentang Pengembangan Jenjang Karir Profesional Perawatn
Klinis.
Swansburg, R. C. (2013). Pengembangan staf keperawatan: suatu pengembangan
sumber daya manusia. Jakarta: EGC
Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2014 tentang keperawatan. R.
jakarta. 2014.
Yusnilawati.,(2019)., Hubungan Penerapan Metoda Tim Dengan Kinerja Perawat
Pelaksana di RSJD Provinsi Jambi dan RSUD Abdul Manaf Kota Jambi
54

10 DISIPLIN BUDAYA MALU


55

Micr
osof
t

1. Malu Datang Terlambat

2. Malu Tidak Ikut Apel

3. Malu Pulang Lebih Awal

4. Malu Tidak Masuk Kerja

5. Malu Terlalu Sering Ijin

6. Malu Memakai Pakain Dinas Tidak Sesuai Peraturan

7. Malu Bekerja Tidak Terprogram

8. Malu Bekerja Tersengkalai

9. Malu Bekerja Tanpa Pertanggungjawaban

10. MaluTidak Bertata Karam dan Sopan Santun


56
57

LAMPIRAN 3

Pelaksanaan Presentasi tentang Metode Tim

Diskusi Metode Tim

Anda mungkin juga menyukai