TENTANG
TAHUN 2015-2019
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 17 Desember 2018
ttd.
POLANA B. PRAMESTI
7«.
DiR£KTOWT JENOEWi
PERHUBUNGttW H URNAMA SARI
na Tk.I (IV/b)
(3 0704 199503 2 001
REVIU RENCANA STRATEGIS DITJEN PERHUBUNGAN UDARA TAHUN 2015-2019
i Kata Pengantar
REVIU RENCANA STRATEGIS DITJEN PERHUBUNGAN UDARA TAHUN 2015-2019
ttd.
PQLANA B. PRAMESTI
Pembina Utama Muda (IV/c)
NIP. 19611102 198703 2 001
.A BAGIAN HUKUM
I Katu Pnigajilai
RENCANA STRATEGIS DITJEN PERHUBUNGAN UDARA TAHUN 2015-2019
iv Daftar Isi
RENCANA STRATEGIS DITJEN PERHUBUNGAN UDARA TAHUN 2015-2019
iv Daftar Isi
RENCANA STRATEGIS DITJEN PERHUBUNGAN UDARA TAHUN 2015-2019
iv Daftar Isi
RENCANA STRATEGIS DITJEN PERHUBUNGAN UDARA TAHUN 2015-2019
iv Daftar Isi
RENCANA STRATEGIS DITJEN PERHUBUNGAN UDARA TAHUN 2015-2019
LAMPIRAN
Lampiran A. Matrik Capaian Pembangunan Transportasi Udara dan
Realisasi Alokasi Tahun 2015-2017
Lampiran B. Matrik Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Ditjen
Perhubungan Udara
Lampiran C1. Tabel Indikasi Pendanaan dan Lokasi Kegiatan dalam Renstra
Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2015-2019
Lampiran C2. Tabel Rekapitulasi Alokasi Pendanaan Ditjen Perhubungan
Udara Tahun 2015-2019
Lampiran D. Daftar Proyek Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) Sub
Sektor Transportasi Udara
Lampiran E Matriks Kerangka Pendanaan APBN dalam RPJMN Tahun
2015-2019 Sub Sektor Transportasi Udara
Lampiran F Peta Sebaran Pembangunan Bandar Udara dan Peta Pelayanan
Angkutan Udara Perintis dan Program Jembatan Udara
Lampiran G. Peta Pelayanan Angkutan Udara Perintis dan Program
Jembatan Udara Tahun 2015-2019
Lampiran H. Daftar Lokasi Prioritas Penanganan BNPP Tahun 2015-2019
Lampiran I Cakupan Pengelolaan Kawasan Perbatasan
Lampiran J Matriks Rencana Penandatangan dan Ratifikasi Perjanjian
Kerjasama Angkutan Udara Bilateral dan Multilateral Tahun
2016-2019
Lampiran K.1 Rekapitulasi Jumlah Usulan Formasi Tahun Anggaran 2015-
2019 di lingkungan Ditjen Perhubungan Udara
Lampiran K.2 Usulan Formasi Inspektur Penerbangan Tahun 2015-2019 di
lingkungan Ditjen Perhubungan Udara
Lampiran L.1 Matriks Kerangka Regulasi Sub Sektor Transportasi Udara
Tahun 2015-2019
Lampiran L.2 Rekapitulasi Peraturan Perundang-Undangan di Bidang
Perhubungan Udara Daftar Peraturan yang Diterbitkan pada
Tahun 2017
Lampiran L.3 Deregulasi Peraturan Ditjen Perhubungan Udara
vi Daftar Tabel
RENCANA STRATEGIS DITJEN PERHUBUNGAN UDARA TAHUN 2015-2019
vi Daftar Tabel
RENCANA STRATEGIS DITJEN PERHUBUNGAN UDARA TAHUN 2015-2019
BAB I
PENDAHULUAN
I - 1 BAB I - PENDAHULUAN
REVIU RENSTRA DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TAHUN 2015-2019
I - 2 BAB I - PENDAHULUAN
REVIU RENSTRA DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TAHUN 2015-2019
NO SASARAN INDIKATOR
I - 3 BAB I - PENDAHULUAN
REVIU RENSTRA DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TAHUN 2015-2019
NO SASARAN INDIKATOR
I - 4 BAB I - PENDAHULUAN
REVIU RENSTRA DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TAHUN 2015-2019
NO SASARAN INDIKATOR
I - 5 BAB I - PENDAHULUAN
REVIU RENSTRA DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TAHUN 2015-2019
NO SASARAN INDIKATOR
I - 6 BAB I - PENDAHULUAN
REVIU RENSTRA DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TAHUN 2015-2019
NO SASARAN INDIKATOR
I - 7 BAB I - PENDAHULUAN
REVIU RENSTRA DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TAHUN 2015-2019
I - 8 BAB I - PENDAHULUAN
REVIU RENSTRA DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TAHUN 2015-2019
I - 9 BAB I - PENDAHULUAN
REVIU RENSTRA DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TAHUN 2015-2019
I - 10 BAB I - PENDAHULUAN
REVIU RENSTRA DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TAHUN 2015-2019
I - 11 BAB I - PENDAHULUAN
REVIU RENSTRA DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TAHUN 2015-2019
12
10
8
Serious Incident
6
10 Accident
4 9
5 66 Linear (Accident)
2 4
1 1 1 2
0
2012 2013 2014 2015 2016
I - 12 BAB I - PENDAHULUAN
REVIU RENSTRA DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TAHUN 2015-2019
I - 13 BAB I - PENDAHULUAN
REVIU RENSTRA DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TAHUN 2015-2019
I - 14 BAB I - PENDAHULUAN
REVIU RENSTRA DITJEN PERHUBUNGAN UDARA TAHUN 2015-2019
BAB II
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
2.4.1 Visi
Perwujudan Visi Presiden (Terwujudnya Indonesia yang
Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong
Royong) dalam sektor transportasi yaitu dengan
“Terwujudnya Konektivitas Nasional yang Handal, Berdaya
Saing dan Memberikan Nilai Tambah”. Hal tersebut
merupakan cita-cita Kementerian Perhubungan dimana
konektivitas merupakan kunci utama pertumbuhan ekonomi
dan pembangunan wilayah.
2.4.2 Misi
Mengacu pada tugas, fungsi dan wewenang yang telah
dimandatkan oleh peraturan perundang undangan dan
penjabaran dari misi pembangunan nasional, maka
ditetapkan misi sebagai berikut:
1. Meningkatkan keselamatan dan keamanan transportasi
dalam upaya peningkatan pelayanan jasa transportasi;
2. Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap
pelayanan jasa transportasi untuk mendukung
pengembangan konektivitas antar wilayah;
3. Meningkatkan kinerja pelayanan jasa transportasi;
4. Meningkatkan Kapasitas sarana dan prasarana pelayanan
transportasi;
5. Meningkatan peran daerah, BUMN dan swasta dalam
penyediaan infrastruktur sektor transportasi;
6. Restrukturisasi dan reformasi di bidang peraturan,
kelembagaan, Sumber Daya Manusia (SDM) dan
pelaksanaan penegakan hukum secara konsisten;
7. Mewujudkan pengembangan transportasi dan teknologi
transportasi yang ramah lingkungan untuk mengantisipasi
perubahan iklim.
Memperhatikan lingkungan strategis yang terjadi, penjabaran
dari masing-masing misi adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan keselamatan dan keamanan transportasi
dalam upaya peningkatan pelayanan jasa transportasi
Dalam upaya mengurangi/menurunkan tingkat
kecelakaan dari sektor transportasi pemerintah terus
berupaya secara bertahap membenahi sistem keselamatan
dan keamanan transportasi menuju kondisi zero to
accident. Upaya yang dilakukan pemerintah tidak saja
bertumpu kepada penyediaan fasilitas keselamatan dan
keamanan namun peningkatan kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM) transportasi, pembenahan regulasi di
bidang keselamatan/keamanan maupun sosialisasi
kepada para pemangku kepentingan.
2.4.3 Tujuan
Menjabarkan visi Kementerian Perhubungan, maka tujuan
pembangunan adalah:
1. Meningkatkan konektivitas antar wilayah;
2. Meningkatkan keamanan dan keselamatan;
3. Meningkatkan pelayanan kinerja pelayanan sarana dan
prasarana transportasi;
4. Meningkatkan kapasitas sarana dan prasarana
transportasi;
5. Meningkatkan layanan transportasi di daerah rawan
bencana, perbatasan, terluar dan terpencil.
2) Costumer Perspective
Menjabarkan Visi Presiden pada sektor transportasi, maka
disusun sasaran strategis Costumer Perspective sebagai
berikut:
a) sasaran strategis kedua (SS-2) yang akan dicapai
adalah meningkatnya keselamatan dan keamanan
transportasi, dengan indikator kinerja:
1) Rasio kejadian kecelakaan transportasi nasional ;
2) Rasio gangguan keamanan pada pelayanan jasa
transportasi.
b) sasaran strategis ketiga (SS-3) yang akan dicapai
adalah meningkatnya kinerja pelayanan sarana dan
prasarana transportasi, dengan indikator kinerja:
1) Persentase peningkatan pelayanan angkutan
umum massal perkotaan;
2) Persentase penurunan gas rumah kaca dari sektor
transportasi nasional;
2.5.1 Visi
Sebagai bentuk dukungan Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara guna pencapaian visi misi Presiden yang telah
ditetapkan serta visi dan misi Kementerian Perhubungan,
maka Direktorat Jenderal Perhubungan Udara memiliki visi
dan misi sebagai berikut:
2.5.2 Misi
Mengacu pada tugas, fungsi dan wewenang yang telah
dimandatkan oleh peraturan perundang-undangan dan
penjabaran dari misi pembangunan nasional, maka
ditetapkan misi sebagai berikut:
1. Meningkatkan keselamatan dan keamanan transportasi
udara dalam upaya peningkatan pelayanan jasa
transportasi;
2. Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap
pelayanan jasa transportasi udara untuk mendukung
pengembangan konektivitas antar wilayah;
3. Meningkatkan kinerja pelayanan jasa transportasi udara;
4. Meningkatkan kapasitas sarana dan prasarana pelayanan
transportasi udara;
5. Meningkatan peran daerah, BUMN dan swasta dalam
penyediaan infrastruktur sub sektor transportasi udara;
6. Restrukturisasi dan reformasi sub sektor transportasi
udara di bidang peraturan, kelembagaan, Sumber Daya
Manusia (SDM) dan pelaksanaan penegakan hukum
secara konsisten;
7. Mewujudkan pengembangan transportasi udara dan
teknologi transportasi udara yang ramah lingkungan
untuk mengantisipasi perubahan iklim.
2.5.3 Tujuan
Menjabarkan visi dan misi Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara, maka tujuan pembangunan transportasi udara adalah:
1. Meningkatkan konektivitas antar wilayah;
2. Customer Perspective
Menjabarkan visi dari Ditjen Perhubungan Udara maka
disusun sasaran strategis Customer Perspective sebagai
berikut:
a. sasaran strategis kedua (SS-2) yang akan dicapai
adalah meningkatnya keselamatan dan keamanan
transportasi udara, dengan indikator kinerja:
1) Rasio kejadian kecelakaan transportasi udara;
2) Rasio Air Traffic Incident (kejadian dari 100.000
pergerakan);
3) Rasio gangguan keamanan pada pelayanan jasa
transportasi udara;
4) Rasio pemenuhan sertifikasi di bidang pelayanan
navigasi penerbangan;
5) Rasio pemenuhan sertifikasi bandar udara;
Tabel 2.1
Tujuan Dan Sasaran Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2015-2019
BAB III
CAPAIAN PEMBANGUNAN
TRANSPORTASI UDARA 2015-2017
Tabel 3.2
Capaian Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan
Tahun 2015-2017
Pencapaian Per Tahun
Capaian Jumlah
2015 2016 2017*
Gambar 3.1
Kerangka Kerja Program Keselamatan Penerbangan Nasional
(Structure Of Civil Aviation Safety Oversight)
Tabel 3.4
Komposisi Jabatan Inspektur Penerbangan dan Fungsional Tertentu
Tahun 2015-2017
Jumlah SDM (orang)
No Unit Kerja
2015 2016 2017*
1 Inspektur Bandar Udara 156 156 149
2 Inspektur Angkutan Udara 54 62 77
3 Inspektur Navigasi Penerbangan 149 179 222
Inspektur Kelaikudaraan dan
4 187 187 213
Pengoperasian Pesawat Udara
5 Inspektur Keamanan Penerbangan 151 197 172
Fungsional Tertentu (teknisi penerbangan,
6 analis kepegawaian, perencana, pranata 2.336 2.286 1.531
komputer, arsiparis, dll)
Jumlah 3.033 3.067 2.356
Keterangan: *Posisi Juni 2017 Sumber: Bagian Kepegawaian dan Organisasi, 2017
Tabel 3.5
Perkembangan Alokasi Anggaran Ditjen Perhubungan Udara
Tahun 2015-2017
PAGU ALOKASI ANGGARAN
PROGRAM/KEGIATAN (Rp. Milyar)
2015 2016 2017
Tabel 3.6
Perkembangan Realisasi Anggaran Ditjen Perhubungan Udara Tahun
2015-2017
REALISASI ANGGARAN (Rp. Milyar)
PROGRAM/KEGIATAN
2015 2016 2017
Gambar 3.2
Grafik Perbandingan Alokasi Anggaran dan Realisasi
Tahun 2015-2017
ICAO USOAP
Perbandingan EI (effective implementation) masing-masing area
audit sebelum dan sesudah ICVM adalah sebagai berikut:
Gambar 3.3
CAP Progress
Implementation
NS PQs saat ICVM: 171 PQ (saat ini menjadi 164 PQ setelah ada
migrasi PQ terkait SSP)
Tabel 3.7
UPDATE PROTOCOL QUESTIONS (PQs) STATUS BY AREA
Satisfactory PQs Percentage
Total PQs
Area World/
PQs Reviewed Before ICVM ICVM
Global
Primary Aviation Legislation (LEG) 27 21 12 15 71.43% 70.40%
Civil Aviation Organization (ORG) 26 13 3 9 69.23% 69.00%
Personnel Licensing and Training
111 92 34 69 75.00% 72.68%
(PEL)
Aircraft Operations (OPS) 158 136 63 120 88.24% 67.73%
Airworthiness of Aircraft (AIR) 242 187 129 171 91.44% 78.82%
Aircraft Accident and Incident
109 102 33 65 63.73% 55.84%
Investigation (AIG)
Air Navigation Service (ANS) 191 176 99 152 86.36% 61.20%
Aerodromes and Ground Aids (AGA) 182 143 76 105 73.43% 58.06%
449
Total 1046 870 706 81.15% 64.70%
(51.61%)
Keterangan: ICVM Final Report (ICAO State Letter Ref. AN 19/42.81 Confidential T
6/7.4.14 – AP-FS0012/18 tanggal 21 Februari 2018
Subject: Final Report on the ICVM)
Effective Implementation
(EI): 80.34 %
Gambar 3.3
Bagan Effective Implementation ICAO USOAP
Gambar 3.4
Comparison of EI Status
GASP, World/Global, APAC, ASEAN & Indonesia
Tabel 3.8
Jumlah findings berdasarkan area
AREA FINDINGS
TOTAL 138
Gambar 3.6
USAP CMA Protocol Questions Indicator
CE 1 Legislation 0
CE 5 Technical Guidance 22
BAB IV
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI
DAN KERANGKA KELEMBAGAAN
c. Meningkatnya jumlah
penumpang yang diangkut
maskapai penerbangan
nasional menjadi 162
juta/penumpang/tahun
dengan membangun 15
bandara baru di Kertajati,
Letung, Tambelan, Tebelian,
Muara Teweh, Samarinda
Baru,Maratua, Buntu
Kunik, Morowali, Miangas,
Siau, Namniwel, Kabir
Patar, Werur, Koroway
Batu, dan pengembangan
dan rehabilitasi yang lama
tersebar di Pulau Sumatera,
Jawa, Bali, Kalimantan,
Sulawesi, Nusa Tenggara,
Maluku dan Papua.
d. Pengembangan 9 bandara
untuk pelayanan kargo
udara di Kualanamu,
Soekarno - Hatta, Juanda,
Syamsuddin Noor,
Sepinggan, Hassanuddin,
Samratulanggi, Frans
Kaisepo, Sentani.
3. Menjaga keseimbangan a. Membuka rute baru,
antara transportasi yang meningkatkan frekuensi
berorientasi nasional pelayanan, optimalisasi,
dengan transportasi yang dan integrasi
berorientasi lokal dan penyelenggaran subsidi
kewilayahan. angkutan perintis.
b. Mempercepat pembangunan
infrastruktur transportasi di
wilayahwilayah perbatasan
dan wilayah-wilayah
terluar.
c. Meningkatkan kapasitas
dan kualitas pelayanan
bandara melalui
pembangunan dan
pengembangan bandara
terutama yang berada pada
pusat kegiatan nasional
(ibukota propinsi), pusat
kegaitan wilayah dan
wilayah yang mempunyai
potensi ekonomi dan
pariwisata.
d. Meningkatkan kapasitas
bandara di wilayah
terpencil, pedalaman dan
rawan bencana dengan
melakukan perpanjangan
landasan serta
pembangunan terminal
penumpang.
e. Pengadaan pesawat dan
kapal perintis.
4. Membangun sistem dan Pengembangan bandara-
jaringan transportasi bandara di sekitar kawasan
yang terintegrasi untuk industry maupun kawasan
mendukung investasi ekonomi khusus dan kawasan
pada Koridor Ekonomi, strategis lainnya, antara lain:
Kawasan Industri Bandara Mutiara Palu, Eltari
Khusus, Kompleks Kupang, Halu Oleo Kendari,
Industri, dan pusat-pusat Sam Ratulangi Manado Bandara
pertumbuhan lainnya di Syamsuddin Noor-Banjarmasin,
wilayah non-koridor dan bandara lainnya.
ekonomi.
5. Mengembangkan sarana a. Penyediaan sarana
dan prasarana transportasi yang ramah
transportasi yang ramah lingkungan.
lingkungan dan b. Pembangunan prasarana
mempertimbangkan daya transportasi yang tahan
dukung lingkungan terhadap dampak
dalam rangka mitigasi perubahan iklim/cuaca
dan adaptasi perubahan ekstrim.
iklim maupun c. Penyediaan bahan bakar
peningkatan keselamatan yang berbasis energi baru
dan kualitas kondisi terbarukan.
lingkungan. d. Peningkatan kapasitas SDM
transportasi yang responsif
terhadap perubahan
iklim/cuaca ekstrim.
6. Meningkatkan Pemenuhan fasilitas
keselamatan dan keselamatan dan keamanan
keamanan dalam berupa perlengkapan
penyelenggaraan keselamatan transportasi jalan
pelayanan transportasi dan perkeretaapian maupun
serta pertolongan dan perlengkapan navigasi pelayaran
penyelamatan korban dan penerbangan sesuai
kecelakaan transportasi standart pelayanan minimal dan
standart keselamatan
transportasi internasional.
Sumber : Buku II Dodokumen RPJMN Tahun 2015-2019 hal 9-54 s/d 9-64
Catatan:
Untuk mempercepat pembangunan transportasi
yang mendorong penguatan industri nasional
untuk mendukung Sistem Logistik Nasional dan
penguatan konektivitas nasional dalam kerangka
mendukung kerjasama regional dan global, maka
berdasarkan persetujuan ASEAN Multilateral
Agreement of the Full Liberalisation of Air Freight
Services yang telah diratifikasi Indonesia dengan
Perpres No. 74 tahun 2015 tanggal 19 Juni 2015,
terdapat 11 Bandar Udara Internasional yang di
buka bagi Perusahaan angkutan Udara khusus
kargo ASEAN tanpa batasan frekuensi dan
kapasitas, antara lain Bandar udara Kualanamu,
Soekarno-Hatta, Juanda, I Gusti Ngurah Rai,
supadio, Hang Nadim, Sultan Mahmud
Badaruddin, Sepinggan, Hasanuddin,
Samratulanggi, Frans Kaisepo.
Tabel 4.3
Proyeksi Produksi Angkutan Udara sampai Tahun 2019
Tahun 2015 2016 2017 2018 2019
Dalam Negeri 76.628.867 89.385.365 96.890.664 103.334.147 143.223.142
Produksi
Luar Negeri 9.533.906 10.377.246 12.494.442 15.242.669 18.776.858
Penumpang
TOTAL 86.162.773 99.762.611 109.385.106 118.576.815 162.000.000
Dalam Negeri 0,17 16,50 8,40 6,65 38,60
% Pertumbuhan Luar Negeri -7,01 8,85 20,40 22,00 23,19
TOTAL -0,68 15,78 9,65 8,40 36,62
Gambar 4.1
Proyeksi Produksi Angkutan Udara Sampai Tahun 2019
Tabel 4.4
Proyeksi Kapasitas (seat capacity) Angkutan Udara sampai Tahun 2019
Dalam Negeri 126.249.760 137.495.332 145.632.240 155.842.240 165.533.500
seat capacity Luar Negeri 18.324.592 17.042.896 19.464.030 20.556.049 21.125.768
TOTAL 144.574.352 154.538.228 165.096.270 176.398.289 186.659.268
Dalam Negeri 7,03 8,91 5,91 7,01 6,21
% Pertumbuhan Luar Negeri 9,85 -6,99 14,20 5,61 2,77
TOTAL 7,38 6,89 6,83 6,84 5,82
Gambar 4.2
Proyeksi Kapasitas (Seat Capacity) Angkutan Udara Sampai Tahun 2019
Tabel 4.5
Proyeksi Kargo Angkutan Udara (ton) sampai Tahun 2019
Tahun 2015 2016 2017 2018 2019
Dalam Negeri 564.048 604.341 587.017 631.073 642.558
Kargo Luar Negeri 87.067 111.595 142.177 168.723 196.278
TOTAL 651.115 715.936 729.194 779.796 838.836
Dalam Negeri -3,51 7,14 -2,87 7,51 1,82
% Pertumbuhan Luar Negeri -26,15 28,17 27,40 18,67 16,33
TOTAL -7,31 9,96 1,85 9,68 4,88
Gambar 4.3
Proyeksi Kargo Angkutan Udara (ton) Sampai Tahun 2019
Tabel 4.6
Specifik Goals, Actions dan Milestone ASEAN
Air Transport
Specific Goals Actions Milestones
Air Transport
Specific Goals Actions Milestones
Agreement with
Japan
1.3.5 Conclude Air
Transport
Agreement with
ROK
1.3.6 Consider concluding
Air Transport
Agreements with
Hongkong
1.3.7 Conclude Air
Transport
Agreement with
USA
1.3.8 Consider
concluding Air
Transport
Agreements with
other partners
2. Advance safe 2.1 Continue with 2.1.1 Continue with
skies in ASEAN initiatives to implementation of
improve regulatory ASEAN Aviation
capability and Regulatory
safety standards Monitoring System
2.1.2 Establish a
framework to
share (foreign
operators) ramp
inspection
information among
ASEAN Member
States (i.e., ASEAN
Foreign Operator
Safety
Assessment)
2.1.3 Implement ASEAN
Foreign Operator
Safety
Assessment
initiative
2.2 Establish a 2.2.1 Conclude a
mechanism to framework
facilitate mutual agreement to
Air Transport
Specific Goals Actions Milestones
Air Transport
Specific Goals Actions Milestones
increasing
compliance with
ICAO SARPs
3.1.3 Develop practical,
harmonised and
cost effective
measures in key
areas of aviation
security such as in
screening
technologies and
processes for
liquids, aerosols
and gels,
passenger pre-
board screening
and air cargo and
supply chain
security
3.1.4 Share information
on latest trends on
aviation security
3.1.5 Conduct ASEAN
Joint Assessment
on Aviation
Security to work
towards
compliance with
ICAO SARPs
4. Enhance air traffic 4.1 Continue to 4.1.1 Support ICAO’s
management support ICAO’s efforts and
efficiency and efforts and implementation
capacity through implementation plan for air traffic
a seamless plan for air traffic management in
ASEAN sky management in the the Asia Pacific
Asia Pacific Region Region
4.2 Develop and 4.2.1 Adopt the ASEAN
implement the Air Traffic
ASEAN Air Traffic Management
Management Master Plan
Master Plan in 4.2.2 Implement the
accordance with ASEAN Air Traffic
ICAO’s Asia Pacific Management
Air Transport
Specific Goals Actions Milestones
SUSTAINABLE TRANSPORT
Air Transport
Specific Goals Actions Milestones
KPA Wamena
Wamena - Mugi : Frek 1x / Minggu
Wamena - Mapenduma : Frek 1x / Minggu
Wamena - Enggolok : Frek 1x / Minggu
Wamena - Mamit : Frek 1x / Minggu
KPA Dekai
Dekai - Silimo : Frek 4x / Minggu
Dekai - Anggruk : Frek 3x / Minggu
Dekai - Korupun : Frek 4x / Minggu
Dekai - Ubahak : Frek 3x / Minggu
Korwil Wamena
Wamena-Mapenduma : Frek 4x / Minggu
Wamena-Mugi : Frek 4x / Minggu
Wamena-Mamit : Frek 4x/ Minggu
Wamena-Enggolok : Frek 4x / Minggu
Korwil Timika :
Timika-Beoga : Frek 3x / Minggu
Timika-Potowai : Frek 1x/ Minggu
Timika-Ilaga : Frek 4x / Minggu
Timika-Kenyam : Frek 3x / Minggu
Timika-Sinak : Frek 4x / Minggu
Timika-Jila : Frek 2x/ Minggu
Timika-Tsinga : Frek 2x/ Minggu
Timika-Alama : Frek 2x/ Minggu
Timika-Wangbe : Frek 2x/ Minggu
Timika-Kapiraya : Frek 1x/ Minggu
Timika-Kilmit : Frek 1x/ Minggu
Timika-Arwanop : Frek 1x/ Minggu
Timika-Agadugume : Frek 1x/ Minggu
Korwil Dekai
Dekai-Holuwon : Frek 2x / Minggu
Dekai-Anggruk : Frek 2x / Minggu
Dekai-Silimo : Frek 1x / Minggu
Dekai-Ninia : Frek 2x / Minggu
Dekai-Sobaham : Frek 1x / Minggu
Dekai-Pasema : Frek 2x / Minggu
Dekai-Korupun : Frek 1x / Minggu
Dekai-Ubahak : Frek 1x / Minggu
Dekai-Kwalemdua : Frek 1x / Minggu
Dekai-Wenput : Frek 1x / Minggu
Dekai-Langda : Frek 1x / Minggu
Dekai-Nalca : Frek 1x / Minggu
Dekai-Werima/Supugi: Frek 1x / Minggu
Dekai-Walma : Frek 1x / Minggu
Dekai-Oksibil : Frek 1x / Minggu
Dekai-Harapini : Frek 1x / Minggu
Dekai-Nipsam : Frek 1x / Minggu
Dekai-Sela : Frek 1x / Minggu
Tabel 4.7
Struktur Rute Penerbangan
No. Rute Fungsi Jumlah
1. Rute Utama Penghubung antar bandar 373
udara pengumpul:
a. skala primer;
b. skala sekunder;
c. skala tersier.
2. Rute Penunjang rute utama 321
Pengumpan yang menghubungkan:
a. bandar udara
pengumpul dengan
bandar udara
pengumpan;
b. antar bandar udara
pengumpan
3. Rute Perintis Menghubungkan daerah Disesuaikan
terpencil dan tertinggal kebutuhan
per tahun
Tabel 4.8
Pemanfaatan Rute Penerbangan Tahun 2013-2017
No. Rute Kriteria 2013 2014 2015 2016 2017
1. Sangat > 2.000.000 8 9 11 13 14
Padat pnp
2. Padat > 1.500.000 4 4 4 4 4
s.d
2.000.000
pnp
3. Kurang > 250.000 41 48 49 53 56
Padat s.d
1.500.000
pnp
4. Tidak Padat ≤ 250.000 641 632 629 624 621
Tabel 4.9
Dukungan Bandar Udara Pada 10 Lokasi KSPN
No Kawasan Pariwisata Nasional Bandar Udara
1 KSPN Toba, Sumut Bandar Udara Kualanamu
Bandar Udara Sibisa
Bandar Udara Silangit
KSPN Kepulauan Seribu, DKI Bandar Udara Soekarno
2
Jakarta Hatta
KEK Pariwisata Tanjung Bandar Udara Banten
3
Lesung, Banten Selatan
Bandar Udara Adi
4 KSPN Borobudur, Jateng
Soetjipto/Kulonprogo
KSPN dan KEK Pariwisata Bandar Udara H.AS.
5
Tanjung Kelayang, Babel Hanandjoeddin
Bandar Udara Juanda
KSPN Bromo-Tengger-Semeru,
6 Bandar Udara Abd Rachman
Jatim
Saleh
7 KSPN Wakatobi, Sultra Bandar Udara Matahora
KSPN dan KEK Pariwisata
8 Bandar Udara Pitu
Morotai, Malut
KEK Pariwisata Mandalika, Bandar Udara Internasional
9
NTB Lombok
10 KSPN Labuan Bajo, NTT Bandar Udara Komodo
Tabel 4.10
Rencana Operasional 15 Bandar Udara Baru Target RPJMN 2015-2019
CAPAIAN TARGET
NO BANDAR UDARA
2015 2016 2017 2018 2019
1 BANDAR UDARA BARU LETUNG-ANAMBAS √
Sudah beroperasi
Runway 1.200 m x 30 m
Total Anggaran 2014-2016 Rp.
213.786.969.000
2 BANDAR UDARA BARU NAMNIWEL √
Sudah beroperasi
Runway 1.350 m x 30 m
Total Anggaran 2014-2016 Rp.
171.159.731.000
3 BANDAR UDARA BARU MIANGAS √
Sudah beroperasi dan diresmikan 19
Oktober 2016
Runway 1.400 m x 30 m
Total anggaran 215 miliar
4 BANDAR UDARA BARU MOROWALI √
Target operasi 2017
Target 1.400 m x 30 m, terbangun runway
1.050 m x 30 m
Total anggaran 154,38 miliar
5 BANDAR UDARA BARU MARATUA √
Target operasi 2017
Runway 1.600 m x 30 m
Anggaran APBD Pemprov Rp. 65,338 miliar
Anggaran APBD Pemkab Rp. 27,422 miliar
Anggaran APBN Rp. 96,390 miliar
Total anggaran Rp.171,16 miliar
6 BANDAR UDARA BARU WERUR √
Target operasi 2017
Target 1.400 m x 30 m, terbangun runway
1.200 m x 23 m
Anggaran 2014-2016 Rp. 65 miliar
7 BANDAR UDARA BARU KOROWAY BATU √
Sudah operasi 2017
Target 1.600 m x 30 m, terbangun runway
800 m x 18 m
Tahun 2017 perpanjangan menjadi 1.600 m
Tabel 4.11
Program Establishment ATFM
2015 2016 2017 2018
Tabel 4.12
Road Map Pengambil Alihan Ruang Udara yang Didelegasikan
TAHUN
NO KEGIATAN
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024
1 PERSIAPAN
A Pembentukan
Tim Khusus
B Diplomasi
C Teknis
Operasional
- Lembaga
PPNPI
- Fasilitas
CNS/ATM
- Manajemen
Ruang Udara
- SDM
2 IMPLEMENTASI
AWAL
Shadow
Operation
Singapore
Control
(Indonesia
Monitor)
Indonesia
Control
(singapore
monitor)
3 IMPLEMENTASI
PENUH
Tabel. 4.13
Rencana Implementasi Performance Based Navigation (PBN)
Tahun 2017-2022
Flight
Weather
Surveillance
Gambar 4.5
Implementasi Operasi Navigasi Penerbangan
Tabel 4.15
Prediksi Sumber Daya Manusia Perusahaan Penerbangan
Tahun 2015 – 2019
SDM TAHUN
No.
(License) 2015 2016 2017 2018 2019
1. Pilot 10.097 10.840 11.644 12.511 13.448
2. AME 8.089 8.574 9.089 9.634 10.212
3. FOO 4.644 5.062 5.518 6.014 6.556
4. Pramugari/a 15.842 18.060 20.588 23.471 26.757
TOTAL 38.672 42.536 46.839 51.630 56.973
Sumber : DKUPPU,2014
Tabel 4.16
Prediksi Pertumbuhan Perusahaan Penerbangan
Tahun 2015 – 2019
TAHUN
No. Perusahaan
2015 2016 2017 2018 2019
1. AOC 121 (Penerbangan 28 29 30 31 32
Berjadwal)
2. AOC 135 (Carter) 39 41 43 45 47
3. OC 91 10 11 12 13 14
4. AOC 137 (Operasi Perkebunan) 1 2 2 2 3
5. OC 141 (Sekolah Pilot) 23 25 27 29 31
6. OC 142 (Sekolah Pramugari) 14 16 18 20 22
7. OC 147 (Sekolah Teknik 10 12 14 16 18
Penerbang)
8. DOA 21 (Design Organization 6 6 6 7 8
Approval)
9. AMO 145 (Bengkel Penerbangan) 68 71 74 77 81
10. Distributor 57 (Supplier) 85 85 85 85 85
Total 284 298 311 325 341
SEJARAH
N219 adalah pesawat multi fungsi bermesin dua yang
dirancang oleh PT. Dirgantara Indonesia (PT. DI) dengan
tujuan untuk dioperasikan di daerah-daerah terpencil
Indonesia. Pesawat berkapasitas 19 penumpang ini didesain
sebagai pesawat perintis, penghubung daerah terpencil dan
pulau-pulau kecil yang bisa mendarat di landasan tanah,
berumput, atau berkerikil, dengan panjang landasan 600
meter. Pesawat ini terbuat dari logam dan dirancang untuk
mengangkut penumpang maupun kargo. Pesawat yang
dibuat dengan memenuhi persyaratan FAR 23 ini dirancang
memiliki volume kabin terbesar di kelasnya dan pintu
fleksibel yang memastikan bahwa pesawat ini bisa dipakai
untuk mengangkut penumpang dan juga kargo.
Tabel 4.17
Rencana Dan Daya Serap Maskapai Penerbangan Terhadap Pilot Ab Initio
NO MASKAPAI 2016 2017 2018 2019 2020 KETERANGAN
6 Sriwijaya Air 55
7 Nam Air 16 13 - -
8 Indonesia Air Asia 10 16 60 50-60
Sub Total 151 295 203 138 40
Total 827
Tabel 4.18
Kebutuhan Fasilitas Keamanan Penerbangan 2015-2019
Jumlah TAHUN
Jenis Peralatan
2015 2016 2017 2018 2019
X Ray Cabin Dual View 25 3 - 4 12 6
X Ray Bagasi Dual View 9 4 2 - 2 1
X Ray Cabin Threat Image projection 5 4 1 - - -
X Ray Bagasi Threat Image Projection 12 4 - 3 1 4
Walk Through Metal Detektor (WTMD) 56 15 5 5 20 11
Hand Held Metal Detector 108 66 10 12 16 4
Close Circuit Television (CCTV) 61 9 14 25 7 6
Close Circuit Television (CCTV) Video Analytic 34 3 28 1 1 1
Explosive Detector 50 7 28 6 5 4
Perimeter Intruder Detection (PIDS) 33 2 1 3 13 14
Security Door system 5 2 - 3 - -
Radio Communication for Avsec 76 46 2 6 14 8
Alat Uji Fasilitas keamanan Penerbangan 71 14 14 14 1 28
Body Inspection Machine 34 2 29 1 1 1
Liquid Scan Detector 37 4 26 3 2 2
Pengadaan Peralatan Praktek Ujian DC 3 1 - 1 - 1
Updating sistim Peralatan Penunjang Pengujian 2 1 - - - 1
Personil Penanganan Pengangkutan Barang Berbahaya
Upgrading Peralatan Penunjang Penanganan 4 - 1 1 1 1
Pengangkutan Barang berbahaya
Pengadaan Dokumen Penunjang pengangkutan Barang 4 - 1 1 1 1
Berbahaya
Pengadaan Peralatan Penanganan dan Penanganan 4 - 1 1 1 1
Pengangkutan Barang berbahaya
b. Peralatan PKP-PK
- Pengadaan Foam Tender (FT) Tipe I, II, III, IV, V
dan VI;
- Pengadaan Rapid Intervention Vehicle;
- Pengadaan Rapid Intervention Vehicle (RIV) Tipe
IV;
- Pengadaan Kendaraan Pendukung (Ambulance,
Commando Car);
- Pengadaan Peralatan Salvage;
- Pengadaan Peralatan Pendukung (Breathing
Apparatus Set, Baju Tahan Api, Baju Tahan
Panasm Radio Komunikasi, Kompressor
pengisian BA Set, dll)
- Pengadaan Bahan Pemadam
- Pengadaan Alat Pemadam Portable;
- Pengadaan Kendaraan Operasional test foam
kit;
Tabel 4.19
Kebutuhan PKP-PK 2015-2019
Jumlah Kekurangan
Jenis kendaraan
2015 2016 2017 2018 2019
Foam Tender Tipe (FT I) 3 1 1 1 - -
Foam Tender Tipe (FT II) 7 2 2 2 1 -
Foam Tender Tipe (FT III) 13 3 3 3 2 2
Foam Tender Tipe (FT IV) 37 8 8 7 7 7
Foam Tender Tipe (FT V) 6 2 1 1 1 1
Foam Tender Tipe (FT VI) 17 4 4 3 3 3
Rapid Intervention Vehicle (RIV) 17 4 4 3 3 3
Ambulance 56 16 10 10 10 10
Nurse Tender 28 6 6 6 5 5
Comando Car 27 7 5 5 5 5
Rescue Boat 1 - - 1 - -
Removal Disable A/C (Salvage) - - - - - -
Total 212 53 44 42 37 36
Tabel 4.20
Korelasi Komposisi Pesawat Dengan Kategori PKP-PK
NO PESAWAT TERBESAR KATEGORI JUMLAH KOMPOSISI
PKP-PK (%)
1 B738/9-sejenisnya 7 35 16.05
2 B737/200/300/400/500 -A320 - Bae 6 14 6.42
146/200
3 ATR 72 – Dash 8 – F50 5 58 26.60
4 ATR 42 – Dornier 328 – MA60 4 20 9.17
5 C212 – DHC 6 3 91 41.74
TOTAL 218 100
8 0 0 0 0 0
9 11 25 24 0 60 33 11 24 4 72
10 0 0 0 0 0
Jml 613 205 140 0 958 2482 1362 251 316 4411
Gambar 4.6
Kecelakaan dan Kejadian Serius di Papua (dalam 5 tahun)
Tabel 4.23
Daftar Kejadian Serius Dan Kecelakaan Di Papua
Gambar 4.7
Grafik Penyebab Kecelakaan dan Kejadian Serius di Papua
Gambar 4.8
Peta Sebaran Bandar Udara di Propinsi Papua dan Papua Barat
Gambar 4.9
Grafik Perbandingan Jumlah Pesawat Udara Perintis Yang Beroperasi
Di Wilayah Propinsi Papua Dan Papua Barat
Tabel 4.24
PROGRAM LANJUTAN UNTUK PENINGKATAN KESELAMATAN
PENERBANGAN DI PAPUA
(Jayapura, 27-28 April 2017)
Penanggung Target
No. Rekomendasi Peserta Forum Tindak Lanjut
Jawab Time
1 Perlu adanya ketentuan peraturan DKPPU Single Engine sudah Agustus
tentang single engine IFR, GPS diajukan dalam CASR 2017
Stand Alone dan IFR low altitude untuk GPS stand
Penanggung Target
No. Rekomendasi Peserta Forum Tindak Lanjut
Jawab Time
untuk penerbangan di Papua alone
2 Saat ini sedang dikerjakan revisi DKPPU Agustus
tentang CASR 91 dan 135 yang 2017
berhubungan dengan Single Engine
Operation yang inline dengan ICAO
ANNEX 6, sampai saat ini sedang
dalam proses legalisasi di Bagian
Hukum Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara
3 Mengenai IFR Route sudah DITNAVPEN Agustus
dipublish dari Perum Lembaga & AIRNAV 2017
Penyelenggara Pelayanan Navigasi
Penerbangan Indonesia
4 Mengenai Weather Informasi pihak BMKG Agustus
KNKT dan BMKG sudah bertemu 2017
dengan KASAU untuk bekerjasama
dan memberi pelatihan kepada
Petugas Paskhas yang berada di
bandara-bandara Papua terkait
weather information, kemudian dari
informasi yang dikeluarkan
merupakan atas nama BMKG
Indonesia
5 Pada saat pagi hari di Wamena, BANDARA Agustus
kondisi jaringan internet lemah WAMENA & 2017
sehingga penggunaan Radio VHF AOC
dan HF khususnya di bandara-
bandara kecil sangat membantu
6 Karena keterbatasan jangkauan DITNAVPEN Agustus
maka lebih memungkinkan untuk & AOC 2017
menggunakan HF dibanding VHF.
Untuk pengadaan VHF Radio sudah
dikomunikasikan dengan Dishub
Jayapura
7 Kondisi medan di Papua tidak DITNAVPEN Agustus
memungkinkan pemasangan ILS & AIRNAV 2017
sehingga lebih baik menggunakan
RNP approach
8 Mengembangkan ADSB di daerah- DITNAVPEN Agustus
daerah Papua, di Timika sudah & AIRNAV 2017
menggunakan radar monitor,
menggabungkan antara Low
Altitude IFR dengan penggunaan
ADSB. Tidak akan lagi
mengembangkan NDB. Membangun
2 (dua) rute di jalur-jalur Papua
untuk IFR dan VFR, SENTANI-
OKSIBIL-DEKAI
Penanggung Target
No. Rekomendasi Peserta Forum Tindak Lanjut
Jawab Time
9 Menjadikan status penggunaan DITNAVPEN Agustus
PBN yang berdasarkan GPS dan & AIRNAV 2017
satellite agar dapat menjadi legal
(menjadi primary)
10 Peningkatan status pelayanan AFIS DITNAVPEN Agustus
di Ilaga menjadi tower & AIRNAV 2017
11 Penambahan frekuensi radio DITNAVPEN Agustus
komunikasi dimana berdasarkan & AIRNAV 2017
hasil uji coba maka akan
digunakan frekuensi 122,25 Mhz
12 AIP Wamena sudah direvisi dengan DITNAVPEN Agustus
kondisi aktual di Wamena sudah di & AIRNAV 2017
publish dan aktif tanggal 27 April
2017
13 Pengadaan windshock di airstrip di DBU Agustus
Papua sebanyak 342 akan segera 2017
direalisasikan dengan anggaran
tahun 2017 yang akan
didistribusikan melalui Bandar
Udara Sentani, Wamena dan
Nabire. Untuk pemasangan akan
diserahkan kepada operator
penerbangan dan penduduk
setempat
14 Terkait pelayanan meteorologi pada BMKG Agustus
bandara yang masih sedikit 2017
pelayanan meteorologinya akan
segera dikoordinasikan dengan
BMKG
15 Direktorat Kelaikudaraan dan DKPPU Agustus
Pengoperasian Pesawat Udara akan 2017
mempercepat proses penerbitan
Special Approval OPSPEC
(kombinasi kargo dan penumpang).
Adapun progressnya sebagian
sudah selesai, sebagian dalam
proses dan sebagian lagi belum ada
yang mengajukan
16 Implementasi slot time di Bandar Bandara Agustus
Udara Sentani dan Wamena sudah Sentani, 2017
dilakukan revisi dengan komposisi Bandara
60 irreguler dan 40 reguler Wamena &
DITANGUD
17 Dalam rangka melakukan DKUPPU Agustus
pengawasan secara intensif di 2017
Papua serta untuk menurunkan
angka kecelakaan di Papua,
Direktorat Kelaikudaraan dan
Penanggung Target
No. Rekomendasi Peserta Forum Tindak Lanjut
Jawab Time
Pengoperasian Pesawat Udara
menempatkan inspektur di 4
bandara (Sentani, Wamena, Timika
dan Nabire) dengan personil
sebanyak 2 inspektur di masing-
masing bandara dan waktu tugas
selama 2 minggu dimulai sejak
bulan Januari 2017
18 Peningkatan Pengawasan internal AOC Agustus
pada operator penerbangan di 2017
Papua dilakukan dengan
menempatkan key person di daerah
operasinya secara bergilir
19 Operator harus meningkatkan AOC Agustus
kedisiplinan bagi flight crew, 2017
ground crew, untuk menurunkan
tingkat incident dan accident yang
disebabkan oleh human factor
20 Sebagian besar bandara-bandara di AOC Agustus
Indonesia belum memiliki Airport 2017
Planning Manual (APM).
Seharusnya dari masing-masing
operator penerbangan
21 Diharapkan agar terpasangnya AOC Agustus
satellite tracking pada pesawat- 2017
pesawat di Papua sehingga posisi
pesawat dapat terus dipantau
22 Perusahaan ATR akan membantu DITNAVPEN Agustus
proses pemasangan PBN pada 2 2017
bandara di Papua
23 Kendala di Papua dalam hal DITKAMPEN Agustus
pengangkutan bahan bakar 2017
Gasoline 60 liter dari hasil forum
diskusi ini akan diajukan
diferensial dengan annex 18
24 Pengangkutan 200 liter gasoline DITKAMPEN Agustus
akan dibuat aturan khusus dan 2017
diharapkan dapat diajukan
diferences ke ICAO
25 Untuk airlines yang belum AOC Agustus
mempunyai izin DG (pengangkutan 2017
senjata) harus segera diurus
perizinannya
26 Agar izin dalam pengangkutan DG DITKAMPEN Agustus
di daerah Papua terutama yang 2017
terbang ke daerah terpencil dapat
langsung mendapatkan izin
membawa DG (tidak perlu masing-
Penanggung Target
No. Rekomendasi Peserta Forum Tindak Lanjut
Jawab Time
masing airline mengajukan izin
khusus)
27 Agar dapat dimintakan kepada DITKAMPEN Agustus
ICAO dan IATA soal country 2017
variation dalam pengangkutan DG
dengan standard tertentu
Gambar 4.10
Kontur Bandar Udara di Pulau Papua
Gambar 4.11
Bandar Udara di Pulau Papua dan Navaid
Gambar 4.12
Kontur Wamena dan Alternatif VOR Wamena
Penyelesaian:
Pengunaan atau penerapan teknologi satelit (dapat
mengatasi permasalahan meteorologi dan topografi)
dengan menggunakan GNSS dan Surveillance
Convensional (ADS–B/C dan CPDLC).
Hal-hal yang dilakukan:
Tabel 4.25
Roadmap PBN di Papua
Program 2015 2016 2017
AIS & MET • Remote Weather • Electronic Terrain & • Expand Remote
Information Obstacle Data Weather
• Update AIP Vol – IV • Expand updating AIP Information
data Base • Electronic Terrain
• Published AIP Vol - V & Obstacle Data
Tabel 4.26
List of PBN Procedures Papua
AKIMUGA, Mimika ELELIM KEPI NUMFOR, Biak
AYAWASI ENAROTALI KIMAM SEGUN
BADE EWER KOKONAO SENGGEH
BATOM ILLAGA MANGELUM SENGGO, Mapi
BINTUNI INANWATAN MANOKWARI TANAH MERAH
BILORAI KAIMANA MARARENA,Sarmi TEMINABUAN
BOKONDINI KARUBAGA MARINDA, Waisai TOREA
BOMAKIA KAMBUAYA MERDEY, Manokwari
DABRA KAMUR, Asmat MINDIPTANAH
DEKAI KEBAR MULIA
NABIRE WASIOR OKSIBIL
WAGHETE WERUR, Manokwari SERUI
4.3.8.2 Sasaran
Sasaran pembangunan transportasi udara di
daerah perbatasan dan rawan bencana tahun
2015-2019adalah untuk memperlancar distribusi
barang dan jasa serta mobilitas penduduk dalam
rangka mengurangi disparitas antar daerah,
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
mendukung misi kemanusiaan penanganan
wilayah yang terkena bencana alam. Sasaran
tersebut difokuskan kepada:
1. Tersedianya prasarana dan sarana
perhubungan udara dengan kapasitas dan
kualitas pelayanan memadai;
2. Terjangkaunya pelayanan perhubungan udara
ke wilayah perbatasan dan rawan bencana;
3. Terjaminnya keselamatan dan keamanan
dalam pelayanan jasa perhubungan udara;
4. Meningkatnya aksebilitas angkutan udara di
daerah terpencil, pulau-pulau kecil dan
daerah perbatasan negara.
4.3.8.3 Strategi
Kebijakan pembangunan transportasi udara di
daerah perbatasan dan rawan bencana
difokuskan pada:
1. Pembangunan dan pengembangan bandar
udara di perbatasan negara, daerah lokasi
bencana dan daerah rawan bencana dengan
klasifikasi landas pacu 3C untuk dapat
melayani pesawat Hercules C-130 dan
pesawat berpenumpang 50 (lima puluh) orang.
2. Bandar udara harus tersedia sarana dan
prasarana penunjang bandar udara sehingga
mampu mengelola dan mengendalikan
ataupun mampu melayani operasi
penerbangan.
3. Memberikan kompensasi subsidi operasi dan
subsidi angkutan BBM pada operator
pelaksanaan angkutan udara perintis.
4. Memberikan kemudahan berupa ijin
penerbangan lintas batas kepada operator
pelaksana angkutan udara di wilayah
perbatasan meliputi pelaksanaan hak
kebebasan ke-5, kebebasan dalam penentuan
frekuensi.
5. Meningkatkan kemampuan manajemen
penanggulangan bencana dengan melakukan
perencanaan dan pengelolaan bandar udara-
bandar udara yang berada di daerah rawan
bencana.
Tabel 4.27
Pembangunan/Pengembangan Bandar Udara Di Daerah Perbatasan
Dan Rawan Bencana (Target RPJMN Tahun 2015-2019)
NO BANDAR UDARA
1 Maimun Saleh – Sabang*
2 Lasikin - Sinabang*
3 Teuku Cut Ali – Tapak Tuan
4 Rembele - Takengon
5 Gayo Lues
6 Lasondre – Pulau-Pulau Batu*
7 Letung - Anambas*
8 Bandar Udara Tambelan - Kepri*
9 Rokot – Sipora*
10 Raja Haji Abdullah - Tj Balai Karimun*
11 Depati Parbo - Kerinci
12 Muko-Muko
13 Enggano - Bengkulu*
14 Bawean - Gresik
15 Trunojoyo - Sumenep
16 Haliwen - Atambua*
17 Kabir - Alor*
18 David Constantijn Saudale - Rote*
19 Long Ampung*
20 Yuvai Semaring - Long Bawang*
21 Data Dawai*
22 Maratua - Kaltim*
23 Miangas - Sulut*
24 Moa – Maluku*
25 Mopah- Merauke*
Sumber : Subdit.Prasarana Bandar Udara, DBU
Keterangan :
* 18 Bandar Udara Di Daerah Perbatasan (Peraturan BNPP/PM 69 Tahun 2013).
Gambar 4.13
Potensi Emisi Karbon B A U vs Potensi Penurunan Emisi
Karbon Program RAN-GRK Bidang Transportasi Udara Tahun
2012-2020
Bab IV – Arah kebijakan, strategi, kerangka regulasi dan Kerangka Kelembagaan
IV – - 156
-
TINJAU ULANG RENSTRA DITJEN PERHUBUNGAN UDARA TAHUN 2015-2019
Tabel 4.29
Kegiatan teknologi informasi dan komunikasi di lingkungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
PNBP;
Sistem Informasi
Kepegawaian
2. Direktorat Angkutan Sistem informasi Penyiapan data bidang
Udara perijinan online angkutan udara antara lain :
data lalu lintas angkutan
udara, data perusahaan
penerbangan yang beroperasi
baik niaga berjadwal maupun
niaga tidak berjadwal, data
angkutan udara perintis, data
perjanjian bilateral dan
multilateral
2. Direktorat Bandar Sistem informasi Penyiapan data di bidang
Udara bandara bandar udara seperti : data
prasarana bandar udara, data
personel dan operasi bandar
udara, data peralatan dan
utilitas bandar udara, jadwal
penerbangan
3. Direktorat Keamanan Sistem informasi Penyiapan data di bidang
Penerbangan Sertifikasi Fasilitas dan personil aviation security
Personil (avsec), data personil
dangerous good (DG), data
personil pertolongan pemadam
kebakaran & pemadam
kebakaran (PKP-PK), dan data
peralatan keselamatan
penerbangan
4. Direktorat Navigasi Sistem informasi ATC Penyiapan data di bidang
Penerbangan Sistem informasi peralatan navigasi
lisensi dan SKP Teknisi penerbangan, data personil,
Sistem informasi dan data umum bandar udara
Software Flight
Procedure Design
Sistem Informasi
Aeronautika
Sistem Informasi
Notam Office
Sistem Informasi
Aeronautical
Information
Management (AIM)
ESIR (Electronic Safety
Incident Reporting)
Tabel 4.30
Roadmap Teknologi Informasi dan Komunikasi Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara 2015-2019
2. Perijinan On Line
(approval, licence,
etc)
3. Integrasi SIM
4. Pengembangan Web
based
6. Executive
Information System
(EIS)
7. Bussines Inteligence
Module (BIM)
4. Pengembangan Web-Based
Pada saat ini penggunaan teknologi informasi
untuk kepentingan bisnis Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara dirasa perlu untuk
ditingkatkan dari aplikasi berbasis desktop
menjadi web-based. Pengembangan aplikasi
web-based akan memudahkan user maupun
masyarakat publik untuk mengupdate data
dan informasi. Sehingga penggunaan aplikasi
berbasis web-base sangat dianjurkan untuk
diterapkan pada masing- masing unit kerja.
Tabel 4.31
Jadwal Sosialisasi di Lingkungan Bagian Perencanaan dan Kantor Pusat
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
No Kegiatan Yang Telah Dilaksanakan Waktu Pelaksanaan
Tabel 4.32
Kegiatan Dalam Upaya Peningkatan Kapasitas SDM Yang Akan Diikuti
Oleh Anggota Kelompok Kerja Pengelolaan Teknologi Informasi Dan
Komunikasi
NO. SEMINAR/WORKSHOP/TRAINING PENYELENGGARA KETERANGAN
Value Consult Training
1 Audit Teknologi Informasi 2 Days
Indonesia
ALC Training Sdn Bhd
ITIL (IT Infrastruktur Library)
2 Kuala Lumpur – 3 Days
Foundation
Malaysia/Singapore
ALC Training Sdn Bhd
3 COBIT 4.1 dan COBIT 5 Foundation 3 Days
Kuala Lumpur – Malaysia
2. Jenis Ancaman
a) Data Leakage
b) APTs & Malware infection along with Botnets (PCs,
Severs, Aircrafts,..)
3. Dampak
a) berpotensi menyebabkan gangguan ekonomi dan
sosial yang besar;
b) merusak reputasi dan kepercayaan;
c) dapat mengancam keamanan dan keselamatan
penerbangan.
ROADMAP PENGEMBANGAN
Gambar 4.14
Roadmap Pengembangan Keamanan TIK
Tabel 4.34
Program Kerja Terkait Keamanan TIK
PROGRAM KERJA – KEGIATAN 2016 2017 2018 2019 2020
P.3.1 - Penyusunan Kebijakan, Standar, Pedoman,
Prosedur dan Praktek Keamanan Informasi di
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
KS.1.1 - Penyusunan Kebijakan Keamanan Sistem
Informasi
KS.1.2 - Penyusunan Standart, Pedoman dan Prosedur
Keamanan Sistem Informasi
KS.1.3 - Penyusunan Praktek Keamanan Sistem
Informasi
P.3.2 - Implementasi Keamanan Infrastruktur sesuai
dengan Kebijakan, Standar, Pedoman, Prosedur dan
Praktek Keamanan Informasi di Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara
KS.2.1 - Optimasi Keamanan Server (Server Hardening)
Tabel 4.35
Kegiatan Keamanan TIK
No Keamanan Sistem Keterangan
BAB V
Tabel 5.2
SASARAN RPJMN 2015-2019 BIDANG INFRASTRUKTUR
(Sub Sektor Transportasi Udara)
NO SASARAN INDIKATOR
NO SASARAN INDIKATOR
NO SASARAN INDIKATOR
Tabel 5.3
Alokasi Pendanaan Ditjen Perhubungan Udara
Tahun 2015-2017
Tabel 5.4
Alokasi Kebutuhan Pendanaan Ditjen Perhubungan Udara
Tahun 2018-2019
PAGU KEBUTUHAN (Rp. Milyar)
PROGRAM/KEGIATAN
2018 2019
PROGRAM PENGELOLAAN DAN
PENYELENGGARAAN TRANSPORTASI 12,000.529 13,200.582
UDARA
Pelayanan Angkutan Udara Perintis 850.343 935.377
Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan 7,200.466 7,920.513
Prasarana
2018 2019
Bandar Udara
Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan
513.310 564.641
Prasarana Keamanan Penerbangan
Pengawasan dan Pembinaan Kelaikan Udara
260.003 286.004
dan Pengoperasian Pesawat Udara
Program Pembinaan Navigasi Penerbangan 368.945 405.839
Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis
2,807.463 3,088.209
Lainnya Ditjen Perhubungan Udara
Tabel 5.5
Rekapitulasi Alokasi Pendanaan Ditjen Perhubungan Udara
Tahun 2015-2019
PROGRAM
PENGELOLAAN DAN
D PENYELENGGARAAN 11,762.587 9,555.530 8,916.555 12,000.529 13,200.582 55,435.782
TRANSPORTASI
UDARA
Pelayanan Angkutan
1 482.913 548.211 632.209 850.343 3,449.052
Udara Perintis 935.377
Pembangunan,
Rehabilitasi dan
2 Pemeliharaan 7,676.565 5,512.298 4,848.398 7,200.466 7,920.513 33,158.239
Prasarana Bandar
Udara
Pembangunan,
Rehabilitasi dan
3 Pemeliharaan 588.773 374.730 514.724 513.310 564.641 2,556.178
Prasarana Keamanan
Penerbangan
Pengawasan dan
Pembinaan Kelaikan
4 Udara dan 505.823 532.563 402.113 260.003 286.004 1,986.505
Pengoperasian Pesawat
Udara
Program Pembinaan
5 213.064 106.865 220.689 368.945 405.839 1,315.401
Navigasi Penerbangan
Dukungan Manajemen
dan Dukungan Teknis
6 2,295.450 2,480.864 2,298.422 2,807.463 3,088.209 12,970.407
Lainnya Ditjen
Perhubungan Udara
BAB VI
PENUTUP
VI - 1 BAB VI – PENUTUP
REVIU RENSTRA DITJEN PERHUBUNGAN UDARA TAHUN 2015-2019
ttd.
POLANA B. FRAMESTl
Pembina Utama Muda (IV/c)
NIP. 19611102 198703 2 001
BAGIAN HUKUM
VI-2 I BABVI-PENUTUP
LAMPIRAN A
MATRIK CAPAIAN PEMBANGUNAN TRANSPORTASI UDARA DAN REALISASI ALOKASI ANGGARAN TAHUN 2015-2017
(Rp. Miliar)
TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2015-2017
PROGRAM / KEGIATAN
NO TARGET Realisasi GAP TARGET Realisasi GAP TARGET Realisasi GAP TARGET Realisasi GAP
STRATEGIS
Volume Biaya Volume Biaya Volume Biaya Volume Biaya Volume Biaya Volume Biaya Volume Biaya Volume Biaya Volume Biaya Volume Biaya Volume Biaya Volume Biaya
D PROGRAM PENGELOLAAN 11.745,870 9.776,364 1.969,506 18.376,110 8.229,557 10.146,553 17.820,380 8.916,555 8.903,825 47.942,360 26.922,476 21.019,884
DAN PENYELENGGARAAN
TRANSPORTASI UDARA
1 Pelayanan Angkutan Udara 466,620 402,789 63,831 620,700 489,336 131,364 631,480 632,209 -0,729 1.718,800 1.524,333 194,467
Perintis
1 Jumlah rute pelayanan 217 216 1 228 209 19 240 184 56 270 268 2
perintis dan subsidi untuk
angkutan udara (rute)
2 Jumlah subsidi angkutan 6.677 5.897 780 6.677 6.996 -319 6.677 8.775 -2.098 20.031 21.668 -1.637
BBM (drum)
2 Pembangunan, Rehabilitasi 8.278,292 6.745,748 1.532,544 14.075,608 5.046,317 9.029,291 13.562,820 4.848,398 8.714,422 35.916,720 16.640,462 19.276,258
dan Pemeliharaan Prasarana
Bandar Udara
1 Jumlah Bandar Udara yang 100 3.321,325 147 4.039,287 -47 -717,962 100 9.481,253 140 3.220,963 -40 6.260,290 100 11.448,820 141 3.364,580 -41 8.084,240 100 24.251,398 151 10.624,830 -51 13.626,568
direhabilitasi dan
dikembangkan (antara lain
perpanjangan, pelebaran dan
peningkatan kekuatan,
pekerjaan tanah, rehab
gedung terminal, gedung
operasional, dll)
2 Jumlah Bandar Udara yang 8 1.271,842 14 1.074,146 -6 197,696 13 1.007,923 13 544,003 0 463,920 - 0,000 - 0,000 - 0,000 13 2.279,765 13 1.618,149 0 661,616
direhabilitasi dan
dikembangkan
(perpanjangan, pelebaran dan
peningkatan kekuatan,
pekerjaan tanah) untuk
didarati B-737 Series
3 Jumlah Bandar Udara yang 9 166,352 5 44,506 4 121,846 9 270,152 5 96,320 4 173,832 - 0,000 - 0,000 - 0,000 9 436,504 6 140,825 3 295,679
direhabilitasi dan
dikembangkan
(perpanjangan, pelebaran dan
peningkatan kekuatan,
pekerjaan tanah) untuk
didarati ATR-42 & ATR-72
4 Jumlah 8 240,743 6 191,685 2 49,058 26 760,280 14 249,655 12 510,625 5 283,000 3 274,738 2 8,262 26 1.284,023 19 716,079 7 567,944
pembangunan/pengembanga
n terminal penumpang
bandar udara
5 Jumlah Bandar Udara yang 25 2.288,030 20 462,770 5 1.825,260 25 980,000 20 339,029 5 640,971 25 730,000 19 375,992 6 354,008 25 3.998,030 20 1.177,791 5 2.820,239
Dikembangkan di Daerah
Perbatasan dan Rawan
Bencana (5 bandar udara
yang dikembangkan di daerah
perbatasan dan rawan
bencana merupakan bandar
udara baru sehingga alokasi
2015-2019 dikurangi alokasi
5 bandar udara yang sudah
masuk dalam pembangunan
bandar udara baru)
6 Jumlah pembangunan 15 949,350 12 919,240 3 30,110 15 1.376,000 8 585,135 7 790,865 15 956,000 11 798,879 4 157,121 15 3.281,350 12 2.303,254 3 978,096
bandar udara baru
7 Jumlah pembangunan 3 40,650 2 14,113 1 26,537 3 200,000 2 11,212 1 188,788 3 145,000 2 34,209 1 110,792 3 385,650 2 59,534 1 326,116
bandar udara baru (3 bandar
udara baru dalam quick wins
merupakan bagian dari 15
bandar udara baru)
3 Pembangunan, Rehabilitasi 265,888 436,667 -170,779 434,202 336,977 97,225 260,835 514,724 -253,889 960,925 1.288,369 -327,444
dan Pemeliharaan Prasarana
Keamanan Penerbangan
1 Jumlah peningkatan fasilitas 53 185,050 80 277,026 -91,976 44 174,750 67 212,586 -37,836 42 166,750 59 301,687 -134,937 139 526,550 206 791,298 -67 -264,748
pelayanan darurat (paket)
2 Jumlah peningkatan fasilitas 186 80,838 99 159,641 -78,803 164 259,452 120 124,392 135,060 90 94,085 104 213,037 -118,952 440 434,375 323 497,070 117 -62,695
keamanan penerbangan
(paket)
4 Pengawasan dan Pembinaan 331,370 315,311 16,059 659,150 300,058 359,092 622,840 402,113 220,727 1.613,360 1.017,482 595,878
Kelaikan Udara dan
Pengoperasian Pesawat
Udara
1 Jumlah Surveillance (paket) 50 36,460 1 4,873 31,587 52 56,180 1 1,410 54,770 54 73,850 1 59,361 14,489 156 166,490 3 65,644 100,846
2 Jumlah Inspection (paket) 1.272 36,460 13 12,477 23,983 1.631 56,180 1 17,047 39,133 1.673 73,850 1 53,466 20,384 4.576 166,490 15 82,990 83,500
3 Jumlah Audit (paket) 70 16,530 1 4,508 12,022 75 24,080 1 1,045 23,035 80 31,650 1 30,458 1,192 225 72,260 3 36,011 36,249
4 Jumlah pengadaan Pesawat 4 221,290 4 279,112 -57,822 4 492,630 271,026 221,604 4 405,840 248,458 157,382 12 1.119,760 4 798,596 321,164
Udara Kalibrasi (Multiyears
contract)
5 Dukungan sertifikasi 1 5,000 1 1,701 3,299 1 6,000 1 2,000 4,000 1 6,000 1 2,000 4,000 3 17,000 3 5,701 11,299
terhadap pesawat industri
nasional N-219 (paket)
6 Alat uji kesehatan (unit) 5 15,630 11 12,640 2,990 7 24,080 11 7,530 16,550 9 31,650 11 8,370 23,280 21 71,360 33 28,540 42,820
5 Program Pembinaan 160,000 63,116 96,884 265,000 50,456 214,544 359,365 220,689 138,676 784,365 334,260 450,105
Navigasi Penerbangan
1 Pembinaan (Pengaturan, 1.096 70,400 0,000 70,400 1.488 115,480 9,460 106,020 1.481 146,975 111,753 35,222 4.064 332,855 121,213 211,642
Pengendalian, Pengawasan)
2 Penunjang tupoksi 89,600 63,116 26,484 149,520 40,996 108,524 212,390 108,936 103,454 451,510 213,048 238,462
6 Dukungan Manajemen dan 2.243,700 1.812,733 430,967 2.321,450 2.006,414 315,036 2.383,040 2.298,422 84,618 6.948,190 6.117,570 830,620
Dukungan Teknis Lainnya
JUMLAH 65.302,098 48.524,488 ######### 101.659,150 33.945,515 67.713,636 110.888,141 46.498,944 64.366,217 259.940,819 112.615,822 147.296,486
LAMPIRAN B
MATRIKS SASARAN STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DITJEN PERHUBUNGAN UDARA
Baseline
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (OUTCOME) SATUAN 2017 2018 2019 KETERANGAN PERHITUNGAN
2014
STAKEHOLDER PERSPECTIVE
CUSTOMER PERSPECTIVE
Meningkatnya keselamatan dan keamanan Rasio kejadian kecelakaan transportasi Jumlah Accident (AOC 121 dan AOC 135) / Aircraft Departure (AOC 121
SS2 IK2 Rasio 6,56 3,43 2,94 2,45
transportasi udara udara dan AOC 135) x 1.000.000
Rasio gangguan keamanan pada pelayanan Jumlah Pengaktifan Contingency Plan Kondisi Merah / Jumlah Bandara
IK4 Rasio 0,27 0,17 0,17 0,17
jasa transportasi udara Yang Melayani ≥500.000 Penumpang Pertahun
Rasio pemenuhan sertifikasi di bidang Jumlah Pemenuhan Sertifikasi Bidang Navigasi Penerbangan / target
IK5 Rasio 0,74 0,80 0,82 0,84
pelayanan navigasi penerbangan Pemenuhan Sertifikasi Bidang Navigasi
Meningkatnya kinerja pelayanan sarana dan Persentase penurunan gas rumah kaca dari Jumlah Penurunan GRK / Target Nasional Penurunan GRK Sub Sektor
SS3 IK7 % 26,65 39,31 57,59 100
prasarana transportasi udara sektor transportasi udara Transportasi Udara × 100%
Persentase capaian On Time Performance Jumlah Kejadian Waktu On Time Keberangkatan Dalam 1 Tahun /
IK8 % 79,00 85,00 87,00 88,00
(OTP) sektor transportasi udara Jumlah Izin Rute Keberangkatan Dalam 1 Tahun x 100%
Persentase kepuasan pengguna jasa terhadap Jumlah pemilihan indikator kepuasan (exellent dan good) terhadap survey
IK9 layanan jasa berbasis online untuk sertifikasi % 0 83,25 85,25 90,25 kepuasan yang ada pada sistem aplikasi online / jumlah survey yang masuk
personil operasi pesawat udara x 100 %
(Jumlah kota atau daerah existing yang terhubungi / target jumlah kota
IK10 Persentase kota/daerah yang terhubungi % 81 90 95 100
atau daerah yang terhubungi) x 100%
Meningkatnya kapasitas sarana dan Persentase peningkatan kapasitas sarana Jumlah Pesawat Yang Memilki Sertifikat Kelaikudaraan Pada Tahun
SS4 IK11 % 39,39 43,31 45,27 47,23
prasarana transportasi udara transportasi udara Tertentu / Estimasi Total Pertumbuhan Pesawat × 100%
(∑ Bdr UPBU & Satpel BU Dgn Klasifikasi Bdr Sesuai TKN Pada Tahun
Persentase peningkatan kapasitas
IK12 % 50 70 80 90 Tertentu) / (∑ Target Jumlah Bdr UPBU & Satpel BU Dgn Klasifikasi Bdr
prasarana transportasi udara
Sesuai TKN Pada Tahun Tertentu) × 100%
Meningkatnya layanan transportasi udara di Rasio layanan transportasi udara di daerah (Jumlah Rute Yang Melayani Bandar Udara Di Daerah Terisolir, Rawan
SS5 daerah rawan bencana, perbatasan, terluar IK13 rawan bencana, perbatasan, terluar dan Rasio 3,35 3,35 3,38 3,41 Bencana, Dan Perbatasan) / (Jumlah Bandar Udara Di Daerah Terisolir,
dan terpencil terpencil Rawan Bencana, Dan Perbatasan)
Persentase nilai asset Ditjen Perhubungan Nilai aset tahun lalu dijumlahkan nilai aset yang berhasil diinventarisir
IK19 % 70,00 80,00 90,00 100,00
Udara yang diinventarisasi tahun berjalan (aset kumulatif) dibagi target aset yang diinventarisir
LAMPIRAN C.1
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM REVIU RENSTRA DITJEN PERHUBUNGAN UDARA 2015-2019
NO PROGRAM / KEGIATAN STRATEGIS TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TOTAL ALOKASI
JUMLAH
ANGGARAN
VOLUME
2015-2019
2015-2019
(Rp. Miliar)
ALOKASI ALOKASI ALOKASI
VOL. VOL. VOL. ANGGARAN VOL. ANGGARAN VOL.
ANGGARAN ANGGARAN ANGGARAN
D PROGRAM PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN 11.762,587 9.555,530 8.916,555 12.000,529 13.200,582 55.435,782
TRANSPORTASI UDARA
KPA Nagan Raya, KPA Takengon, KPA Gn.Sitoli, KPA Singkep, KPA Bengkulu, KPA Tarakan, KPA Palangkaraya, KPA Samarinda, KPA
Sumenep, KPA Ketapang, KPA Waingapu, KPA Gorontalo, KPA Mamuju, KPA Masamba, KPA Selayar, KPA Ternate, KPA Langgur, KPA
2016
Manokwari, KPA Sorong, KPA Jayapura, KPA Merauke, KPA Nabire, KPA Timika, KPA Wamena, KPA Oksibil
KPA Nagan Raya, KPA Takengon, KPA Gunung Sitoli, KPA Bengkulu, KPA Singkep, KPA Palangkaraya, KPA Ketapang, KPA Tarakan, KPA
Samarinda, KPA Sumenep, KPA Melonguane, KPA Selayar, KPA Masamba, KPA Waingapu, KPA Ternate, KPA Langgur, KPA Sorong, KPA
2017
Manokwari, KPA Nabire, KPA Jayapura, KPA Wamena, KPA Timika, KPA Merauke, KPA Oksibil, KPA Dekai
KPA Sumenep, KPA Nagan Raya, KPA Takengon, KPA Gn.Sitoli, KPA Ketapang, KPA Palangkaraya, KPA Samarinda, KPA Selayar, KPA
2018 Masamba, KPA Langgur, KPA Jayapura, KPA Merauke, KPA Wamena, KPA Nabire, KPA Oksibil, KPA Timika, KPA Dekai, KPA Bengkulu, KPA
Ternate, KPA Singkep, KPA Manokwari, KPA Sorong, KPA Mamuju, KPA Tarakan
KPA Nagan Raya, KPA Takengon, KPA Gunung Sitoli, KPA Bengkulu, KPA Singkep, KPA Palangkaraya, KPA Ketapang, KPA Tarakan, KPA
Samarinda, KPA Sumenep, KPA Melonguane, KPA Selayar, KPA Masamba, KPA Waingapu, KPA Ternate, KPA Langgur, KPA Sorong, KPA
2019 Manokwari, KPA Nabire, KPA Jayapura, KPA Wamena, KPA Timika, KPA Merauke, KPA Oksibil, KPA Dekai
2 Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan 7.676,565 5.512,298 4.848,398 7.200,466 7.920,513 33.158,239
Prasarana Bandar Udara
Jumlah Bandar Udara yang direhabilitasi dan 5.053,201 147 3.869,214 141 2.942,197 141 3.869,385 147 5.969,613 147 21.703,609 158
dikembangkan (antara lain perpanjangan, pelebaran dan
peningkatan kekuatan, pekerjaan tanah, rehab gedung
terminal, gedung operasional, dll)
Fasilitas penunjang operasional (unit kerja) 439,790 16 141,365 14 220,983 12 762,971 13 839,268 13 2.404,376 16
Pembangunan/pengembangan/rehab gedung terminal 429,887 38 470,549 30 490,89 37 592,064 31 708,924 35 2.692,313 123
Bandar Udara Pekonserai, Bandar Udara Tjilik Riwut, Bandar Udara Djalaluddin, Bandar Udara M Salahuddin, Bandar Udara DEO Sorong,
Bandar Udara Mopah, Bandar Udara Wamena, Bandar Udara Nabire, Bandar Udara Frans Sales Lega, Bandar Udara Binaka, Bandar Udara
Mindiptanah, Bandar Udara Oksibil, Bandar Udara Kaimana, Bandar Udara Pangsuma, Bandar Udara Komodo, Bandar Udara Bua, Bandar
Udara Amahai, Bandar Udara Kisar, Lapter Pasema, Silimo, Holuwun, Sobaham, Ninia & Anggruk, Bandar Udara Silampari, Bandar Udara
2015 Pitu, Bandar Udara Lasondre, Bandar Udara Saumlaki, Bandar Udara Mozes Kilangin, Bandar Udara Kamur, Bandar Udara Soa, Bandar
Udara Okaba, Bandar Udara Moanamani, Bandar Udara Sanggu Buntok, Bandar Udara Andi Jemma,Bandar Udara Aek Godang, Bandar
Udara Wunopito, Bandar Udara Iskandar
Bandar Udara HAS Hanandjoedin, Bandar Udara Radin Inten II, Bandar Udara Tjilik Riwut, Bandar Udara Sultan Muhammad Kaharuddin,
Bandar Udara Umbu Mehang Kunda, Bandar Udara Frans Seda, Bandar Udara Mopah, Bandar Udara Frans Sales Lega, Bandar Udara Cut
Nyak Dhien, Bandar Udara H Asan Sampit, Bandar Udara Naha, Bandar Udara Syukuran Aminuddin Amir, Bandar Udara Sultan Bantilan,
2016 Bandar Udara Depati Parbo, Bandar Udara Oesman Sadik, Bandar Udara Gewayantana, Bandar Udara Bone, Bandar Udara Larat, Bandar
Udara Silampari, Bandar Udara Emalamo, Bandar Udara Aroepala, Bandar Udara Melak, Bandar Udara Kepi, Bandar Udara Kuabang,
Bandar Udara Melongguane, Bandar Udara Tardamu, Bandar Udara Kuala Pembuang, Bandar Udara Muara Bungo, Bandar Udara
Kambuaya, Bandar Udara Senggeh
Bandar Udara FL Tobing, Bandar Udara Sibisa, Bandar Udara HAS Hanandjoedin,Bandar Udara Tjilik Riwut, Bandar Udara M Salahuddin,
Bandar Udara Mopah, Bandar Udara Senggo, Bandar Udara Gusti Sjamsir Alam, Bandar Udara Torea, Bandar Udara Binaka, Bandar Udara
Naha, Bandar Udara Syukuran Aminuddin Amir, Bandar Udara Tanah Merah, Bandar Udara Teuku Cut Ali, Bandar Udara Pongtiku, Bandar
Udara Gamarmalamo, Bandar Udara Gewayantana, Bandar Udara Seko, Bandar Udara Bua, Bandar Udara Elelim, Bandar Udara Nop Goliat
2017 Dekai, Bandar Udara Pitu, Bandar Udara Aroepala, Bandar Udara Rembele, Bandar Udara Kutacane, Bandar Udara Banyuwangi, Bandar
Udara Pogogul, Bandar Udara Mozes Kilangin, Bandar Udara Soa, Bandar Udara Muko Muko, Bandar Udara Nangapinoh, Bandar Udara
Bokondini, Bandar Udara Teminabuan, Bandar Udara Kuala Kurun, Bandar Udara Ewer, Bandar Udara Long Apung, Bandar Udara
Sugimanuru
Bandar Udara Harun Thohir, Bandar Udara Cut Nyak Dhien, Bandar Udara Rokot, Bandar Udara Silampari, Bandar Udara Tjilik Riwut,
Bandar Udara Tumbang Samba, Bandar Udara Kuala Kurun, Bandar Udara Melongguane, Bandar Udara Syukuran Aminuddin Amir,
Bandar Udara Pongtiku, Bandar Udara Betoambari, Bandar Udara Gewayantana, Bandar Udara Komodo, Bandar Udara Sentani, Bandar
2018 Udara Mozes Kilangin, Bandar Udara Kimam, Bandar Udara Kokonao, Bandar Udara Ewer, Bandar udara Ilu, Bandar Udara Akimuga,
Bandar Udara Fatmawati, Bandar Udara Enggano, Bandar Udara Babullah, Bandar Udara Gebe, Bandar Udara Buli, Bandar Udara H. As.
Hanandjoeddin, Bandar Udara Ayawasi, Bandar Udara Tampa Padang, Bandar Udara Juwata, Bandar Udara Tanjung Harapan, Bandar
Udara Yuvai Semaring
Bandar Udara Dewadaru, Bandar Udara Trunojoyo, Bandar Udara Ngloram, Bandar Udara R. Inten II, Bandar Udara Pangsuma, Bandar
Udara Nangapinoh, Bandar Udara Iskandar, Bandar Udara Gusti Sjamsir Alam, Bandar Udara Data Dawai, Bandar Udara Sultan Bantilan,
Bandar Udara Rampi, Bandar Udara Sugimanuru, Bandar Udara Wahai, Bandar Udara Dobo, Bandar Udara Umbu Mehang Kunda, Bandar
Udara Gewayantana, Bandar Udara Sentani, Bandar Udara Mopah, Bandar Udara Nabire, Bandar Udara Soedjarwo Tjondronegoro, Bandar
2019 Udara Mararena, Bandar Udara Enarotali, Bandar Udara Mozes Kilangin, Bandar Udara Dabra, Bandar udara Okaba, Bandar Udara Numfor,
Bandar Udara Ilu, Bandar Udara Bade, Bandar Udara Fatmawati Soekarno, Bandar Udara Oesman Sadik, Bandar Udara Gamarmalamo,
Bandar Udara H. As. Hanandjoeddin, Bandar Udara Seibati, Bandar Udara Kebar, Bandar Udara Ilaga
3 2 1 1 2 9
Pengembangan Bandar Udara Untuk Pelayanan Kargo
Udara
Bandar Udara Frans Kaisiepo - Biak, Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan - Balikpapan, Bandar Udara Sam Ratulangi
2015 - Manado
2019 Bandar Udara Sultan Hasanuddin - Makassar, Bandar Udara Syamsuddin Noor - Banjarmasin
Jumlah Bandar Udara yang Dikembangkan di Daerah 667,917 20 404,727 20 361,24 19 454,869 20 105,687 16 1.994,442 25
Perbatasan dan Rawan Bencana (5 bandar udara yang
dikembangkan di daerah perbatasan dan rawan bencana
merupakan bandar udara baru sehingga alokasi 2015-
2019 dikurangi alokasi 5 bandar udara yang sudah
masuk dalam pembangunan bandar udara baru)
Bandar Udara Sabang, Bandar Udara Lasikin, Bandar Udara Teuku Cut Ali, Bandar Udara Rembele, Bandar Udara Blangkejeren/Gayo Lues,
Bandar Udara Lasondre, Bandar Udara Rokot, Bandar Udara Tanjung Balai Karimun, Bandar Udara Kerinci, Bandar Udara Muko Muko,
Bandar Udara Enggano, Bandar Udara Bawean, Bandar Udara Sumenep, Bandar Udara Atambua, Bandar Udara Rote, Bandar Udara Long
2015 Apung, Bandar Udara Long Bawan, Bandar Udara Datah Dawai,, Bandar Udara Moa, Bandar Udara Mopah (Bandar Udara Letung, Bandar
Udara Tambelan, Bandar Udara Kabir, Bandar Udara Maratua, Bandar Udara Miangas ditampung dalam alokasi pembangunan bandar
udara baru)
Bandar Udara Sabang, Bandar Udara Lasikin, Bandar Udara Teuku Cut Ali, Bandar Udara Rembele, Bandar Udara Blangkejeren/Gayo Lues,
Bandar Udara Lasondre, Bandar Udara Rokot, Bandar Udara Tanjung Balai Karimun, Bandar Udara Kerinci, Bandar Udara Muko Muko,
Bandar Udara Enggano, Bandar Udara Bawean, Bandar Udara Sumenep, Bandar Udara Atambua, Bandar Udara Rote, Bandar Udara Long
2016
Apung, Bandar Udara Long Bawan, Bandar Udara Datah Dawai,, Bandar Udara Moa, Bandar Udara Mopah (Bandar Udara Letung, Bandar
Udara Tambelan, Bandar Udara Kabir, Bandar Udara Maratua, Bandar Udara Miangas ditampung dalam alokasi pembangunan bandar
udara baru)
Bandar Udara Sabang, Bandar Udara Lasikin, Bandar Udara Teuku Cut Ali, Bandar Udara Rembele, Bandar Udara Blangkejeren/Gayo Lues,
Bandar Udara Lasondre, Bandar Udara Rokot, Bandar Udara Tanjung Balai Karimun, Bandar Udara Kerinci, Bandar Udara Muko Muko,
Bandar Udara Bawean, Bandar Udara Sumenep, Bandar Udara Atambua, Bandar Udara Rote, Bandar Udara Long Apung, Bandar Udara
2017
Long Bawan, Bandar Udara Datah Dawai, Bandar Udara Moa, Bandar Udara Mopah (Bandar Udara Letung, Bandar Udara Tambelan,
Bandar Udara Kabir, Bandar Udara Maratua, Bandar Udara Miangas ditampung dalam alokasi pembangunan bandar udara baru)
Bandar Udara Maimun Saleh, Bandar Udara Lasikin, Bandar Udara Teuku Cut Ali, Bandar Udara Rembele, Bandar Udara Gayo Lues,
Bandar Udara Lasondre, Bandar Udara Rokot, Bandar Udara Raja Haji Abdullah,Bandar Udara Depati Parbo,Bandar Udara Muko Muko,
Bandar Udara Enggano, Bandar Udara Bawean, Bandar Udara Trunojoyo, Bandar Udara Haliwen, Bandar Udara DC Saudale, Bandar Udara
2018
Long Apung, Bandar Udara Long Bawan, Bandar Udara Data Dawai, Bandar Udara Moa,Bandar Udara Mopah (Bandar Udara Letung,
Bandar Udara Tambelan, Bandar Udara Kabir, Bandar Udara Miangas ditampung dalam alokasi pembangunan bandar udara baru)
Bandar Udara Maimun Saleh, Bandar Udara Lasikin, Bandar Udara Teuku Cut Ali, Bandar Udara Rembele, Bandar Udara Lasondre, Bandar
Udara Rokot, Bandar Udara Raja Haji Abdullah, Bandar Udara Enggano, Bandar Udara Bawean, Bandar Udara Trunojoyo, Bandar Udara DC
2019 Saudale, Bandar Udara Long Apung, Bandar Udara Long Bawan, Bandar Udara Data Dawai, Bandar Udara Moa,Bandar Udara Mopah
(Bandar Udara Letung, Bandar Udara Tambelan, Bandar Udara Kabir, Bandar Udara Miangas ditampung dalam alokasi pembangunan
bandar udara baru)
Jumlah pembangunan bandar udara baru (3 bandar 1.085,770 14 626,443 11 833,09 13 1.521,177 14 297,021 11 4.363,499 15
udara baru dalam quick wins merupakan bagian dari 15
bandar udara baru)
Bandar Udara Letung, Bandar Udara Tambelan, Bandar Udara Tebelian, Bandar Udara Kertajati, Bandar Udara Miangas, Bandar Udara
2015 Siau, Bandar Udara Morowali, Bandar Udara Buntu Kunik, Bandar Udara Kabir, Bandar Udara Namniwel, Bandar Udara Werur, Bandar
Udara Koroway Batu, Bandar Udara Muara Teweh, Bandar Udara Maratua
Bandar Udara Letung, Bandar Udara Tambelan, Bandar Udara Tebelian, Bandar Udara Kertajati, Bandar Udara Miangas, Bandar Udara
2016 Siau, Bandar Udara Morowali, Bandar Udara Namniwel, Bandar Udara Koroway Batu, Bandar Udara Maratua, Bandar Udara Muara Teweh
Bandar Udara Letung, Bandar Udara Tambelan, Bandar Udara Tebelian, Bandar Udara Miangas, Bandar Udara Siau, Bandar Udara
2017 Morowali, Bandar Udara Buntu Kunik, Bandar Udara Kabir, Bandar Udara Namniwel, Bandar Udara Werur, Bandar Udara Koroway Batu,
Bandar Udara Maratua, Bandar Udara Muara Teweh
Bandar Udara Letung, Bandar Udara Tambelan, Bandar Udara Tebelian, Bandar Udara Kertajati, Bandar Udara Miangas, Bandar Udara
2018 Siau, Bandar Udara Morowali, Bandar Udara Buntu Kunik, Bandar Udara Kabir, Bandar Udara Namniwel, Bandar Udara Werur, Bandar
Udara Koroway Batu, Bandar Udara Samarinda Baru,Bandar Udara Muara Teweh
Bandar Udara Letung, Bandar Udara Tambelan, Bandar Udara Miangas, Bandar Udara Siau, Bandar Udara Morowali, Bandar Udara
2019 Namniwel, Bandar Udara Werur, Bandar Udara Koroway Batu, Bandar Udara Samarinda Baru, Bandar Udara Muara Teweh, Bandar Udara
Maratua
Jumlah pembangunan bandar udara baru dan siap 2 2 3 4 4 15
beroperasi
3 Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan 588,773 374,730 514,724 513,310 564,641 2.556,178
Prasarana Keamanan Penerbangan
Jumlah peningkatan fasilitas pelayanan darurat (paket) 299,435 83 222,430 77 301,687 59 307,986 109 338,784 73 1.470,322 401
Bandara Sentani, Bandara Djalaluddin, Bandara Juwata, Bandara Mopah, Bandara Hanandjoeddin, Bandara Tjilik Riwut, Bandara
Haluoleo, Bandara Wunopito, Bandara Muara Bungo, Bandara Muko-muko, Bandara Dobo, Bandara Dumatubun, bandara Pogogul,
bandara Oesman Sadik, Bandara Torea, Bandara Sultan M. Kaharuddin, Bandara Sangia Nibandera, Bandara Komodo, Bandara Pekon
Serai, Bandara Malinau, Bandara Sanggu, Bandara Melonguane, Bandara Enggano, bandara Pangsuma Putussibau, Bandara Andi
Jemma,Bandara Soa Bajawa, Bandara Rokot, Bandara Kufar, Bandara Oksibil, Bandara Senggo, Bandara Mulia, Bandara Moanamani,
Bandara Tanah Merah, Bandara Syukuran Aminuddin Amir, Bandara Waghete, Bandara Lasondre, Bandara Maimun Saleh, Bandara Bilorai,
Bandara Tambolaka, Bandara Dominic Eduard Osok, Bandara Radin Inten II, Bandara Japura, Bandara Mutiara Sis-Aljufri, Bandara
2015 Rendani, Bandara Susilo, Bandara Kalimarau, Bandara Bintuni, Bandara Sarmi, Bandara Pongtiku, Bandara Rampi, Bandara Matahora,
Bandara Nop Goliat Dekai, Bandara Silampari, Bandara Saumlaki, Bandara Banyuwangi, Bandara Namniwel, Bandara Numfor, Bandara
Illu, Bandara Bade, Bandara Senggeh, Bandara S. Babullah, Bandraa Douw Aturure, Bandara Budiarto, Bandara Kasiguncu, Bandara Cut
Nyak Dhien, Bandara Rahadi Oesman, Bandara Maratua, Bandara Naha, Bandara Sultan Bantilan, Bandara Serui, Bandara Mindiptanah,
Bandara Raja Haji Abdullah, Bandara Depati Parbo, Bandara Pitu, Bandara Blangkejeren, Bandara Abd. Saleh, Bandara Melak, Badara
Nanga pinoh, Bandara David Constantijn Saudale, Bandara Aek Godang, Bandara Ayawasi, Bandara Long Apung, Bandara Miangas
Bandara Mopah, Bandara Hanandjoeddin, Bandara Halueleo, Bandara Beringin, Bandara Muko-muko, Bandara FL Tobing, bandara Pogogul,
Bandara Torea, Bandara Sangia Nibandera, bandara Pangsuma Putussibau, Bandara Rokot, Bandara Senggo, Bandara Mulia, Bandara
Tanah Merah, Bandara Syukuran Aminuddin Amir, Bandara Waghete, Bandara Lasondre, Bandara Maimun Saleh, Bandara Bilorai, Bandara
Tambolaka, Bandara Radin Inten II, Japura, Mutiara Sis-Aljufri, Morowali, Sultan Babullah, Fransiskus Xaverius Seda, Rendani, Fatmawati,
Budiarto, Frans Sales Lega, Kasiguncu, Cut Nyak Dhien, Binaka, Rahadi Oesman, Susilo, Naha, Betoambari, Kufar, H.Aroeboesman,
2016
Bintuni, Teuku Cut Ali, Depati parbo, Tampa Padang, Pongtiku, Gamarmalamo, Gewayantana, Seko, Bone, Bua, Amahai, Wahai, Jhon
Becker, Elelim, Akimuga, Marinda, Emalamo, Aroepala, Banyuawangi, Mathilda Batlayeri, Melak, Kimam,Bokondini, Kepi, Okaba,
Teminabuan, Kuabang, David Constantijn Saudale, Tanjung Harapan, Aek Godang, Dewadaru, Yuvai Semaring, Karubaga, Illu, Kambuaya,
Batom, Illaga, Ayawasi
Bandara Djalaluddin, Bandara Juwata, Bandara Mopah, Bandara Hanandjoeddin, Bandara Tjilik Riwut, Bandara Sangia Nibandera,
Bandara Malinau, Bandara Andi Jemma, Bandara Soa Bajawa, Bandara Oksibil, Bandara Bilorai, Tunggul Wulung, Trunojoyo, Bawean,
Lasikin, Rahadi Oesman, Nanga Pinoh, Kuala Kurun, Temindung, Maratua, Melak, Naha, Kasiguncu, Sultan Bantilan, Seko, Sugimanuru,
2017 Matahora, Namniwel, Jhon Becker, Larat, Namrole, Amahai, Fransiskus Xaverius Seda, H. Aroeboesman, Gewayantana, Wamena, Tiom,
Kamur, Bokondini, Batom, Kiwirok, Fatmawati, Babullah, Gamarmalamo, Buli, Dabo, Teminabuan, Merdey, Marinda, Tanjung harapan,
Nunukan, Long ampung, Haluoleo, Gebe, Domine Eduard Osok, Iskandar, Kalimarau, Tampa Padang, Emalamo
Cakrabhuwana, Dewadaru, Banyuwangi, Trunojoyo, Alas Leuser, FL. Tobing, Depati Parbo, Muara Bungo, R. Inten Ii, Tumbang Samba,
Sanggu, Temindung, Melak,Data Dawai, Siau, Matahora, Kufar, Dobo, Saumlaki, Namniwel, Amahai, Wahai, Fran Sales Lega, Kabir, Komodo,
Dc.Saudale, Sentani, Mopah, Wamena, Nabire, Tanah Merah, Koroway Batu, Manggelum, Mararena, Mindiptanah, Oksibil, Waghete, Mozes
Kilangin, Kimam, Kamur, Bomakia, Dabra, Kepi, Karubaga, Bade, Batom, Bilorai, Elelim, Nop Goliat Dekai, Fatmawati, Muko-Muko,
Gamarmalamo, Morotai, Hanandjoeddin, Deo, Werur, Toreo, Kaimana, Kebar, Ayawasi, Marinda, Tampa Padang, Juwata, Malinau, Tanjung
2018 Harapan, Long Ampung,Tunggul Wulung, Blangkejeren, Binaka, Aek Godang, Japura, Pasir Pangarayan, Beringin, Gusti Sjamsir Alam,
Naha, Mutiara Sis Aljufri, Kasiguncu, Pogogul, Pongtiku, Seko, Aroepala, Bone, Betoambari, Jhon Becker, Moa, Larat, Namrole, M. Slahudin,
Gewayantana, Wunopito, Senggo, Tiom, Bokondini, Numfor, Kokonao, Ewer, Illu, Babullah, Gebe, Sanana, Budiarto, Djalaluddin, Letung,
Rendani, Wasior, Inanwatan, Teminabuan, Merdey, Kambuaya
Cut Nyak Dhien, Teuku Cut Ali, Rembele, Singkil, Malikul Saleh, Sibisa, Seibati, Dabo, Tempuling, Tambelan, Enggano, Pekonserai,
Wiriadinata, Kertajati, Wirasaba, A. Rahman Saleh, Bawean, S. Muhamad Kaharuddin, A.A. Bere Tallo, Tardamu, Rahadi Oesman, Susilo,
Pangsuma, Paloh, Iskandar, Kuala Pembuang, Kuala Kurun, Murung Raya, Kalimarau, Yuvei Semaring, Long Apung, Nunukan, Maratua,
2019 Melongguane, Miangas, Morowali, Sumarorong, Rampi, Haluoleo, Karel Satsuitubun, Bandaneira, Kuabang, Oesman Sadik, Pitu, Kiwirok,
Akimuga, Enarotali, Mulia, Moanamani, Okaba, Ilaga, Sobaham, Obano, Sinak, Mugi, Kenyam, Pasema, Silimo, Koroway, Anggruk,
Mapendum, Holuwun, Dekai, Torea, Bintuni, Ijahabra, Inanwatan, Kuala Batu, Pasaman Barat, Bagan Siapi-Api, Bengkalis, Pameungpeuk,
Citarate
Jumlah peningkatan fasilitas keamanan penerbangan 289,338 111 152,300 122 213,037 104 205,324 119 225,856 143 1.085,855 599
(paket)
Budirto-Curug, Nabire, Rokot-Sipora, Mutiara-Palu, Djalaluddin-Gorontalo, Juwata, Susilo-Sintang, Kasiguncu-Poso, Torea-Fak-fak, Radin
Inten II-Lampung, Fatmawati-Bengkulu, Aekgodang-Padang Sidempuan, Dabo-Singkep, H.Asan-SAmpit, Satartacik- Ruteng, Betoambari-
Bau Bau, S.Bantilan-Toli toli, S.Babullah - Ternate, Deo-Sorong, Rendani -Manokwari, Franseda-Maumere, M.Salahudin-Bima, Tampa
Padang-Mamuju, Miangas, Lasikin-Sinabang, T.Cut ali- Tapak tuan, SeiBati - Tj. Balai Karimun, Cakrabuana-Cirebon, tambolaka-
Waikabubak, Kuala Pembuang,Dumatubun/ibra, Nunukan, Haliwen-Atambua, Sentani-Jayapura, Mopah-Merauke, Kalimarau-Tj. Redep,
Syukuran Aminudin Amir - Luwuk, Umbu Mehang Kunda- Waingapu,H.AS. Hanandjuddin - Tj Pandan, Iskandar, Gusti Syamsir Alam,
Enarotali, Mulia, Depati parbo, Sangia Ni Bandera, Namrole, Nop Goliat Dekai, Rembele, Trunojoyo, Kepi, Wasior, Kuabang, David
2015 Constantijn Saudale, Numfor, Karubaga, Cut Nyak Dhien, H. Hasan Aroeboesman, Pitu, Nanga Pinoh, Wunopitu, Muara Bungo, Illu, Bade,
Bilorai, Temindung, Rahadi Oesman, Bintuni, Tanah Merah, Pongtiku, Oesman Sadik, Gamarmalamo, Rampi, Buli Maba, Bone, Marinda,
Silampari, Aroepala, Lasondre, Banyuwangi, Pogogul Buol, Saumlaki, Malinau, Muko-Muko, Teminabuan, Tardamu, Kambuaya,
Sugimanuru, Kuala Kurun, Yuvei Semaring, Sibisa, Pekonserai, Senggo, Enggano, Beringin, Tojo Una-Una, Kaimana, Lapter Pasema-Silimo-
Holuwun-Sobaham-Ninia-anggruk, Blangkejeren, Dit. Keamanan Penerbangan, Kantor OBU I, Kantor OBU II, Kantor OBU III, Kantor OBU V,
Kantor OBU VI, Kantor OBU VII, Kantor OBU X
Rendani - Manokwari, Radin Inten II - Lampung, Iskandar - Pangkalan Bun, Kalimarau - Tj. Redep, Rahadi Oesman - Ketapang, Nunukan -
Nunukan, HS. Hananjoeddin - Tj. Pandan, Syukuran Aminuddin Amir - Luwuk, Depati Parbo - Kerinci, Sentani - Jayapura, Fransiskus
Xaverius Seda, Umbu Mehang Kunda - Waengapu, Tampa Padang - Mamuju, Gusti Syamsir Alam - Kota Baru, Melonguane, Olilit -
Saumlaki, Susilo - Sintang, Cut Nyak Dien - Meulaboh, Lasikin - Sinabang, Teuku Cut Ali - Tapak Tuan, Komodo - Labuan Bajo, Fatmawati
Soekarno - Bengkulu, Maimun Saleh - Sabang, Sei Bati - Tj. Balai Karimun, Leukenik - Rote, Tardamu - Sabu, Pangsuma - Putusibau,
Seluwing - Malinau, John Becker - Kisar, Enarotali, Oksibil, Okaba, Karubaga, Haliwen - Atambua, Naha - Tahuna, Dobo, Mopah - Merauke,
Wamena - Wamena, Temindung - Samarinda, Nabire - Nabire, Mau Hau - Waingapu, M. Salahuddi - Bima, FL. Tobing, Dabo, Pekonserai,
Tjilik Riwut, Djalaluddin, Mutiara Sis Aljufri, Haluoleo, Sultan Babullah, Sultan M.Kaharuddin, Tambolaka, Budiarto, Kasiguncu, Torea,
2016 Enggano, Tunggul Wulung, Binaka, H. Asan, Beringin, Sultan Bantilan, Betoambari, Kufar, MOA, Serui, Bintuni, Waghete, Rokot, Pongtiku,
Gamarmalamo, Gewayantana, Seko, Bone, Bua, Matahora, Sangia Ni Bandera, Amahai, Wahai, Larat, Elelim, Nop Goliat Dekai, Kiwirok,
Marinda, Silampari, Emalamo, Aroepala, Rembele, Lasondre, Banyuwangi, Pogogul, Mozes Kilangin, Namniwel, Pasir Pangarayan, Trunojoyo,
Bawean, Kimam, kamur, Bomakia, Dabra, Tumbang Samba, Nanga Pinoh, Bokondini, Kepi, Wasior, Teminabuan, Sanggu, Tanjung Harapan,
Adi Jemma, Dumatubun, Aek Godang, Cakrabhuwana, Wunopitu, Kuala Pembuang, Yuvai Semaring, Muara Bungo, Babo, Bade, Ilaga, Long
Apung, Sugimanuru, Morowali, Direktorat Keamanan, Balai Teknik penerbangan
DEO - Sorong, HS. Hananjoeddin - Tj. Pandan, Frans seda - Maumere, Syukuran Aminuddin Amir - Luwuk, Rahadi Oesman - Ketapang,
Nunukan - Nunukan, Tj. Harapan - Tj. Selor, Gewayantanah - Larantuka, Satar Tacik - Ruteng, Mali - Alor, Tambolaka - Waikabubak, Soa -
Bajawa, Sei Bati - Tj. Balai Karimun, Tardamu - Sabu, John Becker - Kisar, Tanah Merah, Mulia, Oksibil, Okaba, Karubaga, Umbu Mehang
Kunda - Waengapu, M. Salahuddin - Bima, Mutiara - Palu, Djalaluddin - Gorontalo, Japura - Rengat, Nangapinoh - Nangapinoh,
Melonguane, Lasikin - Sinabang, Binaka - Gn. Sitoli, Fl. Tobing - Sibolga, Aek Godang - Pd. Sidempuan, Komodo, Cakrabhuwana, Tunggul
Wulung, Depati parbo, Silampari, H.Asan, Sanggu, Kuala pembuang, Kuala Kurun, Gusti Sjamsir, Melak, Data Dawai, Pongtiku, Aroepala,
Andi Jemma, Bone, Bwua, Haluoleo, Betoambari, Sugimanuru, Sangia Ni Bandera, Matahora, Kufar, Dobo, Saumlaki, Larat, namrole,
2017
Amahai, Sultan Kaharuddin, Wunopito, Wamena, Mindiptanah, Tiom, Mozes Kilangin, Bomakia, Kepi, Ewer, Fatmawati, Muko-Muko, Sultan
Babullah, Gamarmalamo, Buli, Inanwatan, Kambuaya, Ayawasi, Marinda, Malinau, Yuvai Semaring, Long Ampung,Gebe, R. Inten II,Juwata,
Rendani, Sentani,Douw Aturure, Budiarto, Cut Nyak Dhien, Iskandar, Kalimarau, Sarmi, Tampa Padang, Nop Goliat dekai, Dit Keamanan
Penerbangan, Kantor OBU I, Kantor OBU II, Kantor OBU III, Kantor OBU V, Kantor OBU VI, Kantor OBU VII, Kantor OBU VIII, Kantor OBU
IX, Kantor OBU X, Balai Teknik Penerbangan
Cakrabhuawana, Tunggul Wulung, Dewadaru, Banyuwangi, Trunojoyo, Cut Nyak Dhien, Teuku Cut Ali, Lasikin, Alas Leuser, Maimun Saleh,
Aek Godang, Rokot, Pasir Pangarayan, Depati Parbo, Muara Bungo, Silampari, Radin Inten II, Rahadi Oesman, Tebelian, Pangsuma, Tjilik
Riwut, H. Asan, Tumbang Samba, Sanggu, Kuala Pembuang, Kuala Kurun, Kalimarau, Maratua, Melak, Data Dawai, Mutiara, Kasiguncu,
Syukuran Aminuddin, Sultan Bantilan, Pogogul, Rampi, Aroepala, Andi Jemma, Bone, Bua, Haluoleo, Matahora, Bandaneira, Kufar,
Saumlaki, Namniwel, Tual Baru, Jhon Becker, MOA, Namrole, Amahai, Wahai, M.Kaharuddin, M Salahuddin, Umbu Mehang Kunda, Frans
Seda, Frans Sales Lega, H. Aroeboesman, Mali, Kabir, Gewayantana, Komodo, Haliwen, DC Saudale, Tardamu, Sentani, Mopah, Wamena,
2018 Nabire, Sudjarwo, Tanah Merah, Mararena, Mindiptanah, Oksibil, Enarotali, Mulia, Tiom, Mozes Kilangin, Kimam, Bomakia, Bokondini, Kepi,
Moanamani, Numfor, Karubaga, Ewer, Ilu, Senggeh, Bilorai, Illaga, Akimuga, Elelim, Nop Goliat Dekai, Enggano, Muko-muko, Oesman Sadik,
Buli, Morotai, Budiarto, Hanandjoeddin, Djalaluddin, Dabo, Letung Seibati, Rendani, DEO, Werur, Toreo, Wasior, Inanwatan, Teminabuan,
Merdey, Babo, Kambuaya, Kebar, Ayawasi, Marinda, Tampa padang, Sumarorong, Juwata, Malinau, Tanjung Harapan, Yuvai Semaring,
Nunukan, Long Ampung
Cakrabhuawana, Tunggul Wulung, Dewadaru, Banyuwangi, Trunojoyo, Cut Nyak Dhien, Teuku Cut Ali, Lasikin, Alas Leuser, Maimun Saleh,
Aek Godang, Rokot, Pasir Pangarayan, Depati Parbo, Muara Bungo, Silampari, Radin Inten II, Rahadi Oesman, Tebelian, Pangsuma, Tjilik
Riwut, H. Asan, Tumbang Samba, Sanggu, Kuala Pembuang, Kuala Kurun, Kalimarau, Maratua, Melak, Data Dawai, Mutiara, Kasiguncu,
Syukuran Aminuddin, Sultan Bantilan, Pogogul, Rampi, Aroepala, Andi Jemma, Bone, Bua, Haluoleo, Matahora, Bandaneira, Kufar,
Saumlaki, Namniwel, Tual Baru, Jhon Becker, MOA, Namrole, Amahai, Wahai, M.Kaharuddin, M Salahuddin, Umbu Mehang Kunda, Frans
Seda, Frans Sales Lega, H. Aroeboesman, Mali, Kabir, Gewayantana, Komodo, Haliwen, DC Saudale, Tardamu, Sentani, Mopah, Wamena,
Nabire, Sudjarwo, Tanah Merah, Mararena, Mindiptanah, Oksibil, Enarotali, Mulia, Tiom, Mozes Kilangin, Kimam, Bomakia, Bokondini, Kepi,
2019 Moanamani, Numfor, Karubaga, Ewer, Ilu, Senggeh, Bilorai, Illaga, Akimuga, Elelim, Nop Goliat Dekai, Enggano, Muko-muko, Oesman Sadik,
Buli, Morotai, Budiarto, Hanandjoeddin, Djalaluddin, Dabo, Letung Seibati, Rendani, DEO, Werur, Toreo, Wasior, Inanwatan, Teminabuan,
Merdey, Babo, Kambuaya, Kebar, Ayawasi, Marinda, Tampa padang, Sumarorong, Juwata, Malinau, Tanjung Harapan, Yuvai Semaring,
Nunukan, Long Ampung, Harun Thohir, FL. Tobing, Japura, Beringin, Gusti Sjamsir Alam, Naha, Morowali, Pongtiku, Seko, Betoambari,
Sugimanuru, Sangia Ni Bandera, Dobo, Tambolaka, Soa Bajawa, Wunopito, Senggo, Waghete, Fatmawati, Sultan Babullah, Gamarmalamo,
Sanana, Bintuni, Kaimana
4 Pengawasan dan Pembinaan Kelaikan Udara dan 505,823 532,563 402,113 260,003 286,004 1.986,505
Pengoperasian Pesawat Udara
5 Program Pembinaan Navigasi Penerbangan 213,064 106,865 220,689 368,945 405,839 1.315,401
6 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya 2.295,450 2.480,864 2.298,422 2.807,463 3.088,209 12.970,407
Keterangan :
Untuk tahun 2015-2016 menggunakan pagu akhir DIPA TA 2015-2016
Untuk tahun 2017 menggunakan pagu awal DIPA TA 2017
Untuk tahun 2018-2019 menggunakan pagu kebutuhan/indikasi anggaran
Lampiran C.1 - Tabel Alokasi Pendanaan 1 dari 1 Rencana Strategis Kementerian Perhubungan Tahun 2015-2019
LAMPIRAN D
DAFTAR PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH BADAN USAHA (KPBU)
SUB SEKTOR TRANSPORTASI UDARA
1 Persiapan pelaksanaan kegiatan KPBU 1 Paket 20,00 Direktorat Bandar Udara 1 Paket 20,00 Direktorat Bandar Udara
(Kerjasama Pemerintah Badan Usaha) pada
Bandar Udara Bali Baru dan Bandar Udara
Matahora - Wakatobi
Lampiran E
Matriks Kerangka Pendanaan APBN Dalam RPJMN Tahun 2015 -2019
Sub Sektor Transportasi Udara
TOTAL
TARGET ALOKASI
PROGRAM SASARAN INDIKATOR
2015-2019
2015 2016 2017 2018 2019 (Rp. Milyar)
PROGRAM PENGELOLAAN
DAN PENYELENGGARAAN 71.422,30
TRANSPORTASI UDARA
Jumlah pembangunan
15 15 15 28.084,30
bandar udara baru
Meningkatnya aksesibilitas
dan kapasitas jaringan
transportasi udara pada
bandar udara di Kalimantan : Jumlah pembangunan
3 3 3 385,65
bandar udara Muara teweh bandar udara baru**
Baru, Bandar Udara Maratua,
dan Bandar Udara Samarinda
Baru
Meningkatnya pemenuhan
Jumlah peningkatan fasilitas
standar keselamatan 53 44 42 37 36 761,6
pelayanan darurat (paket)
transportasi udara
Meningkatnya pemenuhan Jumlah peningkatan fasilitas
standar keamanan keamanan penerbangan 186 164 90 98 95 495,5
transportasi udara (paket)
Pengawasan dan Pembinaan
Kelaikan Udara dan
3.205,50
Pengoperasian Pesawat
Udara
Meningkatnya pemenuhan
standar keselamatan Jumlah Audit 70 75 80 105 110 578,8
transportasi udara
Jumlah Surveillance 50 52 54 56 58 591,3
Jumlah Inspection 1272 1631 673 1631 1713 7.240,80
Jumlah pengadaan Pesawat
Udara Kalibrasi (Multiyears 4 4 4 2.267,60
contract)
Dukungan sertifikasi
terhadap pesawat industri 1 1 1 34
nasional N-219
Alat uji kesehatan 5 7 9 10 12 180,7
Pembangunan, Rehabilitasi
dan Pemeliharaan Prasarana 2.716,60
Navigasi Penerbangan
TOTAL
TARGET ALOKASI
PROGRAM SASARAN INDIKATOR
2015-2019
2015 2016 2017 2018 2019 (Rp. Milyar)
Jumlah Fasilitas
Meningkatnya pemenuhan
Komunikasi Penerbangan
standar keselamatan 15 17 16 7 5 499,1
yang dibangun dan yang
transportasi udara
direhabilitasi (paket)
Jumlah Fasilitas
Pengamatan Penerbangan
7 15 6 5 8 663,4
yang dibangun dan yang
direhabilitasi (paket)
1 23
5
4 19
2 3 7
20
22
8 21
6
10
9 11
12
13
14
15
24 25
17
16
18
1. Bandar Udara Sabang 6. Bandar Udara Lasondre 11. Bandar Udara Kerinci 16. Bandar Udara Atambua 21. Bandar Udara Datah Dawai
2. Bandar Udara Lasikin 7. Bandar Udara Letung 12. Bandar Udara Muko-Muko 17. Bandar Udara Kabir 22. Bandar Udara Maratua
3. Bandar Udara Teuku Cut Ali 8. Bandar Udara Tambelan 13. Bandar Udara Enggano 18. Bandar Udara Rote 23. Bandar Udara Miangas
4. Bandar Udara Rembele 9. Bandar Udara Rokot 14. Bandar Udara Bawean 19. Bandar Udara Long Apung 24. Bandar Udara Moa
5. Bandar Udara Gayo Lues 10. Bandar Udara Tj. Balai Karimun 15. Bandar Udara Sumenep 20. Bandar Udara Long Bawan 25. Bandar Udara Merauke
1
9
7
2
3 4 5
14
10
11 13
15
12
1. Bandar Udara Letung 4. Bandar Udara Muara Teweh 7. Bandar Udara Maratua 10. Bandar Udara Morowali 13. Bandar Udara Namniwel
2. Bandar Udara Tambelan 5. Bandar Udara Samarinda Baru 8. Bandar Udara Miangas 11. Bandar Udara Buntu Kunik 14. Bandar Udara Werur
3. Bandar Udara Tebelian 6. Bandar Udara Kertajati 9. Bandar Udara Siau 12. Bandar Udara Kabir 15. Bandar Udara Koroway Batu
135
76
56 105
119
29 85 40
7
57 110
113 3b 39a 40b 65
1 39
59 42 40a 72
32 3a 61 137 79
34 2 8 11
83 36 136
86
77 144
36a 118 37 112 19c12719b
3 24 64
94 41a 133
41 19 44e 18
91 6a 9 28
60 102
93 35 109 101 19a 46
38 69 70 119 100 47 49
117 99
58 37 62 9a 44c 90
38a 44a 30 54
4 117
31
6 44d 95
17
27 63 82 126
23 73 55 22 53 132 71 21 130
44b 131 123
10 81 21a 17b
122 44 103 17c 89
141 10a 43 98 17a
23a 5 115 10b 80 124 8788142 52
138 51
74 75
25 140 48a 48b
143 114 84 48
129 50
96 128
139 78 44e 97
12 13 116 67 66
33 68 20
92 26 16
106
45
14
15 107
Target Minimal 158 bandara yang direhabilitasi dan dikembangkan (perpanjangan, pelebaran, peningkatan kekuatan, dll) tahun 2015-2019
1 BANDAR UDARA DR F.L. TOBING - TAPANULI TENGAH 56 BANDAR UDARA TEUKU CUT ALI TAPAK TUAN 111 BANDAR UDARA ANDI JEMMA MASAMBA 167 BANDAR UDARA PANTAR
2 BANDAR UDARA JAPURA RENGAT 57 BANDAR UDARA LASIKIN SINABANG 112 BANDAR UDARA DUMATUBUN LANGGUR 168 BANDAR UDARA ABOY
3 BANDAR UDARA DABO SINGKEP 58 BANDAR UDARA ROKOT SIPORA 113 BANDAR UDARA AEK GODANG 169 BANDAR UDARA TERAPLU
BANDAR UDARA A.S HANANDJOEDDIN TANJUNG 114 BANDAR UDARA CAKRABUWANA CIREBON 170 BANDAR UDARA ELELIM
4 PANDAN 59 BANDAR UDARA SEI BATI TANJUNG BALAI KARIMUN 115 BANDAR UDARA DEWADARU KARIMUN JAWA 171 BANDAR UDARA DEKAI
5 BANDAR UDARA RADIN INTEN LAMPUNG 60 BANDAR UDARA DEPATI PARBO KERINCI 116 BANDAR UDARA WUNOPITO LEWOLEBA 172 BANDAR UDARA KOROWAY BATU
6 BANDAR UDARA TJILIK RIWUT PALANGKARAYA 61 BANDAR UDARA PANGSUMA PUTUSSIBAU 117 BANDAR UDARA KUALA PEMBUANG 173 BANDAR UDARA MANGGELUM
7 BANDAR UDARA JUWATA TARAKAN 62 BANDAR UDARA TAMPA PADANG MAMUJU 118 BANDAR UDARA KUALA KURUN 174 BANDAR UDARA KENYAM NDUGA
8 BANDAR UDARA DJALALUDDIN GORONTALO 63 BANDAR UDARA PONGTIKU TANA TORAJA BANDAR UDARA YUVAI SEMARING LONG
9 BANDAR UDARA MUTIARA PALU 64 BANDAR UDARA OESMAN SADIK LABUHA 119 BAWAN 175 BANDAR UDARA SINAK
10 BANDAR UDARA HALU OLEO-KENDARI 65 BANDAR UDARA GAMARMALAMO GALELA 120 BANDAR UDARA NUNUKAN 176 BANDAR UDARA ENGGANO
11 BANDAR UDARA SULTAN BABULLAH DI TERNATE 66 BANDAR UDARA MALI ALOR 121 BANDAR UDARA NUMFOR 177 BANDAR UDARA MOROTAI
BANDAR UDARA SULTAN MUHAMMAD KAHARUDDIN 122 BANDAR UDARA MUARA BUNGO - KAB. BUNGO 178 BANDAR UDARA POHUWATO
12 KABUPATEN SUMBAWA 67 BANDAR UDARA GEWAYANTANA LARANTUKA 123 BANDAR UDARA KARUBAGA IRIAN JAYA 179 BANDAR UDARA TAMBELAN
13 BANDAR UDARA MUHAMAD SALAHUDIN BIMA 68 BANDAR UDARA KOMODO LABUAN BAJO 124 BANDAR UDARA EWER IRIAN JAYA 180 BANDAR UDARA ANAMBAS
14 BANDAR UDARA UMBU MEHANG KUNDA-MAUHAU 69 BANDAR UDARA SEKO 125 BANDAR UDARA ILLU IRIAN JAYA 181 BANDAR UDARA SEGUN
15 BANDAR UDARA TAMBOLAKA WAIKABUBAK 70 BANDAR UDARA RAMPI 126 BANDAR UDARA BABO, IRIAN JAYA 182 BANDAR UDARA WERUR
16 BANDAR UDARA FRANS SEDA MAUMERE 71 BANDAR UDARA TIOM PAPUA 127 BANDAR UDARA KAMBUAYA, IRIAN JAYA 183 BANDAR UDARA MARINDA RAJA AMPAT
17 BANDAR UDARA SENTANI JAYAPURA 72 BANDAR UDARA BULI MABA 128 BANDAR UDARA BADE 184 BANDAR UDARA SUMARORONG
18 BANDAR UDARA RENDANI MANOKWARI 73 BANDAR UDARA SILAMPARI 129 BANDAR UDARA SENGGEH 185 BANDAR UDARA GADING
19 BANDAR UDARA DOMINE EDUARD OSOK - SORONG 74 BANDAR UDARA AROEPALA - SELAYAR 130 BANDAR UDARA BATOM 186 BANDAR UDARA SINGKAWANG
20 BANDAR UDARA MOPAH MERAUKE 75 BANDAR UDARA DOBO 131 BANDAR UDARA BILORAI 187 BANDAR UDARA APALAPSILI
21 BANDAR UDARA WAMENA 76 BANDAR UDARA REMBELE - TAKENGON 132 BANDAR UDARA ILLAGA NABIRE 188 BANDAR UDARA AKIMUGA
22 BANDAR UDARA NABIRE 77 BANDAR UDARA LASONDRE - PULAU PULAU BATU 133 BANDAR UDARA KEBAR MANOKWARI 189 BANDAR UDARA PAGAR ALAM
23 BANDAR UDARA FATMAWATI SOEKARNO BENGKULU 78 BANDAR UDARA BANYUWANGI 134 BANDAR UDARA AYAWASI SORONG 190 BANDAR UDARA TOWE HITAM
24 BANDAR UDARA TEMINDUNG SAMARINDA 79 BANDAR UDARA POGOGUL BUOL 135 BANDAR UDARA MAIMUN SALEH SABANG 191 BANDAR UDARA ALAS LEUSER KUTACANE
25 BANDAR UDARA BUDIARTO CURUG TANGERANG 80 BANDAR UDARA SAUMLAKI 192 LAPTER PASEMA, SILIMO, HOLUWUN, SOBAHAM,
BANDAR UDARA LONG APUNG KALIMANTAN
NINIA, ANGGRUK, DAN SERADALA
26 BANDAR UDARA FRANS SALES LEGA-RUTENG 81 BANDAR UDARA MOZES KILANGIN-TIMIKA 136 TIMUR
27 BANDAR UDARA GUSTI SJAMSIR ALAM KOTABARU 82 BANDAR UDARA NAMNIWEL KAB. BURU 193 BANDARA GEBE
BANDAR UDARA DATA DAWAI KALIMANTAN
28 BANDAR UDARA KASIGUNCU POSO 83 BANDAR UDARA PASIR PANGARAYAN - RIAU 137 TIMUR
29 BANDAR UDARA CUT NYAK DHIEN - NAGAN RAYA 84 BANDAR UDARA TRUNOJOYO - SUMENEP 139 BANDAR UDARA SUGIMANURU MUNA
30 BANDAR UDARA TOREA FAK-FAK 85 BANDAR UDARA MALINAU - KALTIM
31 BANDAR UDARA ISKANDAR PANGKALAN BUN 86 BANDAR UDARA MELAK - KALTIM BANDAR UDARA ABDULRACHMAN SALEH -
32 BANDAR UDARA HANG NADIM BATAM 87 BANDAR UDARA KIMAM - PAPUA 140 MALANG
33 BANDAR UDARA TUNGGUL WULUNG CILACAP 88 BANDAR UDARA KAMUR - PAPUA 141 BANDAR UDARA BAWEAN
34 BANDAR UDARA BINAKA GUNUNG SITOLI KAB.NIAS 89 BANDAR UDARA BOMAKIA - PAPUA 142 BANDAR UDARA PEKONSERAI
35 BANDAR UDARA RAHADI OESMAN KETAPANG 90 BANDAR UDARA DABRA - PAPUA 143 BANDAR UDARA SENGGO
36 BANDAR UDARA SUSILO SINTANG 91 BANDAR UDARA TUMBANG SAMBA - KALTENG 144 BANDAR UDARA KERTAJATI MAJALENGKA
37 BANDAR UDARA H. ASAN SAMPIT 92 BANDAR UDARA SOA BAJAWA BANDAR UDARA SUNGAI SIRING/SAMARINDA
38 BANDAR UDARA BERINGIN MUARA TEWEH 93 BANDAR UDARA MUKO-MUKO 145 BARU
39 BANDAR UDARA KALIMARAU TANJUNG REDEB 94 BANDAR UDARA NANGAPINOH SINTANG 146 BANDAR UDARA GAYO LUES
40 BANDAR UDARA NAHA TAHUNA 95 BANDAR UDARA BOKONDINI 147 BANDAR UDARA SIBISA PARAPAT
41 BANDAR UDARA SYUKURAN AMINUDDIN AMIR LUWUK 96 BANDAR UDARA KEPI MERAUKE 148 BANDAR UDARA TEBELIAN
42 BANDAR UDARA SULTAN BANTILAN-TOLI TOLI 97 BANDAR UDARA OKABA MERAUKE 149 BANDAR UDARA MURUNG RAYA
43 BANDAR UDARA BETO AMBARI BUTON 98 BANDAR UDARA MOANAMANI NABIRE 150 BANDAR UDARA MARATUA
44 BANDAR UDARA BANDANAIRA PULAU BANDA 99 BANDAR UDARA WASIOR MANOKWARI 151 BANDAR UDARA SIAU
45 BANDAR UDARA HASAN AROEBOESMAN ENDE 100 BANDAR UDARA INANWATAN SORONG 152 BANDAR UDARA BOLAANG MONGONDOW
46 BANDAR UDARA SERUI BIAK 101 BANDAR UDARA TEMINABUAN SORONG 153 BANDAR UDARA MIANGAS
47 BANDAR UDARA BINTUNI MANOKWARI 102 BANDAR UDARA MERDEI MANOKWARI 154 BANDAR UDARA MOROWALI
48 BANDAR UDARA TANAH MERAH MERAUKE 103 BANDAR UDARA KOKONAO TIMIKA 155 BANDAR UDARA TOJO UNA UNA
49 BANDAR UDARA MARARENA SARMI 104 BANDAR UDARA KUABANG KAO 156 BANDAR UDARA BUNTU KUNIK
50 BANDAR UDARA MINDIPTANA MERAUKE 105 BANDAR UDARA MELONGUANE SANGIR TALAUD 157 BANDAR UDARA BUA
51 BANDAR UDARA OKSIBIL WAMENA 106 BANDAR UDARA HALIWEN ATAMBUA 158 BANDAR UDARA BONE
52 BANDAR UDARA ENAROTALI NABIRE 107 BANDAR UDARA DC SAUDALE-ROTE 159 BANDAR UDARA SANGIA NIBANDERA KOLAKA
53 BANDAR UDARA WAGHETE NABIRE 108 BANDAR UDARA TARDAMU SABU 160 BANDAR UDARA MATAHORA
54 BANDAR UDARA MULIA NABIRE 109 BANDAR UDARA SANGGU BUNTOK 161 BANDAR UDARA AMAHAI
55 BANDAR UDARA KAIMANA FAK FAK 110 BANDAR UDARA TANJUNG HARAPAN TANJUNG SELOR 162 BANDAR UDARA WAHAI
163 BANDAR UDARA NAMROLE
164 BANDAR UDARA MOA
165 BANDAR UDARA KISAR
166 BANDAR UDARA KUFAR
Keterangan :
Bandara yang dibangun/dikembangkan/direhab termasuk bandara rawan bencana & perbatasan, dan bandara baru.
LOKASI RENCANA PEMBANGUNAN/REHABILITASI GEDUNG TERMINAL
TAHUN 2015-2019
50
33 70
80
18 23
107
97 5
73
75 41 111
1
35 25 11046
37 92 53 7
21 6
91
51
79 37 109 114
40 89
63 24
60 6 13
36 81
62 22 72 68 85 27
44 45 112 90 29
35 78
38 59
74 19
2 117
20
4 101
12
98 39 116 126
16 47 15 32 64 103
100 88
99 55 84 117 108
82 106
67 104
3 76 93 69 83 5758
26 31
48 49
105 96
56 28
115 87 30
54
65 86
94 52 102 113 66
8 9 11 77 42
43 14
61 17
10
71
38. BANDAR UDARA TAMPA PADANG MAMUJU 84. BANDAR UDARA ILLU
1. BANDAR UDARA DR F.L. TOBING - TAPANULI TENGAH 39. BANDAR UDARA PONGTIKU TANA TORAJA 85. BANDAR UDARA KAMBUAYA
2. BANDAR UDARA A.S HANANDJOEDDIN TANJUNG PANDAN 40. BANDAR UDARA OESMAN SADIK LABUHA 86. DANDAR UDARA BADE
3. BANDAR UDARA RADIN INTEN II LAMPUNG 41. BANDAR UDARA GAMARMALAMO GALELA 87. BANDAR UDARA SENGGEH
4. BANDAR UDARA TJILIK RIWUT PALANGKARAYA 42. BANDAR UDARA GEWAYANTANA LARANTUKA 88. BANDAR UDARA ILLAGA NABIRE
5. BANDAR UDARA JUWATA TARAKAN 43. BANDAR UDARA KOMODO LABUAN BAJO 89. BANDAR UDARA KEBAR MANOKWARI
6. BANDAR UDARA DJALALUDDIN GORONTALO 44. BANDAR UDARA SEKO 90. BANDAR UDARA AYAWASI SORONG
7. BANDAR UDARA SULTAN BABULLAH DI TERNATE 45. BANDAR UDARA RAMPI 91. BANDAR UDARA LONG APUNG KALIMANTAN TIMUR
8. BANDAR UDARA SULTAN MUHAMMAD KAHARUDDIN 46. BANDAR UDARA BULI MABA 92. BANDAR UDARA DATA DAWAI KALIMANTAN TIMUR
KABUPATEN SUMBAWA 47. BANDAR UDARA SILAMPARI 93. BANDAR UDARA SUGIMANURU MUNA
9. BANDAR UDARA MUHAMAD SALAHUDDIN BIMA 48. BANDAR UDARA AROEPALA - SELAYAR 94. BANDAR UDARA HARUN THOHIR BAWEAN
10. BANDAR UDARA UMBU MEHANG KUNDA-MAUHAU 49. BANDAR UDARA DOBO 95. BANDAR UDARA PEKONSERAI
11. BANDAR UDARA FRANS SEDA MAUMERE 50. BANDAR UDARA REMBELE - TAKENGON 96. BANDAR UDARA SENGGO
12. BANDAR UDARA SENTANI JAYAPURA 51. BANDAR UDARA LASONDRE - PULAU PULAU BATU 97. BANDAR UDARA SIBISA PARAPAT
13. BANDAR UDARA DOMINE EDUARD OSOK - SORONG 52. BANDAR UDARA BANYUWANGI 98. BANDAR UDARA GUSTI SYAMSIR ALAM KOTABARU
14. BANDAR UDARA MOPAH MERAUKE 53. BANDAR UDARA POGOGUL BUOL 99. BANDAR UDARA BONE
15. BANDAR UDARA NABIRE 54. BANDAR UDARA MATHILDA BATLAYERI (SAUMLAKI) 100. BANDAR UDARA AMAHAI
16. BANDAR UDARA FATMAWATI SOEKARNO BENGKULU 55. BANDAR UDARA MOZES KILANGIN-TIMIKA 101. BANDAR UDARA WAHAI
17. BANDAR UDARA FRANS SALES LEGA-RUTENG 56. BANDAR UDARA TRUNOJOYO - SUMENEP 102. BANDAR UDARA KISAR
18. BANDAR UDARA CUT NYAK DHIEN - NAGAN RAYA 57. BANDAR UDARA KIMAM - PAPUA 103. BANDAR UDARA ELELIM
19. BANDAR UDARA TOREA FAK-FAK 58. BANDAR UDARA KAMUR - PAPUA 104. BANDAR UDARA NOP GELIAT DEKAI
20. BANDAR UDARA ISKANDAR PANGKALAN BUN 59. BANDAR UDARA DABRA - PAPUA 105. BANDAR UDARA ENGGANO
21. BANDAR UDARA BINAKA GUNUNG SITOLI KAB.NIAS 60. BANDAR UDARA TUMBANG SAMBA - KALTENG 106. BANDAR UDARA AKIMUGA
22. BANDAR UDARA H. ASAN SAMPIT 61. BANDAR UDARA SOA BAJAWA 107. BANDAR UDARA ALAS LEUSER KUTACANE
23. BANDAR UDARA NAHA TAHUNA 62. BANDAR UDARA MUKO-MUKO 108. LAPTER PASEMA, SILIMO, HOLUWUN, SOBAHAM, NINIA,
24. BANDAR UDARA SYUKURAN AMINUDDIN AMIR LUWUK 63. BANDAR UDARA NANGAPINOH SINTANG ANGGRUK DAN SERADALA
25. BANDAR UDARA SULTAN BANTILAN-TOLI TOLI 64. BANDAR UDARA BOKONDINI 109. BANDAR UDARA MELAK – KALTIM
26. BANDAR UDARA BETO AMBARI BUTON 65. BANDAR UDARA KEPI MERAUKE 110. BANDAR UDARA KUABANG
27. BANDAR UDARA SOEDJARWO TJONDRONEGORO SERUI 66. BANDAR UDARA OKABA MERAUKE 111. BANDAR UDARA PITU-MOROTAI
28. BANDAR UDARA TANAH MERAH MERAUKE 67. BANDAR UDARA MOANAMANI NABIRE 112. BANDAR UDARA EMALAMO
29. BANDAR UDARA MARARENA SARMI 68. BANDAR UDARA TEMINABUAN SORONG 113. BANDAR UDARA LARAT
30. BANDAR UDARA MINDIPTANA MERAUKE 69. BANDAR UDARA KOKONAO TIMIKA 114. BANDAR UDARA GEBE
31. BANDAR UDARA OKSIBIL 70. BANDAR UDARA MELONGGUANE SANGIR TALAUD 115. BANDAR UDARA NGLORAM
32. BANDAR UDARA ENAROTALI 71. BANDAR UDARA TARDAMU SABU 116. BANDAR UDARA BUA PALOPO
33. BANDAR UDARA TEUKU CUT ALI TAPAK TUAN 72. BANDAR UDARA SANGGU BUNTOK 117. BANDAR UDARA WAMENA
34. BANDAR UDARA ROKOT SIPORA 73. BANDAR UDARA TANJUNG HARAPAN TANJUNG SELOR
35. BANDAR UDARA SEI BATI TANJUNG BALAI KARIMUN 74. BANDAR UDARA ANDI JEMMA MASAMBA
36. BANDAR UDARA DEPATI PARBO KERINCI 75. BANDAR UDARA AEK GODANG
37. BANDAR UDARA PANGSUMA PUTUSSIBAU 76. BANDAR UDARA DEWADARU KARIMUN JAWA
77. BANDAR UDARA WUNOPITO LEWOLEBA
78. BANDAR UDARA KUALA PEMBUANG
79. BANDAR UDARA KUALA KURUN
80. BANDAR UDARA YUVAI SEMARING LONG BAWAN
81. BANDAR UDARA NUMFOR
82. BANDAR UDARA MUARA BUNGO - KAB. BUNGO
83. BANDAR UDARA EWER
LOKASI PENINGKATAN FASILITAS PELAYANAN DARURAT
43 173 60
154
70 78 117 138
108 27
172 153 25 72
93 3
12 176 115
125 51 71 142 77
89 177 184 84 95 114
82 178
147 141 108 73 17
47 29 2 66
139105
174
175 50 80 126 9 127 146 132
42 10 136 18 49 62
48 119 83 31
76 140 69 40
33 75 26 34 53
14
6 97 55 85 113 137
11 52
58 5 94 30 106 61 101 19 1
54 99 91 67 44 135
63
131
87 185 157 41 118
158 21 100 148 120
7 81
37 103
130 159 38110 35
24 46 10457 124 134
116 124 56 15 13
28 13310965 39 145 74
68 182 90
123 107 111 36
183 22 129
180 111
179181 59 88 86 23 123 102
122 16
20 8 112 4
32 96
45 92
156
81
46. Bandara DEO – Sorong
47. Bandara Radin Inten II - Lampung
1. BANDARA SENTANI 41. BANDARA WAGHETE 81. BANDARA DAVID CONSTANTIJN SAUDALE/ 121. BANDARA ILAGA 161. BANDARA SINAK
2. BANDARA DJALALUDDIN 42. BANDARA LASONDRE LEKUNIK 122. BANDARA TUNGGUL WULUNG 162. BANDARA MUGI
3. BANDARA JUWATA 43. BANDARA MAIMUN SALEH 82. BANDARA AEK GODANG 123. BANDARA TRUNOJOYO 163. BANDARA MAPENDUM
4. BANDARA MOPAH 44. BANDARA BILORAI (SUGAPA) 83. BANDARA AYAWASI 124. BANDARA BAWEAN 164. BANDARA KENYAM
5. BANDARA HANANJOEDDIN 45. BANDARA TAMBOLAKA 84. BANDARA LONG APUNG 125. BANDARA LASIKIN 165. BANDARA PASEMA
6. BANDARA TJILIK RIWUT 46. BANDARA R. INTEN II 85. BANDARA MOROWALI 126. BANDARA KUALA KURUN 166. BANDARA SILIMO
7. BANDARA HALUOLEO 47. BANDARA JAPURA 86. BANDARA FRANSISKUS XAVERIUS SEDA 127. BANDARA TEMINDUNG 167. BANDARA ANGGRUK
8. BANDARA WONOPITO 48. BANDARA MUTIARA SIS AL JUFRI 87. BANDARA FATMAWATI SOEKARNO 128. BANDARA SUGIMANURU 168. BANDARA HOLUWUN
9. BANDARA BERINGIN 49. BANDARA RENDANI 88. BANDARA FRANS SALES LEGA 129. BANDARA LARAT 169. BANDAR IJAHABRA
10. BANDARA MUARA BUNGO 50. BANDARA SUSILO 89. BANDARA BINAKA 130. BANDARA NAMROLE 170. BANDARA INANWATAN
11. BANDARA MUKO-MUKO 51. BANDARA KALIMARAU 90. BANDARA BETOAMBARI 131. BANDARA WAMENA 171. BANDARA SINGKIL
12. BANDARA FL. TOBING 52. BANDARA BINTUNI 91. BANDARA KUFAR 132. BANDARA TIOM 172. BANDARA KUALA BATU
13. BANDARA DOBO 53. BANDARA SARMI 92. BANDARA H. AROEBOESMAN 133. BANDARA KAMUR 173. BANDAAR MALIKUL SALEH
14. BANDARA KETAPANG 54. BANDARA PONGTIKU 93. BANDARA TEUKU CUT ALI 134. BANDARA KIWIROK 174. BANDARA PASAMAN BARAT
15. BANDARA DUMATUBUN 55. BANDARA RAMPI 94. BANDARA TAMPA PADANG 135. BANDARA BULI 175. BANDARA TEMPULING
16. BANDARA A.SALEH 56. BANDARA MATAHORA 95. BANDARA GAMARMALAMO 136. BANDARA DABO 176. BANDARA BAGAN SIAPI API
17. BANDARA POGOGUL 57. BANDARA NOP GELIAT DEKAI 96. BANDARA GEWAYANTANA 137. BANDARA MERDEY 177. BANDARA BENGKALIS
18. BANDARA OESMAN SADIK 58. BANDARA SILAMPARI 97. BANDARA SEKO 138. BANDARA NUNUKAN 178. BANDARA BANDARA TAMBELAN
19. BANDARA TOREA 59. BANDARA BANYUWANGI 98. BANDARA BONE 139. BANDARA GEBE 179. BANDAR PAMEUNGPEUK
20. BANDARA SULTAN M. KAHARUDDIN 60. BANDARA MIANGAS 99. BANDARA BUA 140. BANDARA TUMBANG SAMBA 180. BANDARA CITARATE
21. BANDARA SANGIA NIBANDERA 61. BANDARA NAMNIWEL 100. BANDARA AMAHAI 141. BANDARA DATA DAWAI 181. BANDARA WIRIADINATA
22. BANDARA MATILDA BATLAYERII 62. BANDARA NUMFOR 101. BANDARA WAHAI 142. BANDARA SIAU 182. BANDARA KERTAJATI
23. BANDARA KOMODO 63. BANDARA ILLU 102. BANDARA JHON BECKER 143. BANDARA KABIR 183. BANDARA WIRASABA
24. BANDARA PEKON SERAI 64. BANDARA BADE 103. BANDARA ELELIM 144. BANDARA KOROWAY BATU 184. BANDARA PALOH
25. BANDARA MALINAU 65. BANDARA SENGGEH 104. BANDARA AKIMUGA 145. BANDARA MANGGELUM 185. BANDAR ISKANDAR
26. BANDARA SANGGU 66. BANDARA SULTAN BABULLAH 105. BANDARA MARINDA 146. BANDARA WERUR 186. BANDARA MURUNG RAYA
27. BANDARA MELONGGUANE 67. BANDARA DOUW ATURURE/NABIRE 106. BANDARA EMALAMO 147. BANDARA PASIR PANGARAYAN
28. BANDARA ENGGANO 68. BANDARA BUDIARTO 107. BANDARA AROEPALA 148. BANDARA KAIMANA
29. BANDARA PANGSUMA 69. BANDARA KASIGUNCU 108. BANDARA ALAS LEUSER 149. BANDARA MOZES KILANGIN
30. BANDARA ANDI JEMMA 70. BANDARA CUT NYAK DHIEN 109. BANDARA KIMAM 150. BANDARA BOMAKIA
31. BANDARA STEVANUS RUMBEWAS 71. BANDARA MARATUA 110. BANDARA BOKONDINI 151. BANDARA DABRA
32. BANDARA SOA 72. BANDARA NAHA 111. BANDARA KEPI 152. BANDARA KEBAR
33. BANDARA ROKOT 73. BANDARA SULTAN BANTILAN 112. BANDARA OKABA 153. BANDARA SIBISA
34. BANDARA DEO 74. BANDARA MINDIPTANAH 113. BANDARA TEMINABUAN 154. BANDARA REMBELE
35. BANDARA OKSIBIL 75. BANDARA RAJA HAJI ABDULLAH 114. BANDARA KUABANG 155. BANDARA HALIWEN
36. BANDARA SENGGO 76. BANDARA DEPATI PARBO 115. BANDARA TANJUNG HARAPAN 156. BANDARA TARDAMU
37. BANDARA MULIA 77. BANDARA PITU 116. BANDARA DEWADARU 157. BANDARA KUALA PEMBUANG
38. BANDARA MOANAMANI 78. BANDARA BLANGKEJEREN 117. BANDARA YUVEI SEMARING 158. BANDARA SUMARORONG
39. BANDARA TANAH MERAH 79. BANDARA MELAK 118. BANDARA KARUBAGA 159. BANDARA SOBAHAM
40. BANDARA SYUKURAN AMINUDDIN 80. BANDARA NANGA PINOH 119. BANDARA KAMBUAYA 160. BANDARA OBANO
120. BANDARA BATOM
LOKASI PENINGKATAN FASILITAS KEAMANAN PENERBANGAN
43 60
140
78
70 160 117 138
142 168 25 72 27
93 3
115
12 162 77
125 89 84 51 95
82 114
47 157 108 73 17
151 29 66
16150 2 139105
42 80 126 9 127 179 169
136 18
10
48 145 119 170
83
49 62
76 6 79 69 40
33 75 26 34 153 53
113 137
11
14 16 154 97 55 85 159 52 149
58 5 38 94 30 106 61 101 19 141 1
120 5499 91 67 44 135
63
131
87 171 100 41 118 120
21 7 146 165 81
37 103
130 163 150 110 35
24 46 57
116 56 13 134
28 124 15 74
31 90 133109 39
123 107 111 152 36
68 22 129
102 111
59 20 104 88 86 23 143 156
122
148 112 4
32 96 8
45 71 92 65
144
81
1. BANDARA SENTANI 41. BANDARA WAGHETE 81. BANDARA DAVID CONSTANTIJN 121. BANDARA ILAGA 160. BANDARA ALAS LEUSER
2. BANDARA DJALALUDDIN 42. BANDARA LASONDRE SAUDALE 122. BANDARA TUNGGUL WULUNG 161. BANDARA TEBELIAN
3. BANDARA JUWATA 43. BANDARA MAIMUN SALEH 82. BANDARA AEK GODANG 123. BANDARA TRUNOJOYO 162. BANDARA MARATUA
4. BANDARA MOPAH 44. BANDARA BILORAI (SUGAPA) 83. BANDARA AYAWASI 124. BANDARA BAWEAN 163. BANDARA BANDANEIRA
5. BANDARA HANANJOEDDIN 45. BANDARA TAMBOLAKA 84. BANDARA LONG APUNG 125. BANDARA LASIKIN 164. BANDARA KABIR
6. BANDARA TJILIK RIWUT 46. BANDARA R. INTEN II 85. BANDARA MOROWALI 126. BANDARA KUALA KURUN 165. BANDARA MOANAMANI
7. BANDARA HALUOLEO 47. BANDARA JAPURA 86. BANDARA FRANSISKUS 127. BANDARA TEMINDUNG 166. BANDARA SENGGEH
8. BANDARA WONOPITO 48. BANDARA MUTIARA SIS AL JUFRI XAVERIUS SEDA 128. BANDARA SUGIMANURU 167.BANDARAAKIMUGA
9. BANDARA BERINGIN 49. BANDARA RENDANI 87. BANDARA FATMAWATI 129. BANDARA LARAT 168.BANDAR LETUNG
10. BANDARA MUARA BUNGO 50. BANDARA SUSILO SOEKARNO 130. BANDARA NAMROLE 169.BANDARA MERDEY
11. BANDARA MUKO-MUKO 51. BANDARA KALIMARAU 88. BANDARA FRANS SALES LEGA 131. BANDARA WAMENA 170.BANDARA KEBAR
12. BANDARA FL. TOBING 52. BANDARA BINTUNI 89. BANDARA BINAKA 132. BANDARA TIOM 171.BANDARA SUMARORONG
13. BANDARA DOBO 53. BANDARA SARMI 90. BANDARA BETOAMBARI 133. BANDARA KAMUR 172.BANDARA ENAROTALI
14. BANDARA KETAPANG 54. BANDARA PONGTIKU 91. BANDARA KUFAR 134. BANDARA KIWIROK 173.BANDARA MULIA
15. BANDARA DUMATUBUN 55. BANDARA RAMPI 92. BANDARA H. AROEBOESMAN 135. BANDARA BULI 174.BANDARA SILIMO
16. BANDARA H. ASAN 56. BANDARA MATAHORA 93. BANDARA TEUKU CUT ALI 136. BANDARA DABO 175.BANDARA HOLUWUN
17. BANDARA POGOGUL 57. BANDARA NOP GELIAT DEKAI 94. BANDARA TAMPA PADANG 137. BANDARA ENAROTALI 176.BANDARA SOBAHAM
18. BANDARA OESMAN SADIK 58. BANDARA SILAMPARI 95. BANDARA GAMARMALAMO 138. BANDARA NUNUKAN 177.BANDARA NINIA
19. BANDARA TOREA 59. BANDARA BANYUWANGI 96. BANDARA GEWAYANTANA 139. BANDARA GEBE 178.BANDARA ANGGRUK
20. BANDARA SULTAN M. 60. BANDARA MIANGAS 97. BANDARA SEKO 140. BANDARA REMBELE 179.BANDARA SANANA
KAHARUDDIN 61. BANDARA NAMNIWEL 98. BANDARA BONE 141. BANDARA WASIOR
21. BANDARA SANGIA NIBANDERA 62. BANDARA NUMFOR 99. BANDARA BUA 142. BANDARA SIBISA
22. BANDARA MATILDA BATLAYERII 63. BANDARA ILLU 100. BANDARA AMAHAI 143. BANDARA WUNOPITO
23. BANDARA KOMODO 64. BANDARA BADE 101. BANDARA WAHAI 144. BANDARA TARDAMU
24. BANDARA PEKON SERAI 65. BANDARA HALIWEN 102. BANDARA JHON BECKER 145. BANDARA TOJO UNA-UNA
25. BANDARA MALINAU 66. BANDARA SULTAN BABULLAH 103. BANDARA ELELIM 146. BANDARA UTAROM
26. BANDARA SANGGU 67. BANDARA DOUW 104. BANDARA M. SALAHUDDIN 147. LAPTER PASEMO
27. BANDARA MELONGGUANE ATURURE/NABIRE 105. BANDARA MARINDA 148. BANDARA MOA
28. BANDARA ENGGANO 68. BANDARA BUDIARTO 106. BANDARA EMALAMO 149. BANDARA SUDJARWO T/SERUI
29. BANDARA PANGSUMA 69. BANDARA KASIGUNCU 107. BANDARA AROEPALA 150. BANDARA MOZES KILANGIN
30. BANDARA ANDI JEMMA 70. BANDARA CUT NYAK DHIEN 108. BANDARA MELAK 151. BANDARA PASIR PANGARAYAN
31. BANDARA CAKRABHUWANA 71. BANDARA UMBU MEHANG KUNDA 109. BANDARA KIMAM 152. BANDARA BOMAKIA
32. BANDARA SOA 72. BANDARA NAHA 110. BANDARA BOKONDINI 153. BANDARA DABRA
33. BANDARA ROKOT 73. BANDARA SULTAN BANTILAN 111. BANDARA KEPI 154. BANDARA TUMBANG SAMBA
34. BANDARA DEO 74. BANDARA MINDIPTANAH 112. BANDARA OKABA 155. BANDARA BABO
35. BANDARA OKSIBIL 75. BANDARA RAJA HAJI 113. BANDARA TEMINABUAN 156. BANDARA MALI
36. BANDARA SENGGO ABDULLAH/SEIBATI 114. BANDARA KUABANG 157. BANDARA DATA DAWAI
37. BANDARA MULIA 76. BANDARA DEPATI PARBO 115. BANDARA TANJUNG HARAPAN 158. BANDARA EWER
38. BANDARA KUALA PEMBUANG 77. BANDARA PITU 116. BANDARA DEWADARU 159. BANDARA INANWATAN
39. BANDARA TANAH MERAH 78. BANDARA BLANGKEJEREN 117. BANDARA YUVEI SEMARING 160. BANDARA ALAS LEUSER
40. BANDARA SYUKURAN 79. BANDARA MELAK 118. BANDARA KARUBAGA
AMINUDDIN 80. BANDARA NANGA PINOH 119. BANDARA KAMBUAYA
120. BANDARA GUSTI SYAMSIR
ALAM
DUKUNGAN BANDAR UDARA PADA
25 KAWASAN STRATEGIS PARIWISATA NASIONAL*
TAHUN 2016
Maimun Saleh
Kualanamu
Sibisa Ranai
Pitu
Silangit
Binaka Sam Ratulangi
Hang Nadim
Pangsuma Marinda
Matahora
Soekarno-Hatta
Juanda
Abdulrahman Saleh
Blimbingsari
Lombok Komodo
Adi Sutjipto/Kulonprogo
I Gusti Ngurah Rai
H.H. Aroeboesman
Dukungan 24 bandar udara pada 25 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN Kintamani – Danau Batur, Bali, KSPN Kuta – Sanur
– Nusa Dua, Bali, KSPN Menjangan – Pemuteran, Bali, KSPN Rinjani, NTB, KSPN Gili Tramena, NTB, KSPN Ende – Kalimutu, NTT, KSPN
Komodo, NTT, KSPN Weh, Aceh, KSPN Toba, Sumut, KSPN Teluk Dalam – Nias, Sumut, KSPN Nongsa – P. Abang, Kepri, KSPN Anambas –
Natuna, Kepri, KSPN Tanjung Kelayang, Babel, KSPN Borobudur, Jateng, KSPN Kota Tua - Sunda Kelapa, DKI Jakarta, KSPN Kepulauan
Seribu, DKI Jakarta, KSPN Bromo – Tengger – Semeru, Jatim, KSPN Ijen – Baluran, Jatim, KSPN Tanjung Putting, Kalteng, KSPN
Sentarum, Kalbar, KSPN Toraja, Sulsel, KSPN Bunaken, Sulut, KSPN Wakatobi, Sultra, KSPN Morotai, Malut, KSPN Raja Ampat, Papua
Barat).
KSPN
KSPN TOBA,
KSPN TOBA, SUMUT
TOBA, SUMUT
SUMUT
BANDARA
BANDARA KUALANAMU
BANDARA KUALANAMU
KUALANAMU
KSPN
KSPN TOBA,
KSPN TOBA,
TOBA,SUMUT
SUMUT
SUMUT KSPN & KEK PARIWISATA MOROTAI,
BANDARA SILANGIT
KSPN
KSPN &
& KEK
KEK PARIWISATA
PARIWISATA MOROTAI,
MOROTAI,MALUT
MALUT
BANDARA
BANDARA SILANGIT
SILANGIT MALUT
BANDARA
BANDARA PITU
BANDARA PITU MOROTAI
PITU MOROTAI
MOROTAI
KSPN TOBA,
KSPN TOBA, SUMUT
SUMUT
BANDARA KSPN&& KEK PARIWISATA TANJUNG KELAYANG,
BANDARA SIBISA
SIBISA KSPN KEK PARIWISATA TANJUNG KELAYANG, BABEL
BABEL
BANDARA HAS.HANANDJOEDDIN
BANDARA HAS.HANANDJOEDDIN
KSPN WAKATOBI,
KSPN WAKATOBI, SULTRA
SULTRA
BANDARA MATAHORA
BANDARA MATAHORA
KSPN
KSPN BROMO-TENGGER-SEMERU,
BROMO-TENGGER-SEMERU, JATIM
JATIM
KSPN
KSPN KEPULAUAN
KEPULAUAN SERIBU,
SERIBU, DKI
DKI JAKARTA BANDARA JUANDA
BANDARA JUANDA
JAKARTA
BANDARASOEKARNO
BANDARA SOEKARNO HATTA
HATTA
Sumber : Perpres No.56 Tahun 2018 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional
PROYEK STRATEGIS NASIONAL
SUB SEKTOR TRANSPORTASI UDARA
BANDARA
BANDARASYAMSUDDIN NOOR
SYAMSUDDIN NOOR
BANDARA KERTAJATI
BANDARA KERTAJATI BANDARA
BANDARA ACHMAD YANI
ACHMAD YANI
BANDARA KEDIRI
Sumber : Perpres No.56 Tahun 2018 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek
Strategis Nasional
PEMGEMBANGAN BANDAR UDARA UNTUK ANGKUTAN KARGO
TAHUN 2015-2019
5 8
9
3
2
4
1. Bandar Udara Kualanamu - Medan 4. Bandar Udara Juanda - Surabaya 7. Bandar Udara Samratulangi - Manado
2. Bandar Udara Soekarno Hatta - Jakarta 5. Bandar Udara Sepinggan - Balikpapan 8. Bandar Udara Frans Kaisepo – Biak
3. Bandar Udara Syamsuddin Noor - Banjarmasin 6. Bandar Udara Sultan Hasanuddin - Makassar9. Bandar Udara Sentani - Jayapura
DUKUNGAN BANDAR UDARA DALAM KAWASAN EKONOMI KHUSUS (KEK)
1
8
5 7
6
2
Mugi
Ilaga
WAMENA
Anggruk
Sinak
Ubahak
Beoga
Silimo Korupun
Mapenduma
TIMIKA
Kenyam
DEKAI
Keterangan
: Rute Angud Kargo Perintis
: Rute Penyambung (Subsidi Angud Kargo) dgn Pesawat Udara sekelas Boeing 737-F
: Sambungan Tol Laut
TIMIKA
Mozes Kilangin
DEKAI
Pelabuhan
Pomako
Wangbe
Beoga Enggolok
Sinak
Ilaga Agadugume
Mugi WAMENA
Potowai Tsinga Kilmit Anggruk
Arwanop Ninia
Jila Alama Silimo Ubahak
Mapenduma Sobaham
Kapiraya Walma
TIMIKA Holuwun Pasema
Kenyam Kulemdaua Korupun
Langda Nalca
Werima Oksibil
DEKAI Sela
• Untuk wilayah Timika dan Dekai pasokan barang-barang (sesuai perpres 71/ 2015)
selama ini bisa berasal dari Bandara Sentani dan Pelabuhan Pomako serta melalui
Sungai Agats.
• Untuk wilayah Wamena pasokan barang selama ini hanya berasal dari Bandara
Sentani (sehingga sangat membutuhkan sambungan TOL LAUT)
TARAKAN
Malinau
Tanjung
Selor
Datah dawai
Long
Apung
SAMARINDA
Seko
MASAMBA
Rampi
LOKASI
BATAS BANDAR UDARA
PRIORITAS
(PEMBANGUNAN/P
KABUPATEN/ (LOKPRI)
NO PROVINSI ENGEMBANGAN KET
KOTA PENANGANAN
TAHUN 2015-
TAHUN 2015-
2019)
D/L 2019
1 Aceh Kota Sabang L Sukakarya 1.Bandar Udara
Maimun Saleh –
Sabang *)
PKSN : Sabang
2 Sumatera Serdang L Tanjung
Utara Bedagai Beringin
3 Riau Rokan Hilir L Pasir Limau
Kapas
L Bangko
L Sinaboi
Bengkalis L Bukit Batu
L Bantan
L Rupat Utara
L Rupat
L Bengkalis
Indragiri Hilir L Pulau Burung
L Kateman
L Tanah Merah
Kep.Meranti L Merbau
L Rangsang
L Pulau Merbau
L Tasik Putri Uyu
L Rangsang Barat
Rangsang
L Pesisir
Kota Dumai L Dumai
L Medang Kampa
L Tebing
L Karimun
L Buru
L Kundur Utara
L Kundur
L Moro
Sumber :
Peraturan BNPP No. 1 Tahun 2015 tentang Rencana Induk Pengelolaan Perbatasan Negara Tahun 2015-
2019 (Matriks Rencana Program, kegiatan pengelolaan batas wilayah Negara dan kawasan perbatasan hal.
370)
Catatan :
Untuk Kabupaten Boven Dioel belum memasukkan Bandar Udara Koroway Batu
Untuk Kabupaten MTB belum memasukkan Bandar Udara Larat
LAMPIRAN I
CAKUPAN PENGELOLAAN KAWASAN PERBATASAN
(Peraturan Badan Nasional Pengelola Perbatasan Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Desain Besar Pengelolaan
Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan Tahun 2011-2025)
Kimam
Okaba
Cakupan Kawasan Provinsi Kabupaten Kecamatan Bandar Udara Keterangan
Boven Digul Jair, Mindiptana, Waropko, Mindiptana Ada rencana pemekaran
Kouh, Tanah Merah, menjadi kabupaten muyu
Bomakia mandobo. Mindiptana
masuk di dalamnya (masih
dalam pengusulan)
Bomakia
Tanah Merah
Manggelum
Koroway Batu
Kawasan Perbatasan Nusa Kupang Amfoang Timur Eltari – Kupang Eltari masuk dalam wilayah
Darat RI – Timor Leste Tenggara Kota Kupang.
Timur
Timor Tengah Kefamenanu, Nalbenu, -
Utara Insana Utara, Miaomaffo
Barat, Bikomi Utara,
Bikomi Tengah, Bikomi
Nalulat, Mutis, Musi
Belu Atambua, Kobalima Timur, Haliwen – Atambua
Lamaknen, Lamaknen
Selatan, Lasiolat, Raihat,
Tasifeto Timur, Tasifeto
Barat, Nanaet Dubesi,
Kakuluk Mesak, Malaka
Barat, Kobalima, Wewiku
Kawasan Perbatasan Aceh Kota Sabang Sukakarya Maimun Saleh – Sabang
Laut RI –
Thailand/India/Malay
sia
Sumatera Serdang Bedagai Tanjung Beringin -
Utara
Cakupan Kawasan Provinsi Kabupaten Kecamatan Bandar Udara Keterangan
Kawasan Perbatasan Riau Bengkalis Bukut Batu, Bantan, Rupat -
Laut RI – Malaysia Utara
dan
Vietnem/Singapura Indragiri Hilir Enok, Gaung, Kateman Tempuling
Rokan Hilir Sinaboi, Pasirlimau Kapuas -
Kep.Meranti Merbabu, Rangsang -
Dumai Dumai Pinang Kampai – Dumai
Pelalawan Kuala Kampar -
Kepulauan Bintan Bintan Pesisir, Bintan Tambelan – Kep.Bintan
Riau Utara, Bintan Timur,
Tambelan, Teluk Bintan
Karimun Tebing, Kundur, Melar, Seibati – Tj Balai
Moro Karimun
Kep.Anambas Paltamak, Siantan, Jemaja Letung – Kep.Anambas
Kota Batam Nongsa, Batam, Bulang, Hang Nadim – Batam
Belakang Padang,
Sekupang
Natuna Bunguran Barat, Midai, Ranai – Natuna
Pulau Laut, Serasan,
Bunguran Timur, Subi
Lingga Bulang, Senayang, Daek Dabo Singkep – Lingga
TAHUN
No KEGIATAN
2016 2017 2018 2019
ANGKUTAN UDARA BILATERAL
1 Penandatangan Perjanjian Angkutan Udara Bilateral
a. Mesir
b. Ceko
c. UAE
d. Qatar
e. Hongkong
f. Vietnam
g. Timor Leste
h. Bangladesh
i. Saudi Arabia
j. Oman
k. India
l. Ethopia
m. Macau SAR
n. Turkmenistan
o. Korea Utara
p. Srilanka
USLAN FORMASI TAHUN 2009 SAMPAI DENGAN REALISASI FORMASI TAHUN 2009 SAMPAI DENGAN
NO KEAHLIAN TAHUN 2014 TAHUN 2014 KET
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2009 2010 2011 2012 2013 2014
A TENAGA TEKNIS
B TENAGA FASILITATIF
INSPEKTUR PENERBANGAN
JUMLAH 284 131 153 59 25 25 24 20 292 126 166 62 25 28 31 20 246 86 160 35 33 32 30 30 491 155 336 80 67 66 64 59 217 147 70 147 161 180 197 217
DIREKTORAT KEAMANAN
3 0 73 64 9 3 2 2 1 1 0 0 0 0
PENERBANGAN
DIREKTORAT NAVIGASI
5 0 0 0 0 0 0 0 110 77 33 77 82 88 98 110
PENERBANGAN
Urgensi
Pembentukan
Arah Kerangka Regulasi
Berdasarkan Target
No dan/atau Kebutuhan KETERANGAN
Evaluasi Regulasi Penyelesaian
Regulasi
Eksisting, Kajian
dan Penelitian
A Pasal dalam Undang-Undang No.1 Tahun 2009 tentang Penerbangan yang Mengamanatkan
Pembuatan Peraturan Pemerintah
1 Pasal 12 Mengenai Belum terdapat
pembinaan, lembaga, fungsi Peraturan
perumusan kebijakan dan Pemerintah (PP) yang
fungsi pemberian mengatur.
pertimbangan di bidang
penerbangan dan antariksa.
2 Pasal 70 Mengenai pesawat Saat ini sedang
udara Negara. disusun RPP
Pesawat Udara
Negara yang
diprakarsai oleh
Kementerian
Pertahanan
3 Pasal 374 Mengenai Belum terdapat
pemberdayaan industri dan Peraturan
pengembangan teknologi Pemerintah (PP) yang
penerbangan. mengatur.
B Pasal dalam Undang-Undang No.1 Tahun 2009 tentang Penerbangan yang mengamanatkan
dibentuknya Keputusan Presiden
1 Pasal 259 Mengenai Saat ini sedang 2018 DIT BU, DIT NP
penggunaan bersama dalam proses
bandar udara dan penyusunan
pangkalan udara Peraturan Presiden
Republik Indonesia
tentang Penggunaan
Bersama Bandar
Udara, Pangkalan
Udara, dan Ruang
Udara.
Posisi rancangan
Peraturan Presiden
RI ini ada di Biro
Hukum Kementerian
Perhubungan RI
C Pasal dalam Undang-Undang No.1 Tahun 2009 tentang Penerbangan yang mengamanatkan
dibentuknya Peraturan Menteri
1 Pasal 242 Mengenai Belum ada pengaturan
tanggung jawab atas tentang tanggung jawab
kerugian serta tata cara dan atas kerugian yang
prosedur pengenaan sanksi diderita oleh pengguna
administratif. jasa bandar udara
dan/atau pihak ketiga
yang diakibatkan oleh
pengoperasian bandar
udara.
2 Pasal 256 ayat (4) Ketentuan tentang syarat
dan kriteria bandara
Ketentuan lebih lanjut internasional belum
mengenai bandar udara diatur. Untuk
internasional diatur dengan dipertimbangkan masuk
Peraturan Menteri dalam ketentuan tentang
Tatanan
Materi Pokok: Ketentuan Kebandarudaraan.
Urgensi
Pembentukan
Arah Kerangka Regulasi
Berdasarkan Target
No dan/atau Kebutuhan KETERANGAN
Evaluasi Regulasi Penyelesaian
Regulasi
Eksisting, Kajian
dan Penelitian
Bandar Udara Internasional
3 Pasal 379 ayat (5) Ketentuan tata cara
penyampaian dan
Ketentuan lebih lanjut pengelolaan sistem
mengenai tata cara informasi penerbangan
penyampaian dan belum diatur.
pengelolaan sistem
informasi penerbangan
diatur dengan Peraturan
Menteri
4 Pasal 398 Mengenai peran 2019 Dalam kegiatan
serta masyarakat. penerbangan.
Belum ada
pengaturannya dalam
Peraturan Menteri.
REGULASI YANG SUDAH DITETAPKAN
DBU:
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor
PM 83 Tahun 2017 tentang Peraturan
Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian
139 (Civil Aviation Safety Regulation Part
Arah Kerangka Regulasi
Tahun
No dan/atau Kebutuhan Nomor Peraturan
Penetapan
Regulasi
139) tentang Bandar Udara (Aerodrome).
1. Peraturan Direktur Jenderal
Perhubungan Udara Nomor KP 20
Tahun 2015 tentang Pedoman Teknis
Operasional Peraturan Keselamatan
Penerbangan Sipil Bagian 139-07
(Advisory Circular CASR Part 139-
07), Pemberian Akreditasi Lembaga
Pendidikan Dan/Atau Pelatihan
Personel Bandar Udara;
2. Peraturan Direktur Jenderal
Perhubungan Udara Nomor KP 22
Tahun 2015 tentang Peraturan
Keselamatan Penerbangan Sipil
Bagian 139-14 (Advisory Circular
CASR PART 139-14), Standar
Kompetensi Personel Bandar Udara;
3. Peraturan Direktur Jenderal
Perhubungan Udara Nomor KP 23
Tahun 2015 tentang Peraturan
Keselamatan Penerbangan Sipil
Bagian 139-02 (Staff Instruction
CASR Part 139-02), Pengujian
Personel Bandar Udara
4. Peraturan Direktur Jenderal
Perhubungan Udara Nomor KP 041
Tahun 2017 tentang Peraturan
Keselamatan Penerbangan Sipil
Bagian 139-11 (Advisory Circular
CASR Part 139-11), Lisensi dan/atau
Rating Personel Bandar Udara;
67 Pasal 392 Mengenai Peraturan Menteri Perhubungan 2017
sertifikat kompetensi dan Republik Indonesia Nomor PM 68 Tahun
Iisensi serta penyusunan 2017 tentang Program Pelatihan Bagi
program pelatihan. Personel Teknis di Lingkungan Direktorat
Jenderal Perhubungan Udara
68 Pasal 395 (2) Mengenai DKP: 2010, 2015,
peraturan hari kerja, Untuk mekanisme skema shift kerja 2017
pembatasan jam kerja, dan diatur dalam:
persyaratan jam istirahat Peraturan Direktur Jenderal
sebagaimana dimaksud pada Perhubungan Udara Nomor SKEP / 2765
ayat (1). / XII /2010 tentang Tata Cara
Pemeriksaan Keamanan Penumpang,
Personel Pesawat Udara Dan Barang
Bawaan yang Diangkut dengan Pesawat
Udara dan Orang Perseorangan;
DBU:
1. Peraturan Direktur Jenderal
Perhubungan Udara Nomor KP 287
Tahun 2015 tentang Pedoman Teknis
Operasional Bagian 69-01 (Advisory
Circular Part 69-01) tentang Lisensi,
Rating, Pelatihan dan Kecakapan
Personel Pemandu Lalu Lintas
Penerbangan
Perubahan ke-1: Peraturan Direktur
Jenderal Perhubungan Udara Nomor
KP 218 Tahun 2017;
Arah Kerangka Regulasi
Tahun
No dan/atau Kebutuhan Nomor Peraturan
Penetapan
Regulasi
Pasal dalam Peraturan Pemerintah Nemer 40 Tahun 2012 tentang Pembangunan
C dan Pelestarian Lingkungan Hidup Bandara Udara yang mengamanatkan
dibentuknya Peraturan Menteri
1 Pasal 6 ayat (2) Mengenai Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 2014
keadaan tertentu PM 20 Tahun 2014 tentang Tata Cara
pemindahan penetapan Dan Prosedur Penetapan Lokasi Bandar
lokasi Bandar Udara. Udara
2 Pasal 10 ayat (2) Mengenai 1. Keputusan Menteri Perhubungan 2001
standar rancang bangun Nomor KM 25 Tahun 2001 tentang
dan/atau rekayasa fasilitas Peraturan Keselamatan Penerbangan
Bandara Udara, serta Sipil Bagian 23 tentang Rancang
standar kelaikan fasilitas. Bangun Standar Kelakan Udara
Untuk Pesawat Udara Kategori
Normal, Utiliti, Akrobatik dan
Komuter;
2. Peraturan Menteri Perhubungan
Republik Indonesia Nomor PM 45
Tahun 2014 tentang Perubahan atas
Keputusan Menteri Perhubungan
Nomor KM 25 Tahun 2001 tentang
Peraturan Keselamatan Penerbangan
Sipil Bagian 23 tentang Rancang
Bangun Standar Kelakan Udara
Untuk Pesawat Udara Kategori
Normal, Utiliti, Akrobatik dan
Komuter
3 Pasal 17 ayat (3) Mengenai Peraturan Menteri Perhubungan 2016
rancangan teknik terinci Republik Indonesia Nomor PM 87
fasilitas pokok Bandar udara Tahun 2016 tentang Tata Cara dan
dan pengesahan. Prosedur Pemberian Izin Mendirikan
Bangunan Bandar Udara dan
Persetujuan Pengembangan Bandar
Udara
4 Pasal 22 ayat (3) Mengenai Peraturan Menteri Perhubungan 2016
tata cara prosedur Republik Indonesia Nomor PM 87 Tahun
pemberian izin mendirikan 2016 tentang Tata Cara dan Prosedur
bangunan bandar udara. Pemberian Izin Mendirikan Bangunan
Bandar Udara dan Persetujuan
Pengembangan Bandar Udara
5 Pasal 25 ayat (4) Mengenai Peraturan Menteri Perhubungan 2016
bangunan Bandar udara dan Republik Indonesia Nomor PM 87 Tahun
persetujuan pengembangan 2016 tentang Tata Cara dan Prosedur
Bandar udara. Pemberian Izin Mendirikan Bangunan
Bandar Udara dan Persetujuan
Pengembangan Bandar Udara
6 Pasal 29 ayat (3) Mengenai Peraturan Menteri Perhubungan 2019
perjanjian kerjasama Republik Indonesia Nomor PM 193
pembangunan bandar Tahun 2015 tentang Konsesi Dan Bentuk
udara. Kerjasama Lainnya Antara Pemerintah
Dengan Badan Usaha Bandar Udara
Untuk Pelayanan Jasa Kebandarudaraan
7 Pasal 30 ayat (3) Mengenai Peraturan Menteri Perhubungan 2019
kerjasama pembangunan Republik Indonesia Nomor PM 193
dan/atau pengembangan Tahun 2015 tentang Konsesi Dan Bentuk
bandar udara. Kerjasama Lainnya Antara Pemerintah
Dengan Badan Usaha Bandar Udara
Untuk Pelayanan Jasa Kebandarudaraan
8 Pasal 46 ayat (3) Mengenai 1. Peraturan Menteri Perhubungan 2019
tahapan, penerapan bandar Republik Indonesia Nomor PM 54
udara ramah lingkungan Tahun 2017 tentang Pengelolaan
dan penyampaian laporan. Limbah Dan Zat Kimia
Pengoperasian Pesawat Udara Dan
Arah Kerangka Regulasi
Tahun
No dan/atau Kebutuhan Nomor Peraturan
Penetapan
Regulasi
Bandar Udara;
2. Peraturan Direktur Jenderal
Perhubungan Udara Nomor SKEP
124/VI/2009 tentang Pedoman
Pelaksanaan Bandar Udara Ramah
Lingkungan (Eco Airport)
Merubah:
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2012 tentang
Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi.
Perubahan ke-1: Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 49
Tahun 2012 tentang Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah
Konstitusi.
3 Peraturan Presiden Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Ditetapkan: 18 Juli 2017
Republik Indonesia Publik Untuk Angkutan Barang Dari Dan Diundangkan: 21 Juli 2017
Nomor 70 Tahun 2017 Ke Daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar,
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 165
Dan Perbatasan
Mencabut:
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 106 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik untuk Angkutan Barang di Laut.
Semua Peraturan pelaksanaan dalam rangka penyelenggaraan kewajiban
pelayanan publik untuk angkutan barang di laut, dinyatakan tetap berlaku
sepanjang tidak bertentangan dan belum diganti berdasarkan ketentuan
Peraturan Presiden ini.
No. Nama Peraturan Tentang Keterangan
4 Peraturan Presiden Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2018 Ditetapkan: 8 Agustus 2017
Republik Indonesia Diundangkan: 18 Agustus 2017
Nomor 79 Tahun 2017
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 184
5 Peraturan Presiden Percepatan Pelaksanaan Berusaha Ditetapkan: 22 September 2017
Republik Indonesia Diundangkan: 18 Agustus 2017
Nomor 91 Tahun 2017
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 210
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 DI BIDANG PERHUBUNGAN UDARA YANG TELAH DITETAPKAN
(BERKAITAN DENGAN KEGIATAN TRANSPORTASI SELURUH INSTANSI DI KEMENTERIAN PERHUBUNGAN RI)
No. Nama Peraturan Tentang Keterangan
1 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 20 Program Penyusunan Peraturan Pemerintah Ditetapkan: 10 Juli 2017
Tahun 2017 Tahun 2017
Program untuk perhubungan udara adalah:
1. RPP tentang Pesawat Udara Negara;
2. RPP tentang Penggunaan Bersama Bandar
Udara dan Pangkalan Udara;
2 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 21 Program Penyusunan Peraturan Presiden Tahun Ditetapkan: 10 Juli 2017
Tahun 2017 2017
PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN RI TAHUN 2017 DI BIDANG PERHUBUNGAN UDARA YANG TELAH DITETAPKAN
No. Nama Peraturan Tentang Keterangan
1 Peraturan Menteri Formulasi Biaya Operasi Penerbangan Ditetapkan: 21 Februari 2017
Perhubungan Angkutan Udara Perintis dan Tarif Diundangkan: 22 Februari 2017
Republik Indonesia Penumpang Angkutan Udara Perintis Tahun
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 316
Nomor PM 18 Tahun 2017
2017
Mencabut: Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 194
Tahun 2015 tentang Tarif Angkutan Udara Perintis Tahun 2016
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2002)
Ditetapkan: 15 Desember 2015
Diundangkan: 29 Desember 2015
No. Nama Peraturan Tentang Keterangan
2 Peraturan Menteri Organisasi dan Tata Kerja Sekolah Tinggi Ditetapkan: 27 April 2017
Perhubungan Penerbangan Indonesia Diundangkan: 8 Mei 2017
Republik Indonesia
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 662
Nomor PM 31 Tahun
2017
Mencabut: Peraturan Menteri Perhubungan Ri Nomor KM 64 Tahun 2000 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia
3 Peraturan Menteri Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Ditetapkan: 27 April 2017
Perhubungan Penerbangan Surabaya Diundangkan: 8 Mei 2017
Republik Indonesia
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 663
Nomor PM 32 Tahun
2017
Mencabut: Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor PM 86 Tahun 2014 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan
Surabaya (Berita Negara RI Tahun 2014 Nomor 1933)
4 Peraturan Menteri Tata Cara Pengajuan dan Persetujuan Ditetapkan: 2 Mei 2017
Perhubungan Rencana Investasi Perusahaan Umum Diundangkan: 9 Mei 2017
Republik Indonesia Lembaga Penyelenggaraan Pelayanan
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 669
Nomor PM 34 Tahun Navigasi Penerbangan Indonesia
2017
No. Nama Peraturan Tentang Keterangan
5 Peraturan Menteri Peta Jabatan Dan Uraian Jenis Kegiatan Ditetapkan: 8 Mei 2017
Perhubungan Jabatan di Lingkungan Unit Pelaksana Diundangkan: 10 Mei 2017
Republik Indonesia Teknis Direktorat Jenderal Perhubungan
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 679
Nomor PM 36 Tahun Udara Kementerian Perhubungan
2017
Mencabut: Ketentuan yang mengatur mengenai peta jabatan dan uraian jenis
kegiatan jabatan di:
1. lingkungan Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas Utama;
2. lingkungan Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas I;
3. lingkungan Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas II;
4. lingkungan Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas III;
5. lingkungan Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Budiarto;
6. Balai Kesehatan Penerbangan;
7. Balai Teknik Penerbangan;
8. Kantor Otoritas Bandar Udara Kelas Utama;
9. Kantor Otoritas Bandar Udara Kelas I; dan
10. Kantor Otoritas Bandar Udara Kelas II.
Dalam Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor PM 102 Tahun 2014 tentang
Peta Jabatan dan Uraian Jenis Kegiatan di Lingkungan Unit Pelaksana Teknis
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Berita
Negara RI Tahun 2015 Nomor 100)
Catatan:
1. Perubahan ke-1: Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor:
PM 77 Tahun 2014;
2. Perubahan Ke-2: Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor:
PM 5 Tahun 2015;
3. Perubahan ke-3: Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor:
No. Nama Peraturan Tentang Keterangan
PM 41 Tahun 2015;
4. Perubahan ke-4: Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor:
PM 68 Tahun 2015;
5. Perubahan ke-5: Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor
PM 159 Tahun 2015;
6. Perubahan ke-6: Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor
PM 177 Tahun 2015;
7. Perubahan ke-7: Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor
PM 40 Tahun 2016.
8. Perubahan ke-8: Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor
PM 56 Tahun 2016.
7 Peraturan Menteri Perubahan Kesepuluh Atas Peraturan Ditetapkan: 7 Juni 2017
Perhubungan Menteri Perhubungan Nomor KM 25 Tahun Diundangkan: 9 Juni 2017
Republik Indonesia 2008 tentang Penyelenggaraan Angkutan
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 817
Nomor PM 45 Tahun Udara
2017 Merubah: Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 25 Tahun 2008 Tentang
Penyelenggaraan Angkutan Udara
Catatan:
1. Perubahan ke-1: Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor:
PM 77 Tahun 2014;
2. Perubahan Ke-2: Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor:
PM 5 Tahun 2015;
3. Perubahan ke-3: Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor:
PM 41 Tahun 2015;
4. Perubahan ke-4: Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor:
PM 68 Tahun 2015;
5. Perubahan ke-5: Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor
PM 159 Tahun 2015;
6. Perubahan ke-6: Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor
PM 177 Tahun 2015;
7. Perubahan ke-7: Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor
PM 40 Tahun 2016.
8. Perubahan ke-8: Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor
PM 56 Tahun 2016.
9. Perubahan ke-9: Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor
PM 38 Tahun 2017.
No. Nama Peraturan Tentang Keterangan
8 Peraturan Menteri Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Ditetapkan: 16 Juni 2017
Perhubungan Perhubungan Nomor PM 57 Tahun 2011 Diundangkan: 6 Juli 2017
Republik Indonesia tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 912
Nomor PM 48 Tahun Sipil Bagian 171 (Civil Aviation Safety
2017 Regulation Part 171) tentang Penyelenggara
Pelayanan Telekomunikasi Penerbangan
(Aeronautical Telecomunication Service
Providers)
9 Peraturan Menteri Pengamanan Kargo dan Pos Serta Rantai Ditetapkan: 10 Juli 2017
Perhubungan Pasok (Supply Chain) Kargo dan Pos Yang Diundangkan: 18 Juli 2017
Republik Indonesia Diangkut Dengan Pesawat Udara
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 981
Nomor PM 53 Tahun
2017
Mencabut:
1. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor: PM 45 Tahun
2015 tentang Persyaratan Kepemilikan Modal Badan Usaha Di Bidang
Transportasi yang mengatur mengenai kepemilikan modal Regulated Agent
dan Known Consignor.
2. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 153 Tahun
2015 tentang Pengamanan Kargo dan Pos Serta Rantai Pasok (Supply Chain)
Kargo dan Pos Yang Diangkut Dengan Pesawat Udara.
10 Peraturan Menteri Pengelolaan Limbah dan Zat Kimia Ditetapkan: 13 Juli 2017
Perhubungan Pengoperasian Pesawat Udara dan Bandar Diundangkan: 26 Juli 2017
Republik Indonesia Udara
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1033
Nomor PM 54 Tahun
2017
11 Peraturan Menteri Organisasi dan Tata Kerja Balai Kesehatan Ditetapkan: 21 Juli 2017
Perhubungan Penerbangan Diundangkan: 26 Juli 2017
Republik Indonesia
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1034
Nomor PM 55 Tahun
2017
Mencabut: Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor SK
38/OT 002/Phb-83 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Kesehatan
Penerbangan
No. Nama Peraturan Tentang Keterangan
12 Peraturan Menteri Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Ditetapkan: 4 Agustus 2017
Perhubungan Perhubungan Nomor KM 17 Tahun 2009 Diundangkan: 8 Agustus 2017
Republik Indonesia Tentang Peraturan Keselamatan
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1093
Nomor PM 57 Tahun Penerbangan Sipil Bagian 145 Amandemen 3
2017 Tentang Organisasi Perusahaan Perawatan Mencabut:
Pesawat Udara 1. Keputusan MenteriPerhubungan Nomor KM 27 Tahun 2003 tentang
Sertifikasi dan Persyaratan Operasional untuk Distributor Produk-Produk
Aeronautika.
2. Keputusan MenteriPerhubungan Nomor KM 40 Tahun 2004 tentang
Organisasi Perusahaan Perawatan Pesawat Udara (Approved Maintenance
Organizations).
Merubah:
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 17 Tahun 2009 Tentang Peraturan
Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 145 Amanddemen 3 Tentang Organisasi
Perusahaan Perawatan Pesawat Udara
Perubahan Ke-1: Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 164 Tahun 2015;
13 Peraturan Menteri Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Ditetapkan: 4 Agustus 2017
Perhubungan Perhubungan Nomor KM 29 Tahun 2009 Diundangkan: 8 Agustus 2017
Republik Indonesia Tentang Peraturan Keselamatan
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1094
Nomor PM 58 Tahun Penerbangan Sipil Bagian 36 Amandemen 1
2017 Tentang Sertifikasi Standar Kebisingan Jenis Merubah:
Pesawat Terbang dan Kelaikan Udara Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 29 Tahun 2009 Tentang Peraturan
Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 36 Amandemen 1 Tentang Sertifikasi
Standar Kebisingan Jenis Pesawat Terbang dan Kelaikan Udara
Perubahan ke-1: Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 50 Tahun 2015;
14 Peraturan Menteri Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Ditetapkan: 4 Agustus 2017
Perhubungan Perhubungan Nomor KM 16 Tahun 2010 Diundangkan: 8 Agustus 2017
Republik Indonesia Tentang Peraturan Keselamatan
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1095
Nomor PM 59 Tahun Penerbangan Sipil (PKPS) Bagian 63 Tentang
2017 Persyaratan Personel Pesawat Udara Selain Merubah:
Penerbangan dan Personel Penunjang Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 16 Tahun 2010 Tentang Peraturan
Operasi Pesawat Udara Keselamatan Penerbangan Sipil (PKPS) Bagian 63 Tentang Persyaratan Personel
Pesawat Udara Selain Penerbangan dan Personel Penunjang Operasi Pesawat
Udara
Perubahan ke-1: Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 49 Tahun 2016;
No. Nama Peraturan Tentang Keterangan
15 Peraturan Menteri Perubahan Atas Peraturan Menteri Ditetapkan: 4 Agustus 2017
Perhubungan Perhubungan Nomor KM 58 Tahun 2010 Diundangkan: 8 Agustus 2017
Republik Indonesia Tentang Peraturan Keselamatan
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1096
Nomor PM 60 Tahun Penerbangan Sipil Bagian 142 Tentang
2017 Persyaratan Sertifikasi dan Operasi Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Merubah: Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 58 Tahun
2010 Tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 142 Tentang
Persyaratan Sertifikasi dan Operasi Pusat Pendidikan dan Pelatihan
16 Peraturan Menteri Perubahan Keempat Atas Peraturan Menteri Ditetapkan: 4 Agustus 2017
Perhubungan Perhubungan Nomor PM 28 Tahun 2013 Diundangkan: 8 Agustus 2017
Republik Indonesia Tentang Peraturan Keselamatan
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1097
Nomor PM 61 Tahun Penerbangan Sipil Bagian 121 Tentang
2017 Persyaratan-Persyaratan Sertifikasi dan Merubah:
Operasi Bagi Perusahaan Angkutan Udara Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 28 Tahun 2013 Tentang Peraturan
yang Melakukan Penerbangan Dalam Negeri, Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 121 Tentang Persyaratan-Persyaratan
International dan Angkutan Udara Niaga Sertifikasi dan Operasi Bagi Perusahaan Angkutan Udara yang Melakukan
Tidak Berjadwal Penerbangan Dalam Negeri, International dan Angkutan Udara Niaga Tidak
Berjadwal
Catatan:
1. Perubahan ke-1: Keputusan Menteri PerhubunganNomor:KM. 17 Tahun 2003
tentang Penyempurnaan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 18
Tahun 2002 tentang Persyaratan-Persyaratan Sertifikasi dan Operasi Bagi
Perusahaan Angkutan Udara Niaga Berjadwal dan Angkutan Udara Niaga
Tidak Berjadwal;
2. Perubahan ke-2: Peraturan Menteri PerhubunganNomor:KM 12 Tahun 2008
tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 18
Tahun 2002 Tentang Persyaratan-Persyaratan Sertifikasi dan Operasi Bagi
Perusahaan Angkutan Udara Niaga Untuk Penerbangan Komuter dan Charter;
3. Perubahan ke-3: Peraturan Menteri PerhubunganNomor:KM 45 Tahun 2008
tentang Perubahan Ketiga Atas Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 18
Tahun 2002 Tentang Persyaratan-Persyaratan Sertifikasi Dan Operasi Bagi
Perusahaan Angkutan Udara Niaga Untuk Penerbangan Komuter dan Carter;
4. Perubahan ke-4: Peraturan Menteri PerhubunganNomor:KM 18 Tahun 2009
tentang Perubahan Keempat Atas Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM
18 Tahun 2002 tentang Persyaratan-Persyaratan Sertifikasi dan Operasi Bagi
Perusahaan Angkutan Udara Niaga Untuk Penerbangan Komuter dan Charter;
5. Perubahan ke-5: Peraturan Menteri PerhubunganNomor:KM.42 Tahun 2009
tentang Perubahan Kelima Atas Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM
18 Tahun 2002 Tentang Persyaratan-Persyaratan Sertifikasi Dan Operasi Bagi
Perusahaan Angkutan Udara Niaga Untuk Penerbangan Komuter dan Charter;
6. Perubahan ke-6: Peraturan Menteri PerhubunganNomor PM 4 Tahun 2012
tentang Perubahan Keenam Atas Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM
18 Tahun 2002 tentang Persyaratan-Persyaratan Sertifikasi dan Operasi Bagi
Perusahaan Angkutan Udara Niaga Untuk Penerbangan Komuter dan Charter;
7. Perubahan ke-7: Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor:
No. Nama Peraturan Tentang Keterangan
PM 34 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketujuh Atas Keputusan Menteri
Perhubungan Nomor KM 18 Tahun 2002 Tentang Persyaratan-Persyaratan
Sertifikasi Dan Operasi Bagi Perusahaan Angkutan Udara Niaga Untuk
Penerbangan Komuter dan Charter;
8. Perubahan ke-8: Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor:
PM 152 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedelapan Atas Keputusan Menteri
Perhubungan Nomor KM 18 Tahun 2002 Tentang Persyaratan-Persyaratan
Sertifikasi Dan Operasi Bagi Perusahaan Angkutan Udara Niaga untuk
Penerbangan Komuter Dan Charter.
9. Perubahan ke-9: Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor
PM 53 Tahun 2016 tentang Perubahan Kesembilan atas Keputusan Menteri
Perhubungan Nomor KM 18 Tahun 2002 tentang Persyaratan Sertifikasi dan
Operasi Bagi Perusahaan Angkutan Udara Niaga untuk Penerbangan Komuter
dan Charter
19 Peraturan Menteri Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Ditetapkan: 4 Agustus 2017
Perhubungan Perhubungan Nomor KM 57 Tahun 2010 Diundangkan: 8 Agustus 2017
Republik Indonesia tentang Peraturan Kesealamatan
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1100
Nomor PM 64 Tahun Penerbangan Sipil Bagian 141 tentang
2017 Persyaratan Sertifikasi dan Operasi untuk Merubah:
Sekolah Penerbang Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 57 Tahun 2010 tentang Peraturan
Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 141 (Civil Aviation Safety Regulation Part
141) tentang Persyaratan Sertifikasi dan Operasi untuk Sekolah Penerbang
(Certification and Operating Requirement for Pilot Schools);
Perubahan ke-1:
Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor: PM 64 Tahun 2015
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 57 Tahun
2010 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 141 (Civil Aviation
Safety Regulations Part 141) tentang Persyaratan Sertifikasi dan Operasi untuk
Sekolah Penerbang (Certification and Operating Requirement for Pilot Schools)
Perubahan ke-2:
Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 51 Tahun 2016
tentang tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor
KM 57 Tahun 2010 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 141
(Civil Aviation Safety Regulation Part 141) tentang Persyaratan Sertifikasi dan
Operasi untuk Sekolah Penerbang (Certification and Operating Requirement for Pilot
Schools)
No. Nama Peraturan Tentang Keterangan
20 Peraturan Menteri Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Ditetapkan: 4 Agustus 2017
Perhubungan Bagian 170 tentang Peraturan Lalu Lintas Diundangkan: 8 Agustus 2017
Republik Indonesia Penerbangan (Air Traffic Rules)
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1101
Nomor PM 65 Tahun
2017 Mencabut: Keputusan Menteri
Perhubungan Nomor KM 14 Tahun 2009 tentang Peraturan Keselamatan
Penerbangan Sipil Bagian 170 (Civil Aviation Safety RegulationPart 170) tentang
Peraturan Lalu Lintas Penerbangan (Air Traffic Rules)
21 Peraturan Menteri Perubahan Keempat atas Keputusan Menteri Ditetapkan: 4 Agustus 2017
Perhubungan Perhubungan Nomor KM 42 Tahun 2001 Diundangkan: 8 Agustus 2017
Republik Indonesia tentang Sertifikasi Penerbang dan Instruktur
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1102
Nomor PM 66 Tahun Terbang
2017 Merubah:
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 42 Tahun 2001 tentang Sertifikasi
Penerbang dan Instruktur Terbang
Catatan:
1. Perubahan Ke-1: Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor
KM 61 Tahun 2008;
2. Perubahan Ke-2: Peraturan Menteri PerhubunganNomor:KM 30 Tahun 2010
tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 42
Tahun 2001 tentang Sertifikasi Penerbang dan Instruktur Terbang.
3. Perubahan ke-3: Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor
PM 50 Tahun 2016 tentang Perubahan Ketiga atas Keputusan Menteri
Perhubungan Nomor KM 42 Tahun 2001 tentang Sertifikasi Penerbang dan
Instruktur Terbang
22 Peraturan Menteri Pengecualian dari Kewajiban Pemenuhan Ditetapkan: 4 Agustus 2017
Perhubungan Standar Keselamatan Penerbangan Sipil Diundangkan: 8 Agustus 2017
Republik Indonesia (EXEMPTION)
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1103
Nomor PM 67 Tahun
2017 Mencabut: Peraturan Menteri Nomor PM 82 Tahun 2015 tentang Pengecualian
(Exemption) dari Kewajiban Pemenuhan Standar Keselamatan, Keamanan dan
Pelayanan Penerbangan Sipil
23 Peraturan Menteri Program Pelatihan Bagi Personel Teknis di Ditetapkan: 4 Agustus 2017
Perhubungan Lingkungan Direktorat Jenderal Diundangkan: 8 Agustus 2017
Republik Indonesia Perhubungan Udara
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1104
Nomor PM 68 Tahun
2017
No. Nama Peraturan Tentang Keterangan
24 Peraturan Menteri Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Ditetapkan: 4 Agustus 2017
Perhubungan Bagian 67 tentang Standar Kesehatan dan Diundangkan: 8 Agustus 2017
Republik Indonesia Sertifikasi Personel Penerbangan
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1105
Nomor PM 69 Tahun
2017 Mencabut: Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 8 Tahun 2015 tentang
Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 67 (Civil Aviation Safety Regulation Part 67)
tentang Standar Kesehatan dan Sertifikasi Personel Penerbangan
25 Peraturan Menteri Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Ditetapkan: 21 Agustus 2017
Perhubungan Bagian 830 (Civil Aviation Safety Regulation Diundangkan: 22 Agustus 2017
Republik Indonesia Part 830) tentang Prosedur Investigasi
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1155
Nomor PM 74 Tahun Kecelakaan Dan Kejadian Serius Pesawat
2017 Udara Sipil Mencabut: Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 14 Tahun 2015
tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 830 (Civil Aviation
Safety Regulation Part 830) tentang Pemberitahuan dan Pelaporan Kecelakaan,
Kejadian atau Keterlambatan Kedatangan Pesawat Udara dan Prosedur
Investigasi Kecelakaan dan Kejadian Serius Pesawat Udara Sipil
26 Peraturan Menteri Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Ditetapkan: 21 Agustus 2017
Perhubungan Bagian 65 (Civil Aviation Safety Regulations Diundangkan: 4 September 2017
Republik Indonesia Part 65) Sertifikasi Ahli Perawatan Pesawat
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1211
Nomor PM 75 Tahun Udara (Licensing Of Aircraft Maintenance
2017 Engineer) Edisi 1 Amandemen 0 (Edition 1 Mencabut: Keputusan Menteri Perhubungan dan Telekomunikasi Nomor KM 80
Amendment 0) Tahun 2000 tentang Sertifikat Kecakapan bagi Personil Perawatan Pesawat Udara.
27 Peraturan Menteri Perizinan Lisensi dan Rating Personel Ditetapkan: 25 Agustus 2017
Perhubungan Operasi Pesawat Udara dan Personel Diundangkan: 20 September 2017
Republik Indonesia Penunjang Operasi Pesawat Udara dengan
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1293
Nomor PM 77 Tahun Aplikasi Berbasis Teknologi Informasi (Sistem
2017 Online)
28 Peraturan Menteri Pengenaan Sanksi Administratif Terhadap Ditetapkan: 29 Agustus 2017
Perhubungan Pelanggaran Peraturan Perundang-Undangan Diundangkan: 4 September 2017
Republik Indonesia Di Bidang Penerbangan
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1212
Nomor PM 78 Tahun
2017
Mencabut: Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 30
Tahun 2015 tentang Pengenaan Sanksi Administratif Terhadap Pelanggaran
Peraturan Perundang-Undangan Di Bidang Penerbangan
No. Nama Peraturan Tentang Keterangan
29 Peraturan Menteri Kriteria dan Penyelenggaraan Kegiatan Ditetapkan: 29 Agustus 2017
Perhubungan Angkutan Udara Perintis dan Subsidi Diundangkan: 4 September 2017
Republik Indonesia Angkutan Udara Kargo
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1213
Nomor PM 79 Tahun
2017
Mencabut: Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 9
Tahun 2016 tentang Kriteria dan Penyelenggaraan Angkutan Udara Perintis
30 Peraturan Menteri Program Keamanan Penerbangan Nasional Ditetapkan: 5 September 2017
Perhubungan Diundangkan: 8 September 2017
Republik Indonesia
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1237
Nomor PM 80 Tahun
2017
Mencabut:
1. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 127 Tahun 2015 tentang Program
Keamanan Penerbangan Nasional;
2. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 90 Tahun
2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM
127 Tahun 2015 tentang Program Keamanan Penerbangan Nasional;
31 Peraturan Menteri Perubahan Atas Peraturan Menteri Ditetapkan: 6 September 2017
Perhubungan Perhubungan Nomor PM 94 Tahun 2015 Diundangkan: 20 September 2017
Republik Indonesia tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1294
Nomor PM 81 Tahun Sipil Bagian 91 (Civil Aviation Safety
2017 Regulations Part 91) tentang Pengoperasian
Pesawat Udara (General Operating And Flight Mencabut: Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 94
Rules) Tahun 2015 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 91 (Civil
Aviation Safety Regulations Part 91) Tentang Pengoperasian Pesawat
Udara (General Operating And Flight Rules)
32 Peraturan Menteri Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Ditetapkan: 13 September 2017
Perhubungan Bagian 139 (Civil Aviation Safety Regulation Diundangkan: 20 September 2017
Republik Indonesia Part 139) tentang Bandar Udara (Aerodrome)
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1295
Nomor PM 83 Tahun
2017
Mencabut: Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 55
Tahun 2015 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139 (Civil
Aviation Safety Regulations Part 139) Tentang Bandar Udara (Aerodrome)
No. Nama Peraturan Tentang Keterangan
33 Peraturan Menteri Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Ditetapkan:13 September 2017
Perhubungan Bagian 147 (Civil Aviation Safety Regulations Diundangkan: 4 Oktober 2017
Republik Indonesia Part 147) Organisasi Pusat Pelatihan
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1384
Nomor PM 84 Tahun Perawatan Pesawat Udara (Aircraft
2017 Maintenance Training Organization) Edisi 1
Amandemen 0 (Edition 1 Amendment 0) Mencabut: Lampiran V mengenai Civil Aviation Safety Regulations Part 147
Aircraft Maintenance Training Organizations dari Keputusan Menteri Perhubungan
dan Telekomunikasi Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Pesawat Udara,
Sertifikasi Personil Pesawat Udara, Pengoeprasian Pesawat Udara, Organisasi
Pendidikan dan Pelatihan serta Perawatan Pesawat Udara.
34 Peraturan Menteri Organisasi dan Tata Kerja Akademi Teknik Ditetapkan: 26 September 2017
Perhubungan dan Keselamatan Penerbangan Medan Diundangkan: 28 September 2017
Republik Indonesia
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1339
Nomor PM 86 Tahun
2017
Mencabut: Keputusan Menteri Perhubungan RI Nomor KM 71 Tahun 2002
tentang Organisasi dan Tata Kerja Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan
35 Peraturan Menteri Organisasi dan Tata Kerja Akademi Teknik Ditetapkan: 26 September 2017
Perhubungan dan Keselamatan Penerbangan Makassar Diundangkan: 28 September 2017
Republik Indonesia
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1340
Nomor PM 87 Tahun
2017
Mencabut: Keputusan Menteri Perhubungan RI Nomor KM 71 Tahun 2002
tentang Organisasi dan Tata Kerja Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan
36 Peraturan Menteri Organisasi dan Tata Kerja Balai Pendidikan Ditetapkan: 26 September 2017
Perhubungan dan Pelatihan Penerbangan Jayapura Diundangkan: 28 September 2017
Republik Indonesia
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1347
Nomor PM 94 Tahun
2017
Mencabut: Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 18
Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan
Penerbangan
No. Nama Peraturan Tentang Keterangan
37 Peraturan Menteri Organisasi dan Tata Kerja Balai Pendidikan Ditetapkan: 26 September 2017
Perhubungan dan Pelatihan Penerbang Banyuwangi Diundangkan: 28 September 2017
Republik Indonesia
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1348
Nomor PM 95 Tahun
2017
Mencabut: Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 123
Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan
Penerbang Banyuwangi
Mencabut:
1. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 74
Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan dan Pengusahaan Jasa
Pengurusan Transportasi;
2. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 78
Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
No. Nama Peraturan Tentang Keterangan
Perhubungan RI Nomor PM 74 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan
dan Pengusahaan Jasa Pengurusan Transportasi;
3. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 146
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri
Perhubungan RI Nomor PM 74 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan
dan Pengusahaan Jasa Pengurusan Transportasi;
4. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 12
Tahun 2016 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri
Perhubungan RI Nomor PM 74 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan
dan Pengusahaan Jasa Pengurusan Transportasi; dan
5. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 130
Tahun 2016 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Menteri
Perhubungan RI Nomor PM 74 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan
dan Pengusahaan Jasa Pengurusan Transportasi
7 Peraturan Menteri Pedoman Penyusunan Peta Proses Bisnis Dan Ditetapkan: 6 Juli 2017
Perhubungan Republik Standar Operasional Prosedur Di Lingkungan Diundangkan: 12 Juli 2017
Indonesia Nomor PM 50 Kementerian Perhubungan
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 948
Tahun 2017
Mencabut:
Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 61
Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional
Prosedur di Lingkungan Kementerian Perhubungan
8 Peraturan Menteri Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Ditetapkan: 11 Agustus 2017
Perhubungan Republik Kementerian Perhubungan Diundangkan: 16 Agustus 2017
Indonesia Nomor PM 70
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1138
Tahun 2017
Mencabut:
Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 68
Tahun 2012 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan
Kementerian Perhubungan
9 Peraturan Menteri Penyediaan Aksesibilitas Pada Pelayanan Jasa Ditetapkan: 2 Oktober 2017
Perhubungan Republik Transportasi Publik Bagi Pengguna Jasa Diundangkan: 4 Oktober 2017
Indonesia Nomor PM 98 Berkebutuhan Khusus
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1385
Tahun 2017
No. Nama Peraturan Tentang Keterangan
Mencabut:
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 71 Tahun 1999 tentang
Aksesibilitas bagi Penyandang Cacat dan Orang Sakit
10 Peraturan Menteri Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Ditetapkan:5 Oktober 2017
Perhubungan Republik Perhubungan Nomor 199 Tahun 2015 tentang Diundangkan:10 Oktober 2017
Indonesia Nomor PM 101 Penyesuaian Kelas Jabatan Di Lingkungan
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1406
Tahun 2017 Kementerian
Merubah:
1. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 199
Tahun 2015 tentangPenyesuaian Kelas Jabatan Di Lingkungan
Kementerian.
2. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 62
Tahun 2016 tentangPerubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor PM 199 Tahun 2015 tentang Penyesuaian Kelas Jabatan Di
Lingkungan Kementerian Perhubungan.
11 Peraturan Menteri Pedoman Penataan dan Evaluasi Organisasi Di Ditetapkan:16 Oktober 2017
Perhubungan Republik Lingkungan Kementerian Perhubungan Diundangkan:17 Oktober 2017
Indonesia Nomor PM 106
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1439
Tahun 2017
Mencabut:
Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 60
Tahun 2012 tentangPedoman Penataan Organisasi Di Lingkungan
Kementerian Perhubungan.
12 Peraturan Menteri Pedoman dan Proses Perencanaan Di Lingkungan Ditetapkan:21 November 2017
Perhubungan Republik Kementerian Perhubungan Diundangkan:28 November 2017
Indonesia Nomor PM 112
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1710
Tahun 2017
Mencabut:
Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 31
Tahun 2006 tentangPedoman dan Proses Perencanaan Di Lingkungan
Departemen Perhubungan.
No. Nama Peraturan Tentang Keterangan
13 Peraturan Menteri Tata Cara Pengangkatan Ke Dalam Jabatan Ditetapkan:15 Desember 2017
Perhubungan Republik Fungsional Bidang Perhubungan Melalui Diundangkan:27 Desember 2017
Indonesia Nomor PM 116 Penyesuaian/ Inpassing
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1890
Tahun 2017
14 Peraturan Menteri Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Ditetapkan:18 Desember 2017
Perhubungan Republik Perhubungan Nomor PM 189 Tahun 2015 tentang Diundangkan:27 Desember 2017
Indonesia Nomor PM 117 Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1891
Tahun 2017 Perhubungan
Merubah:
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 189 Tahun 2015 tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan;
1. Perubahan ke-1:Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 86
Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor PM 189 Tahun 2015 tentang Organisasi Dan
Tata Kerja Kementerian Perhubungan;
2. Perubahan ke-2:Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 44
Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor PM 189 Tahun 2015 tentang Organisasi Dan
Tata Kerja Kementerian Perhubungan;
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN RI TAHUN 2017 DI BIDANG PERHUBUNGAN UDARA YANG TELAH DITETAPKAN
No. Nama Peraturan Tentang Keterangan
1 Keputusan Menteri Pembentukan Kelompok Kerja Penyelesaian Corrective Ditetapkan: 12 Januari 2017
Perhubungan Republik Action Plan (CAP) ICAO UNIVERSAL SAFETY OVERSIGHT Berlaku pada tanggal ditetapkan dan berlaku surut sejak tanggal
Indonesia Nomor: KP 68 AUDIT PROGRAMME CONTINOUS MONITORING APPROACH 1 Juli 2016
Tahun 2017 (USOAP-CMA)
2 Keputusan Menteri Perubahan Nama Bandar Udara di Kabupaten Bone Ditetapkan:20 Januari 2017
Perhubungan Republik Provinsi Sulawesi Selatan menjadi Bandar Udara Arung
Indonesia Nomor: KP Palakka
101 Tahun 2017
3 Keputusan Menteri Rencana Induk Bandar Udara Rar Gwamar-Dobo Di Ditetapkan: 27 April 2017
Perhubungan Republik Kabupaten Kepulauan Aru Maluku
Indonesia Nomor: KP
441 Tahun 2017
No. Nama Peraturan Tentang Keterangan
4 Keputusan Menteri Izin Mengangkut Penumpang Umum dan Barang Mission Ditetapkan: 8 Mei 2017
Perhubungan Republik Aviation Fellowship (MAF)
Indonesia Nomor: KP
Surat Keputusan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan
467 Tahun 2017
dari Surat Izin Kegiatan Angutan Udara Bukan Niaga Mission
Aviation Fellowship (MAF) Nomor: SKEP/310/XII/1999tanggal 2
Desember 1999.
5 Keputusan Menteri Rencana Induk Bandar Udara Sultan Muhammad Ditetapkan: 19 Juni 2017
Perhubungan Republik Kaharuddin di Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa
Indonesia Nomor: KP Tenggara Barat
585 Tahun 2017
6 Keputusan Menteri Perubahan Atas Keputusan Menteri Perhubungan Nomor Ditetapkan: 17 Juli 2017
Perhubungan Republik KP 68 Tahun 2017 tentang Pembentukan Kelompok Kerja
Indonesia Nomor: KP Peyelesaian Corrective Action Plan (CAP) ICAO Universal
Merubah Keseluruhan Susunan Keanggotaan pada Lampiran:
652 Tahun 2017 Safety Oversight Audit Programme Continous Monitoring
Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor: KP
Approach (USOAP-CMA)
68 Tahun 2017 tentang Pembentukan Kelompok Kerja
Penyelesaian Corrective Action Plan (CAP) ICAO UNIVERSAL
SAFETY OVERSIGHT AUDIT PROGRAMME CONTINOUS
MONITORING APPROACH (USOAP-CMA)
7 Keputusan Menteri Rencana Induk Bandar Udara Mindiptana Kabupaten Ditetapkan: 19 Juli 2017
Perhubungan Republik Boven Digoel Provinsi Papua
Indonesia Nomor: KP
660 Tahun 2017
8 Keputusan Menteri Penetapan Nama Bandar Udara Samarinda Baru Di Ditetapkan: 27 Juli 2017
Perhubungan Republik Provinsi Kalimantan Timur Menjadi Bandar Udara Aji
Indonesia Nomor: KP Pangeran Tumenggung Pranoto
676 Tahun 2017
9 Keputusan Menteri Tim Percepatan Pengundangan dan Penerjemahan Ditetapkan: 2017
Perhubungan Republik Peraturan Perundang-Undangan Tindak Lanjut Temuan
Indonesia Nomor: KP ICAO USOAP
790 Tahun 2017
10 Keputusan Menteri Penetapan Bandar Udara Silangit di Kabupaten Tapanuli Ditetapkan: 8 September 2017
Perhubungan Republik Utara, Provinsi Sumatera Utara sebagai Bandar Udara
Indonesia Nomor: KP Internasional
821 Tahun 2017
No. Nama Peraturan Tentang Keterangan
11 Keputusan Menteri Perubahan Nama Bandar Udara Blimbingsari Diubah Ditetapkan: 13 September 2017
Perhubungan Nomor: KP Menjadi Bandar Udara Banyuwang Di Kabupaten
830 Tahun 2017 Banyuwangi Provinsi Jawa Timur
12 Keputusan Menteri Penetapan Nama Bandar Udara Langgur Di Kabupaten Ditetapkan: 13 September 2017
Perhubungan Republik Maluku Tenggara Menjadi Bandar Udara Karel
Indonesia Nomor: KP Sadsuitubun
833 Tahun 2017
13 Keputusan Menteri Rencana Induk Bandar Udara Bomakia Kabupaten Boven Ditetapkan: 22 September 2017
Perhubungan Republik Digoel Provinsi Papua
Indonesia Nomor: KP
854 Tahun 2017
8 Surat-Edaran Nomor: SE. 23 Tahun Peningkatan Keselamatan Penyelenggaraan Transportasi dan Persiapan Ditetapkan: 15 Juni 2017
2017 Angkutan Lebaran Tahun 2017 (1438 H)
9 Surat-Edaran Nomor: SE. 25 Tahun Pelaksanaan Tugas Operasional/Monitoring Angkutan Lebaran Tahun 2017 Ditetapkan: 19 Juni 2017
2017
10 Surat-Edaran Nomor: SE. 30 Tahun Program Pengendalian Gratifikasi Di Lingkungan Kementerian Perhubungan Ditetapkan: 2 Oktober 2017
2017
11 Surat-Edaran Nomor: SE. 31 Tahun Tindak Lanjut Arahan Presiden Republik Indonesia Pada Sidang Kabinet Ditetapkan: 12 Oktober 2017
2017 Paripurna Tanggal 29 Agustus 2017 Tentang Percepatan Pemerataan
Pembangunan
12 Surat-Edaran Nomor: SE. 32 Tahun Percepatan Penyerapan Anggaran Tahun 2018 Ditetapkan:7 November 2017
2017
13 Surat-Edaran Nomor: SE. 34 Tahun Monitoring Angkutan Natal Tahun 2017 Dan Tahun Baru 2018 Ditetapkan:14 Desember 2017
2017
14 Surat-Edaran Nomor: SE. 37 Tahun Peningkatan Keselamatan Penyelenggaraan Transportasi Dan Persiapan Ditetapkan:21 Desember 2017
No. Nama Peraturan Tentang Keterangan
2017 Pelaksanan Angkutan Natal Tahun 2017 Dan Tahun Baru 2018
15 Surat-Edaran Nomor: SE. 38 Tahun Persiapan Menghadapi Natal Tahun 2017 dan Tahun Baru 2018 Ditetapkan:21 Desember 2017
2017
PERATURAN DIRJEN PERHUBUNGAN UDARA TAHUN 2017 DIBIDANG PERHUBUNGAN UDARA YANG TELAH DITETAPKAN
4 Peraturan Direktur Apron Management Service Ditetapkan: 9 Februari 2017 DIREKTORAT BANDAR
Jenderal Perhubungan UDARA DAN NAVIGASI
Udara Nomor: KP 038 PENERBANGAN
Tahun 2017
5 Peraturan Direktur Peraturan Keselamatan Penerbangan Ditetapkan: 14 Februari 2017 DIREKTORAT BANDAR
Jenderal Perhubungan Sipil Bagian 139-11 (Advisory Circular Mencabut: UDARA
Udara Nomor: KP 041 CASR Part 139-11), Lisensi dan/atau 1. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Tahun 2017 Rating Personel Bandar Udara Nomor : KP 21 Tahun 2015 tentang Pedoman
Teknis Operasional Peraturan Keselamatan
No. Nama Peraturan Tentang Keterangan DIREKTORAT
Penerbangan Sipil Bagian 139–11 (Advisory
Circular CASR Part 139-11), Lisensi Personel
Bandar Udara
Ditetapkan: 26 Januari 2015
9 Peraturan Direktur Pedoman Penyusunan Program Ditetapkan: 04 Mei 2017 DIREKTORAT KEAMANAN
Jenderal Perhubungan Pengawasan dan Investigasi Keamanan PENERBANGAN
Udara Nomor: KP 120 Penerbangan Internal
Tahun 2017
No. Nama Peraturan Tentang Keterangan DIREKTORAT
10 Peraturan Direktur Program dan Tata Cara Pengawasan dan Ditetapkan: 05 Mei 2017 DIREKTORAT KEAMANAN
Jenderal Perhubungan Investigasi Keselamatan Pengangkutan Mencabut: Peraturan Direktur Jenderal PENERBANGAN
Udara Nomor: KP 128 Barang Berbahaya dengan Pesawat Udara Perhubungan Udara Nomor 573 Tahun 2015
Tahun 2017 tentang Petunjuk Teknis Tata Cara Pengawasan
Pengangkutan Barang Berrbahaya dengan Pesawat
Udara
Ditetapkan: 29 September 2015
11 Peraturan Direktur Petunjuk Teknis Pengawasan dan Ditetapkan: 05 Mei 2017 DIREKTORAT KEAMANAN
Jenderal Perhubungan Investigasi Keamanan Penerbangan PENERBANGAN
Udara Nomor: KP 129
Mencabut: Peraturan Direktur Jenderal
Tahun 2017
Perhubungan Udara Nomor KP 506 Tahun 2015
tentang Petunjuk Teknis Pengawasan Keamanan
Penerbangan
Ditetapkan: 04 Agustus 2015
12 Peraturan Direktur Petunjuk Teknis Pendistribusian, Ditetapkan: 20 Juni 2017
Jenderal Perhubungan Pemberian Tanggapan Dan Pemantauan Mencabut:
Udara Nomor: KP 158 ICAO State Letter
a. ketentuan yang terkait dengan Pendistribusian,
Tahun 2017
Pemberian Tanggapan dan Pemantauan ICAO
State Letter yang tercantum dalam Peraturan
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor
KP 10 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis
Tata Cara Tetap Penyusunan Peraturan
Perundang-Undangan di Lingkungan Direktorat
Jenderal Perhubungan Udara;dan
b. Peraturan Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara Nomor KP 141 Tahun 2015 tentang
Penetapan Personel Penanggung Jawab ICAO
State Letter dan Prosedur Manajemen
Pendistribusian ICAO State Letter di
Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara;
13 Peraturan Direktur Perubahan atas Peraturan Direktur Ditetapkan: 5 Juli 2017
Jenderal Perhubungan Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP
Udara Nomor: KP 162 564 Tahun 2015 tentang Protokol
Merubah: Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan
(Checklist) Pengawasan pada Pelayanan
No. Nama Peraturan Tentang Keterangan DIREKTORAT
Tahun 2017 NavigasI penerbangan Udara Nomor KP 564 Tahun 2015 tentang Protokol
(Checklist) Pengawasan pada Pelayanan NavigasI
penerbangan
14 Peraturan Direktur Petunjuk Teknis Peraturan Keselamatan Ditetapkan: 17 Juli 2017 DIREKTORAT
Jenderal Perhubungan Penerbangan Sipil Bagian 21-02 (Staff Mencabut: Peraturan Direktur Jenderal KELAIKUDARAAN DAN
Udara Nomor: KP 171 Instruction CASR 21-02) tentang Sertifikat Perhubungan Udara Nomor KP 275 Tahun 2015 PENGOPERASIAN PESAWAT
Tahun 2017 Kelaiudaraan untuk Pesawat Udara dan tentang Petunjuk Teknis Peraturan Keselamatan UDARA
Persetujuan yang Berkaitan Penerbangan Sipil Bagian 21-02 (Staff Instruction
(Airworthiness Certification of Aircraft and CASR 21-02) tentang Sertifikat Kelaikudaraan untuk
Related Products) Pesawat Udara dan Persetujuan yang Berkaitan
(Airworthiness Certification of Aircraft and Related
Products)
Ditetapkan: 8 April 2015
15 Peraturan Direktur Petunjuk Teknis Pengawasan Rencana Ditetapkan: 18 Juli 2017 DIREKTORAT KEAMANAN
Jenderal Perhubungan Penanggulangan Keadaan Darurat PENERBANGAN
Udara Nomor: KP 172 Bandar Udara (Airport Emergency Plan)
Tahun 2017 dan Pertolongann Kecelakaan
Penerbangan dan Pemadam Kebakaran
(PKP-PK)
16 Peraturan Direktur Petunjuk Teknis Penatausahaan Ditetapkan: 18 Juli 2017
Jenderal Perhubungan Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Mencabut: Peraturan Direktur Jenderal
Udara Nomor: KP 173 Berlaku Pada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Nomor: KP 572 Tahun 2011
Tahun 2017 Perhubungan Udara tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penerimaan,
Penyetoran, Penggunaan dan Pelaopran Penerimaan
Negara Bukan Pajak
17 Peraturan Direktur Peraturan Keselamatan Penerbangan Ditetapkan: 17 Juli 2017 DIREKTORAT
Jenderal Perhubungan Sipil Bagian 21-01 (Staff Instruction CASR Mencabut: Peraturan Direktur Jenderal KELAIKUDARAAN DAN
Udara Nomor: KP 174 Part 21-01) Prosedur untuk Sertifikasi Perhubungan Udara Nomor: KP 64 Tahun 2016 PENGOPERASIAN PESAWAT
Tahun 2017 Tipe (Type Certification Procedures) tentang Petunjuk Teknis Peraturan Keselamatan UDARA
Penerbangan Sipil Bagian 21-01 (Staff Instruction
CASR Part 21-01) Prosedur untuk Sertifikat Tipe
(Type Certification Procedures)
Ditetapkan: 26 Februari 2016
18 Peraturan Direktur Perubahan Atas Peraturan Direktur Ditetapkan: 3 Agustus 2017 DIREKTORAT NAVIGASI
No. Nama Peraturan Tentang Keterangan DIREKTORAT
Jenderal Perhubungan Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP Merubah: Peraturan Menteri Perhubungan Udara PENERBANGAN
Udara Nomor: KP 180 650 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Nomor: KP 650 Tahun 2015 tentang Petunjuk
Tahun 2017 Peraturan Keselamatan Penerbangan Teknis Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil
Sipil Bagian 69-01 (Staff Instruction Part Bagian 69-01 (Staff Instruction Part 69-01) Pengujian
69-01) Pengujian Lisensi dan Rating Lisensi dan Rating Personel Pemandu Lalu Lintas
Personel Pemandu Lalu Lintas Penerbangan
Penerbangan
19 Peraturan Direktur Petunjuk Teknis Pelaksanaan Ditetapkan: 3 Agustus 2017
Jenderal Perhubungan Pengawasan Oleh Inspektur Navigasi Mencabut: Peraturan Direktur Jenderal
Udara Nomor: KP 182 Penerbangan Perhubungan Udara Nomor : KP 429 Tahun 2015
Tahun 2017 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengawasan
Inspektur Navigasi Penerbangan
20 Peraturan Direktur Pedoman Teknis Operasional Peraturan Ditetapkan: 3 Agustus 2017 DIREKTORAT BANDAR
Jenderal Perhubungan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian Mencabut: Peraturan Direktur Jenderal UDARA
Udara Nomor: KP 197 139-08, Buku Pedoman Pengoperasian Perhubungan Udara Nomor: KP 577 Tahun 2015
Tahun 2017 Bandar Udara (Advisory Circular 139-08) tentang Pedoman Teknis Operasional Peraturan
Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139-08,
Buku Pedoman Pengoperasian Bandar Udara
(Advisory Circular 139-08)
21 Peraturan Direktur Perencanaan Sumber Daya Manusia Pada Ditetapkan: 18 Agustus 2017
Jenderal Perhubungan Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Udara Nomor: KP 198
Tahun 2017
22 Peraturan Direktur Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Ditetapkan: 18 Agustus 2017
Jenderal Perhubungan Pengaturan, Pengendalian dan Keterangan:
Udara Nomor: KP 199 Pengawasan di Lingkungan Direktorat
Pada saat Peraturan ini mulai berlaku, seluruh
Tahun 2017 Jenderal Perhubungan Udara
peraturan pelaksana
Dari:
1. Peraturan Menteri nomor PM 189 tahun
2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Perhubungan sebagaimana
diubah dengan Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor PM 44 Tahun 2017; dan
2. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM
41 tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata
No. Nama Peraturan Tentang Keterangan DIREKTORAT
Kerja Kantor Otoritas Bandar Udara.
Dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak
bertentangan dan/atau belum diubah atau diganti
dengan peraturan baru berdasarkan Peraturan
ini.
Mencabut: Peraturan Direktur Jenderal
Perhubungan Udara Nomor 63 Tahun 2016
tentang Uraian Kegiatan Organisasi di Lingkungan
Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian
Pesawat Udara
23 Peraturan Direktur Perencanaan Sumber Daya Manusia Pada Ditetapkan: 18 Agustus 2017
Jenderal Perhubungan Jabatan Fungsional Umum di
Udara Nomor: KP 200 Lingkungan Direkotrat Jenderal
Tahun 2017 Perhubungan Udara
24 Peraturan Direktur Petunjuk Teknis Peraturan Keselamatan Ditetapkan: 23 Agustus 2017 DIREKTORAT BANDAR
Jenderal Perhubungan Penerbangan Sipil Bagian 139-10 (Staff UDARA
Udara Nomor: KP 212 Instruction 139-10) tentang Prosedur
Tahun 2017 Pengawasan Program Pemeliharaan
Konstruksi Perkerasan Bandar Udara
(Pavement Management System)
25 Peraturan Direktur Peraturan Keselamatan Penerbangan Ditetapkan: 22 Agustus 2017
Jenderal Perhubungan Sipil Bagian 8900-5.14 (Staff Instruction
Udara Nomor: KP 214 Part 8900-5.14) tentang Pengujian
Catatan:
Tahun 2017 Kecakapan Bahasa Inggris (English
Language Proficiency Testing) Pasal 2: Sertifikat Kecakapan Bahasa Inggris
(English Proficiency Test) yang diterbitkan sebelum
peraturan ini berlaku akan dilakukan evaluasi ulang
(re-assessment) paling lambat 3 (tiga) tahun sejak
ditetapkannya peraturan ini
26 Peraturan Direktur Petunjuk Teknis Peraturan Keselamatan Ditetapkan: 23 Agustus 2017 DIREKTORAT
Jenderal Perhubungan Penerbangan Sipil Bagian 8900-3.324 Mencabut: KELAIKUDARAAN DAN
Udara Nomor: KP 215 (Staff Instruction 8900-3.324) tentang PENGOPERASIAN PESAWAT
a. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Tahun 2017 Prosedur Persetujuan dan Inspeksi UDARA
Nomor KP 125 Tahun 2016 tentang Petunjuk
terhadap Manual Pengoperasian PEsawat
Teknis Bagian 8900-3.324 (Staff Instruction 8900-
Udara (Approval and Inspection of
3.324) Prosedur Persetujuan Dan Inspeksi
Operation Manual)
No. Nama Peraturan Tentang Keterangan DIREKTORAT
Terhadap Manual Pengoperasian Pesawat Udara
(Approval And Inspection Of Operation Manual);
dan
b. Volume 3 Chapter 3 Lampiran Peraturan
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor
SKEP/45/III/2010 tentang Staff Instruction 8400-
Flight Operations Inspector's Handbook.
27 Peraturan Direktur Pedoman Teknis Operasional Peraturan Ditetapkan: 23 Agustus 2017 DIREKTORAT BANDAR
Jenderal Perhubungan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian Mencabut: Peraturan Direktur Jenderal UDARA
Udara Nomor: KP 216 139-05, Sertifikasi dan Registrasi Bandar Perhubungan Udara Nomor: KP 575 Tahun 2015
Tahun 2017 Udara (Advisory Circular 139-05) tentang Pedoman Teknis Operasional Peraturan
Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139-05,
Sertifikasi dan Registrasi Bandar Udara (Advisory
Circular 139-05)
28 Peraturan Direktur Perubahan Atas Peraturan Direktur Ditetapkan: 25 Agustus 2017
Jenderal Perhubungan Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP Merubah: Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan
Udara Nomor: KP 218 287 Tahun 2015 Tentang Pedoman Udara Nomor KP 287 Tahun 2015 Tentang Pedoman
Tahun 2017 Teknis Operasional Bagian 69-01 Teknis Operasional Bagian 69-01 (ADVISORY
(Advisory Circular Part 69-01) tentang Circular Part 69-01) tentang Lisensi, Rating,
Lisensi, Rating, Pelatihan Dan Kecakapan Pelatihan Dan Kecakapan Personel Pemandu Lalu
Personel Pemandu Lalu Lintas Lintas Penerbangan
Penerbangan
29 Peraturan Direktur Petunjuk Teknis (Staff Instruction) Sistem Ditetapkan: 26 Agustus 2017 DIREKTORAT KEAMANAN
Jenderal Perhubungan Pelatihan Inspektur Keamanan PENERBANGAN
Udara Nomor: KP 219 Penerbangan
Tahun 2017
30 Peraturan Direktur Petunjuk Teknis Peraturan Keselamatan Ditetapkan: 28 Agustus 2017
Jenderal Perhubungan Penerbangan Sipil Bagian 139-01,
Udara Nomor: KP 220 Sertifikasi dan Registrasi serta
Mencabut:Peraturan Direktur Jenderal
Tahun 2017 Pengawasan Keselamatan Operasi Bandar
Perhubungan Udara Nomor: KP 580 Tahun 2015
Udara (Staff Instruction 139-01)
tentang Petunjuk Teknis Peraturan Keselamatan
Penerbangan Sipil Bagian 139-01, Sertifikasi dan
Registrasi serta Pengawasan Keselamatan Operasi
Bandar Udara (Staff Instruction 139-01)
No. Nama Peraturan Tentang Keterangan DIREKTORAT
31 Peraturan Direktur Indikator Kinerja Keselamatan (Safety Ditetapkan: 30 Agustus 2017
Jenderal Perhubungan Performance Indicator (SPI)) untuk
Udara Nomor: KP 222 Penyelenggara Bandar Udara Dan
Tahun 2017 Penyelenggara Pelayanan Navigasi
Penerbangan Dan Tata Cara Perhitungan
Tingkat Kinerja Keselamatan Yang Dapat
Diterima (Acceptable Level of Safety
Performance (ALoSP)) untuk Penyedia
Jasa Penerbangan
32 Peraturan Direktur Petunjuk Teknis PEraturan KEselamatan Ditetapkan: 25 Agustus 2017 DIREKTORAT
Jenderal Perhubungan Penerbangan Sipil Bagian 8900-4.10 KELAIKUDARAAN DAN
Udara Nomor: KP 223 (Staff Instruction 8900-4.10) tentang PENGOPERASIAN PESAWAT
Mencabut: Peraturan Direktur Jenderal
Tahun 2017 Penerbitan dan Pengawasan untuk UDARA
Perhubungan Udara Nomor : KP 274 Tahun 2015
Otorisasi Reduced Vertical Separation
tentang Petunjuk Teknis Peraturan Keselamatan
Minimum (RVSM) (Issuance and
Penerbangan Sipil Bagian 8900-4.10 tentang
Surveillance for Reduced Vertical
Penerbitan Dan Pengawasan Untuk Otorisasi
Separation Minimum (RCVM)
RVSM(SI 8900-4.10 Issuance And Surveillance For
Authorizations)
Reduced Vertical Separation Minimums
Authorizations)
33 Peraturan Direktur Perencanaan Sumber Daya Manusia pada Ditetapkan: 30 Agustus 2017 KEPEGAWAIAN
Jenderal Perhubungan Jabatan Fungsional Umum di
Udara Nomor: KP 224 Lingkungan Kantor Otoritas Bandar
Catatan Pasal 31:
Tahun 2017 Udara
Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
melakukan
Evaluasi terhadap peraturan ini setiap 2 (dua) tahun
sekali.
34 Peraturan Direktur Perubahan atas Peraturan Direktur Ditetapkan: 5 September 2017
Jenderal Perhubungan Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP
Udara Nomor: KP 229 606 Tahun 2015 tentang Perencanaan
Merubah: Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan
Tahun 2017 Sumber Daya Manusia Inspektur
Udara Nomor KP 606 Tahun 2015 tentang
Penerbangan di Lingkungan Direktorat
Perencanaan Sumber Daya Manusia Inspektur
Jenderal Perhubungan Udara
Penerbangan di Lingkungan Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara
No. Nama Peraturan Tentang Keterangan DIREKTORAT
35 Peraturan Direktur Perubahan Atas Peraturan Direktur Ditetapkan: 12 September 2017
Jenderal Perhubungan Jenderal Perhubungan Udara Nomor Kp
Udara Nomor: KP 234 283 Tahun 2016 Tentang Petunjuk
Merubah: Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan
Tahun 2017 Teknis (Staff Instruction) Inspector
Udara Nomor Kp 283 Tahun 2016 Tentang Petunjuk
Training System (ITS) Inspektur Navigasi
Teknis (Staff Instruction) Inspector Training System
Penerbangan
(ITS) Inspektur Navigasi Penerbangan
36 Peraturan Direktur Petunjuk Teknis Peraturan Keselamatan Ditetapkan: 18 september 2017 DIREKTORAT NAVIGASI
Jenderal Perhubungan Penerbangan Sipil Bagian 175-02 (Staff PENERBANGAN
Udara Nomor: KP 235 Instruction Part 175-02) Pemberian
Tahun 2017 Persetujuan Penyelenggaraan Pelayanan
Informasi Aeronautika.
37 Peraturan Direktur Petunjuk Teknis Bagian 8900-2.13 Ditetapkan: 18 September 2017 DIREKTORAT
Jenderal Perhubungan (Staff Instruction 8900-2.13) Prosedur KELAIKUDARAAN DAN
Udara Nomor: KP 236 Sertifikasi Dan Pengakuan Organisasi PENGOPERASIAN PESAWAT
Mencabut: Peraturan Direktur Jenderal
Tahun 2017 Perawatan Pesawat Udara Di Luar UDARA
Perhubungan Udara Nomor KP 464 Tahun 2013
Negeri (Certification or Recognition For
tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan
Foreign Approved Maintenance
Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 8900-2.13
Organization (AMO))
(Staff Instruction) tentang Prosedur Sertifikasi,
Perpanjangan, Penambahan untuk Organisasi
Perawatan Pesawat Udara Luar Negeri
(Certification, Renewal, And Amendment For
Foreign AMO)
38 Peraturan Direktur Sertifikasi Instruktur Keamanan Ditetapkan: 22 September 2017 DIREKTORAT KEAMANAN
Jenderal Perhubungan Penerbangan PENERBANGAN
Udara Nomor: KP 237
Tahun 2017
39 Peraturan Direktur Pedoman Teknis Manajemen Resiko Ditetapkan: 22 September 2017 DIREKTORAT KEAMANAN
Jenderal Perhubungan (Risk Management) Keamanan PENERBANGAN
Udara Nomor: KP 238 Penerbangan
Tahun 2017
No. Nama Peraturan Tentang Keterangan DIREKTORAT
40 Peraturan Direktur Pedoman Penyusunan dan Tata Cara Ditetapkan: 22 September 2017 DIREKTORAT KEAMANAN
Jenderal Perhubungan Pengesahan Program Keamanan PENERBANGAN
Udara Nomor: KP 240 Penerbangan
Tahun 2017
41 Peraturan Direktur Petunjuk Teknis Peraturan Keselamtan Ditetapkan: 22 September 2017 DIREKTORAT
Jenderal Perhubungan Penerbangan Sipil Bagian 19-01 (Staff KELAIKUDARAAN DAN
Udara Nomor: KP 241 Instruction 19-01) Sistem Pelaporan PENGOPERASIAN PESAWAT
Tahun 2017 Kejadian Wajib (Mandaratory Occurrence UDARA
Reporting System)
Peraturan Direktur Petunjuk Teknis Peraturan Keselamatan Ditetapkan: 22 september 2017 DIREKTORAT
42 Jenderal Perhubungan Penerbangan Sipil Bagian 19-02 (Staff KELAIKUDARAAN DAN
Udara Nomor: KP 242 Instruction 19-02) Sistem Pelaporan PENGOPERASIAN PESAWAT
Tahun 2017 Sukarela Voluntary Reporting System UDARA
(VRS)
43 Peraturan Direktur Pedoman Teknis Operasional Peraturan Ditetapkan: 22 september 2017 DIREKTORAT
Jenderal Perhubungan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian KELAIKUDARAAN DAN
Udara Nomor: KP 243 19-02 (Advisory Circural 19-02) Sistem PENGOPERASIAN PESAWAT
Tahun 2017 Pelaporan Sukarela ( Voluntary Reporting UDARA
System (VRS))
44 Peraturan Direktur Petunjuk Teknis Peraturan Keselamatan Ditetapkan: 22 September 2017 DIREKTORAT
Jenderal Perhubungan Penerbangan Sipil Bagian 8900-5.2 (Staff KELAIKUDARAAN DAN
Udara Nomor: KP 244 Instruction 8900-5.2) tentang Prosedur PENGOPERASIAN PESAWAT
Tahun 2017 Sertifikasi Personel Dan Tugas Dan UDARA
Tanggung Jawab Inspektur Operasi
Penerbangan (Personnel Licensing
Procedures And Flight Operations
Inspector Tasks And Responsibilities)
45 Peraturan Direktur Pedoman Teknis Operasional Peraturan Ditetapkan: 22 September 2017 DIREKTORAT
Jenderal Perhubungan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian KELAIKUDARAAN DAN
Udara Nomor: KP 245 19-01 (Advisory Circular 19-01) Sistem PENGOPERASIAN PESAWAT
Tahun 2017 Pelaporan Kejadian Wajib UDARA
(Mandatory Occurrence Reporting System)
No. Nama Peraturan Tentang Keterangan DIREKTORAT
46 Peraturan Direktur Perubahan Atas Peraturan Direktur Ditetapkan: 22 September 2017 SEMUA DIREKTORAT
Jenderal Perhubungan Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP
Udara Nomor: KP 246 272 Tahun 2015 Tentang Tanda
Merubah: Nomor KP 272 Tahun 2015 Tentang
Tahun 2017 Pengenal Inspektur Penerbangan
Tanda Pengenal Inspektur Penerbangan
47 Peraturan Direktur Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Ditetapkan: 22 September 2017 DIREKTORAT
Jenderal Perhubungan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian KELAIKUDARAAN DAN
Udara Nomor: KP 248 65-01 (Staff Instruction Part 65-01) PENGOPERASIAN PESAWAT
Tahun 2017 tentang Prosedur Pemberian Sertifikasi UDARA
Kecakapan Personel Ahli Perawatan
Pesawat Udara (I)
48 Peraturan Direktur Petunjuk Teknis Peraturan Keselamatan Ditetapkan: 22 September 2017 DIREKTORAT
Jenderal Perhubungan Penerbangan Sipil Bagian 143-01 (Staff KELAIKUDARAAN DAN
Udara Nomor: KP 249 Instruction Casr Part 143- 01) Sertifikasi PENGOPERASIAN PESAWAT
Tahun 2017 Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan UDARA
Bidang Pelayanan Lalu Lintas
Penerbangan
49 Peraturan Direktur Amatan Penerbangan Sipil Bagian 67-01 Ditetapkan: 25 September 2017 DIREKTORAT
Jenderal Perhubungan (Staff Instruction Part 67-01) Subbagian KELAIKUDARAAN DAN
Udara Nomor: KP 250 tentang Prosedur Pemeriksaan Kesehatan PENGOPERASIAN PESAWAT
Tahun 2017 Penerbangan (Aviation Medical UDARA
Examinationprocedur)
50 Peraturan Direktur Formulir Petunjuk Teknis-01 Balai Ditetapkan: 25 September 2017 DIREKTORAT
Jenderal Perhubungan Kesehatan Penerbangan (Staff Instruction Mencabut: KELAIKUDARAAN DAN
Udara Nomor: KP 251 (SI)) Form-01 Aviation Medical Center PENGOPERASIAN PESAWAT
1. Bab IV: Human Resources Development For
Tahun 2017 (AMC)) UDARA
Aviation Medical Inspector pada Lampiran
Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Nomor: KP 620 Tahun 2015 tentang Petunjuk
Teknis HRD-01.1 (Staff Instruction HRD-01.1)
Pengembangan Sumber Daya Manusia Personel
Direktorat Kelaikudaraan Dan Pengoperasian
Pesawat Udara;
2. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Nomor: KP 572 Tahun 2015 Petunjuk
Pelaksanaan Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor PM 8 Tahun 2015 Tentang Peraturan
No. Nama Peraturan Tentang Keterangan DIREKTORAT
Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 67 (Civil
Aviation Safety Regulation Part 67) Tentang
Standar Kesehatan Dan Sertifikasi Personel
Penerbangan.
51 Peraturan Direktur Peraturan Keselamatan Penerbangan Ditetapkan: 25 September 2017 DIREKTORAT
Jenderal Perhubungan Sipil Bagian 8900-6.2 (Staff Instruction Mencabut: KELAIKUDARAAN DAN
Udara Nomor: KP 252 Part 8900-6.2) Tentang Pemerikasaan PENGOPERASIAN PESAWAT
1. Volume 3 Chapter 3 Lampiran Peraturan
Tahun 2017 Ramp (Ramp Inspection) UDARA
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor :
SKEP/44/III/2010 tentang Staff instruction
8300 (SI 8300) Airworthiness Inspector's
Handbook; dan
66 Peraturan Direktur Petujuk Teknis Bagian 8900-3.181 (Staff Ditetapkan: 11 Oktober 2017 Peraturan Direktur Jenderal
Jenderal Perhubungan Instruction 8900-3.181) Authorization, Perhubungan Udara Nomor
Udara Nomor: KP Conditions and Limitations (ACL) : KP 293 Tahun 2017
293 Tahun 2017
67 Peraturan Direktur Petunjuk Teknis Peraturan Keselamatan Ditetapkan: 11 Oktober 2017 Peraturan Direktur Jenderal
Jenderal Perhubungan Penerbangan Sipil Bagian 8900-6.1 (Staff Perhubungan Udara Nomor
Udara Nomor: KP Instruction Part 8900-6.1) tentang : KP 293 Tahun 2017
294 Tahun 2017 Pemeriksaan Pesawat Udara (Aircraft
Inspection)
KEPUTUSAN DIRJEN PERHUBUNGAN UDARA TAHUN 2017 DIBIDANG PERHUBUNGAN UDARA YANG TELAH DITETAPKAN
No. Nama Peraturan Tentang Keterangan DIREKTORAT
1 Keputusan Direktur Penghapusan Barang Milik Negara Pada Kantor Unit Ditetapkan: 23 Januari 2017 BAGIAN KEUANGAN
Jenderal Perhubungan Penyelenggara Bandar Udara Kelas III Sultan
Udara Nomor: KP 015 Muhammad Kaharuddin-Sumbawa Besar Dengan
Tahun 2017 Tindak Lanjut Pemindahtanganan
2 Keputusan Direktur Susunan Keanggotaan Komite Fasilitasi (FAL) Ditetapkan: 26 Januari 2017 DIREKTORAT
Jenderal Perhubungan Bandar Udara Internasional Frans Kaisiepo-Biak Mencabut: Keputusan Direktur Jenderal ANGKUTAN UDARA
Udara Nomor: KP. 019 Tahun 2017-2020 Perhubungan Udara Nomor: KP. 11 Tahun 2013
Tahun 2017 tentang Susunan Keanggotaan Komite Fasilitasi
(FAL) Bandar Udara Frans Kaisiepo-Biak Tahun
2013-2016
3 Keputusan Direktur Komite Fasilitasi (FAL) Bandar Udara Kelas I Mopah- Ditetapkan: 26 Januari 2017 DIREKTORAT BANDAR
Jenderal Perhubungan Merauke Tahun 2017-2020 UDARA
Udara Nomor: KP 20
Tahun 2017
No. Nama Peraturan Tentang Keterangan DIREKTORAT
4 Keputusan Direktur Komite Fasilitasi (FAL) Bandar Udara Kelas I Ditetapkan: 26 Januari 2017 DIREKTORAT
Jenderal Perhubungan UtamaSentani-JayapuraTahun 2016-2019 ANGKUTAN UDARA
Udara Nomor: KP 021
Tahun 2017
5 Keputusan Direktur Tim Pelaksanaan Aplikasi Online Sistem Informasi Ditetapkan: 31 Januari 2017 DIREKTORAT
Jenderal Perhubungan Sertifikasi Stasiun Penerbangan di Pesawat Udara NAVIGASI
Udara Nomor: KP 030 (Aircraft Aeronautical Station Licence) PENERBANGAN
Tahun 2017
6 Keputusan Direktur Penetapan Inspektur Navigasi Penerbangan Tahun Ditetapkan: 16 Februari 2017 DIREKTORAT
Jenderal Perhubungan 2017 NAVIGASI
Udara Nomor: KP 042 PENERBANGAN
Tahun 2017
7 Keputusan Direktur Komite Fasilitasi (FAL) Bandar Udara Internasional Ditetapkan: 22 Februari 2017 DIREKTORAT
Jenderal Perhubungan Lombok Tahun 2017-2020 ANGKUTAN UDARA
Udara Nomor: KP 048
Tahun 2017
8 Keputusan Direktur Perubahan Atas Keputusan Direktur Jenderal Ditetapkan: 22 Februari 2017 DIREKTORAT
Jenderal Perhubungan Perhubungan Udara Nomor: 4524 Tahun 2016 Mengubah: Lampiran Keputusan Direktur ANGKUTAN UDARA
Udara Nomor: KP 049 tentang Komite Fasilitasi (FAL) Bandar Udara Jenderal Perhubungan Udara Nomor: 4524
Tahun 2017 Internasional Sam Ratulangi-Manado Tahun 2016- Tahun 2016 tentang Komite Fasilitasi (FAL)
2019 Bandar Udara Sam Ratulangi-Manado Tahun
2016-2019
9 Keputusan Direktur Tim Pelaksana Volcanic Ash Exercise (Volphin 17/01) Ditetapkan: 22 Februari 2017 DIREKTORAT
Jenderal Perhubungan NAVIGASI
Udara Nomor: KP 050 PENERBANGAN
Tahun 2017
10 Keputusan Direktur Perubahan Atas Keputusan Direktur Jenderal Ditetapkan: 21 Maret 2017 DIREKTORAT
Jenderal Perhubungan Perhubungan Udara Nomor KP 353 Tahun 2016 Mengubah: Lampiran Keputusan Menteri ANGKUTAN UDARA
Udara Nomor: KP 068 tentang Rute dan Penyelenggara Angkutan Udara Perhubungan Nomor KP 353 Tahun 2016 tentang
Tahun 2017 Perintis untuk Penumpang serta Penyelenggara dan Rute dan Penyelenggara Angkutan Udara Perintis
Lokasi Subsidi Angkutan Bahan Bakar Minyak untuk Penumpang serta Penyelenggara dan
(BBM) Pesawat Udara Tahun Anggaran 2017 Lokasi Subsidi Angkutan Bahan Bakar Minyak
(BBM) Pesawat Udara Tahun Anggaran 2017
Ditetapkan: 28 November 2016
No. Nama Peraturan Tentang Keterangan DIREKTORAT
11 Keputusan Direktur Tim Pelaksana Percepatan Pengoperasian Bandar Ditetapkan: 23 Maret 2017 DIREKTORAT BANDAR
Jenderal Perhubungan Udara Baru di Bintan UDARA
Udara Nomor: KP 071
Tahun 2017
12 Keputusan Direktur Tim Kajian Status dan Kelembagaan Lembaga Ditetapkan: 18 April 2017 DIREKTORAT
Jenderal Perhubungan Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan NAVIGASI
Udara Nomor: KP 111 PENERBANGAN
Tahun 2017
13 Keputusan Direktur Third Meeting of The Working Group on The Ditetapkan: 21 April 2017 DIREKTORAT
Jenderal Perhubungan Asia/Pasific ATS Inter-Facility Data Communication NAVIGASI
Udara Nomor: KP 116 Implementation (AIDC) Implementation Guidance PENERBANGAN
Tahun 2017 Document (APA IGD WG/3) dan Third Meeting of The
Asia/Pasific ATS Inter-Facility Data-Link
Communication Implementation Task Force (APA
TF/3)
14 Keputusan Direktur Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Ditetapkan: 4 Mei 2017 DIREKTORAT BANDAR
Jenderal Perhubungan Nomor KP 119 Tahun 2017 tentang Penetapan UDARA
Udara Nomor: KP 119 Inspektur Bandar Udara Tahun 2017
Tahun 2017
15 Keputusan Direktur Perubahan Atas Keputusan Direktur Jenderal Ditetapkan: 9 Mei 2017 DIREKTORAT BANDAR
Jenderal Perhubungan Perhubungan Udara Nomor KP 071 Tahun 2017 UDARA
Udara Nomor: KP 130 tentang Tim Pelaksana Percepatan Pengoperasian
Mengubah: Keputusan Direktur Jenderal
Tahun 2017 Bandara Baru Di Bintan
Perhubungan Udara Nomor KP 071 Tahun 2017
tentang Tim Pelaksana Percepatan Pengoperasian
Bandar Udara Baru Di Bintan
16 Keputusan Direktur Komite Fasilitasi (FAL) Bandar Udara Internasional Ditetapkan: 19 Mei 2017 DIREKTORAT
Jenderal Perhubungan H.AS. Hanandjoeddin, Tanjung Pandan Tahun ANGKUTAN UDARA
Udara Nomor: KP 142 2017-2020
Tahun 2017
17 Keputusan Direktur Petugas Pelaksana Pengelola Slot Time (Indonesia Ditetapkan: 30 Mei 2017 DIREKTORAT
Jenderal Perhubungan Airport Slot Managenment (IASM)) ANGKUTAN UDARA
Udara Nomor: KP 153
Tahun 2017
No. Nama Peraturan Tentang Keterangan DIREKTORAT
18 Keputusan Direktur Tim Pelaksana Percepatan Pengoperasian Bandar Ditetapkan: 5 Juni 2017 DIREKTORAT BANDAR
Jenderal Perhubungan Udara Jenderal Besar Soedirman di Wirasaba UDARA
Udara Nomor: KP 154
Tahun 2017
19 Keputusan Direktur Perubahan Atas Keputusan Direktur Jenderal Ditetapkan: 22 Juni 2017 DIREKTORAT BANDAR
Jenderal Perhubungan Perhubungan Udara Nomor KP 154 Tahun 2017 Mengubah: Keputusan Direktur Jenderal UDARA
Udara Nomor: KP 160 tentang Tim Pelaksana Percepatan Pengoperasian Perhubungan Udara Nomor: KP 154 Tahun 2017
Tahun 2017 Bandar Udara Jenderal Besar Soedirman di tentang Tim Pelaksana Percepatan Pengoperasian
Wirasaba Bandar Udara Jenderal Besar Soedirman di
Wirasaba
Ditetapkan: 5 Juni 2017
20 Keputusan Direktur Tim Percepatan Penyelesaian Regulasi Tindak Lanjut Ditetapkan: 2 Agustus 2017 DIREKTORAT
Jenderal Perhubungan Temuan ICAO USOAP ANGKUTAN UDARA
Udara Nomor: KP 179
Tahun 2017
21 Keputusan Direktur Perubahan Atas Keputusan Direktur Jenderal Ditetapkan: 3 Agustus 2017 DIREKTORAT
Jenderal Perhubungan Perhubungan Udara Nomor KP 073 Tahun 2017 ANGKUTAN UDARA
Udara Nomor: KP 181 tentang Tim Teknis dan Sekretariat Komite Nasional
Merubah:Perhubungan Udara Nomor KP 073
Tahun 2017 Fasilitasi (FAL) Udara Tahun 2017-2020
Tahun 2017 tentang Tim Teknis dan Sekretariat
Komite Nasional Fasilitasi (FAL) Udara Tahun
2017-2020
22 Keputusan Direktur Komite Fasilitasi (FAL) Bandar Udara Ditetapkan: 4 Agustus 2017 DIREKTORAT
Jenderal Perhubungan Internasional Husein Sastranegara-Bandung Tahun ANGKUTAN UDARA
Udara Nomor: KP 185 2017-2020
Tahun 2017
23 Keputusan Direktur Perubahan Atas Keputusan Direktur Jenderal Ditetapkan: 5 September 2017 DIREKTORAT BANDAR
Jenderal Perhubungan Perhubungan Udara Nomor KP 119 Tahun 2017 UDARA
Udara Nomor: KP 228 tentang Penetapan Inspektur Bandar Udara Tahun
Merubah: Keputusan Direktur Jenderal
Tahun 2017 2017
Perhubungan Udara Nomor KP 119 Tahun 2017
tentang Penetapan Inspektur Bandar Udara
Tahun 2017
No. Nama Peraturan Tentang Keterangan DIREKTORAT
24 Keputusan Direktur Penetapan Indikator Kinerja Keselamatan (Safety Ditetapkan: 7 September 2017 DIREKTORAT
Jenderal Perhubungan Performance Indicator (SPI)) dan Tingkat Kinerja NAVIGASI
Udara Nomor: KP 231 Keselamatan Yang Dapat Diterima (Acceptable Level PENERBANGAN
Tahun 2017 of Safety Performance (ALoSP)) Bidang Navigasl
Penerbangan
25 Keputusan Direktur Rute dan Penyelenggara Angkutan Udara Perintis Ditetapkan: 11 September 2017 DIREKTORAT BANDAR
Jenderal Perhubungan Kargo dan Subsidi Angkutan Udara Kargo serta UDARA
Udara Nomor: KP 233 Penyelenggara Subsidi Angkutan Bahan Bakar
Tahun 2017 Minyak (BBM) Pesawat Udara untuk Angkutan
Udara Perintis Kargo, sebagai Pelaksanaan Program
Jembatan Udara Tahun Anggaran 2017
26 Keputusan Direktur Tim Pelaksanaan Program Optimalisasi Penyerapan Ditetapkan: 22 September 2017
Jenderal Perhubungan Pilot Baru Lulusan Sekolah Penerbangan (AB
Udara Nomor: KP 247 INITIO) Tahun 2017
Tahun 2017
27 Keputusan Direktur Perubahan atas Keputusan Direktur Jenderal Ditetapkan: 26 September 2017 DIREKTORAT BANDAR
Jenderal Perhubungan Perhubungan Udara Nomor KP 104 Tahun 2017 UDARA
Udara Nomor: KP 261 tentang Komite Nasional Fasilitasi (FAL) Bandar
Tahun 2017 Udara Internasional Sultan Iskandar Muda Banda
Aceh Tahun 2016-2019
28 Keputusan Direktur Program Mitigasi Penerapan Prosedur Pengujian Ditetapkan: 29 September 2017 DIREKTORAT
Jenderal Perhubungan Kecakapan Bahasa Inggris KELAIKUDARAAN DAN
Udara Nomor: KP 263 PENGOPERASIAN
Tahun 2017 PESAWAT UDARA
29 Keputusan Direktur Standar Operasional Prosedur Pengadaan Calon Ditetapkan: 29 September 2017 BAGIAN
Jenderal Perhubungan Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Direktorat KEPEGAWAIAN DAN
Udara Nomor: KP 264 Jenderal Perhubungan Udara ORGANISASI
Tahun 2017
30 Keputusan Direktur Perubahan Atas Keputusan Direktur Jenderal Ditetapkan: 5 Oktober 2017 DIREKTORAT
Jenderal Perhubungan Perhubungan Udara Nomor: KP 279 Tahun 2016 Merubah: Keputusan Direktur Jenderal ANGKUTAN UDARA
Udara Nomor: KP 274 tentang Komite Fasilitasi (FAL) Bandar Udara Perhubungan Udara Nomor: KP 279 Tahun 2016
Tahun 2017 Internasional Supadio-Pontianak Tahun 2016 tentang Komite Fasilitasi (FAL) Bandar Udara
Internasional Supadio-Pontianak Tahun 2016
No. Nama Peraturan Tentang Keterangan DIREKTORAT
31 Keputusan Direktur Indikator Kinerja Keselamatan (Safety Perfomance Ditetapkan: 9 Oktober 2017 DIREKTORAT BANDAR
Jenderal Perhubungan Indicator/SPI) dan Tingkat Keselamatan yang dapat UDARA
Udara Nomor: KP 282 Diterima (Acceptable Level of Safety
Tahun 2017 Perfotmance/ALoS) Bidang Bandar Udara
32 Keputusan Direktur Rute dan Penyelenggaraa Angkutan Udara Perintis Ditetapkan: 23 Oktober 2017 DIREKTORAT
Jenderal Perhubungan Kargo dan Subsidi Angkutan Udara Kargo serta ANGKUTAN UDARA
Udara Nomor: KP 317 Penyelenggara Subsidi Angkutan Bahan Bakar
Tahun 2017 Minyak (BBM) Pesawat Udara untuk Angkutan
Udara Perintis Kargo, sebagai Pelaksanaan Program
Jembatan Udara Tahun Anggaran 2018
33 Keputusan Direktur Rute dan Penyelenggaraa Angkutan Udara Perintis Ditetapkan: 24 Oktober 2017 DIREKTORAT
Jenderal Perhubungan untuk Penumpang serta Penyelenggara dan Lokasi ANGKUTAN UDARA
Udara Nomor: KP 318 Subsidi Angkutan Bahan Bakar Minyak (BBM)
Tahun 2017 Pesawat Udara Tahun Anggaran 2018
34 Keputusan Direktur Tim Pengawasan Bagasi Penumpang di Bandar Ditetapkan: 27 Oktober 2017 DIREKTORAT
Jenderal Perhubungan Udara KEAMANAN
Udara Nomor: KP 319 PENERBANGAN DAN
Tahun 2017 DIREKTORAT BANDAR
UDARA
35 Keputusan Direktur Kelompok Kerja Penyusunan Ratifikaasi Protokol Ditetapkan: 21 Nopember 2017 BAGIAN KERJASAMA
Jenderal Perhubungan tentang PErubahan PAsal 50 (A) dan 56 Konvensi DAN HUMAS
Udara Nomor: KP 341 Penerbangan Sipil Internasional
Tahun 2017
36 Keputusan Direktur Komite Fasilitasi (FAL) Bandar Udara Internasional Ditetapkan: 23 Nopember 2017 DIREKTORAT
Jenderal Perhubungan Kualanamu-Deli Serdang Tahun 2017-2020 ANGKUTAN UDARA
Udara Nomor: KP 343
Tahun 2017
37 Keputusan Direktur Komite Fasilitasi (FAL) Bandar Udara Internasional Ditetapkan: 24 Nopember 2017 DIREKTORAT
Jenderal Perhubungan Minangkabau-Padang Tahun 2018-2020 ANGKUTAN UDARA
Udara Nomor: KP 344
Tahun 2017
38 Keputusan Direktur Penetapan Tarif Batas Atas dan Batas Bawah Ditetapkan: 8 Desember 2017 DIREKTORAT
Jenderal Perhubungan Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan ANGKUTAN UDARA
Udara Nomor: KP 363 Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri pada Rute
Tahun 2017 Penerbangan yagn belum Tercantum dalam
No. Nama Peraturan Tentang Keterangan DIREKTORAT
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 14
Tahun 2016 tentang Mekanisme Formulasi
Perhitungan dan Penetapan Tarif Batas Atas dan
Batas Bawah Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi
Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri
INSTRUKSI DIRJEN PERHUBUNGAN UDARA TAHUN 2017 DIBIDANG PERHUBUNGAN UDARA YANG TELAH DITETAPKAN
No. Nama Peraturan Tentang Keterangan Direktorat
1 Instruksi Direktur Jenderal Peningkatan Kewaspadaan Dalam Menghadapi Musim Dikeluarkan: 1 Maret DIREKTORAT KEAMANAN
Perhubungan Udara Nomor: INST Hujan dan Kondisi Visibility Below Minima di Bandar 2017 PENERBANGAN
001 TAHUN 2017 Udara serta Penanganan Dampak Sebaran Abu Vulkanik
Terhadap Operasi Penerbangan
2 Instruksi Direktur Jenderal Smartphone Samsung Galaxy Note7 Dikeluarkan: DIREKTORAT KEAMANAN
Perhubungan Udara Nomor: INST 15 Maret 2017 PENERBANGAN
002 Tahun 2017
3 Instruksi Direktur Jenderal Upaya Peningkatan Penanganan Ancaman Bom (Bomb Ditetapkan: DIREKTORAT KEAMANAN
Perhubungan Udara Nomor: Threat) pada Penerbangan Sipil 30 Maret 2017 PENERBANGAN
INST.003 TAHUN 2017
4 Instruksi Direktur Jenderal Penanggulangan Keadaan Darurat Keamanan Bandar Ditetapkan: 18 Mei DIREKTORAT KEAMANAN
Perhubungan Udara Nomor: INST Udara 2017 PENERBANGAN
004 TAHUN 2017
5 Instruksi Direktur Jenderal Pelaksanaan Angkutan Udara Lebaran Tahun 2017 Dikeluarkan: 8 Juni DIREKTORAT ANGKUTAN
Perhubungan Udara Nomor: INST 2017 UDARA
006 Tahun 2017
6 Instruksi Direktur Jenderal Sikap Personel Keamanan Penerbangan dalam Bertugas Ditetapkan 07 Juli DIREKTORAT KEAMANAN
Perhubungan Udara Nomor: INST di Bandar Udara 2017 PENERBANGAN
008 Tahun 2017
7 Instruksi Direktur Jenderal Pelaksanaan Penyelenggaraan Angkutan Udara Haji Ditetapkan: 26 Juli DIREKTORAT ANGKUTAN
Perhubungan Udara Nomor: INST Tahun 1438 H/2017 M 2017 UDARA
009 Tahun 2017
8 Instruksi Direktur Jenderal Pelaksanaan Hasil Rapat Kerja Dinas Direktorat Jenderal Dikeluarkan: 18 BAGIAN PERENCANAAN
Perhubungan Udara Nomor: INST Perhubungan Udara Tahun 2017 Oktober 2017
010 Tahun 2017
SURAT EDARAN DIRJEN PERHUBUNGAN UDARA TAHUN 2017 DIBIDANG PERHUBUNGAN UDARA YANG TELAH DITETAPKAN
1. PM 99 Tahun 2016 Perizinan di Bidang Navigasi - Perizinan di bidang navigasi Peraturan Baru
Penerbangan dan Publikasi penerbangan secara online melalui
Informasi Aeronautika http://hubud.dephub.go.id/SIPDNP/,
(Aeronautical Information terdiri dari:
Publication) Indonesia dengan a. Alokasi kode Emergency Locator
Menggunakan Sistem Berbasis Transmitter (ELT) 406 MHz
Internet (Online System) b. Stasiun Radio Pesawat Udara dan
Stasiun Radio Darat Penerbangan
2. PM 109 Tahun 2016 Perubahan atas Peraturan - Mengatur pemberian Izin Khusus Merubah PM 66
Menteri Perhubungan Nomor Direktur Jenderal Perhubungan Tahun 2015
PM 66 Tahun 2015 tentang Udara untuk “penerbangan
Kegiatan Angkutan Udara angkutan udara bukan niaga luar
Bukan Niaga dan Angkutan negeri dan angkutan udara niaga
Udara Niaga Tidak Berjadwal tidak berjadwal luar negeri dengan
Luar Negeri Dengan Pesawat pesawat udara sipil asing untuk
Udara Sipil Asing Ke Dan Dari penerbangan dengan kepentingan
Wilayah Negara Kesatuan nasional yang strategis, yaitu
Republik Indonesia untuk kepentingan kedaulatan
Negara, keutuhan wilayah nasional,
kepentingan ekonomi nasional,
investasi atau wisata dengan tujuan
wisata tertentu dan tidak bersifat
komersial.”
3. PM 155 Tahun Batas Usia Pesawat Udara Yang - Mengatur ketentuan mengenai Mencabut PM 160
2016 Digunakan Untuk Kegiatan Pesawat Udara Pertama Kali Tahun 2015
Angkutan Udara Niaga Didaftarkan Dan Dioperasikan Di
Wilayah Republik Indonesia
a. Pesawat udara Kategori transport
dan kategori normal atau
komuter untuk angkutan udara
penumpang, maksimum berusia
10 tahun
b. Pesawat udara untuk angkutan
udara khusus kargo (freighter),
maksimum berusia 25 tahun
- Menyederhanakan jumlah
perizinan yang sebelumnya
sebanyak 99 perizinan menjadi
97 perizinan, yang dihapus
adalah Lisensi Navigator
Penerbangan (flight navigator
license) dan pencatatan
penjaminan pesawat udara
7
Deregulasi Di Bidang Penerbangan Tahun 2017
No REGULASI PERIHAL SUBTANSI KETERANGAN
1. PM 38 Tahun Perubahan Kesembilan atas - Memudahkan kegiatan • Merubah KM
2017 Peraturan Menteri berusaha dengan menghapus 25 Tahun 2008
Perhubungan Nomor KM 25 persyaratan modal disetor bagi
Tahun 2008 tentang Badan Usaha Angkutan • Mencabut
Penyelenggaraan Angkutan Udara. ketentuan
Udara permodalan
- Mengubah ketentuan Badan Usaha
pengenaan sanksi berupa Angkutan
pencabutan rute penerbangan Udara dalam
PM 45 Tahun
bagi Badan Usaha Angkutan
2015
Udara yang mengalami
kecelakaan (accident dan/atau
serious incident). Sanksi
administratif baru diberikan
berdasarkan hasil audit oleh
tim yang dibentuk Direktur
Jenderal Perhubungan Udara
8
Diakomodir di PM 90
Tahun 2018 tentang
Norma, Standar,
Prosedur dan Kriteria
Perizinan Terintegrasi
Secara Elektronik Sektor
Perhubungan di Bidang
Udara
15
ttd.
POLANA B. PRAMESTI
na£ i dengan aslinya
EPA IAN HUKUM
<</
IDlRE^TOWi
Web«jte : www.hubud.dephub.go.id