Sefe (1606010034)
KELAS/NO ABSEN : A/09
TUGAS 1. PERENCANAAN BANGUNAN AIR A 230821
MAKALAH PERTEMUAN 1
BENDUNG TETAP BAB I (PENDAHULUAN S/D BANJIR RENCANA)
DOSEN:
IR. I MADE UDIANA, MT.
KELOMPOK 1
1. Fransisca S. Sefe 1606010034
MATERI PERTEMUAN 1
MK. PERENCANAAN BANGUNAN AIR KELAS A 300821
PENDAHULUAN
Menurut Chadwick & Morfett,(1993) bangunan utama (bendung), dimana
Hidrolika dipakai untuk studi, penelitian dan aplikasi-aplikasi yang penting dari hampir
semua aspek dari sifat-sifat dan tingkah laku fluida (air) yang berhubungan dengan para
ahli rekayasa. Sistem penyediaan air memakai dasar-dasar aliran pada saluran terbuka
dan aliran pada pipa tergantung dari bentuk penampangnya.
Pada modul 1 ini diharapkan mampu menjelaskan dan memahami topik yang
berhubungan dengan bangunan utama (bendung), yaitu :
1) Klasifikasi Saluran dan Aliran, meliputi :
❖ Klasifikasi saluran terbuka
❖ Perbedaan saluran terbuka dan tertutup
❖ Klasifikasi aliran
2) Bentuk dan Sifat Saluran, meliputi :
❖ Bentuk geometri
❖ Rumus pengaliran
❖ Bagian geometri penampang saluran
3) Kehilangan Tekanan di Saluran, meliputi :
❖ Perencanaan hidrolis
❖ Kehilangan energi akibat gesekan
❖ Kehilangan energi pada peralihan
❖ Kehilangan energi pada bagian siku dan tikungan
Bangunan utama ini diletakkan melintang sungai yang meyadap air sungai
disalurkan ke saluran irigasi untuk keperluan irigasi, air baku dan lain-lain. Fungsi dan
tujuan bangunan utama secara umum, yaitu : menaikkan elevasi muka air sungai,
mengalirkan air sungai ke saluran irigasi, mengontrol sedimen, menstabilkan muka air
sungai dan menyimpan air dalam waktu singkat. Dalam perencanaan bangunan utama
perlu memperhatikan kedalaman air (h) dan debit pengaliran (Q).
Fungsi dan tujuan bangunan utama secara umum adalah sebagai berikut:
KEGIATAN BELAJAR
1.2. BANGUNAN BENDUNG
2. Klasifikasi bendung
1) Bendung tetap
Bendung tetap adalah jenis bendung yang tinggi
pembendungannya tidak dapat diubah, sehingga muka air di
hulu bendung tidak dapat diatur sesuai yang dikehendaki.
1) Bendung permanen
3) Bendung darurat
1. Peta Topografi
Peta topografi dipergunakan untuk mencari daerah aliran sungai
(catchment area) dan stasiun hujan yang bersangkutan. Pengukuran
situasi sungai disekeliling lokasi bendung dengan potongan memanjang
dan melintang disyaratkan dua kilometer ke arah hulu dan dua kilometer
ke arah hilir dari lokasi rencana bendung untuk menentukan letak as
bendung, lebar bendung, dan miringsungai di sekitar bendung. Skala
peta topografi yang dipakai dalam perencanaan bendung adalah skala 1 :
50.000, 1 : 100.000, dan 1 : 250.000.
2. Data Hidrologi
3. Data Geologi
2. Metode
3. Data debit
Data-data untuk metode ini yang harus tersedia adalah debit tahunan
dengan pengamatan minimum 10 tahun sesuai Tabel 6.1.
1. Rumus yang digunakan :
⮚ Metode Gumbel Tipe I :
dimana :
Xt = Besaran debit yang diharapkan terjadi dalam t tahun.
t = Periode ulang (return period).
Xa = Harga debit pengamatan rata-rata arithmatik
K = Faktor frekuensi (frekuency factor)
Yt =Reduksivariat (reduced variate)
Yn = Reduksi rata-rata (reduced mean)
Sn = Reduksi standar deviasi (reduced standard deviation)
Xi = Debit maksimum rata-rata tiap tahun = Xa = X
Sx1 = Standar deviasi dengan rumus 1
Sx2 = Standar deviasi dengan rumus 2
⮚ Metode log person tipe III :
Dimana :
4. Contoh perhitungan
Diketahui :
No Tahun Q=Xi
(m3/dt)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 2007 233,00
2 2008 231,00
3 2009 245,00
4 2010 244,00
5 2011 247,00
6 2012 240,00
7 2013 246,00
8 2014 232,00
9 2015 236,00
10 2016 239,00
11 2017 240,00
12 2018 245,00
13 2019 247,00
Ditanya :
a) Berapa besar debit maksimum tertinggi dan tahun terjadinya ?
b) Berapa besar debit maksimum terendah dan tahun terjadinya?
c) Berapa besar debit rencana dengan Metode Gumbel Tipe I untuk periode
ulang 50 tahun?
Penyelesaian :
Diketahui :
∙ n : 13
∙ T : 50
∙ Karena n = 13, maka Yn = 0,5070 (tabel 1.1 Reduksi rata-rata)
∙ Karena T = 50, maka Yt = 3,9019 (tabel 1.2 Reduksi Variat)
∙ Karena n = 13, maka Sn = 0,9971 (tabel 1.3 Reduksi Standar Deviasi)
Qmax = Xi
no tahun (m3/dtk) Xa (Xi-Xa) (Xi-Xa)^2 (Xi)^2 Xa. Σxi
(5)=((3)-
1 2 3 (4)=(3)/(1) (4) (6)=(5)^2 (7)= (3)^2 (8)=(4)x(3)
1 2007 233 240,38 7,38 54,53 54289 751201,92
2 2008 231 9,38 88,07 53361
3 2009 245 -4,62 21,30 60025
4 2010 244 -3,62 13,07 59536
5 2011 247 -6,62 43,76 61009
6 2012 240 0,38 0,15 57600
7 2013 246 5,62 31,53 60516
8 2014 232 -8,38 70,30 53824
9 2015 236 -4,38 19,22 55696
10 2016 239 -1,38 1,92 57121
11 2017 240 -0,38 0,15 57600
12 2018 245 4,62 21,30 60025
13 2019 247 6,62 43,76 61009
n (n-1) ΣXi Xa Σ(Xi-Xa)^2 Σ(Xi)^2 Xa.ΣXi
13 12 3125 240,38 409,08 751611 751201,92
a) Besar debit maksimum tertinggi = 247 m3/dtk, terjadi pada tahun 2011 dan 2019
b) Besar debit maksimum terendah = 231 m3/dtk, terjadi pada tahun 2008
c) Besar debit rencana dengan Metode Gumbel Tipe I untuk periode ulang 50 tahun :
1. Menghitung debit pengamtan rata-rata arithmatik (Xa) :
Xa = ΣXi
n
= 3125 m3/dtk
13
= 240,3846154 m3/dtk
jadi, debit rata-rata aritmatiknya sebesar 240,3846154 m3/dtk sehingga :
Xa.ΣX
i = 240,3846154 x 3125
= 751201,923 m6/dtk
Sx1 =
= 5,838642273
Sx2 =
= 5,838642273
K = (Yt-Yn)
Sn
= (Y50-Y13)
S13
dari tabel didapat :
Yt = Y50 berdasarkan tabel 1.2 untuk T = 50, didapat Yt =
3,9019
Yn = Y13 berdasarkan tabel 1.1 untuk n = 13, didapat Yn =
0,5070
Sn = S13 berdasarkan tabel 1.3 untuk n = 13, didapat Sn =
0,9971
sehingga didapat :
(3,9019 -
K =
0,5070)
0,9971
= 3,4048
jadi, besar K untuk kala ulang 50 tahun adalah 3,4048
4. Menghitung Debit Rencana Dengan Kala Ulang Tertentu
Menghitung debit rencana dengan kala ulang 50 tahun (X50 = Q50)
Xt = Xa + K.Sx
sehingga :
dengan Sx = 5,838642273
didapat : Xt = X50
= Xa + K.Sx
= 260,2638719 m3/dtk
jadi, debit rencana terbesar yang terjadi tiap 50 tahun sekali (Q50) sebesar
= 260,2638719 m3/dtk
DAFTAR PUSTAKA
Soenarmo, Perhitungan Bendung Tetap, Diklat PUTL Wilayah II, Bandung 1972