S DENGAN
DIAGNOSA MEDIS G3P2A0 DI UPT PUSKESMAS
PAHANDUT PALANGKA RAYA
Di Susun Oleh:
DESIRA NATALIA 2021-01-14201-023
Dibuat sebagai syarat dalam menempuh Tugas Praktik Praklinik Keperawatan II (PPK II)
Pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangka Raya
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan anugerah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan pendahuluan yang berjudul “
Laporan Asuhan Keperawatan Pada Ny. S Dengan Diagnosa Medis G3P2A0 di UPT
Puskesmas Pahandut Palangka Raya”.
Laporan pendahuluan ini disusun oleh guna melengkapi tugas praktik praklinik
keperawatan 2 (PPK 2). Laporan pendahuluan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.
Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd.,M.Kes selaku ketua Stikes Eka Harap Palangka Raya
2. Ibu Meilitha Carolina, Ners,M.Kep selaku ketua program studi sarjana keperawatan
Stikes Eka Harap Palangka Raya
3. Ibu Meida Sinta Araini,S.Kep.,Ners selaku Koordinator PPK 2
4. Ibu Kristinawati, S.Kep.,Ners selaku pembimbing akademik yang telah banyak
memberikan arahan, masukan, dan bimbingan dalam penyelesaian laporan pendahuluan
dan asuhan keperawatan ini
5. Ibu Irmawaty, S.Kep.,Ners selaku pembimbing lahan yang telah banyak memberikan
arahan, masukan dan bimbingan dalam penyelesaian laporan pendahuluan dan asuhan
keperawatan ini.
Saya menyadari bahwa laporan pendahuluan ini mungkin terdapat kesalahan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, penysun mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca dan mudah-mudahan laporan pendahuluan ini dapat mencapai
sasaran yang diharapakan sehingga dapat bermanfaat bagi kita semua.
HALAMAN JUDUL.........................................................................................................I
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................................II
KATA PENGANTAR.......................................................................................................III
DAFTAR ISI......................................................................................................................IV
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................6
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................7
1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................................7
1.4 Manfaat.........................................................................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Teori
2.1.1 Definisi.......................................................................................................................8
2.1.2 Etiologi.......................................................................................................................8
2.1.3 Patofisiologi...............................................................................................................9
2.1.4 Manifestasi Klinis......................................................................................................10
2.1.5 Pemeriksaan Penunjang.............................................................................................13
2.1.6 Penatalaksanaan Medis..............................................................................................13
2.2 Asuhan Keperawatan Teori
2.2.1 Pengkajian Keperawatan............................................................................................14
2.2.2 Diagnosa Keperawatan..............................................................................................15
2.2.3 Intervensi Keperawatan.............................................................................................15
2.2.4 Implementasi Keperawatan........................................................................................15
2.2.5 Evaluasi Keperawatan................................................................................................15
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian Keperawatan...............................................................................................16
3.2 Diagnosa Keperawatan.................................................................................................24
3.3 Intervensi Keperawatan................................................................................................25
3.4 Implementasi Keperawatan...........................................................................................27
3.5 Evaluasi Keperawatan...................................................................................................28
BAB IV PEMBAHASAN DAN PENUTUP
4.1 Kesimpulan...................................................................................................................29
4.2 Saran.............................................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................30
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu.
Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (setelah
37 - 42 minggu) lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18
jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin, disusul dengan pengeluaran plasenta
dan selaput janin dari tubuh ibu melalui jalan lahir, serta berlangsung dengan bantuan atau
tanpa bantuan (Ardriaansz, 2017).
Persalinan terdiri dari empat kala yaitu, kala I dimulai sejak pembukaan serviks hingga
pembukaan lengkap (10 cm), kala II dari pembukaan lengkap sampai bayi lahir, kala III
dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta yang berlangsung tidak lebih dari
30 menit dan kala IV dari lahirnya plasenta sampai dua jam pertama postpartum (Sutanto &
Fitriana, 2018).
Kala II persalinan dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai dengan pengeluaran
bayi. Setelah serviks membuka lengkap janin akan segera keluar. Pada kala pengeluaran, his
terkoordinir, kuat, cepat dan lebih lama, kira – kira 2 -3 menit lamanya 60-90 detik. Kepala
janin telah turun masuk ruang panggul sehingga terjadi tekanan pada otot – otot dasar
panggul yang menimbulkan rasa mengedan. Terjadi tekanan pada rectum, ibu merasa ingin
buang air besar, dan tanda anus terbuka (Ilmiah, 2015).
Setiap persalinan beresiko mengalami komplikasi persalinan yang berdampak pada
terjadinya kematian ibu. Namun, jika dibiarkan nyeri dapat mempengaruhi kondisi ibu berupa
mempengaruhi kontraksi uterus melalui sekresi kadar katekolamia yang menaikkan aktivitas
sistem saraf simpatis, perubahan tekanan darah, denyut jantung, pernapasan dan akibatnya
memengaruhi lama persalinan, kecemasan dan kelelahan atau kekuatan ibu akan habis saat
persalinan (Rahmawati et al., 2013).
Menurut WHO dari seluruh persalinan didapatkan lebih dari 80% proses persalinan
berjalan normal dan sekitar 15-20 % terjadi komplikasi persalinan. Pada tahun 2015 angka
ibu bersalin di Indonesia mencapai 5.007.191 kasus (Susetyoaji, 2017). Berdasarkan
Riskesdes tahun 2018, angka ibu bersalin di Indonesia mencapai 79% dengan proporsi 15%
di Rumah Sakit pemerintah dan 18% swasta (Kementerian Kesehatan, 2018). Berdasarkan
profil kesehatan kota Denpasar sasaran ibu bersalin di kota Denpasar sebanyak 16.304 orang.
Sebanyak 16.617 orang melaksanakan persalinan di fasilitas kesehatan (101,9%) (Dinas
Kesehatan Kota Denpasar, 2018).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil pembahasan diatas “bagaimana pelaksanaan asuhan keperawatan pada
Ny. S dengan diagnosa medis G3P2A0 di UPT Puskemas Pahandut, mulai dari
pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi sampai dengan evaluasi keperawatan’’.
Persalinan adalah proses pengeluaran kelahiran hasil konsepsi yang dapat hidup diluar
uterus melalui vagina ke dunia luar yang terjadi pada kehamilan yang cukup bulan (37-42
minggu) dengan ditandai adanya kontraksi uterus yang menyebabkan terjadinya penipisan,
dilatasi serviks, dan mendorong janin keluar melalui jalan lahir dengan presentase belakang
kepala tanpa alat atau bantuan (lahir spontan) serta tidak ada komplikasi pada ibu dan janin
(Indah & Firdayanti, 2019).
Persalinan normal adalah persalinan yang terjadi pada kehamilan aterm (bukan
premature atau postmatur), mempunyai onset yang spontan (tidak diinduksi), selesai setelah 4
jam dan sebelum 24 jam sejak saat awitannya (bukan partus presipitatus atau partus lama),
mempunyai janin (tunggal) dengan presentasi vertex (puncak kepala) dan oksiput pada
bagian anterior pelvis terlaksana tanpa bantuanartificial (seperti forsep), tidak mencakup
komplikasi (seperti perdarahan hebat), dan mencakup pelahiran plasenta yang normal (Sari
dan Kurnia, 2015).
Persalinan normal adalah proses pengeluaran bayi dengan usia kehamilan cukup bulan,
letak memanjang atau sejajar sumbu badan, presentasi belakang serta dengan tenaga ibu
sendiri. (Saifuddin, 2014).
2.1.2 Etiologi
Penyebab persalinan belum pasti diketahui, namun beberapa teori menghubungkan
dengan faktor hormonal, struktur rahim, sirkulasi rahim, pengaruh tekanan pada saraf dan
nutrisi (Hafifah, 2011).
a. Teori Penurunan
Hormone 1-2 minggu sebelum partus mulai, terjadi penurunan hormone
progesteronedan estrogen. Fungsi progesterone sebagai penenang otot - otot polos
rahimdan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his
bilaprogesterone turun.
b. Teori Placenta Menjadi Tua
Turunnya kadar hormone estrogen dan progesterone menyebabkan kekejangan
pembuluh darah yang menimbulkan kontraksi rahim.
2.1.3 Patofisiologi
Proses terjadinya persalinan karena adanya kontraksi uterus yang dapat menyebabkan
nyeri. Ini dipengaruhi oleh adanya keregangan otot rahim, penurunan progesteron,
peningkatan oxytoksin, peningkatan prostaglandin, dan tekanan kepala bayi. Dengan adanya
kontraksi maka terjadi pemendekan SAR dan penipisan SBR. Penipisan SBR menyebabkan
pembukaan servik. Penurunan kepala bayi yang terdiri dari beberapa tahap antara lain
enggament, descent, fleksi, fleksi maksimal, rotasi internal, ekstensi, ekspulsi kepala janin,
rotasi eksterna. Semakin menurunnya kepala bayi menimbulkan rasa mengejan sehingga
terjadi ekspulsi. Ekspulsi dapat menyebabkan terjadinya robekan jalan lahir akibatnya akan
terasa nyeri. Setelah bayi lahir kontraksi rahim akan berhenti 5-10 menit, kemudian akan
berkontraksi lagi. Kontraksi akan mengurangi area plasenta, rahim bertambah kecil, dinding
menebal yang menyebabkan plasenta terlepas secara bertahap. Dari berbagai implantasi
plasenta antara lain mengeluarkan lochea, lochea dan robekan jalan lahir sebagai tempat
invasi bakteri secara asending yang dapat menyebabkan terjadi risiko tinggi Infeksi. Dengan
pelepasan plasenta maka produksi estrogen dan progesteron akan mengalami penurunan,
sehingga hormon prolaktin aktif dan produksi laktasi dimulai.
PATHWAY
Fisiologi Proses Persalinan terjadinya proses persalinan menurut (Armi & Oktarani, 2014)
ada beberapa teori yang berkaitan dengan mulai terjadinya his yaitu:
Tanda-tanda persalinan :
Apabila ibu hamil mengalami tanda-tanda seperti dibawah ini, mengindikasikan bahwa
proses persalinan akan segera berlangsung. Ada dua macam tanda persalinan:
Tanda persalinan asli (mue labor)
Tanda persalinan palsu (false labor)
A. Pengumpulan data
a. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. S
Tempat/Tgl lahir : Jawa 10 Oktober 1980
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa
Pendidikan terkahir : SD
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Gol. Darah : O
Alamat : Jl. G.Obos
Diagnosa Medis : G3P2A0
Tanggal Pengkajian : Selasa, 3 Oktober 2023
b. IDENTITAS SUAMI
Nama : Tn. D
Umur : 54 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan : Buruh bangunan
Gol. Darah : O
Alamat : Jl. G.Obos
B. Status Kesehatan
a. Keluhan utama : Pasien mengatakan nyeri
P : Nyeri timbul karna bekas luka jahit
Q : Nyeri yang dirasakan seperti luka bakar
R : Nyeri di bagian rahim
S : Skala nyeri adalah sedang (5)
T : Nyeri datang sewaktu-waktu
Genogram 3 generasi :
2. Riwayat Obstetri
a. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu : G3P2A0
3. Pemerikasaan Fisik
3.1. Ibu
i. Keadaan umum
BB sebelum hamil : 80kg - Suhu : 36,7 0C
- Klien tampak lelah - Nadi : 86 x/menit
- Klien tampak meringis - Tekanan Darah : 124/75 x/menit
- BB : 95 Kg
- Tinggi badan : 158 Cm
- Kesadaran : Composmentis
- Turgor Kulit : Elastis
ii. Kepala - Warna rambut : Hitam
- Keadaan : Bersih, tidak ada benjolan
dan lesi
c. Muka - Oedema : Tidak ada
- Cloasma gravidarum : Tidak ada
e. Kebiasaan Seksual
- Gangguan hubungan seksual : Tidak ada
- Pemahaman terhadap fungsi seksual post partum : Pasien mengatakan
cukup memahami
f. Sistem nilai - kepercayaan
- Siapa dan apa sumber kekuatan : Tuhan dan dukungan keluarga
- Apakah Tuhan, agama, Kepercayaan penting untuk anda : Pasien
mengatakan Tuahn, agama, dan kepercayaan sangat penting dalam
hidupnya.
- Kegiatan agama atau kepercayaan yang dilakukan (macam frekuensi)
sebutkan : Ibadah
- Kegiatan agama atau kepercayaan yang dilakukan selama di Rumah Sakit,
sebutkan : Berdoa
6. Pemerikasaan Penunjang
a. Darah
- HB :- Golongan darah/Rh : O
- Gula darah :- Leukosit : -
b. Urine
- Protein :- Sedimen : -
- Reduksi : -
c. Pemeriksaan tambahan
- Rontgent : -
I. PENGOBATAN
Desira Natalia
ANALISIS DATA
DO:
1. Klien tampak meringis Prosedur operasi
2. Klien tampak gelisah
3. Klian tampak bersikap
protektif
4. TTV: Nyeri
TD: 124/75 mmhg
N: 80 x/menit
S: 36,7 °C
R: 20 x/menit
PRIORITAS MASALAH
Dx 1: Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik ditandai dengan pasien tampak
meringis, bersikap protektif, dan gelisah.
PQRST :
P : Nyeri timbul karna bekas luka jahit
Q : Nyeri yang dirasakan seperti luka bakar
R : Nyeri di bagian rahim
S : Skala nyeri adalah sedang (5)
T : Nyeri datang sewaktu-waktu
Dx 2:
Defisit Pengetahuan Berhubungan dengan kurang terpapar informasi dibuktikan dengan ibu
klien tidak mengetahui mengenai tanda persalinan palsu (false labor)
RENCANA KEPERAWATAN
Edukasi:
- Jekaskan faktor risiko yang
dapat mempengaruhi
kesehatan
- Ajarkan perilaku hidup
bersih dan sehat
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan pada pembahasan dapat disimpulkan
bahwa penulis telah mendapatkan gambaran asuhan keperawatan pada pasien dengan
Diagnosa Medis G3P2A0 dengan kesimpulan sebagai berikut :
C. Berdasarkan yang telah dilakukan maka didapatkan untuk diagnosa keperawatan yang
muncul masalah teratasi dan intervensi dihentikan.
4.2 Saran
1. bagi mahasiswa
Asuhan keperawatan ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi yang bermakna
bagi mahasiswa dalam memberikan asuhan keperawatan pada Ny. S dengan Diagnosa
Medis G3P2A0 Di UPT Puskesmas Pahandut Palangka Raya.
3. bagi institusi
Institusi mampu mengembangkan dan memperbaiki pembuatan asuhan keperawatan
pada pasien dengan Diagnosa Medis G3P2A0 dan mampu mengembangkan ilmu kepada
banyak orang terutama mahasiswa pada institusi tersebut agar institusi semakin
berkembang dan menjadi lebih baik.
4. bagi IPTEK
IPTEK mampu mengembangkan lebih dalam lagi mengenai pengetahuan di bidang
Kesehatan khususnya pada asuhan keperawatan pada pasien dengan Diagnosa Medis
G3P2A0.
DAFTAR PUSTAKA
Di Susun Oleh :
Desira Natalia
2021-01-14201-023
YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PRODI SARJANA KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2022/2023
A. Topik
Pendidikan kesehatan tentang “ Cara Melakukan Inisiasi Menyusui Dini ”.
B. Sasaran
Pasien dan keluarga pasien
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang IMD diharapkan pasien dapat lebih
memahami tentang IMD
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus penyuluhan sebagai berikut :
1. Klien dapat memahami pengertian IMD
2. Klien dapat memahami tujuan IMD
3. Klien dapat memahami manfaat IMD
4. Klien dapat memahami syarat melakukan IMD
5. Klien dapat memahami tahapan IMD
D. Materi
Terlampir
E. Metode
Ceramah, Tanya jawab, Diskusi
F. Media
Leaflet
G. Waktu Pelaksanaan
1. Hari/Tanggal : Rabu, 4 Oktober 2023
2. Pukul : 14.00 – Selesai WIB
3. Alokasi Waktu
Keterangan:
: Moderator, Leader
: Klien
J. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
1. Peserta dan hadir di tempat
2. Penyelenggaraan di ruang bersalin UPT Puskesmas Pahandut
Palangka Raya
3. Pengorganisasian penyelenggaraan di lakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
1. Peserta antusiasi terhadap materi penyuluhan tentang “Persalinan”.
2. Peserta tidak meninggalkan tempat penyuluhan
3. Peserta menjawab pertanyaan secara benar tentang materi penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
1. Peserta sudah mengerti dan memahami tentang “Definisi Persalinan”.
2. Peserta sudah mengerti dan memahami tentang “Jenis Jenis
Persalinan”.
3. Peserta sudah mengerti dan memahami tentang “Persalinan”
MATERI
1. Pengertian
Inisiasi menyusui dini adalah proses membiarkan bayi menyusui sendiri setelah kelahiran
bayi. Bayi diletakkan di dada ibunya da bayi itu sendiri dengan segala upayanya mencari
putting untuk segera menyusui selama 1 jam (Yuliarti, 2010).
2. Tujuan IMD
a. Kontak kulit dengan kulit membuat ibu dan bayi lebih tenang.
b. Saat IMD bayi menelan bakteri baik dari kulit ibu yang akan membentuk koloni di kulit
dan usus bayi sebagai perlundungan diri.
c. Kontak kulit dengan kulit antara ibu dan bayi akan meningkatkan masih sayang ibu dan
bayi.
d. Mengurangi perdarahan setelah melahirkan.
e. Mengurangi terjadinya anemia (Depkes RI, 2014)
3. Manfaat IMD
a. Ketika bayi diletakkan di dada ibunya, ia berada tepat di atas rahim ibu. Hal itu
membantu menekan plasenta dan mengecilkan rahim ibu. Dengan begitu. perarahan ibu
aka berhenti karena ada kontraksi rahim. Melakukan IMD akan mengurangi angka
perdarahan.
b. Rasa kasih sayang akan meningkat karena adanya kontak langsung keduanya (kulit
dengan kulit).
c. Menstimulasi hormone oksitoksin yang dapat membuat rahim kembali ke ukuran
semula. Merangsang hormone lain dapt meningkatkan ambang nyeri, membuat
perasaan rileks, bahagia, merangsang pengeluaran ASI, serta lebih mencintai bayi.
d. Bagi bayi, IMD bisa meredakan ketegangan dan stress yang kemungkinan terjadi
selama proses kelahiran, memberi rasa nyaman, dan aman.
e. IMD bisa menyelamatkan nyawa bayi. Faktanya, empat juta bayi meninggal dalam usia
28 hari dalam satu tahun. Jika bayi segera disusui dalam waktu satu jam pertama akan
mengurangi angka risiko kematian bayi.
f. Kehangatan dada bayi dapa menghangatkan bayi sehingga apabila bayi diletakkan di
dada ibunya segera setelah melahirkan dapat menurunkan resiko hipoterma dan
menurunkan angka kematian akibat kedinginan.
g. Kolostrum, cairan yang kaya akan antibody dan penting untuk pertumbuhan usus dan
ketahanan terhadap infeksi yang sangat dibutuhkan bayi demi kelangsungan hidup
(Yuliarti, 2010).
6. Tahapan IMD
Langkah Inisiasi Menyusu Dini dalam Asuhan Bayi Baru Lahir
Langkah 1: Lahirkan, lakukan penilaian pada bayi, keringkan:
a. Saat bayi lahir, catat waktu kelahiran
b. Sambil meletakkan bayi di perut bawah ibu lakukan penilaian apakah bayi perlu
resusitasi atau tidak
c. Jika bayi stabil tidak memerlukan resusitasi, keringkan tubuh bayi mulai dari muka,
kepala dan bagian tubuh lainnya dengan lembut tanpa menghilangkan vemiks. Vemiks
akan membantu menyamankan dan menghangatkan bayi. Setelah dikeringkan, selimuti
bayi dengan kain kering untuk menunggu 2 menit sebelum tali pusat di klem.
d. Hindari mengeringkan punggung tangan bayi. Bau cairan amnion pada tangan bayi
membantu bayi mencari puting ibunya yang berbau sama.
e. Periksa uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus (hamil tunggal)
kemudian suntikkan oksitosin 10 UI intra muskular pada ibu.
Langkah 2: Lakukan kontak kulit ibu dengan kulit bayi selama paling sedikit satu jam:
a. Setelah tali pusat dipotong dan diikat, letakkan bayi tengkurap di dada ibu. Luruskan
bahu bayi sehingga bayi menempel di dada ibu. Kepala bayi harus berada di antara
payudara ibu tapi lebih rendah dari puting.
b. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala bayi.
c. Lakukan kontak kulit bayi ke kulit ibu di dada ibu paling sedikit satu jam. Mintalah ibu
untuk memeluk dan membelai bayinya. Jika perlu letakkan bantal di bawah kepala ibu
untuk mempermudah kontak visual antara ibu dan bayi. Hindari membersihkan payudara
ibu.
d. Selama kontak kulit bayi ke kulit ibu tersebut, lakukan Manajemen Aktif Kala 3
persalinan.
Langkah 3: Biarkan bayi mencari dan menemukan puting ibu dan mulai menyusui:
a. Biarkan bayi mencari, menemukan puting dan mulai menyusu
b. Anjurkan ibu dan orang lainnya untuk tidak menginterupsi menyusu misalnya
memindahkan bayi dari satu payudara ke payudara lainnya. Menyusu pertama biasanya
berlangsung sekitar 10-15 menit. Bayi cukup menyusu dari satu payudara. Sebagian
besar bayi akan berhasil menemukan puting ibu dalam waktu 30-60 menit tapi tetap
biarkan kontak kulit bayi dan ibu setidaknya 1 jam walaupun bayi sudah menemukan
puting kurang dari 1 jam.
c. Menunda semua asuhan bayi baru lahir normal lainnya hingga bayi selesai menyusu
setidaknya I jam atau lebih bila bayi baru menemukan puting setelah I jam.
d. Bila bayi harus dipindah dari kamar bersalin sebelum 1 jam atau sebelum bayi menyusu,
usahakan ibu dan bayi dipindah bersama dengan mempertahankan kontak kulit ibu dan
bayi.
e. Jika bayi belum menemukan puting ibu - IMD dalam waktu 1 jam, posisikan bayi lebih
dekat dengan puting ibu dan biarkan kontak kulit dengan kulit selama 30-60 menit
berikutnya.
f. Jika bayi masih belum melakukan IMD dalam waktu 2 jam, pindahkan ibu ke ruang
pemulihan dengan bayi tetap di dada ibu. Lanjutkan asuhan perawatan neonatal esensial
lainnya (menimbang, pemberian vitamin K1, salep mata) dan kemudian kembalikan bayi
kepada ibu untuk menyusu.
g. Kenakan pakaian pada bayi atau tetap diselimuti untuk menjaga kehangatannya. Tetap
tutupi kepala bayi dengan topi selama beberapa hari pertama. Bila suatu saat kaki bayi
terasa dingin saat disentuh buka pakaiannya kemudian telungkupkan kembali di dada ibu
dan selimuti keduanya sampai bayi hangat kembali.
h. Tempatkan ibu dan bayi di ruangan yang sama. Bayi harus selalu dalam jangkauan ibu
24 jam dalam sehari sehingga bayi bias menyusui sesering keinginannya (Depkes RI,
2010).
LAMPIRAN
LEAFLET IMD