Asuhan Kebidanan Komunitas Pada Keluarga
Asuhan Kebidanan Komunitas Pada Keluarga
K
DENGAN MENOPAUSE Di RT 17 RW 07
DUSUN PAGEDANGAN DESA WONOKAMPIR
KECAMATAN WATUMALANG
KABUPATEN WONOSOBO
Disusun oleh :
Nama : Fajria Hartiningrum
NIM : 4.1.10.017
Mengesahkan
Koor.Praktek Kebidanan Pembimbing
Komunitas
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada Penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan individu praktek
kebidanan komunitas yang berjudul “ ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA
KELUARGA Tn. A KHUSUSNYA Ny.K DENGAN MENOPAUSE Di RT 17 RW 07 DUSUN
PAGEDANGAN DESA WONOKAMPIR DESA WONOKAMPIR KECAMATAN
WATUMALANG KABUPATEN WONOSOBO”. Sholawat serta salam tak lupa Penulis
panjatkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW yang telah membawa safa’at dan
ridhonya.
Adapun penyusunan laporan ini diajukan untuk melengkapi tugas praktek kebidanan
komunitas.
Dalam penyusunan laporan individu ini Penulis banyak mengalami hambatan dan
kesulitan akan tetapi atas bimbingan serta arahan dari para pembimbing dan dukungan semua
sehingga Penulis dapat menyelesaikan laporan individu ini dengan baik. Untuk itu Penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. dr. Noer Ali Udin BSS, Sp. THT selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sains Al
Qur’an Jawa Tengah di Wonosobo
2. Nuri, S.ST selaku Kaprodi D-III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sains Al
Qur’an Jawa Tengah di Wonosobo
3. Fibrinika Tuta Setiani, S.SiT selaku koordinator praktek kebidanan komunitas
4. Dewi Candra Resmi, S.SiT selaku Pembimbing
5. Seluruh dosen dan staf Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sains Al Qur’an Jawa Tengah di
Wonosobo
6. Bapak Mahrum Tri Santoso selaku kepala desa Wonokampir
7. Bapak Akhmad Hisam selaku kepala dusun pagedangan
8. Bapak Abdul sakur dan keluarga
9. Seluruh warga desa Wonokampir pada umumnya dan warga dusun Pagedangan khususnya.
10. Kedua Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan, doa serta segala fasilitas
dalam penyusunan laporan individu ini.
11. Teman-teman mahasiswa angkatan pertama Program Studi D- III Kebidanan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Sains Al Qur’an Jawa Tengah di Wonosobo
12. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini yang tidak bisa disebutkan
satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan asuhan kebidanan komunitas ini
masih jauh dari sempurna. Untuk itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Akhir kata, Penulis hanya dapat berharap agar laporan asuhan kebidanan komunitas ini
dapat berguna bagi semua pihak serta menjadi sesuatu yang berarti dari usaha penulis selama ini.
Wonosobo……………2013
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Tujuan Umum dan Khusus
C. Manfaat
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Konsep Keluarga
B. Manajemen / Asuhan Kebidanan pada Keluarga
C. Teori yang bersangkutan dengan masalah
BAB III ASUHAN / MANAJEMEN KEBIDANAN PADA KELUARGA
A. Pengakajian
B. Analisa Data
C. Perumusan Masalah
D. Perencanaan
E. Pelaksanaan
F. Evaluasi
BAB IV PEMBAHASAN KASUS
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
Lampiran – lampiran
SAP
Leafleat
BAB I
PENDAHULUAN
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah akhir praktik kebidanan komunitas, mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan
komunitas secara komprehensif.
b. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan praktik kebidanan komunitas mahasiswa dapat :
1.Melakukan pengkajian kepada keluarga Tn. A kususnya tentang menopause
2.Menginterpretasikan masalah apa saja yang terjadi pada keluarga Tn. A
3.Menentukan diagnose potensial apa yang terjadi pada keluarga binaan
4.Menentukan antisipasi masalah
5.Melakukan perencanaan terhadap masalah yang terjadi
6.Melaksanaan perencanaan yang telah dibuat
7.Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilaksanakan
C. Manfaat
1.Dalam laporan kebidanan komunitas ini penulis berharap dapat bermanfaat bagi :
a. Keluarga
Diharapkan dapat mengurangi kecemasan keluarga tentang keluhan yang dialami selama
masalah itu terjadi.
b. Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa mampu mengaplikasikan antara teori yang diperoleh di akademik dengan
praktek – praktek yang dihadapkan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Keluarga
Keluarga (bahasa Sanskerta: "kulawarga"; "ras" dan "warga" yang berarti "anggota")
adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan
darah(Wikipedia, 2009).
Menurut Departemen Kesehatan RI ( 2009 ), keluarga merupakan unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di
suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Sedangkan menurut Salvicion dan Ara Celis (2005), keluarga adalah dua atau lebih dari
dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan
dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam
perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.
a. Struktur Keluarga
Struktur keluarga ada beberapa macam, diantaranya :
1) Patriakal, yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah dipihak ayah.
2) Matriakal, yang dominan dan memegang kekuasan dalam keluarga adalah dipihak ibu.
3) Equalitarian, yang memegang kekuasan dalam keluarga adalah ayah dan ibu.
4) Patrilokal, adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.
5) Keluarga Kawinan adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluaraga, dan
beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suatu
atau istri.
b. Ciri-Ciri Keluarga
Ciri-ciri struktur keluarga menurut Anderson Carter :
1) Terorganisasi
Adalah saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota keluarga.
2) Ada keterbatasan
Adalah setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga mempunyai keterbatasan
dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.
3) Ada perbedaan dan kekhususan
Adalah setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing-masing.
c. Bentuk-Bentuk Keluarga
1) Nuclear Family (keluarga inti)
Adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak.
2) Extendet Family (Keluarga Besar)
Adalah keluarga inti di tambah dengan sanak saudara misalnya: nenek, kakek, keponakan,
saudara sepupu, paman, bibi, dan sebagainya.
3) Serial Family (Keluarga Berantai)
Adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari 2x dan merupakan
satu keluarga inti.
d. Peran Keluarga
Menurut Hartan dan Hunt peran keluarga terdiri dari sebagai berikut :
1) Peran Ayah.
Ayah sebagai suami dari istri dan ayah bagi anak-anaknya berperan mencari nafkah, pendidikan,
perlindungan dan member rasa aman sebagai kepala keluarga, sebagai kelompok masyarakat.
2) Peran Ibu
Sebagai istri dan suami dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peran mengurus rumah
tangga pengasuh anak-anaknya dan sebagai satu kelompok dari peran sentral darianggota
masyarakat dan pencari nafkah
3) Peran Anak
Anak melaksanakan perahan psikososial sesuai tingkat perkembangan baik,fisik, mental, social ,
dan spiritual.
e. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga sehari-hari menurut Horton dan Hunt yaitu :
1) Fungsi pengaturan seksual.
Yaitu keluarga merupakan wadah sah baik ditinjau dari agama maupun
maryarakat dalam pengetahuan dan pemuasan keinginan seksual.
2) Fungsi Reproduksi
Yaitu keluarga berfungsi menghasilkan anggota baru sebagai penerus keturunan.
3) Fungsi Perlindungan dan Pemeliharaan
Yaitu memberikan perlindungan dan pemeliharaan terhadap stress.
4) Fungsi Pendidikan
Yaitu keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama karena
anak-anak mengenal pendidikan sejak lahir.
5) Fungsi Sosialisasi
Yaitu individu atau anggota keluargamempelajari kebiasaan ide-ide nilai dan
tingkah laku dalam masyarakat.Melalui lingkungan keluarga.
6) Fungsi Toleran dan Efektif
Yaitu apabila rasa cinta kasih saying dalam keluarga dapat dirasakan oleh semua
anggota maka anggota keluarga akan merasakan kesenangan kegembiraan dan ketentraman
sehingga mereka akan kerasan tinggal dirumah maka keluarga merupakan tempat rekreasi bagi
anggota keluarga.
7) Fungsi Ekonomi.
Yaitu anggota keluarga sebagai penghasil ekonomi terutama orang tua sedangkan
anggota keluarga yang lain atau anak berfungsi sebagai konsumen.
8) Fungsi Status Sosial
Yaitu suatu dasar yang menunjukan kedudukan atau status bagi anggota nya
f. Tugas Keluarga
Pada dasarnya ada 8 tugas pokok dalam keluarga, yaitu :
1) Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya
2) Pemeliharaan sumber-sumbr daya yang ada pada keluarga.
3) Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing.
4) Sosialisasi antar anggota keluarga.
5) Pengaturan jumlah anggota keluarga.
6) Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
7) Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.
8) Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga
2. Tahap-tahap Menopause
a. Pra Menopause
Fase antara usia 40 tahun dan dimulainya fase klimakterium. Gejala-gejala yang timbul pada fase
pra menopause antara lain siklus haid yang tidak teratur, perdarahan haid yang memanjang,
jumlah darah yang banyak, serta nyeri haid.
b. Peri Menopause
Fase peralihan antara masa pra menopause dan masa menopause. Gejala-gejala yang timbul pada
fase peri menopause antara lain siklus haid yang tidak teratur, dan siklus haid yang panjang.
MenopauseØ Haid di alami terakhir akibat menurunnya fungsi estrogen dalam tubuh. Menurut
Luciana (2005), keluhan-keluhan yang timbul pada menopause antara lain keringat malam hi,
mudah marah, sulit tidur, siklus haid tidak teratur, gangguan fungsi seksual, kekeringan vagina,
perubahan pada indera perasa, gelisah, rasa khawatir, sulit konsentrasi, mudah lupa, sering tidak
dapat menahan kencing, nyeri otot sendi, serta depresi.
3. Gejala Menopause
Ketidak teraturan siklus haid
Gejolak rasa panas
Keluar keringat dimalam hari
Kekeringan vagina
Sulit tidur
Kerapuhan tulang
Badan menjadi gemuk
Linu dan nyeri otot sendi
Ingatan menurun
Kecemasan dan mudah tersinggung
Steress
Depresi
4. Perubahan Yang Terjadi Saat Menopause
Perubahan organ reproduksi
Perubahan hormone
Perubahan fisik
Perubahan emosi
Perubahan kulit
Perubahan pada mulut
Perubahan pada indera perasa
5. Cara Mengatasi Menopause
Konsumsi susu, namun jika anda tidak menyukai susu dapat diganti dengan mengkonsumsi tahu,
tempe atau sayur, tentunya dengan dosis yang lebih rendah. Misalnya, 50 gram tempe atau 120
gram tahu yang mengandung fitoestrogen, cukup untuk sehari.
Dalam memasak jenis sayuran apapun jangan terlalu lama karena vitamin yang terdapat dalam
sayuran akan larut dalam air bila dimasak terlalu lama.
Cobalah mengganti minyak goreng dengan minyak zaitun atau mentega rendah kalori untuk
memasak makanan anda baik dalam menumis atau hanya menggoreng biasa, agar tidak terlalu
banyak minyak yang masuk ke dalam tubuh.
Mengkonsumsi vitamin dengan dosis yang tepat, terutama vitamin A dan D. Karena vitamin A
dan D tidak dengan mudah dikeluarkan oleh tubuh, jika berlebihan dapat menimbulkan racun
dalam tubuh. Jangan sembarangan mengkonsumsi vitamin A dan D. Dosisnya harus tepat,
karena kedua vitamin itu tak bisa dikeluarkan begitu saja dari dalam tubuh. Selain itu, jika terus
dikonsumsi, bisa-bisa malah menimbulkan racun di dalam tubuh.
Minuman dan makanan yang harus dihindari untuk memperlambat datangnya menopause antara
lain kafein, kopi, alkohol, minuman bersoda, rempah-rempah dan makanan berlemak.
Bersikap sabar dan berusaha menerima kenyataan, karena bagaimana pun, menopause pasti akan
datang. Tentu saja, anggota keluarga yang lain harus lebih bijaksana menghadapi sikap wanita
yang menopause.
BAB III
Keterangan :
1. : anak laki – laki
2. : anak perempuan
3. : meninggal
4. : garis keturunan
5. : garis perkawinan
6. : tinggal serumah
m. Hubungan antar anggota keluarga
Hubungan antara suami dan istri dari keluarga Tn. A cukup harmonis, terbukti dengan
mereka sangat dekat dan akrab. Hubungan mereka dengan masyarakat juga terlihat harmonis
terbukti dengan mereka sering berinteraksi dalam berbagai kegiatan warga
2. Sifat Keluarga
a. Dalam penagmbilan keputusan yang paling berpengaruh adalah Tn. A dan Ny.K
b. Kebiasaan hidup sehari –hari
Kebiasaan keluarga ini makan 3 kali atau lebih dalam sehari, teratur dengan porsi makan satu
piring sedang dengan nasi jagung, tahu tempe, sayur singkong dan kadang buah – buahan seperti
pisang dan pepaya.
Cara pengolahan makanan diawali dengan mencuci terlebih dahulu sayuran yang akan dimasak.
Menu bervariasi dalam keadan hangat dengan garam beryodium.
Tempat makan di meja makan dengan suasana santai / tenang. Menggunakan alat makan
lengkap, disimpan dilemari makan dengan keadaan tertutup. Sebelum dan sesudah makan
mencuci tangan dengan air. Tidak ada makanan pantangan dan juga tidak mengkhususkan suka
pada sesuatu jenis makanan.
Minum rata – rata anggota keluarga yaitu 7 – 8 gelas per hari berupa air putih, teh dan kopi.
Contoh menu makanan yaitu nasi, sayur singkong, dan tempe goreng.
3. Keluarga Tn. A mempunyai kebiasaan tidur yang cukup mulai jam 21.00 sampai jam 04.30
pada malam hari dan tidur siang 1 jam
4. Sarana hiburan keluarga
Keluarga Tn. A mempunyai sarana hiburan yaitu TV, dan Radio
5. Pemanfaatan waktu senggang
Keluarga Tn.A menggunakan waktu senggang untuk mengobrol dengan tetangga dan melihat
televisi.
6. Eliminasi
Keluarga Tn. A BAB 1 kali di jamban sendiri, BAK 5 – 6 kali pada waktu pagi, siang, sore dan
malam hari dan tidak ada keluhan.
7. Kebiasaan Keluarga yang merugikan adalah merokok
8. Faktor Keluarga Sosial dan Budaya
a. Penghasilan keluarga yang utama yaitu Tn.A sebesar ± Rp 1.000.000,- / bulan. Penghasilan
tambahan tidak ada. Pemanfaatan dana keluarga tiap bulan untuk kebutuhan sehari – hari.
Penggunaan dana tiap bulan cukup. Pengelola keuangan oleh ibu.
b. Kegiatan sosial kemasyarakatan
Keluarga Tn.A aktif dalam kegiatan sosial, hubungan anggota keluarga dengan masyarakat
harmonis.
9. Faktor rumah dan lingkungan
a. Keluarga Tn.A tinggal dirumah sendiri dimana dinding terbuat dari tembok dan kayu ( semi
permanen ) ukuran rumah 10 x 10, lantai semen, ada langit – langit, atap rumah terbuat dari seng,
jenis ventilasi pintu, jendela, keadaan ventilasi memenuhi syarat karena luasnya > 10 %.
Penerangan menggunakan listrik. Cahaya matahari masuk kerumah dengan baik. Pembagian
rumah adalah 2 kamar tidur, dapur, ruang makan, runag tamu, ruang televisi, 1 kamar mandi.
Kebersiahn ruangan cukup baik.
b. Perabotan rumah
Alat masak menggunakan kompor gas dan tungku, tempat penyimpanan perabotan dapur
diletakkan dirak piring.
c. Sampah
Pembuangan sampah di kandang, terletak dekat dengan rumah, jarak tempat sampah dengan
sumber air < 1 m, sampah dibakar di tungku.
d. Sumber air
Keluarga Tn. A menggunakan sumber air minum dari amat air dengan kualitas air jernih dan
tidak terasa. Tidak ada jamban dari tempat penampungan mata air pada radius lebih dari > 10 m
tidak ada sumber pencemaran lain di sekitar sumber penampungan air.
e. Penampungan air minum
Penampungan air minum ditempatkan digentong dalam keadaan tertutup.
f. Jamban Rumah
Keluarga Tn. A mempunyai jamban sendiri.
g. Pembuangan limbah
Jenis air limbah yang berasal dari limbah rumah tangga yang dibuang di selokan belakang
rumah
h. Kandang ternak
Keluarga Tn. A mempunyai kandang ternak yang berada dibelakang rumah berjarak < 1 m
i. Halaman rumah
Keluarga Tn. A memiliki halaman rumah yang terletak dibagian depan rumah.
j. Kamar mandi
Keluarga Tn. A memiliki 1 kamar mandi
k. Denah rumah
k.mandi
U
Kandang
Ruang dapur
Perabotan
Ruang makan
k. tidur
Jamban
Ruang keluarga
k. tidur
Ruang tamu
c. Ibu hamil
Tidak ada ibu hamil yang ada dirumah Tn. A
d. Ibu nifas
e. Tidak ada ibu nifas yang ada dirumah Tn. A
f. Ibu menyusui
Tidak ada ibu menyusui yang ada dirumah Tn. A
g. Keluarga berencana
Istri Tn. A memakai alat kontrasepsi suntik 3 bulanan sudah 22 tahun
h. Pemeriksaan balita
Keluarga Tn. A tidak mempunyai balita
i. Persepsi dan tanggapan keluarga terhadap masalah
Tanggapan keluarga terhadap masalah yang dihadapi selalu dirundingkan dengan anggota
keluarga secara baik –baik bersama anggota keluarga lain. Bila ada anggota keluarga yang tidak
sehat dibawa ke tenaga kesehatan terdekat.
B. Analisis Data
a. Penjajakan Kesehatan Tahap I
1. Ancaman Kesehatan
a) Kurangnya Kesadaran tentang bahaya merokok
b) Kurangnya Pengetahuan tentang menopause
c) Kurangnya pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat
2. Kurang / tidak sehat
Kurang sehat
3. Situasi Krisis
Tidak ada
b. Penjajakan Kesehatan Tahap II
No. Data Masalah kesehatan
1. Ibu tidak mengetahui Ibu tidak mengetahui tentang menopause,
tentang menopause tanda – tanda pre menopause, dan
perubahan fisik dan psikis wanita
menopause
2. Kurangnya pengetahuan Kekurangtahuan keluarga Tn.A tentang
tentang bahaya merokok bahaya merokok terhadap masalah
kesehatan karena kebiasaan merokok dapat
menggangu kesehatan anggota keluarga.
3. Kurangnya pengetahuan Kekurangtahuan keluarga Tn. A bagaimana
tentang perilaku hidup memelihara kebersihan rumah yang dapat
bersih dan sehat memperngaruhi kesehatan
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah akhir praktik kebidanan komunitas, mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan
komunitas secara komprehensif meliputi :
a. Pengkajian terhadap keluarga Tn.A khususnya masalah menopause
b. Menginterpretasikan masalah apa saja yang terjadi pada keluarga
Tn. A
c. Menentukan diagnose potensial apa yang terjadi pada keluarga binaan
d. Menentukan antisipasi masalah
e. Melakukan perencanaan terhadap masalah yang terjadi
f. Melaksanaan perencanaan yang telah dibuat
g. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilaksanakan
B. SARAN
1. Bagi keluarga
a. Sebaiknya Ny.K mulai mempersiapkan diri dalam menghadapi masa menopause
b. Sebaiknya keluarga Tn.A lebih memperhatikan tentang bagaimana menghadapi masa menopause.
2. Bagi Mahasiswa
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam mengelola asuhan kebidanan komunitas
sehingga dapat mengaplikasi teori - teori yang ada dengan keadaan yang ada di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Poskan Komentar
Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Arsip Blog
▼ 2013 (1)
o ▼ Juli (1)
askeb komunitas
Mengenai Saya
princess fajria
saya adalah saya,tak akan pernah sama antara saya,kamu,dan mereka
Lihat profil lengkapku
Template Watermark. Diberdayakan oleh Blogger.