Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ILMU DASAR KEPERAWATAN I

JUDUL :
“ KONSEP FISIKA PADA PESAWAT TERBANG “

DOSEN PENGAMPU : SUHARTI PULUHULAWA, S.Pd, M.Pd

DISUSUN OLEH :

NAMA : FIRLIYAWATI N. LAHIYA


NIRM : 2001011
KELAS :A
PRODI : KEPERAWATAN
SEMESTER : I ( SATU )

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH MANADO


TAHUN AJARAN 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul: Konsep Fisika Dalam Pesawat Terbang. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas Fisika untuk Program Studi Ilmu Dasar Keperawatn I Stikes
Muhammadiyah Manado pada semester ganjil tahun 2020/2021
Saya mohon maaf , jika masih ada yang kurang dalam makalah ini. Sehingga saya
masih butuh saran dan kritikan demi kesempurnaan tugas Ilmu Dasar Keperawatan I ini. Saya
berharap , semoga makalah ini dapat menambah wawasan para pembaca dan juga bermanfaat

Manado, November 2020


Penulis

Firliyawati N. Lahiya

i
DAFTAR ISI

Cover ...............................................................................................................................
Kata Pengantar.................................................................................................................i
Daftar Isi .........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
A. Latar Belakang .........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .....................................................................................................1
C. Tujuan ......................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................3
A. Pengertian .................................................................................................................3
B. Konsep Hukum Pesawat Terbang .............................................................................3
a. Hukum Bernoully.................................................................................................3
b. Hukum III Newton ..............................................................................................6
C. Gaya yang Bekerja pada Pesawat .............................................................................7
D. Ilmu Fisika dalam Dunia Penerbangan .....................................................................8
a............................................................................................................................Me
ngukur kecepatan pesawat dengan menggunakan tabung pitot...........................8
b............................................................................................................................Fun
gsi lekukan pada pesawat terbang .......................................................................8
c............................................................................................................................Jen
dela pesawat ........................................................................................................9
d............................................................................................................................Per
hitungan saat pesawat telah sampai di landasan .................................................10
e............................................................................................................................Art
i dari tekukan sayap pesawat yang ingin mendarat .............................................10
BAB III PENUTUP ........................................................................................................12
A. Kesimpulan ..............................................................................................................12
B. Saran ........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagian besar pelajar di Indonesia menganggap bahwa pelajaran Fisika adalah
pelajaran yang sulit dan rumit, sehingga pelajaran ini cenderung dihindari oleh pelajar.
Padahal tanpa kita sadari, banyak sekali fenomena fisika di sekitar hidup kita. Fenomena-
fenomena tersebut sangat sederhana, bahkan banyak di antara kita yang menganggapnya
sebagai hal yang sepele. Salah satu contohnya adalah saat perahu kertas mengapung di
atas air.
Melalui prinsip-prinsip sederhana itulah, para ahli membuat alat yang dapat
meringankan pekerjaan manusia. Salah satunya di bidang transportasi. Semakin
berkembangnya zaman, kebutuhan manusia semakin besar pula. Maka, kebutuhan tidak
dapat sepenuhnya disediakan oleh pasar lokal. Oleh karena itu, sebisa mungkin para ahli
membuat alat transportasi yang efisien. Sehingga pada tahun 1903 Orville dan Wilbur
Wright berhasil menerbangkan pesawat.
Pesawat terbang merupakan alat transportasi yang dapat menempuh jarak yang
jauh. Transpotasi ini lebih efisien daripada transportasi darat maupun laut. Tanpa kita
sadari, transportasi yang meniru cara kerja burung ini memiliki prinsip dasar untuk
terbang. Prinsip-prinsip tersebut berdasarkan konsep konsep hukum di dalam Fisika.
Berdasarkan hal di atas, saya bermaksud membuat makalah ini dengan judul
“Konsep Fisika Dalam Pesawat Terbang “.

B. Rumusan masalah
a. Apa pengertian pesawat terbang ?
b. Mengapa pesawat bisa terbang ?
c. Bagaimana cara penerapan konsep bernoulli dan konsep hukum III Newton pada
pesawat terbang ?
d. Gaya apa saja yang bekerja pada pesawat terbang?
e. Bagaimana cara mengukur kecepatan pesawat dengan menggunakan tabungan pitot?
f. Apa fungsi lekukan-lekukan pada pesawat terbang ?
g. Mengapa jendela pesawat harus oval ?
h. Bagaiamana cara perhitungan saat pesawat telah sampai di landasan ?

1
i. Apa arti dari tekukan sayap pesawat saat ingin mendarat?

C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu agar pembaca dapat mengetahui pengertian,
gaya dan konsep fisika apa saja yang ada dalam pesawat terbang  

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2
A. Pengertian
Pesawat terbang atau pesawat udara adalah mesin atau kendaraan apapun yang
mampu terbang di atmosfer atau udara. Pesawat terbang yang lebih berat dari udara
diterbangkan pertama kali oleh Wright Bersaudara (Orville Wright dan Wilbur
Wright) dengan menggunakan pesawat rancangan sendiri yang dinamakan Flyer yang
diluncurkan pada tahun 1903 di Amerika Serikat. Selain Wright bersaudara, tercatat
beberapa penemu pesawat lain yang menemukan pesawat terbang antara lain Samuel F
Cody yang melakukan aksinya di lapangan Fanborough, Inggris tahun 1910.

B. Konsep Hukum Pesawat Terbang


a. Hukum Bernoully
Bernoully adalah sebuah istilah di dalam mekanika fluida yang menyatakan
bahwa pada suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida akan menimbulkan
penurunan tekanan pada aliran tersebut. Konsep ini sebenarnya merupakan
penyederhanaan dari Persamaan Bernoulli yang menyatakan bahwa jumlah energi
pada suatu titik di dalam suatu aliran tertutup sama besarnya dengan jumlah energi di
titik lain pada jalur aliran yang sama. Prinsip ini diambil dari nama ilmuwan
Belanda/Swiss yang bernamaDaniel Bernoulli.

Dalam bentuknya yang sudah disederhanakakan , secara umum terdapat dua


bentuk persamaan bernoully, yang pertama yang berlaku untuk aliran tak-
termampatkan (incompressible flow) dan yang lain adalah untuk fluida termampatkan
(compressible flow).
1. Aliran Tak-termampatkan

3
Aliran tak-termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan tidak
berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran
tersebut. Contoh fluida tak-termampatkan adalah: air, berbagai jenis minyak,
emulsi, dll.
Aliran tak-termampatkan dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:
- Aliran bersifat tunak (steady state)
- Tidak terdapat gesekan (inviscid)
2. Aliran Termampatkan
Aliran termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan
berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran
tersebut. Contoh fluida termampatkan adalah: udara, gas alam, dll.

Salah satu faktor yang menyebabkan pesawat bisa terbang adalah adanya
sayap. Bentuk sayap pesawat melengkung dan bagian depannya lebih tebal daripada
bagian belakangnya. Bentuk sayap ini disebut aerofoil. Sama bentuk sayapnya dengan
sayap burung. Burung bisa terbang jika mengepakkan sayapnya dan udara mengalir
pada kedua sisi sayap.
Balik lagi ke sayap pesawat . Bagian depan sayap pesawat itu dirancang
melengkung ke atas. Jadi udara yang mengalir dari bawah bertumbukan dengan yang
di atas. Seperti air yang mengalir dari pipa besar ke pipa yang sempit. Akibatnya
kecepatan udara di atas sayap meningkat. Karena kecepatannya meningkat maka
tekanan udara menjadi kecil. Kebalikannya jika kecepatan udara di bawah sayap lebih
rendah, maka tekanannya lebih besar. Karena peristiwa ini pesawat bisa naik ke atas.
Penampang sayap pesawat terbang memiliki bagian belakang yang lebih tajam
dan sisi bagian atasnya lebih melengkung daripada sisi bagian bawahnya. Bentuk
sayap tersebutmenyebabkan kecepatan aliran udara bagian atas lebih besar daripada di
bagian bawahsehingga tekanan udara di bawah sayap lebih besar daripada di
atas sayap. Hal inimenyebabkan timbulnya daya angkat pada sayap pesawat. Agar
daya angkat yangditimbulkan pada pesawat semakin besar, sayap pesawat
dimiringkan sebesar sudut tertentuterhadap arah aliran udara. Perhatikanlah!

- Ketika sayap pesawat horizontal, sayap tidak mengalami gaya angkat.

4
- Ketika sayap pesawat dimiringkan, pesawat mendapat gaya angkat sebesar F1 –
F2
Dengan:
 F1 – F2 = gaya angkat pesawat terbang (N),
 A= luas penampang sayap pesawat (m2),
v1= kecepatan udara di bagian bawah sayap (m/s),
v2= kecepatan udara di bagian atas sayap (m/s), dan
ρ = massa jenis fluida (udara).
Gaya Angkat Sayap Pesawat Terbang juga merupakan salah satu contoh
Hukum Bernoulli. Pada dasarnya, ada empat buah gaya yang bekerja pada sebuah
pesawat terbang yang sedang mengangkasa.
1. Berat Pesawat yang disebabkan oleh gaya gravitasi Bumi
2. Gaya angkat yang dihasilkan oleh kedua sayap pesawat
3. Gaya ke depan yang disebabkan oleh mesin pesawat
4. Gaya hambatan yang disebabkan oleh gerakan udara.

5
Bagian depan sayap dirancang melengkung ke atas. Udara yang ngalir dari
bawah berdesak2an dengan temannya yang ada di sebelah atas. Mirip seperti air
yang ngalir dari pipa yang penampangnya besar ke pipa yang penampangnya
sempit. Akibatnya, laju udara di sebelah atas sayap meningkat. Karena laju udara
meningkat, maka tekanan udara menjadi kecil. Sebaliknya, laju aliran udara di
sebelah bawah sayap lebih rendah, karena udara tidak berdesak2an (tekanan
udaranya lebih besar). Adanya perbedaan tekanan ini, membuat sayap pesawat
didorong ke atas. Karena sayapnya nempel dengan badan si pesawat, maka si
pesawat ikut2an terangkat.

b. Hukum III Newton


Hukum III Newton juga salah satu konsep fisika pada pesawat. Bunyi dari
Hukum III Newton adalah “Jika benda pertama mengerjakan gaya terhadap benda
kedua, maka benda kedua akan mengerjakan gaya terhadap benda pertama yang
besarnya sama, tetapi arahnya berlawanan”

Nah Hukum III Newton diterapkan pada gaya yang muncul pada bagian bawah
sayap yang besarnya sama dengan gaya yang diberikan sayap untuk membelokkan
udara. Sayap yang berbentuk aerofoil membuat udara yang mengalir ke atas sehingga
lebih banyak udara yang dihembuskan ke arah bawah. Jadi, ini merupakan penerapan

6
Hukum III Newton bahwa udara yang dihembuskan ke bawah oleh sayap, maka udara
di bawah sayap akan memberi dorongan ke atas.

C. Gaya Yang Bekerja Pada Pesawat

Ada beberapa gaya yang bekerja pada pesawat, yaitu :


a. Gaya Hambatan, gaya ini arahnya selalu ke belakang. Kenapa arahnya ke belakang ?
Karena disebabkan oleh gangguan aliran udara oleh sayapnya.
b. Gaya Berat, gaya ini selalu pesawat ke arah bawah karena dipengaruhi oleh gravitasi
bumi. Berat ini merupakan keseluruhan dari berat pesawat, seluruh penumpang dan
awak pesawat serta bagasi atau kargo.
c. Gaya Angkat, gaya ini dihasilkan karena adanya efek dinamis udara di sayap. Gaya
angkat arahnya selalu tegak lurus dari sayapnya.
d. Gaya Dorong, gaya ini kebalikan atau berlawanan arah dengan gaya hambatan. Gaya
dorong dihasilkan oleh mesin atau baling-baling pesawat.

D. Ilmu Fisika dalam Dunia Penerbangan


a. Mengukur kecepatan pesawat dengan menggunakan tabung pitot

7
Tabung pitot digunakan untuk mengukur kecepatan aliran udara dengan
menggunakan persamaan Bernoulli. Tabung ini memiliki dua jenis lubang. Satu
lubang dihubungkan dengan pipa yang tertutup ujungnya. Udara dalam pipa tersebut
menjadi diam. Lubang lainnya berisi udara yang bersentuhan dengan udara yang
bergerak. Perbedaan tekanan udara dalam dua lubang tersebut bergantung pada
kecepatan aliran udara relatif terhadap tabung.
Kalau kita lihat di sejumlah body pesawat kita akan amati sejumlah tabung
logam yang menonjol dan menghadap ke depan. Itulah tabung pitot. Tabung tersebut
digunakan untuk mengukur kecepatan aliran udara terhadap pesawat, yang artinya
mengukur kecepatan pesawat terhadap bumi.
b. Fungsi lekukan pada pesawat terbang

Wingtip adalah lekukan pada ujung sayap pesawat. Salah satu tujuan
penggunaan wingtip adalah mengurangi gaya hambat oleh pusaran udara di ujung
sayap. Di ujung sayap (bidang batas antara benda padat dengan fluida) terjadi pusaran
udara (vortices) yang arah alirannya mendorong sayap ke arah bawah. Ini

8
mengakibatkan gaya angkat pada pesawat sedikit terhambat. Pusaran udara di ujung
sayap dapat diperkecil dengan membuat lekukan di ujung sayap (membuat wingtip).
Pengurangan gaya hambat tersebut berakibat efisiensi penggunaan bahan bakar.
Wingtip juga memberi tambahan stabilitas vertikal pada sayap. Umunya
stabilitas vertikal hanya berasal dari bagian tegak di ekor pesawat. Karena posisi
wingtip pada dua sayap hampir vertikal maka wingtip memberi tambahan stabilitas
vertikal pada pesawat.
c. Jendela pesawat
Mengapa jendela pesawat harus berbentuk oval ?

Awalnya jendela pesawat berbentuk segi empat, namun memilik konsentrasi


stress sangat besar pada ujung-ujungya (karena runcing).
Pada akhirnya, desain jendela pesawat diubah. Tidak lagi mengandung bagian
yang runcing. Dan sekarang jendela pesawat berbentuk lingkaran atau oval. Dengan
dersain ini maka stress pada lubang jendela tersebar hampir merata dan tidak ada
lokasi yang memiliki stress terlampau tinggi.

d. Perhitungan saat pesawat telah sampai di landasan

9
Bagian tersebut membelokkan aliran udara di atas sayap (udara yang
menabrak sisi atas sayap). Pebelokkan tersebut menyebabkan momentum udara di
atas sayap berubah. Dari yang semula memiliki arah lurus ke belakang menjadi
membelok ke atas. Dengan demikian muncul perubahan momentum dan muncul gaya
gaya yang arahnya sama dengan arah perubahan momentum. Arah gaya tersebut
adalah agak miring bawah ke belakang. Gaya ini dapat diuraikan atas dua komponen:
komponen vertikal ke bawah dan komponen horisontal ke belakang. Komponen
vertikal ke bawah menghasilkan gaya tekan tambahan ke tanah selain gaya berat.
Komponen horisontal ke belakang menghasilkan perlambatan pada pesawat.
Dengan adanya gaya ke bawah akibat pembelokan udara tersebut maka
pesawat dapat tertancap kuat di landasan selama pengereman dan terhindar dari
tergelincir.
e. Arti dari tekukan sayap pesawat yang ingin mendarat

Apa guna pembengkokkan tersebut? Pertama adalah membelokkan aliran


udara di bawah sayap (udara yang menabrak sisi bawah sayap). Pebelokkan tersebut
menyebabkan momentum udara di bawah sayap berubah. Dari yang semula memiliki
arah lurus ke belakang menjadi membelok ke bawah. Dengan demikian muncul

10
perubahan momentum. Menurut hukum Newton II, perubahan momentum
menghasilkan gaya yang arahnya sama dengan arah perubahan momentum.
  Jadi, pembelokan udara di bawah sayap menghasilkan gaya pada sayap yang
arahnya agak miring atas ke belakang. Gaya ini dapat diuraikan atas dua komponen:
komponen vertikal ke atas dan komponen horisontal ke belakang. Komponen vertikal
ke atas menghasilkan gaya angkat tambahan pada pesawat. Komponen horisontal ke
belakang menghasilkan perlambatan pada pesawat.
  Dengan adanya gaya ke atas akibat pembelokan udara tersebut maka pesawat
dapat tetap terangkat meskipun kecepatannya sudah cukup rendah. Saat pendaratan,
kecepatan pesawat sekitar 150 knot yang setara dengan 278 km/jam. Kalau sayap
tidak dibengkokkan maka dengan kecepatan yang rendah tersebut pesawat akan
mengalami penurunan ketinggian secara drastis karena gaya berat lebih besar daripada
gaya angkat. Saat cruising sendiri, kecepatan pesawat dapat mencapai 900 km/jam

BAB III
PENUTUP

11
A. Kesimpulan
Pesawat terbang atau pesawat udara adalah mesin atau kendraan apapun yang
mampu terbang di atmosfer atau udara. Ada dua konsep hukum fisika pesawat terbang
yaitu bernoully, dimana bernoully adalah sebuah istilah di dalam mekanika fluida yang
menyatakan bahwa pada suatu aliran fluida , peningkatan pada kecepatan fluida akan
menimbulkan penurunan tekanan pada aliran tersebut dan Hukum III Newton, dimana
Hukum III Newton juga salah satu konsep fisika pada pesawat yang menyatakan “ Jika
benda pertama mengerjakan gaya terhadap benda kedua , maka benda kedua akan
mengerjakan gaya terhadap benda pertama yang besarnya sama, tetapi arahnya
berlawanan

B. Saran
Demikian pembahasan makalah ini, harapan saya makalah ini dapat bermanfaat
untuk kalangan banyak. saya menyadari sepenuhnya jika makalah ini masih banyak
kesalahan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, untuk memperbaiki makalah tersebut
saya meminta kritik yang membangun dari para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

12
https://bandara.web.id/pengertian-pesawat-terbang.html/pengertian-pesawat-terbang-2
Diakses tanggal : 28 November 2020 , Pukul : 12.48
https://putrarawit.wordpress.com/2015/03/14/prinsip-kerja-pesawat-terbang-hukum-
bernoulli/#:~:text=Prinsip%20ini%20sebenarnya%20merupakan%20penyederhanaan,pada
%20jalur%20aliran%20yang%20sama. Diakses tanggal : 28 November 2020, Pukul : 14:21
https://blog.terraversity.net/banyak-rahasia-fisika-pada-pesawat/ Diakses tanggal : 29
November 2020 , Pukul 01.59
https://www.ican-education.com/berita-event/news/ilmu_fisika_dalam_dunia_penerbangan
Diakses tanggal 29 November 2020, Pukul 09.50

13

Anda mungkin juga menyukai