Anda di halaman 1dari 14

lOMoARcPSD|30250540

Pengambilan Keputusan Legal ETIK

Accountant (Universitas Hayam Wuruk Perbanas)

Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university

Downloaded by Dince Mia07 (dincemia@gmail.com)


lOMoARcPSD|30250540

PENGAMBILAN KEPUTUSAN
LEGAL ETIK

DISUSUN

KELOMPOK 8

NORA AFITA
WULAN DARI
ULFA NAZIRA
RISKA FANANDA
YAUMIL AKRAM

Dosen Pembimbing
Ns. Sara Dewi Yola, MKM

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
MEDIKA NURUL ISLAM SIGLI
TAHUN 2023

Downloaded by Dince Mia07 (dincemia@gmail.com)


lOMoARcPSD|30250540

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum.wr.wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan limpahan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengambilan Keputusan
Legal Etik” tepat pada waktunya. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kan
kepada Nabi kita Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan pengikut beliau hingga
akhir zaman. Aamiin.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran konstruktif dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini di kemudian hari. Penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
pembaca pada umumnya. Aamiin.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

Sigli, Maret 2023

ii

Downloaded by Dince Mia07 (dincemia@gmail.com)


lOMoARcPSD|30250540

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii

BAB I : PENDAHULUAN .............................................................................. 1


A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Tujuan Pembelajaran.................................................................... 2

BAB II : KONSEP DASAR TEORI ............................................................... 3


A. Pengambilan Keputusan Legal Etis Keperawatan ....................... 3
B. Prinsip Etik sebagai Panduan Pengambilan Keputusan ............... 6
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan
Keputusan Etis Dalam Praktik Keperawatan .............................. 8

BAB III : PENUTUP .............................................................................................. 9


A. Kesmpulan .................................................................................. 9
B. Saran ............................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 10

iii

Downloaded by Dince Mia07 (dincemia@gmail.com)


lOMoARcPSD|30250540

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan merupakan salah suatu profesi pemberi asuhan kepada
individu, keluarga, kelompok atau masyarakat baik dalam keadaan sakit maupun
sehat. Salah satu indikator keberhasilan Rumah Sakit adalah kinerja tenaga
keperawatan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang baik sesuai dengan
standar pelayanan keperawatan. Profesi perawat di Indonesia memiliki proporsi
relative besar yaitu 40% dari jumlah tenaga kesehatan di Indonesia sehingga
baik buruk kinerja perawat menjadi salah satu indikator utama mutu asuhan
keperawatan di rumah sakit atau instansi kesehatan yang lain (Saragih, 2011,p.1).
Profesi keperawatan mempunyai kontrak sosial dengan masyarakat, yang
berarti masyarakat mempercayai perawat sebagai tenaga kerja untuk memberikan
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan. Perawat selalu dihadapkan pada situasi
atau dilema etik baik dalam penelitian maupun praktik klinis. Tantangan terkait
etika dalam keperawatan sudah sejak lama di hadapi oleh perawat, terutama
Florence Nightingale. Ia telah membahas tentang tugas etika kerahasiaan,
komunikasi serta sentrilisasi dalam pemenuhan kebutuhan pasien (Nightingale,
1859 Ulrich & Zeiter, 2009). Dimana setiap keputusan yang diambil oleh seorang
perawat harus dipertangungjawabkan, setiap keputusan yang diambil juga tidak
hanya dengan pertimbangan ilmiah, namun juga harus mempertimbangkan
etika dalam keperawatan.
Etik profesi merupakan prinsip moral atau asas yang harus diterapkan oleh
perawat dalam hubungannya dengan pasien, teman, sejawat dan masyarakat
umumnya. Etik ini mengatur tentang perilaku prfessional pada perawat dalam
menjalankan pekerjaannya, sebagaimana tercantum dalam lafal sumpah dan
kode etik perawat yang disusun organisasi professional bersama pemerintah
(Nursalam, 2014).

Downloaded by Dince Mia07 (dincemia@gmail.com)


lOMoARcPSD|30250540

Prinsip prinsip etis yang menjadi bahan pertimbangan dalam setiap


pengambilan keputusan etis diantaranya adalah otonomi, nonmaleficience,
beneficience, justice, fidelity dan veracity. Keputusan etis akan menjadi sulit
diambil ketika terdapat pertentangan antara prinsip prinsip etis tersebut
(Fjetland, 2009; Masruroh H, 2014).

B. Tujuan Pembelajaran
1) Mempelajari tentang Pengambilan Keputusan Legal Etis Keperawatan
2) Memahami Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
Etis Dalam Praktik Keperawatan

Downloaded by Dince Mia07 (dincemia@gmail.com)


lOMoARcPSD|30250540

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengambilan Keputusan Legal Etis Keperawatan


Pengambilan keputusan legal etik adalah cara mengambil keputusan dari
suatu permasalahan yang disesuaikan dengan keabsahan suatu tata cara
pengambilan keputusan baik secara umum ataupun secara khusus.
Teori Dasar Pembuatan Keputusan
1. Teori Teleologi
2. Teori Deontologi
1) Teleologi
Teleologi merupakan suatu doktrin yang menjelaskan fenomena
berdasarkan akibat yang dihasilkan.
Teleologi dibedakan menjadi :
1. Rule Utilitarianisme
2. Act Utilitarianisme
2) Deontologi
Deontologi berprinsip pada aksi atau tindakan, perhatian difokuskan pada
tindakan melakukan tanggung jawab moral yang dapat menjadi penentu apakah
suatu tidakan benar atau salah.
Pengambilan keputusan merupakan suatu tindakan yang melibatkan
berbagai komponen yang harus dipertimbangkan secara matang oleh perawat,
terutama yang terkait dengan permasalahan pada tatanan klinik. Hal ini sangat erat
kaitannya dengan perkembangan praktik keperawatan yang semakin kompleks,
adanya tuntutan efisiensi layanan kesehatan ditengah situasi yang selalu berubah,
serta perkembangan budaya yang ada menyebabkan tugas pengambilan keputusan
menjadi lebih berat. Dampak dari pengambilan keputusan yang tepat akan dibayar
dengan harga yang tinggi baik untuk individu yang memutuskan maupun institusi
individu tersebut bekerja.
Dalam Sumijatun (2009), dikatakan bahwa pembuatan keputusan selalu
dihubungkan dengan suatu masalah atau suatu kesulitan, dalam arti keputusan dan

Downloaded by Dince Mia07 (dincemia@gmail.com)


lOMoARcPSD|30250540

penerapannya diharapkan akan menjawab persoalan atau menyelesaikan konflik.


Pendapat Kepner dan George tentang pengambilan keputusan adalah “A decision
is always choice between various ways of getting a particular thing done on end
accomplished”. Pengambilan keputusan adalah suatu rangkaian kegiatan memilih
alternatif atau kemungkinan.
Pengambilan keputusa dalam keperawatan diaplikasikan dengan cara
membangun model dari beberapa disiplin ilmu antara lain ekonomi, filosofi,
politik, psikologi, sosiologi, budaya, kesehatan, dan ilmu kperawatan itu sendiri.
1. Berpikir Kritis
Untuk dapat mengambil keputusan yang benar perawat harus dapat
menerapkan pola berpikir kritis. Marriner A-Tomey(1996) menyatakan bahwa
berpikir kritis merupakan elemen-elemen yang yang berasal dari dimensi dasar
yang memberikan logika umum untuk suatu alasan mengapa kegiatan tersubut
dilakukan. Elemen-elemen tersebut meliputi tujuan, pusat masalah atau
pertanyaan yang mengarah pada isu yang berkembang, sudut pandang atau
kerangka referensi, dimensi empiris, dimensi konsep, asumsi, implikasi dan
konsekuensi yang ada, serta kesimpulan.
2. Analisis Kritis
Analisis kritis merupakan instrumen yang digunakan dalam berpikir kritis
dengan mengembangkan beberapa pertanyaan tentang isu yang ada dan
validitasnya, karena pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat membantu dalam
menganalisis tahap-tahap dalam pengambilan keputusan.
Pertanyaan dalam analisis kritis
1. Apakah isu tersebut nyata?
2. Asumsi apa yang paling utama?
3. Apakah ada bukti nyata yang valid dan dapat dipercaya?
a. Yang harus dicari
· Akurasi data
· Konsistensi
· Adanya hubungan/keterkaitan
· Efek dari kasus

Downloaded by Dince Mia07 (dincemia@gmail.com)


lOMoARcPSD|30250540

· Masukkan dalam bingkai pertimbangan


· Identifikasi secara jelas tentang nilai dan perasaan
b. Apa yang keluar/tampak
· Bias
· Apa yang menimbulkan munculnya emosi
· Tidak konsisten
· Kontradiksi
· klise
c. Apakah ada konflik dengan sistem yang dianut?
3. Berpikir Logis Dan Kreatif
Hernacki M. dan Bobbi D.P (2001) menyatakan bahwa berpikir logis dan
kreatif mempunyai keuntungan-keuntungan seperti memaksimalkan proses-proses
pemecahan masalah secara kreatif, membiarkan otak kanan bekerja pada situasi-
situasi yang menantang, memahami peran paradigma pribadi dalam proses-proses
kreatif, mempelajari bagaimana curah-gagasan(brain Storming) dapat memberikan
pemecahan inovatif bagi berbagai masalah, dan menemukan keberhasilan dalam
“berpikir tentang hasil(outcome thinking)”.
4. Pemecahan Masalah
Marriner A-Tomey (1996), dalam Sumijatun (2009) menyatakan bahwa
mekanisme berpikir dari otak manusia telah dikonsepkan dalam dua sisi, sisi
kanan adalah intuitif dan konseptualyang digunakan untuk mendorong kreativitas
berpikir; sedangkan sisi kiri adalah analisis dan rangkaian-rangkaian.
Hernacki M. dan Bobbi D.P (2001) menyatakan bahwa pemecahan masalah
dikenal adanya 7 istilah yang sering digunakan, yakni berpikir vertikal, lateral,
kritis, analitis, strategis, berpikir tentang hasil, dan juga berpikir kreatif.
5. Kedudukan Etika Dalam Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan etik merupakan salah satu proses dari pengambilan
keputusan, yang didalamnya terdapat ilmu, kedudukan, dan etika. Proses ini
mencakup ara pemecahan masalah, situasi dari permasalahan dan/ dilema yang
dapat dicapai. Jadi proses pengambilan keputusan merupakan hal yang sama dan
di temukan di berbagai situasi yang bermasalah, dengan demikian situasi sangat

Downloaded by Dince Mia07 (dincemia@gmail.com)


lOMoARcPSD|30250540

bergantung dari norma yang diacu masyarakat seperti etika, interaksi sosial, dan
situasional kontekstual.

B. Prinsip Etik sebagai Panduan Pengambilan Keputusan


Dalam Sumijatun (2009) dikatakan bahwa praktik keperawatan melibatkan
interaksi yang kompleks antara nilai individu, sosial dan politik, serta
hubungannya dengan masyarakat tertentu. Sebagai dampaknya perawat sering
mengalami situasi yang berlawanan dengan hati nuraninya. Meskipun demikian,
perawat tetap akan menjaga kewajibannya sebagai pemberi pelayanan yang lebih
bersifat kemanusiaan. Dalam membuat keputusan, perawat akan berpegang teguh
pada pola pikir rasional serta tanggung jawab moral dengan menetapkan prinsip
etik dan hukum yang berlaku.
1. Model Pengambilan Keputusan Etik
1. Kozier, dkk(1997)
- Mengidentifikasi fakta dan situasi spesifik
- Menerapkan prinsip dan teori etika keperawatan
- Mengacu kepeda kode etik keperawatan
- Melihat dan mempertimbangkan kesesuaiannya untuk klien
- Mengacu pada nilai yang dianut
- Mempertimbangkan faktor lain seperti nilai, kultur, harapan,
komitmen, penggunaan waktu, kurangnya pengalaman, ketidaktahuan
atau kecemasan terhadap hukum, dan adanya loyalitas terhadap
publik.
2. Potter dan Perry (2005)
- Menunjukkan maksud baik, mempunyai anggapan bahwa semua
orang mempunyai maksud yang baik untuk menjelaskan masalah yang
ada.
- Mengidentifikasi semua orang penting, menganggap bahwa semua
orang yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan merupakan
orang penting dan perlu didengar pendapatnya.

Downloaded by Dince Mia07 (dincemia@gmail.com)


lOMoARcPSD|30250540

- Mengumpulkan informasi yang relevan, informasi yang relevan


meliputi data tentang pilihan klien, sistem keluarga, diagnosis dan
prognosis medis, pertimbangan sosial, dan dukungan lingkungan.
- Mengidentifikasi prinsip etik yang dianggap penting
- Mengusulkan tindakan alternative
- Melakukan tindakan terpilih
2. Kode Etik Perawat Indonesia
Keputusan Munas VI PPNI di Bandung, Nomor: 09/ MUNAS-VI/PPNI/
2000 tentang Kode Etik Keperawatan Indonesia.
Yaitu:
- Perawat dan Klien
- Perawat dan Praktik
- Perawat dan Masyarakat
- Perawat dan Teman Sejawat
- Perawat dan Profesi
3. Prinsip-Prinsip Etik
Menurut Code for Nurses with Interpretive Statement (ANA, 1985), dalam
Potter dan Perry(1997) dan juga PPNI (2003) dalam Sumijatun (2009), prinsip-
prinsip etik meliputi hal-hal sebagai berikut.
1. Respek
Perilaku perawat yang menghormati klien dan keluarganya.
2. Otonomi
Otonomi berkaitan dengan hak seseorang untuk mengatur dan membuat
keputusan sendiri, meskipun demikian masih terdapat berbagai
keterbatasan.
3. Beneficence (Kemurahan Hati)
4. Non-malaficence
Prinsip ini berkaitan dengan kewajiban perawat untuk tidak
menimbulkan kerugian atau cedera pada kliennya.
5. Veracity (Kejujuran)
6. Konfidensialitas(Kerahasiaan)

Downloaded by Dince Mia07 (dincemia@gmail.com)


lOMoARcPSD|30250540

7. Fidelity (kesetiaan)
8. Justice (Keadilan)
4. Tahap- Tahap Pengambilan Keputusan
1. Mengidentifikasi masalah.
2. Mengumpulkan data masalah.
3. Mengidentifikasi semua pilihan/ alternative
4. Memikirkan masalah etis secara berkesinambungan.
5. Membuat keputusan
6. Melakukan tindakan dan mengkaji keputusan dan hasil evaluasi
tindakan.

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Etis Dalam


Praktik Keperawatan
1. Factor agama dan adat istiadat
2. Factor sosial
3. Factor IPTEK
4. Factor Legislasi dan eputusan yuridis
5. Factor dana atau keuangan
6. Factor pekerjaan atau posisi klien atau perawat
7. Factor kode etik keperawatan

Downloaded by Dince Mia07 (dincemia@gmail.com)


lOMoARcPSD|30250540

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengambilan keputusan legal etik adalah cara mengambil keputusan dari
suatu permasalahan yang disesuaikan dengan keabsahan suatu tata cara
pengambilan keputusan baik secara umum ataupun secara khusus.
Teori Dasar Pembuatan Keputusan
Teleologi
Teleologi merupakan suatu doktrin yang menjelaskan fenomena
berdasarkan akibat yang dihasilkan.
Teleologi dibedakan menjadi :
3. Rule Utilitarianisme
4. Act Utilitarianisme
Deontologi
Deontologi berprinsip pada aksi atau tindakan, perhatian difokuskan pada
tindakan melakukan tanggung jawab moral yang dapat menjadi penentu apakah
suatu tidakan benar atau salah.
Etik profesi merupakan prinsip moral atau asas yang harus diterapkan oleh
perawat dalam hubungannya dengan pasien, teman, sejawat dan masyarakat
umumnya. Etik ini mengatur tentang perilaku prfessional pada perawat dalam
menjalankan pekerjaannya, sebagaimana tercantum dalam lafal sumpah dan
kode etik perawat yang disusun organisasi professional bersama pemerintah

B. Saran
Sebagai perawat harus memahami suatu penyakit dari sudut medik maupun
keperawatan adalah hal yang mutlak sebelum berhadapan dengan berbagai macam
kasus. Oleh sebab itu baik sekali bila perawat menumbuhkan minat baca
untuk menambah wawasan. Perawat juga harus mampu menemukan masalah-
masalah yang sungguh-sungguh terjadi pada klien untuk menegakkan suatu
diagnosa keperawatan yang memerlukan penanganan segera.

Downloaded by Dince Mia07 (dincemia@gmail.com)


lOMoARcPSD|30250540

DAFTAR PUSTAKA

Admosudirjo, P., 1970. Beberapa Pandangan Umum Tentang Pengambilan


Keputusan. Seri Pustaka Ilmu Administrasi, Jakarta.

Ali. Dasar-Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta, Widya Medika, 2004.

Baharudin. Etika Individual (Pola Dasar Filsafat Moral). Cetakan I, Jakarta,


Rineka Cipta, 2000.

Departemen Kesehatan RI, 1994. Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di


Rumah Sakit. Depkes, Jakarta.

Gilles Dee Ann, 1996. Manajemen Keperawatan. FKUI, Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara, Modul PKT: Perilaku Komunikasi Manajerial.


LAN, Jakarta.

Mantra, 1986. Dasar-dasar Komunikasi. Pusat Penyuluhan Kesehatan


Departememen Kesehatan Masyarakat, Jakarta.

Rr-Pujiastuti, SE. Model DELIKAN Meningkatkan Kemampuan Prinsip Etika


Sebagai Dasar

Sumijatun. 2011. Membudayakan Etika dalam Praktik Keperawatan. Jakarta :


Salemba Medika.

Pengambilan Keputusan Klinik Pada Perawat Keperawatan dan Kebidanan


Poltekes Semarang. Semarang, Poltekes, 2005.

Ismani. Etika Keperawatan. Jakarta, Widya Medika, 2001.

Kusnanto. Pengantar Profesi & Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta,


EGC, 2004.

Priharjo. Pengantar Etika Keperawatan. Yogyakarat, Kanisius, 1995.

Potter, PA. Buku Ajar Fundamental : Konsep, Proses dan Praktik. Alih
Bahasa, Yasmin Asih, Edisi 4, Jakarta, EGC, 2005

10

Downloaded by Dince Mia07 (dincemia@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai