DISUSUN OLEH :
SUSANA NURTANTI, S.Kep.,Ns.,M.Kes
NIDN : 0606128201
HALAMAN SAMPUL 1
LEMBAR PENGESAHAN 2
DAFTAR ISI 3
VISI MISI 5
KATA PENGANTAR 6
A. PENDAHULUAN 7
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN 8
C. HASIL AKHIR YANG DIHARAPKAN 8
D. KEGIATAN BELAJAR 1
1. Uraian dan Contoh Konsep Teori Isolasi Sosial 9
a. Pengertian 9
b. Rentang Respon Sosial 10
c. Karakteristik Pelaku 11
d. Proses terjadinya masalah 12
2. Rangkuman 21
3. Latihan Soal 22
4. Umpan Balik 22
E. KEGIATAN BELAJAR 2 23
1. Uraian dan Contoh 23
a. Asuhan Keperawatan 23
b. Diagnosa Keperawatan 23
c. Tindakan Keperawatan 23
d. Tabel Rencana Tindakan Keperawatan 26
e. SP Komunikasi untuk Pasien 29
f. SP Komunikasi untuk Keluarga 38
2. Latihan Kasus Role Play
a. Kasus dan petunjuk kegiatan Role Play 46
b. Format penilaian Roleplay 47
3. Umpan Balik 62
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas limpahan kasih
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan modul
keperawatan jiwa dengan judul Asuhan Keperawatan Jiwa pada klien dengan
isolasi sosial. Modul ini diharapkan dapat digunakan oleh mahasiswa untuk
proses belajar mengajar praktikum Diploma III keperawatan.
Wonogiri, 2016
Penulis
a. PENGERTIAN
Isolasi sosial merupakan suatu kondisi individu Isolasi sosial
merupakan suatu kondisi kesendirian yang dialami oleh individu dan
diterima sebagai ketentuan orang lain sebagai suatu keadaan yang
negatif atau mengancam (Towsend, 2008). Isolasi sosial adalah suatu
keadaan dimana individu mengalami suatu kebutuhan atau
mengharapkan untuk melibatkan orang lain, akan tetapi tidak dapat
membuat hubungan tersebut (Carpenito, 2004). Sedangkan menurut
Kim (2006) isolasi sosial merupakan kesendirian yang dialami individu
dan dirasakan sebagai beban oleh orang lain dan sebagai keadaan yang
negatif atau mengancam.
Saling ketergantungan
c. KARAKTERISTIK PERILAKU
Karakteristik perilaku isolasi yang dapat ditemukan antara lain :
Karakteristik Mayor
1) Mengekspresikan perasaan kesepian, dan penolakan.
2) Keinginan untuk kontak lebih banyak dengan orang lain tetapi tidak
mampu
3) Melaporkan ketidaknyamanan dalam situasi sosial
4) Menggambarkan kurang hubungan yang berarti (Carpenito-Moyet,
2007)
Karakteristik Minor
1) Merasakan waktu berjalan lambat
2) Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi dan mengambil keputusan
3) Perasaan tidak berguna
4) Perasaan penolakan
5) Kurang aktifitas secara verbal maupun fisik
6) Tampak depresif, cemas atau marah
7) Kegagalan untuk berinteraksi dengan orang lain didekatnya
8) Sedih, afek dangkal
9) Tidak komunikatif
10) Menarik diri
11) Kontak mata buruk
12) Larut dalam pikiran dan ingatan sendiri
e. Sosial
1) Menarik diri
2) Sulit berinteraksi dan tidak berkomunikasi
3) Kegagalan untuk berinteraksi dengan orang lain di dekatnya.
4) Mencari kesempatan untuk sendiri atau berada dalam suasana
subkultur
5) Penunjukan bermusuhan dalam suara dan perilaku.
6) Ketidakmampuan dalam berpartisipasi dalam sosial.
7) Acuh terhadap lingkungan
8) Curiga terhadap orang lain
4. Sumber Koping
a. Personal ability
1) Tidak komunikatif dan cenderung menarik diri
2) Kesehatan umum klien, terdapat catatan
3) Ketidakmampuan mengambil keputusan dan memecahkan
masalah
4) Kemampuan berhubungan dengan orang lain tidak kuat
5) Pengetahuan tentang masalah isolasi rendah
6) Integritas ego yang tidak adekuat
b. Sosial suport
1) Tidak adanya orang terdekat yang mendukung keluarga,
teman, kelompok.
2) Hubungan antar individu, keluarga dan masyarakat tidak
adekuat
3) Komitmen dengan jaringan sosial tidak adekuat
c. Material asset
1) Adanaya perubahan status kesejahteraan
2) Ketidakmampuan mengelola kekayaan
3) Tidak punya uang untuk berobat, tidak ada tabungan
4) Tidak memiliki kekayaan dalam bentuk barang berharga.
d. Positif belief
1) Distres spiritual
2) Tidak memiliki motivasi untuk sembuh
3) Penilaian negatif tentang pelayanan kesehatan
4) Tidak menganggap apa yang dialami merupakan sebuah
masalah.
2. RANGKUMAN
3. LATIHAN SOAL
b. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Isolasi sosial
c. TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Tindakan keperawatan untuk klien.
a. Tujuan :
1) Pasien mampu mengenal penyebab isolasi, keuntungan
memiliki teman, kerugian tidak memiliki teman.
2) Pasien mampu berkenalan dengan perawat atau pasien lain.
3) Pasien mampu bercakap-cakap dalam melakukan kegiatan
harian.
4) Pasien mampu berbicara sosial : meminta sesuatu, berbelanja
dan sebagainya.
b. Tindakan keperawatan :
1) Mengkaji dan mendiskusikan isolasi sosial : penyebab isolasi
sosial, siapa yang serumah, siapa yang dekat dengan klien,
siapa yang tidak dekat dengan klien, keuntungan punya teman
dan bercakap-cakap, kerugian tidak punya teman dan tidak
bercakap-cakap dan melatih berkenalan.
2. Tindakan
a. Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, proses terjadinya
isolasi (gunakan booklet), memberi kesempatan keluarga untuk
memutuskan perawatan pasien, menjelaskan merawat isolasi
social dan melatih dua cara merawat : berkenalan dan
melakukan kegiatan harian.
No Dx Perencanaan
Tgl
Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi SP Pasien Intervensi SP Keluarga
Isolasi Sosial TUM : Klien dapat
berinteraksi dengan
orang lain
SP 1
TUK : 1. Setelah . . . X interaksi 1. Identifikasi penyebab 1. Diskusikan masalah
1. Klien dapat klien dapat berinteraksi isolasi social yang dirasakan dalam
membina dengan orang lain dengan 2. Diskusikan keuntungan
merawat pasien
hubungan saling menunjukan tanda-tanda : berinteraksi dengan
percaya a. Wajah cerah, orang lain menjelaskan
2. Klien mampu tersenyum 3. Diskusikan kerugian pengertian, tanda dan
menyebutkan b. Pasien mau berkenalan bila tidak berinteraksi
gejala, proses
penyebab dengan perawat/tamu dengan orang lain
menarik diri c. Pasien mau berkenalan 4. Latih pasien berkenalan terjadinya isolasi
3. Klien mampu dengan pasien lain dengan perawat atau (gunakan booklet),
menyebutkan d. Pasien mampu tamu memberi kesempatan
keuntungan berbicara dengan baik 5. Latih pasien berkenalan
berhubungan dan lancar dengan pasien lain keluarga untuk
sosial dan e. Pasien dapat meminta 6. Masukan pada jadwal memutuskan
kerugian dengan baik dan sopan kegiatan untuk latihan perawatan pasien,
menarik diri f. Pasien dapat menjawab berkenalan
menjelaskan merawat
4. Klien dapat pertanyaan dengan baik
melaksanakan dan benar SP 2 isolasi social dan
hubungan sosial 1. Evaluasi kegiatan melatih dua cara
SP 5
1. Evaluasi kegiatan
latihan berkenalan ,
berbicara saat
melakukan kegiatan
harian dan sosialisasi.
Beri pujian
2. Latih kegiatan harian
3. Nilai kemampuan yang
telah mandiri
4. Nilai apakah sosialisasi
isolasi social teratasi.
SP 1 pasien :
Pengkajian : penyebab isolasi social siapa yang serumah. Siapa yang dekat
dengan klien, siapa yang tidak dekat dengan klien, keuntungan punya teman
dan bercakap-cakap, kerugian tidak punya teman dan tidak bercakap-cakap,
latih cara berkenalan.
Orientasi :
Salam terapeutik
“Selamat pagi Ibu, Saya Rina perawat dari RSJM, Nama Ibu siapa? Senang
dipanggil apa? Tujuan saya kemari adalah ingin membantu menyelesaikan
masalah yang bu Susi hadapi.
Evaluasi validasi
“Bagaimana perasaan Ibu Susi hari ini?”
Kontrak (topik, tempat dan waktu)
“Baiklah, sekarang kita akan diskusi tentang bagaimana hubungan Ibu Susi
dengan orang disekitar sini. Berapa lama kita akan diskusi? Mau dimana?”
Kerja
”Dengan siapa Ibu Susi tinggal dirumah? Siapa yang paling dekat?” Apa yang
menyebabkan Ibu Susi dekat dengan orang tersebut? “Siapa anggota keluarga
dan teman yang bpk/ibu merasa tidak dekat?”. “Apa yang membuat Ibu tidak
dekat dengan orang lain?”.
“Apakah ada pengalaman yang tidak menyenangkan ketika bergaul dengan
orang lain?”
“Apakah yang menghambat Ibu dalam bertaman atau bercakap-cakap dengan
orang lain?”
Terminasi
Evaluasi subyektif
“Bagaimana perasaan Ibu setelah berkenalan ini?”
Evaluasi obyektif
“Coba Ibu peragakan lagi cara berkenalan dengan orang lain!”
“Baik bu, dalam satu hari mau berapa kali ibu berlatih bercakap-cakap dengan
orang lain baik itu perawat atau pasien lain? Dua kali? Baiklah jam berapa Ibu
akan latihan?
Orientasi
Salam terapeutik
“Selamat pagi Ibu Susi . .”, masih ingat dengan saya? Coba saya suster siapa?
Sampai hari ini masih senang dipanggil Ibu Susi?
Kontrak waktu dan tempat?
“sesuai dengan janji kita minggu lalu, hari ini kita aka berbincang-bincang.
Berapa lama kita bercakap-cakap? Dimana tempatnya Bu?
Evaluasi
“Apakah sudah mulai mau berkenalan dengan orang lain? Dengan siapa saja?
Bagaimana perasaan setelah mulai berkenalan?”
Kerja
“Baiklah hari ini saya datang dengan 2 teman saya perawat. Ibu bisa memulai
berkenalan . . .”
“Apakah ibu masih ingat bagiman caranya? . .”(beri pujian jika pasien masih
ingat, jika pasien lupa, bantu pasien mengingat kembali cara berkenalan)
“Nah…silahkan ibu mulai…”(fasilitasi perkenalan antar pasien dan kader)…
“Wah…bagus sekali, selain nama, alamat, hoby, apakah ada yang ingin ibu
ketahui tentang ibu Wati dan Ani?...”(bantu pasien mengembangkan topik
pembicaraan)
“Wah bagus sekali”
“Nah Bu, apa kegiatan yang biasa ibu lakukan pada jam ini? Tidak ada?”
“Bagaimana kalau kita menemani anak Kiki dikamar? Sambil membereskan
tempat tidur ibu bisa bercakap-cakap dengan Kiki…mari Bu…”(dampingi
pasien merapikan tempat tidur)…
“Apa yang ingin ibu bincangkan dengan Kiki…Oh tentang cara mencuci
seprai…silahka bu…”(Jika pasien diam,dapat dibantu perawat)
“Coba ibu tanya apa yang menyebabkan Kiki selalu merapikan tempat tidur?...
apakah untuk menjaga kerapihan…silahkan bu, apa lagi yang ingin ibu
bincangkan silahkan”
“Oke, sekarang bereska tempat tidur sudah selesai, bagaimana kalau sekarang
ibu bersama kiki sapu lantai… sambil bercakap-cakap yah bu”(perawat
Terminasi
Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan Ibu setelah berkenalan dengan perawat dan bercakap-
cakap dengan kiki saat bereskan tempat tidur dan menyapu bersama?”
Evaluasi Objektif
“Coba ibu sebutkan kembali bagaimana caranya berkenalan?”
Rencana Tindak Lanjut
“Bagaimana jika ditambahkan lagi di jadwal kegiatan ibu, kegiatan berkenalan
atau bercakap-cakap setiap memasak dan mencuci piring bersama anak ibu?”
Kontrak yang aka datang
“Mau jam berapa ibu latih? Bagaimana jika hari rabu, jam 15.00 saya akan
datang lagi untuk mendampingi ibu berkenalan dengan 4 orang lain dan
latihan bercakap-cakap saat melakukan kegiatan harian lain, selamat pagi bu”
Orientasi
Salam Terapeutik
“Selamat pagi Ibu Rina?”
Kontrak waktu dan tempat
Sesuai janji kita kemarin berapa lama kita diskusi? Tempatnya dimana bu?
Evaluasi
Bagaiaman perasaanya hari ini? Apakah masih ada perasaan kesepian?
Kerja
“Baiklah bu, bagaimana kita ke halaman depan, disana ada kegiatan senam
pagi dan ada lebih dari lima orang yang ada disana”.
“Apakah ibu sudah siap bergabung dengan banyak orang? Nah bu,
sesampainya disana, ibu langsung bersalaman dan memperkenalkan diri
seperti yang sudah kita pelajari, ibu bersikap biasa saja dan yakin bahwa
orang-orang disana senang dengan kedatangan ibu… baik bu…kita berangkat
sekarang…”.(selanjutnya perawat mendampingi pasien di kegiatan senam,
sampai dengan kembali keruangan).
“Nah bu, sekarang kita latihan bercakap-cakap dengan teman lain yang ada
diruangan”
“Kegiatan apa yang ingin dilakukan? Oh mau mencuci dan menyiram
tanaman…baik dengan siapa ibu ingin didampingi? Teman ibu kiki? Baiklah
… kegiatan mencuci dan menyiram tanaman yah bu (perawat mengajak kiki
untuk menemani pasien merapihkan mencuci piring dan menyiram tanaman
kemudian memotivasi pasien dan kiki bercakap-cakap)
Orientasi
Salam Terapeutik
Selamat pagi bu Susi…
Kontrak waktu dan tempat
Sesuai janji kita kemarin berapa lama kita diskusi? Tempatnya dimana bu?
Evaluasi
Bagaiamana perasaanya hari ini? Masih ada perasaan kesepian, rasa enggan
bicara dengan orang lain?
Kerja
Baiklah apakah ibu sudah mempunyai daftar belanjaan? (sebaiknya sudah
dipersiapkan oleh pasien dan temannya). Baik uangnya sudah dibawa bu?
Mari bu kita berangkat
(komunikasi saat ditempat jajanan diruang perawatan berbeda)
Nah bu, caranya pertama-tama ibu ucapkan salam untuk ibu Siti, setelah itu
ibu bertanya pada ibu siti apakah barang-barang yang ibu perlukan tersedia di
warung bu Siti, jika ada pertanyaan dar ibu siti dijawab ya. . . setelah selesai,
minta bu Siti menghitung total harga pembelajaan ibu, ibu bayar dengan
ucapkan terima kasih pada bu Siti… nah, sekarang silahkan ibu mulai…
(perawat mendampingi pasien)
Terminasi
Evaluasi subjektif
“Bagaiaman perasaan ibu setelah bercakap-cakap saat berbelanja?
Apa pengalaman yang menyenangkan?
Evaluasi objektif
“Coba sebutkan 4 orang yang sudah diajak berkenalan”
“Coba sebutkan topik apa yang dibicaraka saat jajan”
Sp Keluarga
Orientasi
“Assalamualaikum bapak/ibu?”
“Perkenalakan saya perawat T………saya bertugas merawat anak
bapak/ibu. Nama bapak/ibu siapa? Senangnya dipanggil apa?”
“Bagaiaman perasaan bapak/ibu hari ini?”
Evaluasi
“Apa yang bapak/ibu ketahui tentang kondisi yang dialami oleh
bapak/ibu?
Validasi
“Bagaiamana bapak/ibu merawat anak bapak/ibu selama dirumah
sebelum dibawa ke rumah sakit?”
Kontrak waktu dan tempat
“Baiklah bapak/ibu, hari ini kita akan berbincang-bincang tentang
kondisi anak bapak/ibu dan cara perawatannya”
“Bagaiaman kalau kita diskusi disini saja? Berapa lama bapak/ibu punya
waktu? Setengah jam?”
Topik
“Baiklah bapak/ibu, pada pertemua hari ini kita akan mendiskusikan
tentang kondisi yang dialami oleh anak bapak/ibu dan cara
merawatnya?”
Tujuan
Tujuannya adalah supaya bapak/ibu memahami masalah yang dialami
oleh anak bapak/ibu dan mengetahui cara merawatnya.
Fase kerja
Baiklah bapak/ibu… apa masalah yang bapak/ibu alami dalam merawat
anak bapak/ibu? Apa yang sudah dilakukan selama ini?
Orientasi
Selamat pagi mbak Tina? Bagaimana perasaan mbak Tina pagi ini?
Keadaan ibu bagaimana mba? Bagaimana dengan latihan mendampingi ibu
mba Tina kenalan dan bercakap-cakap sambil memasak dan mencuci
piringnya? Apakah sudah dipraktekan? Baiklah mba, sesuai dengan janji kita
minggu lalu, hari ini saya akan mengajarkan mbak Tina bagaimana caranya
mengatasi isolasi sosial yang dialami ibu mbak Tina melalui komunikasi saat
melakukan kegiatan berbelanja. Berapa lama kita berlatih? Tempatnya di
mana mbak?
Kerja
Nah mba Tina, ibu mbak Tina kan sudah mulai nyaman berkenalan
dengan orang baru, bercakap-cakap saat melakukan kegiatan harian atau
kegiatan rumah tangga. Nah sekarang saatnya ibu mbak Tina memperluas
kemampuan bersosialisasinya dengan lingkungan sekitar, misalnya
bersosialisasi saat menabung di Bank, belanja di pasar, atau pergi kek kantor
Terminasi
Bagaimana perasaan mba Tina setelah melatih ibu mbak Tina
berbelanja? Bisa mbak Tina sebutkan kembali apa saja yang harus
diperhatikan dalam melatih ibu mba Tina berkomunikasi dalam kegiatan
sosial? Baik mbak Tina, setelah ini bu Tina harus damping ibu mba Tina
dalam melaksanakan kegiata berbelanja, dan tetap bantu ibu mba Tina
berkenalan dengan orang baru atau bercakap-cakap dengan orang yang sudah
dikenal. Minggu depan saya akan datang lagi, saya akan memberikan
penjelasa perawatan terhadap bu Tina setelah perawat tidak lagi mengunjungi
ibu mba Tina ke rumah. Selamat pagi mba Tina.
Evaluasi
Bagaimana perasaannya hari ini?
Validasi
Mba, masih ingat yang kita bicarakan tentang-tentang pertemuan yang lalu?
Benar sekali bagaimana membantu ibu mba Tina berkenalan, bercakap-cakap
saat melakukan aktivitas harian dan bercakap-cakap saat melakukan kegiatan
sosial. Apa yang sudah ibu lakukan? Bagus sekali
Kontrak topik
Bu…Masih ingat apa yang akan dibicarakan pada hari ini bu? Iya benar…
tindak lanjut ke Puskesmas, tanda kekambuhan. Berapa lama kita bicara bu?
Kerja
Mbak Tina, saat ini ibu mba Tina sudah mampu berkenalan dengan orang lain,
bercakap-cakap dengan keluarga saat melakukan kegiatan harian, dan
melakukan kegiatan sosial. Untuk selanjutnya harap mbak Tina bisa
mendampingi ibu mbak Tina berobat ke Poliklinik RSJ sebulan sekali. Nah,
mbak Tina juga perlu memahami tanda kekambuhan pada ibu mbak Tina
seperti Susi tidak mau berinteraksi, enggan melakukan kegiatan harian, dan
kegiatan sosial, atau kalau intensitas berkomunikasi mulai menurun. Jika ini
terjadi maka ibu harus segera membawa ibu mbak Tina ke RSJ walaupun
Terminasi
Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan mba Tina setelah kita diskusi?”
Evaluasi Obyektif
Bisa mba Tina sebutkan lagi apa tanda-tanda kekambuhan? Apa yang harus
mbak Tina lakukan jika ibu mbak Tina mengalami kekambuhan
Nama Pasien :
Nama Perawat : Ruang :
NO ASPEK PENILAIAN TANGGAL EVALUASI
I TANDA DAN GEJALA
1 Tidak ada kontak mata
2 Berdiam diri di kamar
Tidak melakukan keegiatan sehari-
3
hari
4 Murung, afek tampul
Tidak berhubungan dengan orang
5
lain
6 Menyendiri
7 Sedih
Tidak berinteraksi dengan orang lain
8
dan tidak berkomunikasi
9 Tidak mempunyai tema karab
II KEMAMPUAN PASIEN
Mampu mengenali isolasi sosial,
perilaku kekerasan, harga diri
1 rendah, halusinasi, defisist perawatan
diri, dan waham, pengertian, tanda
dan gejala
Mampu menyebutkan keuntungan
2
punya tema dan bercakap-cakap
Mampu menyebutkan kerugia tidak
3
punya teman dan bercakap-cakap
Mampu berkenalan dengan pasien
4
dan perawat atau tamu
Mampu berlatih cara berbicara saat
5
melakukan kegiatan harian
Mampu berlatih cara melakukan
kegiatan sosial seperti berbelanja,
6
meminta sesuatu, menjawab
pertanyaan
III KEMAMPUAN KELUARGA
Mampu mengenalmasalah yang
dirasakan keluarga dalam
1
merawatpasien dengan cara yang
dilakukan untuk mengatasi masalah
2 Mampu mengenal masalah isolasi
,20……
Evaluator
( )
a. Kasus :
STANDARD
OPERSIONAL
PROSEDUR
Membina hubungan saling percaya, mengenal penyebab
PENGERTIAN isolasi social, keuntungan memiliki teman, kerugian tidak
memiliki teman, dan melatih cara berkenalan
Pasien mampu membina hubungan sosial dengan orang
TUJUAN
lain secara bertahap
KEBIJAKAN Pasien mengalami isolasi social : menarik diri
PETUGAS Perawat
Jadwal kegiatan harian
Kursi untuk pasien dan perawat
PERALATAN
Meja
Alat tulis
PROSEDUR 1. Tahap PraInteraksi
PELAKSANAAN a. Mengecek catatan keperawatan pasien
b. Menguasai komunikasi terapeutik dan strategi
pelaksanaan
c. Menyiapkan alat
2.Tahap Orientasi
a. memberi salam terapeutik dan berkenalan
Memberikan salam
Memperkenalkan diri dan menanyakan nama klien
Memanggil nama panggilan yang disukai klien Memanggil
nama panggilan yang disukai klien
Menyampaikan tujuan interaksi
b. Melakukan evaluasi dan validasi data
Menanyakan perasaan klien hari ini
memvalidasi dan mengevaluasi masalah klien
c. melakukan kontrak
Waktu
Tempat
Topik
3.Tahap Kerja
a. Mengkaji dan mendiskusikan isolasi social :
Penyebab isolasi social
Siapa yang serumah dengan klien
Siapa yang tidak dekat dengan klien
3. melakukan kontrak
a. Waktu 2
b. Tempat 2
c. Topik 2
B FASE KERJA
1. Mengkaji dan mendiskusikan isolasi social :
b. Evaluasi Obyektif 3
2. Melakukan rencana tindak lanjut 5
b. Tempat 2
c. Topik 2
D SIKAP TERAPEUTIK
1. Berhadapan dan mempertahankan kontak mata 3
2. membungkuk ke arah kliendengan sikap terbuka
dan rileks 2
JUMLAH 100
STANDARD
OPERSIONAL
PROSEDUR
PENGERTIAN Pasien berkenalan dengan orang lain seorang perawat
Pasien mampu membina hubungan social dengan orang
TUJUAN
lain secara bertahap yaitu seorang perawat
KEBIJAKAN Pasien mengalami isolasi social : menarik diri
PETUGAS Perawat
a. Memberikan salam 2
b. Mengingatkan nama perawat dan klien 2
c. Memanggil nama panggilan yang disukai
klien 2
3. melakukan kontrak
a. Waktu 2
b. Tempat 2
c. Topik 2
B FASE KERJA
a. Melatih cara berkenalan dengan orang lain
yaitu seorang perawat 10
b. Meminta klien mempraktekkan cara
berkenalan 20
c. memberikan reinforcement positif 10
C FASE TERMINASI
1. Mengevaluasi respon klien terhadap tindakan
a. Evaluasi Subyektif 3
b. Evaluasi Obyektif 3
b. Tempat 2
c. Topik 2
D SIKAP TERAPEUTIK
1. Berhadapan dan mempertahankan kontak
mata 3
2. membungkuk ke arah kliendengan sikap
terbuka dan rileks 2
3.mempertahankan jarak terapeutik 4
E TEHNIK KOMUNIKASI
1. Menggunakan kata - kata yang mudah
dimengerti 2
a. Waktu 2
b. Tempat 2
c. Topik 2
B FASE KERJA
a. 1.Melatih cara berkenalan dengan orang lain
yaitu 4-5 orang 10
b. 2.Meminta klien mempraktekkan cara
berkenalan dalam kelompok 20
b. Evaluasi Obyektif 3
b. Tempat 2
c. Topik 2
D SIKAP TERAPEUTIK
1. Berhadapan dan mempertahankan kontak
mata 3
2. membungkuk ke arah kliendengan sikap
terbuka dan rileks 2
3.mempertahankan jarak terapeutik 4
E TEHNIK KOMUNIKASI
1. Menggunakan kata - kata yang mudah
dimengerti 2
2. menggunakan tehnik komunikasi yang tepat 5
JUMLAH 100
STANDARD
OPERSIONAL
PROSEDUR
Pasien melakukan kegiatan social bersama orang lain
PENGERTIAN
yaitu berbelanja
Pasien mampu membina hubungan social dengan orang
TUJUAN
lain yaitu kegiatan social berbelanja
KEBIJAKAN Pasien mengalami isolasi social : menarik diri
PETUGAS Perawat
1. Jadwal kegiatan harian
2. Daftar belanjaan
PERALATAN 3. Uang
4. Barang belanjaan peralatan mandi : sabun mandi,
sikat gigi, pasta gigi, shampo
PROSEDUR 1. Tahap PraInteraksi
PELAKSANAA a. Mengecek catatan keperawatan pasien
N b. Menguasai komunikasi terapeutik dan strategi
pelaksanaan (SP 4)
c. Menyiapkan alat
2. Tahap Orientasi
memberi salam terapeutik dan berkenalan
a. Memberikan salam
b. Memperkenalkan diri dan menanyakan nama klien
4. Tahap terminasi
Mengevaluasi respon klien terhadap tindakan :
a. Evaluasi subyektif
b. Evaluasi obyektif
Melakukan Rencana tindak lanjut
Melakukan kontrak pertemuan berikutnya :
a. Waktu
b. Tempat
c. Topic
5. Sikap Terapeutik
a. Berhadapan dan mempertahankan kontak mata
b. membungkuk ke arah kliendengan sikap terbuka
dan rileks
c. .mempertahankan jarak terapeutik
6. Teknik Komunikasi
a. Menggunakan kata - kata yang mudah dimengerti
b. menggunakan tehnik komunikasi yang tepat
a. Memberikan salam 2
b. Mengingatkan nama perawat dan klien 2
a. Waktu 2
B FASE KERJA
1. Melatih pasien untuk melakukan kegiatan social
misalnya : berbelanja 10
2. Meminta klien mempraktekkan kegiatan social
yang dilatih yaitu berbelanja 20
3. Memberikan reinforcement positif 10
C FASE TERMINASI
1. Mengevaluasi respon klien terhadap tindakan
a. Evaluasi Subyektif 3
b. Evaluasi Obyektif 3
a. waktu 2
b. Tempat 2
c. Topik 2
D SIKAP TERAPEUTIK
1. Berhadapan dan mempertahankan kontak mata 3
2. membungkuk ke arah kliendengan sikap terbuka
dan rileks 2
3.mempertahankan jarak terapeutik 4
E TEHNIK KOMUNIKASI
1. Menggunakan kata - kata yang mudah dimengerti 2
1. Isolasi sosial merupakan kondisi kesendirian yang dialami oleh individu dan
diterima sebagai ketentuan orang lain sebagai suatu keadaan yang negatif
atau mengancam.
DAFTAR PUSTAKA