FAKULTAS HUKUM
Oleh :
1. Muhammad Erfan 16/ 393595/ HK/ 20783
2. Septia Hasanul Irsyad 16/ 397732/ HK/ 21054
3. Joshua Aditya S 16/ 393587/ HK/ 20775
Yogyakarta
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara hukum dimana hal tersebut sudah
secara jelas dan tegas dinyatakan dalam Pasal 1 ayat (3) UUD 1945. Hukum
pada hakekatnya adalah suatu perlindungan bagi kepentingan manusia1
yang dapat berupa aturan - aturan yang sengaja dibuat untuk mengatur
kehidupan masyarakat dan bersifat memaksa, artinya bahwa setiap warga
negara harus taat terhadap setiap aturan - aturan yang ada. Salah satu prinsip
negara hukum menurut Van Wijk adalah adanya jaminan hak asasi manusia
fundamental yang harus dihormati oleh pemerintah2. Dalam hal ini sudah
seyogyanya negara untuk menjamin segala hak warganegara untuk
mencapai tujuan negara yaitu menjamin kemakmuran warganegara.
Wujud nyata adanya jaminan hak hak warganegara telah tertuang
dalam Konstitusi Negara Republik Indonesia yaitu dalam Pasal 27 dan Pasal
28 A - J Undang Undang Dasar Republik Indonesia. Salah satu yang
menjadi hak warga negara tersebut adalah hak untuk memperoleh pekerjaan
sesuai yang telah termaktub dalam Pasal 27 ayat (2) yang menyatakan
bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak bagi kemanusiaan.” Dalam pasal lain juga dijelaskan adanya
jaminan warganegara untuk bekerja yaitu Pasal 28E ayat (1) yang
menyatakan bahwa “Setiap orang berhak memeluk agama dan beribadat
menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih
pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah
negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.”** Berdasarkan kedua
pasal tersebut terlihat bahwa negara memang benar benar ingin
1
Sudikno Mertokusumo,2015, Bunga Rampai Ilmu Hukum, Penerbit Liberty,
Yogyakarta,hlm.1.
2
Nurul Qamar, 2013, Hak Asasi Manisia dalam Negara Hukum Demokrsi, Sinar Grafika,
Jakarta, hlm. 31.
memberikan jaminan yang akan menjamin hak warganegara dalam
memperoleh pekerjaan maupun melakukan pekerjaan.
Perkembangan sektor ketenagakerjaan sebagai wadah implementasi
hak warganegara atas pekerjaan yang layak dari tahun ke tahun semakin
mengalami dinamika yang pesat. Seiring perkembangan sektor
ketenagakerjaan tersebut juga tidak terlepas dari permasalah
ketenagakerjaan Indonesia dari tahun ke tahun yang semakin besar pula
seperti halanya dalam permasalahan : pertumbuhan angkatan kerja yang
tinggi di satu sisi, sementara tingkat pendidikan dan keahlian yang masih
belum memadai dan lapangan kerja yang terbatas. Disisi lain pemerintah
berusaha untuk mengurangi angka pengangguran dan juga meningkatkan
kualitas hidup tenaga kerja di Indonesia. Oleh karena itu penempatan tenaga
kerja ke luar negeri merupakan salah satu alternatif/ pilihan dalam
menyelesaikan masalah tersebut. Migrasi tenaga kerja intemasional
menjadi fenomena global dan terjadi hampir di sebagian besar negara di
dunia, termasuk Indonesia. Fenomena ini terus berkembang seiring dengan
pola hubungan yang terjalin antarnegara dalam berbagai dimensi.
Meningkatnya hubungan antar negara pada gilirannya berpengaruh
pada intensitas arus tenaga kerja dari berbagai negara. 3 Berdasarkan Pasal
1 Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2017 Tentang
Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, yang dimaksud Pekerja Migran
Indonesia adalah setiap warga negara Indonesia yang akan, sedang, atau
telah melakukan pekerjaan dengan menerima upah di luar wilayah Republik
Indonesia. Berdasarkan penjelasan pasal tersebut dapat dipahami bawah
yang dapat disebut sebagai pekerja migran adalah warga negara laki laki dan
perempuan dengan minimum berusia 18 sesuai dengan pasal Pasal 5 UU 18
tahun 2017 Tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.
3
Any Suryani, “ Pengaturan Perlindungan Hukum Bagi Tenaga Kerja Wanita Beserta
Keluarganya Berdasarkan Uu No. 6 Tahun 2012 Tentang Pengesahan Konvensi Internasional
Perlindungan Buruh Migran Beserta Keluarganya,Jurnal Hukum & Pembangunan 46 No. 2 (2016):
256-277
Di era modern ini bisa dikatakan bahwa sudah tidak ada lagi
perbedaan antara karir seorang laki-laki dan perempuan sehingga tidaklah
melulu laki laki harus mencari pekerja demi memenuhi kebutuhan sehari
hari akan tetapi perempuan juga berhak untuk memiliki dan melakukan
pekerjaan. Mengacu pada survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik
No. 42/05/Th. XXI, 07 Mei 2018 bahwa berdasarkan jens kelamin terdapat
perbedaan TPAK antara laki - laki dan perempuan. Pasa Februari 2018,
TPAK laki laki sebesar 83, 01 persen sedangkan TPAK perempuan hanya
sebesar 55,44 persen. Namun demikian, dibandingkan dengan kondisi
setahun yang lalu, TPAK permpuan menigkat 0,40 persen point sedangkan
TPAK laki laki menurun 0,04 persen. Hal tersebut memiliki potensi tenaga
kerja perempuan smakin naik untuh taun taun berikutnya. Disis lain
menuruut survei oleh "World Bank menyebutkan jumlah PMI mencapai
sembilan juta orang, sedangkan BNP2TKI menyebutkan hanya 4,6 juta
orang, sekitar 72 persen di antaranya merupakan pekerja migran perempuan.
Mereka lebih beresiko mendapat masalah, karena menurut Kementerian
Luar Negeri dilaporkan sebanyak 5.481 kasus dialami PMI perempuan
selama 2018, dan hanya 1.628 kasus diantaranya yang masih berjalan.4
Peran serta perempuan dalam bidang perekonomian ditandai dengan
partisipasinya dalam dunia kerja, baik di dalam maupun luar negeri.
Kebijakan pemerintah untuk memfasilitasi penempatan tenaga kerja
perempuan, khususnya di luar negeri didorong oleh keinginan kuat para
Pekerja Migran Indonesia (PMI) perempuan dengan alasan keterbatasan
lapangan pekerjaan di dalam negeri, gaji yang lebih besar, dan permintaan
PMI perempuan cukup terbuka tanpa mensyaratkan ijazah dan keterampilan
yang menyulitkan. Dalam faktanya semakin banyaknya wanita yang bekerja
di luar negri seringkali pula kita mendengar persoalan persoalan yang
menyangkut tenaga kerja perempuan indonesia. Berdasarkan data Balai
Pelayanan Kepulangan TKI Selapajang Tangerang menyebut terdapat 11.343 kasus
4
Pikiran Rakyat, “Tak Terdata di Luar Negeri, Lima Juta Buruh Migran Asal Indonesia
Bermasalah” https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/2018/11/08/tak-terdata-di-luar-
negeri-lima-juta-buruh-migran-asal-indonesia-bermasalah Diakses tanggal 29 September
2019 pukul 10.17
pelecehan seksual sepanjang 2008-2014. Pada 2017, laporan yang masuk ke Komnas
Perempuan mencatat sebanyak 10 kasus kekerasan terharap PRT maupun pekerja
migran. 5 Sebagai contoh konkrit kekerasan yang dialami oleh TKW Indonesia adalah
Anisa (25), TKW asal Gampong Alue Dua, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara
menjadi korban penyiksaan majikannya di Malaysia.6 Melihat beberapa permasalahan
yang terjadi diperlukan suatu langkah serius oleh pemerintah untuk memberikan
perlindungan bagi tenaga kerja migran perempuan sehingga permasalahan yang sudah
terjadi seperti dalam kasus kasus yang telah terjadi tidak terulang kembali.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian yang dituangkan dalam penulisan makalah ini dengan judul :
Perlindungan Pekerja Perempuan Migran Melalui Kebijakan Non
Penal
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan penulis tersebut, maka
dapat ditentukan rumusan masalah dalam penulisan makalah ini sebagai berikut :
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Objektif
a. untuk mengetahui bagaimana perlindungan pekerja migran
perempuan melalui kebijakan non penal
b. untuk mengetahui apa saja hambatan yang dihadapi dalam hal
perlindungan pekerja migran perempuan
5
CNN Indonesia, “Menguak Data Jumlah Kekerasan Perempuan Tahun ke Tahun”
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20181126110630-284-349231/menguak-data-
jumlah-kekerasan-perempuan-tahun-ke-tahun Diaksaes pada tanggal 29 September
2019 pukul 11.46
6
Kompas.com, "Upaya Menyelamatkan Anisa, TKW yang Disiksa Majikan Malaysia
hingga Gigi Rontok",https://regional.kompas.com/read/2019/07/23/07030021/upaya-
menyelamatkan-anisa-tkw-yang-disiksa-majikan-malaysia-hingga-gigi?page=all. Diakses
pada tanggal 29 September 2019 pukul 12.01
2. Tujuan Subjektif
TINJAUAN UMUM
7
Satijipto Raharjo, 2000, Ilmu Hukum,PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, hlm. 53.
8
Ibid, hlm 54
juga memberikan penjelasan terkat perlindungan bagi tenaga kerja migran
terutama guna memperjuangkan hak hak yang berhak didapatkan oleh
tenaga migran indonesia ketika telah selesai akan kewajibanya. Terkait
dengan hak hak apa saja yang dimiliki tenaga migran indonesia dijelaskan
dalam Pasal 6 UU 18 Tahun 2017 bahwa
(1) Setiap Calon Pekerja Migran Indonesia atau Pekerja Migran Indonesia
memiliki hak:
9
Barda Nawawi Arief, 2002, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana, PT Citra Aditya
Bakti, Bandung hlm. 42
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
10
Dhuma Melinda Harahap, 2015, Perlindungan Hukum Bagi Tenaga Kerja Indonesa Di
Luar Negri Oleh Pemerintah Dan Organisasi Buruh Migran, Tesis, hlm.51
11
Ibid ., hlm 1
12
Ibid., hlm 61
dalam upaya pemberian pelayanan dan perlindungan
Warga Negara Indonesia di luar negeri;
13
CNN Indonesia, “Perempuan Indonesia Maih Tertinggal Dalam
Pendidikan”https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20170308130607-277-
198669/perempuan-indonesia-masih-tertinggal-dalam-pendidikanDiakses pada tanggal
30 September 2019 pukul 22.20
luar negri misalny menjadi pekerja rumah tangga maupun dalam
pekerjaan sektor informal lainya yang tidak pelu memiliki kahlian
khusus. Disisi lain rendahnya pendidika juga berdampak kepada
kurang dipahaminy ahak hak yang seharusnya diperoleh oleh
pekerja akan tetapi dikarenakan tidak tahuan maka sering terjadi
pelanggaran hak yang dialami oleh tenaga kerja wanita indonesia.
14
Zulfikar,2002, Perlindungan Hukum Bagi Tenaga Kerja Indonesa di Luar Negri,Lex
Jurnalica Volume 9 Nomor 3,
BP3TKI Nunukan selaku sebagai tempat pelayan penempatan
perlindungan bagi TKI dan penemgah antara TKI dan majikan
apabila TKI dan majikan terjadi persengketaan atau permasalahan.
Apabila ada permasalahan TKW dan majikan maka BP3TKI
berusaha menyelesaikan permasalahan itu dengan jalan damai yaitu
melaui musyawarah. Apabila musyawarah yang telah di lakukan
tidak dapat penyelesaian, maka permasalahan yang sedang terjadi
akan dimintakan bantuan penyelesaian pada pemerintah Indonesia
yang ada di Negara tempat dimana TKI tersebut bekerja (Kedutaan
Indonesia).15
15
Karmillah, 2018, eJournal Ilmu Hubungan Internasional, 6 (2) 805-820 ISSN 2477-2623
(online), ISSN 2477-2615 (print), ejournal.hi.fisip-unmul.ac.id
Pemerintah Malaysia langsung memulangkan TKI yang baru tiba di
negara itu karena TKI yang bersangkutan tidak sehat.keadaan sakit
yang membuat TKI meninggal dunia atau dinyatakan tidak sehat
(unfit).Angka kematian TKI di Malaysia cukup tinggi, mayoritas
yang meninggal tersebut adalah pekerja yang datang secara
ilegal.Penyebab kematian yang dialami TKI kebanyakan karena
sakit.Sebagian besar pekerja yang meninggal tersebut sudah sakit
sejak dari Indonesia. Karena masuk secara ilegal, tidak ada
pemeriksaan kesehatan dan dalam keadaan sakit TKI harus tetap
bekerja.16
16
ibid hlm 809
BAB IV
A. KESIMPULAN
BUKU
JURNAL
BERITA
Pikiran Rakyat, “Tak Terdata di Luar Negeri, Lima Juta Buruh Migran Asal
Indonesia Bermasalah” https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/2018/11/08/tak-
terdata-di-luar-negeri-lima-juta-buruh-migran-asal-indonesia-bermasalah Diakses
tanggal 29 September 2019 pukul 10.17
CNN Indonesia, “Menguak Data Jumlah Kekerasan Perempuan Tahun ke Tahun”
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20181126110630-284-
349231/menguak-data-jumlah-kekerasan-perempuan-tahun-ke-tahun Diaksaes
pada tanggal 29 September 2019 pukul 11.46
Kompas.com, "Upaya Menyelamatkan Anisa, TKW yang Disiksa Majikan
Malaysia hingga Gigi
Rontok",https://regional.kompas.com/read/2019/07/23/07030021/upaya-
menyelamatkan-anisa-tkw-yang-disiksa-majikan-malaysia-hingga-gigi?page=all.
Diakses pada tanggal 29 September 2019 pukul 12.01
CNN Indonesia, “Perempuan Indonesia Maih Tertinggal Dalam
Pendidikan”https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20170308130607-277-
198669/perempuan-indonesia-masih-tertinggal-dalam-pendidikanDiakses pada
tanggal 30 September 2019 pukul 22.20