Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA


AN “H” KELUARGA TN “G” DENGAN GIZI KURANG (POLA
MAKAN YANG KURANG
DI RT 01 RW 03 KEL. CIBEBER KEC. CIMAHI SELATAN
KOTA. CIMAHI

Laporan Individu Praktik Kebidanan Komunitas

Disusun Oleh:
MIATI
E.0106.18.006

SEKOLAH TINGGGI ILMU KESEHATAN BUDI LUHUR


PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
CIMAHI
2021
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS KELUARGA


Tn “G”
RT 01 RW 03 Kel. Cibeber Kec. Cimahi Selatan Kota. Cimahi

Laporan individu praktik kebidanan komunitas


telah memenuhi persyaratan

Tanggal, 28Januari 2021

Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Program Studi D III Kebidanan Pembimbing

Yosi Oktri, AMK., SST., S.Pd., MM


Karwati, SST., MM., M.Keb

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
karunia-Nya, sehingga saya dapat  menyelesaikan “Laporan Asuhan Kebidanan
Komunitas Keluarga Binaan” ini dengan lancar.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan penyusunan laporan ini tidak lepas
dari bimbingan dan dukungan pihak yang diberikan kepada penulis. Untuk itu
penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Sri Wahyuni, S.Pd., M.Kes.,Ph.D selaku Ketua STIKes Budi Luhur
Cimahi
2. Ibu Yosi Oktri, AMK., S.Pd., SST., MM selaku Wakil Ketua I Bidang
Akademik.
3. Ibu Karwati, SST., MM., M.Keb selaku ketua Program studi D III Kebidan
STIKes Budi Luhur Cimahi
4. drg. Hj. Pratiwi selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Cimahi.
5. Ibu Ruth Risnianthy, dr selaku kepala Puskesmas Cibeber.
6. Ibu Yosi Oktri, AMK., S.Pd., MM selaku pembimbing praktik yang telah
memberikan petunjuk, revisi dan saran sehingga laporan komunitas ini dapat
diselesaikan.
7. Ibu Eni Rohaeni,SST, Ibu Erna, Amd.Keb dan Ibu Imas, Amd.Keb selaku
Bidan Koordinator
8. Bapak Cepi , S.Pd selaku Lurah Cibeber yang sudah memberi ijin kebidanan
komunitas
9. Bapak Sumpena, Amd selaku Ketua RW 03, Bapak Dadang Sukarna selaku
Ketua RT 01 dan Bapak Asep Rahat H, S.Kom selaku ketua RT 02
10. Ibu Cicih Sulastri selaku Kader RT 01
11. Ny.S selaku ibu dari balita yang telah bersedia manjadi keluarga binaan
12. Semua pihak yang telah membantu kelancaran penyusunan laporan
komunitas ini yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

ii
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari
sempurna, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan
dan kesempurnaan laporan ini.

Cimahi, Februari 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iv
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Tujuan....................................................................................................................3
C. Manfaat..................................................................................................................3
D. Metode...................................................................................................................4
E. Langkah Kerja........................................................................................................5
F. Sasaran...................................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PENGKAJIAN KELUARGA.........................................................................................6
A. Analisa Data...........................................................................................................6
B. Perumusan Masalah................................................................................................6
C. Prioritas Masalah....................................................................................................6
D. Pelaksanaan Asuhan Keluarga................................................................................7
E. Catatan Perkembangan...........................................................................................7
BAB III.............................................................................................................................9
PEMBAHASAN...............................................................................................................9
A. Pembahasan Kasus.................................................................................................9
B. Kendala Yang Dialami Selama Melakukan Implementasi....................................10
BAB IV............................................................................................................................11
PENUTUP.......................................................................................................................11
A. Simpulan..............................................................................................................11
B. Saran....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................13
Lampiran 1......................................................................................................................14
Lampiran 2......................................................................................................................21

iv
v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keluarga Tn. G yang terdiri dari suami umur 33 yang bekerja sebagai
pegawai swasta, istri yaitu Ny. S umur 29 tahun tidak bekerja, anak pertama
An. K (P) umur 6 tahun dan anak ke dua An. H (L) umur 3 tahun. Keluarga
Tn. G tinggal di rumah dengan lingkungan yang cukup bersih. An. H anak ke
dua mengalami kekurangan gizi terlihat dari berat badan anak berada di
garis kuning, setelah dikaji ternyata penyebabnya dari pola makan yang
kurang.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis memutuskan untuk
mejadikan keluarga tersebut menjadi keluarga binaan yang akan diberikan
beberapa informasi edukasi kesehatan melalui konseling/penyuluhan tentang
Gizi pada Balita.
Anak usia balita merupakan generasi gold brain dimana pertumbuhan
dan perkembangan otak sedang berkembang. Masa balita adalah masa dimana
anak mengalami pertumbuhan yang pesat. Masa ini sangat penting terjadi
pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan
anak selanjutnya. Dalam hal konsumsi pangan, pada usia ini anak masih
merupakan golongan konsumen pasif, dimana belum dapat mengambil dan
memilih makanan sendiri sesuai dengan kebutuhannya sehingga pada usia ini
anak sangat rentan terhadap berbagai masalah kesehatan apabila kondisinya
kurang gizi (Santoso dan Ranti , 2009: 72).
Banyaknya masalah gizi terjadi di Indonesia, menurut UNICEF
(2012) di Indonesia 40% anak balita di pedesaan terhambat pertumbuhannya.
Selain itu menurut Riskesdas (2010) prevalensi kependekan, kekurusan, dan
kegemukan pada balita di Indonesia, sangat kurus 6,0%, kurus 7,3 %, normal

1
72,8% dan obesitas 14,0%. Berdasarkan data tersebut balita dengan kondisi
normal di Indonesia sudah mencapai 72,8%, akan tetapi masih ada balita yang
memiliki kondisi sangat kurus dengan presentase 6,0%, kurus 7,3% dan balita
dengan kondisi obesitas 14,0%. Jika kita lihat berdasarkan data tersebut,
jumlah presentase pertumbuhan balita yang cukup besar yakni sekitar 27,3%
balita termasuk dalam kategori tumbuh kembang tidak optimal di Indonesia.
Hal ini dapat disebabkan karena pola makan balita yang tidak seimbang,
dimana kurangnya asupan gizi dapat menyebabkan kondisi balita menjadi
sangat kurus atau kurus, dan kelebihan asupan gizi dapat menyebabkan
kondisi balita menjadi kegemukan, sehingga pertumbuhan dan perkembangan
fisik balita tidak optimal.
Pola makan yang sehat dibutuhkan anak-anak untuk mendapatkan gizi
yang seimbang. Keseimbangan gizi yang didapat melalui pola makan
yangsehat akan berpengaruh positif terhadap kesehatan serta tumbuh
kembang anak (Anggraeni, 2003:11). Status kesehatan serta pertumbuhan
perkembangan anak yang optimal didapat melalui asupan gizi yang seimbang.
Pola makan yang sehat merupakan satu cara yang dibutuhkan anak untuk
mendapatkan gizi yang seimbang, dimana anak mengkonsumsi aneka ragam
jenis makanan dengan jumlah makan yang sesuai dengan kebutuhannya.
Orang tua mempunyai peran penting dalam mengatur pola makan
anak di lingkungan keluarga. Orang tua harus memastikan anak mendapat
asupan gizi yang cukup dari makanan yang dikonsumsinya. Makanan yang
mengandung gizi seimbang adalah makanan yang mengandung prinsip empat
sehat dan lima sempurna. Orang tua harus menanamkan kepada anak tentang
betapa pentingnya pola makan yang sehat bagi tubuh manusia. Makanan apa
saja yang harus dikonsumsi anak dan yang tidak boleh dikonsumsi harus
ditanamkan sejak dini kepada anak agar ketika di sekolah atau bermain, anak
tidak mengkonsumsi jajanan yang tidak sehat.
Manfaat dilakukannya asuhan kebidanan ini adalah untuk melakukan
asuhan secara berkelanjutan dan mempermudah pelaksanaan yang tepat
dalam menentukan diagnosa, memecahkan masalah pasien, antisipasi masalah

2
potensial, rencana dan tindakan apa yang seharusnya dilakukan, serta
mengevaluasi dari semua asuhan yang sudah diberikan dengan fokus pada
data subyektif dan obyektif yang dikeluhkan dan dialami oleh klien.

B. Tujuan

1. Tujuan umum

Untuk  mengetahui  Asuhan  Kesehatan Keluarga  Binaan  pada  Tn. G di

RT 001/RW003

2.  Tujuan Khusus

a. Melakukan pengkajian pada Balita dengan Gizi kurang pada keluarga

Tn. G.

b. Menganalisa masalah kesehatan pada Balita dengan Gizi Kurang yang

dialami pada keluarga Tn. G.

c. Melakukan tindakan segera terhadap masalah kesehatan pada Balita

dengan Gizi Kurang yang di alami pada keluarga Tn. G

d. Menyusun rencana tindakan asuhan kebidanan terhadap masalah

kesehatan pada Balita dengan Gizi Kurang yang di alami pada

keluarga Tn. G

e. Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan terhadap masalah kesehatan

pada Balita dengan Gizi Kurang yang di alami pada keluarga Tn. G

f. Melakukan evaluasi tindakan asuhan kebidanan terhadap masalah

kesehatan pada Balita dengan Gizi Kurang yang di alami pada

keluarga Tn. G
C. Manfaat

1. Manfaat Bagi Keluarga Binaan

a. Keluarga mampu mengenal permasalahan kesehatan yang di alami.

3
b. Keluarga mampu mengenal penyebab masalah kesehatan yang di

alami.

c. Keluarga mampu mengatasi masalah kesehatan yang di alami.

2. Manfaat Bagi Institusi Pendidikan

a. Diharapkan berguna sebagai bahan referensi terhadap materi Asuhan

pelayanan kebidanan komunitas.

b. Dapat mengaplikasikan materi yang telah diberikan dalam proses

perkuliahan.

c. Mampu memberikan asuhan yang bermutu dan berkualitas.

3. Manfaat Bagi Mahasiswa

a. Mahasiswa mampu mengaplikasikan Asuhan Kebidanan Komunitas

dalam praktek kerja lapangan.

b. Mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar dalam mengenali

masalah kesehatan dan menentukan langkah penyelesaiannya.

D. Metode
1. Pengkajian data dilakukan pada saat melakukan pendataan ke masyarakat
2. Wawancara, yaitu dengan mengadakan tanya jawab secara langsung
dengan Ny. S selaku ibu An. H terkait masalah yang dialami
3. Observasi, yaitu dilakukan pemantauan perkembangan pada masalah gizi
balita khususnya pola makan untuk balita yang dialami oleh An. H apakah
ada perubahan atau tidak melalui media sosial (Whatsapp)
4. Praktik dan penyuluhan langsung, diadakan pada tanggal 28 Januari 2021
di rumah Tn. G dengan memberikan penyuluhan mengenai pola makan
untuk balita
5. Penyuluhan dilakukan dengan cara langsung bertatap muka dengan tetap
menerapkan protokol kesehatan

4
6. Dokumentasi, yaitu mencatat hasil dari pemeriksaan klien, photo, dan
video kegiatan.

E. Langkah Kerja
N Hari/Tanggal Kegiatan Hasil
o
1. Selasa, 12 Januari Melakukan Pendataan kepada keluarga An. H mengalami BB
2021 Tn. G dalam garis kuning
2. Senin, 18 Januari Melakukan wawancara dan meminta Ny. Ny. S bersedia menjadi
2021 S selaku ibunya agar bersedia menjadi keluarga binaan
keluarga binaan
3. Kamis, 21 Januari Melakukan pemantauan kepada An. H Ny. S mengatakan
2021 terkait masalah yang dialami apakah pola sedikit-demi sedikit ada
makananya sudah meningkat atau belum perubahan/mengingkat
4. Senin, 25 Januari Mengatur jadwal dengan Ny. S terkait Penyuluhan akan
2021 akan dilakukaknya penyuluhan terkait gizi dilaksanakan 2 hari
pada balita khususnya untuk pola makan kedepan
untuk balita
5. Jumat, 29 Januari Melakukan penyuluhan tentang gizi pada Ny. S mendapatkan
2021 balita khususnya pola makan untuk balita edukasi tentang gizi
kepada Ny. S selaku ibu balita pada balita khususnya
pola makan untuk balita

F. Sasaran
Keluarga binaan yang di pilih yaitu Keluarga Tn. G / An. H yang
beralamat di RT 01 RW 03, Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cimahi Selatan,
Kota Cimahi.

5
6

BAB II

PENGKAJIAN KELUARGA

A. Analisa Data

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan hasil pengkajian data yang diperoleh, maka penulis dapat
merumuskan masalah yang ada pada keluarga binaan yaitu “Bagaimana
Asuhan Kebidanan pada An. H dengan kejadian gizi kurang akibat pola
makan tidak teratur”.

C. Prioritas Masalah
1. Penyebab pola makan tidak teratur yang dialami oleh An. H
2. Dampak pola makan yang tidak teratur yang dialami oleh An. H jika tidak
ditangani
7

3. Cara pencegahan yang harus dilakukan oleh Ny.S selaku ibu balita untuk
mengatasi masalah yang dialami anaknya

D. Pelaksanaan Asuhan Keluarga


1. Melakukan pengkajian masalah yang dialami oleh An. H tentang pola
makan, tanggal 12 Januari 2021, pukul 10.00 WIB di rumah keluarga
binaan.
2. Melakukan Asuhan dan memantau pola makan sehari-hari An. H, tanggal
18 Januari 2021, pukul 14.00 WIB melalui media sosial (Whatsapp).
3. Melakukan pemantauan pola makan yang dialami oleh An. H apakah ada
peningkatan atau tidak, tanggal 21 Januari 2021, pukul 11.00 WIB melalui
media sosial (Whatsapp.
4. Melakukan kunjungan ulang dan melakukan penyuluhan tentang pola
makan untuk balita pada tanggal 28 Januari 2021, pukul 10.00 WIB
dirumah keluarga binaan.

E.  Catatan Perkembangan

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA TN. G


KHUSUSNYA PADA AN. H DENGAN GIZI KURANG DI RT 01 RW 03
KELURAHAN CIBEBER, KECAMATAN CIMAHI SELATAN, KOTA
CIMAHI

Hari / Tanggal pengkajian : Jum’at, 18 Januari 2021


Nama Mahasiswi       : Miati
S :  “Ibu mengatakan anaknya makannya teratur tetapi porsi makanya
sedikit dalam satu kali makan hanya 3-4 suap ”.
 “Ibu mengatakan anaknya suka/kebanyakan sering jajan di luar”

O : BB : 10,8 kg
TB : 81 cm
A : Balita usia 3 tahun dengan keadaan BB dalam garis kuning (gizi
8

kurang akibar pola makan)


P :  Memberikan contoh menu gizi seimbang untuk balita
 Memberikan penyuluhan mengenai pola makan untuk balita
untuk mencegah terjadinya gizi kurang.
9

BAB III

PEMBAHASAN

A. Pembahasan Kasus
An. H memiliki masalah pada berat badan yaitu jika dilihat di buku
KMS berat badannya dalam garis kuning. Setelah dikaji lebih lanjut ternyata
penyebabnya bukan dari gizinya tidak tercukupi tetapi dari pola makan balita
yang kurang. Ny. S selaku ibu dari balita menjelaskan bahwa anaknya makan
teratur 3 kali sehari minum susu 2-3 gelas sehari kemudian suka
mengkonsumsi sayur dan buah akan tetapi sekali makan hanya 3-4 suap dan
setelah itu dia tidak mau dan kebanyakan anaknya jajan di luar.
Dilihat dari pendidikan terakhir Ny. S selaku ibu An. H yaitu SMP,
Ny. S memang belum mengetahui secara pasti apa itu gizi, bagaimana gizi
yang seimbang/pola makan yang baik untuk balita, akibatnya apa dan
bagaimana cara mengatasi gizi pada balita terutama pola makan untuk balita
dengan benar. Sehingga dalam hal ini pada saat melakukan praktik kebidanan
komunitas, penulis memutuskan akan memberikan asuhan mengenai
bagaimana cara mengatasi masalah yang dialami oleh An. H sesuai dengan
ketentuan sehingga Ny. S bisa lebih inovatif untuk mengatasi pola makan
untuk balita.
Kemudian dilakukan implementasi berupa diberikannya penyuluhan
kepada Ny. S sebagai ibu dari A. H serta setiap 5-7 hari selalu dilakukan
pemantauan terhadap perkembangan kejadian masalah yang dialami oleh An.
H melalui Whatsapp untuk melihat apakah sudah ada perubahan/peningkatan
pada pola makannya.
Penulis menyarankan Ny.S untuk lebih inovatif dalam mengolah
makanan agar si anak bisa makan dengan teratur dan pola makan yang baik
10

serta harus lebih sabar untuk membujuk anaknya untuk meningkatkan pola
makan dan mengurangi jajan di luar.
Setelah diberikan penyuluhan, diberitahu apa itu gizi pada balita,
akibatnya, serta bagaimana cara mengatasinya, maka ibu dapat melakukan
hal-hal yang dianjurkan ketika dilakukan penyuluhan. Ketika dilakukan
pemantauan kembali melalui whatsapp, ibu mengatakan sudah ada
peningkatan dalam pola makanya meski hanya sedikit, tetapi untuk
timbangannya masih belum ada peningkatan yang segnifikan.

B. Kendala Yang Dialami Selama Melakukan Implementasi


Dalam setiap kegiatan pasti selalu terdapat kendala atau hambatan
pada saat akan dilakukan pelaksanaan implementasi. Seperti yang dialami
oleh penulis pada saat akan melakukan implementasi pada tanggal 28 Januari
2021 yaitu keluarga binaan yaitu Ny.S selaku ibu An. H pada saat akan
diberikan penyuluhan tentang pola makan untuk balita ini tiba-tiba
mengundurkan waktu karena ada kepentingan keluarga terlebih dahulu ,
tetapi implementasi dapat terlangsana pada hari itu hanya waktunya saja yang
berubah.
BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan
1. An. H mengalami berat badan kurang bukan dari asupan gizi yang kurang

tetapi dari pola makan sehari-hari yang kurang karena anak kebanyakan

jajan diluar sehingga mempengaruhi pola makan.

2. Sesuai dengan masalah yang terjadi pada An. H asuhan yang diberikan

adalah dengan menganjurkan Ny. S selaku ibunya agar lebih kreatif lagi

dalam mengolah makanan atau membujuk anaknya agar anak bisa lebih

meningkat daam pola maknnya sehingga mencegah terjadinya gizi kurang

pada balita.

B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan mengenai makalah ini adalah

1. Diharapkan bidan dapat memberikan pendidikan kesehatan kepada

masyarakat khususnya pada balita yang mengalami berat badan dalam garis

kuning/dibawah garis kuning.

2. Diharapkan hasil penulisan makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan

bacaan ilmu pengetahuan.

11
3. Diharapkan setelah dilakukan penyuluhan keluarga Tn “G” dapat lebih

mempertikan masalah- masalah yang akan terjadi pada kesehatan

keluarganya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Mariatul Qibtiyah. Ema. 2014. Pembiasaan Pola Makan Balita Di Lingkungan


Keluarga Sejahtera 1 Desa Cibodas Bingursari Purwakarta.
http://repository.upi.edu/16211/7/S_PKK_0901434_Chapter1.pdf. Diakses pada
tanggal 8 Februari 2021

http://repository.unimus.ac.id/1220/2/bab1.pdf. Diakses pada tanggal 8 Februari


2021

13
Lampiran 1
SATUAN ACARA PENYULUHAN GIZI SEIMBANG UNTUK BATITA

Topik Penyuluhan : Pola Makan Untuk Batita

Tempat Pelaksanaan : Rumah ibu balita An. H

Hari,Tanggal : Jum,at, 29 Januari 2021

Waktu : Pukul 09.00WIB - Selesai

Sasaran : Ibu Batita An.H

A. Tujuan
1. Tujuan intruksional umum

Setelah mengikuti penyuluhan, keluarga dapat memperoleh


informasi tentang pola makan pada batitanya yang masih kurang dan
diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Tujuan intruksional khusus


a. Orang tua memahami pengertian gizi pada batita.
b. Orang tua memahami fungsi makanan bagi batita
c. Orang tua memahami cara memotivasi makanan pada anak
d. Menjelaskan sumber gizi bagi batita
e. Orang tua memahami akibat dari gizi kurang
f. Orang tua memahami pencegahan gizi kurang.
g. Orang tua memahami menu seimbang untuk batita.

B. Pokok bahasan : Pola Makan Untuk Balita Agar Tidak Terjadi Gizi
Kurang

14
C. Sub pokok bahasan
1. Pengertian gizi pada batita.
2. Akibat dari gizi kurang
3. Fungsi makanan bagi batita.
4. Menjelaskan sumber gizi bagi batita.
5. Pencegahan gizi kurang.
6. Cara memotivasi makanan pada anak
7. Menu seimbang untuk batita.

D. Metode
Ceramah
Tanya jawab

E. Media dan alat bantu


Leaflet
Contoh menu makan batita

F. Kegiatan Penyuluhan

N Tahap Wakt Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


o u
1. Pembukaan 5 a. Memberi salam a. Membalas salam
menit b. Menjelaskan b. Memperhatikan
cakupan materi Memperhatikan
c. Melakukan c. Memperhatikan
kontrak waktu
2. Penyampaia 10 a. Menjelaskan a. Memperhatikan
n Materi menit pengertian gizi Memperhatikan
pada batita. b. Memperhatikan
b. Menjelaskan c. Memperhatikan
akibat dari gizi d. Memperhatikan
kurang.

15
c. Menjelaskan e. Memperhatikan
fungsi makanan f. Memperhatikan
bagi batita. g. Memperhatikan
d. Menjelaskan
sumber gizi bagi
batita.
e. Menjelaskan
pencegahan gizi
kurang.
f. Cara
memotivasi
makanan pada
anak
g. Menjelaskan
menu seimbang
untuk batita.
4. Penutup 5 a. Mengajukan a. Peserta menjawab
menit pertanyaan pertanyaan yang
untuk diajukan oleh
mengevaluasi penyaji
keluarga. b. Peserta menjawab
b. Mengucapkan salam
salam

G. Rencana Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Mahasiswa dan ibu batita berada ditempat yang sudah direncanakan
b. Alat tersedia sesuai perencanaan
c. Pemateri penguasai materi yang disampaikan
d. Ibu batita berperan aktif selama penyuluhan berlangsung
2. Evaluasi proses

16
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
b. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
c. Ibu batita berperan aktif selama kegiatan berjalan
3. Evaluasi akhir
Diharapkan ibu batita dapat mengulang materi yang telah
diberikan dan memahami materi yang telah diberikan, menanyakan
kepada sasaran seperti :
1. Sebutkan cara memotivasi makanan pada anak?
2. Sebutkan cara mencegah gizi kurang?
3. Apa saja sumber gizi bagi batita?

MATERI

A. Pengertian Gizi

Gizi adalah elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat


dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh seperti halnya karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Gizi yang seimbang dibutuhkan
oleh tubuh, terlebih pada batita yang masih dalam masa pertumbuhan.
Dimasa tumbuh kembang batita yang berlangsung secara cepat dibutuhkan
makanan dengan kualitas dan kuantitas yang tepat dan seimbang. Gizi
yang sesuai dengan kebutuhan tubuh melalui makanan sehari-hari
sehingga tubuh bisa aktif dan sehat optimal, serta tak terganggu penyakit
atau tubuh tetap sehat.

B. Peran Makanan Bagi Batita

Didalam makanan terdapat enam jenis zat gizi, yaitu karbohidrat,


lemak, protein, vitamin, mineral, dan air. Zat gizi ini diperlukan bagi balita
sebagai zat tenaga, zat pembangun , dan zat pengatur.

1. Zat tenaga

17
Zat gizi yang menghasilkan tenaga atau energi adalah
karbohidrat , lemak, dan protein. Bagi batita, tenaga diperlukan untuk
melakukan aktivitasnya serta pertumbuhan dan perkembangannya.
Oleh karena itu, kebutuhan zat gizi sumber tenaga batita relatif lebih
besar daripada orang dewasa.

2. Zat Pembangun

Protein sebagai zat pembangun bukan hanya untuk


pertumbuhan fisik dan perkembangan organ-organ tubuh batita, tetapi
juga menggantikan jaringan yang aus atau rusak.

3. Zat pengatur

Zat pengatur berfungsi agar faal organ-organ dan jaringan


tubuh termasuk otak dapat berjalan seperti yang diharapkan. Berikut
ini zat yang berperan sebagai zat pengatur.

a. Vitamin, baik yang larut air ( vitamin B kompleks dan vitamin C )


maupun yang larut dalam lemak ( vitamin A, D, E, dan K ).
b. Berbagai mineral, seperti kalsium, zat besi, iodium, dan flour.
c. Air, sebagai alat pengatur vital kehidupan sel-sel tubuh.

C. Cara memotivasi makanan pada anak


1. Membuat suasana makan anak menyenangkan.
2. Jangan memaksa / mengomeli anak ketika anak makan.
3. Berikan kebebasan anak dalam memilih menu makanan dengan tetap
mempertahankan gizi yang seimbang.

D. Sumber gizi bagi balita seperti


1. Karbohidrat
Berasal dar nasi, roti, sereal, kentang, dan jagung.
2. Vitamin

18
Buah dan Sayur
3. Protein
Berasal dari ikan, susu, telur, daging, dan kacang-kacangan.

E. Akibat gizi kurang


1. Kecerdasan kurang
2. Kurang darah
3. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan
4. Mudah terserang penyakit.

F. Pencegahan gizi kurang


1. Dahulukan makan dari pada jajan.
2. Makan minimal 3× per hari dengan teratur.

G. Menu Seimbang Untuk balita


1. Menu makan pagi
Bubur, roti isi ayam dan wortel serta susu.
2. Menu makan siang
Nasi putih, bola-bola daging, sayur bening bayam, tahu, dan jagung.
3. Menu makan malam
Nasi putih, sayur cah, ayam/ telur, tempe, dan buah seperti mangga,
pepaya.
4. Selingan pagi
Buah, bisa dimakan langsung atau di buat jus.
5. Selingan siang
Susu atau biskuit kecil.

DAFRAT PUSTAKA

Haryani S, 2011, Gizi untuk kesehatan Ibu dan Anak, Graha Ilmu, Yogyakarta

19
Haryono, 2011, Nutrisi Penting Bagi Balita, www.ibubalita.net, diakses pada
tanggal 20 Januari 2021

Santosa, sugeng, 2004, Kesehatan dan Gizi, Rieneka Cipta, Jakarta.

http://cahyayustisia.blogspot.com/2015/10/satuan-acara-penyuluhan-pada-
balita.html?m=1

20
Lampiran 2
Foto Kegiatan

21
Leaflet

22

Anda mungkin juga menyukai