ep u ep
dahulu
ng
gu
memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut
dalam perkara :
MEIDI OMAR SYARIEF, bertermpat tinggal di Jalan Kampung Baru III/25, Rt.05/02, Swadarma Raya, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, dalam hal ini memberi kuasa kepada MARIO TANASALE dkk, Kramat Kecamatan Senin Jakarta;
ah
am
PT. MITSUI SOKO INDONESIA, berkedudukan di Jalan Rorotan No. 8 Kawasan Industri Cakung Cilincing, Jakarta ; Termohon Kasasi dahulu Tergugat /Pengusaha;
ah k
Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang Pemohon turut termohon kasasi sebagai Penggugat telah menggugat
Kasasi dan
sekarang Termohon Kasasi dahulu sebagai Tergugat di muka persidangan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada pokoknya atas dalil1
dalil :
Bahwa Penggugat bekerja dengan Tergugat adalah sejak bulan April 2007, di mana selama bekerja Penggugat telah menunjukkan performa kerja yang baik sehingga dipercaya untuk memegang jabatan pada 2 (dua) departemen masingmasing IT Department (Departemen Informasi dan Tekhnologi) dan 2 (dua) J-Sox ; jabatan di bidang Audit masing Bidang Audit ISO 90001-2000 dan Bidang Audit
ah
ka
Bahwa sejak tanggal 4 April 2007 dengan masa percobaan 3 (tiga) bulan Desember 2007 Penggugat juga mengemban tugas sebagai Audit JSOX (Japanese Sorbones and Oxley) yang melakukan laporan langsung ke kantor Pusat Tergugat di Jepang, kemudian pada bulan Maret 2008 wakil Direktur Mr. Hara, Penggugat diberi tugas untuk mengelola tugas dengan jabatan GA-HRG Manager, yang dilanjutkan pada bulan Agustus 2008 sebagai GA-HRD Manager
Hal. 1 dari 5 hal. Put. No. K/Pdt/
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 1
es
In do ne si
A gu ng
ub lik
In do ne si a
P U T U S A N
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa dari ke empat bidang pekerjaan tersebut Penggugat baru mendapatkan hingga saat PHK terjadi belum dipenuhi oleh Tergugat walaupun telah berkali-
ah
gu
kali ditanyakan .
Bahwa ternyata tanpa alasan yang kuat dan didukung oleh bukti-bukti akurat,
pada tanggal 11 Juni 2009 Tergugat melakukan PHK terhadap Penggugat dengan
suratnya nomor : 520/MSID/T/2009, tanpa memperhitungan hak-haknya sebagai karyawan yang telah bekerja sejak bulan April 2007;
bertentangan dengan hukum dan perundangan yang berlaku, sehingga dengan demikian PHK tersebut dianggap tidak pernah ada yang berarti hingga saat ini Penggugat masih berstatus sebagai karyawan dengan segala akibat hukumnya menyangkut hak-hak Penggugat sebagai karyawan, karena sesuai dengan Pasal bahwa PHK dapat dilakukan setelah pengusaha memperoleh penetapan dan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial; 6 Bahwa atas tindakan sewenang-wenang yang dilakukan oleh Tergugat tersebut maka oleh Penggugat hal tersebut diiadukan ke Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Administrasi Jakarta Utara pada tanggal 16 Juni 2009. 151 ayat 3 Undang-Undang Rl. No: 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
am
ah k
ep
Bahwa pada tanggal 26 Agustus 2009 petugas Mediator yang ditugaskan oleh Kantor Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Administrasi Jakarta
ah
MTR/m/0909, menyatakan menolak atas anjuran yang diterbitkan oleh petugas Mediator tersebut dan selanjutnya mengajukan gugatan ini ke Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengaclilan Negeri Jakarta Pusat. 9 Bahwa karena menyadari kesalahannya tersebut, maka pada bulan Agustus 2009 hak Penggugat, narnun justru setelah anjuran diterbitkan Tergugat tidak melanjutkan untuk melakukan pembayaran gaji Penggugat hingga saat perkara gugatan ini didaftarkan, oleh karena itu kami mohon kepada Majelis Hakim yang bertugas dapat memutuskannya pada hari pertama sidang pemeniksaan perkara Tergugat melakukan pembayaran gaji bulan Juni dan Juli 2009 yang merupakan
ka
ah
ep
ub
lik
Bahwa pada tanggal 7 September 2009 Penggugat dengan suratnya Nomor 017/
ng
ini memutuskan agar Tergugat melakukan pembayaran gaji dan hak Penggugat
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 2
es
In do ne si
A gu ng
ub lik
Bahwa Penggugat menilai bahwa PHK tersebut sangat tidak masuk akal karena
ng
In do ne si a
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
saat ini, terlebih dahulu sebelum melakukan pemeriksaan terhadap perkara ini,
sebagaimana diatur oleh Pasal 96 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang 10 Bahwa bila selama pemeriksaan perkara ini Tergugat tidak melaksanakan apa
ah
gu
yang dinyatakan dalam putusan sela, maka kami mohon kepada Majelis Hakim
yang memeriksa perkara ini dapat menetapkan Sita Jaminan atas gedung kantor Tergugat di Kawasan Industri Cakung Kav. Blok D No. 3-7 & 10-14, Rorotan, melaksanakan putusan pengadilan .
Cilincing, Jakarta 14140, agar dapat menjadi daya paksa bagi Tergugat dalam
mengelola 4 (empat) bidang kerja namun hanya memperoleh tunjangan jabatan pada hanya 1 (satu) bidang kerja saja, maka Penggugat mohon kepada Majelis Hakim yang bertugas dapat memutuskan agar Tergugat juga harus membayarkan tunjangan jabatan dan ketiga bidang kerja yang lain, sejak tugas-tugas tersebut 12 Bahwa karena Tergugat melakukan PHK atas kehendak sendiri maka kami menilai kepada Tergugat dapat dikenakan kewajiban untuk membayar pesangon dan uang lainnya kepada Penggugat sebagaimana dinyatakan pada Pasal 164 ayat 3 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, karena diemban oleh Penggugat.
am
ah k
ep
ah
A gu ng
13 Bahwa untuk itu kepada Tergugat dapat diwajibkan untuk membayar tunjangan kepada Penggugat.
atas 3 (tiga) bidang kerja yang hingga saat ini belum dibayarkan oleh Tergugat
14 Bahwa dengan demikian jumlah Pesangon clan uang pengganti hak berikut tunjangan jabatan yang belum dibayarkan hingga saat ini serta gaji dan tunjangan lainnya ditambah denda keterlambatan yang perinciannya adalah sebagai berikut:
Tunjangan-Tunjangan lainnya PHK Total gaji dan Tunjangan yang bim dibayar +denda Rp. 105.000.000,-
Sehingga total yang harus dibayarkan kepada Penggugat adalah sebesar Rp. 471.422.500,- (empat ratus tujuh puluh satu juta empat ratus dua puluh dua ribu lima Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas Penggugat mohon kepada Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat agar terlebih dahulu meletakkan sita jaminan atas kantor Tergugat di Kawasan Industri Cakung Kav. Blok D No. 3-7 & 10-14, Rorotan, Cilincing, Jakarta dan selanjutnya menuntut kepada Pengadilan Negeri tersebut supaya memberikan putusan sebagai berikut :
Hal. 3 dari 15 hal. Put. No. 618K/Pdt.Sus/2010
ka
ah
ep
ratus rupiah)
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 3
es
In do ne si
ub lik
ng
In do ne si a
lainnya (THR), termasuk denda keterlambatannya sejak bulan Juni 2009 hingga
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
DALAM PROVISI 1
Menetapkan Tergugat untuk membayar gaji Penggugat yang belum dibayarkan (seratus lima juta rupiah).
ah
gu
Menetapkan untuk membatalkan PHK yang dilakukan Tergugat dengan suratnya Memutuskan Putusnya Hubungan Kerja antara Penggugat dengan Tergugat dan mewajibkan Tergugat untuk membayar hak Penggugat menyangkut gaji yang belum dibayarkan, serta tunjangan-tunjangan yang belum dibayar dan uang PHK
am
sebesar Rp. 366.422.500,- (tiga ratus enam puluh enam juta empat ratus dua proses perkara ini. 5 SUBSIDAIR :
ah k
ep
puluh dua ribu lima ratus rupiah) ditambah upah yang belum dibayarkan selama
ah
A gu ng
gugatan balik (rekonvensi) pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut : DALAM EKSEPSI : GUGATAN PENGGUGAT KABUR ( OBSCUUR LIBEL)
jumlah hak-hak yang dituntut oleh Penggugat berupa : Gaji dan tunjangan yang belum dibayar dan denda, serta tunjangan-tunjangan lainnya dan PHK pada point 4. 14 Positanya, yang berbeda dengan Petitumnya sendiri yang disebut pada point Di mana pada Posita point 14, disebutnya sebesar Rp. 471.422.500,- (empat ratus
tujuh puluh satu juta empat ratus dua puluh dua ribu lima ratus rupiah). Berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No. 67 K/Sip/1975, tertanggal Petitum yang tidak sejalan dengan dalil gugatan mengandung cacat obscure libel, oleh karena itu gugatan dinyatakan tidak dapat diterima. Dengan demikian adanya perbedaan besaran tuntutan hak yang tertulis didalam Petitum maupun di dalam Posita Gugatan telah menunjukkan bahwa Penggugat 13 Mei 1975, dinyatakan bahwa :
ka
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 4
es
In do ne si
ub lik
ng
hingga saat ini berikut dendanya yang jumlahnya sebesar Rp. 105.000.000,-
In do ne si a
PRIMAIR :
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
Gugatan Penggugat haruslah ditolak dengan tegas atau dinyatakan tidak dapat diterima ; 1 2
ah
gu
ng
DALAM REKONVENSI :
Bahwa uraian dalam Gugatan Konvensi merupakan satu kesatuan yang tidak
sumbangan kepada salah satu vendor/Pelanggan sebesar Rp. 1.000.000,(Satu Juta Rupiah) untuk biaya tour Karyawan Departemen IT dan GA PT.
Klarifikasi atas; Permintaan Dana/Sumbangan kepada PT. Nur Alif Abadi, tertanggal 11 Juni 2009; 3 Bahwa perbuatan Tergugat Rekonvensi tersebut point 2 di atas, dapat dikualifikasi sebagai tindakan penyalahgunaan Jabatan untuk kepentingan Perusahaan Pasal 26 butir 3 yang menyatakan : Tidak dibenarkan meminta/ mengharapkan pemberian dalam bentuk apapun dari langganan, dan tindakan Penggugat telah memenuhi ketentuan mengenai pribadi, hal ini telah menyalahi Tata Tertib Perusahaan dalam Peraturan
am
ah k
ep
ah
A gu ng
menyatakan
Menyalahgunakan
kedudukannya/jabatannya
mendapatkan keuntungan pribadi dan pihak lain sehingga Penggugat Rekonvensi mem-PHK Tergugat Rekonvensi karena alasan mendesak.
melakukan affair dengan staffnya yang telah diketahui banyak orang, yaitu
Sdri. Ria Aryani, padahal Tergugat Rekonvensi telah berkeluarga. Hal ini terbukti dari pengakuan Ria Aryani sendiri, berdasarkan Surat Anjuran lain sering memergoki Tergugat Rekonvensi berdua - duaan dengan Sdri. Ria,
bahkan sering melakukan (maaf) "ciuman" di depan staff lainnya, bahkan ada karyawan yang melihat mereka satu kamar dan malam sampai pagi saat tour di Puncak ; Selain itu Tergugat Rekonvensi juga tertangkap tangan menggunakan laptop Perusahaan untuk memutar Film Porno atau Blue Film di lingkungan Perusahaan. Tindakan Penggugat Rekonvensi jelas menimbulkan suasana kerja yang tidak nyaman, di mana Tergugat Rekonvensi selaku salah satu Pimpinan di jajaran IT dan General Affair/GA, seharusnya memberikan
ka
ah
ep
ub
lik
ng
contoh dan teladan yang baik bagi bawahannya, bukan karena merasa
Hal. 5 dari 15 hal. Put. No. 618K/Pdt.Sus/2010
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 5
es
In do ne si
untuk
ub lik
Mitsui Soko Indonesia ke Puncak, hal ini terbukti dan Berita Acara
In do ne si a
Kesalahan Berat
Kabur (Obscuur Libel) dan tidak berdasarkan hukum, maka dengan demikian
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
melakukan apapun sesuka hati, hal ini dapat berdampak buruk bagi karyawan lainnya maupun kepada Perusahaan.
ah
gu
ng
Apa yang dilakukan Tergugat Rekonvensi dapat dikualifikasi sebagai perbuatan yang bertentangan dengan nilai asusila yang tumbuh dalam
Ayat (1) butir (6), yaitu "Melakukan perbuatan yang bertentangan dengan
nilai asusila yang tumbuh dalam masyarakat" dan Pasal 27 ayat 8 yang menyatakan : " Setiap Karyawan dilarang melakukan tindakan asusila di lingkungan perusahaan" , dan dapat dikualifikasi melakukan Kesalahan Berat
2003, yaitu :" (d). Melakukan perbuatan asusila atau perjudian di lingkungan kerja". 5 Bahwa Tergugat Rekonvensi juga telah melakukan tindakan menggunakan peralatan perusahaan tanpa izin, didasarkan pada laporan dan beberapa Laptop dan LCD Projector milik perusahaan tanpa ijin dan penggunaannya tidak ada hubungannya dengan pekerjaan. Hal ini jelas dapat dikualifikasi sebagai tindakan Mengambil atau membawa barang atau milik Perusahaan tanpa izin dan atau tanpa melalui prosedur yang berlaku di Perusahaan , karyawan, pada saat Tour ke Puncak, Tergugat Rekonvensi telah membawa
am
ah k
ep
ah
A gu ng
sebagaimana ketentuan Pasal 29 Ayat (1) butir (3) Peraturan Perusahaan dan
Pasal 27 ayat 1, yang menyatakan : Setiap karyawan dilarang membawa, menyimpan dan menggunakan peralatan milik perusahaan keluar dan lingkungan perusahaan tanpa seizin Pimpinan Perusahaan yang berwenang Bahwa selain itu Tergugat Rekonvensi juga telah melakukan tindakan
Manager itu telah menggunakan dukun (Black Magic) untuk memperdaya Manager lainnya dan Tergugat Rekonvensi; Bahwa tindakan Tergugat jelas-jelas telah merusak reputasi dan kredibilitas Perusahaan dan Pirnpinan Perusahaan lainnya, oleh karenanya perbuatan yaitu Merusak reputasi dan kredibilitas Perusahaan, pimpinan, pekerja atau Klien sekaligus dapat dikualifikasi sebagai Kesalahan Berat berdasarkan Pasal 158 ayat (1) huruf f Undang-undang No. 13 Tahun 2003 ; 7 Bahwa atas tindakan tersebut Penggugat Rekonvensi mem-PHK Tergugat Penggugat telah menyalahi ketentuan Peraturan Perusahaan Pasal 29 ayat (2),
ka
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 6
es
In do ne si
ub lik
", berdasarkan Pasal 158 ayat (1) huruf (d) Undang-Undang No. 13 Tahun
In do ne si a
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
atau penghentian upah/gaji terhitung sejak bulan Juli 2009 dan tidak
gu
ng
membayarkan Uang Pesangon kepada Tergugat Rekonvensi adalah sah menurut hukum ;
Bahwa mengingat PHK yang dilakukan Penggugat Rekonvensi terhadap Tergugat Rekonvensi telah mempunyai alasan secara hukum, sehingga beralasan bagi Penggugat rekonvensi untuk mem-PHK Rekonvensi ;
Akibat perbuatan Tergugat Rekonvensi tersebut point 2 sampai dengan 6 di Vendor sehingga memungkinkan Penggugat Rekonvensi untuk mengajukan
ah
tuntutan ganti kerugian, sebagaimana Pasal 28 ayat 9, yang menyatakan bahwa : Apabila Pekerja dengan sengaja atau karena kelalaiannya menyebabkan maka terhadap Pekerja tersebut Perusahaan meminta ganti rugi seluruh atau sebagian dari kerugian tersebut ; 10 Bahwa atas kerugian yang dialaminya, Penggugat Rekonvensi menuntut ganti rugi Im-materiil kepada Tergugat Rekonvensi dikarenakan rusaknya
am
ah k
ep
A gu ng
reputasi dan kredibilitas Perusahaan dan Pirnpinan Perusahaan dimata Para atau Pelanggan/Vendor, sehingga dapat
Costumer
kepercayaan Costumer maupun Vendor terhadap Perusahaan, yang kiranya layak dapat dinilai dengan uang sebesar Rp. 2.000.000.000,- (Dua milyar
rupiah);
11 Bahwa untuk menjamin gugatan ini, maka mohon terhadap Rumah tinggal
Milik Tergugat Rekonvensi, yang terletak di Jalan Althia III Blok A-2-8,
ah
Pondok Aren, Bintaro Jaya, Tangerang, dikenakan Sita Jaminan ; Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas Penggugat dalam rekonvensi menuntut kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat supaya memberikan putusan sebagai berikut : DALAM REKONVENSI 1 DALAM POKOK PERKARA :
ka
ah
Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi seluruhnya. Menyatakan Tergugat Rekonvensi telah melakukan kesalahan berat sebagaimana dimaksud Pasal 158 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 ;
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 7
es
In do ne si
menghilangkan
ub lik
In do ne si a
Tergugat
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
ep u ep R
b
Memberikan izin kepada Penggugat Rekonvensi untuk melakukan PHK terhadap Tergugat Rekonvensi karena telah melakukan kesalahan berat ; Menghukum Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi untuk membayar
kerugian Im-materiil kepada Penggugat Rekonvensi sekaligus yaitu sebesar Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah) ;
ah
gu
Menyatakan sah dan berharga sita jaminan terhadap rumah tinggal milik
Tergugat Rekonvensi yang terletak di Jalan Althia III Blok A-2-8, Cluster Bintaro Jaya, Tangerang ;
Althia Park, Graha Bintaro, Kelurahan Parigi Baru, Kecamatan Pondok Aren, Biaya menurut hukum.
Atau :
am
Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengambil putusan, yaitu putusannya No. 261/ PHI.G/2009/PN.JKT.PST tanggal 25 Februari 2010 yang amarnya sebagai berikut : DALAM KONPENSI DALAM PROVISI DALAM EKSEPSI
ah k
ah
A gu ng
Menolak Eksepsi yang diajukan Tergugat ; Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
DALAM REKONPENSI
Membebankan biaya perkara yang timbul dari perkara ini kepada Penggugat
Konpensi/Tergugat Rekonpensi sebesar Rp. 347.000,- (tiga ratus empat puluh tujuh ribu rupiah) Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan kepada Penggugat pada tanggal 25 Pebruari 2010 kemudian terhadapnya oleh Penggugat (dengan perantaraan kuasanya, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 08 Maret 2010 ) diajukan permohonan kasasi secara lisan pada tanggal 11 Maret 2010 sebagaimana ternyata dari akte permohonan kasasi No. 32/Srt.KAS/PHI/2010/PN.JKT.PST yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, permohonan tersebut diikuti oleh memori kasasi yang memuat alasan-alasan yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri tersebut pada tanggal 25 Maret 2010 ;
ka
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 8
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
ng
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
2010 telah diberitahu tentang memori kasasi dari Penggugat/Pemohon Kasasi diajukan jawaban memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya telah
ah
gu
diberitahukan kepada pihak lawan dengan seksama, diajukan dalam tenggang waktu dan
dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, maka oleh karena itu permohonan kasasi tersebut formal dapat diterima ;
Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut, dan untuk itu Pemohon telah menyatakan permohonan Pemeriksaan perkara tersebut dalam tingkat Kasasi atas putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut pada tanggal 25 Februari 2010. Di mana Pemohon telah Pernyataan Permohonan Kasasi Nomor : 32/Srt.KAS/PHI/2010/PN.Jk.Pst. 2 Bahwa Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah salah dalam menerapkan hukum dan tidak melaksanakan hukum acara mendaftarkan pernyataan Kasasinya pada tanggal 11 Maret 2010 dengan Akta
am
ah k
ep
ah
A gu ng
Industrial.
Penyelesaian Hubungan Industrial dikatakan bahwa "Dalam mengambil keputusan Majelis Hakim mempertimbangkan hukum, perjanjian yang ada, kebiasaan dan keadilan ". Bahwa Majelis Hakim mendasarkan putusannya hanya berdasarkan Peraturan Perusahaan, di mana peraturan perusahaan itupun salah mengartikan beberapa pengertian tentang pelanggaran dan hanya mengambil keuntungan sepihak. Oleh karenanya haruslah dikesampingkan. Karena terbitnya sebuah peraturan perusahaan adalah atas keinginan pihak perusahaan semata, sehingga bersifat PERUSAHAAN DAN PEKERJA), yang tentunya berbeda dengan Kesepakatan Kerja Bersama yang dibuat oleh pihak perusahaan dan pihak karyawan dan mempunyai implikasi mengikat kedua belah pihak. sepihak (BUKAN MERUPAKAN KESEPAKATAN ANTARA PIHAK
ka
ah
ep
ub
lik
Bahwa adalah tidak beralasan apa yang dinyatakan oleh Tergugat sekarang
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 9
es
In do ne si
ub lik
ng
In do ne si a
bahwa setelah itu oleh Tergugat/Termohon Kasasi yang pada tanggal 20 April
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa demikian pula Pemohon semula Penggugat hingga saat Memori Kasasi
ah
gu
Pasal 106 Undang-Undang nomor 2 Tahun 2004 menyatakan bahwa "SelambatMuda harus sudah menerbitkan Salinan Putusan ".
Bahwa pada tanggal 23 Maret 2010 Pemohon semula Penggugat baru memperoleh "apa yang dinamakan salinan Putusan sementara" yang nyataIndonesia, dan untuk itu Termohon Kasasi mengajukan bukti tambahan berupa "salinan putusan sementara" tersebut. (Bukti P-23). nyata tidak dikenal dalam sistem perundang-undangan ketenagakerjaan Republik
ng
am
Bahwa apa yang dinamakan sebagai "salinan putusan sementara tersebut" nyatanyata bertentangan dengan Pasal 102 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA" serta tidak terdapat nama-nama dari Majelis Hakim yang bertugas memeriksa perkara tersebut serta tidak terdapat nama Panitera Pengganti yang bertugas mencatat dalam karena tidak terdapat "kepala putusan yang berbunyi "DEMI KEADILAN
ah k
ep
persidangan serta ketentuan lainnya yang harus dipenuhi pada sebuah putusan
ah
A gu ng
Bahwa ayat (2) dari Pasal 102 UU No. 2/2004 tersebut juga menyatakan "Tidak menyebabkan batalnya putusan Pengadilan Hubungan Industrial".
Oleh karenanya sudah beralasanlah bila Majelis Hakim Agung yang memeriksa perkara ini pada tingkat Kasasi membatalkan putusan yang diterbitkan oleh Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial tersebut.
Konstitusi atas Hak Uji Materil terhadap Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan terhadap UUD Rl Tahun 1945 angka 3a yang menyatakan "Pengusaha yang akan melakukan PHK dengan alasan pekerja/ buruh melakukan kesalahan berat sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 158 putusan Hakim pidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap ". Artinya Putusan Mahkamah Konstitusi tersebut telah menjadi salah satu hukum positif dalam bidang ketenagakerjaan yang sudah sepatutnya dipatuhi oleh Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta ayat (1) UU No. 13 Th 2003, maka PHK baru dapat dilakukan setelah ada
ka
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 10
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
menjadi pertimbangan dalam putusannya, karena hanya mendasarkan pada saksisaksi yang diajukan oleh Tergugat sekarang Termohon Kasasi yang diajukan mengesampingkan kesaksian dan bukti-bukti yang diajukan oleh Penggugat,
ah
gu
12 Bahwa Pasal 30 Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 menyatakan bahwa alasanalasan hukum yang dapat dipergunakan sebagai alasan diajukannya Kasasi adalah : a b c Tidak berwenang atau melampaui batas kewenangannya.
ng
Lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan yang bersangkutan.
am
Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung Bahwa alasan-alasan tersebut dapat dibenarkan dengan pertimbangan bahwa Judex Facti tidak mempertimbangkan dengan benar hal-hal yang relevan secara yuridis, yaitu karena ketentuan Pasal 29 Peraturan Perusahaan tidak dapat diberlakukan dalam perkara aquo karena bertentangan dengan ketentuan:
ah k
ep
berpendapat :
ah
A gu ng
Pasal 151 ayat (3) dan Pasal 155 ayat (1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun karena harus melalui lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
2003 tidak dapat langsung memPHK dan untuk memutus hubungan kerjanya
ketentuan Pasal 158 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tidak mempunyai Pasal 124 ayat (3) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 menyatakan yaitu ketentuan Pasal 151 (3) dan Pasal 155 ayat (1) Undang-Undang No. 13
ka
Tahun 2003 serta putusan Mahkamah Konstitusi 012/2003, maka peraturan perusahaan tersebut batal demi hukum ; Menimbang, bahwa oleh karena itu putusan judex facti harus dibatalkan dan Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat telah melanggar Peraturan
ah
Mahkamah Agung akan mengadili sendiri dengan pertimbangan berikut ini ; Perusahaan maka seharusnya diterapkan ketentuan Pasal 161 ayat (3) Undang-Undang
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 11
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
11 Bahwa Majelis Hakim tingkat pertama salah dalam menentukan hal-hal yang
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
= Rp. 60.000.000,9.000.000,-
Uang penggantian hak 15% x Rp. 60.000.000,- = Rp. Upah proses : 6 bulan x Rp. 20.000.000,-
ah
gu
Jumlah
Mahkamah Agung terdapat cukup alasan untuk mengabulkan permohonan kasasi dari
Pemohon Kasasi : MEIDI OMAR SYARIEF dan membatalkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 261/PHI.G/2009/PN.JKT.PST tanggal 25 Februari 2010 serta
Mahkamah Agung mengadili sendiri perkara ini dengan amar putusan sebagaimana yang akan disebutkan dibawah ini ; Menimbang, bahwa oleh karena Termohon Kasasi berada di pihak yang kalah, maka Termohon kasasi harus dihukum untuk membayar biaya perkara dalam semua tingkat kasasi sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) ; Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang No. 48 Tahun 2009, UndangUndang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang
am
ah k
ep
No. 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 2009
A gu ng
SYARIEF tersebut ;
ah
DALAM KONVENSI DALAM PROVISI : DALAM EKSEPSI : Menolak Eksepsi Tergugat ; Menolak tuntutan provisi Penggugat ;
ka
ah
Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian ; Menyatakan hubungan kerja antara Penggugat dan Tergugat putus sejak tanggal 25 Pebruari 2010 ;
ep
ub
lik ik In d on
Halaman 12
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
gu
ng
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
N0. 13 Tahun 2003 dengan masa kerja 2 tahun atau lebih dan upah Rp. 20.000.000,- per
ng
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
ep u
dalam yang ditetapkan dan
b
Menghukum Tergugat membayar uang pesangon, uang penggantian hak dan upah proses 6 bulan sebesar Rp. 189.000.000,- (Seratus delapan puluh Sembilan juta rupiah) ; DALAM REKONVENSI :
ah
gu
dalam semua tingkat peradilan yang dalam tingkat kasasi ini ditetapkan sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah). Demikianlah diputuskan rapat
am
Agung Ketua
pada Majelis,
hari Kamis tanggal 30 September 2010 oleh H. ABBAS SAID, oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai HORADIN SARAGIH, SH.,MH.. Agung pada sebagai Anggota, dan hari itu juga oleh TUTY FAUZAN, SH.,MH. sidang terbuka
ah k
Hakim-Hakim Ad. Hoc PHI pada diucapkan dalam Ketua Majelis beserta HARYATI, SH.,MH.
ep
untuk
Mahkamah
ah
Panitera Pengganti :
ah
ep
ka
ub
lik
Hal. 13 dari 15 hal. Put. No. 618K/Pdt.Sus/2010
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 13
es
In do ne si
Hakim-Hakim
A gu ng
ub lik
umum
permusyawaratan Mahkamah
In do ne si a
ng
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
ep u ep R
ah
gu
ah k
am
ah
ka
ah
ep
ub
lik ng gu ik In d on
Halaman 14
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
es
In do ne si
A gu ng
ub lik
In do ne si a
ng