Indikator Pengayaan
3.3.21 Membuktikan bahwa sekrup adalah salah
satu contoh bidang miring (C5)
3.3.22 Menghitung keuntungan mekanik pada
bidang miring (C3)
4.3 Menyajikan hasil penyelidikan 4.3.7 Menganalisis prinsip roda berporos pada
atau pemecahan masalah tentang peristiwa sehari-hari
manfaat penggunaan pesawat 4.3.8 Menganalisis penerapan prinsip kerja
pesawat sederhana pada sistem gerak
C. Tujuan Pembelajaran
A. Pertemuan Ke-2
1. Melalui metode diskusi dan tanya jawab, serta gambar dan video yang disiapkan
guru siswa dapat mengidentifikasi contoh bidang miring dalam kehidupan sehari-
hari
2. Melalui metode diskusi dan tanya jawab, serta gambar dan video yang disiapkan
guru siswa dapat mengidentifikasi contoh rodas berporos dalam kehidupan sehari-
hari
3. Melalui metode diskusi dan tanya jawab, serta praktikum yang disiapkan guru
siswa dapat menjelaskan pengertian bidang miring
4. Melalui metode diskusi dan tanya jawab, serta gambar dan video yang disiapkan
guru siswa dapat menjelaskan pengertian roda berporos
5. Melalui metode diskusi, demonstrasi serta gambar dan video yang disiapkan guru
siswa dapat menguraikan penerapan prinsip kerja pesawat sederhana pada sistem
gerak
6. Melalui metode diskusi, praktikum dan video yang disiapkan guru siswa dapat
membuktikan sekrup adalah salah satu contoh bidang miring
7. Melalui metode diskusi, praktikum dan video yang disiapkan guru siswa dapat
menganalisis prinsip roda berporos pada peristiwa sehari-hari
8. Melalui metode diskusi, praktikum dan video yang disiapkan guru siswa dapat
menghitung keuntungan mekanik pada bidang miring
9. Melalui metode diskusi, praktikum dan video yang disiapkan guru siswa dapat
menganalisis penerapan prinsip kerja pesawat sederhana pada sistem gerak
D. Materi Pembelajaran
A. Pesawat Sederhana
RODA BERPOROS
Roda gigi (gear) dan ban pada sepeda adalah salah satu contoh pesawat sederhana
yang tergolong roda berporos. Roda gigi berfungsi sebagai pusat pengatur gerak
roda sepeda yang terhubung langsung dengan roda sepeda, sedangkan roda sepeda
menerapkan prinsip roda berporos untuk mempercepat gaya saat melakukan
perjalanan. Gir menunjukkan roda gigi pada sepeda motor sebagai contoh roda
berporos. Selain roda sepeda, contoh penerapan pesawat sederhana jenis roda
berporos adalah pada kursi roda, mobil, dan sepatu roda. Keuntungan mekanis
roda berporos adalah perbandingan antara jari-jari roda dan jari-jari poros. Dengan
demikian, makin kecil poros, akan makin besar keuntungan mekanisnya.
Gambar 2.4
BIDANG MIRING
Bidang miring merupakan bidang datar yang diletakkan miring atau membentuk sudut
tertentu sehingga dapat memperkecil gaya kuasa. Contoh penerapan bidang miring
adalah tangga, sekrup, jalan dipegunungan dan pisau. Perhatikan Gambar 2.6!
Keuntungan mekanis bidang miring dapat
dihitung sebagai berikut
Berdasarkan gambar diatas dapat dituliskna rumus bidang miring secara matematik
sebagi berikut:
𝑤 𝑆
=
𝐹 ℎ
dengan:
KM = keuntungan mekanis
w = gaya beban ( Newton )
F = gaya kuasa ( Newton )
s = panjang bidang miring (meter )
h = tinggi bidang miring (meter)
Selain pada peralatan yang biasa kamu gunakan pada kehidupan sehari-hari tersebut, prinsip
pesawat sederhana juga ada yang berlaku pada struktur otot dan rangka manusia. Pada saat
mengangkat barbel telapak tangan yang menggenggam barbel berperan sebagai gaya beban, titik
tumpu berada pada siku (sendi di antara lengan atas dan lengan bawah), dan kuasanya
adalah lengan bawah. Titik tumpu berada di antara lengan beban dan kuasa, oleh karena itu
lengan disebut sebagai pesawat sederhana pengungkit jenis ketiga
Apersepsi:
1. Memotivasi peserta didik dengan
mengkondisikan dialog seperti berikut :
a. “Apakah kalian pernah membantu ibu
Motivasi:
1. Meningkatkan konsentrasi peserta didik dengan
guru berkata “are you ready?” siswa menjawab
“ready,ready,ready”. Dilanjutkan dengan tepuk
tangan penyemangat.
H. Penilaian
1. Jenis dan Teknik Penilaian
a. Jenis
• Sikap : percaya diri, kerjasama, rasa ingin tahu
• Pengetahuan : Pertanyaan lisan dengan jawaban terbuka, pilihan ganda
• Keterampilan : LKPD
b. Teknik
• Sikap : Observasi
• Pengetahuan : Lisan, tertulis
• Keterampilan : observasi
2. Instrumen Penilaian
• Sikap : Terlampir
• Pengetahuan : Terlampir
• Keterampilan : Terlampir
3. Remidi dan Pengayaan
1. REMIDI
Berdasarkan hasil analisis penilaian, bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan
belajar diberikan kegiatan pembelajaran dengan bentuk remedial yang digabungkan
dangan materi pokok lain, dalam bentuk:
Pembelajaran ulang, jika 50% atau lebih peserta didik di bawah KKM
Bimbingan kelompok dengan pemanfaatan tutor sebaya, jika kurang dari 50% dibawah
KKM
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka
guru bisa memberikan soal tambahan melalui google form yang ada di e-learning
Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian K e : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : …………………………………
2
3
5, dst
2. PENGAYAAN
Siswa diminta untuk membawa laptop, dan mencari artikel yang menunjukan
peristiwa pemanfaatan tuas dalam kehidupan sehari hari. Dari gambar tersebut
siswa dapat menganalisis hubungan .