Anda di halaman 1dari 20

BAB 6 PERENCANAAN DAN LAYOUT BANDARA

BAB 6 PERENCANAAN DAN LAYOUT BANDARA

6.1 ANALISIS ANGIN

Dalam perencanaan lapangan terbang, khususnya dalam merencanakan runway dari


lapangan terbang tersebut, salah satu hal yang sangat penting adalah penentuan orientasi
atau arah dari runway tersebut. Untuk itu, di dalam perencanaan lapangan terbang kita perlu
mengkaji arah atau orientasi yang tepat dari suatu runway, sehingga pada akhirnya kita pun
dapat merencanakan dan menentukan arah atau orientasi dari suatu runway yang tepat
berdasarkan pada kondisi dari rencana lokasi lapangan terbang.

Salah satu hal yang sangat berperan dalam penentuan orientasi runway adalah keadaan
angin pada daerah lapangan terbang yang direncanakan tersebut. Keadaan angin yang
dimaksud meliputi arah dan kecepatan angin (serta distribusinya).

Untuk menentukan dan memilih arah runway yang cocok, yang sesuai dengan kondisi angin
yang ada, maka kita perlu mengetahui terlebih dahulu distribusi dari kondisi angin pada
daerah rencana lapangan terbang tersebut. Contoh data tersebut disajikan pada Tabel 6.1
berikut.

Tabel 6.1 Contoh data kecepatan dan arah angin


wind PERCENTAGE OF WINDS
DIRECTION 4-15 mph 15-3 1 mph 3 1-47 mph TOTAL
N 1,4 0,2 0,2 1,8
NNE 2,2 0,2 0,1 2,5
NE 1,5 0,1 0,1 1,7
ENE 1,4 0,1 0,1 1,6
E 3,2 0,9 0,1 4,2
ESE 6.9 1,2 0,2 11,3
SE 6,6 5,3 0,3 12,2
SSE 4,7 3,3 0,3 8,3
S 2,5 0,5 0,1 3,1
SSW 2,3 0,8 0,1 3,2
SW 2,8 0,3 0,1 3,2
WSW 5,2 1,2 0,1 6,5
W 5,6 3,2 0,3 9,1
WNW 6,5 5,2 0,3 12

NNW 5,2 2,2 0,5 7,9


Calms 0-4 mph 3,7
Total 100

Dan sebagai gambaran dari kondisi angin yang ada pada daerah rencana lokasi lapangan
terbang, atau tepatnya rencana lokasi runway tersebut dapat diwakilkan oleh suatu gambar
atau diagram (chart), berbentuk lingkaran yang sering dinamakan windrose.

6-1
DRAFT LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) FASILITAS SISI UDARA
BANDAR UDARA BANTEN SELATAN
BAB 6 PERENCANAAN DAN LAYOUT BANDARA

6.1.1 Definisi Windrose


Windrose adalah suatu diagram atau chart yang memiliki bentuk lingkaran yang menunjukkan
distribusi kecepatan dan persentase arah angin pada suatu daerah tertentu. Windrose akan
sangat berguna dan membantu para desainer lapangan terbang dalam menentukan jumlah
dan orientasi runway. Untuk membuat windrose ini diperlukan data-data mengenai arah dan
kecepatan angin pada suatu daerah yang akurat agar data tersebut reliable untuk jangka
waktu yang tidak terbatas.

6.1.2 Langkah-langkah Pembuatan Windrose


Berikut akan dijelaskan langkah-langkah pembuatan windrose:
 Tentukan terlebih dahulu titik pusat dari lingkaran.
 Dengan berpusat pada titik lingkaran tersebut, maka buatlah lingkaran-lingkaran di
bawah ini (sebanyak kelompok kecepatan angin yang ada pada tabel data
persentase angin) dengan mempergunakan perbandingan skala yang baik.
 Lingkaran pertama dengan jari-jari sebesar kecepatan angin yang terbesar yang
terdapat pada tabel data persentase arah angin yang ada. Untuk tugas besar ini,
kecepatan angin terbesar yang ada adalah sebesar 47 mph. Maka dibuat lingkaran
berjari-jari 47 mm (skala : 1 mph = 1 mm).
 Lingkaran kedua dengan jari-jari sebesar batas atas kelompok kecepatan angin
terbesar kedua (pada kelompok terbesar kedua) yang ada yang ter-dapat pada tabel
data persentase arah angin yang ada.
 Untuk tugas besar ini, kecepatan angin terbesar kedua adalah sebesar 31 mph.
 Maka dibuat lingkaran berjari-jari 31 mm (skala : 1 mph = 1 mm).
 Lingkaran-lingkaran selanjutnya dengan masing-masing memiliki jari-jari sebesar
batas atas kelompok kecepatan anginnya masing-masing.
 Maka untuk perbandingan skala seperti di atas, dan berdasarkan data persentase
angin yang ada, maka untuk kasus ini, diGambar L1.agi beberapa lingkaran sebagai
berikut:
o Lingkaran berjari-jari 15 mm (15 mph)
o Lingkaran berjari-jari 4 mm (4 mph) LINGKARAN TERKECIL
Langkah selanjutnya adalah membuat lingkaran yang lebih besar lagi (dengan berpusat pada
titik yang sama). Lingkaran ini adalah lingkaran yang akan menunjukkan arah mata angin
(untuk praktisnya disebut sebagai lingkaran mata angin). Oleh karena itu, lingkaran mata
angin akan dilengkapi dengan arah sebagai berikut:
 Pada masing-masing arah yang bersesuaian dilengkapi dengan arah mata angin
North (0°), East (90°), South (180°), West (270°), dan 360° kembali pada arah North.
 Bagi juga lingkaran mata angin tersebut tiap 10°.
 Setelah membuat lingkaran mata angin tersebut, maka langkah selanjutnya adalah
membagi lingkaran-lingkaran yang terdapat di dalam lingkaran mata angin, kecuali
6-2
DRAFT LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) FASILITAS SISI UDARA
BANDAR UDARA BANTEN SELATAN
BAB 6 PERENCANAAN DAN LAYOUT BANDARA

lingkaran terdalam (lingkaran terkecil) menjadi 16 daerah bagian sama besar.


Masing-masing bagian akan menunjukkan arah-arah mata angin, yaitu N, NNE, NE,
ENE, E, ESE, SE, SSE, S, SSW, SW, WSW, W, WNW, NW, dan NNW.
 Maka (untuk tugas besar ini) kita akan mendapat 48 daerah bagian ditambah 1
daerah bagian berbentuk lingkaran terkecil. Jadi total daerah yang ada sejumlah 49
daerah.
 Setelah itu pada masing-masing daerah bagian tersebut akan diisi dengan data
persentase angin yang ada.
 Sebagai contoh, menurut data, arah N pada interval 3 1-47 mph, persentase
anginnya sebesar 0,2%, arah NNE pada interval tersebut 0,1%, dan seterusnya.

6.1.3 Penentuan Orientasi Runway


Setelah mengetahui distribusi kecepatan dan arah angin pada daerah lokasi runway, maka
kita akan menentukan orientasi runway. Pada umumnya, dalam merencanakan dan
menentukan orientasi suatu runway sedapat mungkin searah dengan arah angin yang
dominan. Tentunya hal ini dilakukan dengan tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan yang
ada.

6.2 UJI CROSSWIND

Salah satu komponen angin yang sangat berpengaruh di dalam perencanaan orientasi
runway adalah cross wind. Karena pada saat suatu pesawat terbang mendarat dan lepas
landas hanya dapat melakukan manuver di atas runway sepanjang komponen angin yang
tegak lurus arah bergeraknya pesawat tersebut (cross wind / angin sisi) tidak berlebihan dan
masih dapat ditahan oleh badan pesawat.

Adapun definisi cross wind maximum (cross wind max) sendiri adalah kecepatan angin
maksimum dengan arah tegak lurus terhadap panjang pesawat yang masih dapat ditahan
oleh badan pesawat.

Penentuan nilai cross wind max bergantung pada tabel berikut di bawah ini : Tabel Tabel 6.2

Maximum Cross Wind.

ARFL Cross Wind Max


< 1200 m 19 km/h
1200 m < ARFL < 1500 m 24 km/h
> 1500 m 37 km/h
(Aerodromes: Annex 14 to the Convention on International Civil Aviation)

6-3
DRAFT LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) FASILITAS SISI UDARA
BANDAR UDARA BANTEN SELATAN
BAB 6 PERENCANAAN DAN LAYOUT BANDARA

Maka berdasarkan tabel di atas, sesuai spesifikasi pesawat yang akan beroperasi pada
bandara (memiliki nilai ARFL di atas 1500 meter), nilai cross wind max ialah sebesar 37
km/h.

Pada Tabel 6.3-Tabel 6.7 dibawah ini ditampilkan perhitungan uji crosswind.

Tabel 6.3 Rose On dalam 16 arah


Dir Angle(deg) Percent
1 0 3,182
2 22,5 6,705
3 45 13,251
4 67,5 8,279
5 90 5,155
6 112,5 3,045
7 135 1,87
8 157,5 1,129
9 180 1,79
10 202,5 12,134
11 225 24,324
12 247,5 6,067
13 270 2,726
14 292,5 2,646
15 315 3,136
16 337,5 2,783

Tabel 6.4 Rose On dalam 16 arah


Dir Angle(deg) #Data Min Mean Max
1 0 435 0 1,264 7,7
2 22,5 588 0,3 1,809 5,7
3 45 1162 0,3 1,704 6,7
4 67,5 726 0,3 1,62 5
5 90 452 0,3 1,865 5,3
6 112,5 267 0,3 1,836 4,2
7 135 164 0,3 1,658 3,8
8 157,5 99 0,3 1,425 3,8
9 180 157 0,3 2,5 12,5
10 202,5 1064 0,3 6,47 23
11 225 2133 0,3 5,687 24,4
12 247,5 532 0,3 3,778 22,2
13 270 239 0,3 1,71 14,7
14 292,5 232 0,3 1,79 14,6
15 315 275 0,3 1,771 6,4
16 337,5 244 0,3 1,762 6,7

Tabel 6.5 Data Angin Tipikal Harian

6-4
DRAFT LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) FASILITAS SISI UDARA
BANDAR UDARA BANTEN SELATAN
BAB 6 PERENCANAAN DAN LAYOUT BANDARA

Hour AveDir AveData StdDevDir StdDevData Events


0 2,27E+02 3,39E+00 8,50E+01 3,25E+00 366
1 2,34E+02 3,34E+00 8,54E+01 3,31E+00 366
2 2,30E+02 3,34E+00 8,53E+01 3,38E+00 366
3 2,32E+02 3,29E+00 8,36E+01 3,29E+00 366
4 2,37E+02 3,16E+00 8,50E+01 3,29E+00 366
5 2,40E+02 3,07E+00 8,68E+01 3,30E+00 365
6 2,38E+02 3,01E+00 8,69E+01 3,33E+00 365
7 2,48E+02 2,89E+00 8,72E+01 3,24E+00 365
8 2,59E+02 2,88E+00 9,27E+01 3,21E+00 365
9 2,91E+02 2,99E+00 9,69E+01 3,20E+00 365
10 3,32E+02 3,03E+00 9,61E+01 3,21E+00 365
11 5,25E+00 3,15E+00 9,21E+01 3,18E+00 365
12 1,51E+01 3,31E+00 9,06E+01 3,29E+00 365
13 2,84E+01 3,51E+00 9,06E+01 3,40E+00 365
14 4,44E+01 3,73E+00 8,99E+01 3,45E+00 365
15 5,39E+01 3,86E+00 9,21E+01 3,56E+00 365
16 6,43E+01 3,83E+00 9,49E+01 3,63E+00 365
17 9,66E+01 3,84E+00 9,76E+01 3,52E+00 365
18 1,42E+02 3,70E+00 9,70E+01 3,43E+00 365
19 1,64E+02 3,67E+00 9,17E+01 3,39E+00 365
20 1,82E+02 3,58E+00 8,67E+01 3,20E+00 366
21 1,99E+02 3,54E+00 8,27E+01 3,21E+00 366
22 2,12E+02 3,55E+00 8,38E+01 3,44E+00 366
23 2,16E+02 3,55E+00 8,38E+01 3,47E+00 366

6-5
DRAFT LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) FASILITAS SISI UDARA
BANDAR UDARA BANTEN SELATAN
BAB 6 PERENCANAAN DAN LAYOUT BANDARA

Tabel 6.6 Distribusi Arah Angin dalam Harian


Hour Dir01 Dir02 Dir03 Dir04 Dir05 Dir06 Dir07 Dir08 Dir09 Dir10 Dir11 Dir12 Dir13 Dir14 Dir15 Dir16
0 6,56E+00 4,64E+00 5,46E+00 5,74E+00 4,10E+00 6,83E+00 1,64E+00 1,09E+00 1,37E+00 1,45E+01 2,90E+01 7,38E+00 1,91E+00 3,28E+00 2,73E+00 3,83E+00
1 6,28E+00 4,64E+00 8,20E+00 5,46E+00 4,37E+00 4,37E+00 2,46E+00 5,46E-01 1,64E+00 1,28E+01 2,65E+01 9,84E+00 3,28E+00 3,55E+00 4,37E+00 1,64E+00
2 4,92E+00 4,10E+00 8,47E+00 6,01E+00 4,64E+00 4,37E+00 1,37E+00 1,37E+00 1,64E+00 1,45E+01 2,57E+01 1,07E+01 2,19E+00 3,83E+00 3,28E+00 3,01E+00
3 5,74E+00 4,37E+00 5,74E+00 6,28E+00 4,64E+00 3,01E+00 2,73E+00 1,64E+00 1,91E+00 1,50E+01 2,65E+01 6,28E+00 5,74E+00 3,28E+00 3,28E+00 3,83E+00
4 6,56E+00 5,19E+00 7,10E+00 4,64E+00 6,01E+00 2,19E+00 2,46E+00 1,37E+00 8,20E-01 1,34E+01 2,62E+01 9,84E+00 4,10E+00 3,55E+00 3,55E+00 3,01E+00
5 6,03E+00 3,56E+00 9,04E+00 5,75E+00 5,48E+00 3,01E+00 1,37E+00 5,48E-01 3,01E+00 1,18E+01 2,63E+01 7,95E+00 4,93E+00 4,38E+00 2,47E+00 4,38E+00
6 5,48E+00 3,84E+00 1,12E+01 4,66E+00 5,21E+00 3,01E+00 1,37E+00 8,22E-01 1,64E+00 1,21E+01 2,71E+01 8,49E+00 5,75E+00 3,01E+00 2,74E+00 3,56E+00
7 7,12E+00 5,48E+00 8,77E+00 7,40E+00 2,74E+00 1,37E+00 2,47E+00 8,22E-01 1,64E+00 1,29E+01 2,41E+01 8,77E+00 4,11E+00 5,48E+00 3,56E+00 3,29E+00
8 7,95E+00 6,85E+00 1,23E+01 5,75E+00 4,11E+00 2,19E+00 1,10E+00 8,22E-01 1,64E+00 1,34E+01 2,19E+01 7,40E+00 4,38E+00 3,29E+00 4,38E+00 2,47E+00
9 5,75E+00 8,77E+00 1,34E+01 9,86E+00 2,19E+00 2,47E+00 5,48E-01 8,22E-01 2,19E+00 1,12E+01 2,08E+01 5,75E+00 4,11E+00 3,84E+00 4,93E+00 3,29E+00
10 5,75E+00 8,22E+00 1,95E+01 7,12E+00 3,29E+00 2,47E+00 2,74E-01 5,48E-01 1,92E+00 9,86E+00 2,03E+01 5,75E+00 2,47E+00 2,74E+00 5,75E+00 4,11E+00
11 3,84E+00 1,15E+01 2,05E+01 9,59E+00 4,11E+00 1,10E+00 2,74E-01 2,74E-01 1,37E+00 9,86E+00 1,86E+01 3,01E+00 3,29E+00 3,01E+00 5,48E+00 4,11E+00
12 4,93E+00 1,37E+01 2,22E+01 9,32E+00 2,74E+00 8,22E-01 1,10E+00 2,74E-01 8,22E-01 8,77E+00 2,00E+01 3,84E+00 1,37E+00 2,47E+00 4,38E+00 3,29E+00
13 3,84E+00 1,26E+01 2,58E+01 1,01E+01 2,47E+00 1,10E+00 2,74E-01 2,74E-01 1,10E+00 9,86E+00 2,08E+01 2,47E+00 1,37E+00 1,92E+00 3,01E+00 3,01E+00
14 2,47E+00 1,21E+01 2,60E+01 1,23E+01 3,56E+00 8,22E-01 2,74E-01 8,22E-01 1,10E+00 1,01E+01 2,14E+01 1,92E+00 1,10E+00 1,37E+00 1,92E+00 2,74E+00
15 3,29E+00 1,01E+01 2,25E+01 1,37E+01 6,30E+00 5,48E-01 8,22E-01 5,48E-01 2,74E-01 1,15E+01 2,05E+01 3,56E+00 8,22E-01 8,22E-01 2,19E+00 2,47E+00
16 4,11E+00 7,12E+00 2,14E+01 1,23E+01 7,67E+00 1,92E+00 5,48E-01 5,48E-01 1,37E+00 1,21E+01 2,05E+01 3,56E+00 2,74E-01 1,10E+00 3,01E+00 2,47E+00
17 1,92E+00 7,40E+00 1,73E+01 1,29E+01 9,59E+00 3,29E+00 2,74E-01 2,74E-01 1,10E+00 1,15E+01 2,25E+01 4,66E+00 2,19E+00 1,37E+00 2,19E+00 1,64E+00
18 3,29E+00 5,48E+00 1,53E+01 1,04E+01 9,04E+00 4,66E+00 2,19E+00 1,10E+00 8,22E-01 1,23E+01 2,22E+01 6,58E+00 1,10E+00 2,47E+00 2,19E+00 8,22E-01
19 3,01E+00 5,48E+00 1,07E+01 1,04E+01 1,07E+01 3,84E+00 4,38E+00 5,48E-01 2,74E+00 1,23E+01 2,49E+01 6,03E+00 1,92E+00 5,48E-01 1,64E+00 8,22E-01
20 4,64E+00 3,01E+00 9,02E+00 7,38E+00 8,20E+00 6,56E+00 3,55E+00 3,01E+00 3,83E+00 1,17E+01 2,90E+01 3,28E+00 1,64E+00 1,37E+00 2,46E+00 1,37E+00
21 4,64E+00 4,64E+00 6,28E+00 7,38E+00 4,10E+00 4,92E+00 6,83E+00 2,19E+00 3,01E+00 1,45E+01 2,84E+01 6,01E+00 2,73E+00 1,91E+00 1,09E+00 1,37E+00
22 4,92E+00 4,92E+00 6,28E+00 7,10E+00 4,92E+00 3,01E+00 4,10E+00 3,28E+00 3,01E+00 1,28E+01 3,01E+01 6,01E+00 3,28E+00 2,46E+00 1,37E+00 2,46E+00
23 6,01E+00 3,28E+00 5,74E+00 7,10E+00 3,55E+00 5,19E+00 2,46E+00 3,55E+00 3,01E+00 1,23E+01 3,03E+01 6,56E+00 1,37E+00 2,46E+00 3,28E+00 3,83E+00

6-6
DRAFT LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) FASILITAS SISI UDARA
BANDAR UDARA BANTEN SELATAN
BAB 6 PERENCANAAN DAN LAYOUT BANDARA

Tabel 6.7 Distribusi Data Arah Angin dalam Harian

Hour Data01 Data02 Data03 Data04 Data05 Data06


0 1,99E+01 2,60E+01 1,37E+01 1,07E+01 6,28E+00 2,13E+01
1 1,75E+01 2,87E+01 1,61E+01 8,20E+00 5,74E+00 2,10E+01
2 1,86E+01 3,03E+01 1,64E+01 8,20E+00 4,92E+00 2,05E+01
3 1,78E+01 2,95E+01 1,72E+01 7,38E+00 5,46E+00 2,02E+01
4 2,05E+01 2,98E+01 1,61E+01 7,92E+00 6,01E+00 1,80E+01
5 2,16E+01 2,90E+01 1,70E+01 6,85E+00 5,21E+00 1,81E+01
6 2,27E+01 2,82E+01 1,81E+01 7,67E+00 4,66E+00 1,67E+01
7 2,52E+01 2,82E+01 1,62E+01 6,30E+00 3,29E+00 1,75E+01
8 2,60E+01 2,63E+01 1,51E+01 6,85E+00 4,93E+00 1,70E+01
9 2,25E+01 3,12E+01 1,45E+01 8,22E+00 4,38E+00 1,64E+01
10 1,84E+01 3,32E+01 1,75E+01 5,48E+00 5,48E+00 1,67E+01
11 1,78E+01 3,56E+01 1,75E+01 4,66E+00 4,11E+00 1,89E+01
12 1,34E+01 3,62E+01 1,95E+01 6,03E+00 2,19E+00 2,08E+01
13 1,10E+01 3,78E+01 1,75E+01 6,30E+00 4,66E+00 2,19E+01
14 8,49E+00 3,48E+01 2,14E+01 6,58E+00 6,03E+00 2,27E+01
15 6,85E+00 3,42E+01 2,05E+01 6,85E+00 5,48E+00 2,55E+01
16 1,15E+01 3,45E+01 1,45E+01 8,22E+00 3,84E+00 2,66E+01
17 1,07E+01 3,26E+01 1,81E+01 6,85E+00 3,84E+00 2,71E+01
18 1,37E+01 3,23E+01 1,40E+01 7,67E+00 4,93E+00 2,63E+01
19 1,73E+01 2,66E+01 1,84E+01 7,40E+00 3,84E+00 2,58E+01
20 1,67E+01 2,30E+01 2,10E+01 9,84E+00 3,55E+00 2,46E+01
21 1,50E+01 2,54E+01 1,97E+01 9,29E+00 6,01E+00 2,27E+01
22 1,58E+01 2,90E+01 1,50E+01 8,74E+00 6,56E+00 2,27E+01
23 2,02E+01 2,24E+01 1,89E+01 7,38E+00 5,46E+00 2,40E+01

6.3 WINDROSE

6.3.1 Usability Factor dan Usability Factor of 95 %

Usability factor adalah persentase kemungkinan di dalam penggunaan suatu sistem runway
dapat digunakan dan tidak akan terhambat pada suatu jangka waktu tertentu. Di dalam
perencanaan suatu runway, khususnya di dalam perencanaan orientasinya, harus
memperhatikan seberapa besar kemungkinan runway (dengan orientasi tertentu) tersebut
dapat digunakan. Untuk itu perlu diketahui nilai usability factor pada suatu runway (dengan
orientasi tertentu).

International Civil Aviation Organization (ICAO) menentukan nilai usabilty factor dari suatu
runway minimal sebesar 95 % (usability factor of 95 %). Hal ini berarti di dalam penggunaan
suatu runway, runway tersebut akan dapat digunakan sekurang-kurangnya selama 95 % dari

6-7
DRAFT LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) FASILITAS SISI UDARA
BANDAR UDARA BANTEN SELATAN
BAB 6 PERENCANAAN DAN LAYOUT BANDARA

jangka waktu yang ada. Jadi pesawat terbang akan dapat mendarat dan lepas landas pada
runway tersebut minimal 95 % dari jangka waktu yang ada. Nilai 95 % ini berlaku untuk
semua kondisi cuaca yang ada.

6.3.2 Langkah-langkah Penentuan Orientasi Runway


Adapun langkah-langkah penentuan orientasi runway sebagai berikut:
1. Membuat sebuah bidang berbentuk persegi panjang dengan ukuran :
 Panjang : lebih besar daripada diameter lingkaran terbesar, yang mewakili kecepatan
angin sebesar 47 mph.
 Lebar : 2 kali nilai yang mewakili batas cross wind maksimum, dalam hal ini 23 mph.
yang kemudian diletakkan di atas lingkaran dengan titik pusatnya berhimpit dengan
titik pusat lingkaran. Lebar bidang ini dibagi dua oleh sebuah garis yang tepat
berimpit dengan simetri lipatnya. Garis tengah ini merepresentasikan garis tengah
runway (runway centre line). Bidang ini dapat berupa bahan transparan atau bila
digambarkan dapat berupa tiga garis sejajar.
2. Bidang ini diputar pada porosnya dengan sudut tertentu (semakin kecil semakin teliti)
untuk mendapatkan persentase total arah angin yang terbesar yang lebih besar dari 95%.
Persentase ini diperoleh dengan mengalikan persentase luas juring yang diselimuti oleh
bidang segi empat dengan nilai persentase angin yang tertulis pada juring tersebut.
Persentase total didapatkan dengan menjumlahkan semua persentase dari luas lingkaran
yang tertutup bidang tersebut. Persentase total untuk setiap putaran bidang dihitung dan
kemudian dibandingkan.
3. Bidang persegi empat ditandai atau dilekatkan pada lingkaran ketika persentase total
terbesar diperoleh. Arah bidang ini ialah arah runway yang kita cari.

Berdasarkan perhitungan persentase total untuk setiap putaran 10 0 diperoleh arah orientasi
runway seperti pada Gambar 6.1 dan Gambar 6.2.

6-8
DRAFT LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) FASILITAS SISI UDARA
BANDAR UDARA BANTEN SELATAN
BAB 6 PERENCANAAN DAN LAYOUT BANDARA

Orientasi runway

Gambar 6.1 Orientasi Arah Runway Bandara Banten Selatan

Gambar 6.2 Posisi Orientasi Arah Runway Bandara Banten Selatan

6-9
DRAFT LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) FASILITAS SISI UDARA
BANDAR UDARA BANTEN SELATAN
BAB 6 PERENCANAAN DAN LAYOUT BANDARA

6.4. KONSEP TATA LETAK FASILITAS BANDAR UDARA

Berdasarkan kebutuhan tingkat pelayanan bandar udara serta ketersediaan lahan


yang ada, sesuai konsep zoning fasilitas bandar udara, maka diajukan 2 (dua)
alternatif Konsep Tata Letak Fasilitas Bandar Udara di Wilayah Banten Selatan
sebagai berikut :

6.4.1. Konsep Tata Letak Alternatif 1


a. Jalan akses dari arah barat laut areal bandar udara, yang dihubungkan
dengan jalan ke arah Mekarsari.
b. Zona Fasilitas Sisi Darat berada pada sebelah selatan Zona Fasilitas Sisi
Udara.
c. Runway direncanakan memiliki azimuth 110º 33’ 49.797’’ dengan dimensi
1.400m x 30m (Phase I) dan 1.600m x 30m (Phase II).
d. Apron direncanakan berada di sebelah selatan dari runway dengan 81m x
62m untuk Phase I dan 154.66m x 88.5m untuk Phase II.
e. Taxiway direncanakan menghubungkan apron dan runway dengan ukuran
lebar 215.05m x 18m untuk Phase I dan 188.55 x 23m untuk Phase II.
f. Bangunan Terminal Penumpang dan Kelompok Bangunan Publik
direncanakan berada di sebelah selatan apron yang dibatasi dengan service
road di bagian sisi udara.
g. Kelompok Bangunan Teknikal direncanakan berada di sebelah barat
Kelompok Bangunan Publik.
h. Kelompok Bangunan Penunjang direncanakan berada di sebelah timur
Kelompok Bangunan Publik.
i. Kelompok Bangunan Komersial direncanakan berada di sebelah selatan
Kelompok Bangunan Penunjang.
j. Rencana lokasi fasilitas perparkiran berada di sebelah selatan Bangunan
Terminal Penumpang yang dihubungkan langsung dengan jalan akses.

6.4.2. Konsep Tata Letak Alternatif 2


a. Jalan akses dari arah utara areal bandar udara, yang dihubungkan dengan
jalan ke arah Tanjung Lesung.
b. Zona Fasilitas Sisi Darat berada pada sebelah utara Zona Fasilitas Sisi
Udara.
c. Runway direncanakan memiliki azimuth 110º 33’ 49.797’’ dengan dimensi
1.400m x 30m (Phase I) dan 1.600m x 30m (Phase II).
d. Apron direncanakan berada di sebelah utara dari runway dengan 81m x 62m
untuk Phase I dan 154.66m x 88.5m untuk Phase II.
e. Taxiway direncanakan menghubungkan apron dan runway dengan ukuran
lebar 215.05m x 18m untuk Phase I dan 188.55 x 23m untuk Phase II.
f. Bangunan Terminal Penumpang dan Kelompok Bangunan Publik
direncanakan berada di sebelah utara apron yang dibatasi dengan service
road di bagian sisi udara.
g. Kelompok Bangunan Teknikal direncanakan berada di sebelah timur
Kelompok Bangunan Publik.
h. Kelompok Bangunan Penunjang direncanakan berada di sebelah barat
Kelompok Bangunan Publik.
i. Kelompok Bangunan Komersial direncanakan berada di sebelah utara
Kelompok Bangunan Penunjang.
j. Rencana lokasi fasilitas perparkiran berada di sebelah utara Bangunan
Terminal Penumpang yang dihubungkan langsung dengan jalan akses.

6 - 10
DRAFT LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) FASILITAS SISI UDARA
BANDAR UDARA BANTEN SELATAN
BAB 6 PERENCANAAN DAN LAYOUT BANDARA

1. Zona Fasilitas Sisi Udara


2. Zona Fasilitas Publik
3. Zona Fasilitas Teknik
4. Zona Fasilitas Penunjang
5. Area Komersial

Gambar 6.3. Rencana Tata Letak Alternatif-1

6 - 11
DRAFT LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) FASILITAS SISI UDARA
BANDAR UDARA BANTEN SELATAN
BAB 6 PERENCANAAN DAN LAYOUT BANDARA

1. Zona Fasilitas Sisi Udara


2. Zona Fasilitas Publik
3. Zona Fasilitas Teknik
4. Zona Fasilitas Penunjang
5. Area Komersial

Gambar 6.4. Rencana Tata Letak Alternatif-2

6 - 12
DRAFT LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) FASILITAS SISI UDARA
BANDAR UDARA BANTEN SELATAN
BAB 6 PERENCANAAN DAN LAYOUT BANDARA

6.5. DESKRIPSI KONDISI ALTERNATIF TATA LETAK

Deskripsi kondisi masing-masing alternatif lokasi rencana bandar udara disusun


berdasarkan hasil survei/peninjauan lapangan dalam rangka mengetahui sejauh
mana rencana lahan bandar udara ini dapat menampung pengembangan kegiatan
bandar udara di masa yang akan datang dipandang dari berbagai aspek kajian.

6.5.1. Rencana Tata Letak Alternatif-1


A. Aspek Teknis
No. Kriteria Deskripsi
1 Azimuth Landasan 110º 33’ 49.797’’
Arah Landasan 11-29
2 Ketersediaan ruang udara Tersedia ruang udara bebas.
Terdapat halangan (obstacle) pada Kawasan
Permukaan Horizontal Dalam, yaitu menara
telekomunikasi.
3 Kondisi topografi Elevasi permukaan 4,5-6 MSL.
Slope arah memanjang 0,072%. Topografi
datar/ bergelombang, pekerjaan galian/
timbunan relatif sedikit
4 Ketersediaan lahan Lahan pengembangan masih sangat luas/
pengembangan terbatas oleh kepemilikan masyarakat.
5 Ketersediaan bahan material Quarry material batuan/ tanah dekat dengan
bangunan lokasi pekerjaan.
6 Tata guna lahan daerah Sawah, kebun kelapa, dan kebun pekarangan
sekitar bandara rumah.
7 Kondisi fisik & daya dukung Tanah dasar berupa lempung (High plasticity
lahan Clay), perkiraan nilai CBR 2 – 3 %.
8 Keterpaduan terhadap Sudah sesuai dengan RTRW.
RTRW

B. Aspek Operasional & Keselamatan Penerbangan


No. Kriteria Deskripsi
1 Kondisi klimatologi Iklim tropis, kondisi angin calm, suhu udara
+22.9 o C.
2 Pengaturan & pelayanan Ruang udara termasuk dalam kontrol
lalu-lintas udara Soekarno Hatta ACC.
3 Penggunaan ruang udara Termasuk dalam wilayah ruang udara bebas
(bukan zone militer).
4 Jenis pesawat yang akan Dapat mengakomodasi pesawat modul M-25
dioperasikan s.d. M-75.
5 Jaringan transportasi & Sudah tersedia jaringan jalan menuju akses
prasarana darat bandara. Jarak lokasi ke jalan raya +2 km.
Trase jalan akses menuju ke lokasi relatif
datar.
6 Jarak lokasi bandara +22 km dari pusat kota
dengan pusat kota
7 Ketersediaan utilitas Jaringan listrik, telepon, air bersih sudah ada.
8 Ketersediaan sarana & Jarak ke kawasan penginapan, restoran, dan
prasarana umum pusat kesehatan terdekat sekitar 4 km.
9 Kondisi keamanan wilayah Aman.

C. Aspek Lingkungan
No. Kriteria Pembahasan
1 Perubahan bentang alam Tidak signifikan.
2 Kebisingan dan polusi Tidak signifikan.

6 - 13
DRAFT LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) FASILITAS SISI UDARA
BANDAR UDARA BANTEN SELATAN
BAB 6 PERENCANAAN DAN LAYOUT BANDARA

3 Sosial, ekonomi & budaya Cukup banyak.


4 Flora & fauna Cukup banyak.
5 Fisik & kimia Cukup banyak.
6 Perubahan status lahan Cukup banyak.

6.5.2. Rencana Tata Letak Alternatif-2


A. Aspek Teknis
No. Kriteria Deskripsi
1 Azimuth Landasan 110º 33’ 49.797’’
Arah Landasan 11-29
2 Ketersediaan ruang udara Tersedia ruang udara bebas.
Terdapat halangan (obstacle) pada Kawasan
Permukaan Horizontal Dalam, yaitu menara
telekomunikasi.
3 Kondisi topografi Elevasi permukaan 4,5-6 MSL.
Slope arah memanjang 0,072%. Topografi
datar/ bergelombang, pekerjaan galian/
timbunan relatif sedikit
4 Ketersediaan lahan Lahan pengembangan masih sangat luas/
pengembangan terbatas oleh kepemilikan masyarakat.
5 Ketersediaan bahan material Quarry material batuan/ tanah dekat dengan
bangunan lokasi pekerjaan.
6 Tata guna lahan daerah Sawah, kebun kelapa, dan kebun pekarangan
sekitar bandara rumah.
7 Kondisi fisik & daya dukung Tanah dasar berupa lempung (High plasticity
lahan Clay), perkiraan nilai CBR 2 – 3 %.
8 Keterpaduan terhadap Sudah sesuai dengan RTRW.
RTRW

B. Aspek Operasional dan Keselamatan Penerbangan


No. Kriteria Deskripsi
1 Kondisi klimatologi Iklim tropis, kondisi angin calm, suhu udara
+22.9 o C.
2 Pengaturan & pelayanan Ruang udara termasuk dalam kontrol
lalu-lintas udara Soekarno Hatta ACC.
3 Penggunaan ruang udara Termasuk dalam wilayah ruang udara bebas
(bukan zone militer).
4 Jenis pesawat yang akan Dapat mengakomodasi pesawat modul M-25
dioperasikan s.d. M-75.
5 Jaringan transportasi & Sudah tersedia jaringan jalan menuju akses
prasarana darat bandara. Jarak lokasi ke jalan raya +2 km.
Trase jalan akses menuju ke lokasi relatif
datar.
6 Jarak lokasi bandara ± 22 km dari pusat kota
dengan pusat kota
7 Ketersediaan utilitas Jaringan listrik, telepon, air bersih sudah ada.
8 Ketersediaan sarana & Jarak ke kawasan penginapan, restoran, dan
prasarana umum pusat kesehatan terdekat sekitar 4 km.
9 Kondisi keamanan wilayah Aman.
C. Aspek Lingkungan
No. Kriteria Pembahasan
1 Perubahan bentang alam Tidak signifikan.
2 Kebisingan dan polusi Tidak signifikan.
3 Sosial, ekonomi & budaya Cukup banyak.
4 Flora & fauna Cukup banyak.
5 Fisik & kimia Cukup banyak.
6 Perubahan status lahan Cukup banyak.

6 - 14
DRAFT LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) FASILITAS SISI UDARA
BANDAR UDARA BANTEN SELATAN
BAB 6 PERENCANAAN DAN LAYOUT BANDARA

6 - 15
DRAFT LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) FASILITAS SISI UDARA
BANDAR UDARA BANTEN SELATAN
BAB 6 PERENCANAAN DAN LAYOUT BANDARA

FASILITAS SISI UDARA


A. Run Way (1.400m x 30m) Gambar 6.5. Peta Topografi
B. Taxiway (215m x 18m)
C. Apron (81m x 62m)
D. Resa (90m x 60m)
E. Runway Strip (1640m x 300m)
F. GSE Area (75m x 20m)

FASILITAS SISI DARAT


1. Terminal Penumpang 26. Pos Jaga
2. Parkir Kendaraan 27. Maintenace Building
3. Terminal VIP 28. Lahan Hanggar
4. Gedung Administrasi 29. Lahan DPPU
5. Gedung Operasi 30. LahanGedung Serbaguna
6. Menara Pengawas 31. Area Penanggulangan Bencana
7. PK-PPK
8. Workshop
9. P3K
10. Kantin
11. Rumah Genset
12. Fas. Pelayanan Pemerintah
13. Taman Meteo
14. Fas. Meteorologi/BMG
15. Sewage Treatment Plant (STP)
16. Incinerator
17. Teminal Kargo
18. Katering
19. DVOR/DME
20. Pintu Gerbang
21. Fas. Rumah Dinas
22. Masjid
23. Water Treatment Plant (WTP)
24. Parkir Taxi
25. Parkir Bus

6 - 16
DRAFT LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) FASILITAS SISI UDARA
BANDAR UDARA BANTEN SELATAN
BAB 6 PERENCANAAN DAN LAYOUT BANDARA

FASILITAS SISI UDARA Gambar 6.6. Tata Letak Phase I


C. Apron (81m x 62m)

FASILITAS SISI DARAT


1. Terminal Penumpang 11. Rumah Genset 16. Incinerator 21. Rumah Dinas 26. Pos Jaga
2. Parkir Kendaraan 12. Fas. Pelayanan Pemerintah 17. Teminal Kargo 22. Masjid 27. Maintenace Building
3. Terminal VIP 13. Taman Meteo 18. Katering 23. WTP 28. Lahan Hanggar
4. Gedung Administrasi 14. Fas. Meteorologi/BMG 19. DVOR/DME 24. Parkir Taxi 29. Lahan DPPU
5. Gedung Operasi 15. Sewage Treatment Plant (STP) 20. Pintu Gerbang 25. Parkir Bus 30. Lahan Gedung Serbaguna
6. Menara Pengawas 31. Area Penanggulangan Bencana
7. PKP-PK
8. Workshop
9. P3K
10. Kantin

6 - 17
DRAFT LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) FASILITAS SISI UDARA
BANDAR UDARA BANTEN SELATAN
BAB 6 PERENCANAAN DAN LAYOUT BANDARA

Gambar 6.7. Detail Tata Letak Phase I


FASILITAS SISI UDARA
A. Run Way (1.600m x 30m)
B. Taxiway (188,5m x 23m)
C. Apron (154,66m x 88,5m)
D. Resa (90m x 60m)
E. Runway Strip (1840m x 300m)
F. GSE Area (75m x 20m)
G. Apron Hanggar (85m x 60m)
H. Partial Pararel Taxiway

FASILITAS SISI DARAT


1. Terminal Penumpang 26. Pos Jaga
2. Parkir Kendaraan 27. Maintenance Building
3. Terminal VIP 28. Lahan Hanggar
4. Gedung Administrasi 29. Lahan DPPU
5. Gedung Operasi 30. Gedung Serbaguna
6. Menara Pengawas 31. Area Penanggulangan Bencana
7. PK-PPK
8. Workshop
9. P3K
10. Kantin
11. Rumah Genset
12. Area Fas. Pelayanan Pemerintah
13. Taman Meteo
14. Fas. Meteorologi/BMG
15. STP
16. Incinerator
17. Teminal Kargo
18. Katering
19. DVOR/DME
20. Pintu Gerbang
21. Fas. Rumah Dinas
22. Masjid
23. Water Treatment Plant (WTP)
24. Parkir Taxi
25. Parkir Bus

6 - 18
DRAFT LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) FASILITAS SISI UDARA
BANDAR UDARA BANTEN SELATAN
BAB 6 PERENCANAAN DAN LAYOUT BANDARA

Gambar 6.8. Tata Letak Phase II

FASILITAS SISI UDARA


C. Apron (154,66m x 88,5m)
G. Apron Hanggar (85m x 60m)
H. Partial Pararel Taxiway

1. Terminal Penumpang 11. Rumah Genset 16. Incinerator 21. Rumah Dinas 26. Pos Jaga
2. Parkir Kendaraan 12. Area Fas. Pelayanan Pemerintah 17. Teminal Kargo 22. Masjid 27. Maintenace Building
3. Terminal VIP 13. Taman Meteo 18. Katering 23. WTP 28. Hanggar
4. Gedung Administrasi 14. Fas. Meteorologi/BMG 19. DVOR/DME 24. Parkir Taxi 29. Lahan DPPU
5. Gedung Operasi 15. Sewage Treatment Plant (STP) 20. Pintu Gerbang 25. Parkir Bus 30. Gedung Serbaguna
6. Menara Pengawas 31. Area Penanggulangan Bencana
7. PKP-PK
8. Workshop
9. P3K
10. Kantin

6 - 19
DRAFT LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) FASILITAS SISI UDARA
BANDAR UDARA BANTEN SELATAN
BAB 6 PERENCANAAN DAN LAYOUT BANDARA

Gambar 6.9. Detail Tata Letak Phase II

6 - 20
DRAFT LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) FASILITAS SISI UDARA
BANDAR UDARA BANTEN SELATAN

Anda mungkin juga menyukai