Anda di halaman 1dari 7

1.

METODE USG

Dalam satu waktu, organisasi bisa menghadapi multiple problem. Seorang pimpinan organisasi harus bisa
membuat prioritas masalah dari masalah-masalah yang muncul dengan melihat perencaan sumber daya, anggaran dan
proses penyelesaian masalah yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam membuat prioritas masalah, pimpinan dapat
melibatkan staf atau karyawannya. Ada beberapa metode manajemen dalam membuat prioritas masalah organisasi
seperti USG (Urgency, Seriousness, Growth), CARL (Capability, Accessability, Readiness, Leverage), Hanlon, MCUA
(Multi Criteria Utility Assessment) dan sebagainya. Ada beberapa cara dalam menentukan prioritas masalah, secara
garis besar dibagi 2 yaitu :

1. Teknik Non Skoring

Teknik ini digunakan apabila dalam penggalian data tidak tersedia data kuantitatif (data berbentuk angka) yang
lengkap dan cukup. Dengan kata lain data yang tersedia adalah data kualitatif (data yang berasal dari jajak pendapat
peserta). Teknik ini terdiri atas 2 metode yaitu NGT (Nominal Group Technique) dan Metode Delbecq.

2. Teknik Skoring

Teknik skoring digunakan apabila sumber data yang kita miliki bersifat kuantitatif (berbentuk angka absolut,
presentase, rata-rata). Dalam teknik ini ada beberapa metode yang dapat digunakan yaitu :

a. Metode USG (Urgency, Seriousness, and Growth)


b. Metode MCUA (Multi Criteria Utility Assesment)
c. Metode CARL (Capability, Accesability, Readiness and Leverage)
d. Metode Hanlon

Dalam tulisan ini metode manajemen untuk menentukan prioritas yang akan dibahas adalah metode
USG. Metode ini sering digunakan oleh organisasi dalam menentukan prioritas masalah yang akan diselesaikan.
Metode USG ini bisa digunakan baik oleh organisasi publik seperti dinas kesehatan, puskesmas, dan lain-lain serta
oleh organisasi non publik seperti perusahaan.

Kepner dan Tragoe (1981) menyatakan pentingnya suatu masalah dibandingkan masalah lainnya dapat
dilihat dari tiga aspek berikut:
1. Bagaimana gawatnya masalah dilihat dari pengaruhnya sekarang ini
terhadap produktivitas, orang, dan / atau sumber dana dan daya?
2. Bagaimana mendesaknya dilihat dari waktu yang tersedia?
3. Bagaimanakah perkiraan yang terbaik mengenai kemungkinan
berkembangnya masalah?

Pada penggunaan Matriks USG, untuk menentukan suatu masalah yang prioritas, terdapat tiga faktor
yang perlu dipertimbangkan. Ketiga faktor tersebut adalah urgency, seriuosness, dan growth.

1. Urgency berkaitan dengan mendesaknya waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Semakin mendesak suatu masalah untuk diselesaikan maka semakin tinggi tingkat urgensi masalah
tersebut. Contoh : kasus perdarahan lebih urgen untuk ditangani terlebih dahulu jika dibandingkan
dengan patah tulang.
2. Seriousness berkaitan dengan dampak dari adanya masalah tersebut terhadap organisasi. Dampak ini
terutama yang menimbulkan kerugian bagi organisasi seperti dampaknya terhadap produktivitas,
keselamatan jiwa manusia, sumber daya atau sumber dana. Semakin tinggi dampak masalah tersebut
terhadap organisasi maka semakin tinggi tingkat serius masalah tersebut. Contoh kekurangan kalori
protein pada balita jauh lebih serius jika dibandingkan dengan kasus kekurangan zat yodium pada wanita
dewasa.
3. Growth berkaitan dengan pertumbuhan masalah. Semakin cepat berkembang masalah tersebut maka
semakin tinggi tingkat pertumbuhannya. Suatu masalah yang cepat berkembang tentunya makin prioritas
untuk diatasi permasalahan tersebut. Contoh kasus demam berdarah pertumbuhannya jauh lebih cepat
dibandingkan dengan masalah kekurangan gizi.

Penggunaan metode USG dalam penentuan prioriotas masalah dilaksanakan apabila pihak perencana
telah siap mengatasi masalah yang ada, serta hal yang sangat dipentingkan adalah aspek yang ada dimasyarakat dan
aspek dari masalah itu sendiri. Metode USG tidak dilakukan oleh pimpian sendiri, namun dengan melibatkan karyawan
atau staf yang dianggap mampu dan paham akan masalah yang dihadapi oleh organisasi. Untuk mengurangi tingkat
subyektivitas dalam menentukan masalah prioritas, maka perlu menetapkan kriteria untuk masing-masing unsur USG
tersebut. Umumnya digunakan skor dengan skala tertentu. Misalnya penggunaan skor skala 1-5. Semakin tinggi tingkat
urgensi, serius, atau pertumbuhan masalah tersebut, maka semakin tinggi skor untuk masing-masing unsur tersebut.

Setelah pimpinan menetapkan orang-orang yang akan dilibatkan dalam proses ini, pimpinan akan
memberikan penjelasan tentang masalah-masalah yang dihadapi serta metode USG yang akan diterapkan dalam
menentukan prioritas masalah. Sebagai dasar pertimbangan, harus tersedia data sumber daya yang dimiliki organisasi
serta data dan fakta tentang masalah yang dihadapi.

Semua orang yang terlibat dalam proses ini kemudian menganalisis dan memberikan penilaian
berdasarkan tingkat urgency, seriousness dan growth dari masing-masing masalah yang dihadapi. Dari hasil analisa
tersebut kemudian nilai dimasukkan dalam matriks USG. Kemudian dilakukan penjumlahan nilai urgency, seriousness
dan growth untuk masing-masing masalah dan dibandingkan dengan penjumlahan nilai masalah yang lain. Masalah
dengan jumlah nilai terbesar akan menjadi prioritas masalah yang akan diselesaikan oleh organisasi. Untuk langkah-
langkah operasional dan contoh penggunaan microsoft excel sebagai alat bantu USG akan dibahas pada postingan
selanjutnya.
Daftar Pustaka :

Iskandar, H., Maksum, H. & Nafisah, 2014. Faktor Penyebab Penurunan Pelaporan Insiden Keselamatan
Pasien Rumah Sakit. Jurnal Kedokteran Brawijaya, 28(1).

Kepner, C.H. & Benjamin, T.B., 1981. Manajer Yang Rasional Edisi Terjemahan. Jakarta: Erlangga.

Pramukti, D.S. & Istika, D.K., 2012. Buku Oganisasi dan Manejemen Kesehatan. Yogyakarta.
METODE USG
Urgency, Seriousness, Growth (USG) adalah salah satu alat untuk menyusun urutan
prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan
perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1 – 5 atau 1 – 10. Isu yang memiliki total skor
tertinggi merupakan isu prioritas. Untuk lebih jelasnya, pengertian urgency, seriousness, dan
growth dapat diuraikan sebagai berikut[i]:
1. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta
seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi.

2. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan
penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan
masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa
dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih
serius bila dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri.

3. Growth
Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan
kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau dibiarkan.

Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan
metode teknik scoring. Proses untuk metode USG dilaksanakan dengan memperhatikan urgensi
dari masalah, keseriusan masalah yang dihadapi, serta kemungkinan bekembangnya masalah
tersebut semakin besar. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut[ii]:
1. Urgensy atau urgensi, yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah
tersebut diselesaikan.
2. Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat dampak masalah
tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan
system atau tidak.
3. Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut berkembang
sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.
Penggunaan metode USG dalam penentuan prioriotas masalah dilaksanakan apabila pihak
perencana telah siap mengatasi masalah yang ada, serta hal yang sangat dipentingkan adalah aspek
yang ada dimasyarakat dan aspek dari masalah itu sendiri.
Langkah-langkah USG3:

Persiapan
Dalam melaksanakan penentuan prioritas masalah dengan metode Delebecq atau NGT
persiapan yang perlu dilakukan antara lain :

1. Persiapan gugus tugas


Pembagian pekerjaan atau gugus tugas perlu dilaksanakan sebelum pertemuan dimulai,
dimana ditentukan siapa yang akan menjadi pimpinan proses USG, siapa yang melakukan tugas
sebagai notulis, dan orang yang menulis di flipchart, siapa yang melakukan scoring dan
menghitung hasilnya untuk menetukan ranking, serta siapa yang membacakan hasilnya.
Susunan petugas untuk metode teknik scoring dengan metode USG, yakni sebagai berikut :

1. Pimpinan USG
2. Petugas pencatat flipchart
3. Petugas scoring dan ranking
4. Personil yang bertugas sebagai notulis
5. Persiapan ruang pertemuan
Ruang pertemuan yang akan digunakan sebaiknya menggunakan ruangan yang cukup luas
dan nyaman. Meja dan tempat duduk diatur setengah lingkaran atau seperti hurf U yang terbuka
ujungnya atau meja bundar (Round table), dimana pada ujung meja yang terbuka ditempatkan
flipchart atau papan tulis atau white board.

2. Persiapan peralatan atau sarana


Sarana atau perlatan yang diperlukan dalam proses kegiatan ini adalah:

1. Daftar hadir
2. Kertas flipchart, papan tulis atau whiteboard lengkaap dengan alat tulisnya.
3. Alat tulis dimasing-masing meja.
4. Kalkulator.
5.
Peserta
Sebelum melakukan pemilihan atau seleksi untuk peserta, beberapa hal yang perlu
dijelaskan oleh pimpinan atau yang akan memimpin pelaksanaan metode USG, yaitu:

1. Peserta yang akan bergabung dalam kelompok USG, adalah karena kemampuan
mereka untuk melakukan analisis dan mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan
masalah.
2. Menekankan pentingnya tugas kelompok
3. Menekankan pentingnya sumbangan pikiran setiap peserta
4. Memberikan petunjuk kegunaan hasil pertemuan
5. Memberikan sambutan yang bersifat hangat dan ramah, selanjutnya tentukan siapa
yang akan diundang atau dilibatkan dalam pertemuan untuk melakukan proses metode
USG.
6. Jumlah peserta berkisar antara 7-10 peserta.
Data yang Dibutuhkan
Data atau informasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan metode USG, yakni sebagai
berikut:

1. Hasil analisa situasi


2. Informasi tentang sumber daya yang dimiliki
3. Dokumen-dokumen tentang perundang-undangan, peraturan, serta kebijakan pemerintah
yang berlaku.

Proses Dinamika Kelompok


Sebelum memasuki proses atau langkah inti pada pelaksanaan metode USG, pimpinan
kelompok metode USG memberikan sambutan dalam bentuk kata pengantar, yang berisi:

1. Ucapan selamat datang pada peserta USG


2. Penjelasan tentang teknik non scoring, proses, terutama menyangkut jalannya proses,
dengan menekankan pada pentingnya untuk menciptakan suasana kerjasama, saling
pengertian dan kesatuan pandangan dari setip peserata dalam melaksanakan setiap tahapan
proses.
3. Tujuan pertemuan diadakan, yakni berorientasi pada masalah dan pemecahan masalah.

Beberapa contoh untuk kriteria dampak pelayanan adalah tingkat kepentingan (urgency),
tingkat kegawatan (seriousness), tingkat perkembangan (growth), serta pengaruhnya terhadap
kesehatan masyarakat, sedangkan contoh untuk kriteria solusi antara lain dapat berupa kemudahan,
ketersediaan biaya, komitmen, ketersediaan waktu, dan kejelasan. Kriteria solusi digunakan pada
tahap penentuan alternatif pemecahan masalah.

Contoh matriks pemecahan masalah dengan metode USG (urgency, seriousness, growth).
NO MASALAH U S G TOTAL
1 Masalah A 5 3 3 11
2 Masalah B 4 4 4 12
3 Masalah C 3 5 5 13
Keterangan : berdasarkan skala likert 1-5 (5=sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil, 1=sangat
kecil)

Atas dasar contoh tersebut maka isu yang merupakan prioritas adalah Isu C.

[i] Lembaga Administrasi Negara – Republik Indonesia. 2008. Isu Aktual Sesuai Tema
Modul Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat III
dalam http://pim3angkatan4.files.wordpress.com/2012/04/isu-aktualpim3.pdf. Diakses
pada April 2013.
[ii]Syamriloade. 2011. Definisi USG dalam http://id.shvoong.com/writing-
and- speaking/presenting/2107165-definisi-usg/#ixzz2PpMx211U. Diakses pada April
2013.

Anda mungkin juga menyukai