Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN PENDAHULUAN KEHAMILAN TRIMESTER III DENGAN

OSTEITIS PUBISPADA Ny. E G.2P.1A.0


DIPUSKESMAS MENTENG
PALANGKA RAYA

Disusun oleh:

Nama : Ersiyana
NIM : 2022-04-14901-019

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM PROFESI NERS
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan ini di susun oleh:

Nama : Ersiyana

NIM : 2022-14-14901-019

Program Studi : Profesi Ners

Judul : Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan


Kehamilan Trimester III pada Ny. E Di Wilayah
Puskesmas Menteng Jekan Raya Kota Palangka Raya.

Telah melakukan asuhan keperawatan sebagai persyaratan untuk


menyelesaikan Praktik Pra Klinik Keperawatan Maternitas Program Studi Profesi
Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangka Raya.

Laporan keperawatan ini telah disetujui oleh:


Pembimbing Akademik PembimbingLahan

Vina Agustina, S.Kep., Ners Sri Rahayu, S.Kep.,Ners


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji Sykur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan anugerah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan
Pendahuluan yang berjudul “Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan
Pada Ny. Edengan diagnose Anemia pada ibu hamil.Laporan pendahuluan ini
disusun guna melengkapi tugas.

Laporan Pendahuluan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes selaku Ketua STIKes Eka Harap
Palangka Raya.
2. Ibu Meilitha Carolina, Ners., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ners
STIKes Eka Harap Palangka Raya.
3. Ibu Sri Rahayu,S.Kep., Ners selaku pembimbing klinik di wilayah kerja
puskesmas menteng kecamatan jekan raya kota palangkaraya memberikan
arahan, masukkan, dan bimbingan dalam penyelesaian asuhan keperawatan
4. Ibu Vina Agustiana, S. Kep.,Ners selaku pembimbing akademik yang telah
banyak memberikan arahan, masukkan, dan bimbingan dalam penyelesaian
asuhan keperawatan ini
5. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksaan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat ini.
Saya menyadari bahwa laporan pendahuluan ini mungkin terdapat kesalahan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca dan mudah-mudahan laporan pendahuluan
ini dapat mencapai sasaran yang diharapkan sehingga dapat bermanfaat bagi kita
semua.

Palangka Raya, 10 Oktober 2022

Ersiyana
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1Latar Belakang.................................................................................................1
1.2Rumusan Masalah...........................................................................................1
1.3Tujuan Penulisan.............................................................................................1
1.3.1Tujuan Umum...........................................................................................1
1.3.2Tujuan khusus...........................................................................................1
1.4Manfaat............................................................................................................2
1.4.1Untuk Mahasiswa.....................................................................................2
1.4.2Untuk Klien Dan Keluarga.......................................................................2
1.4.3Untuk Institusi (Pendidikan dan Rumah Sakit)........................................2
1.4.4Untuk IPTEK............................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................3
2.1Konsep Penyakit..............................................................................................3
2.1.1Definisi......................................................................................................3
2.1.2Anatomi Fisiologi.....................................................................................3
2.1.3Etiologi......................................................................................................5
2.1.4Klasifikasi.................................................................................................6
2.1.5Patifisiologi...............................................................................................6
2.1.6Manifestasi klinis (tanda dan gejala)........................................................8
2.1.7Komplikasi................................................................................................9
2.1.8Pemeriksaan Penunjang............................................................................9
2.1.9Penatalaksanaan medis............................................................................10
2.2Manajemen Asuhan Keperawatan.................................................................11
2.2.1Pengkajian keperawatan..........................................................................11
2.2.2Diagnosa keperawatan............................................................................15
2.2.3Intervensi keperawatan...........................................................................15
2.2.4Implementasi keperawatan......................................................................17
2.2.5Evaluasi keperawatan..............................................................................18
2

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Kehamilan trimester III dimulai pada umur kehamilan 28 minggu sampai40

minggu. Ibu hamil cenderung terlihat khawatir pada usia kehamilan ini,mungkin

merasakan ketidak nyamanan yang dialami pada ibu hamil trimester III,

ketidaknyamanan ini dapat memmpengaruhi persalinan dan masa nifasnya.

Ketidaknyamanan yang dialami seperti nyeri punggung,susah bernafas,gangguan

tidur,sering kencing,kontraksi perut,pergelangan kaki membengkak, kram pada kaki,

rasa cemas dan masih banyak keluhan-keluhan yang lain (Dheska, Sri. 2018).

Berdasarkan catataan pasien di PMB “SS”3 bulan terakhir (Oktober-

Januari2020) tercatat 272 orang ibu hamil yang melakukan pemeriksaan di

PMB“SS”,68 orang ibu hamil pada trimester I, 90 orang ibu hamil pada trimester II,

dan114 orang ibu hamil pada trimester III. Dari hasil wawancara dengan bidan,pada

ibu hamil trimester III yang datang untuk melakukan pemeriksaan,banyak ibu hamil

yang mengalami ketidaknyamanan,yaitu 47 orang ibu hamil mengalami gangguan

tidur, 34 orang ibu hamil mengalami sering kencing, dan 33 orang ibu hamil

mengalami nyeri punggung.

Dari data tersebut ketidaknyamanan ibu hamil pada trimester III didominasi

oleh gangguan tidur. Suatu keadaan yang mempengaruhi kebutuhan tidur atau ibu

hamil mengalami gangguan tidur ialah karena terdapat perubahan fisik yang terjadi

pada setiap trimester. Gangguan tidur pada ibu hamil trimester III dapat dipicu oleh

perubahan emosi yang meliputi kecemasan, rasa takut dan depresi. Faktor lain yang

mengakibatkan gangguan tidur pada ibu hamil trimester III yaitu lingkungan fisik dan

kebiasaan sebelum tidur. Kebutuhan tidur ibu hamil yang berkualitas akan
3

menentukan kesehatan janinnya, ibu hamil yang mengalami gangguan tidur selama

kehamilan dapat menyebabkan stress ringan sehingga berdampak pada janin atau

terjadi peningkatan denyut jantung janin, akan tetapi stress yang terbilang berat dan

lama akan membuat janin menjadi hiperaktif. Selain berdampak pada janin,

gangguan tidur pada ibu hamil dapat meneyebabkan hipertensi dalam kehamilan dan

apabila tidak segera mendapat tindakan dapat berdampak buruk atau terjadinya

preeklamsia Dheska,Sri.2018).

Untuk itu diperlukan upaya pemantauan pada ibu hamil trimester III sehingga

dapat melalui kehamilan, persalinan, melahirkan bayi yang sehat, serta dapat

terpantau selamamasa nifas dan menggunakan metode kontrasepsi yang sesuai

dengan penerapan asuhan berkelanjutan atau Continuity of Care (CoC) yang dimulai

sejak kehamilan trimester III sampai KB. Upaya dari pemerintah untuk mendeteksi

masalah tersebut adalah ANC terfokus yaitu minimal 4 kali melakukan pemeriksan

kehamilan. Adapun makna dari ANC terfokus ini ialah memberikan fokus

perhatiannya pada penilaian ibu hamil dan tindakan yang diperlukan dalam membuat

keputusan serta memberikan pelayanan dasar. Sebagai seorang bidan upaya yang

dapat dilakukan yaitu melakuakn skrining skor poedji rochjati dan melakukan

pemeriksaan 10 T. Yang dimaksud dengan pemeriksaan 10 T ialah timbang berat

badan dan ukur tinggi badan, periksa tekanan darah, periksa tinggi fundus

uteri,skrining status imunisasi tetanus,minum tablet zat besi,tetap kan status gizi,tes

laboratorium, tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin, tatalaksana, dan

temuwicara. Pernyataan diatas menjadikan dasar Penulis tertarik untuk melakukan

studi kasus yang berjudul “Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Perempuan“MS”

di PMB “SS” Wilayah Kerja Puskesmas Buleleng I Tahun 2020”.


4

1.2 RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka mahasiswa mengambil rumusan
masalah bagaimana cara memberikan asuhan keperawatan pada pasien, khususnya
pada pasien dengan Ibu Hamil Trimester III dan diagnose medis Low Back Pain.

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Tujuan umum
Agar penulis mampu berpikir secara logis dan ilmiah dalam memberikan
asuhan keperawatan pada pasien Kehamilan Trimester III dengan menggunakan
pendekatan manajemen keperawatan secara benar, tepat dan sesuai dengan
standard keperawatan secara professional.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Mahasiswa dapat melengkapi Asuhan Keperawatan pada pasien dengan
diagnosa medis .
1.3.2.2 Mahasiswa dapat melakukan pengkajian pada pasien dengan diagnosa.
1.3.2.3 Mahasiswa dapat menganalisa kasus dan merumuskan masalah
keperawatan pada pasien dengan diagnose medis.
1.3.2.4 Mahasiswa dapat menyusun asuhan keperawatan yang mencakupi
ntervensi pada pasien dengan diagnose medis.
1.3.2.5 Mahasiswa dapat melakukan implementasi atau pelaksanaan tindakan
keperawatan pada pasien dengan diagnose medis.
1.3.2.6 Mahasiswa dapat mengevaluasi hasil dari asuhan keperawatan yang
diberikan kepada pasien dengan diagnosa medis.

1.4 Manfaat
1.4.1 Untuk Mahasiswa
Memberikan pengalaman yang nyata tentang asuhan pada pasien dengan
diagnosa medis Osteitis Pubis.
1.4.2 Untuk Klien dan Keluarganya
5

Pasien dan keluarga mengerti cara perawatan dan menghindari penyebab


pada penyakit secara benar dan bisa melakukan perawatan dirumah dengan
mandiri.
1.4.3 Untuk Institusi
Dapat digunakan sebagai informasi bagi institusi pendidikan dalam
pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan dan peningkatan mutu
pendidikan dimasa yang akan datang.

1.4.4 Untuk IPTEK


Dapat digunakan sebagai kunci untuk membangun kekuatan daya saing
yang bernilai tambah dan memberikan keunggulan kompetitif pada masa
yang akan datang.
5

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Kehamilan


2.2.1 Definisi kehamilan
Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis yang dialami
setiap wanita yang memiliki organ reproduksi sehat, mengalami menstruasi dan mulai
berhubungan seksual dengan pria(Nuryanti, 2020).
Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis yang harus dijaga
sebaik mungkin dengan memperhatikan berbagai faktor yang dapat mempengaruhinya
(Kamaruddin et al., 2020).

2.2.2 Klasifikasi kehamilan


1. TrimesterI
Dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan
2. TimesterII
Dari bulan ke-4 sampai 6 bulan
3. TrimesterIII
Dari bulan ke-7 sampai 9 bulan

2.2.3 Penyebab terjadinya kehamilan


Kehamilan akan terjadi bila terdapat 4 aspek, sebagai berikut:
1. Ovum (sel telur)
Suatu sel dengan diameter 0,1 yang terdiri dari suatu nukleus yang terapung-apung
dalam vitelus diligkari zona pelusida atau korona radiata.
2. Spermatogoza
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng
berisi inti (nukleus), leher yang menghubungkan kepala dan bagian ekor yang
dapat bergerak sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat.
3. Konsepsi
Suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba falopi, hanya satu
sperma yang dapat melintasi zona pelusida dan masuk ke vitelus ovum.
4. Nidasi
Masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium lamanya
6

kehamilan dimulai dari konsepsi sampai partus adalah kira-kira 280 hari (40
mingu) dan lebih dari 300 hari (42 minggu). Kehamilan 37-42 minggu disebut
aterm, bila lebih dari 42 minggu disebut dengan postmatur, sedangkan kehamilan
28-36 minggu (prematur).

2.2.4 Konsep penyakit Osteitis Pubis pada Kehamilan Trimester III


Osteitis Pubis adalah Kondisi ini terjadi karena adanya inflamasi atau peradangan
pada tulang kemaluan akibat otot-otot yang melekat tertarik atau digunakan secara
berlebihan. Osteitis pubis sering tidak terdiagnosis yang menyebabkan nyeri di
selangkangan, area kemaluan, dan otot perut rektus bagian bawah.
1. Peningkatan Frekuensi berkemih
Hal ini sering dialami wanita primigravida setelah lightening terjadi efek lightaning
yaitu bagian presentasi akan menurun masuk kedalam panggul dan menimbulkan tekanan
langsung pada kandung kemih.
2. Hiperventilasi dan sesak nafas
Progesteron mempengaruhi pernapasan menurunkan kadar karbondioksida dan
meningkatkan kadar oksigen. Peningkatan aktivitas metabolis meningkatkan
karbondioksida. Hiperventilasi menurunkan karbon dioksida. Sesak nafas karena
pembesaran uterus yang menekan diafragma. Selain itu diafragma mengalami elevasi
kurang lebih 4 cm.
3. Edema Dependen
Pada masa trimester III yang menyebabkan rasa sakit bagian tubuh belakang karena
meningkatnya beban sehingga dapat meningkat lan tekanan pada kaki dan mengakibatkan
edema pada tangan yang disebabkan perubahan hormon alakibatretesi cairan. Selain itu
juga karena gangguan sirkulasi vena dan peningkatan tekanan vena pada ekstremitas
bawah karena tekanan uterus membesar pada vena panggul pada saat duduk atau berdiri
dan pada venacavainferior saat tidur terlentang. Edema kaki yang menggantung terlihat
pada pergelangan kaki dan harus dibedakan dengan edema karena preeklamsi.
4. Nyeri ulu hati
a. Relaksasi sfing terjantung pada lambung akibat pengaruh yang ditimbulkan
peningkatan jumlah progesteron.
b. Penurunan motilitas gastrointestinal terjadi akibat relaksasi otot halus yang
kemungkinan disebabkan peningkatan jumlah progesterone dan tekanan uterus.
c. Tidak ada ruang fungsional untuk lambung akibat perubahan tempat dan
penekanan oleh uterus yang membesar.
7

5. Kram tungkai
Terjadi karena asupan kalsium tidak adekuat, atau ketidakseimbangan rasio dan
fosfor. Selain itu uterus yang membesar memberi tekanan pembulu darah panggul
sehingga mengganggu sirkulasi atau pada saraf yang melewati foramendoturator dalam
perjalanan menuju ekstremitas bawah.
6. Konstipasi
Terjadi akibat penurunan peristaltik yang disebabkan relaksasi otot polos usus
besar ketika terjadi peningkatan progesteron
7. Kesemutan dan baal pada jari
Perubahan pusat gravitasi menyebabkan wanita mengambil postur dengan posisi
bahu terlalu jauh kebelakang sehingga menyebabkan penekanan pada saraf median dan
aliran lengan yang akan menyebabkan kesemutan dan baal pada jari-jari
8. Insomnia
Disebabkan karena adanya ketidaknyamanan akibat uterus yang membesar,
pergerakan janin dan karena adanya kekhawatiran dan kecemasan (Romauli, 2015).
9. Nyeri punggung
Khusus pada masalah nyeri punggung bawah merupakan nyeri punggung yang
terjadi pada area lumbosacral. Nyeri punggung bawah biasanya akan meningkat
intensitasnya seiring pertambahan usia kehamilan karena nyeri ini merupakan akibat
pergeseran pusat gravitasi wanita tersebut dan postur tubuhnya, akibat berat uterus yang
membesar. Jika tidak dilakukan penanganan maka akan menyebabkan posisi tubuh saat
berjalan condong kebelakang akibat peningkatan lordosis. Lengkung ini kemudian akan
meregangkan otot punggung dan menimbulkan rasa sakit atau nyeri (Varney, 2016).
Selama kehamilan, relaksasi sendi kemungkinan terjadi akibat perubahan
hormonal. Estrogen,progesterone dan relaksin, semuanya tampak terlibat. Estrogen
menyebabkan jaringan ikat menjadi lebih lembut,kapsula sendi menjadi relaks, dan sendi
pelvis dapat bergerak. Progesteron mempunyai efek relaksasi atau pelemahan
ligamentpelvis. Relaksin mengatur kolagen dan melunakkan sendi dan ligament. Postur
biasanya mengalami perubahan untuk mengompensasi pembesaran uterus, terutama jika
tonus otot abdomen buruk.Lordosis progresif menggeser pusat gravitasi ibu ke belakang
tungkai. Terdapat juga peningkatan mobilitas sendi sakroiliaka dan sakrokogsigeal yang
berperan dalam perubahan posturmaternal yang dapat menyebabkan nyeri punggung
bagian bawah di akhir kehamilan, terutama pada wanita multipara. Di akhir kehamilan,
rasa sakit, mati rasa, dan kelemahan terkadang dialami pada lengan,kemungkinan terjadi
akibat lordosisdrastis.Otot dinding abdomen dapat meregang dan kehilangan sedikit
8

tonusnya,sehingga memperberat nyeri punggung (Fraser dan Cooper, 2016). Seiring


dengan bertambahnya berat janin yang sedang tumbuh, hal ini semakin menekan tulang
belakang dan menyebabkan nyeri punggung.Obesitas,riwayat masalah punggung,dan
paritas yang lebih besar meningkatkan nyeri punggung. Relaksasi sendi-sendi panggul
akibat homon relaksin juga menyebabkan nyeri punggung (Cunningham, 2017).Menurut
Varney (2017) nyeri punggung juga dapat merupakan akibat membungkuk berlebihan,
berjalan tanpa istirahat, dan angkat beban, terutama bila salah satu atau semua kegiatan
ini dilakukan saat sedang lelah.Aktivitas-aktivitas tersebut menambah peregangan pada
punggung. Masalah dapat memburuk jika otot-otot abdomen wanita hamil tersebut lemah
sehingga gagal menopangu terus yang membesar.Tanpa sokongan,uterus akan
mengendur, kondisi yang akan membuat lengkungan punggung semakin
memanjang.Kelemahan otot abdomen lebih umum terjadi pada wanita multi para yang
tidak pernah melakukan latihan dan memperoleh kembali tonusotot abdomen nya tiap
kali selesai melahirkan.Para wanita primigravida biasanya memiliki otot abdomen yang
sangat baik karena otot-otot tersebut belum pernah mengalami peregangan sebelumnya.
Dengan demikian keparahan nyeri punggung bagian bawah meningkat seiring
paritasnya (Varney, 2016).

2.2.5 Etiologi Osteitis Pubis


Salah satu penyebab tulang kemaluan nyeri adalah osteitis pubis. Osteitis pubis
adalah peradangan yang terjadi pada tulang kemaluan. Peradangan ini dapat
menimbulkan nyeri di selangkangan saat hamil (pangkal paha bagian bawah) hingga
kebagian perut. Jika tidak diobati, osteitis pubis dapat berkembang menjadi
osteomielitis. Osteitis pubis biasanya terjadi pada orang dengan aktivitasfisik yang aktif.
Selain itu, orang yang pernah mengalami operasi atau cedera panggul juga lebih berisiko
mengalami kondisi ini. Terlebih di usia kehamilan yang sudah memasuki trimester ketiga.
Mengingat tulang kemaluan berada di sekitar panggul, ini juga menyebabkan nyeri
panggul saat hamil. Kondisi ini disebut dengan symphysis pubis diastasis (SPD). SPD
terjadi karena pada akhir kehamilan, tubuh ibu menghasilkan hormone relaksin yang
menyebabkan ligament panggul mengendur, terutama di daerah tulang kemaluan. Kondisi
ini sebenarnya cukup menguntungkan bagi si ibu karena membuat proses
persalinan menjadi lebih mudah. Namun, sering kali kondisi ini menimbulkan nyeri
bahkan bertahan hingga periode awal kelahiran. Mengandung bayi kembar atau bayi
dengan ukuran besar juga dapat meningkatkan risiko nyeri tulang kemaluan saat hamil. 
9
WOC Ostesis Pubis

Manifestasi Klinis: Pemeriksaan Penunjang:


1. Kelelahan 1. Seldarah merah
2. Penurunanenergi
2. Pemeriksaan Ht (Hematokrit)
3. Tampak pucat dan kulit dingin
4. Tekanan darah rendah 3. Pemeriksaan Hb sahli,kadar
5. Sakit kepala
Hb<10mg%
6. Tidak bisa berkonsentrasi

Defisiensi zat besi

Kehamilan

Ostesis Pubis
Kurangnya Informasi MRS Hospitalisasi pusing
Kurang Pengetahuan

Breath (B1) Blood ((B2) Brain (B3) Bladder (B4) Bowel (B5) Bone (B6)

Transport O2 Anemia Aliran darah ke Suplai darah Anemia Inflamasi


otak tidak keginjal menurun
Megaloblastik
Viskositas darah adekuat
Kebutuhan O2 tidak Defisiensi asam
Defisiensi zat besi GFR menurun
terpenuhi folat dan B12
Iskemia Glositis
Retensi aliran Defisiensi jaringan otak
Plasma darah darah perifer Radang pada
Aliran darah kejaringan zat besi Gagal ginjal
menuurn Nafsu makan tulang
menurun Infark otak
Sekresi protein menurun
Transfusi
Pengenceran pada Perfusi Perifer terganggu
Hipoksia, lemah, pucat darah Kelemahan
darah Tidak Efektif Penurunan
fungsi serebral Resiko Defisit
Uremia Nutrisi Nyeri Akut
Pola Nafas Tidak Resiko Resiko
efektif Pendarahan Infeksi Letargi
Gangguan
Eliminasi Urine
Resiko cidera
2.3.6 Manifestasi Klinis (Tanda & Gejala)
1. Sakit tulang bagian kemaluan
2. Mudah lelah,
3. Kepucatan bisa diperiksa pada telapak tangan
4. Kepala pusing,
5. Berkunang-kunang
6. Lesu/lemah
7. Letih,
8. Dispagia,
9. Pembesaran kelenjar limpa,
10. Kurang nafsu makan,
11. Menurunnya kebugaran tubuh,
12. Gangguan penyembuhan luka.

2.3.7 Komplikasi
Menurut Miller, JL. (2013):
1. Kelahiran prematur
2. berat badan lahir yang rendah pada bayi.
3. Perdarahan Saat Hamil maupun Setelah Persalinan
4. Gangguan pertumbuhan janin
5. Rentan terkena infeksi.
6. Depresi Postpartum

2.3.8 Pemeriksaan Penunjang


Pemeriksaan penunjang menurut (Sugeng Jitowiyono, 2018) untuk anemia
Adalah sebagai berikut:
a. Jumlah Hb lebih rendah dari normal (12- 14 g/dL);
b. Kadar Ht menurun (normal 37 – 41%);
c. Peningkatan bilirubin total (pada anemia hemolitik);
d. Terlihat retikulositosis dan sferositosis pada apusan darah tepi;
e. Terdapat pansitopenia, sumsum tulang kosong diganti lemak
2.1.8 Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan Secara Medis. Penanganan anemia yang tepat merupakan hal
penting untuk mengatasi anemia pada awal untuk mencegah atau meminimalkan
konsekuensi serius perdarahan. Penanganan anemia secara efektif perlu dilakukan. Ibu
hamil berhak memilih kadar Hb normal selama kehamilan dan memperoleh pengobatan
yang aman dan efektif. Pengobatan yang aman dan efektifakan memastikan ibu hamil
memiliki kadar Hb yang normal dan mencegah pelaksanaan tindakan tranfusi darah.
Peningkatan oksigen melalui tranfusi darah telah ditentang selama decade terakhir. Selain
itu, tindakan tranfusi beresiko menimbulkan masalah yang lain, seperti transmisi virus dan
bakteri (Pratami, 2016).

2.4 Manajemen Keperawatan


2.4.1Pengkajian Keperawatan
Hal-hal yang perlu dikaji dalam keluarga adalah:
1. DataUmum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi:
a. Nama kepala keluarga
b. Alamat dan telepon
c. Pekerjaan kepala keluarga
d. Pendidikan kepala keluarga
e. Komposisi keluarga dan genogram
f. Tipe keluarga
g. Suku bangsa
h. Agama
i. Status sosial ekonomi keluarga
j. Aktifitas rekreasi keluarga

2. Data Objektif
Data yang diobservasi dan diukur oleh perawat
(1) Keadaan umum pasien: untuk mengetahui keadaan umum apakah
baik,sedang,jelek.Pada ibu hamil dengan anemia ringan mempengaruhi keadaan
umum yang menimbulkan rasa lemas.
(2) Kesadaran : penilaian kesadaran dinyatakan sebagai
composmentis,apatis,samnolen, sopor, koma. Pada ibu hamil dengan anemia
ringan kesadarannya komposmentis.
(3) TTV, BB dan TB, dan
LILA2). Pemeriksaan
Sistematis
Menurut Nursalam (2017),pemeriksaan sistematis meliputi:
1. Kepala
1) Rambut : untuk mengetahui apakah rambutnya bersih,rontok atau berketombe
2) Muka : keadaan muka pucat atau tidak,adakah kelainan,adakah odema,adakah
kloasamagravidarium
3) Mata: untuk mengetahui apakah konjungtiva merah muda,dan sclera
putih,pada wanita hamil dengan anemiaringan konjungtiva pucat
4) Hidung:untuk menilai adanya kelainan,apakah polip,apakah hidung tersumbat.
5) Telinga:untuk mengetahui apakah didalam telinga ada serum atau tidak,nyeri
atau tidak.
6) Mulut: untuk mengetahui mulut bersih atau tidak,cari es dan karang gigi ada
atau tidak, lidah tampak kering atau kotor
7) Leher: untuk mengetahui lokasi kelenjar limfe,kelenjar tiroid,dan trakea.
2. Dadadanaxila
1) Mamae
Untuk mengetahui apakah payudara kanan dan kiri simetris, adakah tumor atau
tidak,areolahyperpigmentasi atau tidak,putting susu menonjol atau
tidak,kolostrum sudah ada atau tidak.
2) Untuk mengetahui apakah ada tumor atau tidak,atau nyeri tekan.
3. Ekstermitas:
Untuk mengetahui refleks patela (+) atau (-), terdapat varises dikaki atau tidak,ada
udema atau tidak, dan akral biasanya dingin
4. Abdomen
1. Inspeksi
Perlu dilakukan untuk mengetahui apakah ada pembesaran,ada luka bekas operasi
atau tidak,striae gravidarum, lineanigra,atau alba.
2. Palpasi
1) Kontaksi :kontraksi yang terjadi sepanjang kehamilan merupakan kontak
sitakteraturrahim dan tanpa nyeri,kontraksi ini membantu sirkulasi darah dalam
plasenta, yang disebut kontraksi braxton hicks, kontraksi ini khas untuk uterus
dalam masa kehamilan .
2) Pemeriksaan Leopold
a) Leopold I
Tujuan: menentukan tinggi fundusuteri (TFU) dan bagian janin yang teraba dalam
fundus.
Cara:
1. Pasien dipersiapkan (tidur telentang,kaki ditekukan)
2. Perawat berada di sisi kanan pasien (berhadapan muka) memulai pemeriksaan
dengan meletakkan kedua telapak tangan diperut pasien bagian bawah lalu
bergerak menyusur kefundus uteri untuk menentukan TFU dan bagian apa yang
terdapat di fundus.
Hasil pemeriksaan:
1. Bokong:tidak keras,lebar, tidak melenting
2. Kepala:keras, melenting pada saat goyang
3. Lintang:teraba bagian kecil janin

Gambar 3.1 Pemeriksaan Leopold 1


Tabel : TFU menurut Pengukuran TFU
penambahan pertiga jari.Usia
Kehamilan (Minggu)
12 3 jari diatas simpisis
16 Pertengahan pusat dan simpisis
20 3 jari dibawah pusat
24 Setinggi pusat
28 3 jari diatas pusat
32 Pertengahan pusat dan px
36 3jari dibawah px
40 Pertengahan pusat dan px
McDonald:pengukuranTinggi Fundus:selama trimester Ii dan II,sbb:
1. Tinggifundus (cm)x 2/7 (atau+3,5) = durasikehamilandalambulan
2. Tinggi fundus (cm)x 8/7 = durasi kehamilan dalam minggu
b) Leopold II
Tujuan :menentukan letak punggung janin dan bagian terkecil dari
janin.Cara:
1. Posisisama seperti pemeriksaan Leopold I
2. Melakukan pemeriksaan dengan meletakan satu tangan disalah satu sisi perut
pasien dan tangan yang lainnya menyusuri pada sisi yang berlawanan.
Hasil pemeriksan:
1. Letak punggung : permukaannya keras dan lebar dan jika menemukan tangan
atau kaki merupakan bagian terkecil dari bayi, jika punggung janin berada pada
sisi kanan ibu,dikatakan punggung kanan pun sebaliknya punggung kiri.
2. Letak lintangakan teraba kepala

Gambar 3.2 Pemeriksaan Leopold II


c) Leopold III
Tujuan Menentukan bagian terbawah janin dan apakah bagian bawah tersebut
terpegang (masuk PAP/belum)
Cara:
1. Posisinya masih sama dengan pemeriksaan leopold I dan II
2. Melakukan pemeriksaan dengan meletakkan satu tangan (nondominan)
dibagian fundus dan tangan yang satunya meraba pada bagian simpisis sambal
meminta pasien untuk menarikan napas dalam.
Hasil pemeriksaan:
1. Presentasi kepala:kepala,keras,bulat
2. Bokong:lunak,tidakbulat
3. Lintang:simfisis pubisterasakosong
Pemeriksaan ini dilakukan dengan hati-hati oleh karena dapat menyebabkan
perasaan tak nyaman bagi pasien. Bagian terendah janin dicekap diantara ibu jari
dan telunjuk tangan kanan. Di tentukan apa yang menjadi bagian terendah janin
dan ditentukan apakah sudah mengalami engagemen/belum.
Gambar 3.3 Pemeriksaan Leopold III
d) Leopold IV
Tujuan : menentukan seberapa besar bagian bawah janin
masuk PAP.Cara:
Posisi ibu tidur terlentang dengan kaki diluruskan dan pemeriksan
menghadap kekaki ibu penderita untuk menentukan bagian terendah janin
yang masuk PAP.Hasil pemeriksaan:
1. Dikatakan divergenjikatangan melampaui lingkaran terbesar artinya
sebagian besar kepala janin sudah masuk PAP.
2. Dikatakan konvergenjikatangan pemeriksan belum melampaui
lingkaran terbesar nya artinya masih sebagian kecil kepala janin masuk
PAP.
Auskultasi:stetoskop mononural,stetoskopkepala,doptone.

Gambar 3.4 Pemriksaan Leopold IV


a. Auskultasi DJJ
Terdengar detak jantung janin menujukan bahwa janin hidup,dan tanda
pasti kehamilan.Frekuensi DJJ janin 120-160x/menit
b. Perhitungan berat badan janin menggunakan rumus
JohnsonTFUdalamcm–nx155
n=11 jika kepala belum masuk pintu atas
pangguln=12 jika kepala bayi sudah masuk
pintu tas panggul
3. Ekstermitas:varisesoedema,reflex patella
4. Genitalia:tanda Chadwick (tanda kebiruan meningkat)
2.4.2 Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis mengenai individu,
keluarga, atau masyarakat yang diperoleh melalui suatu proses pengumpulan data
dan analisa data secara cermat, memberikan dasar untuk menetapkan tindakan-
tindakan dimana perawat bertanggung jawab untuk melaksanakannya (Harmoko,
hal 86; 2012)
Tipologi dari diagnose keperawatan (Harmoko, hal 86; 2012)
1) Diagnosis aktual: Masalah keperawatan yang sedang dialami oleh keluarga
dan memerlukan waktu yang cepat.
2) Diagnosis resiko tinggi: masalah keperawatan yang belum terjadi tetapi
masalah keperawatan actual dapat terjadi dengan cepat.
3) Diagnosis potensial: suatu keadaan sejahtera ketika keluarga telah mampu
memenuhi kebutuhan kesehatannya.
Berdasarkan pengkajian asuhan keperawatan keluarga di atas maka
diagnosa keperawatan keluarga yang mungkin muncul adalah :
1) Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gangguan adaptasi kehamilan
ditandai dengan mengeluh nyeri di tulang kemaluan sampai pinggang
(D.0074 Hal.166)
2) Gangguan pola tidur berhubungan dengan mengeluh sulit tidur ditandai
dengan jam tidur terganggu (D.0055 Hal. 126)
3) Kesiapan persalinan berhubungan dengan mempersiapkan persalinandan
perawatan bayi baru lahir ditandai dengan rasa percaya diri menjalani
persalinan (D.0070 Hal. 158)
4) Gangguan Eliminasi urin berhubungan dengan penekanan vesikaurinaria
ditandai dengan buang air kecil (BAK) tersumbat dan sedikit(D.0040Hal :
96)
2.4.3 IntervensiKeperawatan
DIAGNOSA KRITERIA HASIL INTERVENSI
SDKI SLKI SIKI
Gangguan Rasa Setalah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan rasa Observasi:
Nyaman (D.0074 Hal. nyaman klien membaik dengan kriteria: 1. Identifikasi gejala yang tidak menyenangkan (misal. mual,
166) 1. Kesejahteraanfisikmeningkat (5) nyeri, gatal, sesak)
2. Kesejahteraan psikologis meningkat (5) 2. Identifikasi pemahaman tentang kondisi, situasi dan
3. Keluhan tidaknyaman menurun (5) perasaannya
3. Identifikasi masalah emosional dan spritual
Terapeutik:
1. Berikan posisi nyaman
2. Berikan kompres dingin atau hangat
3. Ciptakan lingkungan yang nyaman
4. Berikan pemijatan
5. Berikan terapi akupuntur
6. Berikan terapihipnosis
7. Dukungan keluarga dan pengasuh terlibat dalam
terapi/pengobatan
8. Diskusikan mengenaisituasi dan pilihan terapi/pengobatan
yang diinginkan
Edukasi:
1. Jelaskan mengenai kondisi dan pilihan terapi/pengobatan
2. Ajarkan teraspirelaksasi
3. Ajarkan latihan pernapasan
4. Ajarkan teknik distraksi dan imajinasi terbimbing
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian analgesik, antipruritis, antihistamin,
jika perlu

Gangguan Pola Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan Observasi


Tidur (D.0055 Hal. pola tidur membaik dengan criteria hasil: 1. Identifikasilokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
126) kualitas, intensitas nyeri.
1. Keluhan sulit tidur menurun (1)
2. Identifikasi skala nyeri
2. Keluhan tidak puas menurun (1) 3. Identifikasiresponnyeri non verbal
3. Kemampuan beraktivita smenurun (5) 4. Identifikasi factor yang memperberat dan memperingan
nyeri
5. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentangn yeri
6. Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
7. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
8. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah
diberikan
9. Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
1. Berikan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri (mis.TENS, hypnosis,akupresur, terapi
music, biofeedback, terapipijat, aromaterafi, Teknik
imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi
bermain)
2. Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis.
Suhuruangan, pencahayaan, kebisingan).
3. Fasilitasi istirahat dan tidur
4. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri
Edukasi
1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri.
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitornyerisecaramandiri
4. Anjurkan menggunakan analgetik
5. Ajarkan Teknik nonvarmakologi suntuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu.

Kesiapan Persalinan Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan Observasi:


kesiapan persalinan lancer dengan criteria hasil: 1. Identifikasi tingkat pengetahuan
(D.0070 Hal. 158) 1. Nyeri abdomen menurun (5) 2. Identifikasi pemahaman Ibu tentang persalinan
2. Perdarahan vagina menurun (5) Terapeutik:
3. Status kognitif membaik (5) 1. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
3. Berikan kesempatan untuk bertanya
4. Berikan reinforcement positif terhadap perubahan perilaku
ibu
Edukasi:
1. Jelaskan metode persalinan yang ibu inginkan
2. Jelaskan persiapan dan tempat persalinan
3. Anjurkan ibu mengikuti kelas ibu hamil pada usia kehamilan
lebih dari 36 minggu
4. Anjurkan ibu menggunakan teknik manajemen nyeri
persalinan tiap kala
5. Anjurkan ibu cukup nutrisi
6. Ajarkan teknik relaksasi untuk meredakan kecemasan dan
ketidaknyamanan pecan
7. Ajarkan ibu cara mengenali tanda-tanda persalinan
8. Ajarkan ibu mengenali tanda bahaya persalinan

Gangguan Setelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan Observasi


eliminasiurin teratasi dengan criteria hasil: 1. Identifkasi tanda dan gejala retensi atau inkontinensia
EliminasiUrin
(D.0040Hal. 96) 1. Sensasi berkemih meningkat (5) urine
2. Desakan berkemih menurun (5) 2. Identifikasi faktor
3. Frekuensi BAK membaik (5) 3. Monitoreliminasiurine (mis.frekuensi, konsistensi,
aroma, volume,dan warna)
Terapeutik
1. Catat waktu-waktu dan haluaran berkemih
2. Batasi asupan cairan, jika perlu
3. Ambil sampel urine tengah (midstream) atau kultur
Edukasi
1. Ajarkan tanda dan gejala infeksi saluran kemih
2. Ajarkan mengukur asupan cairan dan haluaran urine
3. Anjurkan mengambil specimen urine midstream
4. Ajarkan mengenali tanda berkemih dan waktu yang
tepat untuk berkemih
5. Ajarkan terapi modalitas penguatan otot-otot
pinggul/berkemihan
6. Anjurkan minum yang cukup, jika tidak ada kontra
indikasi
7. Anjurkan mengurangi minum menjelang tidur
Kolaborasi
1.Kolaborasi pemberian
obatsuposituriauretrajikaperlu
2.4.4 Implementasi Keperawatan
Implementasi merupakan pelaksanaan dari rencana tindakan keperawatan yang
telahdisusun atau ditemukan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasien secara
optimal dapatterlaksana dengan baik yang dilakukan oleh pasien itu sendiri atau perawat
secara mandiri dan juga dapat bekerjasama dengan anggota tim kesehatan yang lain.
Implementasi membutuhkan perawat untuk mengkaji kembali keadaan klien, menelaah, dan
memodifikasi rencana keperawatan yang sudah ada, mengidentifikasi area dimana bantuan
dibutuhkan untuk mengimplementasikan, mengkomunikasikan intervensi keperawatan.

2.4.5 Evaluasi Keperawatan


Evaluasi adalah stadium akhir pada proses keperawatan diam antara keberhasilan
dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau
intervensi keperawatan ditetapkan.
YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Jalan Beliang No.110 Palangka Raya Telp/Fax. (0536) 3227707
E-Mail : stikesekaharap110@yahoo.com

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL

Nama Mahasiswa : Indayati M. Dewi


NIM : 2022-04-1409-029
Ruangan Praktik : KIA Puskesmas Menteng
Tanggal & Jam Pengkajian : Senin, 20 Oktober 2022/ Pukul 09.00 Wib

PENGKAJIAN

I. IDENTITAS KLIEN & PENANGGUNGJAWAB


A. Identitas Klien
Nama : Ny. E
Tempat / tanggal lahir : Jepara, 04 Januari 1984
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Pendidikan terakhir : SLTA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Golongan Darah :A
Alamat : Jl. RTA Milono Gang Sepakat II
Diagnosa Medis : Kehamilan Trimester 2 + Hipermesis Gravidarum
Penghasilan Per Bulan :-
Tanggal Masuk RS : 20 Oktober 2022
Tanggal Pengkajian : 20 Oktober 2022
Nomor Rekam Medik :
B. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. S
Umur : 43 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Pendidikan terakhir : SLTA
Pekerjaan : Swasta
Golongan Darah :A
Alamat : Jl. RTA Milono , Gang Sepakat II
Hubungan dengan Klien : Suami
II. STATUS KESEHATAN
1. Alasan Kunjungan / Keluhan Utama :
Klien datang pada pukul 09.00 Wib diantar oleh suaminya untuk melakukan kontrol
kehamilan menuju ruangan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak). Klien datang dengan keluhan
mual, muntah dan tidak nafsu makan, dan klien ada sedikit sesak karena batuk, klien
mangatakan ingin konsultasi mengenai kehamilannya.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang (PQRST) :
Klien mengatakan mual, muntah dan tidak nafsu makan, dan klien ada sedikit sesak karena
batuk, dan klien juga mengeluh badan terasa lemas.
3. Riwayat Kesehatan Yang Lalu / Yang Pernah Dialami :
Klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit seperti Hypertensi, DM, Asma, Penyakit
Jantung, tidak ada penyakit selama kehamilan.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga :
Klien mengatakan tidak ada memiliki riwayat penyakit seperti Hypertensi, DM, Asma,
Penyakit Jantung.

III. RIWAYAT OBSTETRIC DAN GINEKOLOGI


Riwayat Ginekologi:
a. Riwayat Menstruasi :
Menarche 13 Tahun, siklus 30 hari, lamanya haid ± 4 hari, sifat darah (warna, bau,
cair/gumpalan, dysmenorhoe) merah hati, cair dan gumpalan. HPHT 25 Agustus 2022
dan Taksiran persalinan 01 Mei 2023.
b. Riwayat Perkawinan (suami dan isteri) :
Usia Pernikahan klien adalah 15 tahun dan lama pernikahan 15 tahun pada
pernikahan pertama ini.
c. Riwayat Keluarga Berencana :
Jenis kontrasepsi apa yang digunakan sebelum hamil adalah KB Suntik 3 Bulan
dengan waktu dan lamanya penggunaan 8 tahun namun tidak ada masalah selama
penggunaan KB Suntik tersebut jenis kontrasepsi yang direncanakan setelah
persalinan adalah KB Suntik 1 bulan karena hanya ingin memiliki 3 anak bersama
suami klien.

Riwayat Obstetri :
a. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu : G3 P2 A0

Tgl Umur Jenis Jenis Masalah Keadaan


No Penolong BB
partus hamil partus kelamin Hamil Lahir Nifas Bayi Anak
1 2008 9 Bln Normal Bidan Perempuan 3 kg Normal Normal Nifas Normal Sehat Umur
14 Thn
2 2014 9 Bln Normal Bidan Perempuan 3,1 Normal Normal Nifas Normal Sehat Umur 8
kg Thn
b. Riwayat Kehamilan Sekarang
Amenorhoe pada saat hamil anak ke 3 adalah tanggal 25 Agustus 2022 keluhan
waktu hamil adalah sering merasa mual, muntah dan tidak nafsu makan, dan klien
ada sedikit sesak karena batuk, dan klien juga mengeluh badan terasa lemas. Gerakan
anak pertama di rasakan usia kehamilan 18 minggu, Imunisasi lengkap, Penurunan
BB selama hamil 2 kg , Pemeriksaan kehamilan teratur, Tempat pemeriksaan dan
hasil pemeriksaan adalah klinik bidan dan puskesmas.

IV. PEMERIKSAAN FISIK


Subjektif Objektif
a. Keadaan Umum : BB sebelum Suhu : 37 0C
hamil 54 kg Nadi : 94 x/menit
b. Kepala : Simetris Tekanan Darah : 104/70 x/mmhg
c. Muka : Tidak ada bengkak BB : 52 kg
d. Mulut : Bibir tampak kering Tinggi Badan : 156 cm
e. Mata : Mata simetris tidak ada Kesadaran : Compos Menthis
kelainan Turgor Kulit : Baik tidak ada odema
f. Hidung : Tidak ada keluhan Hyperpigmentasi : Baik tidak ada kelainan
hidung berair atau flu Cloasma gravidarum :
g. Telinga : Simetris Edema : tidak ada keluhan
h. Leher : tidak ada pembekakan Simetris : -
i. Daerah dada : simetris Mukosa mulut & bibir : tampak kering
Payudara : membesar sesuai umur Keadaan gigi : tidak ada karies
kehamilan. Fungsi Pengecapan : baik
j. Abdomen : terdengar bising usus Keadaan Mulut : tidak ada sariawan
k. Genitalia Eksterna : tidak ada Fungsi menelan : baik
l. Anus : tidak dikaji Ukuran pupil : simetris
m. Ekstremitas atas dan bawah : Konjungtiva : anemis
simetris. Sklera : putih
n. Pemeriksaan Panggul : tidak ada Fungsi Penglihatan : normal
nyeri. Reaksi alergi : tidak ada
Pernah flu : iya pernah
Frekuensinya dalam 1 tahun : 3x setahun
Perdarahan/peradangan : tidak ada
Keadaan/kebersihan : bersih
Keadaan : baik
Fungsi pendengaran : normal
Pembesaran kel.Tyroid : tidak ada
Distensi vena jugularis : tidak ada
Pembesaran KGB : tidak ada
Sesak napas : ada sedikit
Batuk : ada
Sakit dada : tidak ada
Suara napas : versikuler
Bunyi jantung : lub dub
Palpitasi : tidak ada

V. POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI


1. Pola Nutrisi dan jenis makanan : nasi, bubur, sayur bayam, telur (Roti), Frekuensi
makanan 4x sehari sedikit-sedikit, nasfu makan kurang, jenis minuman air putih dan
waktu hamil muda sering minum susu namun setelah memasuki Trimester 2 dan 3 sudah
tidak minum lagi dan hanya menganggantinya dengan air putih.
2. Pola Eliminasi
a. Buang Air Kecil (BAK) Frekuensi 7-8 kali perhari, warna kuning, bau khas amoniak,
Keluhan ketika BAK tidak ada.
b. Buang Air Besar (BAB) Frekuensi 1 kali sehari, warna kuning kecoklatan, bau khas
fases, Keluhan tidak ada.
3. Pola tidur dan istirahat tidur siang kadang-kadang, dan pola tidur tidak teratur karena
mengalami mual dan muntah terkadang dengan jam tidur 5-7jam perhari.
4. Pola aktivitas dan latihan klien sering membaca buku dan berjalan kaki mengelilingi
komplek rumahnya selama 15 menit.
5. Personal Hygiene Kulit Coklat, Rambut Hitam, mukosa bibir kering, Gigi Tidak ada
karang gigi dan tidak ada karies, Pakaian bersih Kuku bersih.
6. Ketergantungan fisik :
Klien mengatakan tidak pernah merokok, minum alkohol dll.

VI. ASPEK PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL


1. Pola pikir dan persepsi
a. Apakah ibu telah mengetahui cara memberi ASI dan merawat bayi : Ya
b. Apakah klien merencanakan pemberian ASI pada bayinya : Ya
c. Jenis kelamin yang diharapkan : Laki-Laki
d. Siapa yang membantu merawat bayi di rumah : Suami
e. Apakah hamil ini diharapkan : Ya
2. Persepsi diri
 Hal yang amat di pikirkan saat ini : ibu menginginkan kehamilanya tetap sehat
 Harapan setelah menjalani perawatan : segera sembuh
 Perubahan yang dirasa setelah hamil :
3. Konsep diri
 Body image : Baik
 Peran : Ibu
 Ideal diri : Baik
 Identitasdiri : Baik
 Hargadiri : Baik

4. Hubungan/komunikasi
 Bicara : jelas/relevan/mampu mengekspresikan/mampu mengerti orang lain?
 Bahasa utama : Indonesia
 Bahasa daerah : Jawa
 Yang tinggal serumah : Suami
 Adat istiadat yang di anut : Jawa
 Yang memegang peranan penting dalam keluarga : Suami
 Motivasi dari suami : pola hidup sehat
 Apakah suami perokok : Tidak
 Kesulitan dalam keluarga : Tidak ada
5. Kebiasaan seksual
 Gangguan hubungan seksual : tidak ada
 Pemahaman terhadap fungsi seksual : baik
6. Sistem Nilai – Kepercayaan
 Siapa dan apa sumber berkekuatan : Tuhan Yang Maha Kuasa
 Apakah Tuhan, Agama, Kepercayaan penting untuk anda : Ya
 Kegiatan agama atau kepercayaan yang dilakukan (macam dan frekuensi) :
menjalankan sholat 5 waktu.
Sebutkan kegiatan agama atau kepercayaan yang ingin dilakukan selama di RS :
Berdoa kepada Allah SWT.

VII.PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Darah
 HB : 13 g/dL Golongan Darah/Rh : A
 Gula Darah : 140 mg/dL Leukosit : -
 VR/VDRL : -
2. Urine
 Protein Sedimen
3. Pemeriksaan tambahan
 TTT/NST TTO/OCT
 USG Amnioscopy
 TORCH Rontgent
VIII. PENGOBATAN
No Terapi Medis Dosis Rute Indikasi

1. B6 1x1 Oral Mengatasi mual pada ibu hamil


500 mg

2. Promavit 2x1 Oral Mendukung pertumbuhan janin agar


lebih optimal karena mengandung
DHA, EPA, Omega-3, asamfolat dan
minera

Palangka Raya, 20 Oktober 2022


Mahasiswa

Indayati M. Dewi
..............................................................

ANALISIS DATA
DATA SUBYEKTIF DAN
KEMUNGKINAN PENYEBAB MASALAH
DATA OBYEKTIF
Ds : Klien datang dengan Pola Nafas tidak efektif glukosa Pola Nafas Tidak Efektif
keluhan agak sesak otak menurun
Do : ↓
- Klien Nampak lemah Suplei oksigen tidak seimbang
- Klien Nampak pucat ↓
- Klien menggunakan cuping Peningkatan kerja nafas
hidung saat bernapas ↓
- Kulit Klien teraba hangat Dsypnea
- Ttv : ↓
TD :104/70 mmhg Pola Nafas tidak efektif
N : 112 x/mnt
BB : 52 Kg
Lila : 28 cm
Lp : 92 cm
Ds : Klien mengatakan mual, Hiperemesis gravidarum Hipovolemia
muntah 7 kali sejak pagi hari s/d ↓
malam, muntah setiap habis Mual dan muntah
makan, kurang nafsu makan, ↓
makan hanya ¾ porsi Gangguan keseimbangan
Do : elektrolik
- Klien Nampak pucat ↓
- Klien muntah cair berampas Dehidrasi
- Bibir Klien tampak kering ↓
Hipovolemia

Ds: Klien mengatakan sering Pembesaran uterus Gangguan EliminasiUrin


BAK 4-5 dalam sehari ↓
Do : Penekanan vesikaurinaria
- Nampak klien 2 BAK ketika ↓
pemeriksaan kehamilan Peningkatan frekuensimiksi

Gangguan Eliminasi Urin

Ds: Klien mengatakan lemas Perubahan pada ibu Hamil Resiko Defisit Nutrisi
karena nafsu makan berkurang. ↓
- Klien mengatakan 1 porsi Perubahan psikologis
makan tidak habis ↓
Resiko defisit nutrisi
Do :
- Klien tampak lemas
- BB : 52 kg
- TB : 156 cm
- UK : 18 minggu
- DJJ : 147x/menit
Riwayat Ginekologi :
- HPHT : 25 Agustus 2022
- TP : 1 Mei 2023

Riwayat obstetri :
- TD : 104/70 mmhg
- S : 37 0C
- RR : 22 x/menit

PRIORITAS MASALAH

1) Pola Nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan energi ( SDKI. D. 0005. Hal. 26)
2) Resiko defisit nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis ditandai dengan klien
mengatakan lemas karena nafsu makan berkurang, klien pula mengakatakan 1 porsi makan
tidak habis. (SDKI. D. 0032. Hal. 81).
3) Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif ( SDKI. D. 0023. Hal. 64).
RENCANA KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ny. E

Ruang Rawat : KIA Puskesmas Menteng

Diagnosa Keperawatan Tujuan (Kriteria hasil) Intervensi Rasional


Pola Nafas Tidak Efektif Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen jalan nafas ( L. 01011. Hal. 186-187) 1. Untuk mengetahui tingkat gangguan yang terjadi
berhubungan dengan diharapkan pola nafas klien membaik Observasi : dan membantu dalam menentukan intervensi
penurunan energi (SDKI. dengan kriteria : yang akan diberikan
D.0005. Hal. 26). 1. Pernafasan cuping hidung menurun 1. Monitor pola nafas (kedalaman nafas)
2. Untuk mengetahui bunyi nafas tambahan
2. Dispnea menurun 2. Monitor bunyi nafas ( Misal ronki kering tertutup)
3. Monitor Sputum 3. Untuk mengetahui gangguan dalam sputum yang
3. Tekanan ekspirasi meningkat menghambat pernafasan.
4. Tekanan inspirasi meningkat
5. Frekuensi nafas membaik Terapeutik :
6. Kedalaman nafas membaik - Pertahankan kepatenan nafas
7. Ekskursi dada membaik - Posisi semi fowler
- Berikan minum hangat
- Berikan oksigen jika perlu

Edukasi :
- Anjurkan asupan minum 200 ml/hari
- Anjurkan tehnik batuk
Resiko defisit nutrisi Status nutrisi SLKI ( L. 03030 Hal. 121) Manajemen gangguan makan SIKI (L. 03111. Hal. 1. Mengetahui status nutrisi pasien
berhubungan dengan faktor Setelah dilakukan tindakan keperawatan 177), manajemen nutrisi SIKI ( L.03119. Hal. 200) 2. Mengetahui berapa asupan makanan
psikologis (SDKI. D. 0032 1 x 24 Jam, maka status nutrisi 3. Untuk memantau peningkatan berat badan klien
Hal. 81) 1. Identifikasi status nutrisi 4. Agar nafsu makan klien membaik
membaik dengan kriteria hasil :
2. Monitor asupan dan keluar nya makanan dan cairan 5. Agar status gizi klien membaik
1. Pengetahuan tentang pilihan makan serta kebutuhan kalori.
sehat (5) 3. Timbang berat badan secara rutin
2. Pengetahuan tentang standar asupan 4. Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang 6. Agar pasien tetap dalam status klien membaik
nutrisi yang tepat (5) sesuai 7. Untuk mengetahui perasaan yang memicu klien
3. Frekuensi makan membaik (5) 5. Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein untuk mengeluarkan makanannya, membantu kita
6. Ajarkan diet yang diprogramkan untuk mengetahui jumlah kalori dan nutrisi yang
4. Nafsu makan membaik (5)
7. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan dibutuhkan dan baik untuk dikonsumsi pasien.
5. Bising usus membaik (5) jumlah kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan.

Hipovolemia berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen syok hipovolemia (SDKI. Hal. 222 – 223)
dengan kehilangan cairan diharapkan status cairan membaik ( L. Observasi :
aktif (SDKI. D. 0023. Hal. 03028. Hal. 107) dengan kriteria hasil : 1. Monitor turgor kulit
64). 1. Kekuatan nadi meningkat 2. Periksa tingkat kesadaran respon pupil
2. Turgor kulit meningkat 3. Berat badan meningkat
3. Berat badan meningkat Terapeutik :
4. Tekanan darah membaik 1. ……..
5. Membrane mukosa membaik 2. ……..
6. Kadar HB membaik
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Hari/Tanggal Tandatangan dan


Implementasi Evaluasi (SOAP)
Jam Nama Perawat
Kamis, 20 Oktober 2022 Diagnosa I : S: Klien mengatakan masih mual dan muntah
Jam. 09.00 Wib 1. Mengidentifikasi gejala yang tidak menyenangkan (misal. O:
mual, muntah dan sesak). - TTV: Suhu : 37 0C, Nadi :94 x/menit, TD:104/70
2. Mengidentifikasi pemahaman tentang kondisi, situasi dan
mmHg
perasaannya
3. Menciptakan lingkungan yang nyaman - Klien tampak masih pucat
4. Mengajarkan terapi relaksasi - Mukosa bibir masih kering
5. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat anti A : Masalah teratasi sebagian
muntah, mual dan mengatasi sesak. Indayati M. Dewi
P : Pertahankan intervensi dan anjurkan untuk control
ulang
Kamis, 20 Oktober 2022 Diagnosa II : S : Klien mengatakan masih kurang nafsu makan
1. Mengidentifikasi status nutrisi
Jam. 09.00 Wib 2. Monitor asupan dan keluarnya makanan dan cairan serta O :
kebutuhan kalori. 1. Klien tidak nafsu makan
3. Menimbang berat badan secara rutin 2. Klien tampak makan 1 porsi tidak habis
4. Menyajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai 3. Berat badan saat hamil 52 kg
5. Memberikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein 4. Lila : 28 cm
6. Mengajarkan diet yang di programkan 5. TB : 156 cm
7. Berkaloborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah
6. Klien tampak makan makanan yang diberikan seperti Indayati M. Dewi
kalori dan nutrien yang dibutuhkan.
buah-buahan
7. TTV :
TD : 104/70 mmHG
Nadi : 94x/menit
S : 37 ºC
RR : 20x/menit
8. Pasien kooperatif
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi dan anjurkan untuk control ulang
- TTV: Suhu : 36,20C, Nadi :104 x/menit,
TD:110/70 mmHg
- Klien tampak lebih segar
- Klien Nampak meringis berkurang
- Nampak klien lebih banyak berbicara mengenai
kesehatannya
- Klien Nampak lebih terbuka mengenai
kesehatannya
- Nampak lingakaran mata hitam klien sedikit
memudar
- Klien Nampak tidak mengantuk saat kunjungan
rumah dan merasa lebih fresh
A: Masalah teratasi sebagian
P: Pertahankan intervensi
DAFTAR PUSTAKA
NI Ketut, K & Brigita Ayu, D. (2019). Keperawatan Medikal Bedah I. Yogyakarta:
PT. Pustaka Baru.
Adriani, M., Wirjatmadi, B. 2016. Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan. Prenada
media Grup. Jakarta.
Wijaya, A.S dan Putri, Y.M. 2013. Keperawatan Medikal Bedah 2, Keperawatan
Dewasa Teori dan Contoh Askep. Yogyakarta: Nuha Medika.
Jitowiyono, Sugeng. (2018). Asuhan Keperawatan pada Pasien Dengan Gangguan
Sistem Hematologi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

Anda mungkin juga menyukai