Oleh :
Hana Sulistia, S.Ked
NIM : 71 2021 065
Pembimbing Klinik :
dr. Ratih Pratiwi, Sp. OG
TELAAH JURNAL
Judul:
Oleh :
Hana Sulistia, S.Ked
NIM : 71 2021 065
Telah dilaksanakan pada bulan Juli 2022 sebagai salah satu syarat dalam
mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior di SMF/ Departemen Obstetri dan
Ginekologi Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.
Palembang, Juli2022
Dokter Pendidik Klinik
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah S.W.T atas segala rahmat dan
karunia-Nya serta shalawat teriring salam selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi
Muhammad S.AW. sehingga penulis dapat menyelesaikan telaah jurnal yang berjudul
“A Study On Management Of Premature Of Membranes” sebagai syarat mengikuti
Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) di Departemen Obstetri dan Ginekologi Rumah
Sakit Muhammadiyah Palembang. Dalam membuat telaah jurnal ni, penulis menyadari
bahwa tugas ini jauh dari kata sempurna. Dalam penyelesaian tugas ini, penulis banyak
mendapat bantuan, bimbingan dan saran, sehingga pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan rasa hormat dan terimakasih kepada:
1. dr. Ratih Pratiwi, Sp.OG, selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan
waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam menyelesaikan
laporan kasus.
2. Rekan-rekan dokter muda yang telah membantu dalam usaha memperoleh data
yang saya butuhkan.
Akhir kata, semoga Allah S.W.T memberikan balasan atas segala kebaikan semua
pihak yang telah membantu dan semoga laporan kasus ini bermanfaat bagi kita dan
perkembangan ilmu pengetahuan kedokteran.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………. ii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………. iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………… iv
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………. 5
BAB II TELAAH JURNAL……………………………………………………… 16
BAB III SIMPULAN………………………………………..…………………….. 20
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...…. 21
BAB I
PENDAHULUAN
I. Informasi Jurnal
5
Pada sebagian besar kasus KPD mendekati aterm, persalinan dimulai
dalam 24 jam (85-90%), tetapi pada 10-15% kasus, persalinan mungkin
tertunda. Bila ketuban tetap pecah selama lebih dari 24 jam (ketuban pecah
berkepanjangan) komplikasi fetomaternal cukup besar.
Periode laten (interval waktu antara pecahnya ketuban dan permulaan
persalinan) berbanding terbalik dengan usia kehamilan dan berbanding
lurus dengan kejadian infeksi. Sebagian besar masalah KPD terkait dengan
infeksi dan juga karena imaturitas gestasional. Oleh karena itu penelitian
ini diarahkan pada manajemen persalinan yang optimal dalam kasus KPD,
dan intervensi operatif, jika perlu.
b. Metode Penelitian
Studi kasus kontrol cross-sectional ini dilakukan di Departemen
Obstetri dan Ginekologi, KPC Medical College and Hospital, Kolkata,
selama 1 tahun (10 September 2013 - 9 September 2014). Persetujuan dari
komite etika institusional dan persetujuan dari kasus dan kontrol yang
termasuk dalam penelitian diambil sebelum melakukan penelitian.
Kelompok studi terdiri dari 100 kasus dengan KPD dengan durasi
periode kehamilan lebih dari 28 minggu. Kelompok kontrol terdiri dari 100
pasien yang mengalami ruptur ketuban setelah timbulnya nyeri persalinan
sebenarnya dengan durasi masa kehamilan lebih dari 28 minggu. Di kedua
kelompok, baik kasus yang dipesan dan yang tidak dipesan itu telah
termasuk. Diagnosis KPD dilakukan dari anamnesis, pemeriksaan klinis
dan pemeriksaan penunjang.
Pemeriksaan meliputi inspeksi menggunakan spekulum vagina
posterior sim. Pemeriksaan aseptik pervagina digital dilakukan untuk
menyingkirkan kemungkinan prolaps tali pusat atau anggota badan janin
dan untuk menilai dilatasi dan penipisan serviks.
Para pasien dipantau secara menyeluruh secara berkala selama fase
laten untuk kondisi ibu dan janin. Kehamilan prematur dibiarkan berlanjut
hingga awal aterm kecuali bila ada prolaps tali pusat atau anggota badan
janin, gawat janin, persalinan aktif, dan korioamnionitis. Jika nyeri
persalinan masih belum dimulai, induksi persalinan dilakukan. Kehamilan
aterm diinduksi dalam waktu 12-24 jam jika nyeri persalinan tidak dimulai
pada saat itu. Kondisi ibu dan janin serta kemajuan persalinan diamati dan
dicatat secara rinci. Persalinan diinduksi atau ditambah jika diperlukan.
Lower segment caesarean section (LSCS), forsep rendah atau operasi
ventouse dilakukan jika diperlukan.
Analisis statistik
Semua data dicatat pada spreadsheet Excel dan analisis statistik
dilakukan dengan menggunakan uji Chi Square.
c. Hasil
Periode laten dihitung dari saat ketuban pecah sampai timbulnya nyeri
persalinan sebenarnya. Di antara 100 kasus studi, periode laten dihitung
dalam 67 kasus. Dalam 13 kasus, L.S.C.S. dilakukan sebelum permulaan
persalinan.
Indikasi L.S.C.S. dalam kasus ini sebelumnya dua kali L.S.C.S. (1
kasus), post Caesarean Section (C.S.) dengan presentasi sungsang (1
kasus), transversal lie (2 kasus), post C.S. dengan Intra Uterine Growth
Retardation (IUGR) (1 kasus), presentasi sungsang (3 kasus) dan gawat
janin (5 kasus). Pada 20 kasus lain, infus oksitosin diberikan untuk
menginduksi persalinan. Jadi, 33 kasus ini dikeluarkan selama perhitungan
periode laten.
Tabel 1: Perhitungan periode laten pada 67 kasus KPD.
Periode laten Jumlah kasus Persentase
< 8 jam 28 41,8
8-12 jam 20 29,9
12-24 jam 13 19,4
> 24 jam 6 9
Tabel 1 menunjukkan bahwa jumlah maksimum pasien dengan KPD
(91%) memulai persalinan dalam waktu 24 jam setelah ketuban pecah.
Tabel 6. Durasi kala satu persalinan dalam studi kasus dan kelompok
kontrol.
Durasi kala I <12 Durasi kala I >12
jam jam
Studi 67 (77%) (6 primi+61 20 (23%) (11
multi) primi+9 multi)
Kontrol 67 (67%) (2 primi+65 33 (33%) (15
multi) primi+18 multi)
Tabel 8 menunjukkan hanya 2 kasus prolaps tali pusat pada kelompok studi
dan tidak ada kasus seperti itu pada kelompok kontrol. Uji Chi Square yang
dilakukan pada Tabel VIII menunjukkan bahwa untuk diperoleh nilai Chi
Square (2,02) dan df 1 diperoleh nilai p >0,05. Jadi, perbedaan terjadinya
prolaps tali pusat antara studi dan kelompok kontrol tidak signifikan secara
statistik.
d. Diskusi
1. Periode Laten
Dalam penelitian ini, sebagian besar kasus KPD mengalami persalinan
spontan (67%). Ini sesuai dengan temuan Lebherz TB dkk-61%, Sacks
dkk-52,7%, Conway DI-79%, Raut MD dkk-82,4% dan Cammu H
dkk-80-90%. Studi ini menunjukkan bahwa sebagian besar pasien
dengan KPD memiliki periode laten.
e. Kesimpulan
• Sebagian besar kasus KPD memulai persalinan dalam waktu 24 jam
setelah ketuban pecah dan awitan persalinan lebih cepat dengan
bertambahnya usia kehamilan.
• Induksi dan augmentasi persalinan dengan tetesan oksitosin lambat
lebih sering dibutuhkan selama kehamilan dan persalinan masing-
masing pada kasus KPD.
• Sebagian besar kasus KPD melahirkan pervaginam, tetapi intervensi
operatif lebih sering diperlukan pada kasus KPD, jika dibandingkan
dengan kontrol.
Setelah KPD terjadi, kontroversi terletak mengenai apakah bayi harus
dilahirkan pada usia kehamilan tertentu atau tidak. Kekhawatirannya
adalah, tidak melahirkan bayi membuat janin berisiko terkena infeksi.
Bergantian, melahirkan bayi meningkatkan risiko prematuritas dan
komplikasinya. Identifikasi yang cermat dari komplikasi yang ada atau
yang akan datang, dan individualisasi manajemen berdasarkan usia
kehamilan dan adanya atau kemungkinan komplikasi ini saat ini memegang
harapan terbaik untuk mengoptimalkan hasil fetomaternal dalam kasus
KPD.
BAB II
TELAAH JURNAL
2. Intervention
Pada penelitian ini, intervensi tidak dilakukan.
3. Comparison
Penelitian ini membandingkan cara persalinan, penggunanaan
oksitosin, durasi persalinan kala I, insiden gawat janin intrapartum, dan
insiden prolaps tali pusat pada kelompok studi maupun kelompok kontrol.
4. Outcome
Penelitian ini untuk mengamati pasien selama persalinan dan
membandingkan periode laten, durasi persalinan kala I, cara persalinan dan
penggunaan oksitosin dan hasilnya pada kasus KPD dengan kontrol.
Penelitian ini dilakukan dengan keyakinan bahwa data ini akan membantu
dalam pengelolaan kasus KPD yang lebih baik di masa depan.
5. Validity
• Research question
a) Is the data collected in accordance with the purpose of the research?
Jawab :
Ya. Data yang diambil sesuai dengan tujuan penelitian.
b) Are the inclusion and exclusion criteria in this research clearly
defined?
Jawab:
Untuk kriteria inklusi tidak dijelaskan secara mendetail, untuk kriteria
ekslusi tidak disebutkan.
• Randomization
Was the randomization list concealed from patients, clinicians, and
researchers?
Jawab : Tidak. Pada penelitian ini pasien, peneliti maupun tenaga
kesehatan mengetahui kelompok perlakuan yang telah ditentukan.
6. Importancy
Is this study is important?
Jawab :
Ya, dengan identifikasi yang cermat dari komplikasi yang ada atau yang
akan datang, dan individualisasi manajemen berdasarkan usia kehamilan
dan adanya atau kemungkinan komplikasi ini saat ini memegang harapan
terbaik untuk mengoptimalkan hasil fetomaternal dalam kasus KPD.
7. Applicability
Is your environment so different from the one in study that the methods
could not be use there?
Telaah Applicability
1. Apakah PICO jurnal diperoleh sesuai pertanyaan klinis? Ya
2. Apakah pasien Anda cukup mirip dengan pasien Ya
penelitian?
3. Apakah intervensi dalam penelitian dapat diterapkan Tidak
untuk manajemen pasien di lingkungan Anda?
4. Apakah outcome penelitian ini penting bagi pasien Tidak
Anda?
5. Apakah manfaat lebih besar dibanding potensi Tidak
merugikan pasien Anda?
6. Apakah hasil penelitian ini dapat diintegrasikan dengan Tidak
nilai-nilai serta harapan pasien Anda?
BAB III
SIMPULAN
Berdasarkan telaah jurnal yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa jurnal
ini valid, penting, namun tidak dapat diterapkan sehingga jurnal ini tidak dapat
digunakan sebagai referensi.
DAFTAR PUSTAKA