BANDAR UDARA
BANDAR UDARA HALIM PERDANA KUSUMA
Disusun oleh :
FAKULTAS TEKNIK
2017
Bandar Udara Halim Perdanakusuma Jakarta
2. Sejarah
Pada masa perang kemerdekaan, Halim Perdanakusuma dan Opsir Iswahyudi mendapat tugas untuk
membawa pesawat tempur yang baru dibeli. Pesawat itu sendiri berada di Muangthai (Thailand). Untuk
mempelajari pesawat tempur yang sebelumnya merupakan pesawat angkutan itu, Halim hanya
membutuhkan waktu selama kurang lebih 5 hari. Tapi dalam buku sejarah yang dikeluarkan Mabes TNI AU
itu, tidak tersebutkan negara mana yang membuat pesawat tersebut.
Dari Thailand pesawat menuju ke Indonesia. Namun malang, pesawat itu tak kunjung sampai.
Diperkirakan, pesawat itu terjatuh di kawasan pantai selat Malaka. Tak lama kemudian, nelayan menemukan
sosok mayat yang terdampar di kawasan pantai. Dan saat itu kodisi jenazah sangat sulit diidentifikasi. Namun
akhirnya jenazah itu diduga merupakan jenazah Halim Perdanakusuma. Sedangkan jenazah Iswahyudi
hingga kini belum diketemukan.
Sebagai tanda penghargaan, keduanya dijadikan pahlawan nasional Indonesia dan nama Halim
Perdanakusuma diabadikan sebagai Bandara Pangkalan TNI AU di Jakarta Timur sedangkan Iswahyudi
diabadikan sebagai Pangkalan TNI AU di Madiun.
Sumber : Wikipedia
5. Masalah Operasional
a. Runway terkelupas
Mengelupasnya beberapa bagian pada landasan pacu atau runway Bandara Halim
Perdanakusuma ternyata menyebabkan tertundanya tiga penerbangan komersial yang berangkat dari
bandara tersebut pada Jumat (28/7/2017).
Tiga penerbangan yang mengalami " delay" adalah penerbangan yang terjadwal berangkat dari Halim
dari periode pukul 09.00-12.35 WIB.
Sumber : http://megapolitan.kompas.com
Meskipun demikian, TNI AU tetap memastikan bahwa kegiatan evaluasi ini tidak akan mengganggu
aktivitas penerbangan-penerbangan komersial di dalamnya.
Sekarang maskapai-maskapai yang mendarat di sana suka parkir tidak beraturan. Terkadang ketika
mau landing juga suka mengganggu aktivitas TNI AU di sana," tutur Kepala Dinas Penerangan TNI
AU, Marsekal Madya Dwi Badarmanto, melalui sambungan telepon, Jumat (12/6).
Sumber : https://www.cnnindonesia.com
c. Masalah dalam infrastruktur bandara di Indonesia, kapastitas yang berlebihan, dan standar
keselamatan.
Tabrakan pesawat di Bandara Halim Perdanakusuma menunjukkan masih ada masalah dalam
infrastruktur bandara di Indonesia, kapastitas yang berlebihan, dan standar keselamatan. Dan masalah
itu menjadi sorotan di tengah-tengah pertumbuhan industri penerbangan di Indonesia.
Pengamat penerbangan Chappy Hakim mengatakan Bandara Halim Perdanakusuma yang
merupakan pangkalan udara milik TNI AU itu dianggap tidak memenuhi standar untuk melayani
penerbangan sipil karena hanya memiliki satu landasan dan daya tampung parkir terbatas.
Oleh karena itu, dia mengkhawatirkan tabrakan pesawat Batik Air dan TransNusa di Bandara
Halim Perdanakusuma yang terjadi Senin malam, sangat mungkin terulang lagi karena pembukaan
bandara tidak dibarengi dengan pengembangan infrastruktur. Memang potensi kecelakaan sangat besar
kalau kesemrawutan Cengkareng dipindahkan ke Halim begitu saja. Halim yang basic design-nya untuk
tidak penerbangan komersial, runway-nya cuma satu, taxi way tidak ada, apron-nya sempit. Di sana
sudah ada beberapa skuadron udara dan pesawat terbang teknik ditambah dengan penerbangan
komersial ke Halim. Kalau dengan perencanaan dan persiapan its ok no problem bisa saja, jelas
Chappy.
Sumber : https://news.okezone.com
5. Lalu Lintas Udara
Jumlah Barang Kiriman (Kargo) yang Dimuat dan Dibongkar Melalui Pelabuhan Udara Halim
Perdana Kusuma, 2009-2013
Jumlah Lalu Lintas Pesawat Udara yang Berangkat dan Datang Melalui Pelabuhan Udara Halim
Perdana Kusuma, 2015
International Domestic
Month
Departure Arrival Departure Arrival
1 2 3 4 5
January 183 210 982 910
February 181 209 1 014 978
March 229 255 1 238 1 190
April 199 230 1 203 1 149
May 163 202 1 283 1 256
June 149 168 1 346 1 324
July 142 166 1 433 1 400
August 184 224 1 502 1 467
September 216 248 1 534 1 506
October 275 369 1 798 1 814
November 160 189 1 909 1 897
December 138 150 2 063 1 982
Sumber : http://jakarta.bps.go.id