Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN INDIVIDU

ASKEB KOMUNITAS PADA KELUARGA

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA Bp.A RT 02


DESA NGLETIH KECAMATAN KANDAT
KABUPATEN KEDIRI

Oleh :
Rahma Dian Roseshita
NIM : 1741A0203

STIKES SURYA MITRA HUSADA KEDIRI


PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN
TAHUN 2017/2018

ASKEB KOMUNITAS PADA KELUARGA 1


HALAMAN PERSETUJUAN

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA Bp. A RT.02 RW.00


DESA NGLETIH KECAMATAN KANDAT
KABUPATEN KEDIRI

Di ajukan oleh :
Rahma Dian Roseshita
NIM : 1741A0203

LAPORAN ASUHAN KOMUNITAS PADA KELUARGA


INI TELAH DI SETUJUI PADA TANGGAL : 23 September 2018

Dosen PJMK Dosen Pembimbing


Askeb Komunitas Askeb Komunitas

Erma Retnaningtyas, SKM., SST., M.Kes Erma Retnaningtyas, SKM., SST., M.Kes
NIK. 13.07.12.127 NIK. 13.07.12.127

ASKEB KOMUNITAS PADA KELUARGA 2


HALAMAN PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA Bp. A RT.02 RW.00


DESA NGLETIH KECAMATAN KANDAT
KABUPATEN KEDIRI

Di ajukan oleh :
Rahma Dian Roseshita
NIM : 1741A0203

LAPORAN ASUHAN KOMUNITAS PADA KELUARGA


INI TELAH DI SAHKAN OLEH :

Kepala Keluarga Ketua RT 02


Desa Ngletih

H. Afnan S. Pagar Alam, M.Hum Suyanto

Mahasiswa Dosen Pembimbing

Rahma Dian Roseshita Erma Retnaningtyas, SKM., SST., M.Kes


NIK. 13.07.12.127
NIM : 1741A0203

KATA PENGANTAR

ASKEB KOMUNITAS PADA KELUARGA 3


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkanBerkahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan “Asuhan Kebidanan
Komunitas pada Keluarga Tn. A RT 02 RW 00 di Desa Ngletih Kecamatan Kandat
Kabupaten Kediri” dengan baik.
Laporan Asuhan Kebidanan Komunitas pada Keluarga ini disusun untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Askeb Komunitas dengan melakukan kegiatan survey di Desa Ngletih
yang dilakukan dari tanggal 22 September 2017. Laporan ini tidak dapat terselesaikan
tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Bapak Dr. Sandu SiyotoSKM,. M.Kes selaku Ketua Stikes Surya Mitra Husada
Kediri
2. Bapak Suyanto selaku Ketua RT Desa Ngletih.
3. Ibu Nita Dwiastikasari, SST. M.Kes selaku ketua prodi D-IV kebidanan.
4. Ibu Erma Retnaningtyas,.SST,.SKM,.M.Kes Dosen Penangung jawab mata kuliah
askeb komunitas dan juga sebagai dosen pembimbing .
5. Ibu Arifah, S.ST selaku bidan desa Ngletih.
Laporan Individu Asuhan Kebidanan Komunitas ini sebagai tambahan referensi,
melatih mahasiswa untuk memberikan intervensi serta menambah pengetahuan bagi
masyarakat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
kami berharap saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk kebaikan makalah
ini ke depan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pihak.

Kediri, September 2018

Penyusun

DAFTAR ISI

ASKEB KOMUNITAS PADA KELUARGA 4


HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Tujuan ............................................................................................... 2
C. Metode .............................................................................................. 3
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Batasan Keluarga ............................................................................... 4
B. Struktur Keluarga .............................................................................. 4
C. Tinjauan Teori Prioritas Masalah....................................................... 5
BAB III ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS
A. Pengkajian Data ................................................................................. 24
B. Analisis Data ..................................................................................... 33
C. Perumusan Masalah ........................................................................... 33
D. Prioritas Masalah ............................................................................... 34
E. Asuhan Kebidanan ............................................................................ 36
BAB IV PEMBAHASAN KASUS ....................................................................... 40

BAB V PENUTUP
A. Simpulan ............................................................................................ 42
B. Saran .................................................................................................. 43
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB I

ASKEB KOMUNITAS PADA KELUARGA 5


PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG


Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa indikator yang
dapat digunakan.Indikator-indikator tersebut pada umumnya tercermin dalam kondisi
angka kematian, angka kesakitan dan status gizi.Pada bagian ini, derajat kesehatan
masyarakat digambarkan melalui Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu
(AKI), angka morbiditas beberapa penyakit dan status gizi. Sedangkan Kabupaten
Kediri pada tahun 2015 telah menyumbangkan Angka Kematian Ibu sebanyak 33
orang dan Angka Kematian Bayi sebanyak 79 bayi. AKI dan KB yang tinggi
merupakan salah satu masalah kesehatan.
Masalah kesehatan adalah merupakan masalah yang sangat kompleks, oleh
karena itu perlu diupayakan secara menyeluruh dan bersama-sama dengan masyarakat
untuk mengatasinya. Dalam pelaksanaanya, pelayanan kesehatan diupayakan dekat
dengan masyarakat, sehingga strategi pelayanan kesehatan yang utama merupakan
pendekatan yang juga menjadi acuan pelayanan kesehatan yang akan diberikan.
Artinya, upaya pelayanan atau asuhan yang diberikan tersebut merupakan upaya
essensial atau sangat dibutuhkan oleh masyarakat/ komunitas, dan secara universal
upaya tersebut mudah dijangkau (Karwati, 2011).
Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sesuai rencana
strategis Provinsi Jawa Timur Tahun 2013-2018, maka pembangunan kesehatan
dilakukan dengan cara  meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
berkeadilan, mewujudkan sumber daya manusia yang berdaya saing, mewujudkan
peran serta masyarakat dan pemangku kepentingan dalam pembangunan kesehatan,
melaksanakan pelayanan administrasi internal dan pelayanan public yang bermutu.
Salah satu upaya mewujudkan peran serta masyarakat dan pemangku
kepentingan dalam pembangunan kesehatan yaitu meningkatkan
kepedulianmasyarakat akan informasi kesehatan sehingga memberikan nilai positif
bagi pembangunan kesehatan itu sendiri.
Dalam hal ini penulis mengambil kasus pada keluarga Tn. A pada RT. 02 RW
00 Desa Ngletih Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri sebagai bukti pelaksanaan
praktek kebidanan komunitas dan melaksanakan implementasi sesuai dengan prioritas
masalah.
B.       TUJUAN PENULISAN
ASKEB KOMUNITAS PADA KELUARGA 6
1. Tujuan Umum
Dengan diadakannya praktek belajar lapangan asuhan kebidanan komunitas
diharapkan mampu menerapkan teori di lapangan secara nyata.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu menganalisa data yang ada.
b. Mahasiswa mampu merumuskan masalah.
c. Mahasiswa mampu memprioritaskan masalah.
d. Mahasiswa mampu mendiagnosa masalah.
e. Mahasiswa mampu merencanakan tindakan dari permasalahan yang ada dan
mengimplementasikannya.

C.      METODE PENGUMPULAN DATA


Metode yang digunakan dalam penulisan laporan, menggunakan metode pengumpulan
data yaitu:
1. Survei
Survey adalah suatu cara penelitian deskriptif yang dilakukan terhadap sekumpulan
objek yang biasanya cukup banyak dalam jangka waktu tertentu (Notoatmodjo,
2010).
2. Wawancara
Wawancara adalah suatu metode yang dikunakan untuk mengumpulkan data,
dimana peneliti mendapatkan keterangan dan pendirian secara lisan dari seorang
sasaran penelitian (responden) atau bercakap – cakap berhadapan muka dengan
orang tersebut (Notoatmodjo, 2010).
3. Observasi
Adalah suatu hasil penelitian aktif dan penuh perhatian menyadari adanya
rangsangan (Notoatmodjo, 2010).

BAB II

ASKEB KOMUNITAS PADA KELUARGA 7


TINJAUAN TEORI

A. KONSEP DASAR KELUARGA


1. Definisi Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang terdiri atas kepala keluarga dn beberapa orang yang
terkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan (Karwati, 2011).
2. Struktur Keluarga
Menurut Karwati (2011), struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam,
diantaranya adalah:
a. Patrilineal
Keluarga sederhana yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
b. Matrilineal
Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
c. Matrilokal
Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama kelaurga sedarah
istri
d. Patrilokal
Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
suami.
e. Keluarga kawinan
Keluaarga kawinan adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena
adanya hubungan dengan suami atau istri.
3. Ciri-ciri Keluarga
Menurut Karwati (2011), ciri-ciri keluarga antara lain yaitu:
a.       Diikat dalam suatu tali perkawinan
b.      Ada hubungan darah
c.       Ada ikatan batin
d.      Ada tanggung jawab masing-masing anggotanya

ASKEB KOMUNITAS PADA KELUARGA 8


e.       Ada pengambil keputusan
f.       Kerjasama diantara anggota keluarga
g.      Komunikasi interaksi antar anggota keluarga
h.      Tinggal dalam satu rumah/atap
Menurut Karwati (2011), ciri-ciri keluarga Indonesia antara lain yaitu:
a.       Suami sebagai pengambil keputusan
b.      Merupakan suatu kesatuan yang utuh
c.       Berbentuk monogram
d.      Bertanggung jawab
e.       Pengambil keputusan
f.       Meneruskan nilai-nilai budaya bangsa
g.      Ikatan keluarga sangat erat
h.      Mempunyai semangat gotong royong
4. Bentuk-bentuk keluarga
Menurut Karwati (2011), bentuk keluarga antara lain:
a. Keluarga inti (nuclear family)
Keluarga inti adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.
b. Keluarga besar (exstended family)
Keluarga besar adalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, misalnya:
nenek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya.
c. Keluarga berantai (serial family)
Keluarga berantai adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang
menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
d. Keluarga duda/ janda (single family)
Keluarga duda/janda adalah keluaga yang terjadi karena perceraian atau
kematian.
5. Fungsi-fungsi keluarga
Menurut Suprajitno (2004), fungsi keluarga antara lain:
a. Fungsi afektif adalah fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala
sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang
lain. Fungsi ini dibutuhkan untuk perkembangan individu dan psikososial
anggota keluarga.

ASKEB KOMUNITAS PADA KELUARGA 9


b. Fungsi sosialisasi dan tempat bersosialisasi adalah fungsi mengembangkan dan
tempat melatih anak berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk
berhubunngan dengan orang lain di luar rumah.
c. Fungsi reproduksi adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga
kelangsungan keluarga.
d. Fungsi ekonomi yaitu keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keuarga
secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu
meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
e. Fungsi perawatan/ pemeliharaan kesehatan yaitu fungsi untuk mempertahankan
keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas tinggi.
6. Tugas Keluarga
Menurut Karwati (2011), tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut:
a. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya
b. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga
c. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan
kedudukannyamasing-masing
d. Sosialisasi antar anggota keluarga
e. Pengaturan jumlah anggota keluarga
f. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga
g. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyrakat yang lebih luas
h. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga
7. Tahap-tahap keluarga
Bukan hanya individu saja yang memiliki tahap perkembangan, keluargapn
memiliki tahap perkembangan dengan berbagai tugas perkembangan yang harus
diselesaikan pada tahapnya. Ada perbedaan pembagian tahap perkembangan
menurut Carter dan McGoldrick (1989( dan Duvall (1985).

Carter dan McGoldrick Duvall


1.  Keluarga antara: masa bebas Tidak diidentifikasi karena periode waktu antara
(pacaran) dewasa muda dewasa dan menikah tak dapat ditentukan
2.  terbentuknya keluarga
1.   Keluarga baru menikah
barumelalui suatu perkawinan

ASKEB KOMUNITAS PADA KELUARGA 10


3.   Keluargayang memiliki anak
2.  Keluarga dengan anak baru lahir (Usia anak
usia muda (anak usia bayi tertua sampai 30 bulan)
sampai usia sekolah) 3.  Keluarga dengan anak pra-sekolah (usia anak
tertua 2,5 -5 tahun)
4.  Keluarga dengan anak usia sekolah (usia anak
tertua 6-12 tahun)
5.  Keluarga dengan anak remaja (usia anak tertua
13-20 tahun)
4.   Keluarga yang memiliki anak
6.  Keluarga mulai melepas anak sebagai dewasa
dewasa (anak-anaknya mulai meninggalkan rumah)
7.   Keluarga yang hanya terdiri dari orang tua saja/
keluarga usia pertengahan (semua anak
meninggalkan rumah)
5.   Keluarga yang mulai melepas
8.   Keluarga lansia
anaknya untuk keluar rumah
6.   Keluarga lansia

B. KONSEP DASAR MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS


1. Definisi Asuhan Kebidanan Komunitas dalam Kontek Keluarga
Konsep adalah kerangka ide yang mengandung suatu pengertian tertentu.
Kebidanan berasal dari kata “Bidan”. Kebidanan adalah mencankup pengetahuan
yang dimilikai dan kegiatan pelayanan untuk menyelamtkan ibu dan bayi,
kebidanan merupakan profesi tertua didunia sejak adanya peradaban umat manusia
(Karwati,dkk. 2011).
Bidan adalah seorang yang telah mengikuti program pendidikan kebidanan
yang diakui oleh negaranya, telah lulus dari pendidikan tersebut, serta memenuhi
kualifikasi untuk didaftar (registrasi) atau memiliki ijin yang sah (lisensi) untuk
melakukan praktik kebidanan (Pudiastuti, 2011)
Komunitas adalah kelompok orang yang berada disuatu lokasi atau daerah
atau area tertentu. Bidan komunitas adalah bidan yang bekerja melayani keluarga
dan masyarakat diwilayah tertentu. Kebidanan komunitas adalah konsep dasar
bidan dalam melayani keluarga dan masyarakat.

ASKEB KOMUNITAS PADA KELUARGA 11


Pelayanan kebidanan komunitas adalah upaya yang dilakukan bidan untuk
pemecahan terhadap masalah kesehatan ibu dan anak balita didalam keluarga dan
masyarakat (Ambarwati, 2009).
2. Tujuan asuhan kebidanan dikomunitas
a. Tujuan umum
Mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya kesehatan
perempuan diwilayah kerja bidan.
b. Tujuan khusus
1) Meningkatkan cakupan pelayanan kebidanan komunitas sesuai tangguang
jawab bidan
2) Meningkatkan pelayanan mutu ibu hamil, pertolongan persalinan,
perawatan nifas, dan perinatal secara terpadu
3) Menurunkan jumlah kasus-kasus yang berkaitan dengan resiko kehamilan,
persalinan, nifas, dan perinatal
4) Mendukung program-program pemerintah lainnya untuk menurunkan
angka kematian ibu dan anak
5) Membangun jejaring kerja dengan fasilitas rujukan dan tokoh masyarakat
setempat atau terkait.
3. Metode Prioritas Masalah
Masalah yang telah diidentifikasi perlu ditentukan menurut urutan atau
prioritas masalah, untuk itu digunakan beberapa metode. Metode yang dapat
digunakan dalam menetapkan urutan prioritas masalah, pada umumnya dibagi atas,
Teknik Skoring dan Teknik Non Skoring, sebagai berikut : Teknik scoring dapat
digunakan apabila tersedia data kuantitatif atau data yang dapat terukur dan dapat
dinyatakan dalam angka, yang cukup dan lengkap. Yang termasuk teknik scoring
dalam penetuan prioritas masalah, yakni:
a.       Metode USG (Urgency, Seriousness, and Growth)
b.      Metode MCUA (Multi Criteria Utility Assesment)
c.       Metode CARL (Capability, Accesability, Readiness & Leverage)
d.      Metode Hanlon (nama penemu metode Hanlon)

ASKEB KOMUNITAS PADA KELUARGA 12


C. MANAJEMEN KEBIDANAN DALAM KELUARGA
Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang dilakukan oleh bidan dalam
memberikan asuhan kebidanan dengan menggunakan pemecahan masalah (Effendy
N,1998). Manajemen kebidanan memberikan asuhan yang berkomprehensif yaitu dari
pengkajian sampai evaluasi.
a. Pengkajian
Norma yang digunakan untuk menentukan status kesehatan keluarga.
1. Keadaan Kesehatan
2. Rumah dan Keluarga
3. Sifat Keluarga

Data yang diperoleh dari pengkajian, meliputi :


a. Struktur dan sifat keluarga
b. Faktor ekonomi, sosial,dan budaya
c. Faktor rumah dan keluarga
d. Riwayat kesehatan keluarga
e. Persepsi tanggapan keluarga terhadap masalah

b. Analisa Data
1. Norma kesehatan ibu, keluarga yang normal dari setiap anggota keluarga
2. Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan
3. Karakteriktik keluarga

c. Perumusan Masalah
Perumusan masalah mengacu pada tipologi masalah kesehatan dari berbagai alasan
dan ketidak mampuan dalam melaksanakan kesehatan keluarga.Dalam tipologi
masalah terdiri dari 2 tahap penjajakan.
1. Penjajakan tahap 1
Masalah-masalah yang telah dikaji dan dikelompokkan :
a. Ancaman
Adalah keadaan-keadaan yang dapat memungkinkan penyakit, kecelakaan
atau kegagalan dalam mencapai potensi kesehatan.
b. Kurang sehat atau tidak sehat
Adalah kegagalan dalam memantapkan kesehatan.
c. Kritis
ASKEB KOMUNITAS PADA KELUARGA 13
Adalah saat saat keadaan menuntut terlampau banyak dari indvidu atau
keluarga dalam hal penyesuaian ataupun dalam hal sumber daya mereka.

2. Penjajakan tahap II
Setelah dlakukan penjajakan tahap I kemudian ditentukan masalah
kebidanannya didukung oleh data-data yang ada.
a. Ketidak sanggupan mengenal masalah
b. Ketidak sanggupan mengambil keputusan
c. Ketidak mampuan merawat atau menolong anggota keluarga yang sehat
d. Ketidak mampuan memelihara lingkungan rumah
e. Ketidak mampuan menggunakan sumber daya di masyarakat guna
memelihara kesehatan

d. Prioritas masalah
Untuk menentukan masalah subyektif ada empat kriteria dalam menentukan
prioritas masalah dari masalah-masalah kesehatan yang yang ada. Hal-hal yang
perlu diperhatikan :
1. Tidak mungkin masalah-masalah kesehatan dan kebidanan dapat diatasi
sekaligus
2. Perlu mempertimbangkan masalah-masalah yang dapat mengancam kehidupan
keluarga seperti masalah penyakit
3. Perlu mempertimbangkan respon dan perhatian keluarga terhadap asuhan
kebidanan yang dberikan
4. Sumber daya keluarga yang menunjang pemecahan masalah

Skala untuk menentukan prioritas asuhan keluarga (Bailon atau Maglaya 1989)
NO KRITERIA SCORE BOBOT
1 Sifat masalah
Skala :
 Tidak/ kurang sehat 3 1
 Ancaman kesehatan 2
1
 Keadaan sejahtera/kritis
2 Kemungkinan Masalah Dapat Diubah
Skala :
 Mudah 2 2
 Sebagian 1
0
 Tidak ada
3 Potensi Masalah dapat dipecahkan

ASKEB KOMUNITAS PADA KELUARGA 14


Skala :
 Tinggi 3 1
 Cukup 2
1
 Rendah
4 Menonjolnya Masalah
Skala :
 Masalah berat harus segera 2 1
ditangani 1
 Ada masalah tapi tidak perlu
0
ditangani
 Masalah dapat dirasakan

Cara scoring :
a. Menentukan score untuk tiap kriteria
b. Score dibagi angka tertinggi dikalikan dengan bobot
c. Jumlahkan score untuk semua kriteria. Score tertinggi adalah sama dengan
seluruh bobot

e. Perencanaan
Setelah di prioritaskan masalahnya kemudian merencanankan intervensi apa yang
di lakukan dengan masalah yang ada
Langkah langkah :
1. Diagnosa
2. Tujuan umum dan tujuan khusus
3. Rencana Evaluasi
Verbal : pernyataan keluarga
Non Verbal : perilaku keluarga dapat diamati

f. Pelaksanaan
Pelaksanaan/tindakan asuhan keluarga mencakup hal-al d bawah ini :
1. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan mengenai masalah dan kebutuhan
kesehatan, dengan cara : memberikan informasi, mendorong sikap emosi yang
kuat terhadap masalah
2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara asuhan yang tepat, dengan
cara : mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan,
mengidentifikasi sumber-sumber yang dmiliki keluarga, mendiskusikan tentang
tindakan.

ASKEB KOMUNITAS PADA KELUARGA 15


3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang
bermasalah, dengan cara : mendemonstrasikan cara perawatan, menggunakan
alat dan fasilitas yang ada dirumah,mengawasi keluarga melakukan perawatan.
4. Membantu keluarga untuk menentukan cara bagimana membuat lingkungan
yang menjadi sehat, dengan cara : menentukan sumber-sumber yang dapat
digunakan, melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin.
5. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.

g. Evaluasi
Evaluasi selalu berkaitan dengan tujuan, apabila dalam penilaian tujuan tidak
tercapai, maka perlu dicari penyebab.Evaluasi disusun dengan menggunakan
SOAP secara optimal.
S : Subyektif, data berupa pernyataan keluarga
O : Obyektif, data yang dapat diukur
A : Assessment, sejauh mana kita dapat mengatasi masalah
P : Planning, perencanaan yang akan datang

ASKEB KOMUNITAS PADA KELUARGA 16


BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS DALAM KONTEKS KELUARGA PADA
Tn. A DI RT 02 RW 00 DESA NGLETIH KECAMATAN KANDAT
KABUPATEN KEDIRI

A. Pengumpulan Data
1. Data Subyektif
a. Biodata
Nama KK : Tn. A
Umur : 61 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : S2
Pekerjaan : PNS
Alamat : Desa Ngletih RT 02 RW 00
b. Nama Anggota Keluarga
Status Keadaan
No Nama Umur L/P Status Pendidikan KB
Imunisasi Fisik
KB
1 Tn. A 61 th L Suami S2 Lengkap Sehat
Kalender
KB
2 Ny. I 53 th P Istri S1 Lengkap Sehat
Kalender
3 Nn. R 24 th P Anak D4 Lengkap - Sehat

4 Nn. A 13 th P Anak SMP Lengkap - Sehat

c. Tipe Keluarga : Keluarga inti (nuclear family)


Di keluarga Tn.A merupakan keluarga inti (nuclear family) yang terdiri dari
yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.
d. Pengambil Keputusan dalam Keluarga
√ Suami
□ Istri
□ Bersama

ASKEB KOMUNITAS PADA KELUARGA 17


□ Orang Tua

e. Kebutuhan sehari-hari
Kebiasaan tidur Tn. A Ny. I Nn. R Nn. A
Lama istirahat siang 2 jam 2 jam 1 jam 1 jam
Istirahat malam ± 6 jam ± 6 jam + 7 jam ± 7 jam
Gangguan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Kebiasaan makan
Makan 3x perhari 3x/hari 2x sehari 3x perhari
Porsi 1 piring 1 piring 1 piring 1 piring
Jenis Nasi, lauk pauk Nasi, lauk pauk Nasi, lauk pauk Nasi, lauk pauk
Gangguan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Pola Eliminasi
BAB 1x/hari 1x/hari 1x sehari 1x/hari
Warna Kuning Kuning kecoklatan Kuning Kuning
kecoklatan kecoklatan kecoklatan
Konsistensi Lunak Lunak Lunak Lunak
Gangguan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
BAK 3-4 x/ hari 4-5 x/ hari 4-5 x/hari 3-4 x/ hari
Warna Kuning jernih Kuning jernih Kuning jernih Kuning jernih
Gangguan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Personal Hygiene
Mandi 2 x/hari 2 x/hari 2x /hari 2x /hari
Keramas 1 hari sekali 2 hari sekali 2 hari sekali 3 hari sekali
Gosok gigi 2 x/hari 2 x/hari 2x/hari 2x /hari
Pola Kebiasaan
Kesehatan
Minum alcohol Tidak Tidak Tidak Tidak
Obat-obatan terlarang Tidak Tidak Tidak Tidak
Merokok Tidak Tidak Tidak Tidak
Penggunaan waktu Mengaji Istirahat Istirahat Istirahat
luang

f. Status Sosial Ekonomi


Penghasilan : > Rp.10.000.000,-
Tabungan Keluarga : Tidak ada

ASKEB KOMUNITAS PADA KELUARGA 18


g. Situasi Rumah dan Lingkungan
1) Denah Rumah

Keterangan :
I : Ruang Tamu
II,III,IV : Kamar Tidur
V : Ruang Makan
VI : Ruang Baju
VII : Mushola
VIII : Kamar Mandi, WC
IX : Tempat Wudhu
X,XI,XII : Dapur, Tempat Cuci Piring, Gudang
XIII, XIV,XV : Garasi, Halaman Depan, Halaman Belakang
2) Jenis Rumah : Permanen
3) Atap rumah : Genteng
4) Lantai rumah : Keramik
5) Ventilasi : Baik
6) Kebersihan dan kerapian : Baik
7) Pembuangan sampah : Terbuka
8) Sumber air : Sumur
9) Sumber pembuangan limbah : Septik tank
10) Jamban : Pribadi
11) Kandang ternak : Ada
12) Pemanfaatan pekarangan : Ditanami bunga dan TOGA
13) Pemanfaatan fasilitas kesehatan : Rumah Sakit
14) Kepemilikan asuransi kesehatan miskin: Tidak Ada
h. Riwayat KB Ibu
1) Jenis KB : KB Kalender
2) Lama : -
3) Keluhan : -
ASKEB KOMUNITAS PADA KELUARGA 19
4) Pengetahuan tentang alat kontrasepsi :
Ny. I mengatakan belum cukup mengetahui tentang KB.
5) Rencana penggunaan kontrasepsi :
Ny. I mengatakan tetap menggunakan KB Kalender

ASKEB KOMUNITAS PADA KELUARGA 20


i. Pengetahuan Anggota Keluarga tentang kesehatan
1) Ayah
Tn. A mengatakan bahwa beliau mengetahui tentang pentingnya menjaga
kesehatan dirinya sendiri dan keluarganya
2) Ibu
Ny. I mengatakan bahwa beliau mengetahui tentang pentingnya menjaga
kesehatan dirinya sendiri dan keluarganya, namun beliau belum cukup
mengetahui tentang KB
3) Anak Pertama
Nn. R mengatakan bahwa mengetahui tentang pentingnya menjaga kesehatan
dirinya sendiri dan keluarganya.
4) Anak Pertama
Nn. A mengatakan bahwa mengetahui tentang pentingnya menjaga kesehatan
dirinya sendiri dan keluarganya, namun dia belum cukup mengetahui tentang
kesehatan reproduksi pada remaja.
j. Fungsi Keluarga
1) Fungsi pendidikan : Orang tua selalu mengajarkan kepada anak tentang
pendidikan agama, pendidikan non akademik dan juga sopan santun.
2) Fungsi Perlindungan : Keluarga selalu melindungi dan menjaga anggota
keluarga dalam situasi apapun.
3) Fungsi ekonomi : Ayah dan ibu bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-
hari.
k. Keadaan Psikologis dan Spiritual
1) Fungsi Perasaan : Masing-masing anggota keluarga peka terhadap perasaan
anggota keluarga yang lain.
2) Fungsi Agama : Sesama anggota keluarga saling mengingatkan dan mengajak
anggota keluarga lain dalam beribadah.
l. Fungsi Biologis
Keluarga selalu memberikan kasih sayang, Perhatian, dan rasa aman di antara
keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.

ASKEB KOMUNITAS PADA KELUARGA 21


m. Sosial Budaya
1) Fungsi Sosialisasi : Orang Tua selalu mengajarkan kepada anaknya untuk
bersosialisasi kepada masyarakat sekitar.
2) Fungsi Rekreasi : Keluarga selalu meluangkan waktu untuk menonton TV dan
berlibur bersama.
n. Transportasi
1) Kendaraan pribadi : Sepeda Motor & Mobil
2) Angkutan umum : Tidak menggunakan
o. Fungsi Biologis
Keluarga mengatakan jarak antara rumah dengan fasilitas kesehatan dekat, bila
sakit segera periksa ke Rumah Sakit.
2. Data Obyektif
a. Ayah
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmetis
BB/TB : 83 kg/ 165 cm
TTV : TD : 150/100 mmHg RR : 22 X/mnt
N : 80 x/mnt S : 36,7˚C
Kepala : Normal
Rambut : Tidak rontok, tidak berketombe
Mata
Conjungtiva : Merah (Tidak Anemia)
Sclera : Putih (Tidak Ikterik)
Hidung : Tidak ada polip
Mulut : Tidak ada stomatitis, bibir lembab
Telinga : Simetris, pendengaran baik
Leher : Tidak ada pembesaran pada kelenjar tyroid dan vena
jugularis
Ketiak : Tidak ada pembesaran pada kelenjar limfe
Dada

ASKEB KOMUNITAS PADA KELUARGA 22


Bentuk : Simetris
Mammae : Tidak ada benjolan abnormal
Abdomen : Tidak ada pembesaran hati
Genetalia : Tidak dikaji
Ekstremitas
Atas : Tidak oedem, tidak varises
Bawah : Tidak oedem, tidak varises
b. Ibu
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmetis
BB/TB : 70 kg/ 155 cm
TTV : TD : 110/80 mmHg RR : 22 X/mnt
N : 80 x/mnt S : 36,7˚C
Kepala : Normal
Rambut : Tidak rontok, tidak berketombe
Mata
Conjungtiva : Merah (Tidak Anemia)
Sclera : Putih (Tidak Ikterik)
Hidung : Tidak ada polip
Mulut : Tidak ada stomatitis, bibir lembab
Telinga : Simetris, pendengaran baik
Leher : Tidak ada pembesaran pada kelenjar tyroid dan vena
jugularis
Ketiak : Tidak ada pembesaran pada kelenjar limfe
Dada
Bentuk : Simetris
Mammae : Tidak ada benjolan abnormal
Abdomen : Tidak ada pembesaran hati
Genetalia : Tidak dikaji
Ekstremitas

ASKEB KOMUNITAS PADA KELUARGA 23


Atas : Tidak oedem, tidak varises
Bawah : Tidak oedem, tidak varises
c. Anak Pertama
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmetis
BB/TB : 78 kg/ 162 cm
TTV : TD : 120/90 mmHg RR : 22 X/mnt
N : 80 x/mnt S : 36,7˚C
Kepala : Normal
Rambut : Tidak rontok, tidak berketombe
Mata
Conjungtiva : Merah (Tidak Anemia)
Sclera : Putih (Tidak Ikterik)
Hidung : Tidak ada polip
Mulut : Tidak ada stomatitis, bibir lembab
Telinga : Simetris, pendengaran baik
Leher : Tidak ada pembesaran pada kelenjar tyroid dan vena
jugularis
Ketiak : Tidak ada pembesaran pada kelenjar limfe
Dada
Bentuk : Simetris
Mammae : Tidak ada benjolan abnormal
Abdomen : Tidak ada pembesaran hati
Genetalia : Tidak dikaji
Ekstremitas
Atas : Tidak oedem, tidak varises
Bawah : Tidak oedem, tidak varises
d. Anak Kedua
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Baik

ASKEB KOMUNITAS PADA KELUARGA 24


Kesadaran : Composmetis
BB/TB : 63 kg/ 167 cm
TTV : TD : 110/90 mmHg RR : 22 X/mnt
N : 80 x/mnt S : 36,7˚C
Kepala : Normal
Rambut : Tidak rontok, berketombe
Mata
Conjungtiva : Merah (Tidak Anemia)
Sclera : Putih (Tidak Ikterik)
Hidung : Tidak ada polip
Mulut : Tidak ada stomatitis, bibir lembab
Telinga : Simetris, pendengaran baik
Leher : Tidak ada pembesaran pada kelenjar tyroid dan vena
jugularis
Ketiak : Tidak ada pembesaran pada kelenjar limfe
Dada
Bentuk : Simetris
Mammae : Tidak ada benjolan abnormal
Abdomen : Tidak ada pembesaran hati
Genetalia : Tidak dikaji
Ekstremitas
Atas : Tidak oedem, tidak varises
Bawah : Tidak oedem, tidak varises
B. Analisa Data
Dari analisis data masalah kesehatan yang dialami keluarga Tn. A:
1. Ny.I mengatakan belum cukup mengetahui tentang KB.
2. Nn. A mengatakan belum cukup mengetahui tentang kesehatan reproduksi remaja.

C. Perumusan Masalah
Perumusan masalah kesehatan yang dialami keluarga Tn. A adalah :
1. Ny.I mengatakan belum cukup mengetahui tentang KB.

ASKEB KOMUNITAS PADA KELUARGA 25


2. Nn. A mengatakan belum cukup mengetahui tentang kesehatan reproduksi remaja.
D. Prioritas Masalah
Sesuai data yang diperoleh saat pengkajian terdapat beberapa masalah kesehatan, yaitu:
1. Kurangnya pengetahuan ibu tentang KB
N Kriteria Perhitungan Score
o
1. Kurangnya pengetahuan ibu tentang KB
a. Sifat masalah  ancaman kesehatan 2/3 x 1 2/3
b. Kemungkinan masalah dapat diubah  mudah 2/2 x 2 2
c. Potensi masalah untuk diubah  cukup 2/3 x 1 2/3
d. Menonjolnya masalah  ada masalah tetapi 1/2 x 1 ½
tidak harus segera ditangani
Jumlah 3

2. Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja


N Kriteria Perhitungan Score
o
1 Kurangnya pengetahuan kesehatan reproduksi remaja
a. Sifat masalah  Situasi Kritis 1/3 x 1 1/3
b. Kemungkinan masalah dapat diubah  mudah 2/2 x 2 2
c. Potensi masalah untuk diubah  tinggi 3/3 x 1 1
d. Menonjolnya masalah  tidak dirasakan 0/2 x 1 0
Jumlah 3 1/3

Hasil prioritas masalah berdasarkan metode scoring adalah


a. Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja = 3 1/3
b. Kurangnya pengetahuan tentang macam-macam KB =3

E. Diagnosa Masalah
Keluarga Tn. A dengan masalah :
1. Kurangnya pengetahuan Nn. A tentang KRR
2. Kurangnya pengetahuan Ny.I tentang macam-macam KB

ASKEB KOMUNITAS PADA KELUARGA 26


F. Rencana Tindakan
Tanggal 22 September 2018 jam 20.00 WIB
1. Beritahu Nn. A (sdra pr) tentang KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja)
Tujuan :
Setelah di lakukan penyuluhan tentang KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja) di
harapkan Nn.A mengerti dan memahami tentang :
a. Pengertian KRR
b. Ruang lingkup KRR
2. Beritahu Ny. I tentang Jenis-jenis KB
Tujuan :
Setelah di lakukan penyuluhan tentang Jenis-Jenis KB di harapkan NY,S mengerti dan
memahami tentang :
a. Pengertian KB
b. Tujuan KB
c. Jenis - jenis KB
d. Indikasi & Kontraindikasi KB
e. Efek samping KB
G. Pelaksanaan
Tanggal 23 September 2018
Jam : 09.00 WIB
1. Menjelaskan pada Nn. A tentang KRR
a. Pengertian KRR
Adalah kondisi sehat secara fisik, mental, sosial, secara utuh bukan hanya bebas
dari penyakit dan kecacatan tapi secara keseluruhan, menyangkut sistem
reproduksi, fungsi, dan proses reproduksi pada remaja.
b. Ruang lingkup KRR
1) Alat reproduksi pria dan wanita
2) Perkembangan fisik dan psikis pada remaja pria dan wanita
3) Seksualitas

ASKEB KOMUNITAS PADA KELUARGA 27


4) Permasalahan pada remaja(merokok, tawuran, free seks, nge geng, bulliyng)
5) Tanda pubertas (menstruasi pada perempuan / mimpi basah pada laki-laki,
timbul jerawat)
6) Perubahan anatomis dan fisiologis pada perempuan(pinggul membesar,
payudara membesar, tumbuh rambut sekitar kelamin & ketiak, suara cerewet)
dan pada laki-laki (dada bidang, tumbuh rambut di sekitar kemaluan, ketiak,
dada, tumbuh jenggot, kumis, tumbuh jakun, suara membesar).
7) Cara perawatan masa pubertas yaitu mandi 2x sehari, membersihkan genetalia
setelah BAK/BAB serta keringkan dengan handuk, tidur yang cukup.
Jam : 09.30 WIB
2. Menjelaskan pada Ny. I tentang KB
a. Pengertian
KB adalah usaha untuk mengontrol jumlah dan jarak antara kelahiran anak.
b. Tujuan KB
Mencegah terjadinya kehamilan
c. Jenis-jenis KB, Indikasi & Kontra Indikasi, Efek Samping
1) Kondom
Kondom adalah alat kontrasepsi dari bahan sintesis (karet) untuk mencegah
kehamilan.Cara pemakaiannya yaitu dengan dipasang pada saat penis
tegang/tegak.Keuntungannya yaitu dapat dipakai, murah dan
praktis.Kelemahannya yaitu kemungkinan bocor, sobek, menyebabkan
alergi/iritasi pada penis ataupun vagina.
2) Suntik
Suntik adalah obat pencegah kehamilan yang disuntikkan ke dalam tubuh
wanita.Baik untuk pemakaian wanita setelah melahirkan, disuntikkan 4 minggu
setelah melahirkan, berikutnya 1 bulan atau tiga bulan suntikan.Suntik tidak
boleh diberikan pada wanita dengan penyakit jantung, hipertensi, penyakit
paru-paru dan kelainan darah.Biasanya menimbulkan efek samping seperti
ameorea, spooting, mual, muntah, kenaikan/penurunan BB dan timbul jerawat.
3) Pil

ASKEB KOMUNITAS PADA KELUARGA 28


Pil adalah obat untuk mencegah kehamilan yang diminum setiap hari.Minum
pil dimulai setelah haid, setelah keguguran, setelah melahirkan (bagi ibu tidak
menyusui).KB pil tidak diperbolehkan untuk ibu dengan penyakit hipertensi,
gangguan jantung, kanker payudara, penyakit paru, sakit kepala sebelah dan
varises.Biasanya menimbulkan efek samping seperti perdarahan diluar haid,
mual, jerawat, nyeri kepala, dan penambahan BB.
4) Susuk
Susuk adalah alat kontrasepsi berupa kapsul yang dipasang di bawah kulit di
lengan atas wanita.Dapat dipasang pada semua umur.Tidak mengganggu
kelancaran ASI, dipakai cukup lama (5 tshun). Tidak dipasang pada wanita
dengan penyakit jantung, darah tinggi, kencing manis,kolesterol tinggi,
penyakit ginjal. Biasanya menimbulkan efek samping seperti amenorea,
jerawat, kenaikan BB, perdarahan ringan.
5) AKDR/IUD (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
AKDR adalah alat pencegah kehamilan yang dipasang di dalam
rahim .pemasangan 40 hari setelah melahirkan atau pada akhir masa haid
didalam rahim. Kelebihan AKDR yaitu praktis, ekonomis, mdah di control,
pemasangan cukup (2-5 tahun), tidak mengganggu ASI.Kontra indikasi AKDR
yaitu belum pernah melahirkan, hamil, perdarahan, kanker leher
rahim.Biasanya menimbulkan efek samping seperti rasa mules, sedikit
perdarahan, perubahan jumlah darah haid (setelah beberapa waktu
pemasangan), keputihan, infeksi.
6) Sterilisasi
Sterilisasi merupakan cara KB yang sifatnya permanen.
a) Vasektomi
Pemotongan saluran yang membawa sperma dari testis dengan biasanya
timbul komplikasi perdarahan, peradangan terhadap sperma yang
merembes, pembukaan spontan.
b) Tubektomi
Pemotongan dan pengikatan/penyumbatan saluran telur dari indung telur
ke rahim.

ASKEB KOMUNITAS PADA KELUARGA 29


H. Evaluasi
Tanggal 23 September 2018
1. Jam 09.28 WIB
Nn.A mengerti tentang kesehatan reproduksi remaja.
2. Jam 09.58 WIB
Ny. I mengerti tentang KB dan memilih untuk tetap menggunakan KB Kalender.

ASKEB KOMUNITAS PADA KELUARGA 30


BAB IV
PEMBAHASAN

Pada pembahasan ini, mahasiswa akan membandingkan praktek dengan teori belajar
lapangan di Desa Ngletih RT 02 Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri khususnya pada
keluarga Tn.A. Dari keseluruhan permasalahan yang ditemukan berdasarkan hasil pendekatan
dan tabulasi data, telah dilakukan langkah-langkah pemecahan masalah bersama keluarga
Tn.Asesuai dengan prioritas masalah.

A. Pengumpulan Data
Pada tahap pengkajian ini data diperoleh melalui observasi dan wawancara yang
dilakukan secara kunjungan rumah. Menurut Andreas, (2012) pengumpulan data
diperoleh dari data subjektif dan data objektif.
1. Data Subjektif
Data subyektif diperoleh melalui wawancara secara langsung kepada keluarga Tn.A.
Menurut Andreas (2012) Data subyektif adalah data yang didapatkan dari
kliensebagai suatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian. Data subjektif ini
diperoleh dengan anamnesa terhadap klien.
Menurut Sulistyawati (2009) anamnesa dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Auto Anamnesa yaitu anamnesa yang dilakukan langsung kepada pasien karena
pasien kuasa atau mampu melakukan tanya jawab.
b. Allo Anamnesa yaitu anamnesa yang dilakukan secara tak langsung karena pasien
tak kuasa mampu melakukan tanya jawab. Misal: belum dewasa/masih kanak-
kanak, tidak sadar, tidak dapat berkomunikasi,dalam keadaan gangguan jiwa.
Penulis melakukan pengkajian data subjektif pada keluarga Tn. A berdasarkan proses
pengkajian melalui wawancara dan observasi lingkungan rumah Tn. A. Meliputi
biodata keluarga Tn. A, riwayat kesehatan keluarga, kebutuhan sehari-hari, status
sosial ekonomi, situasi rumah dan lingkungan, riwayat KB, pengetahuan anggota

ASKEB KOMUNITAS PADA KELUARGA 31


keluarga tentang kesehatan, fungsi keluarga, keadaan psikologis dan spiritual serta
mengenai penggunaan fasilitas kesehatan.
Berdasarkan hasil pengkajian data subjektif pada keluarga Tn. A didapatkan bahwa
Ny. I kurang mengerti tentang KB. Pada Nn. A kurang mengerti tentang kesehatan
reproduksi remaja Dengan demikian penulis telah melakukan pengumpulan data
subjektif menggunakan metode yang sesuai dengan teori maka tidak ditemukan
kesenjangan antara teori dengan praktek.
2. Data Objektif
Menurut Andreas (2012) data obyektif adalah data yang dapat diobservasi dan
diukur, dapat diperoleh menggunakan panca indera (lihat, dengar, cium, raba) selama
pemeriksaan fisik. Misalnya frekuensi nadi, pernafasan, tekanan darah, edema, berat
badan, tingkat kesadaran.
Penulis melakukan pengkajian pada keluarga Tn. A berdasarkan hasil
pemeriksaan fisik kepada anggota keluarga dan observasi terhadap lingkungan
keadaan rumah.Dari pemeriksaan fisik head to toe kepada anggota keluarga Tn. A
didapatkan hasil normal tanpa adanya gangguan kesehatan dari semua anggota
keluarga. Dan keadaan lingkungan rumah keluarga Tn. A mencerminkan keluarga
ber-PHBS.
Rumah tangga Ber-PHBS adalah rumah tangga yang melakukan 10 indikator
PHBS tatanan rumah tangga diantaranya meliputi kesehatan lingkungan yaitu seperti
penggunaan air bersih, jamban sehat, membuang sampah pada tempatnya,
menggunakan lantai rumah kedap air dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk.
Dengan demikian penulis melakukan pengumpulan data objektif menggunakan
metode yang sesuai dengan teori sehingga tidak ditemukan kesenjangan antara teori
dengan praktek.

B. Analisa Data
Di dalam menganalisa data ada 3 norma yang perlu diperhatikan dalam melihat
perkembangan kesehatan keluarga, yaitu:
1.         Keadaan kesehatan normal dari setiap anggota keluarga.
2.         Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan.

ASKEB KOMUNITAS PADA KELUARGA 32


3.         Karakteristik keluarga.
Setelah dilakukan pengkajian data subjektif dan objektif, langkah berikutnya yaitu
menganalisa data yaitu menentukan masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga Tn. A.
Masalah kesehatan yang dialami keluarga Tn. A yaitu:
1. Nn.A mengatakan belum cukup mengetahui tentang kesehatan reproduksi remaja.
2. Ny. I mengatakan belum cukup mengetahui tentang KB.
Dengan demikian analisa data dilakukan sesuai dengan teori sehingga disimpulkan bahwa
tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktik.

C. Perumusan Masalah
Setelah analisa data, maka selanjutnya dapat dirumuskan masalah kesehatan dalam
keluarga Tn. A. Bagian rumusan masalah berisi tentang masalah-masalah yang hendak
dipecahkan..Dari analisis data masalah kesehatan yang dialami keluarga Tn. A adalah:
1. Kurangnya pengetahuan Nn.A tentang kesehatan reproduksi remaja.
2. Kurangnya pengetahuan Ny.I tentang KB.
Penentuan perumusan masalah sudah sesuai teori sehingga tidak ditemukan
kesenjangan antara teori dengan praktik.

D. Prioritas Masalah
Masalah yang telah diidentifikasi perlu ditentukan menurut urutan atau prioritas masalah,
untuk itu digunakan beberapa metode. Teknik scoring dapat digunakan apabila tersedia
data kuantitatif atau data yang dapat terukur dan dapat dinyatakan dalam angka, yang
cukup dan lengkap. Penulis menentukan prioritas masalah dengan hasil prioritas masalah
berdasarkan metode scoring yaitu:
a. Kurangnya pengetahuan tentang KKR = 3 1/3
b. Kurangnya pengetahuan tentang macam-macam KB = 3
Penentuan prioritas masalah keluarga Tn. A telah sesuai dengan teori sehingga tidak ada
kesenjangan antara teori dengan praktik.

E. Diagnosa Masalah

ASKEB KOMUNITAS PADA KELUARGA 33


Langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa atau masalah dan
kebutuhan berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang dikumpulkan (Hidayat,
2009).Berdasarkan hasil pengumpulan data subjektif dan objektif pada keluarga Tn. A
maka dapat ditegakkan diagnosa masalah pada keluarga Tn. A:
1. Kurangnya pengetahuan Nn.A tentang KRR
2. Kurangnya pengetahuan Ny.I tentang macam-macam KB
Diagnosa masalah keluarga Tn. A muncul berdasarkan pengkajian data. Dengan demikian
dalam penegakkan diagnosa tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktik karena
mengacu pada diagnosa spesifik.

F. Rencana Tindakan
Perencanaan dilakukan berdasarkan masalah yang ada dalam keluarga Tn.S
Perencanaan tindakan merupakan strategi yang bertujuan untuk menyelesaikan
permasalahan yang ada dalam keluarga Tn. A. Berikut ini rencana tindakan yang
dilakukan sesuai dengan permasalahan dalam keluarga Tn. A. Rencana tindakan yang
dilakukan:
1. Jelaskan pada Nn.A tentang KRR
2. Jelaskan pada Ny. S tentang MP ASI
Menurut Wikipedia dalam buku F. Delmar dan S. Shane (2003). Dalam manajemen,
perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk
mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.
Penyuluhan merupakan suatu upaya untuk memberikan pelayanan belajar atau
menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, kelompok, dan masyarakat mencakup
peningkatan pengetahuan sikap dan perilaku (DEPKES, 2007). Dengan melalui
penyuluhan maka pengetahuan perorangan, kelompok, dan masyarakat dapat bertambah.
Pada tahap perencanaan ini telah sesuai dengan diagnose maslah yang timbul sehingga
tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktik.

G. Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah suatu upaya kegiatan untuk mewujudkan apa yang telah
direncanakan sebelumnya. Pelaksanakan juga merupakan keseluruhan usaha yang

ASKEB KOMUNITAS PADA KELUARGA 34


berhubungan langsung dengan manusia baik cara, teknik, dan metode untuk mendorong
klien agar mau bekerjasama dengan sebaik mungkin demi tercapainya tujuan dengan baik.
Menurut Abdullah (1987) bahwa pelaksanaan adalah suatu proses rangkaian kegiatan
tindak lanjut setelah program atau kebijaksanaan ditetapkan yang terdiri atas pengambilan
keputusan, langkah yang strategis maupun operasional atau kebijaksanaan menjadi
kenyataan guna mencapai sasaran dari program yang ditetepkan semula. Pelaksanaan
dilaksanakan berdasarkan perencanaan yang ada.
Penyuluhan merupakan suatu upaya untuk memberikan pelayanan belajar atau
menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, kelompok, dan masyarakat mencakup
peningkatan pengetahuan sikap dan perilaku (DEPKES, 2007). Maka untuk meningkatkan
pengetahuan dilaksanakan penyuluhan.
Pelaksanaan dilakukan sesuai dengan rencana tindakan yang telah dibuat, berupa:
1. Menjelaskan pada Nn.A tentang KRR
2. Menjelaskan pada Ny. S tentang jenis-jenis KB
Pada tahap pelaksanaan telah sesuai dengan rencana tindakan sehingga tidak ada
kesenjangan antara teori dan praktik.
H. Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai
dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi didalam masalah dan diagnosa
(Hidayat, 2009).
Pada asuhan kebidanan komunitas keluarga Tn. A telah diberikan asuhan yang
disesuaikan dengan yang rencanakan tindakan dan hasil penyuluhan yang telah
dilaksanakan pada tanggal 23 September 2018 di rumah Tn. A:
1. Penyuluhan tentang KRR
Waktu : 09.00 WIB
Dihadiri oleh : Nn. A
Nn.A telah mengetahui tentang KRR.
2. Penyuluhan tentang jenis-jenis KB
Waktu : 09.30 WIB
Dihadiri oleh : Ny. I
Ny. I telah mengetahui tentang jenis-jenis KB dan tetap memilih KB Kalender.

ASKEB KOMUNITAS PADA KELUARGA 35


Dapat dilihat bahwa pelaksanaan penyuluhan tentang masalah kesehatan yang
dialami keluarga Tn. A dapat meningkatkan pengetahuan keluarga Tn. A tentang
masalah kesehatan tersebut. Penyuluhan berjalan dengan lancar, hal ini karena adanya
kerjasama yang baik antara bidan dengan anggota keluarga Tn. A.
Dengan demikian asuhan yang diberikan efektif memenuhi kebutuhan keluarga Tn.
A sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktik.

ASKEB KOMUNITAS PADA KELUARGA 36


BAB V
PENUTUP

A.      SIMPULAN
Simpulan yang di peroleh dari pelaksanaan praktek komunitas kebidanan, sebagai
berikut:
1. Mengidentifikasi struktur masyarakat setempat beserta tokoh masyarakat.
2. Menetapkan masalah yang ada, memprioritaskan masalah, menganalisa masalah,
mencari solusi terbaik dari permasalahan yang ada, menentukan alternative,
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dari berbagai macam alternative
yang ada.
3. Menerapkan asuhan kebidanan komunitas pada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat dengan pendekatan menejemen kebidanan.
4. Pada akhir praktek lapangan diadakan evaluasi terhadap program kerja yang telah di
laksanakan.

B.       SARAN
1.     Keluarga Tn. A
Agar dapat meningkatkan partisipasi dalam kegiatan peningkatan kesehatan melalui
upaya promotif dan preventif.
2.     Bidan desa
Agar dapat secara proaktif menjalin kerjasama dan menindak lanjuti kegiatan yang
telah dilaksanakan.

ASKEB KOMUNITAS PADA KELUARGA 37


ASKEB KOMUNITAS PADA KELUARGA 38
DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, Eni .2009. Asuhan Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Nuha Medika


Hidayat A, Sujiyatini. 2010. Asuhan Kebidanan Persalinan. Yogyakarta: Nuha Medika
Karwati, dkk (2011). Asuhan Kebidanan V (Kebidanan Komunitas). Jakarta: TIM
Notoatmojo.2010. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Asih Mahasatya
Pudiastuti, Ratna .2011. Buku Ajar kebidanan komunitas. Yogyakarta: Nuha Medika
Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas Yogyakarta. Yogyakarta: CV
ANDI OFFSET
Sumarah, kk (2009). Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Fitramaya
Suprajitno (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC
Syarifudin (2009). Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC

http://sucicicuyut.blogspot.co.id/2016/04/laporan-individu-askeb-komunitas-stikes.html

ASKEB KOMUNITAS PADA KELUARGA 39


LAMPIRAN

ASKEB KOMUNITAS PADA KELUARGA 40


Lampiran.1

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


SURYA MITRA HUSADA
PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN
Jl. Manila No. 37 PLN Sumberece Kota Kediri Telp. (0354) 7009713 Fax. (0354) 695130

Survey mawas diri adalah survey yang dilakukan secara rutin untuk mengetahui permasalahan
kesehatan masyarakat. Informasi yang didapatkan melalui survey ini sangat berguna bagi
identifikasi masalah dan masukan untuk pemecahan masalah kesehatan di masyarakat.
Identitas responden akan dijaga kerahasiaannya. Terimakasih ataskesediaan saudara mengikuti
kegiatan survey mawas diri.

FORM KESEDIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia untuk mengikuti Survey
mawas diri yang dilakukan oleh mahasiswi program studi D-IV Kebidanan
STIKes Surya Mitra Husada Kediri.

Kediri, 20…..
Petugas Survey

(……………………………..) (…………………………)
Nama Responden

IDENTITAS RESPONDEN

Nama Tn. A
Alamat Ngletih
Tanggal Wawancara 22-09-2018

DATA KELUARGA
Status Dalam
No Nama Umur L/P Pendidikan Pekerjaan
Keluarga
1. Tn. A 61 L Suami S-2 PNS
2. Ny. I 53 P Istri S-1 PNS
3. Nn. R 24 P Anak D-4 Wiraswasta
4. Nn. A 13 P Anak SMP Pelajar

ASKEB KOMUNITAS PADA KELUARGA 41


Penghasilan per bulan Rp. 10.000.000 – Rp. 15.000.000

AKSES PELAYANAN DAN PEMBIAYAAN KESEHATAN

1 Bila anda atau anggota keluarga lainnya sakit, a) Tenaga Kesehatan


dimanakah tempat berobatnya b) Tradisional
(Dukun/alternative)
c) Diobati Sendiri
d) Lain-Lain, sebutkan
…………………….
2 Berapa jarak dari rumah anda sampai ke fasilitas a) Kurang dari 1 km
kesehatan (Puskesmas,Pustu, Polindes, Bidan/dokter b) 1-5 km
praktek swasta) yang ada…?? c) 6-10 km
d) > 10 km
3 Apa sarana transportrasi yang anda gunakan a) Jalan Kaki
b) Kendaraan pribadi
c) Angkutan umum
4 Jaminan kesehatan yang anda miliki a) Jamkesmas
b) Iuran Dana Sehat
c) Askes
d) Asuransi Lain
e) Tidak Punya

KESEHATAN IBU DAN ANAK, KB, GIZI DAN IMUNISASI

1 Apakah dikeluarga anda mempunyai balita atau ibu a) Jika Iya, Lanjut ke no 2
hamil? b) Jika Tidak, lanjut ke no.15
2 Bila mempunyai ibu hamil dimana rencana tempat a) Rumah sakit
melahirkan b) Bidan
c) Dukun
d) Rumah Sendiri
3 Siapakah rencana penolong persalinananya? a) Dokter
b) Bidan
c) Dukun
d) Sendiri/Keluarga
4 Pada kehamilan anak terakhir, berapa kali ibu a) Tidak Pernah, Alasan :
melakukan pemeriksaan kehamilan? ………………………………..
b) 1-3 kali, Alasan :
………………………………...
c) 4 kali atau lebih
5 Pada kehamilan anak terakhir, apakah ibu a) Ya, Sebutkan :
mengalami gangguan kehamilan? …………………………………
b) Tidak
6 Siapakah yang menolong persalinan anak terakhir a) Dokter

ASKEB KOMUNITAS PADA KELUARGA 42


anda? b) Bidan
c) Dukun
d) Sendiri/Keluarga
7. Dikeluarga anda, apakah pernah terjadi kematian (satu tahun terakhir)
a) Bayi : 1. Ya, Penyebabnya………………………………… 2. Tidak
b) Balita: : 1. Ya, Penyebabnya………………………………… 2. Tidak
c) Ibu Hamil : 1. Ya, Penyebabnya………………………………… 2. Tidak
d) Ibu Melahirkan : 1. Ya, Penyebabnya………………………………… 2. Tidak
8. Di keluarga anda, apakah pernah terlahir bayi BBLR a) Ya
cukup umur? b) Tidak
9. Berapa usia anak terakhir anda..?? ………………….. Bulan
10. Imunisasi apa yang diperoleh anak terakhir anda? a) BCG
b) Hepatitis B…. Kali
c) DPT…. Kali
d) Polio…. Kali
e) Campak
f) Lainnya, sebutkan
g) Tidak lengkap sesuai usia
11. Berapa kali dalam setahun balita anda ditimbang a) 1-7 kali, alas an……………….
(Posyandu/Puskesmas) ? ………………………………...
………………………………...
b) 8 kali atau lebih
12. Apakah dalam keluarga anda ada balita dengan a) Ya, Apa tindakan yang anda
status gizi kurang/BGM/Buruk lakukan………………………..
………………………...............
………………………………...
b) Tidak
13. Apakah anak terakhir anda diberikan ASI Eksklusif a) Ya, Berapa lama…….. bulan
b) Tidak, alasan…………………
14. Kapan usia anak terakhir Anda Diberikan ASI …………………………. Bulan
15 Alat kontrasepsi apa yang anda gunakan dan a) Hormonal, sebutkan…………..
pasangan ………………………………..
b) Non hormonal, sebutkan……...
………………………………..
c) Alamiah, sebutkan…………….
KB Kalender
d) Tidak menggunakan apapun,
alasan………………………….
16. Apa alasan anda memilih alat kontrasepsi Karena Ibu merasa cocok dan yakin
tersebut..?? dengan pilihan alat kontrasepsinya
17. Apakah keluarga anda terbiasa untuk sarapan pagi..? a) Ya
b) Tidak, alasan………………….
………………………………..
18. Apakah keluarga Anda selalu mengkonsumsi aneka a) Ya
ragam makanan/menu seimbang? b) Tidak, alasan………………….
………………………………..

ASKEB KOMUNITAS PADA KELUARGA 43


19. Apakah keluarga Anda selalu menggunakan garam a) Ya
beryodium? b) Tidak, alasan………………….
………………………………..

SURVEILANS
Dalam 3 bulan terakhir, apakah ada anggota keluarga yang sakit (lingkari yang dijawab) :

- Batuk Pilek - Sesak Nafas - Campak (gabagen)


- Malaria - Diare - Cacar air (cangkrang)
- Demam Berdarah - Tifus - Hepatitis (sakit kuning)
- TBC - Gatal-Gatal - Flu burung

Jika ada salah satu di atas, isikan data di bawah ini :


No. Penyakit Nama Penderita Umur
1. Batuk Pilek Nn. A 13th

RUMAH DAN LINGKUNGAN

1. Pembuangan kotoran (Jamban klrg)


a. Ada sarana, memenuhi syarat
b. Ada sarana, tidak memenuhi syarat
c. Tidak ada sarana
2. Jarak pembuangan kotoran atau sumur resapan dengan sumber air bersih
a. < 10 mtr b. > 10 mtr
3. Penyediaan Air Bersih, mengambil dari sumber yang : (jawaban bisa lebih dari satu)
a. Sumur b. PDAM c. Sungai d. Lainnya, sebutkan : ...................................
4. Kualitas Air Bersih yang dpakai sehari-hari : (jawaban bisa lebih dari satu)
a. Bebas dari pencemaran
b. Tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna (keruh)
c. Tidak berasa, berbau dan atau keruh.
d. Lainnya, sebutkan ...................................................
5. Kamar mandi yang dipakai keluarga :
a. Ada, didalam rumah b. Ada, diluar rumah c. Tidak ada.
6. Jenis kamar mandi :
a. Terbuka. b. Tertutup.
7. Lantai kamar mandi :
a. Tanah. b. Semen. c. Ubin/keramik. d. Lainnya, sebutkan...............................
8. Pembuangan limbah kamar mandi :
a. Tergenang di pekarangan.
b. Ke sawah atau kebun.
c. Ke selokan/sungai
d. Dibuatkan sarana pembuangan khusus/SPAL.
e. Lainnya, sebutkan ..................................................

ASKEB KOMUNITAS PADA KELUARGA 44


9. Pembuangan sampah :
a. Tersedia tempat pembuangan sampah yang tertutup
b. Tersedia tempat pembuangan sampah yang tidak tertutup
c. Tidak tersedia
10. Pembuangan air limbah dapur :
a. Tersedia sarana yg tertutup dan mengalir sehingga tdk ada genangan air/SPAL.
b. Tdk tersedia sarana atau dibuang secara terbuka

11. Jendela :
a. Ada di seluruh jenis ruang / kamar dan cukup
b. Ada, hanya pada sebagian ruang / kamar
c. Tidak ada.
12. Ventilasi rumah:
a. Ada jendela, ada lubang angin/ventilasi.
b. Ada jendela, tidak ada lubang angin/ventilasi.
c. Tidak ada jendela, tidak ada lubang angin/ventilasi.
13. Ventilasi dapur:
a. Ada jendela, ada lubang angin/ventilasi.
b. Ada jendela, tidak ada lubang angin/ventilasi.
c. Tidak ada jendela, tidak ada lubang angin/ventilasi
14. Lantai rumah :
a. Tanah pada seluruh ruang / kamar
b. Plester/semen pada sebagian ruang / kamar, sebagian tanah.
c. Plester/semen pada selruh ruangan.
d. Ubin/keramik pada sebagian ruang/kamar.
e. Ubin/keramik pada seluruh ruangan
f. Lainnya, sebutkan :
15. Ruang tidur :
a. Terang dan tdk lembab
b. Ada, tdk terang dan lembab
c. Tdk ada ruang tidur
16. Atap rumah :
a. Seng/genting. b. Anyaman ijuk atau daun kelapa.
17. Langit-langit rumah : (mayoritas ruangan) :
a. Asbes.b. Triplex. c. Anyaman bambu. d. Tanpa langit-langit
18. Kandang ternak :
a. Terpisah dari rumah
b. Menempel / menjadi satu dengan rumah
c. Tidak punya kandang.
19. Jenis hewan ternak :
a. Unggas. b. Hewan berkaki empat : Sapi, Kuda, Kerbau
c. Ikan d. Lainnya, sebutkan : ..................
20. Apakah mempunyai TOGA (Tanaman Obat Keluarga) :
a. Ya, minimal 3 jenis.
b. Ya, kurang dari 3 jenis.
c. Tidak.

ASKEB KOMUNITAS PADA KELUARGA 45


21. Apakah cahaya matahari dapat masuk ke dalam rumah
a. Ya, minimal
b. Ya, cukup
22. Kepadatan hunian :
a. Padat (< 8 m2 per orang)
b. Cukup ( = 9 m2 per orang)
b. Tidak Padat (≥10 m2 per orang)

PERILAKU ANGGOTA KELUARGA*)

*)Tandai (V) sesuai dengan kondisi anda

No Pertanyaan Ya* Tidak*


1 Apakah ada anggota keluarga Anda yang merokok? √
2 Apakah anggota keluarga Anda terbiasa mencuci tangan dg

sabun sebelum makan ?
3 Apakah anggota keluarga Anda terbisa menggosok gigi

minimal 2 kali sehari?
4 Apakah ada anggota keluarga Anda yang minum Miras /

Narkoba?
5 Apakah anggota keluarga Anda melakukan Pembersihan

Sarang Nyamuk minimal 1 minggu sekali?
6 Apakah anggota keluarga Anda melakukan aktifitas fisik / olah

raga?
7 Apakah keluarga Anda terbiasa mandi 2 kali sehari? √
8 Apakah keluarga Anda mempunyai Tanaman Obat Keluarga? √
9 Apakah keluarga anda biasa minum dengan air yang dimasak

lebih dahulu?
10 Apakah keluarga anda biasa BAB di jamban? √
11 Apakah keluarga anda biasa cuci tangan dengan sabun setelah

BAB?
12 Apakah keluarga anda terbiasa menggosok gigi minimal 2 kali

sehari?
13 Apakah keluarga anda sehari-hari membuang sampah pada

tempatnya?
14 Apakah keluarga anda biasa makan 3 kali sehari? √
15 Apakah bahan makanan seelum dimasak dicuci dahulu? √
16 Apakah keluarga anda biasa melakukan aktifitas fisik/olah raga

min 30 menit tiap hari?
17 Apakah keluarga anda rutin membersihkan rumah/menyapu

tiap hari?
18 Apakah keluarga anda biasa membuka jendela saat pagi hari

atau minimal 1 jam perhari?

ASKEB KOMUNITAS PADA KELUARGA 46


ASKEB KOMUNITAS PADA KELUARGA 47

Anda mungkin juga menyukai