Oleh :
Mengetahui
KUP Program Studi Ners,
ii
KATA PENGANTAR
i
Dengan memanjatkan puji s
yukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan anugerah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Asuhan Keperawatan pada Ny. S A dengan
diagnosa medis Hipotensi di Puskesmas Panarung Palangka Raya
Asuhan Keperawatan ini dibuat sebagai syarat dalam menempuh Praktik
Stase Maternitas pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangka Raya.
Penulis menyadari bahwa dalam pelaksanaan dan penyusunan Asuhan
Keperawatan tidak lepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Semoga Asuhan Keperawatan ini dapat bermanfaat bagi perkembangan
ilmu pengetahuan khususnya ilmu keperawatan.
Dalam penyusunan Asuhan Keperawatan ini penulis menyadari belum
sempurna. Sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan di
masa mendatang.
iii
DAFTAR ISI
ii
COVER
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................i
KATA PEGANTAR................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................1
1.1 Konsep Dasar Hipotensi......................................................................................1
1.2 Konsep Asuhan Keperawatan.............................................................................8
BAB 2 ASUHAN KEPERAWATAN....................................................................13
2.1 Pengkajian..........................................................................................................13
2.2 Analisa Data.......................................................................................................20
2.3 Prioritas Masalah................................................................................................21
2.4 Intervensi Keperawatan......................................................................................22
2.5 Implementasi dan Evaluasi Keperawatan..........................................................24
iv
iii
v
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 DEFINISI
Ketuban pecah dini (KPD) di definisikan sebagai kebocoran spontan cairan dari
kantung amnion sebelum adanya tanda-tanda inpartu. Kejadian KPD dapat terjadi sebelum
atau sesudah masa kehamilan 40 minggu. Berdasarkan waktunya, KPD dapat terjadi pada
kehamilan preterm atau kehamilan kurang bulan terjadi sebelum minggu ke-37 usia
kehamilan, sedangkan pada kehamilan aterm atau kehamilan cukup bulan terjadi setelah
minggu ke-37 dari usia kehamilan.
Pada KPD kehamilan preterm dan KPD kehamilan aterm kemudian dibagi menjadi
KPD awal yaitu kurang dari dua belas jam setelah pecah ketuban dan KPD berkepanjangan
yang terjadi dua belas jam atau lebih setelah pecah ketuban.
2.1 ETIOLOGI
Ketuban pecah dini disebabkan oleh karena berkurangnya kekuatan membran
atau meningkatnya tekanan intrauterin atau oleh kedua faktor tersebut. Berkurangnya
kekuatan membran disebabkan oleh adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan
serviks. Selain itu ketuban pecah dini merupakan masalah kontroversi obstetri.
3.1 KLASIFIKASI
Penyebab lainnya adalah sebagai berikut :
3.1.1 Inkompetensi serviks (leher rahim)
Inkompetensia serviks adalah istilah untuk menyebut kelainan pada otot-otot
leher atau leher rahim (serviks) yang terlalu lunak dan lemah, sehingga sedikit
membuka ditengah-tengah kehamilan karena tidak mampu menahan desakan janin
yang semakin besar. Adalah serviks dengan suatu kelainan anatomi yang nyata,
disebabkanlaserasi sebelumnya melalui ostium uteri atau merupakan suatu kelainan
congenital pada serviks yang memungkinkan terjadinya dilatasi berlebihantanpa
perasaan nyeri dan mules dalam masa kehamilan trimester kedua atau awal trimester
ketiga yang diikuti dengan penonjolan dan robekan selaput janin serta keluarnya hasil
konsepsi (Manuaba, 2002).
3.1.2 Peninggian tekanan inta uterin 4
Tekanan intra uterin yang meninggi atau meningkat secara
berlebihandapat menyebabkan terjadinya ketuban pecah dini. Misalnya :
3.1.2.1 Trauma Hubungan seksual, pemeriksaan dalam, amniosintesis Gemelli Kehamilan
kembar adalah suatu kehamilan dua janin atau lebih.
Pada kehamilan gemelli terjadi distensi uterus yang berlebihan, sehingga
menimbulkan adanya ketegangan rahim secara berlebihan. Hal ini terjadi karena
jumlahnya berlebih, isi rahim yang lebih besar dan kantung (selaput ketuban ) relative
kecil sedangkan dibagian bawah tidak ada yang menahan sehingga mengakibatkan
selaput ketuban tipis dan mudah pecah. (Saifudin. 2002)
3.1.2.1 Makrosomia
Makrosomia adalah berat badan neonatus >4000 gram kehamilan dengan
makrosomia menimbulkan distensi uterus yang meningkat atau over distensi dan
19
menyebabkan tekanan pada intra uterin bertambah sehingga menekan selaput
ketuban, manyebabkan selaput ketuban menjadi teregang,tipis, dan kekuatan
membrane menjadi berkurang, menimbulkan selaput ketuban mudah pecah.
(Winkjosastro, 2006)
3.1.2.1 Hidramnion
Hidramnion atau polihidramnion adalah jumlah cairan amnion >2000mL. Uterus
dapat mengandung cairan dalam jumlah yang sangat banyak. Hidramnion kronis
adalah peningaktan jumlah cairan amnion terjadi secara berangsur-angsur.
Hidramnion akut, volume tersebut meningkat tiba-tiba dan uterus akan mengalami
distensi nyata dalam waktu beberapa hari saja
3.1.3 Kelainan letak janin dan rahim : letak sungsang, letak lintang.
3.1.4 Kemungkinan kesempitan panggul : bagian terendah belum masuk PAP (sepalo pelvic
disproporsi).hu
3.1.5 Korioamnionitis
Korioamnionitis adalah infeksi selaput ketuban. Biasanya disebabkan oleh
penyebaranorganism vagina ke atas. Dua factor predisposisi terpenting adalah
pecahnyaselaput ketuban > 24 jam dan persalinan lama.
3.1.6 Penyakit Infeksi
Penyakit Infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh sejumlah
mikroorganisme yangmeyebabkan infeksi selaput ketuban. Infeksi yang terjadi
menyebabkanterjadinya proses biomekanik pada selaput ketuban dalam bentuk
proteolitik sehingga memudahkan ketuban pecah.
3.1.7 Faktor keturunan (ion Cu serum rendah, vitamin C rendah, kelainan genetik)
3.1.8 Riwayat KPD sebelumya
3.1.9 Kelainan atau kerusakan selaput ketuban
3.1.10 Serviks (leher rahim) yang pendek ( 50 ng/ml : risiko 83% (vs. 19%)
3.1.10.1 kadar CRH (corticotropin releasing hormone) maternal tinggi misalnya pada stress
psikologis, dsb, dapat menjadi stimulasi persalinan preterm.
20
6.1 KOMPLIKASI KPD
6.1.1 Komplikasi yang timbul akibat Ketuban Pecah Dini bergantung pada usia kehamilan.
Dapat terjadi Infeksi Maternal ataupun neonatal, persalinan prematur,
hipoksia karena kompresi tali pusat, deformitas janin, meningkatnya insiden SC, atau
gagalnya persalinan normal.
6.1.2 Persalinan Prematur
Setelah ketuban pecah biasanya segera disusul oleh persalinan. Periode laten
tergantung umur kehamilan. Pada kehamilan aterm 90% terjadi dalam 24 jam setelah
ketuban pecah. Pada kehamilan antara 28-34 minggu 50% persalinan dalam 24 jam.
Pada kehamilan kurang dari 26 minggu persalinan terjadi dalam 1 minggu.
6.1.3 Infeksi
Risiko infeksi ibu dan anak meningkat pada Ketuban Pecah Dini. Pada ibu
terjadi Korioamnionitis. Pada bayi dapat terjadi septikemia, pneumonia, omfalitis.
Umumnya terjadi korioamnionitis sebelum janin terinfeksi. Pada ketuban Pecah Dini
premature, infeksi lebih sering dari pada aterm. Secara umum insiden infeksi sekunder
pada KPD meningkat sebanding dengan lamanya periode laten.
6.1.4 Hipoksia dan asfiksia
Dengan pecahnya ketuban terjadi oligohidramnion yang menekan tali pusat
hingga terjadi asfiksia atau hipoksia. Terdapat hubungan antara terjadinya gawat janin
dan derajat oligohidramnion, semakin sedikit air ketuban, janin semakin gawat.
Syndrom deformitas janin.
Ketuban Pecah Dini yang terjadi terlalu dini menyebabkan
pertumbuhan janin terhambat, kelainan disebabkan kompresi muka dan anggota badan
janin, serta hipoplasi pulmonal
21
7.1 PENATALAKSANAAN KPD
7.1.1 Pertahankan kehamilan sampai cukup matur, khususnya maturitas paru sehingga
mengurangi kejadian kegagalan perkembangan paru yang yang sehat
7.1.2 Terjadi infeksi dalam rahim, yaitu korioamnionitis yang menjadi pemicu sepsis,
meningitis janin, dan persalinan prematuritas
7.1.3 Dengan perkiraan janin sudah cukup besar dan persalinan diharapkan berlangsung
dalam waktu 72 jam dapat diberikan kortikosteroid, sehingga kematangan paru janin
dapat terjamin.
7.1.4 Pada kehamilan 24 sampai 32 minggu yang menyebabkan menunggu berat janin cukup,
perlu dipertimbangkan untuk melakukan induksi persalinan, dengan kemungkinan
janin tidak dapat diselamatkan.
7.1.5 Menghadapi KPD, diperlukan KIM terhadap ibu dan keluarga sehingga terdapat
pengertian bahwa tindakan mendadak mungkin dilakukan dengan pertimbangan untuk
menyelamatkan ibu dan mungkin harus mengorbankan janinnya.
7.1.6 Pemeriksaan yang rutin dilakukan adalah USG untuk mengukur distansia biparietal dan
peerlu melakukan aspirasi air ketuban untuk melakukan pemeriksaan kematangan paru
melalui perbandingan L/S
7.1.7 Waktu terminasi pada hamil aterm dapat dianjurkan selang waktu 6 jam sampai 24 jam,
bila tidak terjadi his spontan.
22
8.1.4 Terdapat tanda infeksi intra uteri. Suhu meningkat lebih dari 38°c, dengan pengukuran
per rektal. Terdapat tanda infeksi melalui hasil pemeriksaanlaboratorium dan
pemeriksaan kultur air ketuban
8.1.5 Penatalaksanaan lanjutan
8.1.5.1 Kaji suhu dan denyut nadi setiap 2 jam. Kenaikan suhu sering kali didahului kondisi
ibu yang menggigil.
8.1.5.2 Lakukan pemantauan DJJ. Pemeriksaan DJJ setiap jam sebelum persalinan adalah
tindakan yang adekuat sepanjang DJJ dalam batas normal. Pemantauan DJJ ketat
dengan alat pemantau janin elektronik secara kontinu dilakukan selama induksi
oksitosin untuk melihat tanda gawat janin akibat kompresi tali pusat atau induksi.
Takikardia dapat mengindikasikan infeksiuteri.
8.1.5.3 Hindari pemeriksaan dalam yang tidak perlu.
8.1.5.4 Ketika melakukan pemeriksaan dalam yang benar-benar diperlukan, perhatikan juga
hal-hal berikut:
Apakah dinding vagina teraba lebih hangat dari biasa Bau rabas atau cairan di
sarung tanagn anda Warna rabas atau cairan di sarung tangan
8.1.5.5 Beri perhatian lebih seksama terhadap hidrasi agar dapat diperoleh gambaranjelas
dari setiap infeksi yang timbul. Seringkali terjadi peningkatan suhu tubuhakibat
dehidrasi.
Faktor Predisposisi:
a. Infeksi genetalia
b. Servik incompetent
c. Gemeli
d. Hidranion
e. Kehamilan Praterm
- Jernih ketuban
- Kuning
- Hijau
c. Komplikasi
23
- Atonia uteri – Asfiksia
e. CPD Infertil
f. Gagal Berhasil
g. Reduksi Uterus ada persalianan Kelainan Letak kepala - Fase laten & aktif
Memanjang SC
h. distres janin
j. CPD
24
DAFTAR PUSTAKA
Pearce, C Evelyn. 2010. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis . Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
NANDA. 2007. Nursing Diagnoses: Definition and Classification 2007-2008. NANDA
International,
Philadephia. Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan
Sistem Persarafan. Jakarta: Salemba Medika.
Zuhdi, L Hakim. 2009. “Pembuluh Darah”. Tanggerang Selatan: Laras adv.
25
BAB 4
ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Mahasiswa : Rifki Wida Sarandi
Nim : 2016.C.08a.0763
Tempat : PKM Panarung
Tanggal Pengkajian & Jam : 14 -11-2020 Jam 9:30 WIB
19
26
4.1.3 Status Kesehatan
a. Keluhan utama : Klien mengatakan “Mual muntah, keputihan cairan jernih
tidak berbau, tidak gatal”
b. Riwayat Kesehatan sekarang : (PQRST)
Klien mengatakan pada tanggal 14 november 2020 pada pukul 09:30 WIB
dibawa ke PKM Panarung Palangka Raya, dengan keluhan klien merasakan nyeri
pada pinggang dan keputihan cairan jernih tidak berbau, tidak gatal jam 07.00, Di
Rumah lalu di bawa ke PKM Pahandut Palangka, klien langsung di anamnesa dan
dilakukan pemeriksaan tekanan darah dan VT oleh bidan dan didapatkan hasil TD :
110/80 mmHg, N, 80x/menit, RR : 22x/menit, S: 37,5◦C
c. Riwayat Kesehatan yang lalu
Klien tidak memiliki riwayat penyakit menular
d. Riwayat Kesehatan keluarga
Klien mengatakan keluarga tidak memiliki riwayat penyakit menular seperti .
e. Genogram 3 generasi :
Keterangan :
/ : Laki-laki / Perempuan
: Ny. T ( klien)
: Hubungan keluarga
: Tinggal serumah
27
4.2 RIWAYAT OBSTETRIC DAN GINEKOLOGI
4.2.1 Riwayat obstetric danginekologi
A. Riwayat Ginekologi
a. Riwayat Menstruasi :
- Menarche : 13 tahun
- Siklus : 28 hari
- Lamanya haid : 3-6 hari
- Banyaknya : -
- Sifat darah (warna , bau/gumpalan, dysmenorhoe) : Warna merah,bau
normal
- HPHT : -
- Taksiran persalinan : -
b. Riwayat Perkawinan : (suami dan istri)
- Lamanya pernikahan : 10 Tahun
- Pernikahan yang ke : 1 (satu)
c. Riwayat Keluarga Berencana :
- Jenis kontrasepsi apa yang digunakan sebelum hamil: -
- Waktu dan lamanya penggunaan : -
- Apakah ada masalah dengan cara tersebut : -
- Jenis, kontrasepsi yang direncanakan setelah persalinan sekarang : Kb
suntik
- Berapa jumlah anak yang direncanakan oleh keluarga : 2 (dua)
B. Riwayat Obstetri
a. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu : G3 P2 A0
Masalah
Tgl Umur Jenis Jenis Keadaan
No Tempat BB Hami
partus hamil partus kelamin Lahir Nifas Bayi Anak
l
1. 38 spontan Pkm P 3 Tidak Normal Norm Norm Sehat
Pahandut 00 ada al al
g
2. 38
minggu spontan RS L 28 Tidak
00 ada Normal Norm Norm Sehat
g al al
5. Sekaran 28 - 29 - - - - - - - - -
g minggu
28
Riwayat Kehamilan sekarang :
- Keluhan waktu hamil : TM 1 : Mual
TM 2 : Tidak ada
TM 3 : Sering kencing
- Imunisasi : Pernah
- Penambahan BB selama hamil : 8 kg
29
- Pemebesaran Limfe : Tidak ada
i. dada
Bentuk payudara
Keadaan Putting susu
Hiperpigmentasi Tidak dilakukan pemeriksaan karena
Areola mamae klien tidak mengijinkan
Kebersihan
Cairan keluar
j. Palpasi Abdomen
Leopoid I Tinggi FU : 3jari di atas pusat ( MD:22 cm)
Leopoid II punggung kanan
Leopoid III presentasi kepala
Leopoid IV belum masuk PAP
DJJ :-
TBBJ :-
k. Genetalia Eksterna
- Varises :
30
n. pemeriksaan panggul Ukuran panggul luar :
- Distantia spinarum
- Distantia cristarum tidak
dilakukan
pemeriksaan
- Conjugata externa
- Lingkar panggul
. Pola Aktivitas Sehari-hari
a. PolaNutrisi
- Frekuensi makan : 3 x /hari
- Jenis makanan : Buah,sayur,lauk,dan nasi
- Makanan yang disukai : buah – buahan
- Makanan yang tidak disukai : tidak ada
-Makanan pantang / alergi : Tidak ada
- Nafsu makan : Baik
- Porsi makan : 1 porsi
- Minum (jumlah dan jenis) : -
b. PolaEliminasi
1. Buang Air Besar (BAB)
- Frekuensi : 2 x /hari
- Warna : -
- Bau : -
- Konsistensi : -
- Masalah / Keluhan : Tidak ada masalah
2. Buang Air Kecil (BAK)
- Frekuensi : 3 x /hari
- Warna : -
- Bau : -
- Masalah / Keluhan : Tidak ada masalah
c. Pola tidur dan istirahat
- Waktu tidur : 7-8 jam
- Lama tidur/hari : -
- Kebiasaan pengantar tidur : -
31
- Kebiasaan tidur : Tidak ada
- Kesulitan dalam tidur : Tidak ada
d. Pola aktivitas dan latihan
- Kegiatan dalam pekerjaan : Hanya menyapu rumah dan memasak
- Olah raga :Berjalan-jalan di sekitar rumah
- Mobilisasi dini : -
- Kegiatan di waktu luang : beristirahat di rumah
- Menyusui (posisi, cara, frekuensi):
e. Personel Hygiene
- Kulit : -
- Rambut : -
- Mulutdan Gigi : -
- Pakaian : -
- Kuku : -
f. Ketergatunganfisik
- Merokok :Tidak ada
- Minumankeras : Tidak ada
- Obat-obatan : Tidak ada
- Lain-lain : Tidak ada
32
- Hal yang amat dipikirkan saat ini : Memikirkan janin lahir sehat
- Harapan setelah menjalani perawatan : Agar segera cepat pulih kembali
kesehatannya
c. Perubahan yang dirasa setelah hamil : Terasa perut semakin membesar
d. Konsepdiri
- Body image : Klien dapat menerima proses persalinan nya
- Peran : Klien sebagai seorang istri dan ibu untuk anak-anaknya
- Ideal diri: Klien ingin cepat pulih dan beraktifitas kembali
- Identitasdiri : Klien seorang perempuan dan ibu rumah tangga
- Hargadiri : Klien menghargai diri nya dan orang sekitarnya
e. Hubungan/Komunikasi
- Bicara : jelas/relevan/mampu mengekpresikan/mampu mengerti orang lain
- Bahasautama: Indonesia Bahasadaerah jawa
- Yang tinggalserumah: Suami
- Adatistiadat yang dianut : jawa
- Yang memegangperananpentingdalamkeluarga : Tn. D
- Motivasi daru suami : Tetap semangat
- Apakah suami perokok: Tidak
- Kesulitan dalam keluarga: Tidak ada kesulitan
f. Kebiasaan Seksual
- Gangguan hubungan seksual: Tidak ada gangguan
- Pemahaman terhadap fungsi seksual post partum : Ya klien mengerti
g. Sistem nilai - kepercayaan
- Siapa dan apa sumber kekuatan : Tuhan yang maha esa
- ApakahTuhan, agama, Kepercayaanpentinguntukanda : Ya sangat penting
- Kegiatan agama atau kepercayaan yang dilakukan (macam frekuensi)
sebutkan : Berdoa
- Kegiatan agama atau kepercayaan yang dilakukan selama di Rumah Sakit,
sebutkan : Berdoa di atas tempat tidur
6. Pemerikasaan Penunjang
a. Darah
- HB :11 gr % Golongan darah/Rh : B
- Guladarah :- Leukosit : -
b. Urine
33
- Protein : Negatif Sedimen: -
- Reduksi : Negatif
c. Pemeriksaantambahan
- WBC :-
- HBG :-
PRIORITAS MASALAH
1. Nyeri pinggang berhubungan dengan perubahan postur tubuh ditandai dengan Klien
tampak meringis dan keluar cairan bening dari jalan lahir.
2. Defisit Keperawatan diri Berhubungan dengan Klien mengatakan “ Mengalami
keputihan dan ada keluar air dari sedikit-sedikit dari jalan lahir
34
ANALISIS DATA
Defisit
2. DS: Klien mengatakan “ Gangguan Muskuluskuletsl
Mengalami keputihan dan ada keluar Perawatan Diri
air dari sedikit-sedikit dari jalan Gangguan Neuromuskuler
lahir”
Gangguan Fisikologis
DO : -Klien tampak meringis
- Skala nyeri (6) Penurunan Motipasi
- TTV
TD : 112/80 Defisit Perawatan Diri
S : 36,9◦C
RR : 20 x/menit
N : 80 x/menit
35
RENCANA KEPERAWATAN
NamaPasien :Ny. T
36
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
37
RENCANA KEPERAWATAN
NamaPasien :Ny. T
38
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Tandatanganda
Hari/Tangga n
Implementasi Evaluasi (SOAP)
l, Jam
NamaPerawat
39
YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN
Jalan Beliang No. 110 Palangka Raya Telp/Fax. (0536) 3327707
40
YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN
Jalan Beliang No. 110 Palangka Raya Telp/Fax. (0536) 3327707
41
Agustina,
Ners., M.
Kep
42