Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KONSEP DASAR IPA MI/SD

PESAWAT SEDERHANA

DOSEN PEMGAMPU: Muhammad Agil,S.Si.,M.Sc.

Di susun Oleh:

Nur Laily Dahniati 2311306011


Wulandari 2311306013
Nazwa Dyan Pramesti 2311306041
Muhammad Rizky Alzidan Nur 2311306040
Irfan Mahmud 2311306022
Hatfina Khairina 2311306028

PROGRAM STUDI PENDIDIKN GURU MADRASA IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN AJI MUHAMMAD ISRIS
SAMARINDA
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam. Shalawat serta
salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
Saw, serta kepada keluarganya, para sahabatnya, para tabi’in tabi’at, dan In Sha
Allah akan sampai kepada kita selaku umatnya Nabi Muhammad Saw. Dan tak lupa
juga kami ucapkan terimakasih kepada bapak MUHAMMAD AGIL,S.Si.M.Sc.
selaku dosen Pengantar KONSEP DASAR IPA yang telah membimbing kami
dalam penyusunan makalah ini, kepada teman-teman juga yang ikut serta
mendukung dalam penyusunan makalah yang kami lakukan, dan tak lupa juga
kepada orangtua kami yang selalu memberikan do’a kepada kami, sehingga kami
mendapatkan kemudahan dalam penyusunan makalah ini.
Kami sadar dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan,
untuk itu kami harap kepada pembaca yang ia lalui untuk memberikan kritik dan
saran mengenai makalah yang kami susun. Mudah-mudahan Allah Swt
melimpahkan Rahmat dan Inayah-Nya kepada kita semua sehingga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua terutama bagi pembaca dan penyusun makalah
ini. Aamiin....

Samarinda 7 september 2023

Kelompok 2

P a g e 2 | 15
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ...........................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................3

1.1 Latar belakang .............................................................................................3

1.2 Rumusan masalah .......................................................................................3

1.3 Tujuan.........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................4

A. Pengertian pesawat sederhana .....................................................................4

B. Jenis-jenis pesawat sederhana .....................................................................5

C. Fungsi dan manfaat pesawat sederhana ....................................................14

BAB III PENUTUP ..............................................................................................15

A. Kesimpulan ...............................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................16

P a g e 3 | 15
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pesawat sederhana bahasa inggris: simple machinery) adalah alat mekanik


yang dapat mengubah arah atau besaran dari suatu gaya1 Secara umum, alat ini
bisa disebut sebagai mekanisme paling sederhana yang memanfaatkan
keuntungan mekanik untuk menggandakan gaya.2 Sebuah pesawat sederhana
menggunakan satu gaya kerja untuk bekerja melawan satu gaya beban. Dengan
mengabaikan gaya gesek yang timbul, maka kerja yang dilakukan oleh beban
besarnya akan sama dengan kerja yang dilakukan pada beban.

Kerja yang timbul adalah hasil gaya dan jarak. Jumlah kerja yang
dibutuhkan untuk mencapai sesuatu bersifat konstan, walaupun demikian
jumlah gaya yang dibutuhkan untuk mencapai hal ini dapat dikurangi dengan
menerapkan gaya yang lebih sedikit terhadap jarak yang lebih jauh. Dengan
kata lain, peningkatan jarak akan mengurangi gaya yang dibutuhkan. Rasio
antara gaya yang diberikan dengan gaya yang dihasilkan disebut keuntungan
mekanik.

Banyak sekali peralatan yang digunakan untuk mempermudah melakukan


pekerjaan. Alat-alat tersebut diciptakan manusia dari yang paling sederhana
sampai yang paling rumit, seperti motor, mobil, pesawat terbang, telepon,
televisi, facsimile, komputer dan lain-lain. Alat yang digunakan oleh manusia
untuk memudahkan melakukan pekerjaan atau kegiatan disebut pesawat.

1
Paul, Akshoy (2005). Mechanical Sciences:Engineering Mechanics and Strength of Materials.
Prentice Hall of India. hlm. 215. ISBN 8120326113. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-04-20.
Diakses tanggal 2011-07-17.
2
Asimov, Isaac (1988). Understanding Physics. New York: Barnes & Noble. hlm. 88.

P a g e 4 | 15
Ada dua jenis pesawat, yaitu : pesawat sederhana dan pesawat rumit.
Pesawat sederhana adalah alat bantu kerja yang bentuknya sangat sederhana.
Contohnya adalah tuas, bidang miring dan katrol. Pesawat rumit adalah
pesawat yang terdiri dari susunan beberapa pesawat rumit. Contohnya pesawat
terbang, pesawat telepon, pesawat televisi, mobil, motor, sepeda dan lain-lain.

Pesawat sederhana adalah alat mekanik yang dapat mengubah arah atau
besaran dari suatu gaya. Secara umum, alat ini bisa disebut sebagai mekanisme
paling sederhana yang memanfaatkan keuntungan mekanik untuk
menggandakan gaya. Sebuah pesawat sederhana menggunakan satu gaya kerja
untuk bekerja melawan satu gaya beban.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian pesawat sederhana?
2. Apa saja macam-macam pesawat sedehana?
3. Apa saja fungsi dan manfaat pesawat sederhana?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian pesawat sederhana.
2. Untuk mengetahui apa saja macam-macam pesawat sederhana.
3. Untuk mengetahui fungsi dan manfaat pesawat sederhana.

P a g e 5 | 15
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PESAWAT SEDERHANA

Pesawat sederhana adalah alat mekanik yang dapat mengubah arah atau besaran
dari suatu gaya untuk mempermudah pekerjaan manusia. Secara umum, alat ini bisa
disebut sebagai mekanisme paling sederhana yang memanfaatkan keuntungan
mekanik untuk menggandakan gaya. Sebuah pesawat sederhana menggunakan satu
gaya kerja untuk bekerja melawan satu gaya beban.

Pesawat sederhana merupakan bentuk paling sederhana dari alat


atau pesawat yang rumit. Atau dengan kata lain, pesawat sederhana merupakan pe
ralatan yang melakukan usaha dengan hanya satu gerakan. Penggunaan pesawat
sederhana dimaksukan agar memudahkan pekerjaan kita. Besar keuntungan yang
diperoleh dari penggunaan pesawat sederhana dinamakan
keuntungan mekanis.Keuntungan mekanis yang akan dihasilkan dari masing-
masing pesawat sederhana ini berbeda-beda, bergantung jenis pesawat sederhana
yang digunakan3

B. JENIS-JENIS PESAWAT SEDERHANA


1. Tuas
Tuas atau pengungkit adalah pesawat sederhana yang biasanya terbuat dari
kayu dengan tumpu di salah satu titiknya dan digunakan untuk mengangkat
sesuatu yang berat.
Dalam situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,
tuas atau pengungkit menjadi salah satu alat pesawat sederhana yang dapat
digunakan untuk mengungkit, mencabut, atau mengangkat benda.
1) Bagian-bagian pengungkit:
a. Tek beban
Tak beban yaitu bagan pengungkit yang berhubungan dengan beban dan titik
tempat beban bekerja.

3
Tipler, P.A. (1998). Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga

P a g e 6 | 15
b. Tak tumpu
Tak tampa adalah bagian pengungkit yang berhubungan dengan punya. Pada
titik tumpu ini bagian pengangkita atau tuas tetap pada kedudukannya.
c. Titik kuasa (titik gaya)
Titik kuasa (titik gaya, tempat bekerjanya pada tuas. Titik tampu disebut juga
filknum Pada titik tumpu ini bagian pengangkat tetap pada posisinya. Jika titik
kuasa turun maka titik beban akan naik akibat beban terdorong.

2) Jenis Tuas

a) Tuas jenis pertama


Tuas jenis pertama memiliki letak titik tumpu berada di antara beban dan
kuasa. Contohnya adalah jungkat-jungkit. Jika sedang bermain jungkat-
jungkit, salah satu orang akan merasa sulit dan berat untuk menjungkit jika
jarak lawan mainnya ke titik sangat jauh.
b) Tuas jenis kedua
Pengungkit jenis 2 adalah jenis pengungkit dengan titik beban berada
diantara titik tumpu dan titik kuasa. Contonya seperti pembuka tutup botol,
gerobak dorong, alat pemecah dan sebagainya
c) Tuas jenis ketiga

Pengungkit jenis 3 adalah jenis pengungkit dengan titik kuasa berada


diantara titik beban dan titik tumpu. Contohnya seperti alat pancing, pinset,
stapler dan sebagainya.
Berikut adalah rumus tuas:

• Rumus mencari lengan kuasa pada tuas (pengungkit)


Ik = w⁄F ∙ Ib

• Rumus mencari lengan beban pada tuas (pengungkit)


Ib = F⁄w ∙ Ik
• Keuntungan mekanik tuas/pengungkit
Keuntungn mekanik tuas adalah perbandingan antara besar beban dan
besar gaya yang dikeluarkan untuk mengimbangi beban atau perbandingan
antara lengan kuasa dan lengan beban.

P a g e 7 | 15
• Rumus keuntungan mekanik tuas
Berdasarkan definisi diatas, maka rumus keuntungan mekanik tuas atau
I
pengungkit adalah: K M = w⁄F atau K M = k⁄I
b

• Rumus tuas (pengungkit)


Rumus pada tuas (pengungkit) jenis pertama, kedua, dan ketiga adalah
sebagai berikut:
w ∙ Ib = F ∙ Ik
atau
w⁄ = Ik⁄
F Ib
Dimana, w = m. g
Keterangan:
• w = berat benda (N)
• Ib = lengan beban (m)
• F = gaya kuasa (N)
• Ik = lengan kuasa (m)
• m = massa benda (kg)
• g = percepatan gravitasi (m/s2)

• Rumus mencari gaya pada tuas (pengungkit)


I
F = b⁄I ∙ w
k
• Rumus mencari berat beban pada tuas (pengungkit)

I
w = k⁄I ∙ F
b
Contoh soal:
Untuk mengangkat beban 1.000 N digunakan tuas yang panjangnya 300 cm dan
lengan beban 50 cm. Hitunglah gaya yang diperlukan mengangkat beban tersebut!

Penyelesaian:
Soal ini merupakan tuas jenis pertama, di mana titik tumpu berada di antara beban
dan kuasa. Maka:
w = 1.000 N
lb = 50 cm
Jika panjang tuas dan panjang lengan beban (lb) diketahui maka panjang lengan
kuasa (lk) dapat dicari dengan cara mengurangkan panjang tuas dengan lengan
kuasa. Maka:
lk = 300 cm - lb
lk = 300 cm - 50 cm
lk = 250 cm

P a g e 8 | 15
Gaya yang diperlukan untuk mengangkat beban yakni:
w . Ib = F . Ik
1.000 N . 50 cm = F . 250 cm
F = 1.000 N . 50 cm/250 cm
F = 200 N

2. Katrol

Katrol adalah salah satu jenis pesawat sederhana yang ada untuk mempermudah
pekerjaan manusia. Katrol pada dasaranya digunakan untuk mengubah arah dan
mengalihkan gaya dalam suatu sistem. katrol adalah pesawat sederhana yang
berbentuk roda dan bergerak berputar pada porosnya.

1. Jenis-jenis katrol

a) Katrol tetap

Katrol tetap adalah katrol yang porosnya dipasang di suatu tempat yang tetap,
sehingga katrol tidak dapat berpindah tempat saat digunakan. Pada katrol tetap,
gaya kuasa yang dikeluarkan akan bernilai sama dengan berat bebannya. Hal ini
yang menyebabkan keuntungan mekanis katrol tetap bernilai satu. Katrol tetap
biasanya sering kamu temukan pada tiang bendera dan sumur timba.
Rumus katrol tetap, pada katrol tetap berlaku rumus tuas, yaitu:

w . Ib = F. Ik

Karena lengan beban sama dengan lengan kuasa (Ib = Ik ), maka gaya kuasa sama
dengan beban yang diangkat, dirumuskan:

F=w

Keterangan:

• w = berat benda (N)


• Ib = lengan beban (m)
• F = gaya kuasa (N)
• Ik = lengan kuasa (m)

P a g e 9 | 15
b) Katrol bebas

Berlawanan dengan katrol tetap, kalau katrol bebas adalah katrol yang
porosnya tidak dipasang di suatu tempat yang tetap, sehingga katrol dapat
berpindah tempat atau bergerak bebas saat digunakan. Pada katrol jenis ini, gaya
kuasa yang dikeluarkan untuk menarik bebannya bernilai setengah dari berat
bebannya. Oleh karena itu, keuntungan mekanis katrol bebas bernilai 2. Katrol
bebas biasanya ditemukan pada alat-alat pengangkat peti kemas di pelabuhan.
Rumus katrol bebas, pada katrol bebas juga berlaku rumus:

w . Ib = F. Ik

Ib
panjang lengan kuasa dua kali panjang lengan beban (Ik = 2Ib ) atau ⁄I = 2.
k

c) Katrol majemuk
Katrol majemuk merupakan gabungan dari katrol tetap dan katrol bebas.
Model katrolnya ada dua jenis, katrol yang paling atas adalah katrol tetap dan
katrol di bawahnya adalah katrol bebas, keduanya dihubungkan dengan tali.
Keuntungan mekanis katrol majemuk sama dengan jumlah tali atau jumlah
katrol yang digunakan untuk mengangkat benda tersebut. Katrol majemuk sering
digunakan dalam bidang industri, yaitu membantu untuk mengangkat alat-alat
yang berat.

Rumus keuntungan mekanik katrol majemuk:

I
K M = w⁄F = n atau K M = k⁄I = n
b

n = jumlah tali atau jumlah katrol

Contoh soal:

Sebuah katrol tetap digunakan untuk menimba air. Bila setiap timba air beratnya
100 N, berapa kuasa yang dibutuhkan ?

Jawaban:

Diketahui:

• w = 100 N

Ditanyakan:

P a g e 10 | 15
• F….?

Penyelesaian:

w⁄ = K
F M

100⁄ = 1
𝐹

F=100.1

F= 100 N

Jadi, kuasa yang dibutuhkan untuk menimba air tersebut adalah 100 N.

2. Roda berporos

Roda berporos adalah salah satu pesawat sederhana yang rodanya


dihubungkan dengan sebuah poros yang dapat berputar bersama-sama. Pesawat
sederhana ini digunakan pada alat-alat transportasi untuk mengangkut orang
atau barang. Fungsi atau manfaat roda berporos yaitu memudahkan gerak,
meningkatkan kecepatan, dan memperbesar gaya. Umumnya, roda berporos
dapat digunakan untuk sarana transportasi, seperti sepeda, motor, dan mobil.
Roda berporos terdiri atas dua bagian, yakni roda dan poros. Roda adalah
obyek berbentuk lingkaran dan biasanya berjeruji, sedangkan poros yaitu
bagian melekat tepat di tengah roda dan biasanya berbentuk bulat. Biasanya
putaran roda lebih besar daripada putaran poros. Roda berporos memiliki
fungsi untuk mempercepat gaya. Kecepatan dihasilkan dari perbandingan jari-
jari roda terhadap jari-jari poros.
Rumus keuntungan mekanis roda berporos, berdasarkan definisi di atas,
maka rumus keuntungan mekanis (mekanik) roda berporos, dituliskan dengan
persamaan:
K M = R roda /R poros

Keterangan :
• KM = keuntungan mekanis (mekanik)
• Rroda = jari-jari roda berporos (m)
• Rporos = jari-jari poros (m)
4. Bidang miring
Bidang miring adalah sebuah bidang datar dengan salah satu sisinya (ujungnya)
berada pada posisi lebih tinggi membentuk sudut kemiringan tertentu di atas tanah.

P a g e 11 | 15
a) Contoh Alat Bidang Miring
• Tangga naik sebuah bangunan bertingkat-tingkat dan berkelok-kelok
untuk memperkecil gaya.
• Jalan di pegunungan berkelok-kelok agar mudah dilalui.
• Ulir sekrup yang bentuknya menyerupai tangga melingkar baji (pisau,
kater, kampak, dan lain sebagainya).
• Dongkrak juga adalah sebuah contoh bidang miring karena memakai
prinsip sekrup.
• Untuk menaikkan drum keatas truk menggunakan papan kayu yang
dimiringkan.
Rumus bidang miring mencari berat benda:
w = s⁄h ∙ F

Rumus bidang miring mencari panjang:


s = w⁄F ∙ h

Rumus bidang miring mencari tinggi:

h = F⁄w ∙ s
Keterangan:
F = besar gaya (N)
h = tinggti bidang miring (m)
s = panjang bidang miring (s)
w = berat benda (N)
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (𝑚⁄𝑠 2 )

Contoh soal :
Bidang miring sepanjang 2 m digunakan untuk menaikkan box yang beratnya
5.000 N ke atas truk dengan gaya sebesar 2.500 N. Berapakah tinggi bak truk ?
Jawaban :
Diketahui :
s=2m
w = 5.000 N

P a g e 12 | 15
F = 2.500 N
Ditanyakan :
h…..?
Penyelesaian :

h = 𝐹⁄𝑤 ∙ 𝑠

h = 2.500⁄5.000 ∙ 2

h=1m
C. FUNGSI DAN MANFAAT PESAWAT SEDERHANA
a) Fungsi
1. Memindahkan beban berat dengan gaya yang kecil.
2. Mengangkat beban berat dengan lebih mudah.
3. Mempercepat pekerjaan.
4. Memindahkan banyak benda dengan mudah dan cepat.
b) Manfaat
1. Dapat mempermudah usaha atau kerja manusia.
2. Dapat memudahkan manusia dalam mengangkat atau menggerakkan beban
berat.

P a g e 13 | 15
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Pesawat sederhana adalah alat mekanik yang dapat mengubah arah atau
besaran dari suatu gaya untuk mempermudah pekerjaan manusia.
2. Jenis pesawat sederhana
• Pengungkit adalah pesawat sederhana yang biasanya terbuat dari
kayu dengan tumpu di salah satu titiknya dan digunakan untuk
mengangkat sesuatu yang berat. Tuas
• Katrol adalah salah satu jenis pesawat sederhana yang ada untuk
mempermudah pekerjaan manusia.
• Roda berporos adalah salah satu pesawat sederhana yang rodanya
dihubungkan dengan sebuah poros yang dapat berputar bersama-
sama.
• Bidang miring adalah sebuah bidang datar dengan salah satu sisinya
(ujungnya) berada pada posisi lebih tinggi membentuk sudut
kemiringan tertentu di atas tanah.
3. Fungsi dan Manfaat Pesawat Sederhana
a) FUNGSI
1. Memindahkan beban berat dengan gaya yang kecil.
2. Mengangkat beban berat dengan lebih mudah
3. Mempercepat pekerjaan
4. Memindahkan banyak benda dengan mudah dan cepat

b) MANFAAT
1. Dapat mempermudah usaha atau kerja manusia.
2. Dapat memudahkan manusia dalam mengangkat atau
menggerakkan beban berat.

P a g e 14 | 15
DAFTAR PUSTAKA

Tipler, P.A. (1998). Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga
Paul, Akshoy (2005). Mechanical Sciences:Engineering Mechanics and Strength of
Materials. Prentice Hall of India. hlm. 215. ISBN 8120326113.
Asimov, Isaac (1988). Understanding Physics. New York: Barnes & Noble. hlm. 88.
Pratiwi P, R., dkk. (2008). Contextual Teaching and Learning Ilmu Pengetahuan
Alam Kelas VIII Edisi 4. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. Sulistyanto, H & Edi
Wiyono (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat
Perbukuan Depdiknas.

P a g e 15 | 15

Anda mungkin juga menyukai