Disusun Oleh:
MIATI
E.0106.18.006
Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Program Studi D III Kebidanan Pembimbing
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan “Laporan Asuhan Kebidanan
Komunitas Keluarga Binaan” ini dengan lancar.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan penyusunan laporan ini tidak lepas
dari bimbingan dan dukungan pihak yang diberikan kepada penulis. Untuk itu
penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Sri Wahyuni, S.Pd., M.Kes.,Ph.D selaku Ketua STIKes Budi Luhur
Cimahi
2. Ibu Yosi Oktri, AMK., S.Pd., SST., MM selaku Wakil Ketua I Bidang
Akademik.
3. Ibu Karwati, SST., MM., M.Keb selaku ketua Program studi D III Kebidan
STIKes Budi Luhur Cimahi
4. drg. Hj. Pratiwi selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Cimahi.
5. Ibu Ruth Risnianthy, dr selaku kepala Puskesmas Cibeber.
6. Ibu Yosi Oktri, AMK., S.Pd., MM selaku pembimbing praktik yang telah
memberikan petunjuk, revisi dan saran sehingga laporan komunitas ini dapat
diselesaikan.
7. Ibu Eni Rohaeni,SST, Ibu Erna, Amd.Keb dan Ibu Imas, Amd.Keb selaku
Bidan Koordinator
8. Bapak Cepi , S.Pd selaku Lurah Cibeber yang sudah memberi ijin kebidanan
komunitas
9. Bapak Sumpena, Amd selaku Ketua RW 03, Bapak Dadang Sukarna selaku
Ketua RT 01 dan Bapak Asep Rahat H, S.Kom selaku ketua RT 02
10. Ibu Cicih Sulastri selaku Kader RT 01
11. Ny.S selaku ibu dari balita yang telah bersedia manjadi keluarga binaan
12. Semua pihak yang telah membantu kelancaran penyusunan laporan
komunitas ini yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
ii
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari
sempurna, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan
dan kesempurnaan laporan ini.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iv
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Tujuan....................................................................................................................3
C. Manfaat..................................................................................................................3
D. Metode...................................................................................................................4
E. Langkah Kerja........................................................................................................5
F. Sasaran...................................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PENGKAJIAN KELUARGA.........................................................................................6
A. Analisa Data...........................................................................................................6
B. Perumusan Masalah................................................................................................6
C. Prioritas Masalah....................................................................................................6
D. Pelaksanaan Asuhan Keluarga................................................................................7
E. Catatan Perkembangan...........................................................................................7
BAB III.............................................................................................................................9
PEMBAHASAN...............................................................................................................9
A. Pembahasan Kasus.................................................................................................9
B. Kendala Yang Dialami Selama Melakukan Implementasi....................................10
BAB IV............................................................................................................................11
PENUTUP.......................................................................................................................11
A. Simpulan..............................................................................................................11
B. Saran....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................13
Lampiran 1......................................................................................................................14
Lampiran 2......................................................................................................................21
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga Tn. G yang terdiri dari suami umur 33 yang bekerja sebagai
pegawai swasta, istri yaitu Ny. S umur 29 tahun tidak bekerja, anak pertama
An. K (P) umur 6 tahun dan anak ke dua An. H (L) umur 3 tahun. Keluarga
Tn. G tinggal di rumah dengan lingkungan yang cukup bersih. An. H anak ke
dua mengalami kekurangan gizi terlihat dari berat badan anak berada di
garis kuning, setelah dikaji ternyata penyebabnya dari pola makan yang
kurang.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis memutuskan untuk
mejadikan keluarga tersebut menjadi keluarga binaan yang akan diberikan
beberapa informasi edukasi kesehatan melalui konseling/penyuluhan tentang
Gizi pada Balita.
Anak usia balita merupakan generasi gold brain dimana pertumbuhan
dan perkembangan otak sedang berkembang. Masa balita adalah masa dimana
anak mengalami pertumbuhan yang pesat. Masa ini sangat penting terjadi
pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan
anak selanjutnya. Dalam hal konsumsi pangan, pada usia ini anak masih
merupakan golongan konsumen pasif, dimana belum dapat mengambil dan
memilih makanan sendiri sesuai dengan kebutuhannya sehingga pada usia ini
anak sangat rentan terhadap berbagai masalah kesehatan apabila kondisinya
kurang gizi (Santoso dan Ranti , 2009: 72).
Banyaknya masalah gizi terjadi di Indonesia, menurut UNICEF
(2012) di Indonesia 40% anak balita di pedesaan terhambat pertumbuhannya.
Selain itu menurut Riskesdas (2010) prevalensi kependekan, kekurusan, dan
kegemukan pada balita di Indonesia, sangat kurus 6,0%, kurus 7,3 %, normal
1
72,8% dan obesitas 14,0%. Berdasarkan data tersebut balita dengan kondisi
normal di Indonesia sudah mencapai 72,8%, akan tetapi masih ada balita yang
memiliki kondisi sangat kurus dengan presentase 6,0%, kurus 7,3% dan balita
dengan kondisi obesitas 14,0%. Jika kita lihat berdasarkan data tersebut,
jumlah presentase pertumbuhan balita yang cukup besar yakni sekitar 27,3%
balita termasuk dalam kategori tumbuh kembang tidak optimal di Indonesia.
Hal ini dapat disebabkan karena pola makan balita yang tidak seimbang,
dimana kurangnya asupan gizi dapat menyebabkan kondisi balita menjadi
sangat kurus atau kurus, dan kelebihan asupan gizi dapat menyebabkan
kondisi balita menjadi kegemukan, sehingga pertumbuhan dan perkembangan
fisik balita tidak optimal.
Pola makan yang sehat dibutuhkan anak-anak untuk mendapatkan gizi
yang seimbang. Keseimbangan gizi yang didapat melalui pola makan
yangsehat akan berpengaruh positif terhadap kesehatan serta tumbuh
kembang anak (Anggraeni, 2003:11). Status kesehatan serta pertumbuhan
perkembangan anak yang optimal didapat melalui asupan gizi yang seimbang.
Pola makan yang sehat merupakan satu cara yang dibutuhkan anak untuk
mendapatkan gizi yang seimbang, dimana anak mengkonsumsi aneka ragam
jenis makanan dengan jumlah makan yang sesuai dengan kebutuhannya.
Orang tua mempunyai peran penting dalam mengatur pola makan
anak di lingkungan keluarga. Orang tua harus memastikan anak mendapat
asupan gizi yang cukup dari makanan yang dikonsumsinya. Makanan yang
mengandung gizi seimbang adalah makanan yang mengandung prinsip empat
sehat dan lima sempurna. Orang tua harus menanamkan kepada anak tentang
betapa pentingnya pola makan yang sehat bagi tubuh manusia. Makanan apa
saja yang harus dikonsumsi anak dan yang tidak boleh dikonsumsi harus
ditanamkan sejak dini kepada anak agar ketika di sekolah atau bermain, anak
tidak mengkonsumsi jajanan yang tidak sehat.
Manfaat dilakukannya asuhan kebidanan ini adalah untuk melakukan
asuhan secara berkelanjutan dan mempermudah pelaksanaan yang tepat
dalam menentukan diagnosa, memecahkan masalah pasien, antisipasi masalah
2
potensial, rencana dan tindakan apa yang seharusnya dilakukan, serta
mengevaluasi dari semua asuhan yang sudah diberikan dengan fokus pada
data subyektif dan obyektif yang dikeluhkan dan dialami oleh klien.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
RT 001/RW003
2. Tujuan Khusus
Tn. G.
keluarga Tn. G
pada Balita dengan Gizi Kurang yang di alami pada keluarga Tn. G
keluarga Tn. G
C. Manfaat
3
b. Keluarga mampu mengenal penyebab masalah kesehatan yang di
alami.
perkuliahan.
D. Metode
1. Pengkajian data dilakukan pada saat melakukan pendataan ke masyarakat
2. Wawancara, yaitu dengan mengadakan tanya jawab secara langsung
dengan Ny. S selaku ibu An. H terkait masalah yang dialami
3. Observasi, yaitu dilakukan pemantauan perkembangan pada masalah gizi
balita khususnya pola makan untuk balita yang dialami oleh An. H apakah
ada perubahan atau tidak melalui media sosial (Whatsapp)
4. Praktik dan penyuluhan langsung, diadakan pada tanggal 28 Januari 2021
di rumah Tn. G dengan memberikan penyuluhan mengenai pola makan
untuk balita
5. Penyuluhan dilakukan dengan cara langsung bertatap muka dengan tetap
menerapkan protokol kesehatan
4
6. Dokumentasi, yaitu mencatat hasil dari pemeriksaan klien, photo, dan
video kegiatan.
E. Langkah Kerja
N Hari/Tanggal Kegiatan Hasil
o
1. Selasa, 12 Januari Melakukan Pendataan kepada keluarga An. H mengalami BB
2021 Tn. G dalam garis kuning
2. Senin, 18 Januari Melakukan wawancara dan meminta Ny. Ny. S bersedia menjadi
2021 S selaku ibunya agar bersedia menjadi keluarga binaan
keluarga binaan
3. Kamis, 21 Januari Melakukan pemantauan kepada An. H Ny. S mengatakan
2021 terkait masalah yang dialami apakah pola sedikit-demi sedikit ada
makananya sudah meningkat atau belum perubahan/mengingkat
4. Senin, 25 Januari Mengatur jadwal dengan Ny. S terkait Penyuluhan akan
2021 akan dilakukaknya penyuluhan terkait gizi dilaksanakan 2 hari
pada balita khususnya untuk pola makan kedepan
untuk balita
5. Jumat, 29 Januari Melakukan penyuluhan tentang gizi pada Ny. S mendapatkan
2021 balita khususnya pola makan untuk balita edukasi tentang gizi
kepada Ny. S selaku ibu balita pada balita khususnya
pola makan untuk balita
F. Sasaran
Keluarga binaan yang di pilih yaitu Keluarga Tn. G / An. H yang
beralamat di RT 01 RW 03, Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cimahi Selatan,
Kota Cimahi.
5
6
BAB II
PENGKAJIAN KELUARGA
A. Analisa Data
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan hasil pengkajian data yang diperoleh, maka penulis dapat
merumuskan masalah yang ada pada keluarga binaan yaitu “Bagaimana
Asuhan Kebidanan pada An. H dengan kejadian gizi kurang akibat pola
makan tidak teratur”.
C. Prioritas Masalah
1. Penyebab pola makan tidak teratur yang dialami oleh An. H
2. Dampak pola makan yang tidak teratur yang dialami oleh An. H jika tidak
ditangani
7
3. Cara pencegahan yang harus dilakukan oleh Ny.S selaku ibu balita untuk
mengatasi masalah yang dialami anaknya
E. Catatan Perkembangan
O : BB : 10,8 kg
TB : 81 cm
A : Balita usia 3 tahun dengan keadaan BB dalam garis kuning (gizi
8
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pembahasan Kasus
An. H memiliki masalah pada berat badan yaitu jika dilihat di buku
KMS berat badannya dalam garis kuning. Setelah dikaji lebih lanjut ternyata
penyebabnya bukan dari gizinya tidak tercukupi tetapi dari pola makan balita
yang kurang. Ny. S selaku ibu dari balita menjelaskan bahwa anaknya makan
teratur 3 kali sehari minum susu 2-3 gelas sehari kemudian suka
mengkonsumsi sayur dan buah akan tetapi sekali makan hanya 3-4 suap dan
setelah itu dia tidak mau dan kebanyakan anaknya jajan di luar.
Dilihat dari pendidikan terakhir Ny. S selaku ibu An. H yaitu SMP,
Ny. S memang belum mengetahui secara pasti apa itu gizi, bagaimana gizi
yang seimbang/pola makan yang baik untuk balita, akibatnya apa dan
bagaimana cara mengatasi gizi pada balita terutama pola makan untuk balita
dengan benar. Sehingga dalam hal ini pada saat melakukan praktik kebidanan
komunitas, penulis memutuskan akan memberikan asuhan mengenai
bagaimana cara mengatasi masalah yang dialami oleh An. H sesuai dengan
ketentuan sehingga Ny. S bisa lebih inovatif untuk mengatasi pola makan
untuk balita.
Kemudian dilakukan implementasi berupa diberikannya penyuluhan
kepada Ny. S sebagai ibu dari A. H serta setiap 5-7 hari selalu dilakukan
pemantauan terhadap perkembangan kejadian masalah yang dialami oleh An.
H melalui Whatsapp untuk melihat apakah sudah ada perubahan/peningkatan
pada pola makannya.
Penulis menyarankan Ny.S untuk lebih inovatif dalam mengolah
makanan agar si anak bisa makan dengan teratur dan pola makan yang baik
10
serta harus lebih sabar untuk membujuk anaknya untuk meningkatkan pola
makan dan mengurangi jajan di luar.
Setelah diberikan penyuluhan, diberitahu apa itu gizi pada balita,
akibatnya, serta bagaimana cara mengatasinya, maka ibu dapat melakukan
hal-hal yang dianjurkan ketika dilakukan penyuluhan. Ketika dilakukan
pemantauan kembali melalui whatsapp, ibu mengatakan sudah ada
peningkatan dalam pola makanya meski hanya sedikit, tetapi untuk
timbangannya masih belum ada peningkatan yang segnifikan.
PENUTUP
A. Simpulan
1. An. H mengalami berat badan kurang bukan dari asupan gizi yang kurang
tetapi dari pola makan sehari-hari yang kurang karena anak kebanyakan
2. Sesuai dengan masalah yang terjadi pada An. H asuhan yang diberikan
adalah dengan menganjurkan Ny. S selaku ibunya agar lebih kreatif lagi
dalam mengolah makanan atau membujuk anaknya agar anak bisa lebih
pada balita.
B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan mengenai makalah ini adalah
masyarakat khususnya pada balita yang mengalami berat badan dalam garis
11
3. Diharapkan setelah dilakukan penyuluhan keluarga Tn “G” dapat lebih
keluarganya.
12
DAFTAR PUSTAKA
13
Lampiran 1
SATUAN ACARA PENYULUHAN GIZI SEIMBANG UNTUK BATITA
A. Tujuan
1. Tujuan intruksional umum
B. Pokok bahasan : Pola Makan Untuk Balita Agar Tidak Terjadi Gizi
Kurang
14
C. Sub pokok bahasan
1. Pengertian gizi pada batita.
2. Akibat dari gizi kurang
3. Fungsi makanan bagi batita.
4. Menjelaskan sumber gizi bagi batita.
5. Pencegahan gizi kurang.
6. Cara memotivasi makanan pada anak
7. Menu seimbang untuk batita.
D. Metode
Ceramah
Tanya jawab
F. Kegiatan Penyuluhan
15
c. Menjelaskan e. Memperhatikan
fungsi makanan f. Memperhatikan
bagi batita. g. Memperhatikan
d. Menjelaskan
sumber gizi bagi
batita.
e. Menjelaskan
pencegahan gizi
kurang.
f. Cara
memotivasi
makanan pada
anak
g. Menjelaskan
menu seimbang
untuk batita.
4. Penutup 5 a. Mengajukan a. Peserta menjawab
menit pertanyaan pertanyaan yang
untuk diajukan oleh
mengevaluasi penyaji
keluarga. b. Peserta menjawab
b. Mengucapkan salam
salam
G. Rencana Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Mahasiswa dan ibu batita berada ditempat yang sudah direncanakan
b. Alat tersedia sesuai perencanaan
c. Pemateri penguasai materi yang disampaikan
d. Ibu batita berperan aktif selama penyuluhan berlangsung
2. Evaluasi proses
16
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
b. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
c. Ibu batita berperan aktif selama kegiatan berjalan
3. Evaluasi akhir
Diharapkan ibu batita dapat mengulang materi yang telah
diberikan dan memahami materi yang telah diberikan, menanyakan
kepada sasaran seperti :
1. Sebutkan cara memotivasi makanan pada anak?
2. Sebutkan cara mencegah gizi kurang?
3. Apa saja sumber gizi bagi batita?
MATERI
A. Pengertian Gizi
1. Zat tenaga
17
Zat gizi yang menghasilkan tenaga atau energi adalah
karbohidrat , lemak, dan protein. Bagi batita, tenaga diperlukan untuk
melakukan aktivitasnya serta pertumbuhan dan perkembangannya.
Oleh karena itu, kebutuhan zat gizi sumber tenaga batita relatif lebih
besar daripada orang dewasa.
2. Zat Pembangun
3. Zat pengatur
18
Buah dan Sayur
3. Protein
Berasal dari ikan, susu, telur, daging, dan kacang-kacangan.
DAFRAT PUSTAKA
Haryani S, 2011, Gizi untuk kesehatan Ibu dan Anak, Graha Ilmu, Yogyakarta
19
Haryono, 2011, Nutrisi Penting Bagi Balita, www.ibubalita.net, diakses pada
tanggal 20 Januari 2021
http://cahyayustisia.blogspot.com/2015/10/satuan-acara-penyuluhan-pada-
balita.html?m=1
20
Lampiran 2
Foto Kegiatan
21
Leaflet
22