Anda di halaman 1dari 17

TUGAS KOMUNIKASI KEBIDANAN

Dosen Pengampu : Tanti Fitriyani, S.Si. T , M.Kes

Disusun oleh :

1. Awaliya Lutfi Kurniyawati (21031364)


2. Septiyana Asiatul Putri (21031374)

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA CIPTA HUSADA PURWOKERTO
TAHUN AKADEMIK
2022/2023
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI

BAB I PEMBAHASAN

1.1 Konsep pengambilan keputusan


A. Teori – teori pengambilan keputusan
B. Model pengambilan keputusan
C. Langkah – langkah penyelesaian masalah
D. Kerangka pengambilan keputusan dalam asuhan kebidanan
E. Tipe – tipe keputusan
F. Faktor – faktor yang mempengaruhi keputusan klien
G. Tipe pengambilan keputusan
H. Pemberian informasi efektif
1.2 Strategi Pengambilan Keputusan
BAB I

PEMBAHASAN

1. Konsep pengambilan keputusan


A. Teori – teori pengambilan keputusan
1. Teori Utilitarisme
Mengutamakan adanya konsekuensi kepercayaan adanya kegunaan, semua
manulisa memiliki perasaan senang dan sakit. Prinsip umum dari
utilitarisme adalah didasarkan bahwa tindakan moral menghasilkan
kebahagiaan yang besar bila menghasilkan jumlah atau angka yang besar.
Bentuk utilitarisme ada dua yaitu :
 Utilitarisme berdasarkan tindakan : bahwa setiap tindakan
ditujukan untuk keuntungan.
 Utilitarisme beradasarkan aturan : bahwa setiap tindakan
didasarkan pada prinsip kegunaan dan aturan moral.
2. Teori Deontology
- Menurut Immanuel Kant : sesuatu dikatakan baik dalam arti
sesungguhnya adalah kehendak yang baik oleh kehendak manusia.
- Menurut W.D Ross : Setiap manusia punya intuisi akan kewajiban
dan semua kewajiban berlaku langsung pada diri kita. Kewajiban
untuk melakukan kebenaran adalah kewajiban utama, termasuk
kesetiaan, ganti rugi, terima kasih, keadilan, berbuat baik dan
sebagainya. Memahami kewajiban akan membuat seseorang terhindar
dari konflik atau dilemma.
3. Teori Hedonisme
Sesuai kodratnya setiap manusia mencari kesenangan dan menghindari
ketidaksenangan. Hal terbaik adalah menggunakan kesenangan dengan baik
dan tidak terbawa oleh kesenangan. Dalam menilai kesenangan, tidak hanya
kesenangan inderawi, tetapi juga kebebasan dari rasa nyeri, serta kebebasan
dair keresahan jiwa. Kita sebut baik jika meningkatkan kesenangan dan
sebaliknya dinamakan jahat jika mengurangi kesenangan atau menimbulkan
ketidak senangan.
4. Teori Eudemonisme; menurut Aristoteles, dalam setiap kegiatan manusia
mengejar suatu tujuan, ingin mencapai sesuatu yang baik bagi. Semua orang
akan setuju bahwa tujuan hidup akhir manusia adalah kebahagiaan
(eudemonia). Keutamaan dalam mencapai kebahagiaan melalui keutamaan
intelektual dan moral.
Ada beberapa prinsip, konsep dan doktrin dalam etika kebidanan yang harus
diperhatikan antara lain:
- Accountability / dapat di pertanggungjawaban
- Beneficence / kemurahan hati
- Non-maleficence / bukan tindak kejahatan
- Confidentiality / kerahasiaan
- Justice / keadilan
- Paternalism : pengambilan kebijakan atau praktik oleh orang yang
memiliki wewenang untuk membatasi kebebasan dan tanggung
jawab bagi mereka atas kepentingan terbaik bawahannya.
- Consent / persetujuan
- Value of life / nilai kehidupan
- Quality of life / kualitas hidup
- Sanctity / kesucian
- Status of the fetus / status janin
- Acts and omission / Tindakan dan kelalaian

B. Model Pengambilan Keputusan


1. Model pengambilan keputusan rasional
Model pengambilan keputusan rasional pada dasarnya dilakukan dengan
melalui 6 tahapan, yaitu:
 Mendefinisikan masalah
 Mengidentifikasi kriteria yang ada untuk menilai kemungkinan solusi
 Memutuskan seberapa penting kriteria tersebut
 Menarik berbagai alternatif
 Evaluasi alternatif
 Memutuskan solusi terbaik
2. Model pengambilan keputusan intuitif
pada dasarnya model ini memungkinkan kamu membuat keputusan secara
intuitif atau naluriah. Ini berarti kamu dapat melakukan pengambilan
keputusan secara instan. Model pengambilan keputusan ini memberikan
hasil yang baik ketika kamu melakukannya saat berhadapan dengan masalah
di bidang yang sesuai dengan keahlian atau pengalamanmu.
3. Model pengambilan keputusan berdasarkan pengenalan
Model ini menggabungkan penilaian kontekstual dan evaluasi untuk
menghasilkan reaksi terbaik terhadap suatu masalah. Secara sederhana
proses pengambilan keputusan dengan model ini dilakukan dengan melihat
isyarat dan indikator yang memungkinkan kamu mengenali pola masalah
yang ada. Berdasarkan pola ini kamu pun harus mengambil keputusan
dengan memilih satu tindakan yang dianggap akan berhasil.
Model ini cocok diterapkan ketika kamu berada di bawah tekanan waktu.
Namun keberhasilannya akan berhubungan lagi pada keahlian dan
pengalaman yang kamu miliki pada bidang masalah tersebut.
4. Model pengambilan keputusan TDODAR
TDODAR sendiri merupakan singkatan dari Time, Diagnosis, Options,
Decide, Act or Assign, dan Review. Untuk menggunakan model ini, kamu
harus mengikuti beberapa tahapan:
1) Time
Ketahui berapa waktu yang kamu miliki untuk pengambilan
keputusan
2) Diagnosis
Cari tahu masalah dan penyebab. Kumpulkan orang yang dapat
membantu, data yang dibutuhkan atau tools yang menunjang.
Diagnosis menyeluruh penting agar kamu dapat menghindari bias
konfirmasi saat membuat keputusan.
3) Option
Setelah mengetahui penyebab masalah dan sifatnya, pikirkan opsi apa
yang terbuka bagi kamu dengan terstruktur. Pertimbangkan sebanyak
mungkin opsi.
4) Decide
Pertimbangkan masing-masing opsi, pilih yang terbaik dan masuk
akal lalu sepakati untuk melanjutkannnya. Dalam situasi penuh
tekanan, kamu dapat berkonsultasi pada orang lain untuk menghindari
risiko terlalu percaya diri atau terlalu terburu-buru.
5) Act or Assign
Terapkan keputusan itu. Perinci menjadi tugas dan delegasikan pada
orang yang paling memenuhi syarat untuk melakukannya. Misalnya
siapa yang akan memimpin proyek perbaikan tersebut, siapa yang
bisa menangani siaran pers, siapa yang bisa memotivasi orang.
6) Review
Kamu perlu menilai kembali semuanya untuk melihat apakah sudah
sesuai dengan rencana dan hasil yang kamu butuhkan atau harapan.
5. Model Pengambilan keputusan The Kepner - tregoe
Model ini didasarkan pada premis bahwa tujuan akhir dari pengambilan
keputusan apa pun adalah untuk membuat pilihan sebaik mungkin dengan
mengevaluasi dan mengurangi risiko yang ada.
Ada 4 langkah dasar di dalam penerapan model ini, yaitu:
1) Penilaian situasi - mengidentifikasi masalah dan menguraikan
prioritas.
2) Analisis masalah - menggambarkan masalah dengan mengidentifikasi
dan mengevaluasi penyebab.
3) Analisis keputusan - mengidentifikasi dan mengevaluasi alternatif
dengan melakukan analisis risiko untuk masing-masing alternatif dan
kemudian membuat putusan akhir.
4) Analisis masalah potensial - mengevaluasi keputusan akhir untuk
menilai kemungkinan risiko dan tindakan pencegahan yang
diperlukan untuk meminimalkan risiko itu.

C. Langkah – langkah penyelesaian masalah


Masalah adalah suatu kendala atau persoalan yang harus dipecahkan dengan kata
lain masalah merupakan kesenjangan antara kenyataan dengan suatu yang
diharapkan dengan baik agar tercapai tujuan dengan hasil yang maksimal.
Masalah etik merupakan kesenjangan yang terjadi antara seorang tenaga
kesehatan dengan orang lain baik dari segi etika maupun moral sehingga
membutuhkan penyelesaian dan harus dipecahkan agar tercapai tujuan yang
diharapkan.
Langkah-langkah penyelesaian masalah :
 Melakukan penyelidikan yang memadai
 Menggunakan sarana ilmiah dan keterangan para ahli
 Memperluas pandangan tentang situasi
 Kepekaan terhadap pekerjaan
 Kepekaan terhadap kebutuhan orang lain

D. Kerangka Pengambilan Keputusan dalam Asuhan Kebidanan


Bidan bertanggungjawab dan mempertanggungjawabkan praktiknya, mereka
menghargai wanita sebagai individu dan melayaninya dengan rasa hormat. Para
bidan menerapkan pengetahuan dan keterampilannya yang mengikuti
perkembangan baru (up to date) dalam memberikan asuhan pada setiap ibu dan
keluarganya. Keamanan dan kesejahteraan ibu secara menyeluruh merupakan
pusat perhatian pelayanan bidan. Bidan berusaha atau bekerja keras untuk
menyokong pemahaman ibu tentang kesejahteraan dan menyatakan pilihan pada
pengalaman situasi aman.
Proses pengambilan keputusan dalam kebidanan menggunakan berbagai macam
sumber pengetahuan, berdasarkan ajaran instuisi (keyakinan yang benar) dan
kemampuan berfikir kritis serta membuat keputusan klinis yang logis/masuk
akal.
Proses asuhan kebidanan adalah dinamis, bertanggungjawab terhadap perubahan
status kesehatan setiap wanita dan mengantisipasi masalah-masalah potensial
sebelum terjadi. para bidan melibatkan ibu yang dalam asuhannya dan
keluarganya pada seluruh bagian dalam proses pengambilan keputusan dan
dalam pengembangan rencana asuhan kesehatan kehamilan dan pengalaman
melahirkan.
KERANGKA PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ASUHAN
KEBIDANAN :
1. Mengumpulkan data dari ibum catat/status ibu dan anak dan pemeriksaan
laboratorium dengan cara sistematis untuk melengkapi pengkajian.
2. Identifikasi masalah-masalah yang aktual atau nyata dan potensial
berdasarkan pada interpretasi/penafsiran yang benar dari informasi/data
yang dikumpulkan pada langkah 1.
3. Mengembangkan rencana asuhan pada ibu dan keluarganya secara
komprehensif ,berdasarkan kebutuhan ibu dan bayinya dan ditunjang
dengan data-data yang sudah terkumpul.
4. Melaksanakan dan menyesuaikan rencana asuhan terus-menerus dalam
jadwal/susunan waktu yang tepat.
5. Mengevaluasi efektifitas pemberian asuhan terhadap ibu dan keluarganya
mempertimbangkan beberapa alternatif/pilihan bila gagal, kembali pada
langkah 1 untuk mengumpulkan data lebih banyak lagi atau
mengembangkan rencana baru.
E. Tipe – tipe keputusan
Pada dasarnya tipe-tipe keputusan dapat dibedakan menjadi dua hal, yaitu :
1. Keputusan yang diprogramkan :
Keputusan yang diprogramkan merupakan keputusan yang direncanakan
sesuai dengan kebiasaan, aturan, atau prosedur yang berlaku. Biasanya hasil
atau dampak dari keputusan ini tidak mengejutkan karena cenderung
berulang-ulang dan lebih bersifat rutinitas. Kehadiran keputusan ini sering
dengan mudah dapat diantisipasi sebelumnya oleh tenaga kesehatan.
2. Keputusan yang tidak diprogramkan :
Keputusan yang tidak diprogramkan merupakan keputusan yang tidak
direncanakan sebelumnya. Biasanya berkenaan dengan masalah-masalah
baru dan bersifat khusus. Dalam menangani tipe keputusan ini. Tipe
keputusan ini relatif lebih sulit dibandingkan dengan keputusan yang
diprogramkan. Waktunya sering tidak bisa diduga, bersifat darurat dan
segera sehingga cukup menyulitkan tenaga kesehatan dalam mengambil
keputusan.

F. Faktor – faktor yang mempengaruhi keputusan klien


Banyak faktor yang berpengaruh kepada individu dan kelompok dalam
pengambilan keputusan,
antara lain:
a. Faktor Internal
Faktor internal dari diri manajer sangat mempengaruhi proses pengambilan
keputusan. Faktor internal tersebut meliputi: keadaan emosional dan fisik,
personal karakteristik, kultural, sosial, latar belakang filosofi, pengalaman
masa lalu, minat, pengetahuan dan sikap pengambilan keputusan yang
dimiliki.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal termasuk kondisi dan lingkungan waktu. Suatu nilai yang
berpengaruh pada semua aspek dalam pengambilan keputusan adalah
pernyataan masalah, bagaimana evaluasi itu dapat dilaksanakan. Nilai
ditentukan oleh salah satu kultural, sosial, latar belakang, filosofi, sosial dan
kultural.

G. Tipe pengambilan keputusan


Tipe-tipe proses pengambilan keputusan
Tipe Pengambilan keputusan ( Decision making) : adalah tindakan manajemen
dalam pemilihan alternative untuk mencapai sasaran.Keputusan dibagi dalam 3
tipe :
1. Keputusan terprogram/keputusan terstruktur :
Keputusan yang berulang-ulang dan rutin, sehingga dapat diprogram.
Keputusan terstrukturterjadi dan dilakukan terutama pada manjemen tingkat
bawah. Contoh : keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan
piutang,dll.
2. Keputusan setengah terprogram / setengah terstruktur :
keputusan yang sebagian dapat diprogram, sebagian berulang-ulang dan
rutin dan Sebagian tidak terstruktur. Keputusan ini sering bersifat rumit dan
membutuhkan perhitungan- perhitungan serta analisis yang terperinci.
Contohnya Keputusan membeli sistem komputeryang lebih canggih,
keputusan alokasi dana promosi.
3. Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur :
keputusan yang tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi.
Keputusan ini terjadi dimanajemen tingkat atas. Informasi untuk
pengambilan keputusan tidak terstruktur tidakmudah untuk didapatkan dan
tidak mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar
H. Pemberian informasi efektif
a. Informasi yang diberikan spesifik.
b. Informasi disesuaikan dengan situasi klien dan mudah dimengerti.
c. Diberikan dengan memperhatikan hal-hal beriktu:
➢ Singkat dan tepat.
➢ Menggunakan bahasa sederhana.
➢ Gunakan alat bantu visual.
➢ Beri kesempatan klien bertanya dan minta klien mengulang hal-hal penting
yang perlu diingat.

2. Strategi Pengambilan Keputusan


1. Compliant
Strategi ini terjadi jika seseorang mengalah pada rencana pihak lain yang
telah membuat keputusan untuknya. Ia sangat pasif atau terbebani oleh
otoritas figur. Contoh yang amat klasik antara lain: orang tua memutuskan
anaknya untuk menjadi doctor tetapi anaknya tidak mau masuk dunia
kedokteran.
2. Intuitive
Strategi intuitif merupakan strategi dalam membuat keputusan yang
berdasarkan pada perasaan dari pada pemikiran. Hasilnya disebut keputusan
intuitif. Keputusan ini mungkin tepat, tetapi tidak disertai atas hasil analisis
keunggulan diri seperti bakat, kemampuan, minat, dan lainlain.
3. Impulsive
Strategi impulsif adalah proses pengambilan keputusan yang tidak
mempertimbangkan alternatif lain. Pada strategi ini individu begitu
menggebu-gebu pingin langsung mengambil keputusan tertentu. Ia tidak
mengidentipikasi dan menganalisis alternatif lain.
4. Agonizing
Agonize berarti menyakitkan sekali. Strategi agonizing berarti strategi
pengambilan keputusan yang hasilnya sangat mungkin menyakitkan atau
membuat orang kepayahan ataucapediakrenakan kurang memiliki informasi
yang lengkap tentang keputusan yang diambilnya. Misalnya, seseorang yang
paham betul bahwa dirinya ingin menjadi seorang teknokrat, tetapi ia tidak
memahami cabang-cabang keteknikan, teknik apa yang harus diambil.
Mungkin ia memperoleh tentang spesialisasi keteknikan dari sekolah tetapi
tidak lengkap.
5. Planful
Pada strategi ini, individu dapat membuat perencanaan ketika mengambil
keputusan. Ia memutuskan atas dasar perencanaannya itu
BANK SOAL (PERTANYAAN DAN JAWABAN)

1. Jelaskan yang dimaksud Impulsive dalam strategi pengambilan keputusan?


a. strategi pengambilan keputusan yang hasilnya sangat mungkin
menyakitkan atau membuat orang kepayahan ataucapediakrenakan
kurang memiliki informasi yang lengkap tentang keputusan yang
diambilnya
b. proses pengambilan keputusan yang tidak mempertimbangkan alternatif
lain.
c. strategi dalam membuat keputusan yang berdasarkan pada perasaan dari
pada pemikiran
d. Ia memutuskan atas dasar perencanaannya itu
2. Yang termasuk strategi pengambilan keputusan kecuali ?
a. planful
b. impulsive
c. agonizing
d. option
3. Yang termasuk pemberian informasi efektif kecuali ?
a. Informasi yang diberikan spesifik.
b. Informasi disesuaikan dengan situasi klien dan mudah dimengerti.
c. informasi yang diberikan bertele-tele
d. Beri kesempatan klien bertanya dan minta klien mengulang hal-hal
penting yang perlu diingat.
4. Jelaskan maksud dari keputusan terprogram/terstruktur yaitu ?
a. Keputusan yang berulang-ulang dan rutin, sehingga dapat diprogram.
Keputusan terstrukturterjadi dan dilakukan terutama pada manjemen
tingkat bawah.
b. keputusan yang tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi.
Keputusan ini terjadi dimanajemen tingkat atas
c. Keputusan bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan- perhitungan
serta analisis yang terperinci.
d. memahami cabang-cabang keteknikan
5. Jelaskan pengertian planful adalah ?
a. memperoleh tentang spesialisasi keteknikan dari sekolah tetapi tidak
lengkap
b. membuat perencanaan ketika mengambil keputusan. Ia memutuskan atas
dasar perencanaannya itu
c. menggunakan bahasa sederhana
d. mengambil keputusan berulang-ulang
6. Urutan Kerangka yang benar dalam pengambilan keputusan asuhan kebidanan
yaitu ?
a. mengumpulkan data-identifikasi masalah – mengembangkan rencana
asuhan pada ibu – melaksanakan dan menyesuaikan asuhan –
mengevaluasi efektifitas pemberian asuhan.
b. melaksanakan dan menyesuaikan asuhan – mengevaluasi pemberian
asuhan – mengembangkan rencana asuhan pada ibu – mengumpulkan
data – identifikasi masalah
c. identifikasi masalah – mengembangkan rencana asuhan pada ibu –
melaksanakan dan menyesuaikan asuhan – mengumpulkan data –
mengevaluasi efektifitas pemberian asuhan
d. mengevaluasi efektifitas pemberian asuhan – mengumpulkan data –
mengembangkan rencana asuhan pada ibu – identifikasi masalah –
menyesuaikan dan melaksanakan asuhan
7. Yang termasuk faktor internal yang mempengaruhi keputusan klien yaitu ?
a. keadaan emosional dan fisik
b. keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan piutang
c. keputusan intuitif
d. Keputusan yang berulang-ulang dan rutin
8. Yang termasuk teori – teori pengambilan keputusan kecuali ?
a. Teori utilitarisme
b. teori deontology
c. teori hedonisme
d. teori authenticity
9. yang termasuk model pengambilan keputusan yaitu kecuali ?
a. Model pengambilan keputusan rasional
b. model pengambilan keputusan berdasar pengenalan
c. model pengambilan keputusan bersama
d. model pengambilan keputusan intuitif
10. Jelaskan yang dimaksud model pengambilan keputusan rasional yaitu ?
a. Mengidentifikasi kriteria yang ada untuk menilai kemungkinan solusi
b. melakukan pengambilan keputusan secara instan
c. melihat isyarat dan indikator yang memungkinkan kamu mengenali pola
masalah yang ada
d. Cari tahu masalah dan penyebab
11. Melakukan pengambilan keputusan secara instan disebut ?
a. model pengambilan keputusan rasional
b. model pengambilan keputusan intuitif
c. model pengambilan keputusan berdasarkan pengenalan
d. model keputusan bersama
12. Singkatan dari TDODAR dalam model pengambilan keputusan yaitu ?
a. Time, Diagnosis, Options, Decide, Act or Assign, dan Review
b. Timer, Diagonal, Opsi , Devised , Asesment , dan Received
c. Toodler ,Options, Decide , Act or Assign, dan Review
d. Time , Decide , Options , Devised , Asesment, dan Received
13. Cari tahu masalah dan penyebab dlm model pengambilan keputusan disebut ?
a. Options
b. Decide
c. Diagnosis
d. Review
14. Keputusan yang sebagian dapat diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin
dan Sebagian tidak terstruktur disebut keputusan ?
a. Keputusan terprogram
b. keputusan setengah terprogram/keputusan setengah terstruktur
c. keputusan tidak terprogram
d. keputusan struktur
15. Yang dimaksud Model pengambilan keputusan the Kepner tregoe adalah ?
a. pengambilan keputusan untuk membuat pilihan sebaik mungkin dengan
mengevaluasi dan mengurangi risiko yang ada
b. mengevaluasi keputusan akhir untuk menilai kemungkinan risiko dan
tindakan pencegahan yang diperlukan untuk meminimalkan risiko itu.
c. memutuskn solusi terbaik
d. mengidentifikasi masalah
16. Jelaskan pengertian teori Hedonisme ?
a. Mengutamakan adanya konsekuensi kepercayaan adanya kegunaan,
semua manulisa memiliki perasaan senang dan sakit
b. Sesuai kodratnya setiap manusia mencari kesenangan dan menghindari
ketidaksenangan
c. Keutamaan dalam mencapai kebahagiaan melalui keutamaan intelektual
dan moral
d. keterampilannya yang mengikuti perkembangan baru (up to date)
17. Keutamaan dalam mencapai kebahagiaan melalui keutamaan intelektual dan
moral disebut teori ?
a. Teori Hedonisme
b. Teori Deontology
c. Teori Eudemonisme
d. Teori TDODAR
18. Jelas maksud teori deontology menurut Immanuel Kant yaitu ?
a. setiap kegiatan manusia mengejar suatu tujuan, ingin mencapai sesuatu
yang baik bagi
b. sesuatu dikatakan baik dalam arti sesungguhnya adalah kehendak yang
baik oleh kehendak manusia
c. memperluas pandangan tentang situasi
d. menngunakan sarana ilmiah
19. bahwa setiap tindakan didasarkan pada prinsip kegunaan dan aturan moral
disebut teori utilitalisme berdasarkan ?
a. Utilitaslime berdasarkan aturan
b. Utilitalisme berdasarkan tindakan
c. Utilitalisme berdasarkan pengenalan
d. Utilitalisme berdasarkan kegunaan
20. pengambilan kebijakan atau praktik oleh orang yang memiliki wewenang untuk
membatasi kebebasan dan tanggung jawab bagi mereka atas kepentingan terbaik
bawahannya disebut ?
a. justice
b. consent
c. value of life
d. paternalism

Anda mungkin juga menyukai