Anda di halaman 1dari 111

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.

F
G2P1A0 DENGAN KETIDAKNYAMANAN PADA
TRIMESTER III DI PMB “P” KOTA CIMAHI
TAHUN 2021

LAPORAN TUGAS AKHIR


Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Ahli
Madya Kebidanan pada Program Studi D-III Kebidanan STIKes BUDI LUHUR
CIMAHI

MIATI
E.0106.18.006

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUDI LUHUR


PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
CIMAHI
2021
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. F
G2P1A0 DI PMB “P” KOTA CIMAHI TAHUN 2021

LAPORAN TUGAS AKHIR


Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Ahli
Madya Kebidanan

MIATI
E.0106.18.006

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUDI LUHUR


PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
CIMAHI
2021

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : MIATI
NIM : E.0106.18.006
Program Studi : DIPLOMA III KEBIDANAN
Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa tulisan dalam Laporan Tugas Akhir
dengan judul Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. F G2P1A0 Di PMB
“P” Kota Cimahi Tahun 2021. merupakan hasil pemikiran saya sendiri, bukan
pengutipan tulisan dari hasil karya orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau
hasil pemikiran saya sendiri. Saya tidak melakukan plagiatisme atau pengutipan
dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam tradisi
keilmuan.
Apabila dikemudian hari terbukti bahwa Laporan Tugas Akhir ini adalah
hasil kutipan pemikiran orang lain, saya bersedia menerima sanksi atas tindakan
tersebut.

Cimahi, 2021

Materai

Miati
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Tugas Akhir


oleh
MIATI
E.0106.18.006

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. F G2P1A0 DI PMB


“P” KOTA CIMAHI TAHUN 2021

telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan

Cimahi, …………………………

Pembimbing I Pembimbing II

Sri Maryati, SST., M.Kes Hj. Purwanti, Amd.Keb., S.Pd.,


NIDN. 0422028802 M.KM
NIP. 196803271987032001
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Tugas Akhir dengan judul

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. F G2P1A0 DENGAN


KETIDAKNYAMANAN PADA TRIMESTER III DI PMB “P” KOTA
CIMAHI TAHUN 2021

oleh
MIATI
E.0106.18.006
telah diujikan di depan dewan penguji pada tanggal ………….

Ketua Penguji Anggota Penguji Anggota Penguji

NIP. NIP. NIP.

Mengetahui

STIKes Budi Luhur Cimahi Program Studi D III Kebidanan


Ketua Ketua

NIP. NIP.
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh,


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala taufik dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan studi kasus yang
berjudul “Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. F G2P1A0 Di PMB “P”
Kota Cimahi Tahun 2021”.
Laporan studi kasus ini Diajukan untuk memenuhi Salah satu syarat
menyelesaikan pendidikan Ahli Madya Kebidanan pada Program Studi D-III
Kebidanan STIKes BUDI LUHUR CIMAHI. Penyusunan ini tidak terlepas dari
bantuan, bimbingan dan do’a dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan
kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Sri Wahyuni, S.Pd., M.Kes, Ph.D selaku ketua STIKes Budi Luhur
Cimahi
2. Ibu Yosi Oktri, AMK.,S.Pd., SST., MM, selaku Wakil Ketua I bidang
akademik STIKes Budi Luhur Cimahi.
3. Ibu Karwati, SST., MM., M.Keb selaku Ketua program Studi DIII Kebidanan
STIKes Budi Luhur Cimahi
4. Ibu Sri Maryati, SST., M.Kes selaku pembimbing dalam menyusun studi
kasus komprehensif ini yang telah banyak membantu dan memberi masukan
serta membimbing penulis dengan sabar dan tulus
5. Ibu Hj. Purwanti, Amd.Keb., S.Pd., M.KM selaku pembimbing di lahan
praktik yang telah memberikan izin dan membimbing penulis untuk
pengambilan kasus.
6. Seluruh Asisten Bidan di PMB P yang selalu membimbing penulis selama
melaksanakan asuhan Komprehensif di PMB P.
7. Ny “F” dan keluarga yang telah bersedia menjadi pasien untuk laporan studi
kasus Asuhan Kebidanan Komprehensif.
8. Kedua orangtua dan keluarga penulis yang senantiasa memberikan dukungan,
motivasi serta ridho dan semangat
9. Seluruh dosen beserta Staff Program Studi DIII Kebidanan dan semua pihak
yang selalu memberikan bimbingan dan dukungan dalam penyusunan laporan
studi kasus ini.
10. Rekan-rekan seperjuangan Program Studi DIII Kebidanan STIKes Budi
Luhur Cimahi yang selalu memberikan do’a dan semangat

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari kata
sempurna. Untuk itu kritik dan saran yang bermanfaat sangat dibutuhkan guna
membangun dan memperbaiki laporan ini sangat penulis harapkan.
Semoga segala kebaikan dari semua pihak mendapat pahala yang berlipat
ganda dari Allah SWT. Semoga laporan studi kasus ini dapat bermanfaat bagi
pembaca terutama penulis.
Cimahi, 2021

Penulis
JUDUL BAHASA INDONESIA……………………………………………

JUDUL BAHASA INGGRIS (TULIS MIRING)………………………………


Penulis
Pembimbing 1, 2 dan penguji

ABSTRAK
Ditulis tanpa indentation none, 1 spasi, tidak lebih dari 250 kata. Mengandung
unsur IMRAD :
Latar Belakang (Introduction)
Metode (Methode)
Hasil (Result)
Berdasarkan hasil (Analysis)
Simpulan dan saran (Discuscion)
Kata Kunci : (3-5 kata)

ABSTRACT

Keywords
DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR............................................................................................iv

ABSTRAK...............................................................................................................v

DAFTAR ISI...........................................................................................................vi

DAFTAR GAMBAR
…………………………………………………………….vii
DAFTAR TABEL................................................................................................viii

DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................ix

BAB I : PENDAHULUAN......................................................................................1

A. Latar Belakang Penelitian..................................................................1

B. Identifikasi Masalah...........................................................................1

C. Tujuan Penelitian...............................................................................2

D. Manfaat Penelitian.............................................................................2

BAB II : TINJAUAN TEORITIS............................................................................3

A. Teori A...............................................................................................3

B. Teori B...............................................................................................3

BAB III : METODE PENELITIAN........................................................................4

A. Rancangan Penelitian.........................................................................4

B. Subjek Penelitian................................................................................4
C. Kerangka Pemikiran...........................................................................5

D. Alat Pengumpulan Data.....................................................................5

E. Prosedur Pengumpulan Data..............................................................5

F. Lokasi dan Waktu Penelitian.............................................................6

G. Etika Penelitian..................................................................................6

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................7

A. Hasil Studi Kasus...............................................................................7

B. Pembahasan........................................................................................8

C. Keterbatasan Studi kasus...................................................................8

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN......................................................................9

A. Simpulan............................................................................................9

B. Saran.................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 : Kerangka Konsep Studi Kasus


Gambar 1.2 : Alur Studi Kasus
DAFTAR SINGKATAN

ANC : Antenatal Care


APN : Asuhan Persalinan Normal
ASI : Air Susu Ibu
BAB : Buang Air Besar
BAK : Buang Air Kecil
BB : Berat Badan
BBL : Bayi Baru Lahir
DJJ : Denyut Jantung Janin
DTT : Desifeksi Tingkat Tinggi
Hb : Haemoglobin
HIV : Human Immunodeficiency Virus
HPHT : Hari Pertama Haid Terakhir
HPL : Human Placenta Lactogen
HT : Hipertensi
IM : Intra Muskular
IMD : Inisiasi Menyusui Dini
IMT : Indeksi Masa Tubuh
INC : Intranatal Care
USG : Ultra Sono Grafi
K1 : Kunjungan 1
KB : Keluarga Berencana
KU : Keadaan Umum
LD : Lingkaran Dada
LILA : Lingkar Lengan Atas
LK ; Lingkar Kepalavi
PAP : Pintu Atas Panggul
PNC : Postnatal Care
SDGs : Sustainable Development Goals
SDKI : Survey Demografi Kesehatan Indonesia
SOAP : Subjectif Objektif Assesment Planning
TBBJ : Tafsiran Berat Badan Janin
TD : Tekanan Darah
TFU : Tinggi Fundus Uteri
TT : Tetanus Toxoid
TTP : Tafsiran Tanda Persalinan
WHO : World Health Organization
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Penatalaksanaan Manajeen aktif kala III


Tabel 1.2 : Asuhan Kebidanan Masa Nifas. 2014.
Tabel 1.3 : Apgar Skor
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan pertumbuhan dan perkembangan janin

intauterin dimu;ai sejak konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil

normal yaitu 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari

pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi 3, triwulan pertama dimulai dari

hasil onsepsi sampai 3 bulan, triwulan ke 2 dimualai dari bulan ke 4

sampai 6 bulan, triwulan ke 3 dimulai dari bulan ke 7 sampai 9 bulan.

Selama kehamilan ibu hamil akan mengalami perubahan baik secara

anatomis fisiologis maupun psikologis sehingga menyebabkan

ketidaknyamanaan selama kehamilan.

Ibu hamil lanjut pada kehamilan trimester III sering merasakan

ketidaknyamanan akibat adanya perubahan fisik maupun psikologis yang

terjadi pada ibu hamil. Ketidaknyamanan yang dirasakan ibu hamil seperti

sering buang air kecil, insomnia, hemoroid, sakit punggung atas dan

bawah, sesak nafas dll.

Sekitar 70% dari ibu hamil mengalami sakit pinggang atau Low

back pain (LPB) dan perut bagian bawah yang mungkin dimulai sejak
awal trimester, puncak kejadian LPB terjadi pada trimester II dan III

kehamilan. Pada trimester I = 16,7 %, trimester II= 31,3%, dan trimeater

III- 53%. Sekitar 50-72% wanita mengalami hal tersebut saat mereka

hamil trimester III (Pain, 2011).

Berdasarkan data di PMB “P” yang diambil dari tanggal 19 April -

19 Juni 2021 terdapat kurang lebih berjumlah 246 ibu hamil yang

melakukan antenatal care, sedangkan untuk ibu hamil yang melakukan

kunjungan trimester III terdapat 84 ibu hamil. Dari 84 rata-rata memiliki

beberapa keluhan ketidaknyamanan pada trimester III seperti, nyeri

pinggang sebanyak 32 ibu hami (38%), nyeri perut bagian bawah

sebanyak 19 ibu hamil (23%), sering BAK sebanyak 15 ibu hamil (18%),

gangguan tidur sebanyak 10 ibu hamil (12%), mudah lelah sebanyak 8 ibu

hamil (9%).

Nyeri pinggang pada ibu hamil adalah hal yang fisiologis. Nyeri

pinggang pada wanita selama kehamilan merupakan keluhan umum yang

sering terjadi, angkanya sekitar 50%-70%. Nyeri pinggang umum

dirasakan ketika kehamilan lanjut, Diakibatkan oleh progesterone dan

relaksin (yang melunakkan jaringan ikat) dan posisi badan yang berubah

serta meningkatnya beban berat yang dibawa dalam rahim. Persendian

panggul kini mulai lentur untuk membuka jalan keluar bagi bayi saat

persalinan. Perubahan ini, ditambah perut yang semakin besar, dapat

merusak keseimbangan tubuh. Tanpa sadar, anda akan menekukkan


tulang pungung dan menggoyangkan pinggul, sehingga menyebabkan

beban yang sangat berat pada otot tulang pinggang (Widdowson, 2004).

Kondisi tersebut dikarenakan, dalam proses kehamilan munculnya

nyeri atau sakit di daerah perut bagian bawah menjadi salah satu dari

gejala hamil yang terjadi akibat penekanan janin pada rahim. Namun bisa

jadi kondisi sakit perut bagian bawah tersebut juga dapat menjadi

pertanda adanya keadaan yang berbahaya. Penyebab Normal terjadinya

kondisi sakit perut bagian bawah pada ibu hamil diantaranya seperti

Perubahan ukuran rahim, meningkatnya usia kehamilan dapat

menyebabkan ukuran rahim semakin besar dikarenakan bentuk dan

ukuran janin yang juga membesar. Jaringan ikat dan ligamen yang

menghubungkan tulang pinggul dengan rahim akan merengang sehingga

menimbulkan kekakuan serta rasa nyeri dibagian bawah perut. Tekanan

pada pembuluh darah, sendi, dan otot, ibu hamil akan merasakan tekanan

pada daerah pembuluh darah, sendi, maupun otot yang otomatis akan

dirasakan menjadi sebuah nyeri yang normal dan tidak berbahaya.

Apabila hal ini tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan

kualitas hidup ibu hamil menjadi buruk. Masalah ini akan berlanjut dalam

bentuk cidera kambuhan atau muncul terus menerus dalam kondisi lebih

buruk sesuai dengan perjalanan usia kehamilannya (Kantonis, 2011).

Menurut penelitian Arrisqi Herawati bahwa setelah diberikan

kompres hangat pasien mengatakan pinggang terasa nyaman dan hangat


saat dikompres, serta pasien lebih rilex dengan tenang saat di kompres.

(Herawati, 2017).

Menurut penelitian Ardiana Alloya bahwa terdapat pengaruh

kompres hangat terbukti efektif menurunkan nyeri pinggang rata-rata dari

7,2 menjadi 3,6. Dikutip dari Walsh,2008, Hal ini dikarenakan

penggunaan kompres hangat pada area yang tegang dan nyeri di anggap

meredakan nyeri dengan mengurangi spasme otot yang disebabkan oleh

iskemia, yang merangsang nyeri dan menyebabkan vasodilatasi dan

peningkatan aliran darah ke area tersebut. (ALLOYA, 2016)

Penanganan nyeri pinggang dan perut bagian bawah saat

kehamilan sangat diperlukan utuk mengurangi rasa ketidaknyamanan.

Diantaranya yaitu terapi farmakologis dan terapi non farmakologis(Wolfe,

2010).

Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menurangi nyeri

pinggang dan perut bagian bawah pada ibu hamil yaitu menghindari

membungkuk berlebihan, mengangkat beban dan berjalan tanpa istirahat,

kompres hangat dan dengan melakukan olahraga fisik. Berdasarkan kajian

diatas maka ketidaknyamana pada kehamilan trimester III seperti nyeri

pinggang dan perut bagian bawah salah satu masalah yang memerlukan

pemahaman sebagai asuhan kehamilan yang dapat diberikan sesuai

dengan kebutuhannya. Kompres hangat berguna untuk mengurangi

peradangan, meningkatkan aliran darah, dan melemaskan otot. Efek


fisiologis kompres panas adalah bersifat vasodilatasi, meredakan nyeri

dengan merileksasi otot memiliki efek sedative dan meredakan nyeri

dengan menyingkirkan produk-produk inflamasi yang menimbulkan

nyeri(Fanada, 2012)

Dari uraian diatas penulis tertarik untuk mengangkat kasus

penerapan”Teknik mengurangi rasa nyeri pinggang dan perut bagian

bawah dengan kompres hangat” karena masih banyak ibu hamil

mengalami nyeri pinggang dan perut bagian bawah saat kehamilan dan

memasuki kehamilan trimester III. Terutama di PMB Hj. Purwanti,

Amd.Keb, Penulis Memilih kasus ini karena ingin mengurangi Nyeri

pinggang dan perut bagian bawah pada ibu hamil karena semakin

bertambah usia kehamilan sangat mungkin ibu mengalami nyeri perut

bagian bawah. Harapan penulis adalah agar selama kehamilan Nyeri

pinggang dan perut bagian bawah yang dirasakan dapat berkurang dan

mereda.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis membuat Asuhan


Kebidanan dengan judul “Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny “F”
G2P1A0 dengan Ketidaknyamanan Pada Trimester III di PMB “P” Kota
Cimahi Tahun 2021”.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum
Tujuan studi kasus ini adalah mampu memberikan asuhan kebidanan

komprehensif pada Ny. “ F” G2P1A0 di PMB “P” Kota Cimahi

Tahun 2021
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam studi kasus ini adalah :
a. Mampu memberikan asuhan kebidanan masa kehamilan pada Ny.

”F” di PMB “P” Kota Cimahi Tahun 2021

b. Mampu memberikan asuhan kebidanan masa persalinan pada Ny.

“F” di PMB “P” Kota Cimahi Tahun 2021

c. Mampu memberikan asuhan kebidanan masa nifas pada Ny. “F”

di PMB “P” Kota Cimahi Tahun 2021

d. Mampu memberikan asuhan kebidanan pada BBL di PMB “P”

Kota Cimahi Tahun 2021

e. Mampu melakukan memberkan asuhan kebidanan keluarga

berencana pada Ny. “F” di PMB “P” Kota Cimahi Tahun 2021

C. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis
Studi kasus ini diharapkan mampu menjadi salah satu informasi untuk

dijadikan suatu solusi bahwa kehamilan trimester III dengan

ketidaknyamanan dapat diberikan asuhan kompres hangat. Beberapa

penanganan ketidaknyamanan pada trimester III yaitu nyeri pinggang

dan perut bagian bawah yang dialami ibu hamil salah satunya terapi

non farmakologi yaitu kompres hangat.

2. Manfaat Praktis
a. Bagi Institusi Pendidikan
Studi kasus asuhan kebidanan komprehensif merupakan

metode pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan


mahasiswinya dengan tujuan mencetak mahasiswi yang kompeten

dalam memberikan asuhan kebidanan, khusunya asuhan

kehamilan dengan ketidaknyamanan pada trimester III sehingga

dapat menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman baru dari

hasil penelitian tentang asuhan kebidanan komprehensif.

b. Bagi Lahan Praktek


Sebagai bahan untuk selalu melakukan pelayanan secara

komprehensif dan memberikan informasi serta gambaran tentang

pelaksanaan asuhan kebidanan komprehensif dengan

ketidaknyamanan pada ibu hamil trimester III.

c. Bagi Penulis Selanjutnya


Dapat menerapkan teori yang di dapatkan selama masa

perkuliahan kedalam kasus yang nyata di lapangan dan dapat

melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif, memberikan

asuhan kebidanan dengan tambahan asuhan kebidanan yang lain

sesuai dengan evidence based.


BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Dasar Asuhan Kebidanan
1. Kehamilan
a. Definisi Kehamilan
Menurut Federasi Obstetri Internasional, kehamilan didefinisikan
sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat
fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung
dalam waktu 40 minggu atau 9 bulan menurut kalender internasional.
Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu
berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke
13 hingga ke 27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke 28
hingga ke 40) (Sarwono,2016:213).
Kehamilan merupakan mata rantai yang bersinambung dan terdiri
dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi pertumbuhan
zigot,nidasi (implantasi) pada uterus pembentukan plasenta, dan
tumbuh kembali hasil konsepsi sampai aterm ( Manuaba, 2010 ).
( Yeyen, Suprihatinningsih, Novita,2017:15)
Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan
kesehatan, tidak hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada
keluarga dan masyarakat. Kegiatan ini harus mencakup pendidikan
antenatal dan persiapan menjadi orang tua serta dapat meluas pada
kesehatan perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan reproduksi
dan asuhan anak. Bidan dapat praktik berbagai tatanan pelayanan,
termasuk dirumah, masyarakat, rumah sakit, klinik atau unit kesehatan
lainnya.(Diki,ulfah,suparmi,2017:158)
Kehamilan adalah penyatuan sperma dari laki-laki dan ovum dari
perempuan. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan
7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi
dalam tiga triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi
sampai 3 bulan,triwulan kedua dari bulan ke-4 sampai ke-6, triwulan
ketiga dari bulan ke-7 sampai ke-9 (Wiknjosastro dkk, 2007).
Kehamilan didefinisikan sebagai persatuan antara sebuah telur dan
sebuah sperma, yang menandai awal suatu peristiwa yang terpisah,
tetapi ada suatu rangkaian kejadian yang mengelilinginya. Kejadian
tersebut adalah pembentukan gamet (telur dan sperma), ovulasi
(pelepasan telur), penggabungan gamet dan implantasi embrio di
dalam uterus. Hanya jika semua peristiwa ini berlangsung baik, maka
proses perkembangan embrio dan janin dapat dimulai (Bobak, 2005).

b. Ketidaknyamanan pada Kehamilan Trimester III


1) Keringat berlebih
Meningkat nya keringat pada ibu hamil dapat terjadi mulai
trimester pertama kehamilan dan akan terus meningkat secara
perlahan sampai akhir kehamilan. Hal ini dapat disebabkan oleh
perubahan system integument akibat kehamilan, meningkatnya
metabolisme. Jelaskan pada ibu hamil untuk mengenakan pakaian
yang mudah menyerap keringat, tidak terlalu tebal dan longgar.
Tingkatkan kebersihan badan dengan mandi air mengalir minimal
dua kali sehari. Untuk menghindari dehidrasi, tingkatkan
redehidrasi/ asupan cairan.
2) Peningkatan frekuensi buang air kecil /BAK(nucturia)
Peningkatan frekuensi BAK merupakan suatu gangguan
ketidaknyamanan yang fisiologis, umumnya terjadi pada ibu hamil
trimester satu dan kembali terjadi pada trimester ketiga. Pada
trimester satu terjadi pembesaran uterus dan penambahan berat
uterus pada bagian fundus uteri, dan ishtimus uteri menjadi
lunak(tanda hegar), menyebab kan uterus menjadi semakin
antefleksi sehingga mendesak vesika urinaria. Sedangkan pada
trimester ketiga peningkatan frekuensi BAK terjadi karena bagian
terendah janin yang mulai memasuki Pintu Atas Panggul (PAP)
mendesak vesika urinaria(umumnya pada primigravida), hal
tersebut mengurangi kapasitas vesika urinaria sehingga urine yang
tertampung di vesika urinaria terdesak keluar (ibu sering merasa
ingin BAK).
3) Insomnia
Gangguan tidur atau insomnia seringkali terjadi pada ibu hamil
karena memang banyak perubahan yang terjadi pada kehamilan
yang dirasakan pada ibu hamil, hal ini dapat disebabkan ole akibat
kurang nyaman dalam posisi tidur, kaki kram, sering BAK
dimalam hari, dan pegal-pegal pinggang. Kurang tidur juga
beresiko menyebab kan preeclampsia pada ibu hamil. Untuk
mengatasi hal tersebut maka bidan dapat memberikan pendidikan
kesehatan berupa jika mengalami insomnia ibu hamil dilarang
berbaring ditempat tidur saja, ibu hamil dapat melakukan kegiatan
seperti merajut, membaca, atau mandi air hangat.
4) Nyeri punggung atas
Nyeri punggung terutama bagian atas dapat terjadi karena
peningkatan ukuran dan perubahan payudara yang menjadi lunak
dan padat, yang merupakan salah satu tanda presumtif kehamilan.
Untuk mengatasi hal ini, ibu hamil dapat menggunakan bra yang
menopang payudara dengan tali bra yang dapat menarik punggung
keatas atau menjadi tegak. Dengan mengurangi mobilitas
payudara yaitu bra dengan cup yang sesuai dan nyaman. Cara lain
adalah dengan menggunakan postur tubuh yang baik, ibu hamil
juga dapat menggunakan kasur yang tidak terlalu empuk, serta
menggunakan bantal tambahan ketika tidur untuk meluruskan
punggung.
5) Nyeri punggung bawah (pinggang)
Sakit pinggang selama kehamilan dapat disebab kan oleh
kenaikan berat badan dan pengaruh hormone, progesterone
mengendurkan otot-otot serta ligament seluruh bagian tubuh.
Untuk mengurangi keluhan ini bidan dapat memberikan
pendidikan kesehatan berupa mengajarkan cara sikap tubuh yang
baik seperti berdiri dengan tegak, gunakan sepatu hak rendah,
gunakan celana dalam yang didesain untuk ibu hamil, mengangkat
benda dengan posisi yang tepat, mengangkat dengan punggung
lurus dan satu kaki ditekuk ketika berjongkok, tidur dengan
menyamping dan gunakan bantal pada bagian lutut dan pinggang.
Cobalah bantal hangat pada pinggang atau kompres hangat dan
minta orang lain untuk menggosok pinggang ibu. Olah raga ringan
seperti berjalan kaki atau berenang. Obat acetaminopin dapat
dipertimbangkan bila diperlukan. ( Suprihatinningsih, Yeyen,
Novita, 2017:38—48 )

c. Penyebab Nyeri Pinggang


Pada Kehamilan Ada beberapa penyebab sakit pinggang saat
hamil, yaitu:
1) Perubahan hormon
Tulang dan sendi terhubung oleh jaringan ikat yang disebut
ligamen. Ketika hamil, tubuh memproduksi hormon relaksin yang
memungkinkan ligamen menjadi rileks dan membuat persendian
menjadi longgar. Tujuannya adalah mempersiapkan tubuh untuk
persalinan.
2) Relaxin
Hormon ini terlepas selama hamil untuk membuat ligamen di
panggul menjadi lembut, dan sendi jadi lebih fleksibel. Perubahan
ini membuat pinggang menegang
3) Pertambahan berat badan
Ibu hamil yang sehat akan mengalami kenaikan berat badan.
Tulang belakang yang bertugas menopang tubuh akan terbebani
dengan pertambahan berat ini. Hal ini menimbulkan rasa sakit
pada panggul dan punggung, khususnya punggung bagian
pinggang.
4) Pertumbuhan bayi
Makin bertambah usia kandungan, ukuran janin semakin
membesar, begitu juga dengan rahim. Pertumbuhan janin dan
rahim akan menekan pembuluh darah dan saraf di area panggul
dan Pinggang, sehingga bagian ini terasa nyeri.
5) Perubahan postur tubuh.
Kehamilan bisa menggeser titik berat atau pusat gravitasi
tubuh, sehingga postur tubuh, cara berjalan, cara duduk, dan posisi
tidur berubah. Selain itu, postur tubuh yang salah, berdiri terlalu
lama, dan membungkuk untuk mengambil benda juga dapat
memperparah sakit pinggang.

d. Penanganan Nyeri Pinggang pada Masa Kehamilan


Untuk meringankan nyeri pinggang yang sering dirasakan oleh

ibu hamil dapat dilakukan beberapa hal, antara lain:

1) Praktek postur yang baik

Saat janin semakin membesar, pusat gravitasi tubuh

bergeser ke depan. Hal ini akan menarik otot-otot di Pinggang


yang dapat menyebabkan sakit punggung. Jadi cobalah busungkan

pantat ke belakang, tarik bahu, berdiri lurus dan tinggi.

2) Berolahraga

Olahraga secara rutin akan membuat tubuh lentur dan

nyaman, selain menunjang sirkulasi darah. Hal ini tentu sangat

berguna bagi ibu hamil yang sering dilanda stres. Sedang untuk

latihan yang dapat dilakukan umumnya berkisar pelemasan

Pinggang, otot leher, dan kekuatan

3) Pijat

Pijat bagian tubuh belakang bawah sering dapat membantu

menghilangkan lelah dan sakit otot. Cobalah mencondongkan

tubuh ke depan di sandaran kursi atau berbaring menyamping.

Pasangan Anda bisa dengan lembut memijat otot-otot sisi tulang

belakang atau berkonsentrasi pada Pinggang.

4) Tidur menyamping

Saat perut semakin membesar, cobalah tidur menyamping

dengan salah satu atau kedua lutut ditekuk.

5) Menggunakan bantal di bawah perut saat tidur

Tidur menyamping dengan bantal ditempatkan di bawah

perut telah terbukti mengurangi nyeri Pinggang.

6) Duduk dan berdiri dengan hati-hati

Duduk dengan kaki sedikit ditinggikan. Pilihlah kursi yang

mendukung Pinggang atau tempatkan bantal kecil di belakang


Pinggang. Sering-seringlah mengubah posisi dan menghindari

berdiri untuk jangka waktu yang lama. Jika Anda harus berdiri,

istirahatkan satu kaki di bangku yang lebih rendah.

7) Teknik Kompres

a) Definisi

Hangat Merupakan tindakan dengan menggnakan

air hangat atau alat penghangat yang bertujuan untuk

mengurangi nyeri saat proses persalinan. Kompres yang

diberikan pada punggung bawah di area tempat kepala

menekan tulang belakang akan mengurangi nyeri, panas

yang dihasilkan akan meningkat sirkulasi ke area tersebut

sehuingga membuka sirkulasi yang disebabkan adanya

tekanan (Ratnaningsih, 2010).

Penggunaan kompres air hangat dapat membuat

sirkulasi darah lancar, vaskularisasi lancar dan terjadi

vasodilatasi yang membuat relaksasi pada otot karena otot

mendapat nutrisi berlebih yang dibawa oleh darah sehingga

kontraksi otot menurun (Anugraheni, 2013).

Cara melakukan kompres hangat yaitu meletakan

botol berisi air hangat pada punggung bagian bawah

(Simkin, 2005). Suhu yang diberikan yaitu 38-40oC dan

dikompreskan 20 menit (Hidayat Aziz, 2008).

b) Manfaat kompres hangat


Teknik kompres hangat pada proses persalinan

dapat mempertahankan komponen sistem vaskuler dalam

keadaan vasodilatasi sehingga sirkulasi yang terjadi keotot

panggul menjadi homeostasis (Manurung, 2011).

Panas juga dapat merangsang serat saraf yang

menutup gerbang nyeri sehingga transmisi implus nyeri

kemedula spinalis dan otak dapat dihambat. Kompres

hangat juga mampu untuk meredakan nyeri dan membuat

rasa nyaman pada ibu yang ingin melahirkan. (Potter &

Perry, 2006).

c) Indikasi kompres hangat

Penggunaan kompres hangat dapat diterapkan

untuk mengatasi masalah seperti spasme otot, kekurangan

sirkulasi pada area tertentu, nyeri pada otot seperti nyeri

persendian, arthritis, dan nyeri pada punggung. Masalah

lainnya yang dapat diatasi oleh kompres hangat seperti

cedera otot, migrain, maupun masalah persyarafan yang

menegang dapat menggunakan kompres air hangat untuk

mengatasinya (Sinclair, 2104).

e. Hasil Penelitian Terkait


1) Menurut Tri Maryani (2018), berdasarkan hasil penelitiannya
setelah diberikan kompres hangat menunjukkan adanya penurunan
intensitas nyeri pada ibu hamil trimester III yang rata-rata
mengalami nyeri sedang. Dikutip dari Walsh,2010 Penggunaan
kompres hangat untuk area yang tegang dan nyeri di anggap
mampu meredakan nyeri. Rasa hangat menyusutkan spasme otot
yang diakibatkan oleh iksemia yang merangsang neuron yang
memblok penyebaran lanjut rangsang nyeri menyebabkan
vasodilatasi dan meningkatkan aliran darah ke tempat yang
dilakukan pengompresan.
2) Menurut penelitian Arrisqi Herawati bahwa setelah diberikan
kompres hangat pasien mengatakan pinggang terasa nyaman dan
hangat saat dikompres, serta pasien lebih rilex dengan tenang saat
di kompres.(Herawati, 2017)
3) Menurut penelitian Ardiana Alloya bahwa terdapat pengaruh
kompres hangat terbukti efektif menurunkan nyeri pinggang rata-
rata dari 7,2 menjadi 3,6. Dikutip dari Walsh,2008, Hal ini
dikarenakan penggunaan kompres hangat pada area yang tegang
dan nyeri di anggap meredakan nyeri dengan mengurangi spasme
otot yang disebabkan oleh iskemia, yang merangsang nyeri dan
menyebabkan vasodilatasi dan peningkatan aliran darah ke area
tersebut. (ALLOYA, 2016)
4) Berdasarkan penelitian Morista Citra Pratama kedua teknik efektif
menurunkan nyeri punggung, namun jika dilihat dari rata-rata
penurunan nyeri pada kompres hangat yaitu 2,266 lebih besar
dibanding dengan akupressure yaitu 1,200 yang berarti kompres
hangat lebih signifikan dibandingkan akupressure untuk
mengurangi nyeri punggung pada kehamilan trimester III.
Kompres hangat maupun akupresur memiliki prisip yang sama
dalam menurunkan nyeri punggung bawah ibu hamil trimester III
dengan upaya penutupan gerbang nyeri (Gate Control Theory).
Keduanya bekerja meningkatkan jumlah hormon endorfrin untuk
merangsang serat Ad melalui medula spinalis yang menyebabkan
rangsang nyeri dari serat C menjadi lebih lambat (Setyowati,
2018). Namun kompres hangat lebih signifikan dalam
menurunkan nyeri karena menyebabkan peningkatkan sirkulasi
dan oksigenasi yang langsung terjadi pada titik nyeri.

f. Tanda Bahaya Kehamilan


Tanda-tanda bahaya yang perlu diperhatikan dan diantisipasi
dalam kehamilan (Kusmiyati, 2009) :
1) Perdarahan pervaginam
2) Sakit kepala yang hebat
3) Penglihatan kabur
4) Nyeri perut hebat
5) Bengkak di wajah dan jari-jari tangan
6) Keluar cairan pervaginam
7) Gerakan janin tidak terasa

2. PERSALINAN
a. Definisi Persalinan
Persalinan merupakan suatu proses pengeluaran hasil konsepsi
(janin dan plasenta) yang cukup bulan atau dapat hidup diluar
kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan
ataupun tanpa bantuan (kekuatan sendiri) (Sulistyowati & Nugraheny,
2013).
Persalinan normal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang
dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar yang
terjadi pada kehamilan yang cukup bulan (37–42 minggu) dengan
ditandai adanya kontraksi uterus yang menyebabkan terjadinya
penipisan, dilatasi serviks, dan mendorong janin keluar melalui jalan
lahir dengan presentase belakang kepala tanpa alat atau bantuan (lahir
spontan) serta tidak ada komplikasi pada ibu dan janin (Eka Puspita,
2014).
b. Tanda dan Gejala Inpartu
1) Kekuatan his bertambah, makin sering terjadi dan teratur dengan
jarak kontraksi makin pendek sehingga menimbulkan rasa sakit
yang lebih hebat.
2) Keluar lendir dan darah lebih banyak.
3) Pada pemeriksaan dalam serviks mulai mendatar dan pembukaan
lengkap.
4) Pengeluaran cairan (Ketuban)
Keluar banyak cairan dari jalan lahir. Ini terjadi akibat pecahnya
ketuban atau selaput ketuban robek. Sebagian besar ketuban baru
pecah menjelang pembukaan lengkap tetapi kadang-kadang
ketuban pecah pada pembukaan kecil. Dengan pecahnya ketuban
diharapkan persalinan berlangsung dalam waktu 24 jam.
(Manuaba, 2010)

c. Kala dalam persalinan


1) Kala I
Kala 1 persalinan di mulai sejak terjadinya kontraksi uterus
dan pembukaan serviks hingga mencapai pembukaan lengkap (10
cm). Pada primigravida lamanya 6 sampai 18 jam dan pada
multipara2 sampai 10 jam (Oxorn dan Forte, 2010).
Fase laten : Berlangsung selama 8 jam. Pembukaan terjadi
sangat lambat sampai mencapai ukuran diameter 3 cm.
1) Fase aktif dibagi dalam 3 fase yaitu :
a) Fase akselerasi: dalam waktu 3 jam pembukaan 3 cm
tersebut menjadi 4cm
b) Fase dilatasi maksimal : dalam waktu 2 jam pembukaan
berlangsung sangat cepat dari 4 cm menjadi 9 cm
c) Fase deselerasi : pembukaan menjadi lambat kembali,
dalam waktu 2 jam pembukaan dari 9 cm menjadi lengkap.
Fase – fase tersebut dijumpai pada primigravida. Pada
multi gravida pun terjadi demikian, akan tetapi fase laten, fase
aktif, dan fase deselerasi terjadi lebih pendek. Mekanisme
membukanya seviks berbeda antara primigravida dan
multigravida. Pada primigravida, yang pertama ostium uteri
internum akan membuka terlebih dahulu, sehingga serviks akan
mendatar dan menipis. Baru kemudian osteum uteri eksternum
membuka. Pada multigrvida osteum uteri internum sudah sedikit
terbuka. Osteum uteri internum dan eksternum serta penipisan dan
pendataran serviks terjadi dalam saat yang sama. Ketuban akan
pecah dengan sendiri ketika pembukaan hampir atau sudah
lengkap. Tidak jarang ketuban harus dipecahkan ketika
pembukaan hampir lengkap atau telah lengkap. Bila ketuban telah
pecah sebelum pembukaan mencapai 5 cm, disebut ketuban pecah
dini. Kala I selesai apabila pembukaan seviks uteri telah lengkap.
Pada primigravida kala I berlangsung kira - kira 13 jam,
sedangkan pada multigravida kira - kira 7 jam.
2) Kala II
Kala II persalinan dimulai ketika pembukaan serviks sudah
lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. (Asrinah,
2010:4)
Pada kala II his menjadi lebih kuat dan lebih cepat, kira -
kira 2 sampai 3 menit sekali. Karena biasanya dalam hal ini janin
sudah masuk ruang panggul, maka pada his dirasakan tekanan
pada otot - otot dasar panggul, yang secara reflektoris
menimbulkan rasa mengedan. Wanita merasa pula tekanan pada
rectum dan hendak buang air besar. Kemudian perineum mulai
menonjol dan menjadi lebar dengan anus membuka, labia mulai
membuka dan tidak lama kemudian kepala janin tampak dalam
vulva pada waktu his. Bila dasar panggul sudah lebih berelaksasi,
kepala tidak masuk lagi di luar his, dengan his dan kekuatan
mengedan maksimal kepala janin dilahirkan dengan suboksiput di
bawah simfisis dan dahi, muka, dan dagu melewati perineum.
Setelah istirahat sebentar, his mulai lagi untuk mengeluarkan
badan dan anggota bayi. Pada primi gravida kala II berlangsung
rata - rata 1,5 - 2 jam dan pada multipara rata - rata 0,5 – 1 jam.
3) Kala III
Kala III batasannya adalah dimulai setelah lahirnya bayi
dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban yang
berlangsung tidak lebih dari 30 menit. (Asrinah, 2010:5)
Kala III disebut juga kala uri. Setelah bayi lahir, uterus
teraba keras dengan fundus uteri agak diatas pusat. Beberapa menit
kemudian uterus kontraksi lagi untuk melepas plasenta dari
dindingnya. Biasanya plasenta lepas dalam 6 sampai 15 menit
setelah bayi lahir dan keluar spontan atau dengan tekanan pada
fundus uteri. Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran
darah.
4) Kala IV
Kala IV persalinan dimulai setelah lahirnya plasenta
sampai 2 jam masa nifas. (Saifuddin, 2006:118)
Keduanya baru saja mengalami perubahan fisik yang luar
biasa. Rata – rata perdarahan normal adalah 250 cc. Perdarahan
persalinan yang lebih dari 500 cc adalah perdarahan abnormal.
( Prawirohardjo, 2007).

3. MASA NIFAS
a. Pengertian Masa Nifas
Masa nifas dimulai sejak bayi dilahirkan dan setelah plasenta
keluar dari rahim, kemudian berakhir ketika alat-alat kandungan
kembali seperti keadaan sebelum hamil berlangsung sejak 2 jam
setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu yang merupakan
waktu yang diperlukan untuk pulihnya kembali organ reproduksi pada
keadaan normal (Ambarwati, 2010).
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum
hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu atau 42 hari,
namun secara keseluruhan akan pulih dalam waktu 3 bulan
(Anggraini, Y, 2010).
b. Tujuan Asuhan Nifas
Tujuan dari asuhan pada masa nifas untuk:
1) Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis.
2) Melaksanakan skrining secara komprehensif, deteksi dini,
mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun
bayi.
3) Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan
diri, nutrisi, KB, dan manfaat menyusui, pemberian imunisasi
serta perawatan bayi sehari – hari.
4) Memberikan pelayanan keluarga berencana.
5) Mendapatkan kesehatan emosi.

c. Kebijakan Program Nasional Masa Nifas


Kebijakan program nasional pada nifas yaitu paling sedikit empat
kali melakaukan kunjungan pada masa nifas, dengan tujuan untuk:
1) Menilai kondisi kesehatan ibu dan bayi.
2) Melakukan pencegahan terhadap kemungkinan – kemungkinan
adanya gangguan kesehatan ibu nifas dan bayinya.
3) Mendeteksi adanya komplikasi atau masalah yang terjadi pada
masa nifas.
4) Menangani komplikasi atau masalah yang timbul dan mengganggu
kesehatan ibu nifas maupun bayinya.

Asuhan yang diberikan sewaktu melakukan kunjungan masa nifas :


Tabel 1.1 Kunjungan Masa Nifas
Kunjunga Waktu Asuhan
n
I 6 – 8 jam Mencegah perdarahan masa nifas oleh karena
post atonia uteri.
partum Mendeteksi dan perawatan penyebab lain
perdarahan serta melakukan rujukan bila
perdarahan berlanjut.
Memberikan konseling pada ibu dan keluarga
tentang cara mencegah perdarahan yang
disebabkan atonia uteri.
Pemberian ASI awal.
Mengajarkan cara mempererat hubungan antara
ibu dan bayi baru lahir.
Menjaga bayi tetap sehat melalui pencegahan
hipotermi.
Setelah bidan melakukan pertolongan
persalinan, maka bidan harus menjaga ibu dan
bayi untuk 2 jam pertama setelah kelahiran atau
sampai keadaan ibu dan bayi baru lahir dalam
keadaan baik.
II 6 hari Memastikan involusi uterus berjalan dengan
post normal, uterus berkontraksi dengan baik, tinggi
partum fundus uteri dibawah umbilicus, tidak ada
perdarahan abnormal.
Menilai adanya tanda – tanda demam, infeksi
dan perdarahan.
Memastikan ibu mendapatkan istirahat yang
cukup.
Memastikan ibu mendapat makanan yang
bergizi dan cukup cairan.
Memastikan ibu menyusui dengan baik dan
benar serta tidak ada tanda – tanda kesulitan
menyusui.
Memberikan konseling tentang perawatan bayi
baru lahir.
III 2 minggu Asuhan pada 2 minggu postpartum sama dengan
post asuhan yang diberikan pada kunjungan 6 hari
partum post partum.
Memberikan konseling KB secara dini.
IV 6 minggu Menanyakan penyulit – penyulit yang dialami
post oleh ibu selama masa nifas.
partum Pelayanan KB.

Tabel 1.2 Asuhan Kebidanan Masa Nifas. 2014.

d. Adaptasi Psikologis Ibu Nifas


1) Fase Taking In
Merupakan periode ketergantungan. Beberapa rasa yang
tidak nyaman seperti lelah, nyeri jahitan, membuat ibu nifas sangat
bergantung dan membutuhkan perlindungan dan perawatan dari
orang lain. Seorang Ibu nifas pada fase ini akan terfokus pada
dirinya sendiri, lebih tertarik untuk menceritakan pengalaman
yang telah dilalui yaitu hamil dan melahirkan sehingga cenderung
pasif terhadap lingkungan sekitar. Pada fase ini pula, seorang ibu
nifas biasanya akan mengalami kekecewaan atau fase denial, entah
itu dari dalam dirinya, bayi yang dilahirkan, suami atau keluarga.
Perasaan bersalah juga sering muncul pada fase ini. Biasanya
berlangsung 1-2 hari setelah melahirkan.
2) Fase Taking Hold
Fase selanjutnya adalah fase di mana psikologis ibu sudah
mulai bisa menerima keadaan. Seorang ibu nifas pada fase ini
akan mulai belajar untuk melakukan perawatan bayinya. Tugas
pendamping dan keluarga adalah memberikan dukungan dan
komunikasi yang baik agar ibu merasa mampu melewati fase ini.
Periode ini biasanya berlangsung selama 3-10 hari.
3) Fase Letting Go
Fase Letting Go adalah fase di mana seorang ibu nifas
sudah menerima tanggung jawab dan peran barunya sebagai
seorang ibu. Seorang ibu nifas pada masa ini sudah mampu
melakukan perawatan diri sendiri dan bayinya secara mandiri dan
sudah mampu menyesuaikan diri Secara umum, adaptasi ibu nifas
akan berjalan seperti teori tersebut. Namun, ada beberapa hal yang
tidak selalu sama karena respons setiap individu pun berbeda
sesuai dengan tingkat kematangan dan lingkungan. Namun
alangkah baiknya, keluarga mengenali fase tersebut. Agar seorang
ibu baru terhindar dari Syndrome Baby Blues maupun Postpartum
Depression.

4. BAYI BARU LAHIR (BBL)


a. Pengertian Bayi Baru Lahir
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang baru lahir dari
kehamilan usia 37–42 minggu dan berat badan lahir 2500 – 4000 gram
(Rukiyah, 2013). Tanda-tanda bayi lahir sehat yaitu berat badan bayi
2500-4000 gram, umur kehamilan 37 – 40 mg, bayi segera menangis,
bergerak aktif, kulit kemerahan, mengisap ASI dengan baik dan tidak
ada cacat bawaan.

b. Asuhan Bayi Segera Setelah Lahir


Menurut JNPK-KR (2012) asuhan yang diberikan kepada bayi
segera setalah lahir adalah asuhan yang segera, aman, dan bersih.
Komponen asuhan yang diberikan adalah :
1) Pencegahan Infeksi
Upaya pencegahan infeksi yang dilakukan adalah cuci
tangan sebelum dan sesudah bersentuhan dengan bayi, pakai
sarung tangan bayi saat menangani bayi, pastikan semua
peralatan dan bahan yang digunakan telah di Desinfeksi
Tingkat Tinggi (DTT) atau sterilisasi, pastikan semua pakaian,
handuk, selimut, dan kain yang digunakan untuk bayi sudah
dalam keadaan bersih.
2) Penilaian Bayi Baru Lahir
Segera lakukan penilaian awal dengan menjawab 4
pertanyaan, yaitu:
a) Apakah bayi cukup bulan?;
b) Apakah air ketuban jernih, tidak bercampur mekonium?;
c) Apakah bayi menangis atau bernafas?;
d) Apakah tonus otot bayi baik?.
Jika ada salah satu pertanyaan dengan jawaban tidak, maka
lakukan langkah resusitasi.
3) Pencegahan kehilangan panas
Mekanisme pengaturan temperatur tubuh pada BBL belum
berfungsi sempurna.Oleh karena itu, jika tidak segera
dilakukan upaya pencegahan kehilangan panas tubuh maka
BBL dapat mengalami hipotermia.Hipotermia mudah terjadi
pada bayi yang tubuhnya dalam keadaan basah atau tidak
segera dikeringkan dan diselimuti walaupun berada di dalam
ruangan yang relatif hangat.
4) Pemotongan dan Perawatan Tali Pusat
a) Menjepit tali dengan klem dengan jarak 3 cm dari pusat,
lalu mengurut tali pusat ke arah ibu dan memasang klem
ke– 2 dengan jarak 2 cm dari klem.
b) Memegang tali pusat di antara 2 klem dengan
menggunakan tangan kiri (jari tengah melindungi tubuh
bayi) lalu memotong tali pusat di antara 2 klem.
c) Mengikat tali pusat dengan jarak ± 1 cm dari umbilikus
dengan simpul mati lalu mengikat balik tali pusat dengan
simpul mati. Untuk kedua kalinya bungkus dengan kasa
steril, lepaskan klem pada tali pusat, lalu memasukkannya
dalam wadah yang berisi larutan klorin 0,5%.
d) Menurut Saleha (2009), tali pusat akan puput sekitar 5-7
hari setelah lahir.
5) Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Langkah Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
a) Bayi harus mendapatkan kontak kulit dengan kulit ibunya
segera setelah lahir selama paling sedikit satu jam.
b) Bayi harus menggunakan naluri alamiahnya untuk
melakukan inisiasi menyusu dini dan ibu dapat mengenali
bayinya siap untuk menyusu serta memberi bantuan jika
diperlukan.
c) Menunda semua prosedur lainnya yang harus dilakukan
kepada bayi baru lahir hingga inisiasi menyusu selesai
dilakukan.
d) ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan
minuman tambahan lain pada bayi berumur 0-6 bulan.
6) Pencegahan Infeksi Mata
Menurut Saifuddin (2009) pemberian obat mata di
anjurkan untuk pencegahan penyakit mata karena klamidia
(penyakit menular seksual) dan di berikan 1 jam setelah
persalinan.
7) Pencegahan Perdarahan
Semua bayi baru lahir harus diberikan vitamin K1 injeksi
intramuskular setelah satu jam kelahiran. Dosis pemberian
vitamin K untuk neo-K sediaan ampul 10mg dosisnya yaitu
1mg atau 0,1cc sedangkan sediaan ampul phytomenadione
2mg dosisnya yaitu 1mg atau 0,5cc.
8) Pemberian Imunisasi
Imunisasi Hepatitis B bermanfaat untuk mencegah infeksi
Hepatitis B terhadap bayi, terutama jalur penularan ibu – bayi.
Imunisasi Hepatitis B diberikan 1 jam setelah pemberian
Vitamin K1, pada saat bayi baru berumur 2 jam.
9) Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan BBL dilakukan pada:
a) Saat bayi berada di klinik (dalam 24 jam)
b) Saat kunjungan tindak lanjut (KN), yaitu 1 kali pada umur
6 jam – 48 jam, 1 kali pada umur 4 – 28 hari dan 1 kali
pada umur 29 – 42 hari.
c. Kunjungan neomatus
Kunjungan Penatalaksanaan
Kunjungan Neonatal ke-1 (KN 1) 1. Mempertahankan suhu tubuh bayi
dilakukan dalam kurun waktu 6- Hindari memandikan bayi hingga sedikitnya enam jam
48 jam setelah bayi lahir. dan hanya setelah itu jika tidak terjadi masalah medis dan
jika suhunya 36.5 Bungkus bayi dengan kain yang
kering dan hangat, kepala bayi harus tertutup
2.  Pemeriksaan fisik bayi
3. Dilakukan pemeriksaan fisik
a. Gunakan tempat tidur yang hangat dan bersih
untuk pemeriksaan
b. Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan
lakukan pemeriksaan
c. Telinga : Periksa dalam hubungan letak dengan
mata dan kepala
d. Mata :. Tanda-tanda infeksi
e. Hidung dan mulut : Bibir dan langitanPeriksa
adanya sumbing Refleks hisap, dilihat pada saat
menyusu
f. Leher :Pembekakan,Gumpalan
g. Dada : Bentuk,Puting,Bunyi nafas,, Bunyi jantung
h. Bahu lengan dan tangan :Gerakan Normal, Jumlah
Jari
i. System syaraf : Adanya reflek moro
j. Perut : Bentuk, Penonjolan sekitar tali pusat pada
saat menangis, Pendarahan tali pusat ? tiga
pembuluh, Lembek (pada saat tidak menangis),
Tonjolan
k. Kelamin laki-laki : Testis berada dalam skrotum,
Penis berlubang pada letak ujung lubang
l. Kelamin perempuan :Vagina berlubang,Uretra
berlubang, Labia minor dan labia mayor
m.Tungkai dan kaki : Gerak normal, Tampak normal,
Jumlah jari
n. Punggung dan Anus: Pembekakan atau cekungan,
Ada anus atau lubang
o. Kulit : Verniks, Warna, Pembekakan atau bercak
hitam, Tanda-Tanda lahir
p. Konseling : Jaga kehangatan, Pemberian ASI,
Perawatan tali pusat, Agar ibu mengawasi tanda-
tanda bahaya
q. Tanda-tanda bahaya yang harus dikenali oleh ibu :
5. Keluarga Berencana
a. Pengertian Keluarga Berencana
Program KB adalah bagian yang terpadu (integral) dalam program
pembangunan nasional dan bertujuan untuk menciptakan
kesejahteraan ekonomi,spiritual dan social budaya penduduk
Indonesia agar dapat dicapai keseimbangan yang baik dengan
kemampuan poduksi nasional. (Setiyaningrum, 2015)
b. Tujuan Keluarga Berencana
Tujuan program KB secara filosofi adalah :
1) Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan
keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera melalui pengendalian
kelahiran dan pengendalian pertumbuhan penduduk Indonesia.
2) Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia
yang bermutu dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
(Setiyaningrum, 2015)
c. Konseling Kb
Langkah konseling KB SATU TUJU
Langka SATU TUJU ini tidak perlu dilakukan berurutan karena
menyesuaikan dengan kebutuhan klien.
SA : SAPA dan SALAM
1) Sapa klien secara terbuka dan sopan
2) Beri perhatian sepenuhnya, jaga privasi pasien
3) Bangun percaya diri pasien
4) Tanyakan apa yang perlu dibantu dan jelaskan pelayanan apa
yang dapat diperolehnya
T : Tanya
1) Tanyakan informasi tentang dirinya
2) Bantu klien pengalaman tentang KB dan kesehatan reproduksi
3) Tanyakan kontrasepsi yang ingin digunakan
U : Uraikan
1) Uraikan pada klien mengenai pilihannya
2) Bantu klien pada jenis kontrasepsi yang paling dia ingini serta
jelaskan jenis yang lain
TU : BANTU
1) Bantu klien berpikir apa yang sesuai dengan keadaan dan
kebutuhannya.
2) Tanyakan apakah pasangan mendukung pilihannya
J : Jelaskan
1) Jelaskan secara lengkap bagaimana menggunakan kontrasepsi
pilihannya setelah klien memilih jenis kontrasepsinya.
2) Jelaskan bagaimana penggunannya.
3) Jelaskan manfaat ganda dari kontrasepsi
U : Kunjungan Ulang
Perlu dilakukan kunjungan ulang untuk dilakukan pemeriksaan atau
permintaan kontrasepsi jika dibutuhkan. (Setiyaningrum, 2015)
d. Jenis Kontrasepsi
1) KB Suntikan Kombinasi
Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg Depo Medroksiprogesteron
Asetat dan 5 mg. Estrogen Sipionat yang diberikan injeksi IM
sebelum sekali(cylofem) dan 50 mg Noretindron Enantat dan 5 mg
Estrodiol Valerat yang diberikan injeksi IM sebulan sekali.
Cara kerja
a) Menekan ovulasi
b) Membuat lender serviks menjadi kental sehingga penetrasi
sperma terganggu
c) Perubahan pada endometrium (atrofi) sehingga implantasi
terganggu
d) Menghambat transportasi
Efektifitas
Sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan perempuann) sebelum tahun
pertama penggunaan
Keuntungan:
a) Risiko terhadap kesehatan kecil
b) Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
c) Tidak diperlukan pemeriksaan dalam
d) Jangka panjang
e) Efek samping sangat kecil
Kerugian:
a) Terjadi perubahan pada pola haid,seperti tidak teratur,
perdarahan bercak/spotting,atau perdarahan sela sampai 10
hari.
b) Mual sakit kepala,nyeri payudara ringan, dan keluhan seperti
ini akan hilang setelah suntikan kedua atau ketiga
c) Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan. (Arum
dan sujiyatini, 2016)
2) Metode Amenorea Laktasi
Amenorea Laktasi (MAL) adalah kontrasepsi yang
mengandalkan pemberian air susu ibu (ASI) secara eksklusif,
artinya hanya diberikan ASI tanpa tambahan makanan atau
minuman apa pun lainnya. MAL dapat dipakai sebagai kontrasepsi
a) Menyusui secara penuh (full breast feeding) lebih efektif bila
pemberian lebih dari 8 kali sehari.
b) Belum haid.
c) Umur bayi kurang dari 6 bulan.
d) Harus dilanjutkan dengan pemakaian metode kontrasepsi
lainnya.
3) Kondom
Kondom merupakan selubung/sarung karet yang didapat
terbuat dari beberapa bahan diantaranya lateks (karet), plastik,
(vinil), atau bahan alami (produksi hewani) yang dipasang pada
penis saat hubungan seksual, kondom terbuat dari karet sintesis
yang tipis, berbrntuk silinders, dengan muaranya berpinggir tebal.
Yang bila digulung berbentuk rata atau mempunyai bentuk seperti
putting susu, berbagai bahan telah ditambahkan pada kondom baik
intuk meningkatkan efek aktivitasnya (misalnya penambahan
spermisida) maupun sebagai aksesoris aktivitas seksual (Saifuddin,
2006).
4) Kontrasepsi implant (Saifuddin, 2006)
a) Efektif 5 tahun untuk norplant, 3 tahun untuk jadena, indoplant,
atau implano
b) Nyaman
c) Dapat dipakai oleh semua ibu dlaam usia reproduksi
d) Pemasangan dan pencabutan perlu diperhatikan
e) Kesuburan segera kembali setelah implant tersebut dicabut
f) Efek perdarahan teratur, perdarahan bercak, dan amenorea
g) Aman dipakai pada masa laktasi
Jenis
a) Norplant: 6 batang silastik lembut yang berongga p: 3,4 cm, d :
2,4 mm, yang diisi dengan 36 mg levonorgestrel dan lama
kerjanya 5 tahun
b) Implanon : 1 batang putih lentur p: 40 mm, d : 2 mm, yang disi
dengan 68 mg 3-keto-desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun
c) Jadena dan indoplant: 2 batang yang diisi dengan 75 mg
Levonor gestrel dwengan lama kerja 3 tahun
Cara kerja
a) Lendir serviks menjadi kental
b) Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit
terjadi implantasi
c) Mengurangi transportasi sperma
d) Menekan ovulasi
5) Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) (Sarwono, 2013)
a) Sangat efektif, berjangka panjang (dapat sampai 10 tahun)
b) Haid menjadi lebih lama dan lebih banyak
c) Dapat dipakai oleh semua perempuan repsoduksi
Jenis
a) AKDR CUT-380A, kerangka dari palstik yang fleksibel,
berbentuk huruf T
b) AKDR Indonesia yaitu NOVA T
Cara kerja
a) Menghambat kemampuan sperma ketuba falopii
b) Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovummencapai kavum
uteriMemungkinkan untuk mencegah sperma implantasi telur
dalam uterus
Keuntungan
a) Sebagai kontrasepsi, efektifitasnya tinggi
b) Tidak mempenngaruhi produksi ASI
c) Membantu mencegah kehamilan ektopik
Kerugian
a) Efek samping yang sering terjadi
b) Perubahan siklus haid
c) Haid lebih banyak dan lama
d) Perdarahan spotting

6. Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan (SOAP)


a. Data Subjektif (S) :
1) Menggambarkan pendokumentasian hanya pengumpulan data
klien melalui anamnesa.
2) Tanda gejala subjektif yang diperoleh dari hasil bertanya dari
pasien, suami atau keluarga (identitas umum, keluhan, riwayat
menarche, riwayat perkawinan, riwayat kehamilan, riwayat
persalinan, riwayat KB, penyakit, riwayat penyakit keluarga,
riwayat penyakit keturunan, riwayat psikososial, pola hidup).
3) Catatan ini berhubungan dengan masalah sudut pandang pasien.
Ekspresi pasien mengenai kekhawatiran dan keluhannya dicatat
sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang berhubungan
dengan diagnosa.

b. Data Objektif (O) :


1) Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan fisik klien,
hasil lab, dan test diagnostic lain yang dirumuskan dalam data
focus untuk mendukung assesment.
2) Tanda gejala objektif yang diperoleh dari hasil pemeriksaan (tanda
KU, Fital sign, Fisik, khusus, kebidanan, pemeriksaan dalam,
laboratorium dan pemeriksaan penunjang).
3) Pemeriksaan dengan inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi.
Data ini memberi bukti gejala klinis pasien dan fakta yang
berhubungan dengan diagnosa. Data fisiologis, hasil observasi
yang jujur, informasi kajian teknologi (hasil Laboratorium, sinar
X, rekaman CTG, dan lain-lain) dan informasi dari keluarga atau
orang lain dapat dapat dimasukkan dalam kategori ini. Apa yang
diobservasi oleh bidan akan menjadi komponen yang berarti dari
diagnosa yang akan ditegakkan.

c. Assesment (A) :
1) Masalah atau diagnosa yang ditegakkan berdasarkan data atau
informasi subjektif maupun objektif yang dikumpulkan atau
disimpulkan. Karena keadaan pasien terus berubah dan selalu ada
informasi baru baik subjektif maupun objektif, dan sering
diungkapkan secara terpisah-pisah, maka proses pengkajian adalah
suatu proses yang dinamik. Sering menganalisa adalah sesuatu
yang penting dalam mengikuti perkembangan pasien dan
menjamin suatu perubahan baru cepat diketahui dan dapat diikuti
sehingga dapat diambil tindakan yang tepat.
2) Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi
data subjektif dan objektif dalam suatu identifikasi :
 Diagnosa/masalah
1. Diagnosa adalah rumusan dari hasil pengkajian mengenai
kondisi klien : hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir.
Berdaasarkan hasil analisa data yang didapat.
2. Masalah segala sesuatu yang menyimpang sehingga
kebutuhan klien terganggu, kemungkinan mengganggu
kehamilan/kesehatan tetapi tidak masuk dalam diagnosa.
 Antisipasi masalah lain/diagnosa potensial

d. Planning (P) :
Membuat rencana tindakan saat itu atau yang akan datang. Untuk
mengusahakan tercapainya kondisi pasien yang sebaik mungkin atau
menjaga mempertahankan kesejahteraannya. Proses ini termasuk
kriteria tujuan tertentu dari kebutuhan pasien yang harus dicapai
dalam batas waktu tertentu, tindakan yang diambil harus membantu
pasien mencapai kemajuan dalam kesehaan dan harus sesuai dengan
instruksi dokter.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus yang dilakukan
dari mulai usia kehamilan 38 minggu 6 hari sampai KF dan KN 3.
Rancangan pada penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus
yang dilakukan pada Ny “F” G2P1A0 di mulai dari usia kehamilan 38
minggu 6 hari sampai dengan kunjungan nifas (KF) 3 dan kunjungan
Neonatus (KN) 3 sampai mengguanakan Kontrasepsi.

B. Subjek Penelitian
Subyek pada penelitian ini adalah Ny. “F” G2P1A0 dengan
ketidaknyamanan pada trimester III yaitu nyeri punggung dan perut bagian
bawah.

C. Kerangka Pemikiran
Gambar 1 : Kerangka Konsep Studi Kasus

1. Kehamilan dengan ketidaknyaman


pada trimester III

Pada saat kehamilan Ny. “F” diberikan asuhan kompres


hangat pada usia kehamilan 38 minggu 6 hari.

 Nyeri pinggang dan nyeri perut bagian bawah agak berkurang


setelah di kompres hangat
D. Alat Pengumpulan Data
1. Wawancara
Asuhan kebidanan ini persiapan yang dilakukan yaitu
melakukan wawancara langsung kepada ibu dan suami pada
kunjungan pertama kehamilan sebagai pengkajian data awal meliputi
biodata, keluhan ibu, riwayat kesehatan ibu dan keluarga, riwayat
pernikahan, riwayat keluarga berencana, pola kebiasaan sehari-hari,
serta riwayat psiko, sosial dan budaya.
2. Observasi
Observasi dilakukan pada setiap kunjungan dalam bentuk
pemeriksaaan kepada ibu melalui inspeksi, palpasi, auskultasi maupun
perkusi serta pada kunjungan kedua kehamilan didukung dengan
adanya pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan laboratorium
seperti cek kadar Hb. Pelaksanaan pemeriksaan juga dilakukan mulai
dari kehamilan TM III, persalian, nifas, bayi baru lahir dan KB secara
komprehensif. Alat yang di gunakan dalam penelitian ini adalah
format pengkajian, buku KIA ibu, alat pemeriksaan kehamilan
lengkap dan lembar catatan perkembangan. Alat data penunjang
dilakukan melalui pemeriksaan lab sederhana berupa cek darah
dengan Hb digital
3. Studi Dokumentasi
Mendukung hasil pendataan yang maksimal, maka peneliti
menggunakan dokumen pendukung. Dokumen merupakan catatan
peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen pendukung ini berupa data
yang diperoleh dari buku KIA
E. Prosedur Pengumpulan Data
1. Persiapan
Persiapan yang dilakukan pada studi kasusu ini adalah dimulai
dengan mengurus ijin penelitian kemudian pada tanggal 19 April 2020
bertemu dengan bidan asuh untuk berdiskusi dan meminta ijin
melakukan asuhan kebidanan kepada pasien yang memiliki masalah
pada proses kehamilannya. Bidan asuh menyarankan saya untuk ikut
Dinas setiap pukul 08.00-20.00 WIB dengan tujuan agar memudahkan
dalam mendapatkan pasien sesuai dengan kriteria yang diinginkan.
Pada tanggal 20 April saya mendapatkan pasien dengan
ketidaknyamanan pada kehamilan trimester III kemudian saya
memberikan penjelasan beserta meminta ijin kepada pasien sekaligus
kepada suaminya untuk diberikan asuhan dari mulai kehamilan
sampai dengan menggunakan kontrasepsi. Setelah diberikan
penjelasan pasien dan suaminya bersedia untuk diberikan asuhan.
2. Pelaksanaan
a. Menjelaskan maksud dan pelaksanaan studi kasus
b. Memberikan informed consent untuk ditanda tangan oleh ibu yang
bersedia menjadi subyek penelitian
c. Melakukan pemeriksaan kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru
lahir dan kontrasepsi
d. Melakukan wawancara dengan menggunakan format asuhan
kebidanan SOAP pada subyek penelitian. Melakukan
pendokumentasian asuhaan kebidanan pada subyek penelitian
mulai dari kehamilan TM III, persalian, nifas, bayi baru lahir dan
KB secara komprehensif
3. Alur Studi Kasus

Subyek Penelitian Ny.”F”


(Kehamilan, Persalinan, Bayi Baru Lahir, Nifas, Bayi Baru Lahir, dan Pelayanan Kontrasepsi

Persetujuan Klien (informed Consent)


Studi Kasus Asuhan Kebidanan Komprehensif

Asuhan Asuhan Asuhan Asuhan


Kehamilan Persalian Nifas Bayi Baru Lahir

TM III Kala I – Kala KF 1, KF II, KN 1, KN II,


( 20 April IV dan KF III dan KN III
2021 ) ( 26 April ( 27 April – ( 18 April – 18
2021) Mei 2021) Mei 2021)

Evaluasi asuhan

Kehamilan ibu Pada Pesalinan Asuhan masa nifas Pada bayi KN II


yang diberikan tidak mengalami KF I- III ibu tidak mengalami kuning
asuhan kompres komplikasi mengalami namun pada KN III
hangat dapat apapun kompliksi apapun bayi sudah tidak
mengurangi rasa kuning karena
nyeri punggung sering diberi ASI
dan nyeri perut
bagian bawah.

Gambar 1.5 : Alur Studi Kasus


D. Lokasi dan Waktu Studi Kasus
Penelitian ini dilaksanakan di PMB “P” Jl. Lembur Sawah Kel. Utama
Kec. Cimahi Selatan dimulai dari tanggal 19 April 2021 sampai dengan ibu
menggunakan kontrasepsi
E. Etika Penelitian
1. Ethical Clearence : Dilakukan dengan mengisi format yang ada diaturan

Ethical Clearence

2. Informed Consent : Memberikan lembar persetujuan kepada responden

yang telah diberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan dari studi

kasus.

3. Confidentiality : Informasi yang telah dikumpulkan oleh subjek terjamin

kerahasiaannya. Data tersebut hanya akan disajikan atau dilaporkan

kepada yang berhubungan dengan studi kasus serta tidak di publikasikan

4. Benefit : Memberikan asuhan dan kenyamanan selama kehamilan dengan

diberikan asuhan kompres hangat sehingga dapat mengurangi rasa nyeri

pada punggung dan perut bagian bawah.

5. Justice : Semua Ibu hamil diperlakukan secara adil dan diberikan hak

yang sama tanpa dibeda-bedakan. Seluruh ibu hamil di PMB “P” yang

tidak diberikan asuhan secara komprehensif diberikan penjelasan bahwa

ini telah sesuai dengan kriteria inklusi. Prinsip dan adil perlu dijaga oleh

penulis dengan kejujuran, keterbukaan dan kehati-hatian. Prinsip keadilan

ini semua ibu hamil memperoleh perlakuan dan keuntungan yang sama

tanpa membeda-bedakan jender, agama, etnis, dan sebaginya.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Studi Kasus

1. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan


Hari/Tanggal Pengkajian : Selasa, 20 April 2021
Waktu Pengkajian : Pukul 10.00 WIB
Tempat Pengkajian : PMB “P”
Pengkaji : Miati

DATA SUBJEKTIF
a. Identitas Klien

Istri Suami
Nama Ny. “F” Tn. “H”
Umur 28 tahun 30 tahun
Suku Sunda Sunda
Agama Islam Islam
Gol darah O B
Pendidikan SMA SMA
Pekerjaan IRT Wiraswasta
Alamat Leuwi gajah RT 08 RW 05

b. Status Kesehatan
1) Alasan Kunjungan
Ibu mengatakan ingin memeriksakan Kehamilannya dan ingin
mengetahui perkembangan kehamilannya
2) Keluhan yang ibu rasakan
Ibu mengatakan nyeri pinggang dan perut bagian bawah
c. Riwayat Persalinan yang Lalu

Usia Jenis Penolong Tempat Komplikasi BB/ Keadaan


No Thn
Kehamilan Persalinan Persalinan Persalinan Persalinan PB Bayi
2200
Prematur
Tidak ada gram Lahir
1 2016 34-35 Spontan Bidan PMB
komplikasi / 47 Hidup
minggu
cm
2 2021 Hamil saat ini

d. Riwayat Kehamilan Sekarang


1) HPHT : 25 Juli 2020
2) Usia Kehamilan : 38 Minggu 2 hari
25-07-2020
20-04-2021
5 hari 5 9.4 1/3 = 36 minggu + 3 minggu
= 39 minggu
5 hari -
38 minggu 2 hari
3) Taksiran Persalinan : 02 Mei 2021
= (tgl + 7) (bln - 3) (thn + 1)
= (25 + 7) (8 - 3) (2020 + 1)
= 2 Mei 2021
4) Gerakan Janin
Ibu mengatakan sudah mulai merasakan gerakan janin sejak usia
kehamilan 16 minggu dan gerakannya aktif
5) Obat-obatan yang dikonsumsi selama kehamilan
Ibu mengatakan hanya mengonsumsi obat dan vitamin yang
diberikan oleh bidan seperti Vitamin dan Fe.
6) Status Imunisasi TT : TT4
TT1 : Pada saat sebelum menikah
TT2 : Pada saat usia kehamilan 10 minggu anak pertama
TT3 : Pada usia kehamilan 24 minggu anak pertama
TT4 : Pada usia kehamilan 19 minggu anak ke dua
7) Keluhan yang ibu rasakan pada
Trimester 1 : Mual, pusing
Trimester 2 : Tidak ada keluhan
Trimester 3 : Nyeri Pinggang, dan perut bagian bawah
8) Kunjungan ANC
Ibu mengatakan sudah 7 kali kunjungan ke bidan dan 2 kali
kunjungan ke dr Sp.Og untuk melakukan USG.
e. Riwayat Penyakit
1) Yang sedang / pernah diderita oleh ibu
Ibu mengatakan tidak pernah mempunyai riwayat penyakit seperti
Hipertensi, Diabetes, Malaria, Jantung, Asma, TBC, dll.
2) Riwayat Penyakit Keluarga / Keturunan
Ibu mengatakan di keluarga tidak ada yang mengidap penyakit
apapun dan tidak ada riwayat keturunan penyakit apapun seperti,
Asma, Jantung, Diabetes, Hipertensi, TBC, Malaria, dll.
f. Riwayat Sosial Ekonomi
1) Status Perkawinan
a) Usia ibu dan suami saat menikah
 Suami : 22 tahun
 Istri : 20 tahun
b) Pernikahan yang ke berapa : ibu mengatakan ini merupakan
pernikahan yang pertama bagi istri dan suami
c) Lama pernikahan : Kurang lebih sudah 8 tahun
2) Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan yang sekarang
Ibu mengatakan bahwa ibu dan keluarga senang dengan
kehamilannya, ibu mengatakan menerima kehamilannya dan akan
menjaga kehamilannya sebaik-baiknya
3) Riwayat Kontrasepsi
 Ibu mengatakan pada saat setelah melahirkan anak pertama
menggunakan KB suntik 3 bulan selama 3 tahun, Suntik 1
bulan selama 3 tahun, dan berhenti menggunakan KB karena
ingin mempunyai anak lagi.
4) Pengambilan keputusan
Ibu mengatakan dalam keluarga yang biasa mengambil keputusan
adalah Suami istri
g. Pola hidup sehari-hari

No Pola aktifitas Sebelum hamil Saat hamil


Pola nutrisi :
a. Makan
Frekuensi 3 kali / hari 3 kali / hari
Porsi Sedang Sedang
Jenis makanan Nasi,sayur,lauk Nasi,sayur,lauk
1
Pantangan Tidak ada Tidak ada
b. Minum
Jenis minuman Air putih Air putih, kadang teh
Frekuensi 8 gelas/hari 7-8 gelas/hari
Pantangan Tidak ada Tidak ada
Pola eliminasi:
a. a. BAK
Frekuensi 3 – 4 kali / hari 5 kali / hari
2 Warna Kuning jernih Kuning jernih
b. b. BAB
Frekuensi 1 kali / hari 1 kali / hari
Konsistensi Lembek Lembek
3 Pola istirahat dan
tidur
a. Tidur siang 1 jam tetapi jarang 1 jam tetapi jarang
a. b. Tidur malam 7 jam 5-6 jam
Semua pekerjaan rumah
Semua pekerjaan rumah
4 Pola aktifitas lain tangga kecuali melakukan
tangga
pekerjaan yang berat-berat
5 Pola hygiene
a. a. Mandi 2 kali/hari 2 kali / hari
b. b. Keramas 2 kali / minggu 2 kali / minggu
c. c. Keb.Payudara Setiap Mandi Setiap Mandi
d. d. Perawatan Setelah mandi,BAK,BAB Setelah mandi,BAK,BAB
e. Vulva
6 Pola seksual 2-3 kali seminggu Trim I : 1 kali /minggu
Trim II :1-2 kali/ minggu
Trim III : 1-2 kali/ minggu

h. Persiapan persalinan
Ibu mengatakan sudah mulai mempersiapkan perlengkapan persalinan
mulai dari perlengkapan untuk ibu hingga perlengkapan untuk bayi
i. Perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi
- Penolong persalinan : Bidan
- Tempat persalinan : PMB P
- Jaminan persalinan : BPJS
- Pendamping persalinan : Suami atau Orangtua
- Transportasi : Motor
- Pendonor darah : Ibu mengatakan ada yang sama
golongan darahnya dengan ibu adalah Orangtua dari Ibu
j. Pemeriksaan penunjang
Ibu mengatakan sudah melakukan pemeriksaan Laboratorium saat
Trimester 3 di PMB, hasilnya
1) Hb : 11,8 gr%/dl
2) HIV : Non Reaktif
3) HbsAg : Non Reaktif
4) Sifilis : Non Reaktif

DATA OBYEKTIF
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
A. Pemeriksaan TTV
TD : 110 / 60 mmHg R : 20 x/ menit
S : 36,3 ℃ N : 80 x/ menit
BB Sebelum Hamil : 52 kg TB : 155 cm
BB Saat ini : 57,5 kg
52 52
IMT =
1,55 x 1,55
= 2,40
= 21,6 (Normal)

B. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala dan Leher
Wajah : Tidak ada oedema, tidak pucat
Mata : Konjungtiva : Merah Muda
Sclera : Putih
Bibir : Lembab, tidak pucat
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
Tidak ada pembengkakan kelenjar limfe

b. Payudara
Inspeksi : Payudara simetris dan puting susu menonjol
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
Pengeluaran : Sudah ada pengeluaran kolostrum pada payudara
sebelah kiri dan kanan
c. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada bekas luka operasi, ada striae
gravidarum dan ada linea nigra
Palpasi
TFU : 30 cm
- Leopold 1 :
TFU teraba 3 jari dibawah proxesus xipoideus, pada bagian
fundus teraba bundar, lunak, tidak melenting (Bokong)
- Leopold 2 :
Perut kanan ibu teraba datar dan memanjang (Punggung)
Perut kiri ibu teraba bagian-bagian kecil janin (Ekstresmitas)
- Leopold 3 :
Pada bagian terbawah janin teraba bulat, keras, agak melenting
(Kepala) sudah tidak bisa digoyangkan (sudah masuk PAP)
- Leopold IV :
Convergent (sebagian kecil kepala sudah masuk Pintu Atas
Panggul)
- Perlimaan : 4/5
- DJJ : 138 x/ menit kuat dan teratur
- TBBJ : (TFU - N) x 155
= (30 – 12) x 155
= 18 x 155
= 2.790 gram
d. Ekstremitas
1. Ekstremitas atas
- Tidak ada oedema
- LILA : 25 cm
2. Ekstremitas bawah
- Tidak bengkak
- Tidak ada varises
- Tidak ada oedema
ANALISA
G2P1A0 usia kehamilan 38 minggu 2 hari janin hidup tunggal presentasi
kepala dengan keadaan umum ibu dan janin baik

PENATALAKSANAAN
Tanggal : 20 April 2021 Pukul : 10:00 WIB
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dan janin dalam
kondisi baik.
Evaluasi : ibu mengerti dan mengetahui hasil pemeriksaannya
2. Memberitahu ibu usia kehamilan ibu sekarang adalah 38 minggu 2
hari.
Evaluasi : ibu mengetahui usia kehamilannya
3. Memberitahu pada ibu agar ibu bisa istirahat dengan cukup dan tidak
boleh banyak pikiran, ibu harus tenang dan rileks menjelang
persalinan
Evaluasi : ibu mengerti dan akan melakukannya
4. Memberitahu pada ibu agar ibu tetap menjaga pola nutrisinya dan
akan lebih baik jika ibu menambah pola nutrisinya dengan
memperbanyak makan sayuran dan buah-buahan, supaya ibu dan janin
tetap sehat sampai bersalin
Evaluasi : ibu mengerti dan akan tetap mengonsumsi sayur dan buah
5. Memberitahu ibu untuk tidak perlu khawatir mengenai keluhan yang
ibu rasakan, karena itu termasuk ketidaknyamanan di trimester III
seperti nyeri pinggang, nyeri perut bagian bawah, sering BAK, sulit
tidur, sesak napas, dll, merupakan hal fisiologis dalam kehamilan
trimester III
Evaluasi : ibu mengerti dan mengetahui ketidaknyamanan trimester
III.
6. Menjelaskan kepada ibu penyebab nyeri pinggang yang di alami oleh
ibu karena meningkatnya beban berat dari bayi dalam kandungan yang
dapat mempengaruhi postur tubuh sehingga menyebabkan tekanan ke
arah tulang dan jaringan ikat dan ligamen yang menghubungkan
tulang pinggul dengan rahim akan merengang sehingga menimbulkan
kekakuan serta rasa nyeri dibagian bawah perut.
Evaluasi : ibu mengerti penyebab dari nyeri pinggangdan perut bagian
bawah yang ia alami
7. Menjelaskan kepada ibu cara mengatasi nyeri pinggang yang
dialaminya, Jangan membungkuk saat mengambil barang, sebaiknya
turunkan badan dalam posisi jongkok, baru kemudian mengambil
barang yang dimaksud, Istirahat, kompres hangat pada bagian yang
sakit menggunakan air hangat dengan botol kurang lebih 15-20 menit
3-4 kali sehari.
Evaluasi : ibu mengerti dan paham apa yang harus dilakukan untuk
mengatasi ketidak nyamannya sakit pinggangnya dan perut bagian
bawah
8. Memberitahu ibu agar ibu mulai menyiapkan perlengkapan bayi dan
ibunya yang disatukan dalam satu tas, sehingga apabila kontraksi ibu
sudah mulai teratur dan sudah ada tanda-tanda bahwa ibu akan
bersalin maka semua peralatannya sudah siap.
Evaluasi : ibu mengerti dan sudah mempersiapkannya
9. Memberitahu dan menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda
persalinan seperti, rasa mulas yang ibu alami sudah mulai sering dan
teratur, adanya keluaran flek, adanya keluaran air-air seperti BAK
tetapi tidak bisa ditahan, dll
Evaluasi : ibu mengerti dengan yang sudah dijelaskan
10. Memberitahu ibu mengenai tanda bahaya trimester 3 yaitu pusing
dengan pandangan buram, gerakan janin berkurang, keluar darah yang
banyak dari jalan lahir, sakit perut bagian bawah, bengkak kaki dan
tangan, dll. Dan jika ibu menemukan tanda-tanda tersebut ibu harus
segera memeriksakan ke fasilitas kesehatan
Evaluasi : ibu mengerti dengan penjelasan tanda bahaya trimester 3
11. Memberitahu ibu untuk membersihkan payudara menggunakan baby
oil sebelum mandi
Evaluasi : Ibu dapat melakukannya
12. Memberikan ibu terapi obat alinamin 2 kali sehari untuk melunakan
mulut rahim
Evaluasi : ibu mengerti dan akan mengonsumsinya
13. Memastikan ibu tidak terlalu sering duduk dan berdiri, dan ketika
duduk kaki ibu tidak menggantung dan menggunakan sandaran bantal
untuk mengurangi rasa pegal
Evaluasi : ibu mengerti dan akan melakukannya
14. Memberikan kesempatan kepada ibu untuk bertanya, dan memastikan
apakah ibu mengerti dengan meminta ibu untuk menjelaskan kembali
apa yang telah di jelaskan.
Evaluasi : ibu dapat menjelaskan kembali apa yang telah di jelaskan.
15. Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang kembali pada
tanggal 27 April 2021 atau pada saat ibu sudah mulai merasakan
mulas yang sering dan teratur ibu boleh datang ke bidan sesegera
mungkin meskipun belum waktunya tanggal kunjungan
Evaluasi : ibu mengerti dan akan melakukan kunjungan ulang

2. Asuhan Persalinan Masa Persalinan

a. Asuhan Kebidanan Persalinan Kala I


Hari/Tanggal Pengkajian : Kamis, 06 Mei 2021
Waktu Pengkajian : Pukul 08.30 WIB
Tempat Pengkajian : PMB “P”
Pengkaji : Miati

DATA SUBJEKTIF
1. Keluhan yang ibu rasakan
Ibu mengatakan sudah mulas-mulas disertai keluar lendir
bercampur darah sejak pukul 04.30 WIB menjalar dari pinggang
sampai ke bagian perut dan mengatakan gerakan janinnya masih
bisa dirasakan oleh ibu.
2. Pola Nutrisi
- Makan : ibu mengatakan terakhir makan pada pukul 07.30
WIB, dengan 1 porsi nasi, lauk, dan sayur.
- Minum: ibu mengatakan minum terakhir pada pukul 08.15
WIB, dengan 1 gelas teh manis hangat
3. Pola Eliminasi
- BAB : ibu mengatakan terakhir BAB pada pukul 07.00
WIB tadi pagi dengan konsistensi Lembek
- BAK : ibu mengatakan terakhir BAK pada pukul 08.00
WIB dengan warna urin jernih.
4. Pola Istirahat
Ibu mengatakan tidur pada malam hari pukul 21.30 sampai pukul
04.00 WIB

DATA OBYEKTIF
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
1. Pemeriksaan TTV
TD : 120/80 mmHg R :18 x/m
N : 79 x/ menit S :36,2℃
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala dan Leher
Wajah : Tidak pucat
Mata : Konjungtiva : Merah Muda
Sclera : Putih
Bibir : Lembab, tidak pucat
b. Abdomen
TFU : 29 cm
- Leopold 1 :
TFU teraba pertengahan proxesus xipoideus, pada bagian
fundus teraba bundar, lunak, tidak melenting (Bokong)
- Leopold 2 :
Perut kanan ibu teraba datar dan memanjang (Punggung)
Perut kiri ibu teraba bagian-bagian kecil janin
- Leopold 3 :
Pada bagian terendah janin teraba bulat, keras, agak
melenting (Kepala) sudah tidak bisa digoyangkak (sudah
masuk PAP)
- Leopold 4 :
Convergent (bagian terbesar kepala belum masuk panggul)
- Perlimaan : 3/5
- DJJ : 132 x/ menit kuat dan teratur
- HIS : 1 kali dalam 10 menit lamanya 30 detik
- TBBJ : (TFU-N) x 155
= (29-12) x 155
= 17 x 155
= 2.635 gram
c. Ekstremitas
Tidak ada oedema dan tidak ada varises
d. Genetalia
Pemeriksaan dalam
- Vulva / Vagina : tidak ada kelainan, tidak ada
pembengkakan pada kelenjar bartolini dan tidak ada
pengeluaran pada kelenjar scene.
- Portio : Tipis lunak
- Pembukaan : 4 cm
- Ketuban : utuh (+)
- Bagian yang menumbung : tidak ada
- Penurunan : Hodge II
- Presentasi : Kepala
- Molase :0

ANALISA
G2P1A0 parturient aterm kala I fase aktif janin hidup tunggal
presentasi kepala dengan keadaan ibu dan janin baik

PENATALAKSANAAN
Tanggal : 06 Mei 2021 Pukul : 08.30 WIB
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa keadaan
ibu dan janin baik, pembukaan sudah 4 cm dan ketuban masih
utuh
Evaluasi : ibu mengetahui keadaannya
2. Memberitahu ibu untuk tidak mengedan sebelum pembukaan
lengkap
Evaluasi : ibu mengerti dan tidak akan mengedan sebelum
pembukaan lengkap
3. Menanyakan kepada ibu bagaimana asuhan kompres hangat
untuk mengatasi rasa nyeri pinggang dan perut bagian bawah
apakah nyerinya berkurang
Evaluasi : ibu mengatakan nyerinya berkurang setelah
dilakukan kopres hangat sehari 2-3 kali
4. Menganjurkan ibu untuk miring ke kiri agar peredaran darah
plasenta ke janin lancar dan mempercepat penurunan kepala
janin
Evaluasi : ibu melakukan posisi miring ke kiri
5. Mengajarkan ibu teknik relaksasi yaitu dengan menarik nafas
panjang dan menghisapnya dari hidung dan mengeluarkannya
lewat mulut secara perlahan pada saat ibu merasakan mules
Evaluasi : ibu mengerti dan akan melakukannya
6. Menganjurkan kepada ibu dan keluarga untuk tetap memenuhi
kebutuhan nutrisi dan cairan jika ibu menginginkannya
Evaluasi : ibu sudah minum 1 gelas teh manis hangat
7. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum di sela-sela tidak
ada kontraksi
Evaluasi : ibu akan melakukannya
8. Menganjurkan keluarga untuk mendampingi ibu
Evaluasi : ibu didampingi orangtuanya
9. Memberitahu ibu untuk tidak menahan BAK
Evaluasi : ibu mengerti dan akan melakukannya
10. Mempersiapkan alat persalinan (partus set + hacting set) dan
perlengkapan ibu dan bayi
Evaluasi : alat siap pakai dan perlengkapan ibu dan bayi
sudah siap
11. Melakukan observasi kemajuan persalinan ibu pada lembar
partograf
Evaluasi : observasi dilakukan

DATA SUBJEKTIF
Keluhan : ibu mengatakan mulasnya sudah semakin sering, ibu
sudah mulai ingin mengedan dan merasa lemas

DATA OBYEKTIF
Nadi ibu : 80x/ menit
DJJ : 140 x/ menit jelas dan teratur
HIS : 4 kali dalam 10 menit lamanya 40 detik
Perlimaan : 2/5
Genetalia :
Dilakukan Pemeriksaan dalam pada pukul 10.45 WIB
- Vulva / Vagina : tidak ada kelainan, terdapat pengeluaran
lendir bercampur darah
- Portio : Tipis lunak
- Pembukaan : 8 cm
- Ketuban : Utuh
- Bagian terkemuka : tidak ada
- Penurunan : Hodge III
- Denominator :Ubun-ubun kecil kanan depan
- Presentasi : Belakang kepala
- Molase :0

ANALISA
G2P1A0 parturient aterm kala I fase aktif janin hidup tunggal
presentasi belakang kepala dengan keadaan ibu dan janin baik

PENATALAKSANAAN
Tanggal : 06 Mei 2021 Pukul : 10.45 WIB
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa keadaan
ibu dan janin baik, pembukaan sudah 8 cm dan ketuban
masih utuh
Evaluasi : ibu mengetahui keadaannya
2. Mengingatkan kembali pada ibu untuk tidak mengedan
sebelum pembukaan lengkap
Evaluasi : ibu mengerti dan tidak akan mengedan sebelum
pembukaan lengkap
3. Mengingatkan kembali pada ibu untuk melakukan relaksasi
ketika adanya kontraksi
Evaluasi : ibu mengerti dan akakn tetap melakukannya
4. Menyiapkan peralatan, obat-obatan esensial dan
perlengkapan ibu dan bayi
Evaluasi : peralatan sudah disiapkan
5. Melakukan pemasangan infus karena ibu merasa lemas
dengan 500 RL kosong
Evaluasi : infus telah terpasang
6. Menganjurkan ibu untuk makan sedikit-sedikit atau nyemil
dan minum ketika tidak ada kontraksi
Evaluasi : ibu akan melakukannya
7. Melanjutkan kembali observasi kemajuan persalinan ibu
pada lembar partograf
Evaluasi : observasi tetap dilakukan

b. Asuhan Kebidanan Persalinan Kala II


Hari/Tanggal Pengkajian : Kamis, 06 Mei 2021
Waktu Pengkajian : Pukul 11.25 WIB
Tempat : PMB ”P”
Pengkaji : Miati

DATA SUBYEKTIF
Keluhan utama : ibu mengatakan mulasnya sudah semakin sering
dan kuat serta ada dorongan untuk mengedan seperti ingin BAB

DATA OBYEKTIF
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Pemeriksaan Abdomen
HIS : 5 kali dalam 10 menit lamanya 45 detik
DJJ : 149 x/ menit kuat dan teratur
Kandung kemih : kosong

Pemeriksaan Genetalia : Terdapat tanda-tanda gejala persalinan


seperti adanya tekanan pada anus, perineum menonjol dan vulva
membuka
Pemeriksaan dalam :
- Vulva / Vagina : tidak ada kelainan, terdapat pengeluaran
lendir bercampur darah
- Portio : Tipis lunak
- Pembukaan : 10 cm
- Ketuban : Utuh
- Bagian terkemuka : tidak ada
- Penurunan : Hodge III +
- Denominator :Ubun-ubun kecil kanan depan
- Presentasi : Belakang kepala
- Molase :0

ANALISA
G2P1A0 parturient aterm kala II janin hidup tunggal presentasi
belakang kepala dengan keadaan umum ibu dan janin baik

PENATALAKSANAAN
Tanggal : 06 Mei 2021 Pukul : 11.25 WIB
1. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa pembukaan sudah
lengkap, ibu sudah boleh mengedan ketika ibu mengalami
mules
Evaluasi : ibu dan keluarga mengetahui dan ibu akan
mengedan ketika ada mules
2. Memastikan kelengkapan peralatan dan obat-obatan yang akan
digunakan
Evaluasi : partus set, oksitosin 10 IU yang sudah dipatahkan
dan spuit 3cc sudah disiapkan
3. Memasangkan alas bokong dan kain diatas perut ibu
Evaluasi : alas bokong dan kain sudah terpasang
4. Memakai APD lengkap, melepaskan semua perhiasan dan
aksesoris yang dipakai, mencuci tangan dan memasukkan
oksitosin ke dalam spuit 3cc
Evaluasi : sudah dilakukan
5. Mendekatkan partus set secara ergonomis
Evaluasi : partus set sudah didekatkan
6. Melalukan amniotomi pada pukul 11.25 WIB
Evaluasi : amniotomi sudah dilakukan, warna ketuban jernih
7. Meminta bantuan keluarga agar mengatur posisi yang nyaman
bagi ibu
Evaluasi : ibu dalam posisi litotomi ( setengah duduk)
8. Mengajarkan cara mengedan yang baik dan benar pada ibu
yaitu dengan mata dibuka, tarik nafas dari hidung kemudian
mengedan daerah perut dan bokong jangan diangkat
Evaluasi : ibu dapat mengedan dengan baik
9. Menganjurkan agar ibu relaksasi kembali pada saat tidak ada
mules
Evaluasi : ibu melakukannya
10. Membimbing ibu untuk meneran dan ibu dipersilahkan
meneran pada saat ada mules
Evaluasi : ibu mengerti dan melakukannya
11. Melindungi perineum setelah tampak kepala bayi crowning 5-
6 cm di depan vulva dan memimpin ibu untuk meneran secara
efektif
Evaluasi : ibu dapat meneran dengan baik dan kepala bayi
sudah lahir
12. Mengecek kemungkinan adanya lilitan tali pusat
Evaluasi : tidak terdapat lilitan tali pusat
13. Setelah kepala lahir, tunggu putaran paksi luar yang
berlangsung secara spontan
Evaluasi : kepala bayi telah melakukan putaran paksi luar
14. Setelah putaran paksi luar selesai, pegang kepala bayi secara
biparietal, anjurkan ibu untuk meneran. Dengan lembut
gerakan kepala ke arah bawah dan distal hingga bahu depan
muncul dibawah arkus pubis dan kemudian gerakan ke atas
dan distal untuk melahirkan bahu belakang
Evaluasi : kedua bahu lahir
15. Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah untuk menopang
kepala dan bahu. Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan
memegang lengan dan siku sebelah atas (sangga susur)
Evaluasi : bayi lahir pada pukul 11.40 WIB
16. Mengeringkan bayi diatas perut ibu dan menilai bayi
Evaluasi : bayi bergerak aktif, BJA bayi >100 kali/menit,
bayi meringis saat diberi rangsangan atau sentilan di kaki,
warna kulit kemerahan, menangis kuat (total APGAR SCORE
9) dan jenis kelamin perempuan
17. Mengecek fundus untuk memastikan tidak ada bayi kedua
Evaluasi : tidak ada bayi kedua

c. Asuhan Kebidanan Persalinan Kala III


Hari/Tanggal Pengkajian : Kamis, 06 Mei 2021
Waktu Pengkajian : Pukul 11.41 WIB
Tempat : PMB “P”
Pengkaji : Miati

DATA SUBYEKTIF
Ibu merasa senang dan lega dengan kelahiran bayinya tetapi ibu masih
merasakan mulas

DATA OBYEKTIF
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TFU : Setinggi pusat
Kandung kemih : Kosong
Kontraksi uterus : Keras
Semburan darah : Ada

ANALISA
P2A0 kala III dengan keadaan umum ibu baik

PENATALAKSANAAN
Tanggal : 06 Mei 2021 Pukul : 11.41 WIB
1. Memberitahu pada ibu bahwa akan dilakukan penyuntikan
oxytosin
Evaluasi : oxytosin 10 IU disuntikan di 1/3 paha atas bagian luar
secara IM (Intra Muscular) sudah dilakukan
2. Melakukan pemotongan tali pusat dengan menjepitan 3 cm dari
pusar bayi kemudian urut dan klem lagi dengan jarak 2 cm dari
klem pertamanya, kemudian potong dengan melindungi perut
bayi dari gunting tali pusat
Evaluasi : sudah dilakukan pemotongan tali pusat
3. Melakukan IMD (Inisiasi Menyusu Dini)
Evaluasi : bayi dalam posisi IMD
4. Memindahkan klem 5-10 cm didepan vulva
Evaluasi : klem sudah dipindahkan
5. Melakukan manajemen aktif kala III yaitu mengecek uterus
berkontraksi dengan baik dan melakukan PTT (Peregangan Tali
Pusat Terkendali)
Evaluasi : plasenta lahir pada pukul 11.45 WIB
6. Melakukan masase selama 15 detik
Evaluasi : uterus berkontraksi dengan baik
7. Memeriksa kelengkapan plasenta (selaput dan kotiledor) dan
menyimpannya ketempat yang telah disediakan
Evaluasi : plasenta lahir lengkap selaput dan kotiledon
d. Asuhan Kebidanan Persalinan Kala IV
Hari/Tanggal Pengkajian : Kamis, 06 Mei 2021
Waktu Pengkajian : Pukul 11.46 WIB
Tempat : PMB “P”
Pengkaji : Miati

DATA SUBJEKTIF
Keluhan utama : ibu mengatakan masih merasa lemas dan masih
sedikit mulas pada perutnya

DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan TTV :
TD : 100/60 mmHg Nadi : 81 x/menit
Suhu : 36,5 ℃ Respirasi : 20 x/menit
2. TFU : 2 jari dibawah pusat
3. Kontraksi : Keras
4. Kandung kemih : Kosong
5. Laserasi : Terdapat laserasi derajat 2

6. Estimasi Perdarahan : 200 ml

ANALISA
P2A0 kala IV dengan keadaan umum ibu baik.

PENATALAKSANAAN
Tanggal : 06 Mei 2021 Pukul : 11.46 WIB
1. Mengecek laserasi jalan lahir
Evaluasi : terdapat laserasi jalan lahir derajat dua (mukosa vagina
dan otot perineum)
2. Menyiapkan Lidocain kedalam spuit, dan menyuntikan ke area
luka robekan yang bertujuan sebagai anastesi
Evaluasi : penyuntikan telah dilakukan
3. Melakukan penjahitan diarea robekan yaitu dimulai dari 1 cm
diatas luka
Evaluasi : penjahitan telah dilakukan.
4. Mengajarkan pada ibu dan keluarga untuk melakukan masase
uterus dengan cara meletakkan tangan diatas pundus kemudian
diputar searah jarum jam
Evaluasi : ibu dan keluarga mengerti dan akan melakukannya
secara perlahan
5. Membersihkan ibu dengan air DTT dan tempat bersalin dengan
larutan klorin 0.5% dan membilasnya dengan air DTT
Evaluasi : tindakan sudah dilakukan
6. Membantu ibu memakaikan pembalut, menggantikan pakaian ibu
serta samping kering yang bersih, dan memastikan ibu dengan
posisi nyaman.
Evaluasi : ibu tampak lebih nyaman
7. Mendekontaminasi alat bekas pakai lainnya yang direndam
didalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit
Evaluasi : alat-alat terendam dalam larutan klorin
8. Melakukan pengukuran berat badan, panjang badan, lingkar
kepala, lingkar dada, lingkar perut, serta melakukan pemeriksaan
ttv pada bayi
Evaluasi : Berat badan 2800 gram, panjang badan 50 cm, LK : 32
cm, LD : 33 cm, nadi :134x/menit , respirasi :50x/menit ,
suhu :36,6 ℃
9. Setelah 1 jam bayi lahir, lalu disuntikan vitamin K untuk
mencegah pendarahan diotak dengan dosis 1mg secara IM
diberikan sebanyak 0,5 ml disuntikan dipaha sebelah kiri bagian
luar dan diberikan salep mata agar tidak terjadi infeksi.
Evaluasi : vitamin K dan salep mata sudah diberikan
10. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga bahwa
ibu dan bayi dalam keadaan baik
Evaluasi : ibu dan keluarga merasa senang
11. Menganjurkan ibu untuk mengonsumsi asupan gizi dan nutrisi
yang cukup serta memberikan terapi obat anti nyeri, antibiotik 3
kali sehari
Evaluasi : ibu akan melakukannya
12. Memberitahu ibu untuk tidak menahan BAK dan cebok dengan
air bersih dari depan ke belakang
Evaluasi : ibu mengerti atas penjelaskan
13. Melakukan pemantauan TTV, kontraksi uterus, kandung kemih
dan perdarahan setiap 15 menit sekali pada 1 jam pertama dan
pada 1 jam kedua setiap 30 menit sekali
Evaluasi : observasi dilakukan dan sudah terlampir dalam
partograf
14. Membantu ibu untuk pindak ke ruangan Nifas dibantu oleh
keluarga ibu
Evaluasi : ibu dibantu untuk pindah ke ruang Nifas
15. Melakukan pendokumentasian hasil pemeriksaan
Evaluasi : dicatat dalam buku SOAP dan melengkapi partograf

3. Asuhan Kebidanan Masa Nifas

a. Asuhan Kebidanan Masa Nifas KF 1 ( 19 jam setelah bersalin)


Hari/Tanggal Pengkajian : Jum’at, 07 Mei 2021
Waktu Pengkajian : Pukul 07.00 WIB
Tempat Pengkajian : PMB “P”
Pengkaji : Miati

DATA SUBJEKTIF
1. Keluhan ibu : ibu mengatakan masih sedikit ngilu pada luka
jahitan
2. Ibu mengatakan senang dan lega dengan kelahiran bayinya
3. Ibu mengatakan setelah 1,5 jam pasca melahirkan sudah makan
satu porsi nasi dan lauk-pauknya
4. Ibu mengatakan sudah bisa BAK setelah 3 jam melahirkan
dibantu oleh suaminya
5. Ibu mengatakan darah yang keluar tidak terlalu banyak dan sudah
ganti pembalut 3 kali
6. Ibu mengatakan sudah bisa menyusui bayinya setelah melahirkan

DATA OBYEKTIF
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmetis
1. Pemeriksaan TTV
TD : 110/80 mmHg N : 79 x/ menit
R : 19 x/ menit S : 36,5℃
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
- Muka : tidak pucat
- Mata : Konjungtiva: merah muda
Sclera: putih
- Mulut : lembab, tidak pucat
b. Leher
- Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
- Tidak ada pembengkakan kelenjar lympe
c. Payudara
- Inspeksi : payudara simetris
- Palpasi : tidak ada benjolan
- Pengeluaran : sudah keluar kolostrum di
payudara kanan dan kiri
d. Abdomen
- Inspeksi : tidak ada luka bekas operasi
- TFU : 2 jari dibawah pusat
- Kontraksi : keras
- Kandung kemih : kosong
e. Ekstremitas
- Oedema : tidak ada
- Varises : tidak ada
f. Genetalia
- Kebersihan : bersih
- Oedema : tidak ada
- Varises : tidak ada
- Pengeluaran : lokhea rubra (merah kehitaman)
- Luka jahitan : masih basah
g. Anus
- Hemoroid : tidak ada

ANALISA
P2A0 postpartum 19 jam dengan keadaan umum ibu baik

PENATALAKSANAAN
Tanggal : 07 Mei 2021 Pukul : 07.00 WIB
1. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga bahwa ibu
dalam keadaan baik
Evaluasi : Ibu dan keluarga merasa senang
2. Memberitahukan pada ibu agar ibu tetap mengonsumsi
Antibiotik, anti nyeri dan pelancar ASI yang sudah diberikan
kepada ibu
Evaluasi : Ibu akan mengkonsumsinya
3. Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi seimbang,
dan makan makanan yang baik untuk produksi ASI seperti daun
katuk serta perbanyak makanan yang mengandung protein seperti
tempe, ikan, tahu, brokoli, biji labu, dll.
Evaluasi : Ibu mengerti dan akan makan sesuai yang di anjurkan
4. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup bisa dilakukan jika
bayinya tidur ibu ikut tidur
Evaluasi : Ibu akan melakukannya
5. Memberitahu ibu untuk menjaga kebersihan genetaliannya jika
sudah BAK dan BAB cebok dengan sabun yang sudah diberikan
yaitu dari depan ke belakang lalu dikeringkan agar daerah
genetalia tidak lembab
Evaluasi : Ibu akan melakukannya
6. Memberitahu ibu jika ingin BAK atau BAB jangan ditahan
Evaluasi : Ibu sudah BAK tapi BAB belum
7. Memberitahu ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin yaitu
setiap 2 jam sekali selama kurang lebih 1 jam atau disesuikan
dengan keinginan bayinya
Evaluasi : Bayi sudah menyusu dengan baik
8. Memberitahu ibu agar memberi ASI eksklusif selama 6 bulan
tanpa tambahan makanan apapun dan menjelaskan manfaat ASI
bagi bayi dan ibunya
Evaluasi : Ibu mengerti dan akan memberikan ASI saja
9. Memberitahu keluarga agar memberikan dukungan pada ibu
dalam pemberian ASI pada bayinya
Evaluasi : Keluarga akan memberikan dukungan pada ibu dalam
proses menyusui bayinya
10. Menjelaskan dan mengajarkan ibu teknik menyusui yang benar
Evaluasi : Ibu sudah bisa melakukannya
11. Memberitahu ibu tentang tanda bahaya nifas seperti perdarahan
banyak, pengeluaran cairan dari genetalia yang berbau busuk, rasa
nyeri pada perut bagian bawah, demam, sakit kepala yang hebat,
terdapat bendungan ASI atau bengkak pada payudara, dll.
Evaluasi : Ibu mengerti tentang tanda bahaya selama masa Nifas
dan ibu dapat menjelaskan kembali tentang apa yang sudah di
jelaskan oleh bidan.
12. Menjadwalkan ibu untuk kunjungan ulang pada tanggal 11 Mei
2021 untuk memeriksakan kesehatan ibu selama masa nifas 5 hari
, tetapi jika ibu mengalami keluhan sebelum tanggal tersebut ibu
boleh datang ke PMB
Evaluasi : Ibu mengerti dan akan melakukan kunjungan ulang
sesuai tanggal yang ditentukan

b. Asuhan Kebidanan Masa Nifas (KF 2)


Hari/Tanggal Pengkajian : Senin, 11 Mei 2021
Waktu Pengkajian : Pukul 08.30 WIB
Tempat Pengkajian : PMB “P”
Pengkaji : Miati

DATA SUBJEKTIF
1. Keluhan ibu : ibu mengatakan tidak ada keluhan
2. Ibu mengatakan sudah merasa sehat dan sudah mampu merawat
bayinya
3. Ibu mengatakan sudah BAB 2 hari setelah melahirkan dan BAK 4-
5 kali perhari
4. Ibu mengatakan proses menyusui berjalan lancar, ASI ibu sudah
keluar dengan lancar
5. Ibu mengatakan cairan / darah yang keluar dari jalan lahir
berwarna kecoklatan dan tidak berbau
6. Ibu mengatakan istirahatnya normal seperti biasa hanya saja
terbangun tengah malam ketika bayi terbangun ingin menyusu
7. Ibu mengatakan makan ibu teratur dalam sehari makan 3 kali
sehari dengan menu 1 porsi nasi, sayur, tahu, tempe, daging serta
minum 7-8 gelas perhari dengan mengonsumsi air putih dan teh
8. Ibu mengatakan obat yang diberikan selalu diminum dan sudah
habis

DATA OBYEKTIF
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmetis
1. Pemeriksaan TTV
TD : 110/70 mmHg N : 80x/ menit
R : 20x/ menit S : 36,5 ℃
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
- Muka : tidak pucat
- Mata : Konjungtiva: merah muda
Sclera: putih
- Mulut : lembab, tidak pucat
b. Payudara
- Inspeksi : payudara simetris
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada
benjolan
- Pengeluaran : sudah keluar ASI di payudara kanan dan
kiri
c. Abdomen
- Inspeksi : tidak ada luka bekas opersai
- TFU : pertengahan pusat simpysis
- Kontraksi : baik
- Kandung kemih : kosong
d. Ekstremitas atas dan bawah
- Oedema : tidak ada
- Varises : tidak ada
e. Genetalia
- Kebersihan : bersih
- Oedema : tidak ada
- Varises : tidak ada
- Pengeluaran : lochea sanguilenta (kecoklatan)
- Luka jahitan : Bersih, agak kering
f. Anus
- Hemoroid : tidak ada

ANALISA
P2A0 postpartum 5 hari dengan keadaan umum ibu baik

PENATALAKSANA
Tanggal : 11 Mei 2021 Pukul : 08.30 WIB
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa keadaan ibu
saat ini baik
Evaluasi : ibu mengetahui kondisinya
2. Mengingatkan ibu mendapat istirahat tidur yang cukup yaitu
sekitar 6 jam pada malam hari dan minimal 1 jam pada siang hari
Evaluasi : ibu mengatakan istirahat tercukupi
3. Memastikan proses menyusui berjalan dengan baik dan
memperhatikan apakah ada tanda-tanda penyulit atau tidak
Evaluasi : proses menyusui berjalan dengan normal, ibu mampu
menyusui bayinya dan tidak ada tanda-tanda penyulit
4. Menganjurkan kepada ibu untuk tetap menjaga kesehatannya dan
memperbanyak istirahat agar ibu tidak mudah lelah
Evaluasi : ibu akan melakukannya
5. Menanyakan kembali nutrisi yang dikonsumsi ibu apakah ibu
masih mengkonsumsi makanan yang dianjurkan minggu lalu
Evaluasi : ibu masih mengkonsumsi makanan yang dianjurkan
6. Mengingatkan kembali pada ibu untuk menyusui bayinya sesering
mungkin yaitu setiap 2 jam sekali lamanya satu jam atau
disesuaikan dengan keinginan bayi
Evaluasi : bayi sudah menyusu dengan baik
7. Memastikan ibu masih memberikan ASI tanpa tambahan
makanan apapun
Evaluasi : ibu hanya memberikan ASI saja
8. Memastikan ibu tidak mengalami tanda bahaya nifas seperti
perdarahan banyak pengeluaran cairan dari genetalia yang berbau
busu, rasa nyeri pada perut bagian bawah, demam, sakit kepala
yang hebat, terdapat bendungan ASI atau bengkak pada payudara,
dll
Evaluasi : ibu tidak mengalami hal tersebut selama masa nifas 5
hari
9. Melakukan konseling KB secara dini sesuai dengan kondisi ibu
Evaluasi : ibu akan mendiskusikan dengan suami
10. Menjadwalkan ibu untuk kunjungan ulang pada tanggal 15 Juni
2021 untuk memeriksakan kesehatan ibu selama masa nifas dan
imunisasi BCG
Evaluasi : ibu akan melakukan kunjungan ulang sesuai tanggal
yang ditentukan pada 15 Juni 2021.

c. Asuhan Kebidanan Masa Nifas (KF 3)


Hari/Tanggal Pengkajian : Selasa, 08 Juni 2021
Waktu Pengkajian : Pukul 16.00 WIB
Tempat Pengkajian : PMB “P”
Pengkaji : Miati

DATA SUBJEKTIF
1. Keluhan ibu : ibu mengatakan tidak ada keluhan
2. Ibu mengatakan sudah merasa sehat dan sudah mampu merawat
bayinya
3. ASI sudah keluar banyak dan bayi menyusui dengan baik,
4. Ibu mengatakan istirahatnya normal seperti biasa hanya saja
terbangun tengah malam ketika bayi terbangun ingin menyusu
5. Ibu mengatakan makan ibu teratur dalam sehari makan 3 kali
sehari dengan menu 1 porsi nasi, sayur, tahu, tempe, daging serta
minum 7-8 gelas perhari dengan mengonsumsi air putih dan teh

DATA OBYEKTIF
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmetis
1. Pemeriksaan TTV
TD : 110/70 mmHg N : 80x/ menit
R : 20x/ menit S : 36,5 ℃
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
- Muka : tidak pucat
- Mata : Konjungtiva: merah muda
Sclera: putih
- Mulut : lembab, tidak pucat
b. Payudara
- Inspeksi : payudara simetris
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada
benjolan
- Pengeluaran : sudah keluar ASI di payudara kanan dan
kiri
c. Abdomen
- Inspeksi : tidak ada luka bekas opersai
- TFU : tidak teraba
- Kandung kemih : kosong
d. Ekstremitas atas dan bawah
- Oedema : tidak ada
- Varises : tidak ada
e. Genetalia
- Kebersihan : bersih
- Oedema : tidak ada
- Varises : tidak ada
- Pengeluaran : serosa (putih)
- Luka jahitan : bersih, sudah kering
f. Anus
- Hemoroid : tidak ada

ANALISA
P2A0 postpartum 33 hari dengan keadaan umum ibu baik

PENATALAKSANAAN
Tanggal : 08 Juni 2021 Pukul : 16.00 WIB
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa keadaan ibu
saat ini baik
Evaluasi : ibu mengetahui kondisinya
2. Menganjurkan kepada ibu untuk tetap menjaga kesehatannya dan
memperbanyak istirahat agar ibu tidak mudah lelah
Evaluasi : ibu akan melakukannya
3. Menanyakan kembali nutrisi yang dikonsumsi ibu apakah ibu
masih mengkonsumsi makanan yang dianjurkan minggu lalu
Evaluasi : ibu masih mengkonsumsi makanan yang dianjurkan
4. Mengingatkan kembali pada ibu untuk menyusui bayinya sesering
mungkin yaitu setiap 2 jam sekali lamanya satu jam atau
disesuaikan dengan keinginan bayi
Evaluasi : bayi sudah menyusu dengan baik
5. Melakukan observasi terhadap penyulit-penyulit yang dialami
oleh ibu seperti sakit kepala, demam, payudara bengkak,
penglihatan kabur, dan lain-lain
Evaluasi : ibu mengatakan sehat dan tidak mengalami penyulit
selama masa nifas.
6. Memberikan ibu dan suami konseling mengenai KB lebih dini
yaitu memberitahu pada ibu tentang macam-macam KB yang
cocok untuk digunakan oleh ibu
Evaluasi : ibu mengerti dan akan menggunakan KB suntik setelah
40 hari masa Nifas.
7. Menjelaskan keuntungan dan kelemahan dari KB suntik serta
disarankan berKB jika sudah selsai masa nifas.
Evaluasi : ibu mengerti tentang manfaat serta keuntungan KB dan
akan melakukannya
8. Mengingatkan ibu untuk kunjungan ulang pada tanggal 15 Juni
2021 untuk memeriksakan kesehatan ibu selama masa nifas dan
imunisasi bagi bayi
Evaluasi : ibu akan melakukan kunjungan ulang sesuai tanggal
yang ditentukan pada 15 Juni 2021.

4. Asuhan Bayi Baru Lahir

a. Asuhan kebidanan Bayi Baru Lahir KN 1


Hari, Tanggal Pengkajian : Jum,at, 07 Mei 2021
Waktu pengkajian : 07.30 WIB
Tempat Pengkajian : PMB “P”
Pengkaji : Miati

DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
Nama bayi : Bayi Ny “F”
Tanggal lahir : 06 Mei 2021, pukul 11.40 WIB
Jenis kelamin : Perempuan
BB lahir : 2800 gram
PB lahir : 50 cm
2. Keadaan Bayi Saat Lahir
Menangis : spontan
Warna Kulit : kemerahan
BAB : 3 kali
BAK : 4 kali
3. Riwayat faktor lingkungan : Ibu mengatakan keadaan rumah
cukup ventilasi, tidak ada keluarga yang memiliki penyakit
menular, tetapi terdapat keluarga yang merokok.
4. Riwayat faktor sosial : ibu terlihat bahagia dengan kehadiran
seorang bayi yang telah dilahirkannya, hubungan ibu dengan
keluarga dan tetangga baik.

DATA OBYEKTIF
1. Keadaan umum
Tonus otot : Gerakan aktif
Warna kulit dan bibir : Merah muda
Tangisan bayi : Menangis kuat

2. Pengukuran antropometri
a) Berat badan : 2.800 gram
b) Lingkar kepala
Sub Occipito Bregmatika : 32 cm
Mento Occipitalis : 34 cm
Fronto Occipitali : 31 cm
c) Panjang badan : 50 cm
d) Lingkar dada : 33 cm
e) Tanda-tanda vital
Suhu : 36,7ºC
Nadi : 138 x/menit
Respirasi : 45 x/menit

3. Pemeriksaan Fisik
a) Kepala
1) Ubun-ubun : Datar
2) Sutura
Sutura frontalis : Berdekatan
Sutura sagitalis : Berdekatan
Sutura lamboidea : Berdekatan
Sutura koronaria : Berdekatan
3) Caput succedanum : Tidak ada caput succedanum
4) Cephal hematoma : Tidak ada cephal hematoma
5) Daerah yang cekung : Tidak ada
b) Mata
1) Bentuk : Simetris, sejajar dengan ujung
telinga
2) Conjungtiva : Merah muda
3) Sclera : Putih
4) Tanda-tanda infeksi : Tidak ada
5) Refleks blinking : Positif, pada saat jari diketukan
diantara mata kiri dan kanan, hasilnya mata bayi berkedip.
6) Refleks labirin : Mata bayi ikut bergerak mengikuti
sinar penlight yang diarahkan
c) Telinga
1) Bentuk : Simetris, letak sejajar dengan ujung mata
2) Daun telinga : Membuka
3) Keadaan : Kotor
4) Pengeluaran : Tidak ada
d) Hidung
1) Lubang hidung : Ada, kiri dan kanan
2) Pernafasan cuping hidung : Tidak ada
e) Mulut
1) Bibir dan langit-langit : Simetris, warna bibir merah muda,
tidak ada labioskizis, palatoskizis dan labiopalatoskizis.
2) Refleks rooting : Bayi bereaksi atau menoleh saat
didekatkan dengan satu puting saat akan menyusu.
3) Refleks sucking : Bayi bisa menghisap air susu ibu
saat menyusu.
4) Refleks swallowing : Bayi bisa menelan air susu ibu.
f) Leher
Refleks tonik neck : Positif (bereaksi pada saat bayi
diangkat dan ada tahanan pada leher)
g) Dada
1) Bentuk : Simetris
2) Jantung : Bunyi murni reguler
3) Paru-paru : Tidak ada bunyi wheezing
4) Puting : Menonjol, kiri dan kanan
h) Bahu, lengan dan tangan
1) Bentuk : Simetris
2) Gerakan : Aktif
3) Jumlah jari : Lengkap, kanan 5 jari dan kiri 5 jari
4) Refleks graps :Bayi mengepalkan tangannya dengan keras
saat pemeriksa meletakan jari telunjuk pada tangan bayi.
5) Reflek moro : Bayi bergerak pada saat pengkaji
merangsang dengan tepukan tangan.
i) Abdomen
1) Bentuk : Simetris, cembung.
2) Benjolan : Tidak ada
3) Keadaan Tali Pusat : Masih basah
4) Penonjolan tali pusat pada saat menangis : Tidak ada
5) Pendarahan Tali Pusat : Tidak ada pendarahan
j) Tungkai dan kaki
a. Pergerakan : Gerak aktif
b. Bentuk : Simetris
c. Jumlah jari : Lengkap , kiri 5 jari dan kanan 5 jari
d. Refleks babinski : Pada saat kaki kiri dan kanan bayi
diberikan rangsangan terlihat jari-jari kaki meregang.
k) Keadaan Punggung
Spina Bifida : Tidak ada
l) Genetalia Perempuan
1) Kebersihan : Bersih
2) Lubang uretra : Ada
3) Labia mayora menutupi labia minora
m) Anus
1) Lubang anus : Ada
2) Mekonium : Berwarna hitam pekat
n) Kulit
a. Warna Kulit : Merah muda
b. Verniks : Ada
c. Tanda Lahir : Tidak ada

ANALISA
Neonatus cukup bulan usia 19 jam dengan keadaan umum baik.

PENATALAKSANAAN
Tanggal : 07 Mei 2021 Pukul : 07.30 WIB
1. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu bahwa bayi dalam keadaan
baik dan sehat.
Evaluasi: Ibu mengetahuinya dan merasa senang karena bayinya
sehat.
2. Menyiapkan baju bayi dan air untuk memandikan bayi serta izin
kepada ibu
Evaluasi : ibu mengizinkannya
3. Memandikan bayi serta mengajarkan ibu cara melakukan perawatan
tali pusat dengan teknik bersih dan kering
Evaluasi : Ibu mengetahui dan akan melakukannya di rumah
4. Memberitahu ibu tetap menjaga kehangatan bayinya.
Evaluasi: Ibu mengerti dan akan menjaga kehangatan bayinya
5. Mengajarkan teknik menyusui yang benar dan pada saat menyusui
harus kontak mata antara ibu dan bayi untuk menjalin kasih sayang
Evaluasi: Ibu mengerti dan bisa menyusui bayinya dengan benar.
6. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI saja pada bayinya selama
6 bulan tanpa memberikan tambahan.
Evaluasi : Ibu mengerti dan akan memberikan ASI saja pada bayinya.
7. Menjelaskan dan meminta persetujuan kepada ibu bahwa bayi akan
disuntikan imunisasi HB0 dipaha kanan bayi
Evaluasi : Ibu mengerti dan menyetujui bayinya disuntik imunisasi
HB0.
8. Memberikan imunisasi HB0 pada bayi
Evaluasi : bayi telah diimuniasi HB0
9. Memberitahu ibu tentang tanda-tanda bahaya pada bayi seperti
kesulitan bernafas, warna kulit pucat / kebiruan, demam, malas
minum, kejang-kejang bayi kuning.
Evaluasi : Ibu mengetahui tanda bahaya pada bayi baru lahir dan ibu
akan segera membawa bayinya jika ada salah satu tanda bahaya
tersebut.
10. Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang pada tanggal 11
Mei 2021 tetapi jika ada keluhan pada bayi sebelum tanggal
kunjungan maka boleh dibawa ke PMB
Evaluasi : Ibu mengerti dan akan melakukan kunjungan ulang pada
tanggal tersebut.
11. Mendokumentasikan semua asuhan yang sudah diberikan
Evaluasi : pendokumentasian sudah dilakukan.

b. Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir KN 2


Tanggal pengkaji : Senin, 11 Mei 2021
Waktu pengkaji : pukul 08.45 WIB
Tempat Pengkajian : PMB “P”
Pengkaji : Miati

DATA SUBYEKTIF
Ibu mengatakan bayinya dalam keadaan sehat dan tidak ada keluhan,
bayinya dapat menyusu dengan kuat dan sering, kemudian sudah BAK
& BAB. Ibu mengatakan tali pusat sudah terlepas tadi pagi.

DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Baik
TTV :N : 142x/m
S : 36,50C
R : 45x/m
2. Antropometri : BB : 3000 gram
PB : 50 cm
3. Mata : Tidak ada pengeluaran
Konjungtiva : Merah muda
Sklera : Putih
4. Dada : Pernafasan regular dan tidak ada bunyi
Wheezing
5. Abdomen : Tali pusat sudah lepas
Tidak ada tanda-tanda infeksi
6. Genetalia
Jenis kelamin : Perempuan
Skrotum : Ada
Testis : Ada
Lubang uretra : Ada
Pengeluaran : Tidak ada
7. Kulit : Kemerahan

ANALISA
Neonatus cukup bulan usia 5 hari dalam keadaan baik.

PENATALAKSANAAN
Tanggal : 11 Mei 2021 Pukul : 08.45 WIB
1. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu bahwa bayi dalam
keadaan sehat.
Evaluasi : Ibu dan keluarga senang dengan hasil pemeriksaan.
2. Memberitahu ibu untuk tetap menjaga kehangatan bayinya.
Evaluasi: Ibu mengerti dan akan menjaga kehangatan bayinya

3. Menganjurkan kepada ibu untuk memberikan ASI saja pada


bayinya selama 6 bulan penuh tanpa tambahan makanan
apapun.
Evaluasi : Ibu mengerti dan mau mengikuti apa yang
dianjurkan.
4. Menganjurkan ibu untuk sesering mungkin memberikan ASI
kepada bayinya agar supaya bayi tidak kuning
Evaluasi : Ibu mengerti dan akan melakukannya
5. Menjelaskan kepada ibu tentang pentingnya imunisasi dan
menjelaskan jenis-jenis dan manfaat imunisasi seperti BCG,
polio, Pentabio dan MR.
Evaluasi : Ibu mengerti, dan akan memenuhi 5 dasar imunisasi
lengkap bagi bayinya.
6. Mengingatkan kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya pada bayi
baru lahir seperti, kemerahan pada tali pusat, kuning pada kulit
bayi, tidak mau menyusu dan kejang. Dan jika ibu menemukan
hal tersebut pada bayinya maka ibu harus segera
memeriksakannya ke fasilitas kesehatan terdekat
Evaluasi : Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan oleh
bidan
7. Memberitahukan pada ibu kunjungan ulang yaitu pada tanggal
1 Juni 2021 untuk dilakukan imunisasi BCG dan Polio 1. Akan
tetapi jika ibu menemukan tanda-tanda bahaya pada bayinya ibu
harus segera berkunjung ke fasilitas kesehatan terdekat.
Evaluasi : Ibu mengetahui bahwa akan dilakukan kunjungan
ulang pada tanggal 1 Juni 2021 dan ibu akan segera ke fasilitas
kesehatan apabila menemukan tanda-tanda bahaya pada
bayinya.

c. Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir KN 3


Tanggal pengkaji : Selasa, 25 Mei 2021
Waktu pengkaji : 10.25 WIB
Tempat Pengkajian : PMB “P”
Pengkaji : Miati

SUBJEKTIF
Ibu mengatakan bayinya menyusui dengan kuat dan tidak rewel, tali
pusat sudah lepas hari ke-5.
OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Baik
TTV :N : 142x/m
S : 36,50C
R : 55x/m
2. Antropometri : BB : 3300 gram
PB : 51 cm
3. Mata : Tidak ada pengeluaran
Sklera : Putih
Konjungtiva : merah muda
4. Dada : Pernafasan regular dan tidak ada

bunyi Wheezing

5. Abdomen : Tali pusat sudah lepas


Tidak ada tanda-tanda infeksi

ANALISA
Neonatus cukup bulan usia 19 hari dalam keadaan baik.

PENATALAKSANAAN
Tanggal : 25 Mei 2021 Pukul : 10.25 WIB
1. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu bahwa bayi dalam
keadaan sehat.
Evaluasi : Ibu dan keluarga senang dengan hasil pemeriksaan.
2. Menganjurkan kepada ibu untuk memberikan ASI saja pada
bayinya selama 6 bulan penuh tanpa tambahan makanan
apapun.
Evaluasi : Ibu mengerti dan mau mengikuti apa yang
dianjurkan.
3. Mengingatkan kembali kepada ibu untuk sesering mungkin
memberikan ASI kepada bayinya agar supaya bayi tidak kuning
Evaluasi : Ibu mengerti dan akan melakukannya
4. Mengingatkan kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya pada
bayi baru lahir seperti, kemerahan pada tali pusat, kuning pada
kulit bayi, tidak mau menyusu dan kejang. Dan jika ibu
menemukan hal tersebut pada bayinya maka ibu harus segera
memeriksakannya ke fasilitas kesehatan terdekat
Evaluasi : Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan oleh
bidan
5. Memberitahu ibu untuk jadwal imunisasi yaitu imunisasi BCG
pada usia 1 bulan, polio pada usia 1,2,3 dan 4 bulan, DPT-HB
pada usia 2,3,dan 4 bulan, dan campak pada usia 9 bulan.
Evaluasi : ibu mengerti tentang jadwal imunisasi
6. Mengingatkan pada ibu kunjungan ulang yaitu pada tanggal 1
Juni 2021 untuk dilakukan imunisasi BCG dan Polio 1. Akan
tetapi jika ibu menemukan tanda-tanda bahaya pada bayinya
ibu harus segera berkunjung ke fasilitas kesehatan terdekat.
Evaluasi : Ibu mengetahui bahwa akan dilakukan kunjungan
ulang pada tanggal 12 Juni 2021 dan ibu akan segera ke fasilitas
kesehatan apabila menemukan tanda-tanda bahaya pada
bayinya.

B. Pembahasan
Pada pembahasan studi kasus ini, penulis akan menyajikan
pembahasan yang membandingkan teori dan penelitian dengan asuhan
kebidanan yang diberikan pada NY “F” G2P1A0 sejak pertama kontak
yaitu tanggal 20 April – juni 2021 dimulai dari masa kehamilan 38
minggu 2 hari, persalinan, dan 1 hari, 5 hari, 19 hari, dan 40 hari masa
nifas serta 1 hari, 5 hari, 19 hari, dan 1 bulan usia bayinya dengan
pembahasan sebagai berikut :

1. Asuhan Masa Kehamilan


Asuhan kebidanan masa kehamilan merupakan cara penting untuk
mendeteksi dini adanya komplikasi selama hamil dan mendukung
kesehatan ibu. Selama masa hamil Ny “F” telah melaksanakan asuhan
kebidanan masa teratur sebanyak 7 kali ke Bidan, 2 kali ke Dokter
Sp.Og untuk melakukan USG, Hanya saja kunjungan ulang yang
dilakukan kontak pertama dengan penulis pada kunjungan ke-7 saat
usia kehamilan 38 minggu 2 hari. Hal ini sudah sesuai dengan
program Kementerian Kesehatan tahun 2020 dimana ANC minimal
dilakukan 8 kali selama kehamilan yaitu 1 kali pada TM pertama, 2
kali pada TM kedua, dan 5 kali pada TM ketiga, (World Health
Organization) tahun 2016.
Dalam pemeriksaan kehamilan Ny “F” mendapat pelayanan 10 T.
Hal ini sesuai dengan standar pelayanan yang harus dilakukan oleh
bidan atau tenaga kesehatan (Depkes RI,2009). Pelayanan ini untuk
memantau dan memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin,
pelayanan 10 T diantara lain :
Timbang berat badan dilakukan setiap kali Ny “F” memeriksakan
kehamilannya, hal ini dkarenakan untuk mengetahui pertambahan
berat badan yang normal akan sangat baik bagi kondisi ibu maupun
janin. Indeks masa tubuh (IMT) Ny “F” 21,6 (Normal) pertambahan
berat badan pada Ny “F” selama hamil mengalami kenaikan 5,5 kg,
hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa dengan IMT
(indeks masa tubuh) 16,8 – 26,6 (Normal), sedangkan kenaikan berat
badan tidak sesuai karena sebaiknya tidak kurang dari 11,5 kg dan
tidak lebih dari 16 kg. Selama hamil Ny “F” dalam mengonsumsi
nutrisi 3 kali dalam 1 hari dengan porsi cukup tetapi setelah dikaji
trimester I ibu mengalami mual dan muntah sehingga asupan makanan
kurang sehingga peningkatan berat badan tidak sesuai. (Buku saku
bidan, Halen Varney, 2010:2014)
Pemeriksaan tekanan darah dilakukan setiap kali Ny “F”
memeriksakan kehamilannya, hal ini dilakukan untuk mengetahui
tekanan darah yang baik bagi NY “F”. Tekanan darah menurut JNC7
batas normal tekanan darah sistolik yaitu 90-119 mmHg dan untuk
diastolik 60-79 mmHg dan tidak lebih dari 140 mmHg untuk sistolik
dan tidak lebih dari 90 untuk diastolik. Selama kehamilan
pemeriksaan tekanan darah Ny “F” tidak lebih dari 140/90 mmHg dan
tidak kurang dari 100/70 mmHg, sehingga pemeriksaan tekanan darah
Ny “F” sesuai dengan batas normal.
Pemeriksaan status gizi dilakukan 1 kali. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui status gizi yang baik bagi Ny “F”. Batas normal Lingkar
Lengan Atas (LILA) adalah 23,5 cm yakni dibagian pita merah LILA.
Ibu hamil dengan resiko Kekurangan Energi Kronik (KEK) dengan
pengururan LILA kurang dari 23,5 cm mempunyai risiko 2.087 kali
untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
LILA Ny “F” yaitu 25 cm atau dalam batas normal sehingga sesuai
dengan teori. Pada kasus Ny ”F” tidak terjadi kekurangan energy
kronik (KEK) karena Ny “F” mengikuti anjuran yang bidan berikan
seperti makan dengan gizi seimbang dan porsi cukup.
Pengukuran TFU dilakukan setiap kali Ny “F” memeriksakan
kehamilannya, untuk menentukan usia kehamilan dilakukan
pemeriksaan abdominal atau perut secara seksama. Pemeriksaan
dilakukan dengan cara melakukan palpasi (sentuhan tangan secara
langsung diperut ibu hamil) dan dilakukan pengukuran secara
langsung untuk memperkirakan usia kehamilan. Pada setiap
pemeriksaan TFU Ny “F” sesuai dan dalam batas normal.
Pemeriksaan presentasi yaitu apa yang jadi bagian terendah janin
dan pemeriksaan denyut jantung janin (DJJ) untuk mendeteksi dini
ada atau tidaknya factor-faktor risiko kematian prenatal. Presentasi
janin Ny “F” yaitu kepala dan DJJ dalam batas normal 138x/ menit,
sehingga sesuai dengan teori karena presentasi janin letak kepala dan
DJJ selama kehamilan dalam batas normal.
Pemberian imunisasi TT sangat diperlukan bagi ibu dan bayi agar
ibu tidak terkena penyakit tetatus yang ditandai dengan deman, suhu
tubuh meningkat, hilang kesadaran,dll. Serta diperlukan untuk bayi
agar tidak terkena tetanus neonaturum yang ditandai dengan sepsis
pada bayi. Pemberian imunisasi Ny “F” telah diimunisasi sebanyak 4
kali yaitu TT1 Pada saat sebelum menikah, TT2 Pada saat hamil anak
pertama usia kehamilan 10 minggu, TT3 Pada saat hamil anak
pertama usia kehamilan 24 minggu, TT4 Hamil saat ini usia
kandungan 19-20 minggu anak ke dua. Dalam teori mengatakan
bahwa pemberian TT selama kehamilan minimal 2 kali dengan jarak
pemberian imunisasi TT1 dengan TT2 yaitu minimal 1 bulan
(Syaifuddin,2013:9). Pemberian imunisasi pada Ny “F” tidak sesuai
dengan teori, karena Ny “F” telah mendapatkan TT 2 dan TT3 pada
kehamilan anak pertama sehingga pada kehamilan ke dua hanya
diberikan TT4 karena jarak pemberian TT4 ke TT5 satu tahun dan
memiliki perlindungan selama 10 tahun.
Pemberian Tableh Fe diberikan pada ibu hamil minimal 90 tablet
Fe, pemberian tablet Fe pada Ny “F” diberikan setiap memeriksakan
kehamilannya, Ny “F” telah mendapatkan Fe 180 tablet selama
kehamilan. Kebutuhan zat besi selama hamil yaitu rata-rata 800 mg –
1.040 mg, 1 tablet mengandung 60 mg zat besi per/hari. Pada kasus ini
tidak ditemukan faktor resiko anemia pada Ny “F” karena telah
mendapat 180 tablet Fe serta memenuhi kebutuhan zat besinya dari
makanan yang dikonsumsinya.
Pemeriksaan HB pada Ny “F” dilakukan 1 kali pada yaitu pada
trimester 3 dengan hasil 11,8 gr%/dl. Pemeriksaan HB dilakukan
untuk mendeteksi dini adanya anemia. Kadar Hb ibu hamil normalnya
pada trimester 1 dan trimester 3 yaitu ≥11 gr%/dl sedangkan pada
trimester 2 yaitu ≥10,5 gr/dl (Kemenkes 2013). Hb Ny “F” sudah
memenuhi standar normal Hb untuk ibu hamil, dikarenakan Ny “F”
rutin mengkonsumsi tablet Fe dan didukung dengan makanan yang
mengandung zat besi. Menurut Dinkes 2018 bahwa pemeriksaan Hb
pada ibu hamil minimal 2 kali selama kehamilan, 1 kali pada trimester
I dan 1 kali pada trimester III. Hal ini tidak sesuai dengan teori karena
pada trimester pertama tidak diketahui hasinya dan Ny”F” datang
periksa ke PMB “P” pada trimester III.
Pelayanan antenatal ini dilakukan oleh tenaga kesehatan dan tidak
dilakukan oleh dukun bayi. Temu wicara dilakukan setiap Ny “F”
melakukan kunjungan konseling berupa konsultasi, termasuk
perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) serta KB
pasca. salin (Karwati,dkk 2011:134).
Pada kehamilan Ny “F” mengeluh nyeri pinggang dan nyeri perut
bagian bawah. Keluhan tersebut merupakan ketidaknyamanan
trimester 3 dan upaya untuk mengatasinya maka ibu diberi asuhan
untuk mengurangi ketidaknyamanan tersebut yaitu dengan
menganjurkan ibu untuk kompres hangat pada bagian yang sakit
menggunakan air hangat dengan botol kurang lebih 15-20 menit 3-4
kali sehari, jangan membungkuk saat mengambil barang, sebaiknya
turunkan badan dalam posisi jongkok, baru kemudian mengambil
barang yang dimaksud, selain itu ibu juga bisa menyisipkan tambahan
bantal untuk menahan bagian perut atau untuk diselipkan diantara kaki
saat ibu tidur miring. Menurut penelitian Arrisqi Herawati bahwa
setelah diberikan kompres hangat pasien mengatakan pinggang terasa
nyaman dan hangat saat dikompres, serta pasien lebih rilex dengan
tenang saat di kompres.(Herawati, 2017)

2. Asuhan Masa Persalinan


a. Kala I
Ibu datang ke PMB pada tanggal 06 Mei 2021 pukul 08.30
WIB mengeluh mulas-mulas sejak jam 04.30 WIB, sudah ada
pengeluaran lendir bercampur darah dan gerakan janin masih bisa
dirasakan oleh ibu. Dilakukan pemeriksaan abdomen didapat hasil
DJJ : 132 x/menit, dan HIS 1x10’30”, serta dilakukan pemeriksaan
dalam dengan hasil vulva/vagina tidak terdapat kelainan, portio
tipis lunak, pembukaan 4 cm, ketuban masih utuh.
Mengkaji asuhan yang diberikan untuk mengatasi
ketidaknyamanan trimester III yaitu kompres hangat untuk
mengatasi nyeri pinggang dan nyeri perut bagian bawah, ibu
mengatakan setelah dilakukan kompres hangat 2-3 kali sehari
dalam waktu 15-20 menit keluhan yang ibu alami berkurang.
Melakukan observasi sampai pembukaan lengkap. Apabila
didasari dengan mulainya berkontraksi sejak pukul 04.30 WIB,
lamanya kala I Ny “F” yaitu 7 jam, berdasarkan teori lamanya kala
I pada multigravida yaitu 8 jam, hal ini menunjukan bahwa proses
persalinan kala I Ny “F” berjalan dengan normal. Ibu idak
mengedan sebelum pembukaan lengkap, ibu mengikuti anjuran
tenaga kesehatan untuk miring kiri agar membantu proses
penurunan bagian terendah janin dan proses oksigenasi ke janin
lancar dan merasa tenang (Saifuddin, 2014). Pada pukul 10.45 WIB
dilakukan pemeriksaan kembali karena ibu sudah ingin mengedan
dan merasa lemas. Hasil pemeriksaan Nadi ibu :80 x/menit,
DJJ :i40x/menit, His : 4x10’40”, pada kala I ibu merasa lemas dan
asupan nutrisi kurang akhirnya ibu di infus 500 RL kosong 20
tetes/menit, serta dilakukan pemeriksaan dalam dengan hasil
vulva/vagina tidak terdapat kelainan, portio tipis lunak, pembukaan
8 cm, ketuban masih utuh kemudian dilakukan pemasangan infus
RL 500 ml dalam 20 tetes/menit seharunya menggunakan dextrose
5% karena tidak ada maka menggunakan RL 500 ml.
b. Kala II
Proses persalinan kala II Ny “F” ditegakan saat pembukaan
lengkap (10 cm) pada pukul 11.25 WIB, bayi lahir spontan pada
pukul 11.40 WIB. Proses kala II berlangsung selama 15 menit,
karena pada saat menjelang persalinan kontraksi ibu baik, ibu dapat
mengedan dengan baik dan benar sesuai yang dianjurkan, suami
yang menemani selama proses persalinan selalu memberikan
motivasi kepada ibu dan dapat bekerjasama dengan tenaga
kesehatan. Pada tahap ini, jika ibu merasa kesepian, sendiri, takut
dan cemas maka ibu akan mengalami persalinan yang lebih lama
dibandingkan dengan jika ibu merasa percaya diri dan tenang
(Simkin, 2008).
Masih ada banyak perdebatan tentang lama kala II yang tepat
dan batasan waktu yang dianggap normal. Batasan dan lama tahan
persalinan kala II berbeda-beda tergantung paritasnya. Durasi kala
II dapat lebih lama pada wanita yang mendapat blok epidural dan
menyebabkan hilangnya refleks mengedan. Hasil penelitian Ishmah
Fatriyani dan Esti Nugraheny tahun 2020 bahwa lama persalinan
kala II pada multigravida terjadi dalam waktu rata-rata 11 menit
(0,18 jam), berbeda dengan teori sebelumnya bahwa lama kala II
pada multigravida terjadi dalam waktu rata-rata 20 menit sampai
maksimal satu jam.
c. Kala III
Kala III dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan
lahirnya plasenta dan selaput ketuban yang berlansung tidak lebih
dari 30 menit (Rohani, dkk2011 :08). Hal ini sesuai dengan teori,
lama kala III pada Ny “F” berlangsung selama 5 menit, menurut
teori lamanya kala III yaitu 5-30 menit setelah bayi lahir (Rohani,
dkk2011 :08).
d. Kala IV
Kala IV pada Ny ”F” berlangsung dengan baik yang dimulai
dari lahirnya plasenta sampai 2 jam postpartum (Saifuddin, 2013).
Kala IV berlangsung dengan normal. Hal ini disebabkan karena Ny
“F” melakukan mobilisasi dini secara bertahap selama 2 jam
postpartum, ibu mengikuti anjuran bidan agar tidak menahan BAK,
ibu dapat mobilisasi dan ambulasi dini. Pada 2 jam postpartum ibu
dapat menyusui bayinya dengan baik dan benar.
Persalinan sebelumnya ibu mengalami persalinan prematur
yaitu pada usia kehamilan 34-35 minggu, penyebab utamanya
karena ibu kecapean akibat bekerja sehingga bersalin pada usia
kehamilan yang belum aterm.
3. Asuhan Masa Nifas
Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.
Masa nifas berlangsung 6 minggu (40 hari) (Saifuddin, 2013: 122).
Selama masa nifas, dilakukan pemeriksaan 3 kali kunjungan
yaitu 19 jam masa nifas, 5 hari masa nifas dan 33 hari masa nifas.
Kunjungan masa nifas dilakukan untuk menjaga kesehatan ibu dan
bayinya, baik secara fisik maupun psikologis, mendeteksi masalah,
mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun
bayi.
Selama proses masa nifas 19 jam Ny ”F” tidak ditemukan
adanya komplikasi seperti perdarahan postpartum, demam,
pandangan kabur, rasa sakit waktu berkemih, infeksi pada masa nifas,
dll karena selama masa nifas 19 jam Ny “F” sudah melakukan
ambulasi duduk, berjalan ke kamar mandi serta tidak menahan BAK
maupun BAB.
Masa nifas 5 hari Ny ”F” tidak mengalami komplikasi, proses
menyusui berjalan dengan lancar, ASI keluar banyak. Tetapi ibu
mengeluh masih sedikit merasa ngilu di bagian luka jahitan dan
sempat mengalami kekhawatiran takut untuk BAB, penulis secara
tanggap langsung menyarankan ibu untuk mobilisasi misalnya pagi-
pagi jalan-jalan sambil melakukan pekerjaan rumah, karena dampak
dari nyeri perineum salah satunya adalah kurangnya mobilisasi dini
ibu karena merasa nyeri sehingga takut untuk bergerak. Pada masa
nifas dini ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. Menurut
Anggarani (2013:54) mobilisasi adalah menggerakkan anggota badan.
Gerakan ini bertujuan agar sirkulasi darah menjadi lancar,
menghindari pembengkakan dan mencegah terjadinya gangguan
pembuluh darah.
Pada masa nifas 25 hari Ny “F” sudah tidak mengalai keluhan
apapun, jahitan luka perineum sudah kering, pengeluaran ASI sudah
banyak, serta tidak terdapat komplikasi lain dan Ny “F” sudah mampu
merawat bayinya sendiri.
Pelayanan KB yang terdapat pada pedoman manajemen
keluarga berencana merupakan salah satu strategi untuk mendukung
percepatan penurunan angka kematian ibu, pelayanan KB harus
dilakukan mulai dari trimester III masa kehamilan dan saat nifas.
Program KB sangat diperlukan untuk mencegah “4 terlalu” (terlalu
muda, terlalu tua, terlalu sering dan terlalu dekat).KB yang tepat untuk
ibu yang memiliki risiko 4T yaitu MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka
Panjang), (Kepmenkes, RI 2015).

4. Asuhan Bayi Bru Lahir BBL


Berdasarkan teori KN 1 (6 jam – 48 jam setelah lahir), KN 2
( hari ke 3 – hari ke 7 setelah lahir), KN 3 (hari ke 8 – hari ke 28
setelah lahir(KemenKes RI, 2015). Kunjungan pada bayi Ny.”W”
dilakukan sebanyak 3 kali yaitu 19 jam, 5 hari dan 19 hari.
Pada kunjungan ke I (19 jam), bayi telah mendapatkan ASI
awal, tali pusat terbungkus kasa steril dan kehangatan bayi terjaga.
Hal ini sesuai dengan teori, yaitu pemberian inisiasi menyusu dini
(IMD) dengan melakukan hubungan antara ibu dan BBL yang
bertujuan untuk menjaga bayi agar tetap sehat dengan cara mencegah
hipotermia (Saleha, 2009:6). Berdasarkan hasil penelitian bahwa
kontak kulit ke kulit pada BBL sama efektifnya dengan pemanas bayi
yang dapat mencegah kehilangan panas pada bayi baru lahir
(Hutagaol, dkk, 2014). Bayi Ny.“F” telah diberikan salep mata untuk
mencegah terjadinya infeksi pada mata dan telah diberikan suntik
vitamin K dengan dosis 1 mg dalam 0,5 ml pada 1 jam setelah
melahirkan untuk mencegah terjadinya perdarahan ke otak bayi.
(KemenKes RI, 2015:38-39). Bayi telah dimandikan setelah 19 jam
bersalin dan telah diberikan imunisasi dasar yang pertama yaitu HB-0
diberikan 0,5 ml secara IM di paha kanan bagian luar. Berdasarkan
teori Hb-0 dapat diberikan pada 0-7 hari kelahiran. (Depkes, 2015).
Pada kunjungan ke II (5 hari) bayi dalam kondisi baik, tali
pusat sudah lepas pada hari ke-5 pukul 07.30 WIB, dan sedikit kuning
pada bagian dada. Ibu mengatakan bayi menyusu kuat dan sering ASI
yang keluar banyak. Hal ini merupakan ikterus fisiologis yang
biasanya muncul setelah 24-72 jam setelah lahir dan akan menghilang
sebelum usia 2 minggu, tetapi jika dibiarkan pun akan berakibat
bahaya pada bayi. Sehingga penulis menyarankan agar tetap diberikan
ASI sesering mungkin dan menyarankan agar bayinya dijemur dipagi
hari karena tubuh manusia memerlukan asupan Vitamin D. Selain itu
sinar matahari dapat membantu memecah bilirubin dalam darah bayi
sehingga kadarnya menurun dan kembali normal.
Pada kunjungan Neonatus III (KN III) 19 hari pemeriksaan
dilakukan sama seperti pada KN II, pada bayi Ny.”F” tidak ada tanda-
tanda infeksi, bayi telah mendapatkan cukup ASI, kehangatan bayi
terjaga dan tali pusat terlepas pada hari ke 5, bayi sudah tidak kuning
lagi dan selalu menyusu dengan kuat dan sering. Pada usia 1 bulan
lebih bayi Ny”F” diberikan imunisasi BCG dan Polio 1 di Puskesmas.
menurut PerMenKes tahun 2017, pemberian BCG optimal diberikan
saat bayi usia 1-2 bulan, dapat diberikan sampai usia <1 tahun tanpa
perlu melakukan tes mantoux.

5. Pendokumentasian
Pendokumentasian telah dilakukan dengan menggunakan
metode SOAP sesuai dengan teori bahwa SOAP merupakan catatan
yang bersifat sederhana, jelas, logis dan tertulis. Seorang bidan
hendaknya menggunakan SOAP setiap kali bertemu dengan kliennya
(Asrinah, 2010 :158-160)
C. Keterbatasan Studi Kasus
Dalam memberikan asuhan kebidanan komprehensif terhadap Ny
“F” di temui beberapa hambatan dan keterbatasan yang menyebabkan
pelaksanaan studi kasus tidak berjalan dengan maksimal. Keterbatasan-
keterbatasan tersebut antara lain adalah :
1. Penjaringan pasien
Kesulitan yang ditemui pada awal pelaksanaan studi kasus
adalah dalam hal penjaringan pasien. Untuk menemukan pasien yang
sesuai dengan persyaratan yang diajukan dari pihak institusi sangatlah
sulit. Beberapa pasien pun tidak bersedia untuk dijadikan subjek
penulis dalam studi kasus ini dengan berbagai alasan.
2. Waktu yang terbatas
Pelaksanaan asuhan kebidanan komprehensif yang bersamaan
dengan kegiatan PKK, Waktu yang tersedia untuk pelaksanaan asuhan
terkadang sangat terbatas terbagi dengan tugas laporan-laporan selain
Laporan Tugas Akhir, sehingga menyebabkan kurang maksimalnya
asuhan yang diberikan dan keterlambatan penyusunan Laporan Tugas
Akhir.
BAB V
BAB III : SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Setelah penulis memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif
kepada Ny “F” di PMB “P” Kota Cimahi, mulai dari masa kehamilan,
persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan Keluarga Berencana.
1. Kehamilan
Masa kehamilan Ny “F” pada masa kehamilannya tidak ada penyulit
atau kelainan apapun, hanya saja Ny “F” mengalami
Ketidaknyamanan pada Trimester III, sehingga penulis tertarik untuk
memberikan asuhan selama Masa Kehamilan.
2. Persalinan
Masa persalinan Ny ”F” tidak mengalami komplikasi dan penyulit
apapun, semua berjalan dengan lancar mulai dari kala I-IV.
3. Nifas
Asuhan masa nifas telah diberikan sampai KF 3. Proses masa nifas Ny
“F” berjalan dengan normal tanpa adanya gangguan, penyulit maupun
komplikasi yang menyertai selama masa nifas.
4. BBL
Asuhan bayi baru lahir telah diberikan sampai KN 3 dalam
pemeriksaan bayi baru lahir normal tidak ada keluhan, kelainan, tanda
bahaya baru lahir, dan penyulit apapun.
5. Pendokumentasian
Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada Ny ‘’F’’ telah dilakukan
berdasarkan asuhan yang diberikan dimulai dari masa kehamilan,
persalinan, nifas, dan bayi baru lahir telah terlampir dalam SOAP dan
partograf.

B. Saran
1. Bagi Stikes Budiluhur Cimahi
Diharapkan dapat dijadikan sebagai media pembelajaran, informasi
dan bahan perbandingan dengan cara membuat studi kasus, laporan
informasi dan bahan perbandingan untuk kasus mengenai
ketidaknyamanan pada kehamilan trimester III.
2. Bagi PMB ‘’P’’ Kota Cimahi
Tetap menjaga kualitas dan mutu pelayanan yang telah diberikan serta
lebih meningkatkan asuhan kebidanan yang diberikan sehingga dapat
mengaplikasikan teori di lahan praktik dalam melakukan asuhan
kebidanan kepada pasien sesuai dengan standar asuhan kebidanan
serta semoga menjadi bahan evaluasi untuk pelayanan kedepannya.
3. Penulis selanjutnya
Studi kasus ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu
informasi untuk meningkatkan pengetahuan dan menambah
pengalaman dalam memberikan asuhan kebidanan komprehensif
kepada ibu maupun bayinya pada masa kehamilan, persalinan, Bayi
Baru Lahir (BBL), nifas, terutama pada ibu hamil dengan
ketidaknyamanan pada trimester III serta dapat dijadikan sebagai
bahan referensi untuk melakukan studi kasus selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Penulisan daftar pustaka menggunakan aplikasi microsoft word yang terdapat


pada tollbar references, dengan style IEEE

Anda mungkin juga menyukai