F
G2P1A0 DI PMB “P” KOTA CIMAHI
TAHUN 2021
MIATI
E.0106.18.006
MIATI
E.0106.18.006
Cimahi, 2021
Materai
Miati
LEMBAR PERSETUJUAN
Cimahi, …………………………
Pembimbing I Pembimbing II
oleh
MIATI
E.0106.18.006
telah diujikan di depan dewan penguji pada tanggal ………….
Mengetahui
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari kata
sempurna. Untuk itu kritik dan saran yang bermanfaat sangat dibutuhkan guna
membangun dan memperbaiki laporan ini sangat penulis harapkan.
Semoga segala kebaikan dari semua pihak mendapat pahala yang berlipat
ganda dari Allah SWT. Semoga laporan studi kasus ini dapat bermanfaat bagi
pembaca terutama penulis.
Cimahi, 2021
Penulis
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. F
G2P1A0 DI PMB “P” KOTA CIMAHI TAHUN 2021
ABSTRAK
Nyeri pinggang dan nyeri perut bagian bawah adalah salah satu keluhan
ketidaknyamanan yang sering terjadi pada ibu hamil. Nyeri umumnya meningkat
intensitasnya pada ibu hamil karena adanya perubahan postur dan gravitasi atau
gaya berat tubuh pada wanita hamil. Hal ini karena membesaran Rahim dan
peningkatan berat janin. Pada wanita hamil tercatat sekitar 70% mengalami sakit
pinggang atau Low back pain (LPB) dan perut bagian bawah yang mungkin
dimulai sejak awal trimester, puncak kejadian LPB terjadi pada trimester II dan
III kehamilan. Metode asuhan pada LTA ini adalah dengan wawancara, observasi
dan penatalaksanaan asuhan. Subjek pada asuhan ini adalah Ny “F” G2P1A0 usia
kehamilan 38 minggu 2 hari dengan keluhan nyeri pinggang dan perut bagian
bawah di PMB Purwanti Cimahi Selatan. Hasil asuhan kebidanan secara
komprehensif yang penulis peroleh pada Ny “F” yaitu kehamilan dengan nyeri
pinggang dan perut bagian bawah. Setelah dilakukan penanganan dengan
menggunakan kompres hangat nyeri di bagian pinggang dan perut bagian bawah
sudah mulai berkurang dikarenakan ibu melakukan kompres hangat secara
rutin2-3 kali sehari selama ± 15-20 menit. Kesimpulan dari asuhan kebidanan
secara komprehensif ini didapatkan dengan melakukan asuhan kebidanan secara
mandiri. Diharapkan bidan dapat meningkatkan asuhan secara continuity of care
dengan tepat.
ABSTRACT
Keywords
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
ABSTRAK...............................................................................................................v
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR
…………………………………………………………….vii
DAFTAR TABEL................................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................ix
BAB I : PENDAHULUAN......................................................................................1
B. Identifikasi Masalah...........................................................................1
C. Tujuan Penelitian...............................................................................2
D. Manfaat Penelitian.............................................................................2
A. Teori A...............................................................................................3
B. Teori B...............................................................................................3
A. Rancangan Penelitian.........................................................................4
B. Subjek Penelitian................................................................................4
C. Kerangka Pemikiran...........................................................................5
G. Etika Penelitian..................................................................................6
B. Pembahasan........................................................................................8
A. Simpulan............................................................................................9
B. Saran.................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
DAFTAR GAMBAR
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan pertumbuhan dan perkembangan janin
normal yaitu 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
Sekitar 70% dari ibu hamil mengalami sakit pinggang atau Low
back pain (LPB) dan perut bagian bawah yang mungkin dimulai sejak
awal trimester, puncak kejadian LPB terjadi pada trimester II dan III
tanggal 19 April - 19 Juni 2021 terdapat kurang lebih berjumlah 246 ibu
hamil yang melakukan antenatal care, sedangkan untuk ibu hamil yang
nyeri pinggang sebanyak 32 ibu hami (38%), nyeri perut bagian bawah
sebanyak 19 ibu hamil (23%), sering BAK sebanyak 15 ibu hamil (18%),
gangguan tidur sebanyak 10 ibu hamil (12%), mudah lelah sebanyak 8 ibu
hamil (9%).
Nyeri pinggang pada ibu hamil adalah hal yang fisiologis. Nyeri
relaksin (yang melunakkan jaringan ikat) dan posisi badan yang berubah
panggul kini mulai lentur untuk membuka jalan keluar bagi bayi saat
beban yang sangat berat pada otot tulang pinggang (Widdowson, 2004).
Selain itu dalam proses kehamilan juga munculnya nyeri atau sakit
di daerah perut bagian bawah menjadi salah satu dari gejala hamil yang
terjadi akibat penekanan janin pada rahim. Namun bisa jadi kondisi sakit
perut bagian bawah tersebut juga dapat menjadi pertanda adanya keadaan
besar dikarenakan bentuk dan ukuran janin yang juga membesar. Jaringan
ikat dan ligamen yang menghubungkan tulang pinggul dengan rahim akan
bawah perut. Tekanan pada pembuluh darah, sendi, dan otot, ibu hamil
akan merasakan tekanan pada daerah pembuluh darah, sendi, maupun otot
yang otomatis akan dirasakan menjadi sebuah nyeri yang normal dan
tidak berbahaya.
kualitas hidup ibu hamil menjadi buruk. Masalah ini akan berlanjut dalam
bentuk cidera kambuhan atau muncul terus menerus dalam kondisi lebih
7,2 menjadi 3,6. Hal ini dikarenakan penggunaan kompres hangat pada
2010).
pinggang dan perut bagian bawah pada ibu hamil yaitu menghindari
pinggang dan perut bagian bawah salah satu masalah yang memerlukan
nyeri(Fanada, 2012)
mengalami nyeri pinggang dan perut bagian bawah saat kehamilan dan
memasuki kehamilan trimester III. Terutama di PMB Hj. Purwanti,
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan studi kasus ini adalah mampu memberikan asuhan kebidanan
Tahun 2021
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam studi kasus ini adalah :
a. Mampu memberikan asuhan kebidanan masa kehamilan pada Ny.
berencana pada Ny. “F” di PMB “P” Kota Cimahi Tahun 2021
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Studi kasus ini diharapkan mampu menjadi salah satu gambaran untuk
keluhan nyeri pinggang dan perut bagian bawah dan bisa mengurangi
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Institusi Pendidikan
Studi kasus ini diharapkan bermanfaat bagi seluruh
(KB).
selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Dasar Asuhan Kebidanan
1. Kehamilan
a. Definisi Kehamilan
Menurut Federasi Obstetri Internasional, kehamilan didefinisikan
sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat
fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung
dalam waktu 40 minggu atau 9 bulan menurut kalender internasional.
Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu
berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke
13 hingga ke 27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke 28
hingga ke 40) (Sarwono,2016:213).
Kehamilan merupakan mata rantai yang bersinambung dan terdiri
dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi pertumbuhan
zigot,nidasi (implantasi) pada uterus pembentukan plasenta, dan
tumbuh kembali hasil konsepsi sampai aterm ( Manuaba, 2010 ).
( Yeyen, Suprihatinningsih, Novita,2017:15)
Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan
kesehatan, tidak hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada
keluarga dan masyarakat. Kegiatan ini harus mencakup pendidikan
antenatal dan persiapan menjadi orang tua serta dapat meluas pada
kesehatan perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan reproduksi
dan asuhan anak. Bidan dapat praktik berbagai tatanan pelayanan,
termasuk dirumah, masyarakat, rumah sakit, klinik atau unit kesehatan
lainnya.(Diki,ulfah,suparmi,2017:158)
Kehamilan adalah penyatuan sperma dari laki-laki dan ovum dari
perempuan. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan
7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi
dalam tiga triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi
sampai 3 bulan,triwulan kedua dari bulan ke-4 sampai ke-6, triwulan
ketiga dari bulan ke-7 sampai ke-9 (Wiknjosastro dkk, 2007).
Kehamilan didefinisikan sebagai persatuan antara sebuah telur dan
sebuah sperma, yang menandai awal suatu peristiwa yang terpisah,
tetapi ada suatu rangkaian kejadian yang mengelilinginya. Kejadian
tersebut adalah pembentukan gamet (telur dan sperma), ovulasi
(pelepasan telur), penggabungan gamet dan implantasi embrio di
dalam uterus. Hanya jika semua peristiwa ini berlangsung baik, maka
proses perkembangan embrio dan janin dapat dimulai (Bobak, 2005).
2) Relaxin
Hormon ini terlepas selama hamil untuk membuat
ligamen di panggul menjadi lembut, dan sendi jadi lebih
fleksibel. Perubahan ini membuat pinggang menegang
3) Pertambahan berat badan
Ibu hamil yang sehat akan mengalami kenaikan
berat badan. Tulang belakang yang bertugas menopang
tubuh akan terbebani dengan pertambahan berat ini. Hal ini
menimbulkan rasa sakit pada panggul dan punggung,
khususnya punggung bagian pinggang.
4) Pertumbuhan bayi
Makin bertambah usia kandungan, ukuran janin
semakin membesar, begitu juga dengan rahim.
Pertumbuhan janin dan rahim akan menekan pembuluh
darah dan saraf di area panggul dan Pinggang, sehingga
bagian ini terasa nyeri.
5) Perubahan postur tubuh.
Kehamilan bisa menggeser titik berat atau pusat
gravitasi tubuh, sehingga postur tubuh, cara berjalan, cara
duduk, dan posisi tidur berubah. Selain itu, postur tubuh
yang salah, berdiri terlalu lama, dan membungkuk untuk
mengambil benda juga dapat memperparah sakit pinggang.
lain:
2) Berolahraga
kekuatan
3) Tidur menyamping
6) Teknik Kompres
a) Definisi
(Ratnaningsih, 2010).
Aziz, 2008).
b) Manfaat kompres hangat
(Manurung, 2011).
(Sinclair, 2104).
c. Hasil Penelitian Terkait
1) Menurut Tri Maryani (2018), berdasarkan hasil penelitiannya
setelah diberikan kompres hangat menunjukkan adanya penurunan
intensitas nyeri pada ibu hamil trimester III yang rata-rata
mengalami nyeri sedang. Penggunaan kompres hangat untuk area
yang tegang dan nyeri di anggap mampu meredakan nyeri. Rasa
hangat menyusutkan spasme otot yang diakibatkan oleh iksemia
yang merangsang neuron yang memblok penyebaran lanjut
rangsang nyeri menyebabkan vasodilatasi dan meningkatkan
aliran darah ke tempat yang dilakukan pengompresan.
2) Menurut penelitian Arrisqi Herawati bahwa setelah diberikan
kompres hangat pasien mengatakan pinggang terasa nyaman dan
hangat saat dikompres, serta pasien lebih rilex dengan tenang saat
di kompres.(Herawati, 2017)
3) Menurut penelitian Ardiana Alloya bahwa terdapat pengaruh
kompres hangat terbukti efektif menurunkan nyeri pinggang rata-
rata dari 7,2 menjadi 3,6. Hal ini dikarenakan penggunaan
kompres hangat pada area yang tegang dan nyeri di anggap
meredakan nyeri dengan mengurangi spasme otot yang disebabkan
oleh iskemia, yang merangsang nyeri dan menyebabkan
vasodilatasi dan peningkatan aliran darah ke area tersebut.
(ALLOYA, 2016)
4) Berdasarkan penelitian Morista Citra Pratama kedua teknik efektif
menurunkan nyeri punggung, namun jika dilihat dari rata-rata
penurunan nyeri pada kompres hangat yaitu 2,266 lebih besar
dibanding dengan akupressure yaitu 1,200 yang berarti kompres
hangat lebih signifikan dibandingkan akupressure untuk
mengurangi nyeri punggung pada kehamilan trimester III.
Kompres hangat maupun akupresur memiliki prisip yang sama
dalam menurunkan nyeri punggung bawah ibu hamil trimester III
dengan upaya penutupan gerbang nyeri (Gate Control Theory).
Keduanya bekerja meningkatkan jumlah hormon endorfrin untuk
merangsang serat Ad melalui medula spinalis yang menyebabkan
rangsang nyeri dari serat C menjadi lebih lambat (Setyowati,
2018). Namun kompres hangat lebih signifikan dalam
menurunkan nyeri karena menyebabkan peningkatkan sirkulasi
dan oksigenasi yang langsung terjadi pada titik nyeri.
2. PERSALINAN
a. Definisi Persalinan
Persalinan merupakan suatu proses pengeluaran hasil konsepsi
(janin dan plasenta) yang cukup bulan atau dapat hidup diluar
kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan
ataupun tanpa bantuan (kekuatan sendiri) (Sulistyowati & Nugraheny,
2013).
Persalinan normal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang
dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar yang
terjadi pada kehamilan yang cukup bulan (37–42 minggu) dengan
ditandai adanya kontraksi uterus yang menyebabkan terjadinya
penipisan, dilatasi serviks, dan mendorong janin keluar melalui jalan
lahir dengan presentase belakang kepala tanpa alat atau bantuan (lahir
spontan) serta tidak ada komplikasi pada ibu dan janin (Eka Puspita,
2014).
3. MASA NIFAS
a. Pengertian Masa Nifas
Masa nifas dimulai sejak bayi dilahirkan dan setelah plasenta
keluar dari rahim, kemudian berakhir ketika alat-alat kandungan
kembali seperti keadaan sebelum hamil berlangsung sejak 2 jam
setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu yang merupakan
waktu yang diperlukan untuk pulihnya kembali organ reproduksi pada
keadaan normal (Ambarwati, 2010).
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum
hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu atau 42 hari,
namun secara keseluruhan akan pulih dalam waktu 3 bulan
(Anggraini, Y, 2010).
b. Tujuan Asuhan Nifas
Tujuan dari asuhan pada masa nifas untuk:
1) Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis.
2) Melaksanakan skrining secara komprehensif, deteksi dini,
mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun
bayi.
3) Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan
diri, nutrisi, KB, dan manfaat menyusui, pemberian imunisasi
serta perawatan bayi sehari – hari.
4) Memberikan pelayanan keluarga berencana.
5) Mendapatkan kesehatan emosi.
5. Keluarga Berencana
a. Pengertian Keluarga Berencana
Program KB adalah bagian yang terpadu (integral) dalam program
pembangunan nasional dan bertujuan untuk menciptakan
kesejahteraan ekonomi,spiritual dan social budaya penduduk
Indonesia agar dapat dicapai keseimbangan yang baik dengan
kemampuan poduksi nasional. (Setiyaningrum, 2015)
b. Tujuan Keluarga Berencana
Tujuan program KB secara filosofi adalah :
1) Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan
keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera melalui pengendalian
kelahiran dan pengendalian pertumbuhan penduduk Indonesia.
2) Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia
yang bermutu dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
(Setiyaningrum, 2015)
c. Konseling Kb
Langkah konseling KB SATU TUJU
Langka SATU TUJU ini tidak perlu dilakukan berurutan karena
menyesuaikan dengan kebutuhan klien.
SA : SAPA dan SALAM
1) Sapa klien secara terbuka dan sopan
2) Beri perhatian sepenuhnya, jaga privasi pasien
3) Bangun percaya diri pasien
4) Tanyakan apa yang perlu dibantu dan jelaskan pelayanan apa
yang dapat diperolehnya
T : Tanya
1) Tanyakan informasi tentang dirinya
2) Bantu klien pengalaman tentang KB dan kesehatan reproduksi
3) Tanyakan kontrasepsi yang ingin digunakan
U : Uraikan
1) Uraikan pada klien mengenai pilihannya
2) Bantu klien pada jenis kontrasepsi yang paling dia ingini serta
jelaskan jenis yang lain
TU : BANTU
1) Bantu klien berpikir apa yang sesuai dengan keadaan dan
kebutuhannya.
2) Tanyakan apakah pasangan mendukung pilihannya
J : Jelaskan
1) Jelaskan secara lengkap bagaimana menggunakan kontrasepsi
pilihannya setelah klien memilih jenis kontrasepsinya.
2) Jelaskan bagaimana penggunannya.
3) Jelaskan manfaat ganda dari kontrasepsi
U : Kunjungan Ulang
Perlu dilakukan kunjungan ulang untuk dilakukan pemeriksaan atau
permintaan kontrasepsi jika dibutuhkan. (Setiyaningrum, 2015)
d. Jenis Kontrasepsi
1) KB Suntikan Kombinasi
Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg Depo Medroksiprogesteron
Asetat dan 5 mg. Estrogen Sipionat yang diberikan injeksi IM
sebelum sekali(cylofem) dan 50 mg Noretindron Enantat dan 5 mg
Estrodiol Valerat yang diberikan injeksi IM sebulan sekali.
Cara kerja
a) Menekan ovulasi
b) Membuat lender serviks menjadi kental sehingga penetrasi
sperma terganggu
c) Perubahan pada endometrium (atrofi) sehingga implantasi
terganggu
d) Menghambat transportasi
Efektifitas
Sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan perempuann) sebelum tahun
pertama penggunaan
Keuntungan:
a) Risiko terhadap kesehatan kecil
b) Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
c) Tidak diperlukan pemeriksaan dalam
d) Jangka panjang
e) Efek samping sangat kecil
Kerugian:
a) Terjadi perubahan pada pola haid,seperti tidak teratur,
perdarahan bercak/spotting,atau perdarahan sela sampai 10
hari.
b) Mual sakit kepala,nyeri payudara ringan, dan keluhan seperti
ini akan hilang setelah suntikan kedua atau ketiga
c) Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan. (Arum
dan sujiyatini, 2016)
2) Metode Amenorea Laktasi
Amenorea Laktasi (MAL) adalah kontrasepsi yang
mengandalkan pemberian air susu ibu (ASI) secara eksklusif,
artinya hanya diberikan ASI tanpa tambahan makanan atau
minuman apa pun lainnya. MAL dapat dipakai sebagai kontrasepsi
a) Menyusui secara penuh (full breast feeding) lebih efektif bila
pemberian lebih dari 8 kali sehari.
b) Belum haid.
c) Umur bayi kurang dari 6 bulan.
d) Harus dilanjutkan dengan pemakaian metode kontrasepsi
lainnya.
3) Kondom
Kondom merupakan selubung/sarung karet yang didapat
terbuat dari beberapa bahan diantaranya lateks (karet), plastik,
(vinil), atau bahan alami (produksi hewani) yang dipasang pada
penis saat hubungan seksual, kondom terbuat dari karet sintesis
yang tipis, berbrntuk silinders, dengan muaranya berpinggir tebal.
Yang bila digulung berbentuk rata atau mempunyai bentuk seperti
putting susu, berbagai bahan telah ditambahkan pada kondom baik
intuk meningkatkan efek aktivitasnya (misalnya penambahan
spermisida) maupun sebagai aksesoris aktivitas seksual (Saifuddin,
2006).
4) Kontrasepsi implant (Saifuddin, 2006)
a) Efektif 5 tahun untuk norplant, 3 tahun untuk jadena, indoplant,
atau implano
b) Nyaman
c) Dapat dipakai oleh semua ibu dlaam usia reproduksi
d) Pemasangan dan pencabutan perlu diperhatikan
e) Kesuburan segera kembali setelah implant tersebut dicabut
f) Efek perdarahan teratur, perdarahan bercak, dan amenorea
g) Aman dipakai pada masa laktasi
Jenis
a) Norplant: 6 batang silastik lembut yang berongga p: 3,4 cm, d :
2,4 mm, yang diisi dengan 36 mg levonorgestrel dan lama
kerjanya 5 tahun
b) Implanon : 1 batang putih lentur p: 40 mm, d : 2 mm, yang disi
dengan 68 mg 3-keto-desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun
c) Jadena dan indoplant: 2 batang yang diisi dengan 75 mg
Levonor gestrel dwengan lama kerja 3 tahun
Cara kerja
a) Lendir serviks menjadi kental
b) Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit
terjadi implantasi
c) Mengurangi transportasi sperma
d) Menekan ovulasi
5) Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) (Sarwono, 2013)
a) Sangat efektif, berjangka panjang (dapat sampai 10 tahun)
b) Haid menjadi lebih lama dan lebih banyak
c) Dapat dipakai oleh semua perempuan repsoduksi
Jenis
a) AKDR CUT-380A, kerangka dari palstik yang fleksibel,
berbentuk huruf T
b) AKDR Indonesia yaitu NOVA T
Cara kerja
a) Menghambat kemampuan sperma ketuba falopii
b) Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovummencapai kavum
uteriMemungkinkan untuk mencegah sperma implantasi telur
dalam uterus
Keuntungan
a) Sebagai kontrasepsi, efektifitasnya tinggi
b) Tidak mempenngaruhi produksi ASI
c) Membantu mencegah kehamilan ektopik
Kerugian
a) Efek samping yang sering terjadi
b) Perubahan siklus haid
c) Haid lebih banyak dan lama
d) Perdarahan spotting
c. Assesment (A) :
1) Masalah atau diagnosa yang ditegakkan berdasarkan data atau
informasi subjektif maupun objektif yang dikumpulkan atau
disimpulkan. Karena keadaan pasien terus berubah dan selalu ada
informasi baru baik subjektif maupun objektif, dan sering
diungkapkan secara terpisah-pisah, maka proses pengkajian adalah
suatu proses yang dinamik. Sering menganalisa adalah sesuatu
yang penting dalam mengikuti perkembangan pasien dan
menjamin suatu perubahan baru cepat diketahui dan dapat diikuti
sehingga dapat diambil tindakan yang tepat.
2) Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi
data subjektif dan objektif dalam suatu identifikasi :
Diagnosa/masalah
1. Diagnosa adalah rumusan dari hasil pengkajian mengenai
kondisi klien : hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir.
Berdaasarkan hasil analisa data yang didapat.
2. Masalah segala sesuatu yang menyimpang sehingga
kebutuhan klien terganggu, kemungkinan mengganggu
kehamilan/kesehatan tetapi tidak masuk dalam diagnosa.
Antisipasi masalah lain/diagnosa potensial
d. Penatalaksanaan (P) :
Membuat rencana tindakan saat itu atau yang akan datang. Untuk
mengusahakan tercapainya kondisi pasien yang sebaik mungkin atau
menjaga mempertahankan kesejahteraannya. Proses ini termasuk
kriteria tujuan tertentu dari kebutuhan pasien yang harus dicapai
dalam batas waktu tertentu, tindakan yang diambil harus membantu
pasien mencapai kemajuan dalam kesehaan dan harus sesuai dengan
instruksi dokter.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Rancangan pada penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus
yang dilakukan pada Ny “F” G2P1A0 di mulai dari usia kehamilan 38
minggu 6 hari sampai dengan kunjungan nifas (KF) 3, kunjungan
Neonatus (KN) 3 dan sampai mengguanakan Kontrasepsi.
B. Subjek Penelitian
Subyek pada penelitian ini adalah Ny. “F” G2P1A0 dengan
ketidaknyamanan pada trimester III yaitu nyeri pinggang dan perut bagian
bawah.
C. Kerangka Pemikiran
Gambar 1.3 : Kerangka Konsep Studi Kasus
D.Nyeri
Alat pinggang dan nyeri
Pengumpulan Dataperut bagian bawah agak berkurang setelah
di1.kompres hangat
Wawancara
Asuhan kebidanan ini persiapan yang dilakukan yaitu
melakukan wawancara langsung kepada ibu dan suami pada
kunjungan pertama kehamilan sebagai pengkajian data awal meliputi
biodata, keluhan ibu, riwayat kesehatan ibu dan keluarga, riwayat
pernikahan, riwayat keluarga berencana, pola kebiasaan sehari-hari,
serta riwayat psikososial dan budaya.
2. Observasi
Observasi dilakukan pada setiap kunjungan dalam bentuk
pemeriksaaan kepada ibu melalui inspeksi, palpasi, auskultasi maupun
perkusi serta pada kunjungan pertama kehamilan didukung dengan
adanya pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan laboratorium
seperti cek kadar Hb. Pelaksanaan pemeriksaan juga dilakukan mulai
dari kehamilan TM III, persalian, nifas, bayi baru lahir dan KB secara
komprehensif. Alat yang di gunakan dalam penelitian ini adalah
format pengkajian, buku KIA ibu, alat pemeriksaan kehamilan
lengkap dan lembar catatan perkembangan. Alat data penunjang
dilakukan melalui pemeriksaan lab sederhana berupa cek darah
dengan Hb digital.
3. Studi Dokumentasi
Mendukung hasil pendataan yang maksimal, maka peneliti
menggunakan dokumen pendukung. Dokumen merupakan catatan
peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen pendukung ini berupa data
yang diperoleh dari buku KIA
Evaluasi asuhan
Ethical Clearence
2. Informed Consent : Memberikan lembar persetujuan kepada responden
yang telah diberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan dari studi
kasus.
5. Justice : Semua Ibu hamil diperlakukan secara adil dan diberikan hak
yang sama tanpa dibeda-bedakan. Seluruh ibu hamil di PMB “P” yang
ini telah sesuai dengan kriteria inklusi. Prinsip dan adil perlu dijaga oleh
ini semua ibu hamil memperoleh perlakuan dan keuntungan yang sama
DATA SUBJEKTIF
a. Identitas Klien
Istri Suami
Nama Ny. “F” Tn. “H”
Umur 28 tahun 30 tahun
Suku Sunda Sunda
Agama Islam Islam
Gol darah O B
Pendidikan SMA SMA
Pekerjaan IRT Wiraswasta
Alamat Leuwi gajah RT 08 RW 05
b. Status Kesehatan
1) Alasan Kunjungan
Ibu mengatakan ingin memeriksakan Kehamilannya dan ingin
mengetahui perkembangan kehamilannya
2) Keluhan yang ibu rasakan
Ibu mengatakan nyeri pinggang dan perut bagian bawah sejak usia
kehamilan menginjak 37 minggu
c. Riwayat Persalinan yang Lalu
Pola nutrisi :
a. Makan
3 kali / hari
Frekuensi 3 kali / hari
Sedang
Porsi Sedang
Nasi,sayur,lauk,kadang
Jenis makanan Nasi,sayur,lauk,buah
1 buah
Pantangan Tidak ada
Tidak ada
b. Minum
Jenis minuman Air putih Air putih, kadang the/susu
Frekuensi 8 gelas/hari 7-8 gelas/hari
Pantangan Tidak ada Tidak ada
2 Pola eliminasi:
a. a. BAK
Frekuensi 3 – 4 kali / hari 5 kali / hari
Warna Kuning jernih Kuning jernih
b. b. BAB
Frekuensi 1 kali / hari 1 kali / hari
Konsistensi Lembek Lembek
Pola istirahat dan
tidur
3
a. Tidur siang 1 jam tetapi jarang 1 jam tetapi jarang
a. b. Tidur malam 7 jam 5-6 jam
Semua pekerjaan rumah
Semua pekerjaan rumah
4 Pola aktifitas lain tangga kecuali melakukan
tangga
pekerjaan yang berat-berat
5 Pola hygiene
a. a. Mandi 2 kali/hari 2 kali / hari
b. b. Keramas 2 kali / minggu 2 kali / minggu
c. c. Keb.Payudara Setiap Mandi Setiap Mandi
d. d. Perawatan Setelah mandi,BAK,BAB Setelah mandi,BAK,BAB
e. Vulva
6 Pola seksual 2-3 kali seminggu Trim I : 1 kali /minggu
Tidak ada keluhan Trim II :1-2 kali/ minggu
Trim III : 1-2 kali/ minggu
h. Persiapan persalinan
Ibu mengatakan sudah mulai mempersiapkan perlengkapan persalinan
mulai dari perlengkapan untuk ibu hingga perlengkapan untuk bayi
i. Perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi
- Penolong persalinan : Bidan
- Tempat persalinan : PMB P
- Jaminan persalinan : BPJS
- Pendamping persalinan : Suami atau Orangtua
- Transportasi : Motor
- Pendonor darah : Ibu mengatakan ada yang sama
golongan darahnya dengan ibu adalah Orangtua dari Ibu
j. Pemeriksaan penunjang
Ibu mengatakan sudah melakukan pemeriksaan Laboratorium saat
Trimester 3 di PMB, hasilnya
1) Hb : 11,8 gr%/dl
2) HIV : Non Reaktif
3) HbsAg : Non Reaktif
4) Sifilis : Non Reaktif
DATA OBYEKTIF
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
A. Pemeriksaan TTV
TD : 110 / 60 mmHg R : 20 x/ menit
S : 36,3 ℃ N : 80 x/ menit
BB Sebelum Hamil : 52 kg TB : 155 cm
BB Saat ini : 57,5 kg
52 52
IMT =
1,55 x 1,55
= 2,40
= 21,6 (Normal)
B. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala dan Leher
Wajah : Tidak ada oedema, tidak pucat
Mata : Konjungtiva : Merah Muda
Sclera : Putih
Bibir : Lembab, tidak pucat
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
Tidak ada pembengkakan kelenjar limfe
b. Payudara
Inspeksi : Payudara simetris dan puting susu menonjol
kanan dan kiri
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan/masa di
kedua payudara
Pengeluaran : Sudah ada pengeluaran kolostrum pada payudara
sebelah kiri dan kanan
c. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada bekas luka operasi, ada striae
gravidarum dan ada linea nigra
Palpasi
TFU : 30 cm
- Leopold 1 :
TFU teraba 3 jari dibawah proxesus xipoideus, pada bagian
fundus teraba bundar, lunak, tidak melenting (Bokong)
- Leopold 2 :
Perut kanan ibu teraba datar dan memanjang (Punggung)
Perut kiri ibu teraba bagian-bagian kecil janin (Ekstresmitas)
- Leopold 3 :
Pada bagian terbawah janin teraba bulat, keras, agak melenting
(Kepala) sudah tidak bisa digoyangkan (sudah masuk PAP)
- Leopold IV :
Convergent (sebagian kecil kepala sudah masuk Pintu Atas
Panggul)
- Perlimaan : 4/5
- DJJ : 138 x/ menit kuat dan teratur
- TBBJ : (TFU - N) x 155
= (30 – 12) x 155
= 18 x 155
= 2.790 gram
d. Ekstremitas
1. Ekstremitas atas
- Tidak ada oedema
- LILA : 25 cm
2. Ekstremitas bawah
- Tidak bengkak
- Tidak ada varises
- Tidak ada oedema
ANALISA
G2P1A0 usia kehamilan 38 minggu 2 hari janin hidup tunggal presentasi
kepala dengan keadaan umum ibu dan janin baik
PENATALAKSANAAN
Tanggal : 20 April 2021 Pukul : 10:00 WIB
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dan janin dalam
kondisi baik.
Evaluasi : ibu mengerti dan mengetahui hasil pemeriksaannya
2. Memberitahu ibu usia kehamilan ibu sekarang adalah 38 minggu 2
hari.
Evaluasi : ibu mengetahui usia kehamilannya
3. Memberitahu pada ibu agar ibu bisa istirahat dengan cukup dan tidak
boleh banyak pikiran, ibu harus tenang dan rileks menjelang
persalinan
Evaluasi : ibu mengerti dan akan melakukannya
4. Memberitahu pada ibu agar ibu tetap menjaga pola nutrisinya dan
akan lebih baik jika ibu menambah pola nutrisinya dengan
memperbanyak makan sayuran dan buah-buahan, supaya ibu dan janin
tetap sehat sampai bersalin
Evaluasi : ibu mengerti dan akan tetap mengonsumsi sayur dan buah
5. Memberitahu ibu untuk tidak perlu khawatir mengenai keluhan yang
ibu rasakan, karena itu termasuk ketidaknyamanan di trimester III
seperti nyeri pinggang, nyeri perut bagian bawah, sering BAK, sulit
tidur, sesak napas, dll, merupakan hal fisiologis dalam kehamilan
trimester III
Evaluasi : ibu mengerti dan mengetahui ketidaknyamanan trimester
III.
6. Menjelaskan kepada ibu penyebab nyeri pinggang yang di alami oleh
ibu karena meningkatnya beban berat dari bayi dalam kandungan yang
dapat mempengaruhi postur tubuh sehingga menyebabkan tekanan ke
arah tulang dan jaringan ikat dan ligamen yang menghubungkan
tulang pinggul dengan rahim akan merengang sehingga menimbulkan
kekakuan serta rasa nyeri dibagian bawah perut.
Evaluasi : ibu mengerti penyebab dari nyeri pinggangdan perut bagian
bawah yang ia alami
7. Menjelaskan kepada ibu cara mengatasi nyeri pinggang yang
dialaminya, Jangan membungkuk saat mengambil barang, sebaiknya
turunkan badan dalam posisi jongkok, baru kemudian mengambil
barang yang dimaksud, Istirahat, kompres hangat pada bagian yang
sakit menggunakan air hangat dengan botol kurang lebih 15-20 menit
3-4 kali sehari.
Evaluasi : ibu mengerti dan paham apa yang harus dilakukan untuk
mengatasi ketidak nyamannya sakit pinggangnya dan perut bagian
bawah
8. Memberitahu ibu agar ibu mulai menyiapkan perlengkapan bayi dan
ibunya yang disatukan dalam satu tas, sehingga apabila kontraksi ibu
sudah mulai teratur dan sudah ada tanda-tanda bahwa ibu akan
bersalin maka semua peralatannya sudah siap.
Evaluasi : ibu mengerti dan sudah mempersiapkannya
9. Memberitahu dan menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda
persalinan seperti, rasa mulas yang ibu alami sudah mulai sering dan
teratur, adanya keluaran flek, adanya keluaran air-air seperti BAK
tetapi tidak bisa ditahan, dll
Evaluasi : ibu mengerti dengan yang sudah dijelaskan
10. Memberitahu ibu mengenai tanda bahaya trimester 3 yaitu pusing
dengan pandangan buram, gerakan janin berkurang, keluar darah yang
banyak dari jalan lahir, sakit perut bagian bawah, bengkak kaki dan
tangan, dll. Dan jika ibu menemukan tanda-tanda tersebut ibu harus
segera memeriksakan ke fasilitas kesehatan
Evaluasi : ibu mengerti dengan penjelasan tanda bahaya trimester 3
11. Mengingatkan kembali kepada ibu untuk membersihkan payudara
menggunakan baby oil sebelum mandi
Evaluasi : Ibu dapat melakukannya
12. Memberikan ibu terapi obat alinamin 2 kali sehari untuk melunakan
mulut rahim
Evaluasi : ibu mengerti dan akan mengonsumsinya
13. Memastikan ibu tidak terlalu sering duduk dan berdiri, dan ketika
duduk kaki ibu tidak menggantung dan menggunakan sandaran bantal
untuk mengurangi rasa pegal
Evaluasi : ibu mengerti dan akan melakukannya
14. Memberikan kesempatan kepada ibu untuk bertanya, dan memastikan
apakah ibu mengerti dengan meminta ibu untuk menjelaskan kembali
apa yang telah di jelaskan.
Evaluasi : ibu dapat menjelaskan kembali apa yang telah di jelaskan.
15. Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang kembali pada
tanggal 27 April 2021 atau pada saat ibu sudah mulai merasakan
mulas yang sering dan teratur ibu boleh datang ke bidan sesegera
mungkin meskipun belum waktunya tanggal kunjungan
Evaluasi : ibu mengerti dan akan melakukan kunjungan ulang
DATA SUBJEKTIF
1. Keluhan yang ibu rasakan
Ibu mengatakan sudah mulas-mulas disertai keluar lendir
bercampur darah sejak pukul 04.30 WIB menjalar dari pinggang
sampai ke bagian perut dan mengatakan gerakan janinnya masih
bisa dirasakan oleh ibu.
Ibu mengatakan nyeri pinggang yang ibu alami berkurang setelah
dilakukan kopres hangat sehari 2-3 kali selama ± 15-20 menit.
2. Pola Nutrisi
- Makan : ibu mengatakan terakhir makan pada pukul 07.30
WIB, dengan 1 porsi nasi, lauk, dan sayur.
- Minum: ibu mengatakan minum terakhir pada pukul 08.15
WIB, dengan 1 gelas teh manis hangat
3. Pola Eliminasi
- BAB : ibu mengatakan terakhir BAB pada pukul 07.00
WIB tadi pagi dengan konsistensi Lembek
- BAK : ibu mengatakan terakhir BAK pada pukul 08.00
WIB dengan warna urin jernih.
4. Pola Istirahat
Ibu mengatakan tidur pada malam hari pukul 21.30 sampai pukul
04.00 WIB
DATA OBYEKTIF
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
1. Pemeriksaan TTV
TD : 120/80 mmHg R :18 x/m
N : 79 x/ menit S :36,2℃
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala dan Leher
Wajah : Tidak pucat
Mata : Konjungtiva : Merah Muda
Sclera : Putih
Bibir : Lembab, tidak pucat
b. Abdomen
TFU : 29 cm
- Leopold 1 :
TFU teraba pertengahan proxesus xipoideus, pada bagian
fundus teraba bundar, lunak, tidak melenting (Bokong)
- Leopold 2 :
Perut kanan ibu teraba datar dan memanjang (Punggung)
Perut kiri ibu teraba bagian-bagian kecil janin
- Leopold 3 :
Pada bagian terendah janin teraba bulat, keras, agak
melenting (Kepala) sudah tidak bisa digoyangkak (sudah
masuk PAP)
- Leopold 4 :
Convergent (bagian terbesar kepala belum masuk panggul)
- Perlimaan : 3/5
- DJJ : 132 x/ menit kuat dan teratur
- HIS : 1 kali dalam 10 menit lamanya 30 detik
- TBBJ : (TFU-N) x 155
= (29-12) x 155
= 17 x 155
= 2.635 gram
c. Ekstremitas
Tidak ada oedema dan tidak ada varises
d. Genetalia
Pemeriksaan dalam
- Vulva / Vagina : tidak ada kelainan, tidak ada
pembengkakan pada kelenjar bartolini dan tidak ada
pengeluaran pada kelenjar scene.
- Portio : Tipis lunak
- Pembukaan : 4 cm
- Ketuban : utuh (+)
- Bagian yang menumbung : tidak ada
- Penurunan : Hodge II
- Presentasi : Kepala
- Molase :0
ANALISA
G2P1A0 parturient posterm kala I fase aktif janin hidup tunggal
presentasi kepala dengan keadaan ibu dan janin baik
PENATALAKSANAAN
Tanggal : 06 Mei 2021 Pukul : 08.30 WIB
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa keadaan
ibu dan janin baik, pembukaan sudah 4 cm dan ketuban masih
utuh
Evaluasi : ibu mengetahui keadaannya
2. Memberitahu ibu untuk tidak mengedan sebelum pembukaan
lengkap
Evaluasi : ibu mengerti dan tidak akan mengedan sebelum
pembukaan lengkap
3. Menganjurkan ibu untuk miring ke kiri agar peredaran darah
plasenta ke janin lancar dan mempercepat penurunan kepala
janin
Evaluasi : ibu melakukan posisi miring ke kiri
4. Mengajarkan ibu teknik relaksasi yaitu dengan menarik nafas
panjang dan menghisapnya dari hidung dan mengeluarkannya
lewat mulut secara perlahan pada saat ibu merasakan mules
Evaluasi : ibu mengerti dan akan melakukannya
5. Menganjurkan kepada ibu dan keluarga untuk tetap memenuhi
kebutuhan nutrisi dan cairan jika ibu menginginkannya
Evaluasi : ibu sudah minum 1 gelas teh manis hangat
6. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum di sela-sela tidak
ada kontraksi
Evaluasi : ibu akan melakukannya
7. Menganjurkan keluarga untuk mendampingi ibu
Evaluasi : ibu didampingi orangtuanya
8. Memberitahu ibu untuk tidak menahan BAK
Evaluasi : ibu mengerti dan akan melakukannya
9. Mempersiapkan alat persalinan (partus set + hacting set) dan
perlengkapan ibu dan bayi
Evaluasi : alat siap pakai dan perlengkapan ibu dan bayi
sudah siap
10. Melakukan observasi kemajuan persalinan ibu pada lembar
partograf
Evaluasi : observasi dilakukan
DATA OBYEKTIF
Nadi ibu : 80x/ menit
DJJ : 140 x/ menit jelas dan teratur
HIS : 4 kali dalam 10 menit lamanya 40 detik
Perlimaan : 2/5
Genetalia :
Dilakukan Pemeriksaan dalam pada pukul 10.45 WIB
- Vulva / Vagina : tidak ada kelainan, terdapat pengeluaran
lendir bercampur darah
- Portio : Tipis lunak
- Pembukaan : 8 cm
- Ketuban : Utuh
- Bagian terkemuka : tidak ada
- Penurunan : Hodge III
- Denominator :Ubun-ubun kecil kanan depan
- Presentasi : Belakang kepala
- Molase :0
ANALISA
G2P1A0 parturient aterm kala I fase aktif janin hidup tunggal
presentasi belakang kepala dengan keadaan ibu dan janin baik
PENATALAKSANAAN
Tanggal : 06 Mei 2021 Pukul : 10.45 WIB
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa keadaan
ibu dan janin baik, pembukaan sudah 8 cm dan ketuban
masih utuh
Evaluasi : ibu mengetahui keadaannya
2. Mengingatkan kembali pada ibu untuk tidak mengedan
sebelum pembukaan lengkap
Evaluasi : ibu mengerti dan tidak akan mengedan sebelum
pembukaan lengkap
3. Mengingatkan kembali pada ibu untuk melakukan relaksasi
ketika adanya kontraksi
Evaluasi : ibu mengerti dan akakn tetap melakukannya
4. Menyiapkan peralatan, obat-obatan esensial dan
perlengkapan ibu dan bayi
Evaluasi : peralatan sudah disiapkan
5. Melakukan pemasangan infus karena ibu merasa lemas
dengan 500 RL kosong
Evaluasi : infus telah terpasang
6. Menganjurkan ibu untuk makan sedikit-sedikit atau nyemil
dan minum ketika tidak ada kontraksi
Evaluasi : ibu akan melakukannya
7. Melanjutkan kembali observasi kemajuan persalinan ibu
pada lembar partograf
Evaluasi : observasi tetap dilakukan
DATA SUBYEKTIF
Keluhan utama : ibu mengatakan mulasnya sudah semakin sering
dan kuat serta ada dorongan untuk mengedan seperti ingin BAB
DATA OBYEKTIF
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Pemeriksaan Abdomen
HIS : 5 kali dalam 10 menit lamanya 45 detik
DJJ : 149 x/ menit kuat dan teratur
Kandung kemih : kosong
Pemeriksaan Genetalia : Terdapat tanda-tanda gejala persalinan
seperti adanya tekanan pada anus, perineum menonjol dan vulva
membuka
Pemeriksaan dalam :
- Vulva / Vagina : tidak ada kelainan, terdapat pengeluaran
lendir bercampur darah
- Portio : Tipis lunak
- Pembukaan : 10 cm
- Ketuban : Jernih (amniotomi pukul 11.40
WIB)
- Bagian terkemuka : tidak ada
- Penurunan : Hodge III +
- Denominator :Ubun-ubun kecil kanan depan
- Presentasi : Belakang kepala
- Molase :0
ANALISA
G2P1A0 parturient posterm kala II janin hidup tunggal presentasi
belakang kepala dengan keadaan umum ibu dan janin baik
PENATALAKSANAAN
Tanggal : 06 Mei 2021 Pukul : 11.25 WIB
1. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa pembukaan sudah
lengkap, ibu sudah boleh mengedan ketika ibu mengalami
mules
Evaluasi : ibu dan keluarga mengetahui dan ibu akan
mengedan ketika ada mules
2. Memastikan kelengkapan peralatan dan obat-obatan yang akan
digunakan
Evaluasi : partus set, oksitosin 10 IU yang sudah dipatahkan
dan spuit 3cc sudah disiapkan
3. Memasangkan alas bokong dan kain diatas perut ibu
Evaluasi : alas bokong dan kain sudah terpasang
4. Memakai APD lengkap, melepaskan semua perhiasan dan
aksesoris yang dipakai, mencuci tangan dan memasukkan
oksitosin ke dalam spuit 3cc
Evaluasi : sudah dilakukan
5. Mendekatkan partus set secara ergonomis
Evaluasi : partus set sudah didekatkan
6. Melalukan amniotomi pada pukul 11.25 WIB
Evaluasi : amniotomi sudah dilakukan, warna ketuban jernih
7. Meminta bantuan keluarga agar mengatur posisi yang nyaman
bagi ibu
Evaluasi : ibu dalam posisi litotomi ( setengah duduk)
8. Mengajarkan cara mengedan yang baik dan benar pada ibu
yaitu dengan mata dibuka, tarik nafas dari hidung kemudian
mengedan daerah perut dan bokong jangan diangkat
Evaluasi : ibu dapat mengedan dengan baik
9. Menganjurkan agar ibu relaksasi kembali pada saat tidak ada
mules
Evaluasi : ibu melakukannya
10. Membimbing ibu untuk meneran dan ibu dipersilahkan
meneran pada saat ada mules
Evaluasi : ibu mengerti dan melakukannya
11. Melindungi perineum setelah tampak kepala bayi crowning 5-
6 cm di depan vulva dan memimpin ibu untuk meneran secara
efektif
Evaluasi : ibu dapat meneran dengan baik dan kepala bayi
sudah lahir
12. Mengecek kemungkinan adanya lilitan tali pusat
Evaluasi : tidak terdapat lilitan tali pusat
13. Setelah kepala lahir, tunggu putaran paksi luar yang
berlangsung secara spontan
Evaluasi : kepala bayi telah melakukan putaran paksi luar
14. Setelah putaran paksi luar selesai, pegang kepala bayi secara
biparietal, anjurkan ibu untuk meneran. Dengan lembut
gerakan kepala ke arah bawah dan distal hingga bahu depan
muncul dibawah arkus pubis dan kemudian gerakan ke atas
dan distal untuk melahirkan bahu belakang
Evaluasi : kedua bahu lahir
15. Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah untuk menopang
kepala dan bahu. Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan
memegang lengan dan siku sebelah atas (sangga susur)
Evaluasi : bayi lahir pada pukul 11.40 WIB
16. Mengeringkan bayi diatas perut ibu dan menilai bayi
Evaluasi : bayi bergerak aktif, BJA bayi >100 kali/menit,
bayi meringis saat diberi rangsangan atau sentilan di kaki,
warna kulit kemerahan, menangis kuat (total APGAR SCORE
9) dan jenis kelamin perempuan
17. Mengecek fundus untuk memastikan tidak ada bayi kedua
Evaluasi : tidak ada bayi kedua
DATA SUBYEKTIF
Ibu merasa senang dan lega dengan kelahiran bayinya tetapi ibu masih
merasakan mulas
DATA OBYEKTIF
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TFU : Setinggi pusat
Kandung kemih : Kosong
Kontraksi uterus : Keras
Semburan darah : Ada
ANALISA
P2A0 kala III dengan keadaan umum ibu baik
PENATALAKSANAAN
Tanggal : 06 Mei 2021 Pukul : 11.41 WIB
1. Memberitahu pada ibu bahwa akan dilakukan penyuntikan
oxytosin
Evaluasi : oxytosin 10 IU disuntikan di 1/3 paha atas bagian luar
secara IM (Intra Muscular) sudah dilakukan
2. Melakukan pemotongan tali pusat dengan menjepitan 3 cm dari
pusar bayi kemudian urut dan klem lagi dengan jarak 2 cm dari
klem pertamanya, kemudian potong dengan melindungi perut
bayi dari gunting tali pusat
Evaluasi : sudah dilakukan pemotongan tali pusat
3. Melakukan IMD (Inisiasi Menyusu Dini)
Evaluasi : bayi dalam posisi IMD
4. Memindahkan klem 5-10 cm didepan vulva
Evaluasi : klem sudah dipindahkan
5. Melakukan manajemen aktif kala III yaitu mengecek uterus
berkontraksi dengan baik dan melakukan PTT (Peregangan Tali
Pusat Terkendali)
Evaluasi : plasenta lahir pada pukul 11.45 WIB
6. Melakukan masase selama 15 detik
Evaluasi : uterus berkontraksi dengan baik
7. Memeriksa kelengkapan plasenta (selaput dan kotiledor) dan
menyimpannya ketempat yang telah disediakan
Evaluasi : plasenta lahir lengkap selaput dan kotiledon
DATA SUBJEKTIF
Keluhan utama : ibu mengatakan masih merasa lemas dan masih
sedikit mulas pada perutnya
DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan TTV :
TD : 100/60 mmHg Nadi : 81 x/menit
Suhu : 36,5 ºC Respirasi : 20 x/menit
2. TFU : 2 jari dibawah pusat
3. Kontraksi : Keras
4. Kandung kemih : Kosong
5. Laserasi : Terdapat laserasi derajat 2
ANALISA
P2A0 kala IV dengan keadaan umum ibu baik.
PENATALAKSANAAN
Tanggal : 06 Mei 2021 Pukul : 11.46 WIB
1. Mengecek laserasi jalan lahir
Evaluasi : terdapat laserasi jalan lahir derajat dua (mukosa vagina
dan otot perineum)
2. Menyiapkan Lidocain kedalam spuit, dan menyuntikan ke area
luka robekan yang bertujuan sebagai anastesi
Evaluasi : penyuntikan telah dilakukan
3. Melakukan penjahitan di area robekan yaitu dimulai dari 1 cm
diatas luka
Evaluasi : penjahitan telah dilakukan (bagian otot teknik jelujur,
bagian mukosa teknik tunggal
4. Mengajarkan pada ibu dan keluarga untuk melakukan masase
uterus dengan cara meletakkan tangan diatas pundus kemudian
diputar searah jarum jam
Evaluasi : ibu dan keluarga mengerti dan akan melakukannya
secara perlahan
5. Membersihkan ibu dengan air DTT dan tempat bersalin dengan
larutan klorin 0.5% dan membilasnya dengan air DTT
Evaluasi : tindakan sudah dilakukan
6. Membantu ibu memakaikan pembalut, menggantikan pakaian ibu
serta samping kering yang bersih, dan memastikan ibu dengan
posisi nyaman.
Evaluasi : ibu tampak lebih nyaman
7. Mendekontaminasi alat bekas pakai lainnya yang direndam
didalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit
Evaluasi : alat-alat terendam dalam larutan klorin
8. Melakukan pengukuran berat badan, panjang badan, lingkar
kepala, lingkar dada, lingkar perut, serta melakukan pemeriksaan
ttv pada bayi
Evaluasi : Berat badan 2800 gram, panjang badan 50 cm, LK : 32
cm, LD : 33 cm, nadi :134x/menit , respirasi :50x/menit ,
suhu :36,6 ℃
9. Setelah 1 jam bayi lahir, lalu disuntikan vitamin K untuk
mencegah pendarahan diotak dengan dosis 1mg secara IM
diberikan sebanyak 0,5 ml disuntikan dipaha sebelah kiri bagian
luar dan diberikan salep mata agar tidak terjadi infeksi.
Evaluasi : vitamin K dan salep mata sudah diberikan
10. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga bahwa
ibu dan bayi dalam keadaan baik
Evaluasi : ibu dan keluarga merasa senang
11. Menganjurkan ibu untuk mengonsumsi asupan gizi dan nutrisi
yang cukup serta memberikan terapi obat anti nyeri, antibiotik 3
kali sehari
Evaluasi : ibu akan melakukannya
12. Memberitahu ibu untuk tidak menahan BAK dan cebok dengan
air bersih dari depan ke belakang
Evaluasi : ibu mengerti atas penjelaskan
13. Melakukan pemantauan TTV, kontraksi uterus, kandung kemih
dan perdarahan setiap 15 menit sekali pada 1 jam pertama dan
pada 1 jam kedua setiap 30 menit sekali
Evaluasi : observasi dilakukan dan sudah terlampir dalam
partograf
14. Membantu ibu untuk pindak ke ruangan Nifas dibantu oleh
keluarga ibu
Evaluasi : ibu dibantu untuk pindah ke ruang Nifas
15. Melakukan pendokumentasian hasil pemeriksaan
Evaluasi : dicatat dalam buku SOAP dan melengkapi partograf
3. Asuhan Kebidanan Masa Nifas
DATA SUBJEKTIF
1. Keluhan ibu : ibu mengatakan masih sedikit ngilu pada luka
jahitan
2. Ibu mengatakan senang dan lega dengan kelahiran bayinya
3. Ibu mengatakan setelah 1,5 jam pasca melahirkan sudah makan
satu porsi nasi dan lauk-pauknya
4. Ibu mengatakan sudah bisa BAK setelah 3 jam melahirkan
dibantu oleh suaminya
5. Ibu mengatakan darah yang keluar tidak terlalu banyak dan sudah
ganti pembalut 3 kali
6. Ibu mengatakan sudah bisa menyusui bayinya setelah melahirkan
DATA OBYEKTIF
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmetis
1. Pemeriksaan TTV
TD : 110/80 mmHg N : 79 x/ menit
R : 19 x/ menit S : 36,5℃
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
- Muka : tidak pucat
- Mata : Konjungtiva: merah muda
Sclera: putih
- Mulut : lembab, tidak pucat
b. Leher
- Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
- Tidak ada pembengkakan kelenjar lympe
c. Payudara
- Inspeksi : payudara simetris
- Palpasi : tidak ada benjolan
- Pengeluaran : sudah keluar kolostrum di
payudara kanan dan kiri
d. Abdomen
- Inspeksi : tidak ada luka bekas operasi
- TFU : 2 jari dibawah pusat
- Kontraksi : keras
- Kandung kemih : kosong
e. Ekstremitas
- Oedema : tidak ada
- Varises : tidak ada
f. Genetalia
- Kebersihan : bersih
- Oedema : tidak ada
- Varises : tidak ada
- Pengeluaran : lokhea rubra (merah kehitaman)
- Luka jahitan : masih basah
g. Anus
- Hemoroid : tidak ada
ANALISA
P2A0 postpartum 6 jam dengan keadaan umum ibu baik
PENATALAKSANAAN
Tanggal : 07 Mei 2021 Pukul : 07.00 WIB
1. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga bahwa ibu
dalam keadaan baik
Evaluasi : Ibu dan keluarga merasa senang
2. Memberitahukan pada ibu agar ibu tetap mengonsumsi
Antibiotik, anti nyeri dan pelancar ASI yang sudah diberikan
kepada ibu
Evaluasi : Ibu akan mengkonsumsinya
3. Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi seimbang,
dan makan makanan yang baik untuk produksi ASI seperti daun
katuk serta perbanyak makanan yang mengandung protein seperti
tempe, ikan, tahu, brokoli, biji labu, dll.
Evaluasi : Ibu mengerti dan akan makan sesuai yang di anjurkan
4. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup bisa dilakukan jika
bayinya tidur ibu ikut tidur
Evaluasi : Ibu akan melakukannya
5. Memberitahu ibu untuk menjaga kebersihan genetaliannya jika
sudah BAK dan BAB cebok dengan sabun yang sudah diberikan
yaitu dari depan ke belakang lalu dikeringkan agar daerah
genetalia tidak lembab
Evaluasi : Ibu akan melakukannya
6. Memberitahu ibu jika ingin BAK atau BAB jangan ditahan
Evaluasi : Ibu sudah BAK tapi BAB belum
7. Memberitahu ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin yaitu
setiap 2 jam sekali selama kurang lebih 1 jam atau disesuikan
dengan keinginan bayinya
Evaluasi : Bayi sudah menyusu dengan baik
8. Memberitahu ibu agar memberi ASI eksklusif selama 6 bulan
tanpa tambahan makanan apapun dan menjelaskan manfaat ASI
bagi bayi dan ibunya
Evaluasi : Ibu mengerti dan akan memberikan ASI saja
9. Memberitahu keluarga agar memberikan dukungan pada ibu
dalam pemberian ASI pada bayinya
Evaluasi : Keluarga akan memberikan dukungan pada ibu dalam
proses menyusui bayinya
10. Menjelaskan dan mengajarkan ibu teknik menyusui yang benar
Evaluasi : Ibu sudah bisa melakukannya
11. Memberitahu ibu tentang tanda bahaya nifas seperti perdarahan
banyak, pengeluaran cairan dari genetalia yang berbau busuk, rasa
nyeri pada perut bagian bawah, demam, sakit kepala yang hebat,
terdapat bendungan ASI atau bengkak pada payudara, dll.
Evaluasi : Ibu mengerti tentang tanda bahaya selama masa Nifas
dan ibu dapat menjelaskan kembali tentang apa yang sudah di
jelaskan oleh bidan.
12. Menjadwalkan ibu untuk kunjungan ulang pada tanggal 11 Mei
2021 untuk memeriksakan kesehatan ibu selama masa nifas 5 hari
, tetapi jika ibu mengalami keluhan sebelum tanggal tersebut ibu
boleh datang ke PMB
Evaluasi : Ibu mengerti dan akan melakukan kunjungan ulang
sesuai tanggal yang ditentukan
DATA SUBJEKTIF
1. Keluhan ibu : ibu mengatakan tidak ada keluhan
2. Ibu mengatakan sudah merasa sehat dan sudah mampu merawat
bayinya
3. Ibu mengatakan sudah BAB 2 hari setelah melahirkan dan BAK 4-
5 kali perhari
4. Ibu mengatakan proses menyusui berjalan lancar, ASI ibu sudah
keluar dengan lancar
5. Ibu mengatakan cairan / darah yang keluar dari jalan lahir
berwarna kecoklatan dan tidak berbau
6. Ibu mengatakan istirahatnya normal seperti biasa hanya saja
terbangun tengah malam ketika bayi terbangun ingin menyusu
7. Ibu mengatakan makan ibu teratur dalam sehari makan 3 kali
sehari dengan menu 1 porsi nasi, sayur, tahu, tempe, daging serta
minum 7-8 gelas perhari dengan mengonsumsi air putih dan teh
8. Ibu mengatakan obat yang diberikan selalu diminum dan sudah
habis
DATA OBYEKTIF
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmetis
1. Pemeriksaan TTV
TD : 110/70 mmHg N : 80x/ menit
R : 20x/ menit S : 36,5 ℃
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
- Muka : tidak pucat
- Mata : Konjungtiva: merah muda
Sclera: putih
- Mulut : lembab, tidak pucat
b. Payudara
- Inspeksi : payudara simetris
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada
benjolan
- Pengeluaran : sudah keluar ASI di payudara kanan dan
kiri
c. Abdomen
- Inspeksi : tidak ada luka bekas opersai
- TFU : pertengahan pusat simpysis
- Kontraksi : baik
- Kandung kemih : kosong
d. Ekstremitas atas dan bawah
- Oedema : tidak ada
- Varises : tidak ada
e. Genetalia
- Kebersihan : bersih
- Oedema : tidak ada
- Varises : tidak ada
- Pengeluaran : lochea sanguilenta (kecoklatan)
- Luka jahitan : Bersih, agak kering
f. Anus
- Hemoroid : tidak ada
ANALISA
P2A0 postpartum 5 hari dengan keadaan umum ibu baik
PENATALAKSANA
Tanggal : 11 Mei 2021 Pukul : 08.30 WIB
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa keadaan ibu
saat ini baik
Evaluasi : ibu mengetahui kondisinya
2. Mengingatkan ibu mendapat istirahat tidur yang cukup yaitu
sekitar 6 jam pada malam hari dan minimal 1 jam pada siang hari
Evaluasi : ibu mengatakan istirahat tercukupi
3. Memastikan proses menyusui berjalan dengan baik dan
memperhatikan apakah ada tanda-tanda penyulit atau tidak
Evaluasi : proses menyusui berjalan dengan normal, ibu mampu
menyusui bayinya dan tidak ada tanda-tanda penyulit
4. Menganjurkan kepada ibu untuk tetap menjaga kesehatannya dan
memperbanyak istirahat agar ibu tidak mudah lelah dengan cara
jika bayi tidur ibu ikut tidur
Evaluasi : ibu akan melakukannya
5. Menanyakan kembali nutrisi yang dikonsumsi ibu apakah ibu
masih mengkonsumsi makanan yang dianjurkan minggu lalu
Evaluasi : ibu masih mengkonsumsi makanan yang dianjurkan
6. Mengingatkan kembali pada ibu untuk menyusui bayinya sesering
mungkin yaitu setiap 2 jam sekali lamanya satu jam atau
disesuaikan dengan keinginan bayi
Evaluasi : bayi sudah menyusu dengan baik
7. Memastikan ibu masih memberikan ASI tanpa tambahan
makanan apapun
Evaluasi : ibu hanya memberikan ASI saja
8. Memastikan ibu tidak mengalami tanda bahaya nifas seperti
perdarahan banyak pengeluaran cairan dari genetalia yang berbau
busu, rasa nyeri pada perut bagian bawah, demam, sakit kepala
yang hebat, terdapat bendungan ASI atau bengkak pada payudara,
dll
Evaluasi : ibu tidak mengalami hal tersebut selama masa nifas 5
hari
9. Melakukan konseling KB secara dini sesuai dengan kondisi ibu
Evaluasi : ibu akan mendiskusikan dengan suami
10. Menjadwalkan ibu untuk kunjungan ulang pada tanggal 15 Juni
2021 untuk memeriksakan kesehatan ibu selama masa nifas dan
imunisasi BCG
Evaluasi : ibu akan melakukan kunjungan ulang sesuai tanggal
yang ditentukan pada 15 Juni 2021.
DATA SUBJEKTIF
1. Keluhan ibu : ibu mengatakan tidak ada keluhan
2. Ibu mengatakan sudah merasa sehat dan sudah mampu merawat
bayinya
3. ASI sudah keluar banyak dan bayi menyusui dengan baik,
4. Ibu mengatakan istirahatnya normal seperti biasa hanya saja
terbangun tengah malam ketika bayi terbangun ingin menyusu
5. Ibu mengatakan makan ibu teratur dalam sehari makan 3 kali
sehari dengan menu 1 porsi nasi, sayur, tahu, tempe, daging serta
minum 7-8 gelas perhari dengan mengonsumsi air putih dan teh
DATA OBYEKTIF
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmetis
1. Pemeriksaan TTV
TD : 110/70 mmHg N : 80x/ menit
R : 20x/ menit S : 36,5 ℃
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
- Muka : tidak pucat
- Mata : Konjungtiva: merah muda
Sclera: putih
- Mulut : lembab, tidak pucat
b. Payudara
- Inspeksi : payudara simetris
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada
benjolan
- Pengeluaran : sudah keluar ASI di payudara kanan dan
kiri
c. Abdomen
- Inspeksi : tidak ada luka bekas opersai
- TFU : tidak teraba
- Kandung kemih : kosong
d. Ekstremitas atas dan bawah
- Oedema : tidak ada
- Varises : tidak ada
e. Genetalia
- Kebersihan : bersih
- Oedema : tidak ada
- Varises : tidak ada
- Pengeluaran : serosa (putih)
- Luka jahitan : bersih, sudah kering
f. Anus
- Hemoroid : tidak ada
ANALISA
P2A0 postpartum 33 hari dengan keadaan umum ibu baik
PENATALAKSANAAN
Tanggal : 08 Juni 2021 Pukul : 16.00 WIB
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa keadaan ibu
saat ini baik
Evaluasi : ibu mengetahui kondisinya
2. Menganjurkan kepada ibu untuk tetap menjaga kesehatannya dan
memperbanyak istirahat agar ibu tidak mudah lelah
Evaluasi : ibu akan melakukannya
3. Menanyakan kembali nutrisi yang dikonsumsi ibu apakah ibu
masih mengkonsumsi makanan yang dianjurkan minggu lalu
Evaluasi : ibu masih mengkonsumsi makanan yang dianjurkan
4. Mengingatkan kembali pada ibu untuk menyusui bayinya sesering
mungkin yaitu setiap 2 jam sekali lamanya satu jam atau
disesuaikan dengan keinginan bayi
Evaluasi : bayi sudah menyusu dengan baik
5. Melakukan observasi terhadap penyulit-penyulit yang dialami
oleh ibu seperti sakit kepala, demam, payudara bengkak,
penglihatan kabur, dan lain-lain
Evaluasi : ibu mengatakan sehat dan tidak mengalami penyulit
selama masa nifas.
6. Menjelaskan keuntungan dan kelemahan dari KB suntik serta
disarankan berKB jika sudah selsai masa nifas.
Evaluasi : ibu mengerti tentang manfaat serta keuntungan KB dan
akan melakukannya
7. Memberikan ibu dan suami konseling mengenai KB lebih dini
yaitu memberitahu pada ibu tentang macam-macam KB yang
cocok untuk digunakan oleh ibu
Evaluasi : ibu mengerti dan akan menggunakan KB suntik setelah
40 hari masa Nifas.
8. Mengingatkan ibu untuk kunjungan ulang pada tanggal 15 Juni
2021 untuk memeriksakan kesehatan ibu selama masa nifas dan
imunisasi bagi bayi
Evaluasi : ibu akan melakukan kunjungan ulang sesuai tanggal
yang ditentukan pada 15 Juni 2021.
4. Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana
Hari/Tanggal Pengkajian : Rabu, 27 Juni 2021
Waktu Pengkajian : Pukul 16.35 WIB
Tempat Pengkajian : PMB “P”
Pengkaji : Miati
SUBJEKTIF
1. Alasan Kunjungan : Ibu mengatakan ingin ber KB untuk
menjarangkan kehamilannya, dan ibu mengatakan ingin menggunakan
KB sunti 3 bulan
OBJEKTIF
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmetis
1. Pemeriksaan TTV
TD : 110/70 mmHg N : 80x/ menit
R : 20x/ menit S : 36,5 ℃
2. Pemeriksaan fisik
a. Abdomen
- Inspeksi : tidak ada luka bekas operasi, tidak ada
massa atau pembesaran
- TFU : Normal
- Kandung kemih : kosong
ANALISA
P1A0 dengan akseptor KB suntik 3 bulan
PENATALAKSANAAN
Tanggal : 27 Juni 2021 Pukul : 16.35
WIB
1. Menginformasikan kepada ibu hasil pemeriksaan yang telah
dilakukan, dan ibu dalam keadaan baik.
Evaluasi : ibu mengetahui hasil pemeriksaan
2. Memberikan konseling tentang cara kerja serta efek samping dari
kontrasepsi suntik 3 bulan
Evaluasi : ibu mengerti dan mengetahuinya
3. Memberitahu ibu mengenai kelebihan dan kekurangan dari
kontrasepsi suntik 3 bulan
Evaluasi : ibu mengetahui
4. Memberitahu ibu efektifitas KB suntik (angka kegagalan kurang dari
1%)
Evaluasi : ibu mengetahuinya
5. Menyiapkan alat dan memeriksa tanggal kadaluarsa obat
Evaluasi : alat sudah siap
6. Kocok dengan baik vial obat suntik hingga semua hingga semua obat
larut dan masukan ke dalam spuit 3 cc
Evaluasi : obat sudah di dalam spuit
7. Mempersilahkan ibu tiduran untuk melakukan pemeriksaan abdomen
untuk memastikan adanya kehamilan
Evaluasi : TFU teraba normal tidak ada tanda-tanda kehamilan
8. Membantu ibu mengatur posisi untuk penyuntikan di daerah bokong,
bersihkan kulit tempat suntikan menggunakan kapas alcohol
Evaluasi : ibu dalam posisi miring kiri
9. Mengukur tempat penyuntikan yaitu 1/3 sias dan melakukan
penyuntikan
Evaluasi : penyuntikan telah dilakukan
10. Melakukan pendokumentasian dan menjadwalkan kunjungan ulang
pada tanggal 20 September 2021
Evaluasi : ibu akan datang sesuai tanggal yang ditentukan
DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
Nama bayi : Bayi Ny “F”
Tanggal lahir : 06 Mei 2021, pukul 11.40 WIB
Jenis kelamin : Perempuan
BB lahir : 2800 gram
PB lahir : 50 cm
2. Keadaan Bayi Saat Lahir
Menangis : spontan
Warna Kulit : kemerahan
BAB : 3 kali
BAK : 4 kali
3. Riwayat faktor lingkungan : Ibu mengatakan keadaan rumah
cukup ventilasi, tidak ada keluarga yang memiliki penyakit
menular, tetapi terdapat keluarga yang merokok.
4. Riwayat faktor sosial : ibu terlihat bahagia dengan kehadiran
seorang bayi yang telah dilahirkannya, hubungan ibu dengan
keluarga dan tetangga baik.
DATA OBYEKTIF
1. Keadaan umum
Tonus otot : Gerakan aktif
Warna kulit dan bibir : Merah muda
Tangisan bayi : Menangis kuat
2. Pengukuran antropometri
a) Berat badan : 2.800 gram
b) Lingkar kepala
Sub Occipito Bregmatika : 32 cm
Mento Occipitalis : 34 cm
Fronto Occipitali : 31 cm
c) Panjang badan : 50 cm
d) Lingkar dada : 33 cm
e) Tanda-tanda vital
Suhu : 36,7ºC
Nadi : 138 x/menit
Respirasi : 45 x/menit
3. Pemeriksaan Fisik
a) Kepala
1) Ubun-ubun : Datar
2) Sutura
Sutura frontalis : Berdekatan
Sutura sagitalis : Berdekatan
Sutura lamboidea : Berdekatan
Sutura koronaria : Berdekatan
3) Caput succedanum : Tidak ada caput succedanum
4) Cephal hematoma : Tidak ada cephal hematoma
5) Daerah yang cekung : Tidak ada
b) Mata
1) Bentuk : Simetris, sejajar dengan ujung
telinga
2) Conjungtiva : Merah muda
3) Sclera : Putih
4) Tanda-tanda infeksi : Tidak ada
5) Refleks blinking : Positif, pada saat jari diketukan
diantara mata kiri dan kanan, hasilnya mata bayi berkedip.
6) Refleks labirin : Positif, ketika cahaya didekatkan
ke mata pupil mengecil ketika cahaya dijauhkan pumul
membesar
c) Telinga
1) Bentuk : Simetris, letak sejajar dengan ujung mata
2) Daun telinga : Membuka
3) Keadaan : Kotor
4) Pengeluaran : Tidak ada
d) Hidung
1) Lubang hidung : Ada, kiri dan kanan
2) Pernafasan cuping hidung : Tidak ada
e) Mulut
1) Bibir dan langit-langit : Simetris, warna bibir merah muda,
tidak ada labioskizis, palatoskizis dan labiopalatoskizis.
2) Refleks rooting : Bayi bereaksi atau menoleh saat
didekatkan dengan jari atau puting saat akan menyusu.
3) Refleks sucking : Bayi bisa menghisap air susu ibu
saat menyusu.
4) Refleks swallowing : Bayi bisa menelan air susu ibu.
f) Leher
Refleks tonik neck : Positif (bereaksi pada saat bayi
diangkat dan ada tahanan pada leher)
g) Dada
1) Bentuk : Simetris
2) Jantung : Bunyi murni reguler
3) Paru-paru : Tidak ada bunyi wheezing
4) Puting : Menonjol, kiri dan kanan
h) Bahu, lengan dan tangan
1) Bentuk : Simetris
2) Gerakan : Aktif
3) Jumlah jari : Lengkap, kanan 5 jari dan kiri 5 jari
4) Refleks graps :Bayi mengepalkan tangannya dengan keras
saat pemeriksa meletakan jari telunjuk pada tangan bayi.
5) Reflek moro : Bayi bergerak pada saat pengkaji
merangsang dengan tepukan tangan.
i) Abdomen
1) Bentuk : Simetris, cembung.
2) Benjolan : Tidak ada
3) Keadaan Tali Pusat : Masih basah
4) Penonjolan tali pusat pada saat menangis : Tidak ada
5) Pendarahan Tali Pusat : Tidak ada pendarahan
j) Tungkai dan kaki
a. Pergerakan : Gerak aktif
b. Bentuk : Simetris
c. Jumlah jari : Lengkap , kiri 5 jari dan kanan 5 jari
d. Refleks babinski : Pada saat kaki kiri dan kanan bayi
diberikan rangsangan terlihat jari-jari kaki meregang.
k) Keadaan Punggung
Spina Bifida : Tidak ada
l) Genetalia Perempuan
1) Kebersihan : Bersih
2) Lubang uretra : Ada
3) Labia mayora menutupi labia minora
m) Anus
1) Lubang anus : Ada
2) Mekonium : Berwarna hitam pekat
n) Kulit
a. Warna Kulit : Merah muda
b. Verniks : Ada
c. Tanda Lahir : Tidak ada
ANALISA
Neonatus cukup bulan usia 19 jam dengan keadaan umum baik.
PENATALAKSANAAN
Tanggal : 07 Mei 2021 Pukul : 07.30 WIB
1. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu bahwa bayi dalam keadaan
baik dan sehat.
Evaluasi: Ibu mengetahuinya dan merasa senang karena bayinya
sehat.
2. Menyiapkan baju bayi dan air untuk memandikan bayi serta izin
kepada ibu
Evaluasi : ibu mengizinkannya
3. Memandikan bayi serta mengajarkan ibu cara melakukan perawatan
tali pusat dengan teknik bersih dan kering
Evaluasi : Ibu mengetahui dan akan melakukannya di rumah
4. Memberitahu ibu tetap menjaga kehangatan bayinya.
Evaluasi: Ibu mengerti dan akan menjaga kehangatan bayinya
5. Mengajarkan teknik menyusui yang benar dan pada saat menyusui
harus kontak mata antara ibu dan bayi untuk menjalin kasih sayang
Evaluasi: Ibu mengerti dan bisa menyusui bayinya dengan benar.
6. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI saja pada bayinya selama
6 bulan tanpa memberikan tambahan dan memberikannya sesering
mungkin.
Evaluasi : Ibu mengerti dan akan memberikan ASI saja pada bayinya.
7. Menjelaskan dan meminta persetujuan kepada ibu bahwa bayi akan
disuntikan imunisasi HB0 dipaha kanan bayi
Evaluasi : Ibu mengerti dan menyetujui bayinya disuntik imunisasi
HB0.
8. Memberikan imunisasi HB0 pada bayi
Evaluasi : bayi telah diimuniasi HB0
9. Memberitahu ibu tentang tanda-tanda bahaya pada bayi seperti
kesulitan bernafas, warna kulit pucat / kebiruan, demam, malas
minum, kejang-kejang bayi kuning.
Evaluasi : Ibu mengetahui tanda bahaya pada bayi baru lahir dan ibu
akan segera membawa bayinya jika ada salah satu tanda bahaya
tersebut.
10. Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang pada tanggal 11
Mei 2021 tetapi jika ada keluhan pada bayi sebelum tanggal
kunjungan maka boleh dibawa ke PMB
Evaluasi : Ibu mengerti dan akan melakukan kunjungan ulang pada
tanggal tersebut.
11. Mendokumentasikan semua asuhan yang sudah diberikan
Evaluasi : pendokumentasian sudah dilakukan.
DATA SUBYEKTIF
Ibu mengatakan bayinya dalam keadaan sehat dan tidak ada keluhan,
bayinya dapat menyusu dengan kuat dan sering, kemudian sudah BAK
& BAB. Ibu mengatakan tali pusat sudah terlepas tadi pagi.
DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Baik
TTV :N : 142x/m
S : 36,50C
R : 45x/m
2. Antropometri : BB : 3000 gram
PB : 50 cm
3. Mata : Tidak ada pengeluaran
Konjungtiva : Merah muda
Sklera : Putih
4. Dada : Pernafasan regular dan tidak ada bunyi
Wheezing
5. Abdomen : Tali pusat sudah lepas
Tidak ada tanda-tanda infeksi
6. Genetalia
Jenis kelamin : Perempuan
Skrotum : Ada
Testis : Ada
Lubang uretra : Ada
Pengeluaran : Tidak ada
7. Kulit : Kemerahan
ANALISA
Neonatus cukup bulan usia 5 hari dalam keadaan baik.
PENATALAKSANAAN
Tanggal : 11 Mei 2021 Pukul : 08.45 WIB
1. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu bahwa bayi dalam
keadaan sehat.
Evaluasi : Ibu dan keluarga senang dengan hasil pemeriksaan.
2. Memberitahu ibu untuk tetap menjaga kehangatan bayinya.
Evaluasi: Ibu mengerti dan akan menjaga kehangatan bayinya
3. Menganjurkan kepada ibu untuk memberikan ASI saja pada
bayinya selama 6 bulan penuh tanpa tambahan makanan
apapun.
Evaluasi : Ibu mengerti dan mau mengikuti apa yang
dianjurkan.
4. Menganjurkan ibu untuk sesering mungkin memberikan ASI
kepada bayinya agar supaya bayi tidak kuning
Evaluasi : Ibu mengerti dan akan melakukannya
5. Menjelaskan kepada ibu tentang pentingnya imunisasi dan
menjelaskan jenis-jenis dan manfaat imunisasi seperti BCG,
polio, Pentabio dan MR.
Evaluasi : Ibu mengerti, dan akan memenuhi 5 dasar imunisasi
lengkap bagi bayinya.
6. Mengingatkan kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya pada bayi
baru lahir seperti, kemerahan pada tali pusat, kuning pada kulit
bayi, tidak mau menyusu dan kejang. Dan jika ibu menemukan
hal tersebut pada bayinya maka ibu harus segera
memeriksakannya ke fasilitas kesehatan terdekat
Evaluasi : Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan oleh
bidan
7. Memberitahukan pada ibu kunjungan ulang yaitu pada tanggal
1 Juni 2021 untuk dilakukan imunisasi BCG dan Polio 1. Akan
tetapi jika ibu menemukan tanda-tanda bahaya pada bayinya ibu
harus segera berkunjung ke fasilitas kesehatan terdekat.
Evaluasi : Ibu mengetahui bahwa akan dilakukan kunjungan
ulang pada tanggal 1 Juni 2021 dan ibu akan segera ke fasilitas
kesehatan apabila menemukan tanda-tanda bahaya pada
bayinya.
SUBJEKTIF
Ibu mengatakan bayinya menyusui dengan kuat dan tidak rewel, tali
pusat sudah lepas hari ke-5.
OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Baik
TTV :N : 142x/m
S : 36,50C
R : 55x/m
2. Antropometri : BB : 3300 gram
PB : 51 cm
3. Mata : Tidak ada pengeluaran
Sklera : Putih
Konjungtiva : merah muda
4. Dada : Pernafasan regular dan tidak ada
bunyi Wheezing
5. Abdomen : Tali pusat sudah lepas
Tidak ada tanda-tanda infeksi
ANALISA
Neonatus cukup bulan usia 19 hari dalam keadaan baik.
PENATALAKSANAAN
Tanggal : 25 Mei 2021 Pukul : 10.25 WIB
1. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu bahwa bayi dalam
keadaan sehat.
Evaluasi : Ibu dan keluarga senang dengan hasil pemeriksaan.
2. Menganjurkan kepada ibu untuk memberikan ASI saja pada
bayinya selama 6 bulan penuh tanpa tambahan makanan
apapun.
Evaluasi : Ibu mengerti dan mau mengikuti apa yang
dianjurkan.
3. Mengingatkan kembali kepada ibu untuk sesering mungkin
memberikan ASI kepada bayinya agar supaya bayi tidak kuning
Evaluasi : Ibu mengerti dan akan melakukannya
4. Mengingatkan kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya pada
bayi baru lahir seperti, kemerahan pada tali pusat, kuning pada
kulit bayi, tidak mau menyusu dan kejang. Dan jika ibu
menemukan hal tersebut pada bayinya maka ibu harus segera
memeriksakannya ke fasilitas kesehatan terdekat
Evaluasi : Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan oleh
bidan
5. Memberitahu ibu untuk jadwal imunisasi yaitu imunisasi BCG
pada usia 1 bulan, polio pada usia 1,2,3 dan 4 bulan, DPT-HB
pada usia 2,3,dan 4 bulan, dan campak pada usia 9 bulan.
Evaluasi : ibu mengerti tentang jadwal imunisasi
6. Mengingatkan pada ibu kunjungan ulang yaitu pada tanggal 1
Juni 2021 untuk dilakukan imunisasi BCG dan Polio 1. Akan
tetapi jika ibu menemukan tanda-tanda bahaya pada bayinya
ibu harus segera berkunjung ke fasilitas kesehatan terdekat.
Evaluasi : Ibu mengetahui bahwa akan dilakukan kunjungan
ulang pada tanggal 12 Juni 2021 dan ibu akan segera ke fasilitas
kesehatan apabila menemukan tanda-tanda bahaya pada
bayinya.
B. Pembahasan
5. Asuhan Kontrasepsi
Mengatur jarak kehamilan penting untuk dilakukan. Pasalnya,
reproduksi ibu, jarak anak terlalu dekat akan menggangu mental ibu
dan anak jika keduanya tidak siap, dan masih banyak komplikasi lain
yang akan timbul jika ibu nifas tidak merencanakan untuk menjaga
kontrasepsi yang digunakan Ny. F kurang tepat karena jika dilihat dari
Juni 2021.
6. Pendokumentasian
Pendokumentasian telah dilakukan dengan menggunakan
metode SOAP sesuai dengan teori bahwa SOAP merupakan catatan
yang bersifat sederhana, jelas, logis dan tertulis. Seorang bidan
hendaknya menggunakan SOAP setiap kali bertemu dengan kliennya
(Asrinah, 2010 :158-160)
B. Saran
1. Bagi Stikes Budi Luhur Cimahi
Studi kasus ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan bacaan dan
referensi di perpustakaan STIKes Budi Luhur Cimahi serta dapat
digunakan untuk pemecahan kasus terutama yang berhubungan
dengan kehamilan yang mengalami keluhan nyeri pinggang dan perut
bagian bawah.
2. Bagi PMB ‘’P’’ Kota Cimahi
Para bidan di PMB dapat menerapkan asuhan kebidanan secara
continuity of care. Diharapkan lebih memperhatikan memberikan
penyuluhan nutrisi agar dalam pertumbuhandan perkembangan
janinibu sesuai usia kehamilannya, selain itu untuk mengatasi masalah
gangguan rasa nyaman nyeri pinggang dan perut bagian bawah dapat
diatasi dengan dilakukan kompres hangat pada bagian yang nyeri,
senam hamil istirahat yang cukup, jangan mengangkat barang yang
berat sehingga ketidaknyamanan pada ibu hamil dapat teratasi.
3. Penulis selanjutnya
Di harapkan dapat lebih meningkatkan kualitas dan kopetensi pribadi
sehingga dapat memberikan asuhan komprehensif sesuai dengan
standar dan juga dapat menerima kritik serta saran yang membangun
serta memperbaikinya agar pemberian asuhan selanjutnya akan lebih
baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA