Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Diagram Aliran Perancangan Cetakan Stamping

Mulai

4.1
- Gambar & Ukuran produk,
- Kapasitas Produksi 9000pcs/bulan
- Material SPHC
- =270Min,(%)=29Min,t=2mm
- Ukuran Strip 960x480mm

4.2.Hitung Bentangan Awal 4.12.Machining


awalawal

4.3. Pembuatan&Penentuan Layout 4.13.Assembling


Scrap Strip Wide run / Narrow run
wide run / narrow run

4.4.Perhitungan Titik Berat Die 4.14.Trial / test


setset produksi

4.5. Hitung Gaya yang terjadi, Gaya


Tidak
Potong, Gaya Bending, Gaya Stripper

4.15.Part burry/tajam,
4.6.Perhitungan Ukuran Punch & Die bentuk dan ukuran
tidak sesuai standart
yang diharapkan

4.7.Perhitungan Tonase Mesin

4.8.Perhitungan Tebal Material

4.9.Perhitungan Penentuan Baut 4.16.Produk jadi sesuai


dengan bentuk dan ukuran
yang diinginkan

4.10.Pembuatan desain 2D & 3D

Selesai
4.11.Perhitungan waktu & biaya
permesinan

Gambar 3.1 Alur Pembuatan Cetakan Stamping

TeknikMesin UniversitasMercu Buana Halaman24


3.2 Penjelasan Diagram Alir
Untuk menghasilkan proses pengerjaan produk yang sesuai dengan tuntutan, maka
diperlukan perencanaa kerja yang baik. Selain itu perencanaan ini dapat
mempermudah proeses pembuatan dies itu sendiri agar dapat dikerjakandengan
efektif dan efisien sehingga dibutuhkan biaya produksi yang sesuai. Langkah
langkah perhitungan dan perencanaan cetakan stamping :
1. Data awal
a) Gambar dan ukuran part

Gambar 3.2 Gambar dan ukuran part

b) Kapasitas Produksi
Diharapkan pada cetakan stamping ini dapat menghasilkan
9000pcs/bulan dengan ketentuan barang tidak burry, scrap, penyok dll.
c) Material SPHC
Tabel 3.1 Perbandingan Komposisi Material[4]

TeknikMesin UniversitasMercu Buana Halaman25


- Pada tabel diatas komposisi material SHC adalah Carbon ( C ) 0.15%
Max, Mangan ( Mn ) 0.60% Max, Fospor ( P ) 0.050 Max, Sulfur ( S )
0.050 Max, serta tegangan tarik =270Min, perpanjangan material
(%)=29Min,dengan tebal t=2mm dan ukuran strip 2440x1220 mm.
2. Menghitung bentangan awal.
Untuk memperoleh panjang material awal untuk satu produk, maka
panjang diperoleh dengan bending harus dikalikan dengan faktor koreksi.
3. Membuat lay out strip dan pemelihan variasi pengerjaan.
Untuk memperhitungkan efisiensi material maka diperlukan pembuatan
layout strip yang paling efisiensi sesuai dengan dimensi bahan baku.Dan
selanjutnya menjadi acuan dalam proses pengerjaan pada cetakan
stamping.
4. Menghitung titik berat die set.
Untuk mmeperoleh hasil perhitungan secara teoritis sebagai acuan desain.
Perhitungan ini juga dapat membantu menentukan jenis mesin cetakan
stamping yang akan dipakai.
5. Menghitung gaya gaya yang terjadi
Pada cetakan stamping, seperti gaya potong, gaya bending dan gaya striper
gaya tersebut untuk mendapat tonase mesin yang akan dipakai.
6. Menghitung ukuran punch dan die.
Pada tahap ini ukuran punch sangat penting karena menentukan hasil dari
barang tersebut jika punch tumpul maka hasil dari barang akan ada burry,
scrap dll.
7. Menghitung tonase mesin.
Dalam pembuatan cetakan stamping harus ada tekanan yang sesuai
diberikan pada diesagar produk yang dibuat bisa putus dan hasil yang baik.
8. Menghitung tebal material.
Pada dies ketebalan sangat signifikan karena striper maupun upper dies,
lower dies, harus mampu menahan beban yang terjadi.
9. Menghitung penentuan baut
Pelatakan baut pada dies sangat penting, sebab pemasangan yang salah
akan membuat dies cepat rusak dan aus.

TeknikMesin UniversitasMercu Buana Halaman26


10. Pembuatan desain 3d dan 2d dies.
Untuk proses produksi dan memberikan gambaran secara jelas maka perlu
adanya gambar 3d dan 2d untuk proses produksi.
11. Menghitung waktu & biaya proses permesinan.
Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh harga cetakan stamping setelah
melakukan perhitungan biaya total proses engineering permesinan material
standart part, dan faktor keamanan produksi.
12. Machining
Pada proses machining ini bahan besi maupun baja yang telah dipotong
sesuai dengan ukuran yang diingikan, kemudian bahan tersebut diproses
dimilling, dibubut maupun discrap.
13. Assembling
Setelah proses machining beserta proses hardening sudah selesai, maka
tahap selanjutnya part part selesai proses pengerjaan akan digabung
dengan part yang lain.
14. Trial dan Test
Pada tahap ini cetakan stamping yang sudah selesai akan ditrial guna
untuk melihat sejauh mana kestabilan proses produk tersebut.
15. Part Burry / Tidak Sesuai Yang Diharapkan.
Pada tahap ini ketika proses trial mengalami kendala dengan hasil produk
mengalami burry, tajam, cacat, maka cetakan stamping harus diturunkan
dari mesin press dan dimachining kembali punch yang tidak sesuai
dengan trial.
16. Produk jadi sesuai bentuk dan ukuran.
Pada tahap ini ketika proses trial sudah bagus sesuai dengan ukuran yang
diharapkan, maka cetakan stamping dinyatakan sudah oke dan dapat
memproduksi produk secara massal.

TeknikMesin UniversitasMercu Buana Halaman27


3.3 BAHAN & ALAT
3.3.1 Data Data Perancangan
Dalam peracancangan dies ini didasarkan sebagai berikut :
1. Permintaan Kapasitas dies mampu untuk menghasilkan 9.000 pcs/ bulan.
2. Material plat yang dipotong menggunakan SPHC, =270 N/mm2( Min) ,
= 29% ( Min ), t = 2 mm.
3. Ukuran Strip 2440 mm x 1220 mm.

3.3.2 Data Peralatan Ukur Yang Digunakan


Alat alat yang digunakan :
1. DigitalCaliper

Gambar 3.3Digital Caliper

Merk : Mitutoyo ABSOLUTE 500-151-20


Range : 0-150mm
Resolution : 0.01mm
Layar : LCD
Accuracy : +/-0.02mm

2. Height Gauge Digital

Merk : Mitutoyo
Range : 0-600mm
Resolution : 0.01mm
Layar : LCD
Accuracy : +/-0.04mm
Gambar 3.4 Height Gauge Digital

TeknikMesin UniversitasMercu Buana Halaman28


3. CMM ( Coordinat Measuring Machine )

Gambar 3.5Coordinat Measuring Machine

Merk : Mitutoyo Crystal-Plus M574


Range X axis : 500mm
Range Y axis : 700mm
Range Z axis : 400mm
Resolution : 0.0005mm
Accuracy 20C : +/-4m

3.3.3 Data Mesin Yang Digunakan


Mesin mesin yang digunakan :
1. Bubut Manual

Gambar 3.6Mesin Bubut Manual

TeknikMesin UniversitasMercu Buana Halaman29


Jenis : Bubut Manual
Merk : Wasino Japan
Panjang Meja : 1500mm

2. Milling Manual

Gambar 3.7Mesin Milling Manual

Jenis : Milling Manual


Merk : Makino Japan
Panjang Meja : 800mm x 500mm

3. Bubut CNC

Gambar 3.8Mesin Bubut CNC

TeknikMesin UniversitasMercu Buana Halaman30


Jenis : Bubut CNC
Merk : GieldeMiester
Panjang Meja : 1500mm

4. Milling CNC

Gambar 3.9Mesin Milling CNC


Jenis : Bubut Manual
Merk : FEELER
Panjang Meja : 1500mm x 800mm

5. Wire Cut
6.

Gambar 3.10Mesin Wire Cut

TeknikMesin UniversitasMercu Buana Halaman31


Jenis : Wire Cut
Merk : Mitsubishi-RA90M
Panjang Meja : 2500mmx2500mm

7. Surface Grinding

Gambar 3.11Mesin Surface Grinding

Jenis : Surface Grinding


Merk : Proth
Panjang Meja : 2000mmx500mm

3.4 Prosedur Percobaan / Pengujian


1. Cek hasil produk baik secara visual maupun secara dimensi.
2. .Hasil visual barang burry/ tajam, bentuk dan ukuran tidak sesuai
standart,turunkan cetakan stamping dan bongkar komponen tersebut yang
tidak sesuai yang diharapkan.
3. Re- machining kembali bagian bagian komponen cetakan stamping yang
hasil produk tidak standar dan setelah proses re machining selesai pasang
kembali cetakan stamping dan naikan ke mesin press.
4. Hasil re machining produk visual barang tidak ada burry/tajam, bentuk dan
ukuran sesuai standart,maka barang dinyatakan bisa untuk produksi massal
dan bisa untuk dikirm kepelanggaan.

TeknikMesin UniversitasMercu Buana Halaman32


3.5 Draft Pengambilan Data Pengujian
Data-data yg harus diperoleh dari pengujian, berupa tabel sebagai berikut .....

Tabel 3.1 Data Pengujian


No Material Part Tonase Stroke Hasil Uji Coba Keterangan

TeknikMesin UniversitasMercu Buana Halaman33

Anda mungkin juga menyukai