Anda di halaman 1dari 17

PESAWAT SEDERHANA

MAKALAH

Untuk memenuhi sebagai persyaratan mata kuliah

Konsep Dasar Fisika SD

Dosen Pengampu:
Dra. Zuryanty, M.Pd

Oleh:
Gilang Rayhan Akbar
21129398

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis persembahkan pada kehadirat Allah SWT., yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, serta kesehatan sehingga penulis
dapat menyelesikan makalah ini dengan judul “Pesawat Sederhana”.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua yang telah


membesarkan penulis sampai saat ini, dan juga kepada Ibuk Dra. Zuryanti, M.Pd
sebagai dosen Konsep Dasar Fisika SD yang telah membimbing penulis dalam
menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih


banyak terdapat kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritikan
yang membangun dari pembaca untuk lebih sempurna makalah ini. Akhir kata
semoga makalah ini bermanfaat bagi pihak yang memerlukan.

Payakumbuh, 22 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI. ....................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang. .............................................................................. 1
B. Rumusam Masalah ......................................................................... 1
C. Tujuan Makalah ............................................................................. 2
D. Manfaat .......................................................................................... 2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Pesawat Sederhana ....................................................... 3
B. Macam-Macam Pesawat Sederhana ............................................... 3

BAB III : PENUTUP


A. Kesimpulan .................................................................................... 13
B. Saran ............................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………..14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia diberi anugrah akal oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Dengan
akalnya manusia dapat mengembangkan dirinya, bekerja mengolah, dan
mengelola alam. Yang semuanya dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Seiring dengan perkembangan zaman, berkembang pula ilmu
pengetahuan manusia. Dengan segela kemampuan daya akalnya, manusia
berusaha mencari, menemukan, dan menciptakan teknologi untuk menunjang
kehidupannya dimuka bumi ini. Salah satunya adalah menemukan dan
menciptakan alat untuk meringankan dan memudahkan pekerjaan manusia yang
disebut dengan pesawat.

Dengan pesawat beban manusia dalam bekerja untuk mencukupi


kebutuhan hidupnya semakin ringan dan mudah. Manusia tidak perlu lagi
mengeluarkan energi yang besar sehingga menguras dan menghabiskan tenaga
atau energinya ketika bekerja. Penggunaan pesawat ini banyak kita jumpai dalam
kehidupan manusia sehari-hari. Misalnya, ketika memotong kita menggunakan
pisau atau gunting, tukang kayu mencabut paku dengan palu, orang menaikkan
drum minyak ke atas truk dengan papan atau bidang miring, orang membuat
tangga pada rumahnya yang berlantai dua, orang menggunakan katrol ketika
mengambil air dari dalam sumur, dan sebagainya.

Pesawat yang digunakan manusia untuk mempermudah dan meringankan


pekerjaannya ada dua macam, yaitu pesawat sederhana dan pesawat rumit. Dalam
makalah ini penulis akan membahas tentang pesawat sederhana.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diambil rumusan masalah


sebagai berikut.

1
1. Apa pengertian pesawat sederhana?
2. Apa saja macam-macam pesawat sederhana?
C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan dari rumusan masalah diatas adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengertian dari pesawat sederhana.
2. Untuk mengetahui macam-macam pesawat sederhana.
D. Manfaat
Manfaat membaca makalah ini tentu saja agar dapat mengenal dan mngerti
lebih jauh apa yang dimaksud dengan Pesawat Sederhana dan bagaimana cara
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pesawat sederhana.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pesawat Sederhana


Pesawat sederhana adalah peralatan yang mempermudah manusia dalam
melakukan suatu usaha. Kesederhanaan cara menggunakannya membuat jenis
peralatan ini disebut pesawat sederhana. Jika beberapa pesawat sederhana
digabungkan, maka akan membentuk pesawat rumit seperti sepeda, mesin cuci,
mobil, dan masih banyak lagi.
Pesawat sederhana dapat mempermudah melakukan usaha dengan cara
mengubah arah gaya, mengubah jarak tempuh gaya, dan memperkecil besar gaya.
Oleh sebab itu, pesawat sederhana dapat menghemat tenaga yang dikeluarkan
manusia dan mempersingkat waktu yang dbutuhkan untuk menyelesaikan suatu
kegiatan.
B. Jenis-Jenis Pesawat Sederhana
1. Tuas
Tuas atau pengungkit adalah sebuah batang yang dapat diputar di sekitar
titik tumpu. Jika ujung tuas yang satu diungkit ke bawah, maka ujung yang lain
akan memberikan dorongan ke atas. Tuas berfungsi sebagai alat pembesar gaya
sehingga keuntungan menggunakan tuas adalah gaya yang dihasilkan lebih besar
daripada gaya yang dikeluarkan. Pengungkit terdiri dari tiga bagian,yaitu:
a. Titik Tumpu disebut juga dengan titik fulkrum, yaitu titik tempat batang
ditumpu atau diputar
b. Titik Beban yaitu bekerjanya beban
c. Titik Kuasa yaitu bekerjanya gaya
Besarnya gaya yang dihasilkan bergantung pada panjang lengan gaya dan
panjang lengan beban. Makin besar perbandingannya, makin besar pula gaya
ungkit yang dihasilkan. Perbandingan beban yang diangkat dan kuasa yang
dilakukan disebut keuntungan mekanis. Keuntungan mekanis dapat dihitung
dengan rumus:

3
Keterangan:
KM = keuntungan mekanik
w = gaya beban (N)
f = gaya kuasa (N)
lk = lengan kuasa (m)
lb = lengan beban (m)
Jenis-jenis tuas terbagi ke dalam tiga kelas, yaitu tuas jenis pertama, tuas
jenis kedua, tuas jenis ketiga:
a. Tuas jenis satu
Titik tumpu selalu berada di antara kuasa dan beban. Makin dekat jarak titik
tumpu ke beban, maka keuntungan mekanis yang diperoleh akan makin besar.
Peralatan yang termasuk pada tuas kelas pertama adalah gunting, tang, dan
pembuka kaleng.
b. Tuas jenis kedua
Titik kuasa dan beban berada pada sisi yang sama dari titik tumpu. Atau
dapat dikatakan bahwa beban berada antara titik tumpu dan kuasa. Keuntungan
mekanis akan lebih besar diperoleh jika letak titik tumpu sangat dekat dengan
beban. Contoh tuas kelas dua adalah pencabut paku, pembuka botol, dan stapler.
c. Tuas jenis tiga
Letak kuasa berada di antara beban dan titik tumpu. Tuas kelas tiga tidak
memiliki fungsi selayaknya tuas pada umumnya. Tuas kelas tiga berfungsi untuk
memperbesar perpindahan. Salah satu contoh tuas kelas tiga adalah kuas.

2. Katrol
Katrol adalah roda yang berputar tetapi tidak berjalan yang berfungsi untuk
menarik dan mengangkat benda. Katrol digunakan bersama-sama dengan tali atau
rantai yang dilingkarkan di sekeliling alur katrol. Salah satu ujung diikatkan
dengan beban yang akan ditarik atau diangkat, sedangkan ujung lainnya tempat
gaya kuasa bekerja.
Benda akan lebih mudah terangkat dengan katrol daripada tanpa katrol. Hal ini
telah banyak dibuktikan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh,
penggunaannya pada sumur timba.

4
Prinsip Kerja Katrol

Sebenarnya, prinsip kerja katrol sama dengan prinsip tuas (pengungkit).


Perhatikan gambar di bawah ini:

Titik A adalah titik kuasa, B adalah titik tumpu, dan C adalah titik beban.
Selain itu, katrol juga memiliki prinsip kerja yang hampir sama dengan
roda dan poros. Bedanya adalah katrol mempunyai roda dan as yang tetap dan
tidak berpindah-pindah, sedangkan roda ikut bergulir dan berpindah ke tempat
yang lain.
Katrol menempatkan beban di ujung tali sedangkan ujung tali yang lain
digunakan untuk menarik beban tersebut. Pada saat menarik benda, arah gaya
akan diubah. Benda yang harusnya diangkat ke atas dapat ditarik ke bawah
dengan menggunakan katrol. Arah tarikan akan searah dengan arah
gravitasi.Dengan memberikan gaya ke arah bawah, kerja kita terbantu oleh gaya
berat tubuh kita yang juga berarah ke bawah. Akibatnya, kerja akan terasa lebih
ringan.

Jenis-Jenis Katrol

Katrol terdiri dari 3 jenis, yaitu katrol tunggal tetap, katrol bebas bergerak,
dan katrol majemuk. Berikut ini penjelasannya:

1. Katrol Tetap Tunggal

Katrol tetap tunggal adalah satu katrol yang ditambatkan pada tempat
tertentu sehingga posisinya tetap. Katrol ini tidak dapat bergerak bebas.
Tujuan katrol tetap adalah untuk mempermudah melakukan usaha dengan cara

5
mengubah arah gaya, dan tidak berfungsi melipatgandakan besar gaya. Perhatikan
gambar katrol tunggal tetap berikut ini:

Katrol tetap tunggal gaya kuasa yang digunakan untuk menarik beban sama
dengan besar bebannya (w = F) karena lengan kuasa dan lengan beban sama
panjang. Dengan kata lain, keuntungan mekanis katrol tetap adalah 1.
Keuntungan katrol tetap adalah mengubah arah gaya yang seharusnya ke atas,
menjadi ke bawah karena adanya katrol.

Rumus Katrol Tetap

Pada katrol tetap berlaku rumus tuas, yaitu:

w . lb = F . lk

Karena lengan beban sama dengan lengan kuasa (lb = lk), maka gaya kuasa sama
dengan beban yang diangkat, dirumuskan:

F=w
Keterangan:

 w = berat benda (N)


 lb = lengan beban (m)
 F = gaya kuasa (N)
 lk = lengan kuasa (m)

Keuntungan Mekanis (Mekanik) Katrol Tetap

Pada katrol tetap, panjang lengan kuasa sama dengan lengan beban
sehingga keuntungan mekanis (mekanik) pada katrol tetap adalah 1, artinya besar

6
gaya kuasa sama dengan gaya beban.
Rumus keuntungan mekanis katrol tetap adalah:

KM = w/F atau KM = lk/lb = 1


Keterangan:

 KM = Keuntungan mekanis (mekanik)

Contoh Katrol Tetap

Peralatan sehari-hari yang menggunakan katrol tetap adalah kerekan pada tiang
bendera dan sumur timba.

2. Katrol Bebas Bergerak

Katrol bebas bergerak adalah katrol yang tidak dipasang di tempat yang
tetap sehingga dapat dipindah-pindahkan. Beban digantung pada bagian poros
atau sumbu katrol dan dihubungkan dengan tali.

Pada katrol bebas bergerak gaya yang kita perlukan untuk menarik beban lebih
kecil daripada berat beban yang kita tarik.
Gaya pada katrol bebas diperkecil setengahnya. Jika beban 100 N, maka
dibutuhkan kuasa sebesar 50 N.

Rumus Katrol Bebas Bergerak

Pada katrol bebas bergerak juga berlaku rumus:

w . lb = F . lk

7
Panjang lengan kuasa dua kali panjang lengan beban (lk = 2lb) atau lk/lb = 2.

Keuntungan Mekanis Katrol Bebas Bergerak

Pada katrol bebas, panjang lengan kuasa sama dengan dua kali panjang lengan
beban sehingga keuntungan mekanik pada katrol tetap adalah 2, artinya besar
gaya kuasa sama dengan setengah dari gaya beban.
Rumus keuntungan mekanis (mekanik) katrol bebas bergerak adalah:

KM = w/F = 2 atau KM = lk/lb = 2

atau:

F = 1 /2 w

Contoh Katrol Bebas Bergerak

Contoh katrol bebas bergerak dalam kehidupan sehari-hari adalah alat pengangkat
peti kemas di pelabuhan.

3. Katrol Majemuk (Sistem Katrol)/Takal

Katrol majemuk (sistem katrol) atau takal adalah gabungan dari beberapa katrol.
Katrol majemuk dapat menggabungkan dua, tiga, atau empat katrol.

Katrol majemuk digunakan untuk mengangkat benda-benda yang sangat berat.


Makin berat suatu beban, makin banyak katrol yang perlu digabungkan.

Katrol majemuk banyak digunakan pada derek-derek besar. Derek-derek ini dapat

8
mengangkat beban yang sangat berat.

Katrol majemuk terbagi menjadi dua macam, yaitu katrol majemuk berganda dan
katrol blok berganda.

 Katrol majemuk berganda tersusun atas katrol tetap dan katrol bebas.
 Katrol majemuk blok berganda tersusun atas beberapa roda katrol yang
disusun secara berdampingan dalam satu poros.

Rumus Keuntungan Mekanis (Mekanik) Katrol Majemuk/Takal

Keuntungan mekanis (mekanik) pada katrol majemuk adalah sejumlah tali


yang digunakan untuk mengangkat beban.
Rumus keuntungan mekanis (mekanik) katrol majemuk adalah:

KM = w/F = n atau KM = lk/lb = n

n = jumlah tali atau jumlah katrol


3. Bidang Miring
Bidang miring adalah suatu permukaan datar yang memiliki suatu sudut, yang
bukan sudut tegak lurus, terhadap permukaan horizontal. Bidang miring termasuk
salah satu macam pesawat sederhana. Pesawat sederhana adalah alat mekanik
yang dapat mengubah arah atau besaran dari suatu. Tujuan bidang miring adalah
memperkecil usaha, mempercepat pekerjaan, dan meringankan pekerjaan.

Usaha pada bidang miring menjadi lebih mudah karena permukaannya yang
miring. Gaya gesek pada bidang miring juga menjadi lebih minim dibanding
biasanya. Contoh bidang miring pada pesawat sederhana pun bisa dilihat pada
kehidupan sehari-hari.

Dengan bantuan bidang miring gaya yang dikeluarkan untuk mendorong benda
menjadi lebih kecil daripada diangkat, walaupun lintasan yang ditempuh menjadi
lebih panjang. Prinsip bidang miring juga digunakan pada berbagai alat dan
perkakas seperti pisau, kapak atau paku. Berikut merupakan daftar contoh bidang
miring dalam kehidupan sehari-hari.

9
1. Tangga pada rumah atau bangunan dibuat bertingkat-tingkat atau
berkelok-kelok. Hal ini dilakukan untuk memperkecil gaya dan usaha.
2. Jalan di daerah pegunungan selalu berkelok-kelok. Hal ini bertujuan agar
jalan menjadi lebih mudah untuk dilewati kendaraan.
3. Untuk menaikkan drum ke atas truk menggunakan papan kayu yang
dimiringkan. Hal ini juga menggunakan prinsip bidang miring.
4. Pisau termasuk alat yang juga menggunakan prinsip bidang miring.
5. Kapak termasuk alat yang menerapkan konsep bidang miring
6. Ulir sekrup memiliki bentuk yang menyerupai tangga melingkar yang
menjadi penerapan bidang miring. Hal ini dilakukan untuk memudahkan
sekrup menancap.
7. Dongkrak juga merupakan suatu contoh bidang miring karena
menggunakan prinsip yang sama dengan sekrup.
8. Paku merupakan alat dengan bidang miring.
9. Alat pahat menjadi salah satu contoh bidang miring lain.
10. Kater/pemotong adalah contoh pesawat sederhana yang menggunakan
prinsip bidang miring.

Rumus bidang miring dibentuk dari perpaduan antara gaya kuasa, berat benda,
tinggi, dan panjang bidang miring. Perhatikan skema berikut:

Secara matematis, rumus bidang miring yaitu:

Fk x s = W x h

Dengan:

Fk = Gaya kuasa (N)


s = Panjang bidang miring (m)

10
W = Berat benda (N)
h = Tinggi bidang miring (m)

Selain itu, keuntungan mekanik bidang miring dirumuskan:

Keuntungan Mekanik = W / F = s / h

4. Roda Berporos

Roda berporos adalah roda yang dihubungkan dengan sebuah poros yang
dapat berputar bersama-sama. Roda berporos termasuk ke dalam jenis pesawat
sederhana. Sudah sejak lama, manusia menggunakan roda untuk mempermudah
dan meringankan pekerjaan. Fungsi atau manfaat roda berporos adalah
memudahkan gerak, meningkatkan kecepatan, dan memperbesar gaya. Umumnya,
roda berporos dapat digunakan untuk sarana transportasi, seperti gerobak, sepeda,
dan mobil untuk keperluan angkut mengangkut. Selain itu, beberapa peralatan
yang juga termasuk golongan roda berporos adalah stir mobil dan gerinda.

Bagian-Bagian Roda Berporos

Roda berporos terdiri dari dua bagian, yaitu roda dan poros. Roda adalah objek
berbentuk lingkaran dan biasanya berjeruji. Sementara itu, poros adalah bagian
yang melekat tetap di tengah roda, biasanya berpenampang bulat. Poros berfungsi
untuk memperkecil gaya gesek sehingga meringankan gerakan roda.
ika roda berputar, maka poros akan ikut berputar. Putaran roda biasanya lebih
besar dari putaran poros.

Contoh Roda Berporos dalam Kehidupan Sehari-hari

Contoh roda berporos dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:

 Gerobak/pedati
 Sepeda
 Mobil
 Setir
 Gerinda

11
Prinsip Kerja Roda Berporos

Prinsip kerja roda berporos adalah gaya kuasa biasanya bekerja pada roda yang
besar, gaya beban bekerja pada roda yang lebih kecil. Roda berporos memiliki
fungsi untuk mempercepat gaya. Kecepatan dihasilkan dari perbandingan jari-jari
roda terhadap jari-jari poros.

Keuntungan Mekanis Roda Berporos

Keuntungan mekanis roda berporos adalah perbandingan antara jari-jari roda dan
jari-jari poros. Dengan kata lain, makin kecil poros maka makin besar keuntungan
mekanisnya.

Rumus Keuntungan Mekanis Roda Berporos

Berdasarkan definisi di atas, maka rumus keuntungan mekanis (mekanik) roda


berporos, dituliskan dengan persamaan:

KM = Rroda/Rporos

Keterangan:

 KM = Keuntungan mekanis (mekanik)


 Rroda = Jari-jari roda (m)
 Rporos =Jari-jari poros (m)

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pesawat digunakan manusia untuk memudahkan pekerjaan. Ada dua jenis
pesawat yaitu pesawat sederhana dan pesawat rumit. Pesawat sederhana ada
empat macam, yaitu tuas atau pengungkit, bidang miring, katrol, dan roda.
Tujuan menggunakan pesawat sederhana adalah untuk melipatgandakan
gaya atau kemampuan, mengubah arah gaya, dan memperbesar kecepatan ketika
menempuh jarak yang lebih jauh.
Pesawat sederhana bukan untuk menciptakan gaya atau menyimpan gaya,
tapi untuk memudahkan dan meringankan pelaksanaan pekerjaan. Aplikasi
pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai. Contohnya
gunting, pemecah kemiri, gerobak dorong, pisau, tangga, katrol penimba air,
sepeda, jam, mobil truk, dan mobil derek.
B. Saran

Dengan demikian makalah ini saya buat, apabila ada kesalahan baik dalam
penjelasan maupun dalam penulisan saya mohon maaf, saya mengharapkan kritik
dan saran yang membangun agar dapat sumber rujukan sehingga menjadikan apa
yang saya buat ini lebih baik dimasa yang akan datang. Dan kepada pembaca
makalah ini diharapkan untuk lebih banyak mencari sumber referensi lainnya
terkait judul makalah saya, karena sesungguhnya makalah saya ini masih jauh dari
kesempurnaan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Berita Hari Ini (2020). Pengertian dan Jenis Pesawat Sederhana. [online]
kumparan. Available at: https://kumparan.com/berita-hari-ini/pengertian-
dan-jenis-pesawat-sederhana-1ueq1UXi6P3 [Accessed 24 Sep. 2021].

Serafica Gischa (2020). Tuas: Pengertian, Jenis, dan Prinsip Kerja Halaman all -
Kompas.com. [online] KOMPAS.com. Available at:
https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/10/180000069/tuas--
pengertian-jenis-dan-prinsip-kerja?page=all [Accessed 24 Sep. 2021].

Afdan Fisika (2014). Katrol: Rumus, Keuntungan Mekanis, Contoh Soal. [online]
fisika.co.id. Available at: https://www.fisika.co.id/2020/09/katrol.html
[Accessed 24 Sep. 2021].

Jatikom.com. (2017). Pengertian Bidang Miring, Tujuan, Rumus dan Contoh


Soal. [online] Available at: https://www.jatikom.com/pengertian-bidang-
miring-serta-rumus/ [Accessed 24 Sep. 2021].

Afdan Fisika (2014). Roda Berporos: Rumus, Keuntungan Mekanis, Contoh Soal.
[online] fisika.co.id. Available at: https://www.fisika.co.id/2020/09/roda-
berporos.html [Accessed 24 Sep. 2021].

14

Anda mungkin juga menyukai