Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KOMUNITAS DI RT 08 RW 04

KELURAHAN MANGGA DUA SELATAN KECAMATAN SAWAH


BESAR PADA TANGGAL 22 – 3 MEI 2024

Nama Kelompok :

1. Ahmad Rizal 2110002


2. Rizky Ogara 2110010
3. Syaefudin Dwi Fadillah 2110013

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RS

HUSADA 2023/2024
KATA PENGATAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga asuhan
keperawatan ini dapat tersusun sampai selesai. Shalawat serta salam semoga
tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Tidak lupa kami ucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi membantu
pembuatan proposal ini baik pikiran maupun materi.

Penulis mengambil judul “Laporan Kegiatan Praktik Komunitas Di Rt 08


Rw 04 Kelurahan Mangga Dua Selatan Kecamatan Sawah Besar Pada Tanggal
22- 03 Mei 2024” dengan harapan semoga asuhan keperawatan ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.

Bagi sebagai penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam


penulisan ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengahrapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan proposal ini.

Jalarta, 22 Mei 2024

Kelompok 8

i
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan praktek kerja lapangan Prodi D3 Keperawatan STIKes RS Husada


dengan judul ’’ Laporan kegiatan praktik komunitas di rt 08 rw 04 kelurahan
mangga dua selatan kecamatan sawah besar pada tanggal 22-03 mei 2024 ”, telah
diperiksa dan disetujui oleh:

Kordinator Mata Ajar Keperawatan Komunitas

(Ns. Hardin La Ramba, S.Kep., M.Biomed)

Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan

(Ns. Ressa A. U, M.Kep., Sp. Kep. Kom) ( )

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR...................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................1
1.2 Tujuan.........................................................................................................................1
1.2.1 Tujuan Umum......................................................................................................1
1.2.2 Tujuan Khusus.....................................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORITIS...................................................................................................3
2.1 Konsep Penyakit...................................................................................................3
2.1.1 Definisi.................................................................................................................3
2.1.2 Etiologi................................................................................................................3
2.1.3 Manifestasi Klinis................................................................................................3
2.1.4 Patofisiologi.........................................................................................................4
2.1.5 Pemeriksaan penunjang......................................................................................5
2.1.6 Pemberdayaan Masyarakat................................................................................5
2.1.4 Pelayanan Kesehatan Primer..............................................................................6
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN..........................................................................................7
A. Pengkajian...............................................................................................................7
I. DATA GEOGRAFIS.....................................................................................................7
II. DATA DEMOGRAFI...................................................................................................8
III. Ekonomi................................................................................................................11
IV. Keamanan.............................................................................................................11
V. Sanitasi Lingkungan...............................................................................................11
VI. Data Status Kesehatan.........................................................................................13
B. Analisa Data...........................................................................................................16
C. Penapisan Masalah...............................................................................................17
D. Perencanaan Keperawatan...................................................................................19
E. Implementasi Keperawatan......................................................................................21
BAB IV PENUTUP................................................................................................................24
4.1 Kesimpulan...............................................................................................................24
4.2 Saran........................................................................................................................24
Lampiran........................................................................................................................25

iii
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP)..........................................................................28

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hipertensi merupakan penyakit yang banyak dijumpai dalam praktek


klinik sehari-hari. Menurut JNC VII, hipertensi adalah peningkatan tekanan
darah ≥ 140/90 mmHg. 2 Prevalensi dunia memperkitakan terdapat 1 milyar
individu yang mengalami hipertensi. WHO juga mencatat terdapat
kecenderungan hipertensi merukapakan penyebab utama terjadinya 62 persen
pada kasus cerebrovascular disease dan 49 persen penyebab terjadinya
Penyakit jantung iskemik. Selain itu, hipertensi juga salah satu penyebab
terjadinya penyakit seperti stroke dan gagal ginjal bila tidak ditangani secara
baik (Ariyanti et al., 2021).
Hipertensi merupakan salah satu penyebab kerusakan berbagai organ baik
secara langsung maupun tidak langsung. Kerusakan organ-organ target yang
umum ditemui pada pasien hipertensi adalah hipertropi ventrikel kiri, angina
atau infark miokard, gagal jantung, stroke, penyakit ginjal kronis, penyakit
arteri perifer dan retinopati. Untuk itulah pentingnya diagnosis dini serta
penatalaksanaan yang tepat untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas yang
akan terjadi atau mencegah kerusakan lebih lanjut yang sedang terjadi
(Ariyanti et al., 2021).
Strategi penatalaksanaan hipertensi meliputi terapi non farmakologi seperti
modifikasi gaya hidup dan diet dan terapi farmakologi untuk mencapai target
terapi hipertensi. Dalam penanganannya, diperlukan kerjasama antara tim
medis, pasien, serta keluarga dan lingkungan. Edukasi terhadap pasien dan
keluarga tentang penyakit dan komplikasi akan membantu memperbaiki hasil
pengobatan, serta diharapkan dapat membantu memperbaiki kualitas hidup
penderita (Ariyanti et al., 2021).

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

1
Setelah melakukan kegiatan praktik di RT 08 RW 04 diharapkan
mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan pada masyarakat
RT 08 RW 04.

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Memahami komunitas dan kelompok khusus sebagai unit sasaran


praktik keperawatan komunitas.
2. Memahami berbagai faktor yang mempengaruhi status kesehatan
komunitas dan kelompok khusus.
3. Mengintegrasikan ilmu kesehatan masyarakat ke dalam kesehatan
praktik keperawatan komunitas dan kelompok khusus,
4. Memahami konsep, prinsip dan perspektif asuhan keperawatan
komunitas dan kelompok khusus.
5. Membangun kerja sama lintas sektor dan kerja didalam tim.
6. Melakukan pengkajian keperawatan komunitas dan kelompok
khusus.
7. Merumuskan diagnosa keperawatan komunitas dan kelompok
khusus.
8. Membuat perencanaan keperawatan komunitas dan kelompok
khusus.
9. Melaksanakan berbagai intervensi komunitas dan kelompok khusus.
10. Mengevaluasi asuhan keperawerawatan komunitas dan kelompok
khusus.
11. Mendokumentasikan asuhan keperawatan komunitas dan kelompok
khusus.
12. Mengaplikasikan strategi promosi kesehatan kemitraan
pemberdayaan komunitas perorganisasian komunitas dalam praktik
keperawatan komunitas.
13. Menerapkan konsep dan prinsip keselamatan dan kesehatan kerja
dalam melakukan praktik keperawatan pada kelompok khusus
pekerja.

2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1 Konsep Penyakit

2.1.1 Definisi

Penyakit hipertensi adalah salah satu masalah kesehatan yang


banyak terjadi di dunia dengan ditandai jika seseorang memiliki
tekanan darah sistolik sebesar ≥140 mmHg dan atau tekanan darah
diastolik sebesar ≥90 mmHg, pada pemeriksaan berulang (Tiara,
2020).
Hipertensi adalah penyakit kronis yang umum di seluruh
dunia dan faktor risiko utama penyakit kardiovaskular. Penyebab
utama penyakit ini yaitu faktor genetika, perilaku dan gaya hidup.
Kesadaran yang rendah pada penanganan hipertensi menjadi
penyebab utama dalam terjadinya komplikasi stroke (Suprayitno &
Huzaimah, 2020).

2.1.2 Etiologi

Penyebab dari penyakit hipertensi sebenarnya tidaklah


spesifik. Namun ada beberapa penyebab yang mampu memengaruhi
terjadinya hipertensi yaitu merokok, kurang berolahraga, jenis
kelamin, asupan garam tinggi, obesitas, alkohol, kafein, usia, pola
hidup, pola makan dan minum, dan faktor genetik (Marhabatsar &
Sijid, 2021).
Dari hasil penelitian kami bahwa di RT 08 RW 03
masyarakat yang terkena hipertensi disebabkan oleh kurangnya
pengetahuan, pola makan yang tidak sehat dan jarang kontrol ke
fasilitas kesehatan.

2.1.3 Manifestasi Klinis

Tanda dan gejala hipertensi dibagi menjadi 2 menurut Yanthi (2022)


:
1. Tidak ada gejala
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan
3
peningkatan tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh

4
dokter yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak
akan pernah terdiagnosa jika tekanan darah tidak teratur.
2. Gejala yang lazim
Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai
hipertensi meliputi nyeri kepala dan kelelahan. Dalam
kenyataanya ini merupakan gejala terlazim yang mengenai
kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis. Beberapa
pasien yang menderita hipertensi yaitu, mengeluh sakit kepala,
pusing, lemas, kelelahan, sesak nafas, gelisah, mual, muntah,
epistaksis dan kesadaran menurun.

2.1.4 Patofisiologi

Hipertensi terjadi dipengaruh oleh keadaan tekanan darah.


Tekanan darah dipengaruhi oleh volume dan peripheral resistance.
Sehingga, apabila terjadi peningkatan dari salah satu variabel
tersebut secara tidak normal yang akan memengaruhi tekanan
darah tinggi maka disitulah akan timbul hipertensi (Marhabatsar &
Sijid, 2021).
Hipertensi terjadi dipengaruh oleh keadaan tekanan darah.
Tekanan darah dipengaruhi oleh volume dan peripheral resistance.
Sehingga, apabila terjadi peningkatan dari salah satu variabel
tersebut secara tidak normal yang akan memengaruhi tekanan
darah tinggi maka disitulah akan timbul hipertensi terdapat di paru-
paru. Peran angiotensin II yaitu memegang penting dalam
mengatur tekanan darah (Marhabatsar & Sijid, 2021).
Angiotensin II pada darah memiliki dua pengaruh utama
yang mampu meningkatkan tekanan arteri. Pengaruh pertama ialah
vasokonstriksi akan timbul dengan cepat. Vasopresin yang disebut
juga Antidiuretic Hormone (ADH) merupakan bahan
vasokonstriksi yang paling kuat di tubuh. Bahan ini terbentuk di
hipotalamus (kelenjar pituitari) dan bekerja pada ginjal untuk
mengarut osmolalitas dan volume urin. ADH juga diangkut ke
pusat akson saraf ke glandula hipofise posteiror yang nanti akan
diseksresi ke
5
dalam darah. ADH akan berpengaruh pada urin, meningkatnya
ADH membuat urin akan sangat sedikit yang dapat diekskresikan
ke luar tubuh sehingga osmolitas tinggi. Hal ini akan membuat
volume cairan ekstraseluler ditingkatkan dengan cara menarik
cairan instraseluler, maka jika hal itu terjadi volume darah akan
meningkat yang akan mengakibatkan hipertensi (Marhabatsar &
Sijid, 2021).
Pengaruh kedua berkaitan dengan aldosteron. Aldosteron
merupakan hormon steroid yang disekresikan oleh sel-sel
glomerulosa pada korteks adrenal, hal ini merupakan suatu
regulator penting bagi reabsopsi natrium (Na+ ) dan sekresi kalium
(K+ ) oleh tubulus ginjal. Mekanisme aldosteron akan
meningkatkan reabsorbsi natrium, kemudian aldosteron juga akan
meningkatkan sekresi kalium dengan merangsang pompa natrium-
kalium ATPase pada sisi basolateral dari membran tubulus
koligentes kortikalis. Aldosteron juga akan meningkatkan
permebialitas natrium pada luminal membran. Natrium ini berasal
dari kandungan garam natrium. Apabila garam natrium atau
kandungan NaCl ini meningkat maka perlu diencerkan kembali
dengan cara meningkatkan volume cairan ekstraseluler, yang
dimana peningkatan volume cairan ekstraseluler akan membuat
volume tekanan darah meningkat sehingga terjadi hipertensi
(Marhabatsar & Sijid, 2021).

2.1.5 Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang yang sebaiknya dilakukan saat


menemukan kasus hipertensi adalah pemeriksaan darah rutin, gula
darah, profil lipid, elektrolit, fungsi ginjal, pemeriksaan rekam
jantung (elektrokardiografi/EKG) dan ronsen dada

2.1.6 Pemberdayaan Masyarakat

Menurut Munawar (2011) pemberdayaan masyarakat adalah konsep


pembanguan ekonomi yang merangkum nilai-nilai Masyarakat
untuk membangun paradigma baru dalam pembangunan yang
6
bersifat people-centered, participatory, Dalam kerangka ini Upaya

7
untuk memberdayakan masyarakat (empowering) dapat dikaji dari
3 (tiga) aspek: Pertama, ENABLING yaitu menciptakan suasana
yang memungkinkan potensi masyarakat dapat berkembang.
Kedua, EMPOWERING yaitu memperkuat potensi yang dimiliki
masyarakat melalui langkah-langkah nyata yang menyangkut
penyediaan berbagai input dan pembukaan dalam berbagai peluang
yang akan membuat masyarakat semakin berdaya. Ketiga,
PROTECTING yaitu melindungi dan membela kepentingan
masyarakat lemah. Pendekatan pemberdayaan pada intinya
memberikan tekanan pada otonomi pengambilan keputusan dari
kelompok masyarakat yang berlandaskan pada sumberdaya pribadi,
langsung, demokratis dan pembelajaran social.

2.1.4 Pelayanan Kesehatan Primer

Menurut Kristiani (2018) pemberdayaan masyarakat adalah


konsep pembanguan ekonomi yang merangkum nilai-nilai
masyarakat untuk membangun paradigma baru dalam
pembangunan yang bersifat people-centered, participatory, Dalam
kerangka ini upaya untuk memberdayakan masyarakat
(empowering) dapat dikaji dari 3 (tiga) aspek : Pertama,
ENABLING yaitu menciptakan suasana yang memungkinkan
potensi masyarakat dapat berkembang. Kedua, EMPOWERING
yaitu memperkuat potensi yang dimiliki masyarakat melalui
langkah-langkah nyata yang menyangkut penyediaan berbagai
input dan pembukaan dalam berbagai peluang yang akan membuat
masyarakat semakin berdaya. Ketiga, PROTECTING yaitu
melindungi dan membela kepentingan masyarakat lemah.
Pendekatan pemberdayaan pada intinya memberikan tekanan pada
otonomi pengambilan keputusan dari kelompok masyarakat yang
berlandaskan pada sumberdaya pribadi, langsung, demokratis dan
pembelajaran social.

8
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

I. DATA GEOGRAFIS

1. Luas daerah : 300 ha

2. Kondisi daerah/area :

Dataran tinggi

V Dataran rendah

Dll, jelaskan : daratan berdekatan dengan sungai kali ciliwung

3. Batas daerah/wilayah

Utara :

Selatan :

Barat :

Timur :

4. Kondisi tanah
Subur V Tandus

Tanah dilingkungan Rt 08 tandus dan dimayoritasi dengan semen

5. Jenis tanah

V Pasir

Tanah liat

V Berkapur

9
II. DATA DEMOGRAFI

1. Jumlah penduduk : 135 jiwa

- Laki-laki : 71 jiwa

- Perempuan : 64 jiwa

2. Jumlah kepala keluarga : 60 KK

3. Distribusi penduduk kelompok umur

 0 – 1 tahun :2 jiwa

 1 – 3 tahun :3 jiwa

 3 – 5 tahun :9 jiwa

 6 – 12 tahun :19 jiwa

 12 – 19 tahun :17 jiwa

 20 – 34 tahun : 26 jiwa

 35 – 49 tahun :29 jiwa

 50 – 60 tahun : 21 jiwa

  60 tahun : 14 jiwa

4. Pertumbuhan penduduk

- Kelahiran / tahun :2 jiwa

- Kematian / tahun :3 jiwa

- Perpindahan penduduk/migrasi per tahun :

Urbanisasi 8 jiwa, transmigrasi 9 jiwa

5. Tingkat Pendidikan
 SD : 16 jiwa

 SMP :9 jiwa

10
 SMA : 11 jiwa

 Perguruan tinggi : tidak terkaji jiwa

6. Status Perkawinan
 Belum menikah : 16 jiwa

 Menikah : 32 jiwa

 Janda/duda :4 jiwa

7. Pekerjaan
 Buruh : 12 jiwa

 Karyawan swasta : 23 jiwa

 TNI/Polri :- jiwa

 Wiraswasta :6 jiwa

 Pengacara :- jiwa

Lainnya :1 pensiuan

1. Fasilitas kesehatan dan sosial


 Rumah sakit : Tidak ada
 Puskesmas : Tidak ada
 Praktek swasta (dr./bd) : Tidak ada

Tidak ada rumah sakit, puskesmas maupun praktek swasta seperti Dokter dan Bidan di
wilayah Rt 08

2. Tenaga

 Dokter : Tidak ada


 Bidan : Tidak ada
 Dukun terlatih : Tidak ada
 Dukun tak terlatih : Tidak ada

11
 PLKB : Tidak ada
Tidak ada Dokter , Bidan,
Dukun terlatih, dan dukun
tidak terlatih serta PLKB
diwilayah Rt 08

12
3. Fasilitas sosial
 Panti asuhan : tidak ada
 Rumah jompo/panti wredha : tidak ada
 Panti cacat : tidak ada
 Lain-lain : tidak ada
Tidak ada panti asuhan, rumah jompo atau panci cacat yang ada diwilayah Rt 08

4. Fasilitas umum
 Pasar : tidak ada
 Tempat hiburan : tidak ada
 Rumah makan :4
 Tempat pertemuan :1
 Tempat penginapan : tidak ada
 Lain-lain :-
Terdapat 4 rumah makan diwilayah Rt 08 serta ada 1 tempat pertemuan yaitu dibalai warga

5. Fasilitas ibadah
 Masjid/musola : tidak ada
 Gereja : tidak ada
 Wihara : tidak ada
 Pura : tidak ada
 Klenteng : tidak ada

6. Fasilitas rekreasi : RPTRA mangga dua

7. Upaya masyarakat dalam memanfaatkan fasilitas

Alasan: karena masyarakat memiliki kartu BPJS yang di gunakan untuk

berobat Tidak pernah Kurang v Baik

13
III. Ekonomi

Diatas UMR

v Di bawah UMR 1.500.000 – 2.500.000

IV. Keamanan

Pemadam kebakaran, jumlah : tidak ada buah

Polisi, Jumlah : tidak ada buah

v Siskamling, frekuensi : 1/ hari buah

V. Sanitasi Lingkungan

1. Perumahan
 Permanen : 60 buah
 Semi permanen : 10 buah
 Non permanen :2 buah
 Luas rata-rata / rumah : 4x4 buah
 Jumlah penghuni/rumah :4-6 buah

2. Sumber air bersih


 PAM : 30 buah
 Sumur gali :8 buah
 Sumur pompa :1 buah
 Air hujan . :- buah
 Lain-lain (jelaskan) :- buah
3. Sistem pembuangan air limbah
v
Reol/selokan

Sembarang tempat

14
v Septik tank

Sungai

4. Sistem pembuangan sampah


Dibakar
Ditimbun

v
Diangkat petugas

Dibuat sembarangan (open dumping)

Dibuat pupuk

5. Sistem pembuangan tinja

Sembarang tempat
Sungai
Cubluk/cemplung

v Septik tank
Reol/selokan
Dll

6. Sumber polusi

v Pabrik tahu
v Kendaraan bermotor

Kandang ternak
Sampah

15
VI. Data Status Kesehatan

1. Angka kelahiran (CBR) :4 jiwa / tahun


2. Angka kematian (CDR) :3 jiwa / tahun

2.1. IMR / AKB : tidak di ketahui

2.2. AKI/MMR : tidak di ketahui

2.3. CDR : tidak di ketahui

3. Angka kesakitan

3.1. Incidence : tidak di ketahui

3.2. Prevalence : tidak di ketahui

3.3. Point prevalence : tidak di ketahui

4. Jumlah akseptor KB menurut jenis/macam kontrasepsi yang diikuti

4.1. IUD : tidak di ketahui orang

4.2. PIL : tidak di ketahui orang

4.3. MOW : tidak di ketahui orang

4.4. MOP : tidak di ketahui orang

4.5. Susuk/norplant : tidak di ketahui orang

4.6. Suntik : tidak di ketahui orang

5. Cakupan imunisasi dasar

Jumlah balita yang berusia 0 – 12 bulan 20 orang

 BCG : 20 orang
 Polio I – II : 16 orang
 DPT I – III : 16 orang
 Campak : 14 orang
 Hepatitis B ( I – III ) : 18 orang

16
( Jika ada penyimpangan, jelaskan, misal DPT I saja : tidak ada
penyimpangan orang )

6. Cakupan ibu hamil :3 jiwa


7. Cakupan ibu melahirkan

v Dokter

Dukun terlatih

v Bidan

Dukun tidak terlatih

8. Penyakit terbanyak hipertensi, diabetes melitus, dan asam urat


(analisis tabulasi dalam bentuk persentase)

No Penyakit Jumlah Keterangan


Penyakit Menular
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Penyakit Tidak Menular
1 Hipertensi 13
2 Diabetes Melitus 3
3 Arthritis Gout -
4 Hyperkolestrol I

17
5
6
7
8
9

Penyakit terbanyak: Hipertensi, diabetes melitus, asam urat

18
B. Analisa Data.

DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN


DS:
- Masyarakat mengatakan di rt 8 Desfisit pengetahuan b.d kurang
warganya kebanyakan penyekit nya informasi mengenai cara
hipertensi
hidup sehat dan menjaga
- Masyarakat mengatakan sering
datang ke pemeriksaann di kantor lingkungan tetap bersih
Rw tapi tidak semua warga
- Masyarakat mengatkan kurang
tau cara hidup sehat dan pola
makan yang benar
- Masyarakat mengatakan tidak
tau cara menangani penyakit – di
rt 8
DO;
- Sebagian masyarakat mengalami
penyakit hipertensi, diabetes
melitus, asam urat, gastritis.
- Wilayah rt 8 lingkungan nya
kurang bersih, saluran air jarang
di temui
- Padatnya punduduk jadi kurang
cahaya matahari masuk

19
C. Penapisan Masalah

NO Masalah A B C D E F G H I J K L
Kesehatan
1 Ketidakefektifan 4 3 4 4 3 2 3 3 2 3 3 3
Manajemen
Kesehatan
2 Defisit 3 4 3 3 3 4 3 5 3 3 3 3
pengetahuan
tentang
Hipertensi

20
Keterangan Huruf :
A = sesuai dengan peran CHN
B = sesuai dengan program pemerintah
C = sesuai dengan intervensi pendidikan kesehatan
D = Risiko terjadi
E = Risiko parah
F = Minat masyarakat
G = kemudahan untuk diatasi
H = tempat
I = dana
J = Waktu
K = fasilitas
L = petugas

Keterangan angka:
1 = Sangat rendah
2 = Rendah
3 = Cukup
4 = Tinggi
5 = Sangat tinggi

Daftar Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas:


1. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan
2. Defisit pengetahuan tentang hipertensi

21
D. Perencanaan Keperawatan

NO DIAGNOSA TUJUAN SLKI SIKI


KEPERAWATAN UMUM
1. Desfisit pengetahuan Masyarakat Setelah dilakukan Edukasi kesehatan
b.d kurang nya mampu bisa keperawatan selama 2 Observasi
informasi tentang memanfaat hari makan Tingkat - Identifikasi
hipertensi pada fasilitas pengetahuan membaik kessiapan dan
masyarakat di Rt 08 kesehatan dengan kreteria hasil kemampuan
Rw 04 Kelurahan yang sudah - perilaku sesuai menerima informasi
Mangga Besar 13 tersedia dari anjuran ( membaik) - Identifikasi faktor –
pemerintah - Verbalisasi minat faktor yang dapat
dalam belajar meningkatkan dan
membaik menurunkan
- Kemampuan motivasi prilaku
menjelaskan hidup bersih dan
pengetahuan tentang Teraputik
suatu topik membaik - sediakan materi dan
- Kemampuan media pendidikan
menggambarkan kesehatan
pengalaman - jadwalkan
sebelumnya yang pendidikan
sesuai dengan topik kesehatan sesuai
membaik kesepakatan
- Perilaku sesuai - berikan kesempatan
dengan pengetahuan bertanya
membaik edukasi
- Pertanyaan yang - jelaskan faktor yang
sesuai dengan dapat memperharuhi
masalah yang kesehatan
dihadapi membaik - ajarkan prilaku hidup
- Persepsi yang keliru bersih
tentang - ajarkan statergi yang
masalah membaik dapat yang di
- Menjalani gunakan untuk
pemeriksaan yang meningkat perilaku
tidak tepat hidup bersih dan
- Perilaku membaik sehat

22
23
E. Implementasi Keperawatan

FORMAT CATATAN KEPERAWATAN

NO TANGGAL PELAKSANAAN EVALUASI

24
25
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Hipertensi adalah penyakit tidak menular yang cukup berbahaya


karena tidak menimbulkan gejala yang spesifik dan secara fisik. Banyak
penderita hipertensi yang baru saja menyadari hipertensinya pada 5 tahun
terakhir dan didagnosis pada kejadian layanan darurat. Sebagian besar
penderita hipertensi tidak rutin mengecek tekanan darahnya walaupun
sudah mengetahui komplikasinya secara mendasar. Begitu juga dengan
kepatuhan minum obat, banyak penderita hipertensi yang tidak patuh
dalam minum obat karena hanya meminum obat disaat timbul gejala. Hal
ini menunjukkan kurangnya pemahaman penderita hipertensi terhadap
penyakitnya. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan peningkatan
tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik
lebih dari 90 mmHg, pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima
menit dalam keadaan cukup istirahat atau tenang.

4.2 Saran

Masyarakat diharapkan mempunyai motivasi menjaga pola hidup


sehat dalam kehidupan sehari-hari dan melakukan diet hipertensi untuk
mempertahankan tekanan darah agar tetap dalam rentang normal.
Masyarakat juga diharapkan berpartisipasi dalam meningkatkan kesehatan
termasuk menjaga lingkungan. Mahasiswa dapat menerapkan konsep
keperawatan komunitas untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
untuk hidup sehat, sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal bagi
masyarakat RT 08 Mangga Dua .

26
Lampiran

27

Anda mungkin juga menyukai