DOSEN PEMBIMBING :
Imelda, S.SiT, M.Bmd
Oleh :
DESMAYETTY
PO.71242200026
Laporan Individu Mata kuliah Praktik Asuhan Kebidanan berbasis Komunitas Dalam
kontek Continuity Of Care Pada Keluarga An. M dan Ny. S Ini Telah disetujui Tanggal
Februari 2021
(Imelda, S.SiT.M.Bmd)
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada Penulis sehingga dapat menyelesaikan
laporan kelomok asuhan kebidanan Komunitas di RT 07 kelurahan penyengat rendah
Kecamatan Telanai Pura Kota jambi. Sholawat serta Salam tak lupa penulis panjatkan
kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW yang telah membawa safa’at dan
ridhonya.
Dalam penyusunan laporan kelompok ini Penulis banyak mengalami hambatan
dan kesulitan akan tetapi atas bimbingan serta arahan dari para pembimbing dan
dukungan semua sehingga Penulis dapat menyelesaikan laporan kelompok ini. Untuk
itu Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Rusmimpong, S. Pd, M. Kes Selaku Di Rektur Poltekkes Kemenkes Jambi.
2. Ibu Hj. Suryani, S.Pd, MPH selaku Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik
Kemenkes Jambi.
3. Ibu Lia Artika Sari, M.Keb selaku Kaprodi Profesi Kebidanan Politeknik
Kemenkes Jambi.
4. Ibu Imelda, S.SiT, M.Bmd selaku pembimbing lapangan Mata Kuliah Asuhan
Kebidanan Komunitas.
5. Dosen TIM Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas.
6. Ibu Nur Basmeli, SP selaku Lurah di Kelurahan Penyengat Rendah Kota Jambi.
7. Bapak Hafli selaku Ketua Rt. 07 Kelurahan Penyengat Rendah Kota Jambi.
8. Teman-teman mahasiswa angkatan kedua Program Studi Profesi Kebidanan
Politeknik Kesehatan Kemenkes jambi.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan asuhan kebidanan
pemberdayaan perempuan di komunitas ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................................ii
KATA PENGANTAR......................................................................................................iii
DAFTAR ISI......................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan............................................................................................................2
1.4 Manfaat..........................................................................................................3
1.5 Ruang Lingkup..............................................................................................3
BAB II TINJAUAN TEORI...............................................................................................4
2.1 Konsep Dasar Kebidanan Komunitas.............................................................4
2.2 Perawatan Kesehatan Masyarakat.........................................................5
2.3 Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan Komunitas............................8
BAB III TINJAUAN KASUS..........................................................................................24
3.1 Pengkajian Data..........................................................................................24
3.2 Analisa Data.................................................................................................34
3.3 Perencanaan.................................................................................................37
3.4 Pelaksanaan..................................................................................................39
3.5 Evaluasi........................................................................................................40
BAB IV PENUTUP.........................................................................................................42
5.1 Kesimpulan......................................................................................................42
5.2 Saran.................................................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
keterikitan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing – masing
yang merupakan bagian dari keluarga ( Elly Dwi W, bahan ajar kebidanan
komunitas,2018 ).
Wanita dan Ibu adalah dua sosok yang tidak pernah lepas dari kehidupan
kita. Tanpa sosok Ibu kita tidak akan pernah ada di dunia ini. Bahkan banyak
orang-orang hebat yang tidak akan pernah bisa menjadi hebat tanpa didukung
dengan sosok wanita hebat di belakangnya. Ada begitu banyak definisi dan arti
dari wanita namun semua arti dan definisi itu bersumber pada satu kesimpulan,
bahwa wanita adalah sosok yang sangat hebat terlepas dari segala kekurangan
yang dimilikinya ( Elly Dwi W, bahan ajar kebidanan komunitas,2018 ).
Asuhan kebidanan pada keluarga merupakan asuhan kebidanan komunitas
dimana pelayanan kebidanan komunitas merupakan upaya yang dilakukan bidan
untuk pemecahan terhadap masalah kesehatan lansia di dalam keluarga dan
masyarakat supaya keluarga dan masyarakat selalu berada dalam kondisi
kesehatan yang optimal. Kegiatan pelayanan kebidanan komunitas termasuk di
dalamnya adalah penyuluhan dan nasihat tentang kesehatan, pemeliharaan
kesehatan lansia, pengobatan sederhana bagi ibu dan balita, perbaikan gizi
keluarga, imunisasi ibu dan anak, pertolongan persalinan serta pelayanan KB
( Elly Dwi W, bahan ajar kebidanan komunitas,2018 ).
Yang menjadi sasaran kebidanan komunitas yaitu ibu (prahamil, hamil,
bersalin, nifas), anak (bayi baru lahir, balita, anak pra sekolah, remaja), keluarga
(wanita dengan gangguan sistem reproduksi), masyarakat. Yang menjadi sasaran
utama adalah ibu dan anak dalam keluarga.
Keluarga Tn. S merupakan salah satu keluarga yang mempunyai masalah
kesehatan. Keluarga Tn. S merupakan keluarga kecil yang sederhana. Dalam satu
rumah Keluarga Tn. S hanya ada satu KK, yang terdiri dari Ayah, Ibu dan Anak.
Permasalahan kesehatan keluarga Tn. S yang paling menonjol adalah Ny. N
kurangnya pengetahuan tentang masa menopause.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah akhir praktik kebidanan komunitas, mahasiswa mampu
melaksanakan asuhan kebidanan komunitas secara komprehensif.
2. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan praktik kebidanan komunitas mahasiswa dapat :
a. Melakukan pengkajian kepada keluarga Tn. S khususnya tentang
menopause
b. Menginterpretasikan masalah apa saja yang terjadi pada keluarga Tn. S
c. Menentukan diagnose potensial apa yang terjadi pada keluarga binaan
d. Menentukan antisipasi masalah
e. Melakukan perencanaan terhadap masalah yang terjadi
f. Melaksanaan perencanaan yang telah dibuat
g. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilaksanakan
C. Manfaat
1. Keluarga
Diharapkan dapat menambah ilmu dan pemberdayaan keluarga dalam
menghadapi anggota keluarga dalam masa menopause.
2. Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa mampu mengaplikasikan antara teori yang diperoleh
di akademik dengan praktek – praktek yang dihadapkan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Keluarga
Keluarga (bahasa Sanskerta: "kulawarga"; "ras" dan "warga" yang berarti
"anggota") adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki
hubungan darah(Wikipedia, 2009).
Menurut Departemen Kesehatan RI ( 2009 ), keluarga merupakan unit terkecil
dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul
dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Sedangkan menurut Salvicion dan Ara Celis (2005), keluarga adalah dua atau
lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan
atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu
sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta
mempertahankan suatu kebudayaan.
6. Pengertian Rokok
7. Perokok aktif
3. Mata pedih.
8. Perokok Pasif
Perokok Pasif adalah seseorang atau sekelompok orang yang menghirup asap
rokok orang lain. Telah terbukti bahwa perokok pasif mengalami risiko gangguan
kesehatan yang sama seperti perokok aktif, yaitu orang yang menghirup asap
rokoknya sendiri.
Adapun gejala awal yang dapat timbul pada perokok pasif :
a. Mata pedih
b. Hidung beringus
a. Kanker paru-paru,
d. Emfisema,
e. Flu dan alergi, serta berbagai penyakit pada organ tubuh seperti yang disebutkan
di atas.
Setiap batang rokok mengandung lebih dari 4000 jenis bahan kimia berbahaya
bagi tubuh. Empat ratus diantaranya bisa berefek racun, sedangkan 40 diantaranya
bisa mengakibatkan kanker. Ini adalah sebagaian dari contoh-contohnya :
a. Nikotin
Nikotin merupakan zat yang menyebabkan adiksi (ketagihan) dengan toleransi tinggi,
yaitu semakin lama dikonsumsi semakin bertambah. Gejala-gejala ketagihan juga
terjadi pada seseorang yang mulai berhenti merokok. Memang pada awalnya nikotin
dapat merangsang kerja otak, sehingga si perokok menjadi cerdas. Namun, apabila hal
ini terjadi secara terus-menerus, maka justru akan melemahkan kecerdasan otak itu
sendiri. Hal ini diakibatkan oleh nikotin yang memacu produksi hormon adrenalin.
Terpacunya produksi hormon ini akan menyebabkan denyut jantung lebih cepat dan
jantung bekerja lebih kuat. Jantung akan memerlukan lebih banyak oksigen dari
biasanya. Otomatis, risiko terjadinya serangan jantung koroner akan lebih tinggi.
Gas berbahaya ini seharusnya hanya ada dalam pembuangan asap kendaraan. Namun,
dengan adanya sumbangan dari para perokok, gas yang juga dapat berikatan kuat
dengan haemoglobin darah ini menjadi lebih banyak di udara dan di dalam tubuh
manusia. Dengan adanya karbon monoksida (CO) yang berikatan
dengan haemoglobin darah, maka jantung seorang perokok yang memerlukan lebih
banyak oksigen ternyata mendapat oksigen lebih sedikit. Ini akan menyebabkan
bertambahnya risiko penyakit jantung dan paru-paru, serta penyakit saluran nafas.
Selain sesak nafas, batuk terus-menerus, stamina serta daya tahan tubuh si perokok
juga berangsur-angsur akan menurun. Terganggunya sistem peredaran darah normal,
yaitu dengan adanya gas karbon monoksida pada darah, juga akan mengakibatkan
rusaknya pembuluh darah sebagai distributor aliran darah. Akan terdapat endapan-
endapan lemak sehingga pembuluh darah akan tersumbat. Hal ini meningkatkan lagi
risiko terkena serangan jantung ataupun mati mendadak.
c. Tar
Tar biasanya digunakan untuk mengaspal jalan raya. Apabila terdapat pada tubuh
melalui menghisap rokok, maka secara berangsur-angsur dan pasti, akan
menyebabkan kanker. Beberapa contohnya adalah benzoa pyrene, nitrosamine, B-
naphthylamine, dan nikel.
e. Aseton
Aseton adalah zat yang digunakan untuk melunturkan cat. Bisa dibayangkan
bahayanya, apabila zat ini berada dalam tubuh kita.
f. Formaldehid
Formaldehid atau lebih sering kita kenal sebagai zat formalin, digunakan untuk
mengawetkan mayat.
g. Kadmium
h. Arsenik
Seperti DDT, arsenik merupakan bahan kimia yang sering digunakan untuk
membasmi seranga-serangga pengganggu. Biasanya kutu atau serangga
sekelasnya akan mempan bila diberantas dengan arsenik ini
i. Ammonia
j. Polonium-210
Bahan ini merupakan salah satu zat radioaktif, yaitu zat yang mampu
mengeluarkan radiasi aktif, yang bisa menyebabkan perubahan struktur dan fungsi
sel normal. Bahan -bahan radioaktif juga bisa menyebabkan kanker.
k. Hidrogen sianida
Hidrogen sianida merupakan bahan yang digunakan sebagai racun dalam bentuk
gas.
l. Vinil klorida
m. Naftalena
Seperti DDT dan arsenik, bahan ini terdapat pada obat-obat pembasmi serangga.
10. Penyakit yang Ditimbulkan Oleh Rokok
a.Rambut rontok
b. Katarak
Merokok dipercaya dapat memperburuk kondisis mata yaitu memutihnya lensa mata
yang menghalangi masuknya cahaya dan menyebabkan kebutaan, 40 % lebih terjadi
pada perokok. Rokok dapat menyebabkan katarak dengan 2 cara, yaitu cara
mengiritasi mata dan dengan terlepasnya zat-zat kimia dalam paru yang oleh aliran
darah dibawa sampai ke mata. Merokok dapat juga dihubungkan dengan degrasi
muscular yang berhubungan dengan usia tua yaitu penyakit mata yang tak
tersembuhkan yang disebabkan oleh memburuknya bagian pusat retina yang disebut
Mucula. Mucula ini berfungsi untuk memfokuskan pusat penglihatan di dalam mata
dan mengontrol kemampuan membaca, mengendarai mobil, mengenal wajah dan
warna dan melihat objek secara detail.
c. Kulit keriput
Merokok dapat menyebabkan penuaan dini pada kulit karena rusaknya protein yang
berguna untuk menjaga elastisitas kulit, terkikisnya vitamin A, terhambatnya aliran
darah. Kulit perokok menjadi kering dan keriput terutama disekitar bibir dan mata.
d. Hilangnya pendengaran
e. Kanker kulit
Merokok tidak menyebabkan melanoma (sejenis kanker kulit yang kadang-
kadang menyebabkan kematian) tetapi merokok mengakibatkan meningkatnya
kemungkinan kematian akibat penyakit tersebut. Ditengarai bahwa perokok berisiko
menderita Custaneus Scuamus Cell Cancer sejenis kanker yang meninggalkan bercak
merah pada kulit 2 kali lebih besar dibandingkan dengan non perokok.
f. Caries
g. Enfisema
Selain kanker paru, merokok dapat menyebabkan enfisema yaitu pelebaran dan
rusaknya kantong udara pada paru-paru yang menurunkan kapasitas paru untuk
menghisap oksigen dan melepaskan karbondioksida. Pada kasus yang parah
digunakan Tracheotomy untuk membantu pernafasan pasien. Ibarat suatu sayatan
untuk lubang ventilasi pada tenggorokan sebagai jalan masuk udara ke dalam paru-
paru. Pada kasus Bronkhitis kronis terjadi penumpukan muncus sehingga
mengakibatkan batuk yang terasa nyeri dan kesulitan bernafas.
h. Kerusakan paru
Selain kanker paru dan jantung merokok dapat pula menyebabkan batuk. Dikarenakan
rusaknya kantung udara pada paru yang menurunkan kapasitas paru dan oksigen
untuk melepas oksigen. Bila keadaan ini belanjut akan terjadi penumpukan lendir
sehingga mengakibatkan batuk yang tersa nyeri dan kesulitan bernafas.
Satu diantara tiga kematian di dunia disebabkan oleh penyakit jantung. Pemakaian
tembakau adalah salah satu faktor resiko terbesar untuk penyakit ini. Telah ditetapkan
bahwa asap rokok mengandung lebih dari 40 macam zat racun. Kemungkinan
timbulnya kanker paru dan jantung pada perokok 22 kali lebih besar daripada yang
tidak merokok.
j. Osteoporosis
Karbon monoksida (CO) yaitu zat kimia beracun yang banyak terdapat pada gas
buangan mobil dan asap rokok lebih mudah terikat pada darah dari pada oksigen
sehingga kemampuan darah untuk mengangkat oksigen turun 15% pada perokok.
Akibatnya tulang pada perokok kehilangan densitasnya menjadi lebih mudah patah
atau retak dan penyembuhannya 805 lebih lama. Perokok juga menjadi lebih rentan
terhadap masalah tulang punggung. Sebuah studi menunjukkan bahwa buruh pabrik
yang merokok 5 kali lebih banyak mengalami nyeri punggung setelah terjadi trauma.
k. Penyakit jantung
l. Tukak lambung
m. Diskolori jari-jari
Tar yang terdapat pada asap rokok terakumulasi pada jari-jari dan kuku yang
meninggalkan warna coklat kekuningan.
n. Kanker uterus
o. Kerusakan sperma
Rokok dapat menyebabkan deformasi pada sperma dan kerusakan pada DNA-nya
sehingga mengakibatkan aborsi. Beberapa studi menemukan bahwa pria yang
merokok meningkatkan resiko menjadi ayah dari anak yang berbakat kanker. Rokok
juga memperkecil jumlah sperma dan infertilitas (ketidaksuburan) banyak terjadi pada
perokok.
p. Penyakit Buerger
Terjadinya inflamasi pada arteri, vena, dan saraf terutama di kaki, yang
mengakibatkan terhambatnya aliran darah. Dan jika dibiarkan tanpa perawatan akan
mengarah ke gangrene (matinya jaringan tubuh) sehingga pasien perlu diamputasi.
Agar terhindar dari kebiasaan merokok, maka sepatutnya kita menanamkan keyakinan
yang kuat bahwa kebiasaan merokok tidak akan pernah menguntungkan diri sendiri
dan orang lain. Kita harus terbiasa untuk bersikap asertif, untuk tetap mengatakan
tidak pada rokok. Apabila telah mampu kita terapkan, maka teman sebaya atau
kelompok kita bisa dijadikan kader pendidik sebaya.
Bagi para perokok, khususnya remaja, untuk berhenti dari kebiasaan merokok
bukanlah suatu hal yang mustahil. Apabila remaja meninggalkan kebiasaan merokok
hari ini, maka badan akan terbebas dari nikotin dalam masa 8 jam. Setelah satu
minggu efek dari kebiasaan merokok tersebut akan hilang. Lama-kelamaan, tubuh
akan memperbaiki kerusakannya akibat tembakau dan bahan kimia lain yang pada
rokok. Menghentikan kebiasaan merokok, bisa tetap dilakukan, antara lain dengan
cara sebagai berikut.
c. Cara mengurangi
f. Pengalihan aktivitas
g. Menanamkan sikap asertif pada diri serta pemahaman akan dampak negatif rokok
terhadap kesehatan
j. Senantiasa berdoa
BAB III
PROSES PEMBINAAN
Usia : 50 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
2. Anggota Keluarga
No Nama Tgl L/P Hub. Pendidikan Pekerjaan
Lahir Keluarga
t.a.a
t.a.a
5. Kesehatan akseptor KB
1. Apakah ibu menjadi akseptor KB?
√ Ya, jenis alat kontrasepsi yang digunakan : pil sejak : 15 Tahun..
Tidak ada
Tidak pernah
9. Sebagai remaja putri apakah anda pernah merasa tertekan dengan norma
yang berlaku
Ada, sebutkan ……. √ Tidak ada
7. Pra Menopause
1. Apakah ibu sudah berhenti haid :
Ya, pada usia …. tahun √ belum
8. Kepemilikan
1. Jaminan sosial kesehatan : ada/tidak
Jenis BPJS
√ Petugas kesehatan
Sepeda motor
mobil
9. Kebiasaan kesehatan keluarga (tanyakan perilaku kesehatan yang sering
dilakukan oleh keluarga)
1. Gizi
a. Frekuensi makan 3 kali sehari
b. Waktu makan :
c. Porsi makan :
d. Jenis makanan :
Alasannya : enak
b. Rekreasi :
A. ASPEK KESEJAHTERAAN
1. Berapa kali rata-rata dalam satu hari Ibu makan ?
a. 1 kali b. 2 kali c. 3 kali d. Tidak tentu, jelaskan .....
Tidak
a. Tidak, alasan:
4. Apakah ibu memiliki kesempatan untuk meningkatkan pendidikan oleh suami
atau keluarga ?
a. Ya, dalam bentuk apa ...............................................................
b. √Tidak, mengapa : tidak bekerja
5. Apakah ibu pernah mengalami tindakan kekerasan dalam bentuk fisik,
seperti; ditampar, dipukul, ditendang, dianiaya oleh suami ?
a. Ya, apa alasannya suami.............................................................................
b. √Tidak.
6. Apakah ibu pernah mengalami tindakan kekerasan psikis, seperti; dihina,
disudutkan atau dilecehkan oleh suami ?
a. Ya, apa alasan suami.............................................................................
b. √Tidak.
7. Apakah ibu pernah mengalami tindakan kekerasan sosial, seperti; dilarang
bergaul dengan tetangga, dilarang mengikuti kegiatan di masyarakat oleh
suami ?
a. Ya, apa alasan suami.............................................................................
b. √Tidak
B. AKSES
1. Apakah ibu mengetahui dimana saja tempat pelayanan kesehatan yang dapat
dikunjungi setiap saat ?
a. √Ya, jelaskan ...............................................................
b. Tidak, jelaskan ...........................................................
2. Dimanakah ibu memeriksakan kesehatan jika sakit ?
a. √Bidan b. Puskesmas c. Rumah Sakit d. Lainnya,
sebutkan ........Dokter Praktek...............
1. Berapa jauh tempat pelayanan kesehatan dengan tempat tinggal ibu ?
a. < 1 km b. √1 – 5 km c. 5 – 10 km d. > 10 km
2. Apakah tenaga kesehatan, misalnya Bidan desa selalu ada ditempat dan dapat
dengan mudah ditemui oleh Ibu ?
a. √Ya, jelaskan bidan tinggal di tempat
b. Tidak, jelaskan ...........................................
5. Apakah saat mendapatkan pelayanan kesehatan ibu dilayani dengan baik dan
ramah oleh petugas kesehatan ?
a. √Ya, jelaskan selalu mendengarkan keluhan dengan baik
b. Tidak, jelaskan ..........................................
6. Apakah biaya pelayanan kesehatan yang ada di tempat ibu terjangku dengan
kondisi keuangan keluarga ?
a. √Ya, jelaskan : pakai BPJS
b. Tidak, jelaskan .................................................
7. Apakah pelayanan KB yang ada cukup lengkap sesuai dengan pilihan Ibu ?
a. √Ya, jelaskan ........................................................
b. Tidak, jelaskan ........................
8. Apakah harga kontransepsi yang ada terjangkau oleh kondisi keuangan Ibu ?
a. √Ya, jelaskan pakai BPJS
b. Tidak, jelaskan .......................
9. Apakah ibu memiliki jamban keluarga sendiri ?
a. √Ya, jelaskan, dibelakang rumah
b. Tidak, mengapa ...................
10. Apakah ibu dan keluarga telah memiliki tempat tinggal/rumah sendiri ?
a. √Ya, jelaskan sejak kapan : 15 tahun
b. Tidak, jelaskan .............................................
11. Apakah ibu memiliki ruang/kamar tempat istirahat sendiri bersama suami ?
a. √Ya, jelaskan : terpisah dengan anak
b. Tidak, jelaskan ............................
12. Apakah ibu memiliki tabungan sendiri ?
a. √Ya, jelaskan untuk apa jaga-jaga jika ada keperluan mendadak
b. Tidak, jelaskan mengapa ...............................
13. Apakah ibu dapat dengan mudah memperoleh pinjaman kredit untuk
peningkatan ekonomi dari pemerintah ?
a. √Ya, jelaskan untuk keperluan usaha ketring
b. Tidak, jelaskan ..............................................
14. Apakah ibu memiliki kesempatan untuk meningkatkan pendidikan yang
disediakan oleh pemerintah ?
a. √Ya, jelaskan : meningkatkan keterampilan
b. Tidak, jelaskan ......................................
15. Apakah ditempat ibu ada fasilitas sosial yang dapat digunakan untuk tempat
berkumpul kaum perempuan ?
a. Ya, jelaskan .......................................
b. √Tidak jelaskan,..................................
C. KESADARAN KRITIS
b. Tidak, alasan,...........................................................................
10. Apakah ibu masih percaya, jika seorang ibu meninggal karena melahirkan
disebut mati sahid ?
a. √Ya, jelas mengapa ada dalam agama
D. PARTISIPASI
3. Apakah pendapat atau saran ibu selalu diterima atau didengar oleh suami ?
4. Apakah ibu memiliki kesempatan untuk memutuskan hamil atau tidak hamil
dan jumlah anak dalam keluarga ?
5. Apakah ibu selalu dilibatkan dalam kegiatan sosial di masyarakat, seperti PKK,
Posyandu ?
b. Tidak, alasannya................................................................
E. KONTROL
1. Apakah ibu memiliki kuasa untuk menentukan keputusan hamil, tidak hamil
dan menentukan berapa jumlah anak yang diinginkan di keluarga ?
a. Ya, alasannya : .............................
b. √Tidak, alasannya. berembuk
2. Apakah ibu memiliki kuasa untuk menentukan pilihan ber KB atau tidak?
b. √Ya, alasannya .........................................................
c. Tidak, alasannya ....................................................
3. Apakah ibu memiliki kuasa untuk mengatur hak-hak kesehatan reproduksi
ibu sendiri ?
a. √Ya, alasannya selalu berdiskusi
b. Tidak, alasannya .........................................................
4. Apakah ibu memiliki kuasa menolak ajakan suami untuk melakukan hubungan
intim ketika ibu tidak siap ?
a. √Ya, alasannya dengan alasan yang tepat
b. Tidak, alasanya..........................................................
5. Apakah ibu memiliki kuasa untuk memilih sendiri pemeriksaan kehamilan dan
pertolongan persalinan ke bidan atau ke dokter ?
a. √Ya, alasannya sesuai dengan kenyamanan ibu
b. Tidak, alasannya ..................................................
6. Apakah ibu memiliki kuasa untuk mengatur pengelolaan penghasilan keluarga ?
a. √Ya, alasannya istri yangpintar mengatur keuangan
b. Tidak, alasannya ........................................................
7. Apakah ibu memiliki kuasa untuk mengatur penghasilan ibu sendiri ?
a. √Ya, alasannya uang yang ibu peroleh untuk menambah kebutuhan keluarga
b. Tidak, alasannya ...................................................................................
8. Apakah ibu memiliki kuasa untuk mengontrol kebijakan pembangunan di desa
ibu yang berkaitan dengan pemberdayaan perempuan ?
a. Ya, dalam bentuk ................................................
b. √Tidak, alasannya dilakukan bersama-sama secara musyawarah
9. Apakah ibu memiliki kuasa untuk menolak kebijakan pembangunan yang akan
merugikan kaum perempuan ?
a. Ya, alasannya ......................................................
b. √Tidak, alasannya selalu bermusyawarah
Jambi, 2021
Pewawancara
Desmayetty
B. Identifikasi, Analisis, Prioritas Masalah
1. Identifikasi Masalah Kesehatan Keluarga
a. Ancaman Kesehatan
1) Kurangnya Kesadaran tentang bahaya merokok
2) Kurangnya Pengetahuan tentang menopause
b. Situasi Krisis
Tidak ada
2. Melakukan penyuluhan
2. Dengan tahunya Tn. S dan
tentang bahaya merokok
keluarga tentang bahaya
merokok maka Tn. S akan
menyadari perilakunya yang
kurang baik, dan keluarga bisa
mengingatkan Tn. S agar dapat
mengurangi bahkan dapat
berhenti secara total.
6. Pelaksaanaan
Nama : Ny. N N0. RM : Rt 07 Penyengat rendah
Umur : 45 Tahun Tanggal : 22-02-2021
Masalah : Haid tidak teratur, suami perokok, lingkungan kurang bersih
TANGGAL NAMA
/ CATATAN PELAKSANAAN &
Pkl PARAF
:22-02-2021 1. Melakukan penyuluhan dan konseling tentang tentang
menopouse kepada Ny. N
a. Pengetian menopouse
b. Tahap-tahap menopouse
c. Gejala menopouse
d. Perubahan yang terjadi pada menopouse
e. Cara mengatasi menopouse
2. Melakukan penyuluhan tentang bahaya merokok
a. Pengertian rokok
b. Alasan orang merokok
c. Pengertian rokok aktif
d. Pengertian rokok pasif
e. Bahan-bahan rokok yang berbahaya bagi
kesehatan
f. Penyakit yang ditimbulkan akibat merokok
7. Evaluasi
Nama : Ny. N N0. RM : Rt 07 Penyengat rendah
Umur : 45 Tahun Tanggal : 01-03-2021
Masalah : Haid tidak teratur, suami perokok, lingkungan kurang bersih
TANGGAL NAMA
/ EVALUASI &
Pkl PARAF
01-03-2021 1. Ibu mengetahui dan memahami tentang tentang
menopouse
g. Pengetian menopouse
h. Tahap-tahap menopouse
i. Gejala menopouse
j. Perubahan yang terjadi pada menopouse
k. Cara mengatasi menopouse
2. Ibu dan keluarga mengetahui tentang bahaya merokok
a. Pengertian rokok
b. Alasan orang merokok
c. Pengertian rokok aktif
d. Pengertian rokok pasif
e. Bahan-bahan rokok yang berbahaya bagi kesehatan
f. Penyakit yang ditimbulkan akibat merokok
A.
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
A. KESIMPULAN
Setelah akhir praktik kebidanan komunitas, mahasiswa mampu
melaksanakan asuhan kebidanan komunitas secara komprehensif meliputi :
1. Pengkajian terhadap keluarga Tn.S khususnya masalah menopause
2. Menginterpretasikan masalah apa saja yang terjadi pada keluarga Tn. S
3. Menentukan diagnose potensial apa yang terjadi pada keluarga binaan
4. Menentukan antisipasi masalah
5. Melakukan perencanaan terhadap masalah yang terjadi
6. Melaksanaan perencanaan yang telah dibuat
7. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilaksanakan
B. SARAN
1. Bagi keluarga
a. Sebaiknya Ny. N mengerti dan iklas dalam menghadapi masa
menopause
b. Sebaiknya keluarga Tn.S lebih memperhatikan tentang bagaimana
menghadapi masa menopause dan berniat untuk memberhentikan
merokoknya yang tidak berguna dan merusak kesehatan..
2. Bagi Mahasiswa
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam mengelola asuhan
kebidanan komunitas sehingga dapat mengaplikasi teori - teori yang ada
dengan keadaan yang ada di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
https://dinkes.bantenprov.go.id/read/berita/488/PENGERTIAN-MEROKOK-DAN-
AKIBATNYA.html