Anda di halaman 1dari 16

PESAWAT SEDERHANA

Nama Penyusun : TIM PPL


Asal Sekolah : SMP Negeri 9 Banjarmasin
Tahun Penyususnan : 2023
Jenjang Sekolah : SMP
Kelas/Semester : VIII/Ganjil
Pembelajaran : Tatap Muka
Alokasi Waktu : 2 JP (2 x 40 Menit)
Profil Pelajar Pancasila : Bernalar Kritis dan Gotong Royong

Metode Model Pembelajaran


1. Ceramah PBL
2. Diskusi Pendekatan
3. Penugasan Saintifik
4. Demonstrasi
Asesmen Jenis Asesmen
1. Asesmen Individu 1. Diagnostik kognitif
2. Asesmen Kelompok Pretest dan Posttest
2. Keterampilan
Penilaian unjuk kerja dalam
mempersentasikan hasil diskusi
3. Sikap
Profil Pelajar Pancasila

Capaian Pembelajaran (CP)


Peserta didik dapat menjelaskan definisi Katrol, Roda, Bidang Miring, Pengungkit, Tuas, serta
manfaat dari pesawat sederhana. Mereka juga mampu memahami rumus pesawat sederhana dan
menyelesaikan soal hitungan dengan rumus.
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu mengaitkan hubungan antara usaha energi dan pesawat sederhana melalui
diskusi kelompok dengan tepat
2. Peserta didik mampu mengkategorikan pesawat sederhana yang ada di lingkungan sekitar
sesuai jenisnya berdasarkan studi literatur dan diskusi kelompok dengan benar

Pertanyaan Pemantik
1. Apa yang kalian pikirkan mengenai pesawat sederhana
Konten Materi
1. Definisi dan jenis pesawat sederhana
2. Katrol, roda, bidang miring, pengungkit, dan tuas
3. Manfaat pesawat sederhana
4. Rumus-rumus pesawat sederhana
Alat dan Bahan
1. Laptop
2. Proyektor
3. Papan tulis
4. Alat-alat pesawat sederhana
5. Kertas karton
6. LKPD
Pembagian Kelompok berdasarkan Heterogen
Kata Kunci : Pesawat Sederhana, Katrol, Roda, Bidang Miring, Pengungkit, Tuas, Manfaat,
Rumus

PESAWAT SEDERHANA

A. MANFAAT PESAWAT SEDERHANA


a. MANFAAT TUAS
Tuas adalah alat sederhana yang digunakan untuk mengalihkan atau mengubah gaya
yang diterapkan pada suatu objek. Manfaat utama dari penggunaan tuas dalam pesawat
sederhana adalah sebagai berikut:
1. Pemudahan mengangkat beban: Dengan menggunakan tuas, seseorang dapat mengangkat
benda yang lebih berat daripada yang bisa mereka lakukan dengan menggunakan kekuatan
tangan saja. Tuas memungkinkan pengguna untuk mengaplikasikan gaya yang lebih besar
pada beban dengan jarak yang lebih kecil.
2. Pemindahan jarak yang lebih besar: Dengan bantuan tuas, kita dapat memindahkan beban
atau objek dengan jarak yang lebih besar daripada yang bisa kita lakukan tanpa tuas. Ini
berguna dalam situasi di mana kita perlu mengangkat atau memindahkan sesuatu ke lokasi
yang sulit dijangkau.
3. Pengurangan kebutuhan kekuatan: Dengan menggunakan tuas, kita dapat mengurangi
jumlah kekuatan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan. Ini mengurangi kelelahan dan
memungkinkan orang untuk melakukan pekerjaan dengan lebih efisien.
4. Meningkatkan presisi: Tuas juga dapat digunakan untuk meningkatkan presisi dalam
melakukan pekerjaan. Dengan mengatur posisi tuas, kita dapat mengontrol pergerakan objek
dengan lebih tepat.
Dalam pesawat sederhana, seperti tuas pengungkit atau sekop, prinsip-prinsip ini
diterapkan untuk mengangkat, memindahkan, atau menggali dengan lebih mudah. Konsep ini
membantu siswa memahami bagaimana fisika bekerja dalam kehidupan sehari-hari dan
mengembangkan pemahaman mereka tentang prinsip-prinsip dasar mekanika.
Rumus Momen (Tentang Poros/Titik Tumpu):
M= F x J
Keterangan:
M = momen yang dihasilkan dalam newton-meter (N·m).
F = gaya yang diterapkan dalam newton (N).
j = panjang lengan pengungkit dalam meter (m).

b. MENGUBAH ARAH GAYA BERKERJA


1) Mengubah Arah Gaya:
 Salah satu fungsi utama pesawat sederhana adalah mengubah arah gaya yang diterapkan
pada suatu benda.
 Misalnya, katrol dapat mengubah arah gaya tarik menjadi gaya yang tegak lurus,
sehingga memudahkan mengangkat beban vertikal.

2) Menggandakan Gaya:
 Selain mengubah arah gaya, beberapa pesawat sederhana juga dapat menggandakan gaya
yang diterapkan pada suatu beban.
 Contohnya, katrol bergerak ganda (sistem katrol ganda) dapat menggandakan gaya yang
diterapkan pada beban sehingga memungkinkan mengangkat beban yang lebih berat.

B. MACAM-MACAM PESAWAT SEDERHANA


a. KATROL
Katrol adalah roda dengan alur yang digunakan untuk mendukung dan mengalihkan tali
atau kawat. Dalam fisika, katrol digunakan untuk mengubah arah atau menggandakan gaya yang
diterapkan pada suatu beban.
1. Jenis Katrol: Terdapat dua jenis utama katrol:
 Katrol Tetap: Katrol ini ditempatkan pada posisi yang tetap dan hanya mengubah arah
tali yang ditarik.
 Katrol Bergerak: Katrol ini dapat bergerak sepanjang tali dan mengubah arah tali serta
menggandakan gaya yang diterapkan.
 Katrol majemuk: Katrol ini biasa digunakan dalam bidang industry untuk mengangkat
benda-benda yang berat.
Gambar 1. Beberapa Jenis Katrol
Pada katrol tetap tunggal, panjang lengan beban sama dengan panjang lengan kuasa sehingga
diperoleh persamaan berikut:
l K OB
KM (Keuntungan Mekanik) = = =1
l B OA
Pada katrol tetap tunggal bebas, panjang lengan kuasa sama dengan dua kali panjang lengan
beban sehingga diperoleh persamaan berikut:
2l B
KM = =2
lB

2. Manfaat Katrol:
 Mengubah Arah Gaya: Dalam katrol tetap, tali ditarik dan gaya yang diterapkan pada
beban hanya digunakan untuk mengubah arah pergerakan beban. Ini berguna dalam
mengangkat beban yang sulit dijangkau atau diarahkan.
 Menggandakan Gaya: Dalam katrol bergerak, tali ditarik, dan gaya yang diterapkan
pada tali sama dengan beban yang diangkat. Ini menggandakan gaya yang diterapkan
pada beban, sehingga memudahkan mengangkat beban yang lebih berat.

3. Keuntungan Penggunaan Katrol dalam Pesawat Sederhana:


 Memungkinkan mengangkat beban yang lebih berat dengan lebih sedikit usaha.
 Mengurangi kebutuhan tenaga manusia dalam mengangkat beban berat.
 Mengubah arah pergerakan beban untuk kemudahan penggunaan.
b. RODA
Roda adalah lingkaran datar yang dipasang pada sebuah poros di mana benda dapat
berputar. Roda biasanya terdiri dari dua komponen: roda itu sendiri dan poros (aksen) yang
memungkinkan roda berputar.
1. Manfaat Roda dalam Pesawat Sederhana:
Mengurangi Gesekan: Salah satu manfaat utama roda adalah mengurangi gesekan antara
permukaan roda dan permukaan yang benda itu tempelkan. Hal ini memungkinkan pergerakan
yang lebih lancar dan meminimalkan usaha yang diperlukan untuk menggeser atau mengangkat
beban.
2. Prinsip Kerja Roda dalam Pesawat Sederhana:
Roda bekerja dengan mengurangi hambatan yang dihasilkan oleh gesekan. Ini memungkinkan
benda bergerak lebih lancar di atas roda daripada jika bergerak langsung di atas permukaan
kasar.
3. Hukum Newton dalam Pesawat Sederhana: Prinsip dasar hukum-hukum Newton berlaku
dalam penggunaan roda dalam pesawat sederhana. Gaya gesekan yang dihasilkan oleh
permukaan benda dapat diatasi dengan bantuan roda, mengurangi beban yang harus diatasi
oleh gaya dorong atau tarik.

4. Keuntungan Penggunaan Roda dalam Pesawat Sederhana:


 Mempermudah pergerakan beban: Roda memungkinkan kita untuk menggeser atau
mengangkat beban dengan lebih sedikit usaha.
 Meningkatkan efisiensi: Dengan mengurangi gesekan, roda memungkinkan kita untuk
melakukan pekerjaan dengan lebih efisien dan menggunakan tenaga manusia lebih
efektif.

Gambar 2. Contoh Roda Berporos: Roda Gigi pada Sepeda Motor

Hubungan antara energi keluaran (output) yang bermanfaat dengan energi masukan
(input) dapat di nyatakan dengan persamaan berikut:
Efisiensi =
Energi yang efektif terpakai
x 100 %
Energi masukantotal

c. BIDANG MIRING
Bidang miring adalah suatu permukaan datar yang tidak sejajar dengan permukaan
horizontal, sehingga membentuk sudut tertentu.Bidang miring digunakan dalam pesawat
sederhana untuk mengangkat, menurunkan, atau memindahkan beban dengan lebih efisien.
1. Komponen Gaya pada Bidang Miring:
Dalam fisika, ketika beban ditempatkan di atas bidang miring, gaya gravitasi (Fg) akan memiliki
dua komponen:
 Komponen Tegak Lurus (FTL): Gaya yang bekerja sejajar dengan bidang miring.
 Komponen Horisontal (FH): Gaya yang bekerja tegak lurus terhadap bidang miring.
2. Hukum Newton pada Bidang Miring:
Hukum Newton tetap berlaku pada bidang miring. Misalnya, untuk mengangkat atau
menurunkan beban, kita harus mempertimbangkan semua gaya yang berlaku, termasuk gaya
friksi dan gaya gesekan.
3. Manfaat Bidang Miring dalam Pesawat Sederhana:
 Memungkinkan penggunaan gaya yang lebih kecil untuk mengangkat beban yang lebih
berat.
 Mengubah arah pergerakan beban, memungkinkan beban untuk bergerak secara diagonal
atau ke samping.
4. Perhitungan Sudut Bidang Miring:
 Untuk menghitung efek bidang miring pada beban, kita harus mengetahui sudut
miringnya. Sudut ini dapat diukur terhadap permukaan horizontal.
 Sudut miring mempengaruhi perbandingan antara komponen FTL dan FH, sehingga perlu
dipertimbangkan dalam perhitungan fisika.

Gambar 3. Contoh Bidang Miring: Sekrup

KM (Keuntungan mekanik) =
w s
=
F h

d. PENGUNGKIT
Pengungkit adalah alat sederhana yang terdiri dari batang atau bilah yang dapat
berputar di sekitar poros (pivot) atau titik tumpu. Pengungkit digunakan untuk mengubah
arah atau memperbesar gaya yang diterapkan pada beban.

1. Komponen Pengungkit:

 Lengan Tumpuan (Tongseng): Ini adalah lengan pengungkit yang terhubung ke


poros atau titik tumpu.
 Lengan Beban (Tombol): Ini adalah lengan yang menghubungkan ke beban yang
akan diangkat atau dipindahkan.
 Poros (Pivot): Ini adalah titik tumpu di mana pengungkit berputar.

2. Manfaat Pengungkit dalam Pesawat Sederhana:

 Pengungkit memungkinkan pengguna untuk mengubah arah atau memperbesar gaya


yang diterapkan pada beban.
 Dengan pengungkit, pengguna dapat mengangkat beban yang lebih berat daripada
yang bisa mereka lakukan dengan kekuatan tangan saja.

3. Prinsip Kerja Pengungkit:

 Prinsip kerja pengungkit didasarkan pada hukum kekekalan energi. Gaya yang
diterapkan pada lengan tumpuan menghasilkan momen yang memungkinkan
pengungkit bergerak.
 Perbandingan panjang lengan tumpuan dan lengan beban dapat mempengaruhi
mekanik pengungkit, seperti pengungkit kelas 1, kelas 2, atau kelas 3.

4. Keuntungan Penggunaan Pengungkit dalam Pesawat Sederhana:

 Mempermudah pekerjaan dengan mengubah arah atau memperbesar gaya yang


diterapkan pada beban.
 Mengurangi usaha yang diperlukan untuk mengangkat atau memindahkan beban.

Gambar 4. Posisi Lengan Kuasa dan Lengan Beban


Hasil kali berat beban (w) dan lengan beban (l B ¿ sama dengan hasil kali gaya kuasa (F) dan
lengan kuasa (l K ¿ . Secara matematis dapat di tulis dengan persamaan sebagai berikut

Wl B = Fl K
Keterangan:
W = beban (N)
F = gaya kuasa (N)
lB = lengan beban atau jarak antara titik beban sampai titik tumpu (m)
lK = lengan kuasa atau jarak antara titik kuasa sampai titik tumpu (m)

PERTEMUAN KE-1 (2 JP)

Tahapan Alokasi
Kegiatan Pembelajaran Waktu

Pendahuluan 1. Orientasi 5 Menit


 Guru memberi salam.
 Guru mengkondisikan peserta didik untuk siap belajar dengan diawali
berdoa bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik.
 Guru mengecek kehadiran dan menyiapkan peserta didik untuk dapat
mengikuti pembelajaran.
2. Pelaksanaan Asesmen Diagnostik
 Guru memberikan asesmen diagnostik kognitif berupa soal prestest
untuk mengetahui kesiapan belajar awal peserta didik.
3. Apersepsi
 Guru mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari dengan sebuah gambar.
 Guru menayangkan vidio mengenai vidio apersepsi mengenai pesawat
sederhana pada link youtube: https://www.youtube.com/watch?
v=b96OfI8Fnbk
 Guru mengajukan pertanyaan terkait materi yang akan dipelajari .
Apersepsi
 Apa yang terlintas di pikiran kalian tentang pesawat sederhana ?
 Pernahkah kalian mengangkat atau memindahkan barang
menggunakan alat ?
4. Motivasi
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan I terkait konten
materi Manfaat Pesawat Sederhana.
 Memberikan motivasi atau dorongan belajar secara verbal kepada
peserta didik
5. Pemberian Acuan
 Memberikan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan ke-1.
 Pembagian kelompok secara heterogen.
Kegiatan Inti 1. Mengamati (Observing) 60 Menit
 Guru menayangkan video Pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-
hari
https://www.youtube.com/watch?v=yEEJOioEfGg
 Peserta didik duduk berdasarkan kelompok yang telah dibagi oleh
guru.
2. Menanya (questioning)
Setiap kelompok wajib memberikan pertanyaan pada saat diskusi kelas
untuk mencari tau informasi lebih dalam mengenai vidio yang telah
ditampilkan.
3. Mengumpulkan Data (Experimenting)
 Peserta didik mencari informasi melalui materi, video pembelajaran,
animasi dan sumber belajar lainnya untuk menjawab pertanyaan
mengenai materi pesawat sederhana.
 Peserta didik mencari informasi lengkap mengnai jenis pesawat
sederhana di kehidupan sehari-hari
 Guru memfasilitasi siswa dalam diskusi peserta didik.
4. Mengasosiasikan (Associating)
 Peserta didik mengasosiasikan informasi yang diperoleh kepada teman
kelompoknya melalui diskusi setiap kelompok.
5. Mengkomunikasikan (Communicating)
 Perwakilan dari salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi dalam bentuk mind mapping
 Guru memberikan materi untuk meningkatkan pemahaman siswa
mengenai materi peswat sederhana
Kegiatan 1. Guru memberikan apresiasi terhadap kinerja peserta didik selama 15 Menit
Penutup melakukan percobaan.
2. Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk
mengetahui ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
3. Guru meminta peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya dirumah
meggunakan e-modul yaitu pada materi klasfikasi asam basa dan
indikator asam basa
4. Guru menutup pembelajaran dengan salam.
PERTEMUAN KE-2 (2 JP)

Tahapan Alokasi
Kegiatan Pembelajaran Waktu

Pendahuluan 1. Orientasi 5 Menit


 Guru memberi salam.
 Guru mengkondisikan peserta didik untuk siap belajar dengan diawali
berdoa bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik.
 Guru mengecek kehadiran dan menyiapkan peserta didik untuk dapat
mengikuti pembelajaran.
2. Apersepsi
 Guru bertanya mengenai materi sebelumnya untuk mengetahui sejauh
mana pemahaman siswa mengenai materi pesawat sederhana.
3. Motivasi
 Menyampaikan kegiatan dan penilaian mengenai pembelajaran pada
hari ini.
4. Pemberian Acuan
 Peserta didik duduk berdasarkan kelompok yang sudah dibagikan
 Guru membagi LKPD
Kegiatan Inti 1. Mengamati (Observing) 60 Menit
 Siswa melakukan percobaan dan mengamati hasil percobaan tuas
sederhana sesuai LKPD yang dibagikan oleh guru
2. Menanya (questioning)
Siswa mampu merumuskan hipotesis mengenai percobaan tuas
sederhana
3. Mengumpulkan Data (Experimenting)
 Peserta didik mencari informasi melalui berbagai sumber seperti, buku,
internet dan lain-lain
4. Mengasosiasikan (Associating)
 Peserta didik mengasosiasikan informasi yang diperoleh kepada teman
kelompoknya melalui diskusi setiap kelompok.
5. Mengkomunikasikan (Communicating)
 Perwakilan kelompok mempersentasikan hasil diskusinya
 Guru menganalisis dan mengevaluasi jalannya kegiatan diskusi yang
dilakukan oleh peserta didik.
Kegiatan 1. Guru memberikan apresiasi terhadap kinerja peserta didik selama 15 Menit
Penutup melakukan percobaan.
2. Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk
mengetahui ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
3. Guru menutup pembelajaran dengan salam.

Refleksi Peserta Didik dan Pendidik


1. Refleksi Peserta Didik
Setelah kegiatan pembelajaran dilakukan, peserta didik mengisi tabel refleksi diri serta
memberikan catatan tambahan mengenai kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
2. Refleksi Pendidik
Setelah kegiatan pembelajaran dilakukan, guru mengisi tabel refleksi guru serta memberikan
catatan tambahan mengenai kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
Tabel refleksi diri
No Pertanyaan Refleksi Peserta Didik
Bagaimana perasaan kamu setelah mengikuti pembelajaran
1
kali ini?
2 Apa hal menarik yang kamu pelajari?
Apa kesulitan yang kamu rasakan pada pembelajaran kali
3
ini?
Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki proses
4
belajar ini?
Pesan dan kesan pada pembelajaran yang telah dilakukan!
5

Catatan:
1. Diberikan tanda silang (√) jika peserta didik belum memenuhi sub-elemen Profil Pelajar Pancasila
sesuai dengan deskripsi penilaian sikap profil pelajar pancasila.
2. Diberikan tanda silang (X) jika peserta didik belum memenuhi sub-elemen Profil Pelajar Pancasila
sesuai dengan deskripsi penilaian sikap profil pelajar pancasila.
LAMPIRAN I
RUBRIK PENILAIAN PENGETAHUAN
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 9 Banjarmasin
Kelas/Semester : VIII/Ganjil
Konten Materi : Pesawat Sederhana
Alokasi Waktu : 2 JP (2 x 40 menit)/1 pertemuan

A. Rubrik Penilaian Soal Pretest dan Posttest


No Butir Soal Kunci Jawaban Skor
1 25

2 Apa yang dimaksud dengan pesawat Pesawat sederhana adalah alat atau mekanisme 25
sederhana? sederhana yang digunakan untuk mengubah arah
atau magnifikasi gaya. Contoh pesawat sederhana
termasuk tuas, katrol, dan roda gigi.

3 Mengapa pesawat sederhana penting Pesawat sederhana penting dalam kehidupan 25


dalam kehidupan sehari-hari? sehari-hari karena mereka memungkinkan kita
untuk melakukan pekerjaan dengan lebih efisien,
mengurangi upaya yang diperlukan, dan
mengubah arah gaya. Mereka digunakan dalam
banyak perangkat dan mesin yang kita gunakan,
seperti kendaraan, alat-alat rumah tangga, dan
mesin industri.
4 Apa yang membedakan tuas, katrol, dan Perbedaan utama antara ketiganya adalah dalam 25
roda gigi sebagai pesawat sederhana? cara mereka memengaruhi gaya dan gerakan.
1) Tuas adalah alat yang memanfaatkan momen
gaya untuk mengubah arah atau
memungkinkan mengangkat beban.
2) Katrol adalah alat yang mengubah arah gaya
dan dapat mengurangi gaya yang diperlukan
untuk mengangkat beban.
3) Roda gigi adalah alat yang mengubah arah dan
magnifikasi gerakan, sering digunakan dalam
aplikasi yang melibatkan perubahan kecepatan
atau torsi.
Skor Total 100

B. Rubrik Penilaian LKPD


LAMPIRAN II
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN DAN SIKAP
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 9 Banjarmasin
Kelas/Semester : VIII/Ganjil
Konten Materi : Pesawat Sederhana
Alokasi Waktu : 2 JP (2 x 40 menit)/1 pertemuan

A. Penilaian Keterampilan
a. Instrumen Penilaian Keterampilan
Hasil penilaian keterampilan peserta didik diperoleh dari proses selama mengerjakan
LKPD bersama masing-masing kelompok peserta didik yang telah ditentukan.
Tabel 1. Instrumen Penilaian Keterampilan
Kelompok No Aspek yang Dinilai
Nama Peserta Didik Mengemukakan Kerjasama Kelengkapan
Pendapat Jawaban
1 1
2
3
4
5
2 1
2
3
4
5
3 1
2
3
4
5
4 1
2
3
4
5
5 1
2
3
4
5
6 1
2
3
4
5

Skor Perolehan
Nilai = x 100
Skor Maksimal

b. Kriteria Penilaian Keterampilan


Tabel 2. Kriteria Penilaian Keterampilan
No Aspek yang Dinilai Kriteria Skor
1 Mengemukakan Peserta didik tidak ikut mengemukakan pendapatnya. 1
pendapat Peserta didik jarang mengemukakan pendapatnya 2
Peserta didik sering mengemukakan pendapatnya 3
2 Kerjasama Peserta didik tidak ikut bekerja sama dalam diskusi kelompok. 1
Peserta didik tidak sepenuhnya ikut bekerja sama dalam diskusi 2
kelompok.
Peserta didik sepenunya ikut bekerja sama dalam diskusi kelompok 3
3 Kelengkapan dan Jawaban tidak cukup lengkap. 1
Ketepatan Jawaban Jawaban lengkap namun terdapat kekeliruan 2
Jawaban lengkap dan tepat 3

B. Penilaian Sikap Profil Pelajar Pancasila


a. Instrumen Penilaian Sikap Profil Pelajar Pancasila
Penilaian sikap menggunakan teknik observasi dan instrument berupa jurnal sikap tentang
profil pelajar Pancasila yang tertanam meliputi dua dimensi yaitu gotong royong dan bernalar
kritis.
Tabel 3. Penlilaian Sikap Profil Pelajar Pancasila
No Nama Peserta Didik Tanggal Butir Sikap Profil Pelajar Pancasila Tindak
Bernalar Kritis Gotong Royong Lanjut
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Dst

a. Kriteria Penilaian Sikap Profil Pelajar Pancasila

Tabel 4. Kriteria Penlilaian Sikap Profil Pelajar Pancasila


Aspek Belum Berkembang Mulai Berkembang Berkembang Sesuai Sangat Berkembang
Harapan
Bernalar Menjelaskan alasan Menjelaskan alasan Membuktikan Menganalisis dan
Kritis yang relevan dalam yang relevan dan penalaran dengan mengevaluasi
penyelesaian masalah akurat dalam berbagai argumen penalaran yang
dan pengambilan penyelesaian masalah dalam mengambil digunakan dalam
keputusan. dan pengambilan suatu simpulan atau menemukan dan
keputusan. keputusan. mencari solusi serta
mengambil
keputusan.
Gotong Kurang aktif terlibat Cukup aktif dalam Aktif dalam Berinisiatif untuk
Royong dalam kerjasama, kerjasama, kerjasama, responsif, memulai kerjasama,
cenderung pendiam komunikatif, dan komunikatif, tanggap menginspirasi tim,
dan menunggu mulai memberikan terhadap konflik, dan responsif,
pekerjaan, kurang kontribusi di dalam berkontribusi positif komunikatif, menjadi
memberikan kelompok. dalam kelompok. teladan dalam
kontribusi dalam memberikan
kelompok. kontribusi positif
dalam kelompok.

Anda mungkin juga menyukai