Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN CASE STUDY KLIEN “S”

DI PANTI SOSIAL TRESNA WEDHA BUDI MULIA 3


Jl. Margaguna Raya No. 1, Rt.11/Rw.01

TAHUN PELAJARAN 2022/2023

DISUSUN OLEH :
Nama : Aditya Warman
NIS : 9139
Kelas : X PS 1
Kelompok : Panti Sosial Tresna Werdha BM 3
Jurusan : Pekerjaan Sosial
Guru Pembimbing : Priyati Suci Witarni, S.Pd

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 28 JAKARTA


Jalan Maritim No.26 Cilandak Barat, Jakarta Selatan
E-mail. smknegeri28jakarta@gmail.com
Telepon. (021)7692004
Fax (021)75911263
Tahun 2023

i
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan ini telah di sahkan oleh sekolah dan lembaga pada:


Hari :
Tanggal :

Plt. Kepala SMKN 28 Jakarta Kepala Lembaga

Dra. Indah Sri Wahyuningsih, M.Pd Taupik, S.E, M.Si


NIP. 19690220199512201 NIP. 197008141998031003

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan ini di setujui oleh Sekolah dan Lembaga pada :

Hari :

Tanggal :

Guru Pembimbing Sekolah Guru Pembimbing Lembaga

Priyati Suci Witarni, S.Pd Sugeng Musafak


NIP. 198804172022212024 NIP. 197512172007011013

Mengetahui
Ketua Konsentrasi Keahlian Pekerjaan Sosial

Dra. Andriana
NIP. 197002182016112001

iii
LEMBAR PENGUJI

Laporan ini telah diuji oleh penguji pada :

Hari :
Tanggal :

Penguji Tanda Tangan

1. Lila Hilaliyah, S.Sos ............................

NIP. 198105132022212016

2. Tri Rahayu Irianty,S.sos ..………………


NIKKI. 1021110

iv
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah diberikan kepada
penyusun, sehingga penyusun dapat menyusun laporan case study tepat pada
waktunya. Dalam penulisan ini mendorong penyusun untuk bekerja lebih tekun. Oleh
sebab itu dalam kesempatan ini Asisten Pekerja Sosial mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Dra. Indah Sri Wahyuningsih, M.Pd Plt. Kepala SMKN 28 Jakarta.
2. Taupik,S.E,M.Si Ketua Lembaga Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3
3. Dra. Andriana, Ketua Konsentrasi Keahlian Pekerjaan Sosial.
4. Sugeng Musafak, Pembimbing Praktik di Lembaga / Industri
5. Priyati Suci Witarni, S.Pd Pembimbing Praktik di Sekolah
6. Responden yang telah membantu Asisten Pekerja Sosial dalam pembuatan
laporan case study
7. Bapak dan Ibu Karyawan Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3
8. Bapak dan Ibu Guru serta Tata Usaha SMK Negeri 28 Jakarta
9. Orang tua tercinta yang telah memberikan dorongan mental dan spritual.
10. Semua pihak yang telah membantu Asisten Pekerja Sosial dalam melaksanakan
tugasnya, yang tidak bisa Asisten Pekerja Sosial sebutkan satu persatu.
Penyusun sangat menyadari, bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan
maupun penyusunan laporan ini, oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan kritik
dan sarannya untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Akhir kata kami mohon maaf yang sebesar – besarnya atas segala kekurangan
dalam penulisan penyusunan laporan ini, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
kita semua. Amiin.
Jakarta, …….. 2023

Aditya Warman

v
DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................... iii
LEMBAR PENGUJI........................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ......................................................................................... v
DAFTAR ISI ....................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Tujuan ........................................................................................... 2
BAB II PROSES PELAYANAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
A. Kontak .........................................................................................
B. Kontrak .........................................................................................
C. Asesment ......................................................................................
D. Rencana intervensi ........................................................................
BAB I PENUTUP .............................................................................................
A. Kesimpulan ...................................................................................
B. Saran .............................................................................................
LAMPIRAN ........................................................................................................ vi
- Laporan Proses
- Bukti Fisik / Foto Kegiatan
- Jurnal Kegiatan
- Lembaran Konsultasi

vi
LAMPIRAN

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pengertian lembaga sosial adalah lembaga yang mengatur rangkaian tata cara dalam
memenuhi kebutuhan manusia dalam menjalani kehidupan dengan tujuan mendapatkan
keteraturan hidup.

Panti sosial tresna werdha budi mulia 3 {PSTW BM 3} suatu panti sosial milik
pemerintah pemda dki Jakarta yang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pelayanan
dan rehabilitas sosial bagi lanjut usia terlantar kepada masyarakat yang tidak mampu
/terlantar khususnya usia lanjut.

Pengertian lansia adalah seorang yang telah memasuki usia 60 tahun ke atas.lansia
adalah bagian siklus hidup manusia yang hamper pasti di alami setiap orang yang dapat
berdaya guna bagi dirinya ,kluarga dan masyarakat

Menurut peraturan presiden nomo 88 tahun 2021 tentang strategi nasinal kelanjutusiaan
yang di maksud dengan lanjut usia {lansia}adalah seorang yang telah mencapai usia 60
tahun ke atas proses penuaan akan berdampak pada berbagai aspek kehidupan baik aspek
sosial ekonomi maupun aspek Kesehatan

Alasan saya mengambil klien saya tertarik kepada klien ”S” karna ia suka berinteraksi
dengan saya, klien juga ramah dengan lingkungan sekitar, serta turut rajin mengikuti
kegiatan.

1
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk Menyelesaikan case study serta menambah pengalaman kelas industri

2. Tujuan Khusus
Menerapkan ilmu Pekerja sosial dalam tahapan assesment serta membantu klien
menyelesaikan permasalahnnya.

2
BAB II
PROSES PELAYANAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

A. Kontak
Kontak adalah hubunga awal antara Asisten Pekeja Sosial dengan sistem – sistem
dasar pekerjaan sosial yang ada (sistem klien, kegiatan, sasaran, dan pelaksana
perubahan) yang ditandai dengan saling senyum, berjabat tangan, sapaan, dan
tanda – tanda umum lainnya.
Kontak adalah hubunga awal antara Asisten Pekerja Sosial dengan
sistem – sistem dasar pekerjaan sosial yang ada (sistem klien, kegiatan,
sasaran, dan pelaksana perubahan)
1. Kontak dengan Klien “S”
Pada hari Rabu, 20 Maret 2023 Pukul 13.13 Asisten Pekerjaan Sosial
menemui dan mengadakan kontak dengan klien”S” Cuaca pada hari itu
cerah Asisten Pekerja Sosial mengadakan kontak di wisma kenari dengan
sopan , santun dan ramah. Klien “S” pada hari itu sedang menggunakan
baju berwarna pink celana panjang Asisten Pekerja Sosial mengadakan
kontak di wisma kenari.

2. Kontak dengan Perawat Klinik


Pada Hari Selasa 14 Maret Pukul 09.35 WIB. Pada Hari Itu Cuaca Hujan
Rintik2 Asisten Pekerja Sosial Menemui Dan Mengadakan Kontak
Dengan Perawat PSTW Untuk Mewawancarai Klien “S” Tentang
Permasalahan Klien Perawat PSTW Menyetujui Kontak Dengan Pekerja
Sosial Dan Asisten Pekerja Sosial Di Persilahkan Untuk
Mewawancarainya Sehingga kedua Bilah Pihak Menyetujuinya

3
3. Kontak Dengan Penjaga Kamar Kenari
Pada Hari Rabu 15 Maret Pukul 09.45 WIB Pada Hari Itu Mendung
Asisten Perkerja Sosial Menemui Dan Mengadakan Kontak Perjanjian
Dengan Penjaga Kamar Kenari Untuk Mewawancarainya Tentang
Permasalahan Klien”S” Penjaga Kamar Kenari Menyentujui Kontrak
Dengan Asisten Pekerja Sosial Dan Pekerja Sosial Dipersilahkan Untuk
Mewawancarainya Sehingga Kedua Pihak Menyetujuinya.

4. Kontak Dengan Penjaga Kamar Kutilang


Pada Hari Kamis 16 Maret Pukul 11.20 WIB Pada Hari Itu Cuaca Sangat
Cerah Asisten Perkerja Sosial Menemui Dan Mengadakan Kontak
Perjanjian Dengan Pegawai Tersebut Untuk Mewawancarainya Tentang
Permasalahan Klien “S” Pegawai Tersebut Menyetujuinya kontak dengan
Asisten Pekerja Sosial Dan Pekerja Sosial Dipersilahkan Untuk
Mewawancarainya Sehingga Kedua Belah pihak menyetujuinya.
5. Kontak Dengan Penjaga Kamar Merpati
Pada Hari Senin 20 Maret 10.55 WIB Pada Hari Itu Cuaca Sangat Cerah,
Asisten Pekerja Sosial Menemui Dan Mengadakan Kontak Perjanjian
Dengan Pekerja Sosial Untuk Membantu Asisten Pekerja Sosial Untuk
Mewawancarai Klien “S” Dengan Benar Sehingga Kedua Belah
Menyetujuinya
6. Kontak Dengan Penjaga Kamar Elang
Pada Hari Rabu 22 Maret 11.15 WIB Pada Hari Itu Cuaca Sangat Cerah,
Asisten Pekerja Sosial Menemui Dan Mengadakan Kontak Perjanjian
Dengan Pekerja Sosial Untuk Membantu Asisten Pekerja Sosial Untuk
Mewawancarai Klien “S” Sehingga Kedua Belah Pihak Menyetujuinya.

4
B. Kontrak
Setelah intake (kontak) maka harus dibuat seperti perjanjian (kontrak), yaitu
adanya kesepakatan bersama mengenai hak dan kewajiban kedua belah pihak.
Tahap ini adalah suatu consensus, persetujuan, dan penerimaan antara kedua belah
pihak dari kewajiban dan tanggung jawab dengan sebuah kesepakatan untuk
menjalan tugas masing-masing untuk kebaikan bersama.
B. Kontrak adalah Perjanjian atau persetujuan antara Pekerja Sosial dengan
sistem – sistem dasar pekerjaan sosial yang ada (sistem klien, kegiatan,
sasaran, dan pelaksana perubahan)
1. Kontrak dengan Klien “S”
Pada Hari Rabu 20 Maret Pukul 13.15 WIB . Asisten Pekerja Sosial
Menemui Dan Mengadakan Kontrak Perjanjian Dengan Klien “S” Untuk
Mewawancarai Tentang Permasalahan Klien “S” Menyetujui Kontrak
Dengan Pekerja Sosial Di Persilahkan Untuk Mewawancarainya
Sehingga Kedua Belah Pihak Menyetujuinya.
2. Kontrak Dengan Penjaga Kamar Elang
Pada Hari Senin 13 Maret Pukul 11.25 WIB Asisten Pekerja Sosial
Menemui Dan Mengadakan Kontrak Perjanjian Dengan Pekerja Sosial
Untuk Mewawancarai Tentang Permasalahan Klien “S” Pekerja Sosial
Menyetujui Pekerja Sosial dipersilahkan untuk Mewawancarainya
sehingga kedua belah pihak menentujuinya.
3. Kontrak Dengan Penjaga Kamar Kutilang
Pada Hari Selasa 14 Maret Pukul 12.35 Wib Asisten Pekerja Sosial
Menemui Dan Mengadakan Kontrak Perjanjian Dengan Pekerja Untuk
Mewawancarainya Tentang Permasalahan klien “S”Pekerja Sosial
Menyetujui Pekerja Sosial Dipersilahkan Untuk Mewawancarainya
Sehingga Kedua Belah Pihak Menyetujuinya
4. Kontrak Dengan Penjaga Kamar Kenanga

5
Pada Hari Rabu 15 Maret Pukul 10.45 Wib Asisten Pekerja Sosial
Menemui Dan Mengadakan Kontrak Perjanjian Dengan Penjaga Kamar
Kenanga Untuk Mewawancarai Tentang Permasalahan Klien “S”Penjaga
Kamar Kenangan Menyetujui Kontrak Dengan Pekerja Sosial
Dipersilahkan Untuk Mewawancarainya Sehingga Kedua Belah Pihak
Menyetujuinya.

5. Kontrak Dengan Penjaga Kamar Kutilang

Pada Hari Kamis 16 Maret Pukul 12.40 Wib Asisten Pekerjan Sosial
Menemui Dan Mengadakan Kontrak Perjanjian Dengan Penjaga Kamar
Kutilang Untuk Mewawancarai Tentang Permasalahan Klien “S”Penjaga
Kamar Kutilang Tersebut Menyetujuinya Kontrak dengan Pekerja Sosial
Dipersilahkan Untuk mewawancarainya Sehinga Kedua Belah Pihak
Menyetujuinya.

6
C. Asessmen
Dalam keseluruhan proses perubahan berencana, pekerja sosial secara terus menerus
mengadakan pengungkapan dan pemahaman (assessment) situasi serta mengambil
keputusan mengenai apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara melakukannya.
Asessmen merupakan suatu kegiatan pengungkapan dan pemahaman masalah yang terus
menerus dilakukan dan sekaligus bersamaan waktunya dengan proses pertolongan itu
sendiri.
Berdasarkan data yang diperoleh dari obeservasi, wawancara dan
dokumentasi, maka Pekerja Sosial mencoba menganalisa situasi sosial :
Klien "S" merupakan Wbs di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3, Anak
ke 4 dari 7 bersaudara. Lahir di Palembang pada tanggal 24 September 1948 Klien "S"
masih mengingat nama kedua orang tua nya, orang tua dari klien bernama Bapak Sugi
saptojo dan Ibunya bernama , sebelum berada di panti ini klien "S" tinggl di jalan
pondok labu sekarang ia sudah tinggal di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3
yang terletak di Jalan Margaguna Raya No.1 Rt 11/Rw 1 gandaria selatan.

Klien "S" menganut agama Islam, Klien termasuk Wbs yang rajin mengerjakan sholat di
Masjid

Keadaan ekonomi klien "S" masih dapat di katakan cukup untuk kehidupan sehari"nya
ia. penghasilan klien dari hasil jualan kopi setiap hari, klien memakai untuk kebutuhan
sehari hari nya. tetapi di karenakan klien tinggal di panti, jadi untuk semua kebutuhanya
sudah di tanggung oleh panti.

Klien "S" mempunyai riwayat kesehatan sakit jantung dan mag ketika sakit jantung
dan mag klien kambuh klien sangat merasakan terganggu karena ia merasakan
jantungan dan mag akan tetapi klien pun selalu rajin dateng ke dokter untuk memeriksa
kesehatan klien ke klinik panti datang.

Psikologi Klien ”S” masih dikatakan bagus, hanya saja Klien ”S” terkadang suka
menyendiri.

7
Klien ”S” giat mengikuti kegiatan kegiatan di panti, seperti mengikuti kegiatan
angklung, nonton bareng dan panggung gembira.

Hubungan Klien ”S” dengan pramu juga teman se panti nya sangat baik, karna Klien
yang suka berjalan jalan walaupun menggunakan kursi roda.

Alasan klien "S" masuk ke panti di karenakan di bawa oleh p3s lalu di rujuk ke panti
sosial bina insan (PSBI) setelah itu pada tanggu 12 oktober 2019 klien "S"di pindahkan
di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3

D. Rencana Intervensi
Intervensi sosial dapat diartikan sebagai sebagai cara atau strategi memberikan
bantuan kepada masyarakat (individu, Kelompok, komunitas). Intervensi sosial
merupakan metode yang digunakan dalam praktik di lapangan pada
bidang pekerjaan sosial dan kesejahteraan sosial.
Pekerjaan sosial dan kesejahteraan sosial adalah dua bidang yang bertujuan
meningkatkan kesejahteraan seseorang melalui upaya memfungsikan
kembali fungsi sosialnya.
Intervensi sosial adalah upaya perubahan terencana terhadap individu,
kelompok, maupun komunitas. Dikatakan perubahan terencana agar upaya
bantuan yang diberikan dapat dievaluasi dan diukur keberhasilannya. Intervensi
sosial dapat pula diartikan sebagai suatu upaya untuk memperbaiki keberfungsian
sosial dari kelompok sasaran perubahan, dalam hal ini, individu, keluarga, dan
kelompok.
Contoh Rencana Intervensi :
Berdasarkan assesmen atau analisa di atas, maka Asisten Pekerja Sosial
membuat rencana intervensi sebagai berikut :

1. Faktor Psikologis
Memiliki sifat yang terkadang pendiam:

8
Kepada klien ’S’ menginformasikan agar :
a. Tidak memikirkan hal hal yang membebani
b. Memberikan pengawasan kepada klien agar tidak lagi menyendiri

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah Saya Melakukan Kegiatan Kelas Industri , Saya Menjadi Banyak
Pengalaman pengalaman dan teman dan juga Saya Dapat Mengetahui
Permasalahan Dari Klien Saya

B. Saran
Waktu Kelas Industri Agar Tidak Teralu Kecepatan, sehingga saya dapat menyelesaikan
tugas dengan baik.

10
LAPORAN PROSES

OBSERVASI :

a. Observasi / pengamatan : Suatu teknik pengumpulan data dengan alat indra seperti
; mata, hidung, telinga, dan lain – lain.
Pekerja sosial mengamati penampilan fisik serta situasi lingkungan dalam dan luar
tempat tinggal klien.
1. Hasil Pengamatan :
• Penampilan klien :
a. Mata,hidung telinga ,dan dll pekerja sosial mengamati penampilan fisik
klien ‘S’serts situasi lingkungan dalam dan luar tempat tinggal klien
1.hasil pengamatan a.penampilan fisik penampilan responden 1 klien
mempunyai bentuk tubuh sedikit gemuk warna kulit coklat warna
rambut itam sedikit berubah tinggi badan 168 cm berat badan 65 kg
klien mempunyai bentuk muka oval tidak memiliki jerawat dll dan
mempunyai lengsung pipi pada saat wawancara dengan klien,klien
memakai baju pink dan celana itam klien mempunyai sifat ramah super
rajin membantu teman sekamarnya cara berjalan klien,klien berjalan
menggunakankursi roda dan dalam menjawab pertanyaan
b. Dari pekerja sosial sangan antusiasi penampilan responden 2 responden
2 mempunyai bentuk tubuh gemuk warna kulit sawo matang warna
rambut itam tinggi badan 170 cm berat badan 60 kg responden 2
mempunyai bentuk muka oval memiliki sedikit bekas jerawat dan pada
saat wawancara dengan responden 2 responden 2 memakai baju batik

11
berwarna coklat dan celana itam responden 2 mempunyai sifat ramah
baik cara berjalan responden 2 tegak dan dalam menjawab pertanyaan
dari pekerja sosial sangan ansutiasi
c. Penampilan responden 3 responden 3 mempunyai bentuk tubuh kurus
warna kulit putih memakai baju putih dan celana hitam tinggi badan
172cm berat badan 60kg responden 3 mempunyai bentuk muka oval
pada saat wawancara dengan responden 3 mempunyai sifat senang dan
bahagia cara berjalan responden tegak dan menjawab pertanyaan dari
pekerja sosial dengan baik dan sopan
d. Penampilan responden 4 responden 4 mempunyai bentuk tubuh sedikit
kurus tingginya 175 cm berat badan 65 kg responden 4 mempunyai
bentuk muka oval pada saat wawancara dengan responden 4 responden
4 memakai baju putih dan celana itam responden 4 mempunyai sifat
yang tegas dan senang cara berjalan responden 4 tegak dan menjawab
pertanyaan dari pekerja sosial dengan baik dan sopan penampilan
e. Responden 5 responden 5 mempunyai tubuh sedikit gemuk warna kulit
sawo matang memakai baju putih dan celana item panjang tinggi badan
163 cm berat badan 166 kg responden 5 mempunyai bentuk muka oval
pada saat wawancara dengan responden 5 memakai baju putih dan
memakai celana item responden 5 mempunyai sifat baik hati dan sabar
cara berjalan responden 5 tegak dan menjawab pertanyaan darin pekerja
sosial dengan baik dan sopan

12
a. Keadaan Lembaga / Panti dan lingkungan :
Pada dasarnya PSTW Budi Mulia 3 Margaguna memiliki suatu sistem
pengelompokan lansia berdasarkan kondisi kesehatan mental dan fisik yang
mereka miliki. Sistem pengelompokan lansia ini memiliki bentuk semacam
klasterisasi. Tetapi sebelum membahas terkait klaster dari lansia, kita perlu
melihat terlebih dahulu terkait pengkategorian WBS lansia yang dibentuk
dalam lembaga PSTW Budi Mulia 3 Margaguna. Lansia di PSTW Budi
Mulia 3 Margaguna dalam hal ini dibagi kedalam beberapa klasifikasi
kelompok yaitu Lansia Potensial, Lansia Tidak Potensial dan Lansia dengan
Gangguan Psikotik.
Lansia Potensial terbagi menjadi dua yaitu ;
Lansia Mandiri adalah lansia yang masih mandiri dalam beraktifitas dan
masih mampu memenuhi kebutuhannya sendiri dengan atau tanpa asistensi
dari pramu sosial/pendampingnya. Lansia Mandiri umumnya masih mampu
dalam mengikuti banyak program dan kegiatan panti secara rutin dan masih
terjaganya aspek psikis dan spiritual dari lansia tersebut sehingga
keberfungsian sosial mereka masih terjaga. Lansia Mandiri Potensial mirip
dengan Lansia Mandiri, dimana ia masih dianggap mampu memenuhi
kebutuhannya sendiri tanpa asistensi dari pramu sosial serta masih aktif
dalam mengikuti kegiatan rutin panti, tetapi yang membedakan adalah
terkait bagaimana Lansia Mandiri Potensial ini umumnya masih bisa
diberdayakan untuk menghasilkan hal-hal seperti membuat masker,
membatik, melukis, membuat kerajinan tangan (keset, dompet, gelang, dan
lain-lain), menyulam taplak, dan sebagainya) yang nantinya hasil dari
kerajinan tangan tersebut akan dipajang atau dijual kepada pembeli yang
berminat. Lansia semi renta: adalah lansia yang masih mampu melakukan
kegiatan pemenuhan kebutuhan dasar walaupun harus diasistensi oleh
pramu sosial yang ada di lembaga secara seksama jika dibutuhkan. Lansia
renta: adalah lansia yang dapat dikatakan kurang mandiri, lansia renta

13
dalam hal ini memiliki keterbatasan gerak dan membutuhkan perawatan
lebih. Dalam upaya pemenuhan kebutuhan domestiknya ia perlu dibantu
oleh pramu sosial/pendamping untuk memenuhi hal tersebut dan sebagian
besar kebutuhannya perlu diasistensi. Lansia dengan Gangguan Psikotik
adalah Lansia yang memiliki permasalahan gangguan jiwa yang
menyebabkan ia menjadi mengalami disfungsi dalam menjalankan aktivitas
sehari-hari. Banyak dari Lansia dengan gangguan Psikotik ini memiliki
sikap yang agresif, sehingga mereka terpaksa harus dipisahkan dari lansia
yang non-psikotik guna mencegah timbulnya hal yang tidak diinginkan
terjadi.

Fasilitas Utama :
a. Fasilitas Administrasi
b. Fasilitas Staff
c. Fasilitas Umum
d. Fasilitas Kesehatan, Perawatan, dan jenazah
e. Pelayanan konsumsi
f. Area penyimpanan
g. Area pengelolaan data dan utilitas
h. Fasilitas perawat
i. Mushholla
j. Pos jaga
k. Aula
l. Rumah Susi
m. Ruang keterampilan
n. Area parkir

Fasilitas pelayanan:

o. Bimbingan senam pagi


p. Perawatan kesehatan warga binaan sosial

14
q. Bimbingan keterampilan warga binaan sosial
r. Bimbingan kesenian warga binaan sosial
s. Bimbingan sosial
t. Bimbingan spiritual dan agama
u. Bimbingan agama kristen
v. Bimbingan agama islam
w. Rujukan sementara rumah sakit umum daerah
x. Rujukan WBS kembali ke keluarga
y. Case conterence

WAWANCARA

• Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk


memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara digunakan apabila
ingin mengetahui keadaan-keadaan dari responden secara lebih mendalam serta
jumlah responden sedikit. Ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi arus
informasi dalam wawancara, yaitu pewawancara, responden, pedoman wawancara dan
situasi wawancara.
• Pewawancara adalah petungas pengumpul informasi yang diharapkan dapat
menyampaikan pertanyaan dengan jelas dan merangsang responden untuk
menjawab semua pertanyaan dan mencatat semua informasi yang dibutuhkan dengan
benar. Sementara responden adalah pemberi informasi yang diharapkan dapat
menjawab semua pertanyaan dengan jelas dan lengkap.
• Pedoman wawancara berisi tentang uraian penelitian yang biasanya dituangkan dalam
bentuk daftar pernyataan agar proses wawancara dapat berjalan dengan baik.
Sedangkan situasi wawancara berhubungan dengan waktu dan tempat wawancara.
Waktu dan tempat wawancara yang tidak tepat dapat menjadikan pewawancara

15
merasa canggung untuk mewawancarai dan responden pun enggan untuk menjawab
pertanyaan.

Berdasarkan sifat pertanyaan, wawancara dapat dibedakan menjadi:

a. Wawancara terpimpin

• Dalam wawancara ini, pertanyaan diajukan menurut daftar pertanyaan yang


telah disusun.

b. Wawancara bebas

• Dalam wawancara ini, terjadi tanya jawab bebas antara pewawancara dan
responden tetapi pewawancara menggunakan tujuan penelitian sebagai
pedoman. Kebaikan wawancara ini adalah responden tidak menyadari
sepenuhnya bahwa ia sedang diwawancarai

c. Wawancara bebas terpimpin

• Merupakan perpaduan antara wawancara bebas terpimpin. Pengambilan data


melalui wawancara/secara lisan langsung dengan sumber datanya, baik
melalui tatap muka atau lewat telefon, telekonferensi. Jawaban responden
direkam dan dirangkum sendiri oleh peneliti.

Wawancara

a. Kelebihan
• Kelebihan melaksanakan pengumpulan data dengan menggunakan metode
wawancara adalah (Suparmoko, 1992) :
1) Pelaksanaan wawancara mungkin memakan waktu yang lebih lama
sehingga memungkinkan responden menjadi lebih mengerti akan
topik yang ditanyakan, sehingga hubungannya dengan materi yang
relevan lebih memungkinkan.
2) Pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya sangat sensitif untuk responden
dapat ditanyakan secara taktis oleh petugas pencacah sehingga tidak
menyinggung perasaan responden. Dengan melihat reaksi responden,

16
petugas pencacah dapat mengalihkan permasalahan kalau perlu
memberikan penjelasanpenjelasan mengenai persoalan survei ataupun
komentar-komentar lain untuk memancing responden memberikan
jawaban. Dengan kata lain, situasi yang agak rumit biasanya dapat
diatasi lebih baik dan efektif dengan persoalan metode wawancara
dibandingkan dengan metode lain.
3) Bahasa survei dapat disesuaikan dengan kemampuan atau tingkat
pendidikan responden. Oleh karena itu lebih mudah untuk
menghindarkan salah pengertian atau salah pengarahan dari
pertanyaan yang ada. Walaupun demikian, perlu dicatat bahwa dalam
survei tertentu adalah penting untuk petugas pencacah supaya tidak
merubah kata-kata atau urutan pertanyaan yang ada, supaya
mendapatkan jawaban yang bisa dipercaya. Dalam hal ini
4) kepada petugas pencacah akan diberitahu selama mereka mengikuti
latihan.

b. Kelemahan

Kelemahan-kelemahan yang terdapat pada penggunaan metode wawancara

antara lain:

1) jika responden yang akan dikunjungi menyebar di daerah yang sangat luas,
maka biaya perjalanan dan waktu yang dibutuhkan untuk mengunjungi
responden tidak sedikit. Hal ini mungkin membuat penggunaan metode
wawancara menjadi tidak ekonomis dan tidak efisien.
2) dalam memilih, melatih, dan membimbing petugas pencacah lapangan
diperlukan suatu organisasi, sehingga dalam pelaksanaannya lebih rumit
dibandingkan dengan metode lain.
3) kesempatan dan waktu wawancara dengan responden terbatas artinya
mungkin hanya dapat dilakukan malam hari saja atau hanya satu atau dua

17
jam saja pada sore hari, sehingga membutuhkan banyak petugas agar waktu
yang ditentukan dapat dicapai

Pada saat wawancara menggunakan Rumus 5W 1 H (WHAT, WHERE, WHEN,


WHHO, WHY dan HOW)

Format Pedoman Wawancara

Aspek yang diungkap dalam wawancara

Biologis Psikologis Sosial Spiritual

Klien Klien Klien Klien

1. Nama 1. Pikiran 1. Relasi dengan 1. Kegiatan ibadah


2. Usia 2. Perasaan keluarga/teman/ 2. Keyakinan
3. Tempat lahir 3. Dorongan 2. lingkungan kerja terhadap TYME
4. Agama berperilaku 3. Sumber daya 3. Berdoa ketika
5. Suku-bangsa 4. Gangguan yang ada menghadapi
6. Urutan kelahiran psikologis 4. Masalah sosial masalah?

7. Hobby yang dihadapi 4. Harapan masa


8. Gangguan fisik 5. Riwayat sosial depan

9. Riwayat (prestasi, 5. Keteguhan iman


kesehatan kegagalan,dsb)

10. Pendidikan
11. Ekonomi

18
CONTOH LAPORAN PROSES

1. Wawancara dengan Klien “S”


K = Klien
APS = Asisten Pekerja Sosial

.Aps:Organisasi Apa Yang Kakek Ikuti Panti?

K:Kakek Ikuti Pengajian Tapi Itu Jarang Nak

Aps:Apakah Kakek Percaya tuhan

K:Percaya Dong Nak Kalo Bukan Karna allah Tidak Mungkin Kita Ada
Didunia Ini Kan

Aps:Kek Maaf Apakah Kakek Suka Nunda Ibadah?

K:Alhamdulillah Tidak Pernah Nak

Aps:Baik Kakek Sebelumnya Terima kasih KakekSudah Ingin


Diwawancarai Dengan Saya Maaf Jika Saya Mengganggu Waktu
Istirahat Kakek Kalo Gitu Saya Izin Pamit Kakek Sehat-Sehat ya Kakek

K:Sama-Sama Nak ,Amin Terima Kasih Banyak Nak Doanya Semoga


Ujianya Lulus Ya Nak,Dapat Pasangan Atau Jodoh Yang Baik

Aps:Hehe Amin Kakek,Ya Sudah Kakek Pamit Ya Kakek

Assalamualaikum Kakek

K:Waalaikum Salam Nak

Wawancara Berakhir Pada Pukul 11.15 Wib

19
2. Wawancara Dengan Pekerja Sosial 1
Aps:Kalo Boleh Saya Tau Sebelum Dipanti Kakek Tinggal Didaerah Mana
Kakek?
K:kakek sebelum dipanti kakek tinggal di daerah tanggerang Banten
Aps:Kalo Boleh Saya Tau agama kakek apa?
K: Alhamdullilah Agama Kakek Islam Nak
Aps:Hal Apa Yang Membuat Perasaan kakek Senang
K:Hal Yang Membuat Perasaan Kakek Senang Itu Hanya Satu
Nak Ikut Keterampilan Walaupun Kalo Kegiatan Keterampilan Kakek
Rajin Ikut
APS:Hal Apa Yang Membuat Perasaan Kakek Itu Menjadi Sedih
K:karena Kakek Dijauhkan Oleh Teman Sekamarnya
3. Pada Hari Rabu 22 Febuary 2023 Pukul 12.40 Wib Asisten Pekerja Sosial
Cuaca Pada Hari Itu Mendung Asisten Pekerja Sosial Mengadakan
Wawancara Di Kamar Mermati Pekerja Sosial Pada Hari Itu Sedang
Menggunakan Baju Berwarna Putih Lalu Terjadilah Percakapan Sebagai
Berikut Keterangan :
APS:Asisten Pekerja Sosial
PS:pekerja Sosial 1
Aps:Assalamualaikum Bang?
PS:Wallaikum sallam
Aps:Maaf Bang Mengganggu Waktunya Sebelumnya Saya
Mau Izin Untuk Mewawancarai Abang Mengenai Tentang
Data Klien “S”Apakah Abang Bersedia
Ps:Oh Ya Dek Saya Bersedia
Aps:Sebelumnya Perkenalkan Nama Saya Adittya Warman
Dari Pekerja Sosial Smkn 28 Jakarta Kalo Boleh Tau Nama Abang Siapa
Ya?
Ps:Oh Ya Dek Nama Abang Emil

20
Aps:Gini Bang Saya Mau Tanya Tentang Data Klien “S”
Apakah Yang Klien Berikan Sudah Benar Bang?
PS:Kakek “S”Yang Dikamar Kenari Ya Dek ?
APS:Iya Bang Betul Kamar Merpati
PS:Betul Kok Dek “S”Ini Memang Orang Jujur Kok Jadi
Data Yang Dia Berikan Ke Adek Sudah Betul
APS:Baik Bang Sebelumnya Makasih Sudah Mau Diwawancarai Mengenai
Kakek “S”
PS:Ya Sama Sama
APS:Kalo Gitu Saya Izin Pamit Bang ,Assalam uallaikum Bang
PS:wallaikum sallam
4. Wawancara Dengan Penjaga Kamar Elang
Pada Hari Selasa 21 Febuary 2023 Pukul10.30 Wib Asisten Pekerja Sosial
Menemui Dan Mengadakan Kontak Dengan Penjaga Kamar Elang Cuaca
Pada Hari Ikut Hujan Pekerja Sosial Mengadakan Wawancara Didepan
Kamar Elang Dengan Sopan ,Santun Dan Ramah Penjaga Kamar Elang
Pada Hari Itu Sedang Menggunakan Baju Putih Lalu Terjadilah
Percakapan
Sebagai Berikut:
APS:Asisten Pekerja Sosial
PK:Penjaga Kamar Elang
APS:Asssalam Uallaikum
PS:Wallaikum Sallam
APS:Sebelumnya Perkenalkan Nama Saya Adittya Warman Pekerja Sosial
Dari Smkn 28 Jakarta
PS:Iya Kenali Juga Nama Abang Bang Baktiar
APS:Baik Bang Kalo Boleh Tanya Apa Benar Bang Elang ?
PS:Iya Dek Betul ,Ada Apa?

21
APS:Gini Bang Aku Mau Tanya Tentang Kakek “S” Dengan Teman
Sekamarnya Itu Bagaimana Ya Bang?
PS:Kakek “S”Ya Dek?Kakek “S”Ini Sedikit Galak Ya Dengan Teman
Sekamarnya Kada Juga Suka Adu Mulut Ya Dengan Temannya Karena
Hal Sepele
APS:Baik Bang Sebelumnya Terimakasih Sudah Mau Di
Wawancarai Sama Aku Tentang Kakek “S”Ini Kalo Gitu Saya Izin Pamit
Bang Assalam uallaikum
PK:Iya Dek Sama Sama Wallaikum Sallam Wawancara Berakhir Pada Pukul
10.50 Wib
5. .Wawancara Dengan Pekerja Sosial 2
Pada Hari Jumat 24 Febuary 2023 Pukul 14.20 Wib Asisten Pekerja Sosial
Menemukan Dan Mengadakan Kontak Dengan Pekerja Sosial 2 Cuaca Pada Hari
Itu Cerah Pekerja Sosial Mengadakan Wawancara Di Aula Dengan Sopan,Santun
Dan Ramah Pekerja Sosial 2 Pada Hari Itu Menggunakan Baju Putih Lalu
Terjadilah Percakapan Sebagai Berikut:
Keterangan:
APS:Asisten Pekerja Sosial
PS:Pekerja Sosial 2
APS:Assalam Uaallaikum Bang?
PS;Wallaikum Sallam Dek
APS:Perkenalkan Nama Saya Adittya Warman Dari Pekerja Sosial Smkn 28
Jakarta Boleh Aku Izin Wawancarai Abang Mengenai Kakek “S” Bang?
PS;Oh Ya Dek Boleh Nama Abang Sam
APS:Gini Kebetulan Tadi Katanya Kakek ‘S” Ini Dekat Ya Sama Abang?
PS:Kebetulan Aku Gak Terlalu Dekat Dengan Kakek
APS:Baik Sebelumnya Aku NgucapinTerima Kasih Karena Abang Udah Mau
Diwawancarai Mengenai Kakek “S’Kalo Gitu Aku Izin Pamit Ya Bang
AssalamUallaikum
PS;Walaikum sallam

22
Wawancara Berakhir Pada Pukul 15.35 WIB

BUKTI FISIK / FOTO KEGIATAN

23
1.

2. .

3.

24
4.

5.

25
LEMBAR KONSULTASI

PARAF GURU
PARAF
NO HARI/TGL MASALAH PENYELESAIAN PEMBIMBING
SISWA
SEKOLAH

26
27

Anda mungkin juga menyukai