B. Rumusan Masalah
Apakah yang dimaksud dengan pengambilan keputusan legal etis?
C. Tujuan
1. Mendeskripsikan tentang pengambilan keputusan legal etis.
BAB II
PEMBAHASAN
E. Berpikir Kritis
Untuk dapat mengambil keputusan yang benar perawat harus dapat menerapkan pola berpikir
kritis. Marriner A-Tomey(1996) menyatakan bahwa berpikir kritis merupakan elemen-elemen
yang yang berasal dari dimensi dasar yang memberikan logika umum untuk suatu alasan
mengapa kegiatan tersubut dilakukan. Elemen-elemen tersebut meliputi tujuan, pusat masalah
atau pertanyaan yang mengarah pada isu yang berkembang, sudut pandang atau kerangka
referensi, dimensi empiris, dimensi konsep, asumsi, implikasi dan konsekuensi yang ada, serta
kesimpulan.
F. Analisis Kritis
Analisis kritis merupakan instrumen yang digunakan dalam berpikir kritis dengan
mengembangkan beberapa pertanyaan tentang isu yang ada dan validitasnya, karena pertanyaan-
pertanyaan tersebut dapat membantu dalam menganalisis tahap-tahap dalam pengambilan
keputusan.
Pertanyaan dalam analisis kritis
1. Apakah isu tersebut nyata?
2. Asumsi apa yang paling utama?
3. Apakah ada bukti nyata yang valid dan dapat dipercaya?
a. Yang harus dicari
- Akurasi data
- Konsistensi
- Adanya hubungan/keterkaitan
- Efek dari kasus
- Masukkan dalam bingkai pertimbangan
- Identifikasi secara jelas tentang nilai dan perasaan
b. Apa yang keluar/tampak
- Bias
- Apa yang menimbulkan munculnya emosi
- Tidak konsisten
- Kontradiksi
- klise
c. Apakah ada konflik dengan sistem yang dianut?
G. Berpikir Logis Dan Kreatif
Hernacki M. dan Bobbi D.P (2001) menyatakan bahwa berpikir logis dan kreatif mempunyai
keuntungan-keuntungan seperti memaksimalkan proses-proses pemecahan masalah secara
kreatif, membiarkan otak kanan bekerja pada situasi-situasi yang menantang, memahami peran
paradigma pribadi dalam proses-proses kreatif, mempelajari bagaimana curah-gagasan(brain
Storming) dapat memberikan pemecahan inovatif bagi berbagai masalah, dan menemukan
keberhasilan dalam “berpikir tentang hasil(outcome thinking)”.
H. Pemecahan Masalah
Marriner A-Tomey (1996), dalam Sumijatun (2009) menyatakan bahwa mekanisme berpikir dari
otak manusia telah dikonsepkan dalam dua sisi, sisi kanan adalah intuitif dan konseptualyang
digunakan untuk mendorong kreativitas berpikir; sedangkan sisi kiri adalah analisis dan
rangkaian-rangkaian.
Hernacki M. dan Bobbi D.P (2001) menyatakan bahwa pemecahan masalah dikenal adanya 7
istilah yang sering digunakan, yakni berpikir vertikal, lateral, kritis, analitis, strategis, berpikir
tentang hasil, dan juga berpikir kreatif.
M. Prinsip-Prinsip Etik
Menurut Code for Nurses with Interpretive Statement (ANA, 1985), dalam Potter dan
Perry(1997) dan juga PPNI (2003) dalam Sumijatun (2009), prinsip-prinsip etik meliputi hal-hal
sebagai berikut.
1. Respek
Perilaku perawat yang menghormati klien dan keluarganya.
2. Otonomi
Otonomi berkaitan dengan hak seseorang untuk mengatur dan membuat keputusan sendiri,
meskipun demikian masih terdapat berbagai keterbatasan.
3. Beneficence (Kemurahan Hati)
4. Non-malaficence
Prinsip ini berkaitan dengan kewajiban perawat untuk tidak menimbulkan kerugian
atau cedera pada kliennya.
5. Veracity (Kejujuran)
6. Konfidensialitas(Kerahasiaan)
7. Fidelity (kesetiaan)
8. Justice (Keadilan)
N. Tahap- Tahap Pengambilan Keputusan
1. Mengidentifikasi masalah.
2. Mengumpulkan data masalah.
3. Mengidentifikasi semua pilihan/ alternative
4. Memikirkan masalah etis secara berkesinambungan.
5. Membuat keputusan
6. Melakukan tindakan dan mengkaji keputusan dan hasil evaluasi tindakan.
O. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Etis Dalam Praktik
Keperawatan
1. Factor agama dan adat istiadat
2. Factor sosial
3. Factor IPTEK
4. Factor Legislasi dan eputusan yuridis
5. Factor dana atau keuangan
6. Factor pekerjaan atau posisi klien atau perawat
7. Factor kode etik keperawatan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam memecahkan suatu masalah harus ada yang namanya pengambilan keputusan.
Keputusan adalah pemilihan strategi atau tindakan. Maka pengertian pengambilan keputusan
adalah tindakan memilih strategi atau aksi yang diyakini manajer akan memberikan solusi
terbaik atas masalah tersebut. Jadi kunci pemecahan masalah adalah mengidentifikasi berbagai
alternatif dari keputusan.
B. Saran
Sebagai perawat harus memahami suatu penyakit dari sudut medik maupun keperawatan
adalah hal yang mutlak sebelum berhadapan dengan berbagai macam kasus. Oleh sebab itu baik
sekali bila perawat menumbuhkan minat baca untuk menambah wawasan. Perawat juga harus
mampu menemukan masalah-masalah yang sungguh-sungguh terjadi pada klien untuk
menegakkan suatu diagnosa keperawatan yang memerlukan penanganan segera.
Daftar Pustaka
Sumijatun. 2011. Membudayakan Etika dalam Praktik Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
http://chayyoyoulii.blogspot.com/2010/10/pengambilan-keputusan-secara-legal-etik.html diundu
h pada tanggal 09 Januari 2013 pukul 13.55