Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

BANDAR UDARA
BANDAR UDARA HALIM PERDANA KUSUMA

Disusun oleh :

FADHIL FADILLAH 14/364204/TK/41920

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS GADJAH MADA


YOGYAKARTA

2017
Bandar Udara Halim Perdanakusuma Jakarta

1. Bandara Halim Perdanakusuma


Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma adalah sebuah Bandar udara di Jakarta. Bandar
udara ini juga digunakan sebagai markas Komando Operasi Angkatan Udara I (Koops AU I) TNI-AU
sebelumnya Bandar udara ini bernama Lapangan Udara Cililitan.
Bandara Halim Perdanakusuma sebelumnya merupakan bandara yang hanya melayani penerbangan
VVIP dan charter flight, tapi mulai tanggal 10 Januari 2014 Bandar Udara Halim Perdanakusuma beroperasi
sementara menjadi bandara komersial untuk membantu penerbangan di Bandara Soekarno Hatta yang telah
padat. Mulai tahun 2013 Bandar Udara Halim Perdanakusuma juga melayani penerbangan haji yang
dialihkan dari Bandara Soekarno Hatta akibat dari revitalisasi yang sedang dilakukan bandara tersebut.
Sumber : Wikipedia

2. Sejarah
Pada masa perang kemerdekaan, Halim Perdanakusuma dan Opsir Iswahyudi mendapat tugas untuk
membawa pesawat tempur yang baru dibeli. Pesawat itu sendiri berada di Muangthai (Thailand). Untuk
mempelajari pesawat tempur yang sebelumnya merupakan pesawat angkutan itu, Halim hanya
membutuhkan waktu selama kurang lebih 5 hari. Tapi dalam buku sejarah yang dikeluarkan Mabes TNI AU
itu, tidak tersebutkan negara mana yang membuat pesawat tersebut.
Dari Thailand pesawat menuju ke Indonesia. Namun malang, pesawat itu tak kunjung sampai.
Diperkirakan, pesawat itu terjatuh di kawasan pantai selat Malaka. Tak lama kemudian, nelayan menemukan
sosok mayat yang terdampar di kawasan pantai. Dan saat itu kodisi jenazah sangat sulit diidentifikasi. Namun
akhirnya jenazah itu diduga merupakan jenazah Halim Perdanakusuma. Sedangkan jenazah Iswahyudi
hingga kini belum diketemukan.
Sebagai tanda penghargaan, keduanya dijadikan pahlawan nasional Indonesia dan nama Halim
Perdanakusuma diabadikan sebagai Bandara Pangkalan TNI AU di Jakarta Timur sedangkan Iswahyudi
diabadikan sebagai Pangkalan TNI AU di Madiun.
Sumber : Wikipedia

3. Informasi Bandar Udara


a. Kelas Bandara : Domestik dan Internasional
b. Pengelola : PT Angkasa Pura II
c. Pemilik : Pemerintah Indonesia
d. Lokasi : Jakarta Timur, Indonesia
e. Maskapai : Batik Air, Citilink, My Indo Airlines, Pelita Air Service, Susi Air,
Wings Air
f. Kelas : Domestik dan Internasional
g. Fasilitas : E-Kiosk, Konter Check in, Musholla, Ruang Menyusui Anak,
Ruang Merokok, Ruang Tunggu, Toilet

Sumber : Wikipedia ; http://halimperdanakusuma-airport.co.id/


4. Deskripsi Bandar Udara
Bandara Halim Perdana Kusuma mempunyai luas sekitar 170 hektar dan terletak di Jakarta
Timur. Nama bandara ini diambil dari nama pahlawan penerbangan Indonesia, Halim
Perdanakoesoema, yang gugur di Selat Melaka pada tahun 1947.
Saat ini hanya ada satu landasan di Bandara Halim dengan panjang 3.000 meter x 45
meter. Runway ini bisa dilandasi 12 penerbangan setiap jamnya. Meski memiliki areal mencapai 170
hektar, namun luas terminal bandara hanya sebesar 19.810 m. Jika dibandingkan dengan Bandara
Soekarno-Hatta, luas terminal ini hanya sepertiga dari luas terminal 3 (pier 1) yang sekarang
Bandara Halim Perdanakusuma mempunyai 5 buah taxiway untuk komersil serta 3 buah
taxiway untuk militer, 1 buah apron utama dengan luasan 88.787,5 m2 mampu menampung 14 buah
pesawat boeing 737-900 dan 3 buah pesawat sekelas Cessna.

5. Masalah Operasional
a. Runway terkelupas
Mengelupasnya beberapa bagian pada landasan pacu atau runway Bandara Halim
Perdanakusuma ternyata menyebabkan tertundanya tiga penerbangan komersial yang berangkat dari
bandara tersebut pada Jumat (28/7/2017).
Tiga penerbangan yang mengalami " delay" adalah penerbangan yang terjadwal berangkat dari Halim
dari periode pukul 09.00-12.35 WIB.
Sumber : http://megapolitan.kompas.com

b. Penerbangan Komersial di Halim Makin Tak Tertib


Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) mengatakan akan tetap melakukan evaluasi
terhadap kegiatan maskapai komersial di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma. Kegiatan
penerbangan komersial di bandar udara itu dianggap sudah tak tertib lagi.

Meskipun demikian, TNI AU tetap memastikan bahwa kegiatan evaluasi ini tidak akan mengganggu
aktivitas penerbangan-penerbangan komersial di dalamnya.

Sekarang maskapai-maskapai yang mendarat di sana suka parkir tidak beraturan. Terkadang ketika
mau landing juga suka mengganggu aktivitas TNI AU di sana," tutur Kepala Dinas Penerangan TNI
AU, Marsekal Madya Dwi Badarmanto, melalui sambungan telepon, Jumat (12/6).
Sumber : https://www.cnnindonesia.com
c. Masalah dalam infrastruktur bandara di Indonesia, kapastitas yang berlebihan, dan standar
keselamatan.
Tabrakan pesawat di Bandara Halim Perdanakusuma menunjukkan masih ada masalah dalam
infrastruktur bandara di Indonesia, kapastitas yang berlebihan, dan standar keselamatan. Dan masalah
itu menjadi sorotan di tengah-tengah pertumbuhan industri penerbangan di Indonesia.
Pengamat penerbangan Chappy Hakim mengatakan Bandara Halim Perdanakusuma yang
merupakan pangkalan udara milik TNI AU itu dianggap tidak memenuhi standar untuk melayani
penerbangan sipil karena hanya memiliki satu landasan dan daya tampung parkir terbatas.
Oleh karena itu, dia mengkhawatirkan tabrakan pesawat Batik Air dan TransNusa di Bandara
Halim Perdanakusuma yang terjadi Senin malam, sangat mungkin terulang lagi karena pembukaan
bandara tidak dibarengi dengan pengembangan infrastruktur. Memang potensi kecelakaan sangat besar
kalau kesemrawutan Cengkareng dipindahkan ke Halim begitu saja. Halim yang basic design-nya untuk
tidak penerbangan komersial, runway-nya cuma satu, taxi way tidak ada, apron-nya sempit. Di sana
sudah ada beberapa skuadron udara dan pesawat terbang teknik ditambah dengan penerbangan
komersial ke Halim. Kalau dengan perencanaan dan persiapan its ok no problem bisa saja, jelas
Chappy.
Sumber : https://news.okezone.com
5. Lalu Lintas Udara
Jumlah Barang Kiriman (Kargo) yang Dimuat dan Dibongkar Melalui Pelabuhan Udara Halim
Perdana Kusuma, 2009-2013

Luar Negeri Dalam Negeri


Tahun
Muat Bongkar Muat Bongkar

2013 132 567 24 339 49 415 60 614

2012 3 718 591 2 591 339 284 970 114 382

2011 35 916 1 655 347 850 72 252

2010 - - 170 449 64 126

2009 3 600 663 2 491 898 221 144 80 607

Jumlah Lalu Lintas Pesawat Udara yang Berangkat dan Datang Melalui Pelabuhan Udara Halim
Perdana Kusuma, 2015

International Domestic
Month
Departure Arrival Departure Arrival
1 2 3 4 5
January 183 210 982 910
February 181 209 1 014 978
March 229 255 1 238 1 190
April 199 230 1 203 1 149
May 163 202 1 283 1 256
June 149 168 1 346 1 324
July 142 166 1 433 1 400
August 184 224 1 502 1 467
September 216 248 1 534 1 506
October 275 369 1 798 1 814
November 160 189 1 909 1 897
December 138 150 2 063 1 982

Total 2 219 2 620 17 305 16 873


2014 2 333 2 483 12 254 12 038
2013 481 542 6 191 5 636
2012 2 071 2 211 4 457 4 201
2011 1 262 1 331 7 567 6 889
Jumlah Penumpang Pesawat Udara yang Berangkat dan Datang Melalui Pelabuhan Udara Halim
Perdana Kusuma, 2015

Luar Negeri Dalam Negeri


Bulan
Berangkat Datang Berangkat Datang
1 2 3 4 5
Januari 391 376 78 449 83 850
Pebruari 916 335 79 481 80 583
Maret 157 75 94 143 96 926
April 574 734 94 776 95 210
Mei 336 314 111 504 112 480
Juni 305 242 108 226 108 879
Juli 447 538 141 983 133 881
Agustus 546 415 138 514 143 345
September 29 631 88 141 085 142 485
Oktober 5 705 241 384 160 238 166 920
November 316 238 182 160 184 837
Desember 1 454 1 161 215 108 215 600

Jumlah 40 778 245 900 1 545 667 1 564 996


2014 57 077 49 961 767 492 775 334
2013 416 352 22 027 16 358
2012 7 598 6 965 73 761 72 208
2011 6 767 5 865 85 347 79 601

Sumber : http://jakarta.bps.go.id

Anda mungkin juga menyukai