”
Kriteria 1: Besarnya Masalah
Masalah Nilai
ISPA 4
Kemeng-kemeng 3
Influenza 3
Hipertensi 4
Dispepsia 3
Cephalgia 3
Karies gigi 3
Dermatitis 4
Ginggivitis dan penyakit periodental 3
Diare 2
Kriteria 4: PEARL
Hasil
Masalah P E A R L
kali
ISPA 1 1 1 1 1 1
Kemeng-kemeng 1 1 1 1 1 1
Influenza 1 1 1 1 1 1
Hipertensi 1 1 1 1 1 1
Dispepsia 1 1 1 1 1 1
Cephalgia 1 1 1 1 1 1
Karies gigi 1 1 1 1 1 1
Dermatitis 1 1 1 1 1 1
Ginggivitis dan penyakit
1 1 1 1 1 1
periodental
Diare 1 1 1 1 1 1
No Masalah A B C D NPD NPT total Urutan prioritas
1
Kriteria
ISPA 2: Keseriusan
9
1
4
Masalah
1 76 76 152 I
0
Kemeng-
2 9 5 3 1 42 42 84 V
kemeng
3 Influenza 7 9 3 1 48 48 96 II
4 Hipertensi 4 7 4 1 44 44 88 IV
5 Dispepsia 5 5 3 1 30 30 60 VI
6 Cephalgia 5 5 3 1 30 30 60 VII
7 Karies gigi 3 4 3 1 21 21 42 IX
8 Dermatitis 4 8 4 1 48 48 96 III
Ginggivitis
9 dan penyakit 3 5 3 1 24 24 48 VIII
periodental
10 Diare 2 7 2 1 18 18 36 X
“
Penentuan Alternatif Prioritas Pemecahan
Masalah Menggunakan Metode Qost
Analysis
”
M = Magnitude (besarnya masalah yang dihadapi)
I = Important (pentingnya jalan keluar menyelesaikan masalah)
V = Vunerability (ketepatan jalan keluar untuk masalah)
C = Cost (biaya yang dikeluarkan) dimana kriterinya ditetapkan:
Alternatif Pemecahan Masalah ISPA
Efektivitas Efisiensi
Alternatif
Urutan
No Pemecahan Skor
M I V C prioritas
Masalah
1 Alternatif 1 2 4 3 2 12 III
2 Alternatif 2 3 4 3 4 9 IV
3 Alternatif 3 4 5 5 3 33,3 I
4 Alternatif 4 3 5 5 3 25 II