Tulisan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada siapa saja yang memerlukan untuk
dapat memberikan pengenalan dasar seputar tiket penerbangan. Semoga dapat memberikan
manfaat. Komentar dari para pengunjung akan sangat berharga sebagai masukan untuk
melakukan perbaikan blog ini. Terimakasih.
NUC adalah kependekan dari Neutral Unit fro Construction, mata uang netral yang
digunakan dalam kalkulasi tiket rute International.
Nomor ticket : terdiri dari airline code dan serial number, yang terdiri dari 14 digit angka.
Tiga angka pertama adalah angka kode airline, contohnya Garuga (126), Merpati (621),
Singapore Airline (618) dan lainya semua airline memiliki nomor kode tertentu. Untuk ticket
paper semua angka tercetak pada ticket, tapi untuk electronic ticket hanya 13 digit yang
tercetak pada ticket sedangkan nomor terakhir (check digit) tidak tercetak.
Waktu dan tempat penerbitan : disetiap ticket terdapat tanggal sebagai waktu penerbitan
ticket tersebut serta tempat dimana ticket diterbitkan. Ini sangat penting untuk penanganan
ticket apabila dikemudian hari dilakukan perubahan yang memerlukan persetujuan original
issuing office serta untuk menentukan perhitungan terhadap tarif yang digunakan.
Nama penumpang : harus sesuai dengan nama yang tertulis di kartu identitas, yang ada
fotonya(KTP/pasport) sebagai bukti bahwa ticket tersebut digunakan oleh yang berhak.
Pemesanan ticket yang tidak menggunakan nama sesuai kartu identitas dapat mengakibatkan
ketidaknyamanan pada saat melakukan check in di bandara, terkadang harus siap-siap
membeli ticket baru kalau terjadi kesalahan nama. Sangat penting apabila terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan yang menyangkut asuransi.
Tujuan penerbangan : nama-nama kota yang akan dituju, untuk perjalanan oneway maupun
round trip.
Nomor penerbangan : terdiri dari 2 huruf kode airline yang diikuti dengan 2 - 4 angka,
sebagai suatu nama dari sebuah penerbangan dari satu kota menuju kota tertentu. Satu nomor
penerbangan/flight number mempunyai rute tersendiri/flight routing. Contohnya
GA401( flight Garuda dari Denpasar ke Jakarta), SQ942 (flight Singapore Airline dari
Singapore ke Denpasar).
Tanggal dan jam penerbangan : merupakan waktu yang menjadi saat penerbangan
berangkat /take off, memakai standar waktu setempat/local time. Sebelum berangkat ada
beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh setiap penumpang yaitu :
Kelas layanan : kode kelas layanan yang menentukan perbedaan cabin dan layanan di
pesawat yaitu F untuk first class, C untuk business class, Y untuk economy class.
Jenis tarif / fare basis : suatu kode terdiri dari huruf yang juga ada kombinasi angka yang
menunjukkan tipe tarif, nilai fare serta ketentuan dan aturan penggunaannya.
Berat bagasi : suatu angka yang menunjukkan jumlah check baggage yang bisa dibawa
secara cuma-cuma oleh penumpang. Ketentuan IATA menyatakan kelas F (First class) 40 kgs,
C (Business class) 30kgs, Y (ekonomy class) 20kgs. Untuk penerbangan dari dan ke Amerika
jumlah bagasi ditentukan dengan piece concept yaitu sejumlah 2 pieces bagasi per
penumpang.
Masa berlaku ticket : ditandai dengan tanggal dan bulan yang tercetak di kolom "not valid
after".
Jenis pembayaran : adalah bagaimana ticket dibayar, dengan cash, kartu debit atau kartu
kredit. Untuk pembayaran cash, pada kolom form of payment tercetak "cash", untuk kartu
debit dan kartu kredit tercetak nomor kartu yang dipakai.
Restriksi penggunaan ticket : umumnya ditulis dengan singkat untuk point-point tertentu
saja pada kolom "endorsement", misalnya non endorsable, non reroutable, reissue fee, dan
seterusnya.
Kode booking : adalah kode reservasi yang terdiri dari 6 digit kombinasi huruf dan atau
angka.
Diposkan oleh Karmawan di 20.40 2 komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Senin, 12 Juli 2010
Menghitung Harga Tiket Domestik
Untuk mendapatkan harga tiket domestik, ada beberapa komponen yang perlu diketahui
yaitu:
1. tarif dasar / fare
2. pajak pertambahan nilai / PPN
3. biaya asuransi IW dan cover insurance YI
Daftar fare di atas menunjukkan ada 2 kelas yaitu bisnis (C) dan ekonomi (Y, M, L, K, N, Q,
B, dan V). Huruf pertama dalam fare basis menunjukkan kelas atau sub-kelas masing-masing
fare, yang digunakan untuk menentukan kelas pada saat membuat reservasi atau booking.
Terdapat 18 macam fare basis yang digunakan sebagai perhitungan tiket untuk rute tersebut.
Dalam tiket nilai ini ditulis di kolom fare.
Biaya Asuransi
setiap tiket yang diterbitkan dikenakan biaya premi asuransi yang dikenal dengan istilah iuran
wajib, nilainya ditentukan oleh maskapai penerbangan masing-masing. Dalam tiket ditulis
pada kolom taxes diikuti dengan kode huruf "IW".
Pada saat terjadi lonjakan harga bahan bakar, maskapai mengenakan biaya fuel surcharge
yang nilainya ditentukan oleh masing-masing maskapai penerbangan. Ditulis pada kolom
taxes dengan kode "YQ". Untuk penerbangan di Indonesia, terhitung mulai tanggal 1 Juni
2010 biaya fuel surcharge sudah ditiadakan lagi.
Berikut contoh perhitungan sebuah tiket rute Denpasar ke Jakarta kelas ekonomi Y one way:
DPS
JKT 1.473.000 YOW
---------------------
IDR 1.473.000
IDR 147.300 ID
IDR 5.000 IW
IDR 5.000YI
----------------------
TTL IDR 1.630.300
Jadi harga tiket Denpasar-Jakarta adalah IDR 1.630.300 masa berlaku enam bulan dari
tanggal keberangkatan (tanggal bookingan pertama kali yang tercetak pada tiket), free
cancellation fee kalau melakukan perubahan reservasi. Ini harga tertinggi di kelas ekonomi
dan paling flexibel penggunaannya.
DPS
JKT 736.000 VOX
-------------------
IDR 736.000
IDR 73.600 ID
IDR 5.000 IW
IDR 5.000 YI
-------------------
IDR 819.600
Harga tiket promo sub-kelas V tersebut IDR 819.600 mendekati setengah dari harga kelas Y.
Di sini perbedaannya adalah masa berlaku tiket 7 hari dari tanggal keberangkatan pertama,
kalau berubah dikenakan biaya rebooking, dikenakan biaya cancellation kalau perubahan
dilakukan dalam 48 jam sebelum jadwal keberangkatan yang sudah confirm dalam tiket, dan
beberapa restriksi lainnya.
Beberapa jenis ticket yang digunakan oleh maskapai penerbangan hingga saat ini sebagai
berikut:
Tiket paper manual, adalah tiket yang terbuat dari kertas/dokumen berharga
berbentuk buku yang diterbitkan dengan cara menuliskan dengan pulpen. Tiket ini
walaupun sudah lama digunakan namun sampai dengan saat ini masih tetap
digunakan oleh beberapa airline. Buku tiket dicetak dengan kertas khusus agar tidak
mudah dipalsukan. Dalam satu buku tiket terdiri dari satu flight coupon, dua flight
coupon dan empat flight coupon. Ada audit coupon, agent coupon dan passenger
coupon yang berguna sebagai kontrol terhadap diterbitkannya suatu tiket.
Tiket paper printer, adalah tiket yang terbuat dari kertas/dokumen berharga
berbentuk buku yang diterbitkan dengan cara mem-print menggunakan printer yang
dioperasikan dengan sistem tiketing tertentu. Dalam satu buku tiket terdiri dari empat
flight coupon, audit coupon, agent coupon dan passenger coupon.
Tiket elektronik, adalah tiket yang dibuat secara elektronik, yang mana semua data
penerbangan dan penumpang yang tertulis di dalamnya tersimpan dalam sebuah
dokumen elektronik dalam data base airline atau perusahaan penyedia sistem tiketing.
Penumpang hanya perlu membawa print out dari data tersebut yang dapat di-reprint
berulang kali.
Dari ketiga jenis tiket tersebut, sejalan dengan perkembangan teknologi, jenis tiket elektronik
yang paling banyak digunakan oleh airline di seluruh dunia. IATA (International Air
Transport Association) menetapkan agar anggotanya menggunakan electronic ticket mulai
tahun 2007 dan billing antar airline dilakukan dengan cara kerjasama bilateral dan
multilateral melalui BSP (Bank Settlement Plan).
Diposkan oleh Karmawan di 07.20 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Label: bsp, electronic, iata, ticketing
Ada beberapa tipe perjalanan yang digunakan untuk menentukan tipe tarif yang dipakai
sebagai perhitungan harga tiket :
Oneway trip : perjalanan satu arah dari satu kota ke kota tujuan baik langsung
maupun melalui kota lain. Tarif yang dipakai adalah tarif oneway yang fare basisnya
ditulis OW atau OX. Contohnya : Denpasar - Jakarta atau Jakarta - Denpasar -
Makassar.
Round trip : perjalanan dari satu kota ke kota lainnya dan kembali lagi ke kota awal
keberangkatan yang mana tarif pergi dan pulang nilainya sama. Perhitungan tarif
menggunakan tarif round trip/return trip yang fare basisnya ditandai dengan kode RT.
Contohnya : Surabaya - Denpasar Surabaya atau Mataram - Denpasar - Jakarta -
Denpasar - Mataram.
Circle trip : perjalanan dari satu kota ke beberapa kota lain dan kembali ke kota awal.
Perhitungan tarif menggunakan setengah tarif round trip/return trip untuk tiap-tiap
rute. Contohnya : Jakarta - Surabaya - Denpasar - Makassar - Jakarta.
Open jaw : perjalanan dari satu kota ke kota lain yang di dalamnya diselingi dengan
transportasi lain kemudian kembali ke kota awal keberangkatan. Perjalanan ini
berlaku untuk rute pernerbangan internasional yang melibatkan beberapa negara.
Perhitungan tarifnya menggunakan setengah RT, untuk perjalanan yang melibatkan
dua negara; untuk perjalanan yang melibatkan lebih dari dua negara menggunakan
tarif OW. Contohnya : Jakarta - Sydney // Melbourne - Denpasar = tarif setengah RT;
Denpasar - Singapura // Bangkok - Denpasar = tarif OW.
Dalam fare and ticketing dikenal banyak istilah dalam bahasa Inggris sebagai berikut :
reservation : pembukuan tempat duduk/seat yang dipesan untuk waktu dan tanggal
tertentu dalam suatu sistem.
booking : melakukan pemesanan tempat/seat sampai mendapatkan status tertentu
confirm : status tiket yang sudah mendapatkan kepastian keberangkatan
waiting list : status tiket belum mendapatkan kepastian keberangkatan
rebooking : perubahan terhadap jam atau tanggal pembukuan
cancel : pembatalan atas pembukuan yang sudah dipesan
refund : pengembalian tiket untuk mendapatkan uang kembali
fare : tarif dasar tiket
fare calculation : kalkulasi perhitungan tarif dasar tiket
oneway ticket : tiket perjalanan satu kali dari kota asal ke kota tujuan
return ticket : tiket perjalanan pergi ke kota tujuan dan kembali ke kota asal
change reservation : perubahan pembukuan dari waktu/tanggal semula ke
waktu/tanggal yang lain
fare basis : type dari tarif tertentu yang digunakan sebagai perhitungan harga tiket
tax : pajak yang ditambahkan pada tarif tiket
validity : masa berlaku tiket
expired : masa kedaluwarsa
extend : perpanjangan masa berlaku tiket
upgrade : perubahan kelas tiket ke kelas yang lebih tinggi
downgrade : perubahan kelas ke kelas yang lebih rendah
rerouting : perubahan rute penerbangan
Sub-classes
Pembagian dalam satu class of service menjadi beberapa bagian disebut dengan sub-classes,
misalnya economy class (Y) dibagi menjadi beberapa sub-classes M, L, K, N dan seterusnya
dengan variasi harga yang berbeda-beda (Y harga tertinggi, sub- class M lebih rendah, dari Y,
sub-class L lebih rendah dari M, sub-class K lebih rendah dari L, sub-class N lebih rendah
dari K) tetapi standar pelayanannya sama yaitu economy class. Pembagian tersebut adalah
sebagai strategi pemasaran dan antisipasi musim saat terjadi lonjakan permintaan high season
dan saat kurangnya permintaan low season dengan mengatur banyaknya jumlah seat pada
sub-class tertentu. Makin tinggi harga tiket dalam suatu sub-class makin flexible
pemberlakuannya, makin lama masa berlakunya dan ada pembebasan fee tertentu seperti
cancellation fee. Demikian juga sebaliknya makin rendah harga tiket dalam suatu sub-class
makin banyak pembatasan / restriksi yang dikenakan, makin pendek masa berlakunya serta
makin banyak fee yang dikenakan untuk melakukan perubahan ataupun refund.
Diposkan oleh Karmawan di 20.14 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Posting Lama Beranda
Langganan: Entri (Atom)