Pesawat Sederhana
Disusun Oleh :
KELOMPOK 5
Seksi : 202111290216
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat dan karunia-nyalah, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Pembelajaran Konsep Dasar Fisika SD, di tahun 2021.
Dengan membuat tugas ini kami diharapkan mampu untuk lebih memahami isi dalam
materi tersebut. Dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan, terutama
disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang.
Kami sadar, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Dan memiliki
banyak kekurangannya. Ibarat pepatah “Tak ada gading yang tak retak” tak ada hasil karya
manusia yang sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat positif, guna penulisan makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan...................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 21
B. Saran ..................................................................................................................... 21
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia diberi anugerah akal oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Dengan akalnya
manusia dapat mengembangkan dirinya, bekerja mengolah dan mengelola alam, yang
semuanya dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Seiring dengan perkembangan jaman, berkembang pula ilmu pengetahuan
manusia. Dengan segala kemampuan daya akalnya, manusia berusaha mencari,
menemukkan, dan menciptakan teknologi untuk menunjang kehidupannya dimuka
bumi ini. Salah satunya adalah menemukan dan menciptakan alat untuk meringankan
dan memudahkan pekerjaan manusia yang disebbut dengan pesawat.
Dengan pesawat beban manusia dalam bekerja untuk mencukupi kebutuhan
hidupnya menjadi semakin ringan dan mudah manusia tidak perlu lagi mengeluarkan
energi yang besar sehingga menguras dan menghabiskan tenaga atau energinya ketika
bekerja.
Penggunaan pesawat ini banyak kita jumpai dalam kehidupan manusi sehari-
hari. Misalnya, ketika memotong kita menggunakan pisau atau gunting, tukang kayu
mencabut paku dengan palu pencabut paku, orang menaikkan drum minyak ke atas
truk dengan papan atau bidang miring, orang membuat tangga pada rumahnya yang
berlantai dua, orang menggunakan katrol ketika mengambil air dari dalam sumur, dan
sebagainya.
Pesawat yang digunakan manusia untuk mempermudah dan meringankan
pekerjaannya ada dua macam, yaitu pesawat sederhana dan pesawat rumit. Dalam
makalah ini akan dibahas tentang pesawat sederhana.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang akan dibahas
dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian pesawat sederhana?
2. Apa saja jenis-jenis pesawat sederhana itu?
3. Bagaimana rumus dari keuntungan mekanik?
4. Apa saja manfaat pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian pesawat sederhana
2. Untuk mengetahui jenis-jenis pesawat sederhana
3. Untuk mengetahui rumus keuntungan mekanik pesawat sederhana
4. Untuk mengetahui manfaat pesawat sederhana dalam kehidupan
sehari-hari
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Contoh contoh dari tuas atau pengungkit :
6
Tuas yang digunakan orang untuk memindahkan sebuah batu yang
berat. Berat beban yang akan diangkat disebut gaya beban (Fb) dan gaya yang
digunakan untuk mengangkat batu atau beban disebut gaya kuasa (Fk). Jarak
antara penumpu dan beban disebut lengan beban (lb) dan jarak antara
penumpu dengan kuasa disebut lengan kuasa (lk).
Hubungan antara besaran-besaran tersebut menunjukkan bahwa
perkalian gaya kuasa dan lengan kuasa (Fklk) sama dengan gaya beban
dikalikan dengan lengan beban (Fblb). Artinya besar usaha yang dilakukan
kuasa sama dengan besarnya usaha yang dilakukan beban. Oleh sebab itu,
pada tuas berlaku persamaan sebagai berikut:
Fk.lk = Fb.lb
Dengan:
Fk = gaya kuasa (N) Fb = gaya beban (N)
lk = lengan kuasa (m) lb = lengan beban (m)
7
a. Katrol tetap
8
b. Katrol bebas
Berbeda dengan katrol tetap, pada katrol bebas kedudukan atau posisi
katrol berubah dan tidak dipasang pada tempat tertentu. Katrol jenis ini
biasanya ditempatkan di atas tali yang kedudukannya dapat berubah,
seperti tampak pada gambar di samping. Salah satu ujung tali diikat pada
tempat tertentu. Jika ujung yang lainnya ditarik maka katrol akan bergerak.
Katrol jenis ini bisa kita temukan pada alat-alat pengangkat peti kemas di
pelabuhan.
c. Katrol majemuk
3. Bidang Miring
Bidang miring adalah permukaan rata yang menghubungkan dua
tempat yang berbeda ketinggiannya. Bidang miring memiliki keuntungan, yaitu
kita dapat memindahkan benda ke tempat yang lebih tinggi dengan gaya yang
lebih kecil.
9
Dengan menggunakan pesawat sederhana bidang miring, gaya yang
dikeluarkan untuk menaikkan suatu benda akan lebih kecil dibanding dengan
menaikkannya secara langsung. Namun demikian, jarak yang ditempuh benda
dalam bidang miring akan lebih jauh dibanding jarak yang ditempuhnya jika
dinaikkan langsung. Keuntungan bidang miring bergantung pada panjang
landasan bidang miring dan tingginya. Semakin kecil sudut kemiringan
bidang, semakin besar keuntungan atau semakin kecil gaya kuasa yang harus
dilakukan. Namun demikian, bidang miring juga memiliki kelemahan,
yaitu jarak yang di tempuh untuk memindah-kan benda menjadi lebih jauh.
Prinsip kerja bidang miring juga dapat kamu temukan pada beberapa
perkakas, contohnya kapak, pisau, pahat, obeng, dan sekrup. Berbeda dengan
bidang miring lainnya, pada perkakas yang bergerak adalah alatnya.
10
Rumus bidang miring adalah
Dimana :
w : Berat Benda (N)
h : tinggi bidang miring (m)
f : Gaya yang bekerja pada benda (N)
s : Panjang bidang miring (m)
4. Roda
Roda memiliki bentuk yang bundar sehingga mudah bergerak.
Roda digunakan untuk memindahkan benda agar lebih ringan karena mengurangi
gesekan. Roda termasuk katrol tetap. Roda memiliki sebuah poros dan bisa
berputar pada porosnya.
Jenis-jenis roda, yaitu:
a. Roda Setali
Roda setali, yaitu dua buah roda atau lebih yang dihubungkan dengan
tali. Contoh: roda sepeda yang dihubungkan dengan rantai, dan roda
sepeda motor yang dihubungkan dengan rantai.
11
b. Roda Sepusat
Roda sepusat, yaitu dua buah roda atau lebih yang memiliki pusat yang
sama. Contoh: roda pada mobil truk.
c. Roda Bersinggungan
Roda bersinggungan, yaitu dua buah roda atau lebih yang saling
bersinggungan satu sama lain.
Roda bersinggungan besar menghasilkan gaya yang lebih besar
sehingga kuasa yang diperlukan lebih kecil, tetapi kondisi ini harus
diimbangi dengan kecepatan putar yang lambat. Sebaliknya, roda
bersinggungan kecil akan memberikan kecepatan putar yang tinggi, tetapi
gaya yang dihasilkan relatif kecil sehingga harus diimbangi dengan kuasa
yang besar. Mesin pada jam merupakan penerapan dan pemanfaatan roda
bersinggungan dalam kehidupan sehari-hari.
12
C. Rumus Keuntungan Mekanik
1. Tuas atau Pengungkit
Besar keuntungan mekanis (KM) pada pengungkit merupakan perbandingan
antara berat beban (B) dan gaya kuasa (F) atau perbandingan antara lengan kuasa
(Lk) dan lengan beban (Lb).
Untuk mencari keuntungan mekanis pada pengungkit :
𝐹𝑏 𝑙𝑘
𝐾𝑀 = =
𝐹𝑘 𝑙𝑏
KM = Keuntungan mekanik
Fb = Gaya Beban
Fk = Gaya Kuasa
Lk = lengan kuasa
Lb = lengan beban
13
1. Keuntungan mekanis pada katrol tetap
Pada katrol tetap hanya terdapat satu penggal tali yang menahan beban,
sehingga besar gaya kuasa (Fk) untuk menarik beban sama dengan gaya
berat beban (Fb), atau Fb = Fk
sehingga keuntungan mekanis untuk katrol tetap adalah : KM = Fb/Fk = 1
Keuntungan mekanis yang diberikan oleh katrol tetap adalah 1 (satu),
artinya bahwa pada katrol tetap gaya yang diperlukan untuk mengangkat
beban sama dengan gaya berat beban itu sendiri. Penggunaan satu katrol
tetap hanya mengubah arah gaya kuasa, sehingga keuntungan yang
diperoleh adalah memudahkan pengangkatan beban saja.
Pada katrol bebas beban yang akan diangkat digantungkan pada poros
katrol dan beban serta katrolnya ditopang oleh dua penggal tali pada
masing-masing sisi katrol, sehingga gaya berat beban (Fb) ditopang oleh
gaya kuasa (Fk) pada dua penggal tali, atau Fb = 2Fk
Sehingga keuntungan mekanis untuk katrol bebas adalah: KM = Fb/Fk = 2
Keuntungan mekanis yang diberikan oleh katrol bebas adalah 2 (dua),
artinya bahwa untuk mengangkat beban menggunakan katrol bebas hanya
diperlukan ½ gaya yang diperlukan untuk mengangkat beban tersebut bila
tanpa menggunakan katrol. Penggunaan katrol bebas berfungsi untuk
melipatgandakan gaya.
14
3. Keuntungan mekanis pada katrol majemuk
3. Bidang Miring
Untuk mencari keuntungan mekanis pada Bidang Miring :
KM = F.w = h.s
15
4. Roda
Jika gaya berat Fb akan diangkat menggunakan roda berporos, dimana jari-jari
roda adalah R dan porosnya (r), dengan cara menarik tali dengan gaya kuasa
sebesar Fk, maka berlaku persamaan: R/r
Sehingga keuntungan mekanis penggunaan roda dan poros adalah:
Oleh karena R biasanya lebih besar dari r (R>r), maka gaya kuasa yang
diperlukan untuk mengangkat beban lebih kecil daripada gaya berat beban.
Dengan demikian, roda dan poros memiliki fungsi melipatgandakan gaya kuasa,
dimana besarnya bergantung pada perpandingan jari-jari roda dan porosnya.
3. Bidang miring
Bidang miring merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang digunakan
untuk memindahkan suatu barang menggunakan bidang miring. Memanfaatkan
bidang miring akan membuat beban yang berat dapat dipindahkan ketempat yang
lebih tinggi dengan lebih mudah. Artinya gaya yang digunakan menjadi lebih
kecil dibandingkan dengan tidak menggunakan bidang miring.
16
Semakin landai bidang miring yang digunakan, maka semakin ringan gaya
yang harus dikeluarkan. Contoh benda yang meggunakan prinsip bidang miring
dalam kehidupan sehari-hari adalah kapak, pisau, obeng, sekrup.
Contoh lainnya bisa kita lihat pada bentuk jalan yang dibuat di daerah
pegunungan. Jalanan yang dibuat berkelok-kelok akan membuat pengendara
kendaraan bermotor lebih mudah ketika melewati jalan yang menanjak. Dengan
begitu, jarak yang harus ditempuh menjadi semakin jauh sehingga akan memakan
banyak waktu.
4. Roda
Prinsip penggunaan roda berporos dengan menghubungkan roda pada sebuah
poros yang dapat berputar bersama-sama. Manfaat dari roda berporos adalah
untuk menggeser suatu benda agar lebih ringan dan memperkecil gaya gesek.
Prinsip roda berporos dapat kita jumpai pada alat-alat seperti setir mobil, setir
kapal, roda mobil, roda gerobak, dan gerinda.
E. Contoh Soal
1. Tuas atau pengungkit
Heri dan Nada bermain jungkat jungkit seperti gambar berikut.
Jarak antara Heri dan titik tumpu adalah 30 cm. Jika massa Heri dan Nada
berturut-turut 20 kg dan 25 kg, maka tentukan jarak Nada dari titik tumpu agar
Pembahasan:
Diketahui:
LH = 30 cm
mH = 20 kg
mN = 25 kg
Ditanya: LN =…?
Penyelesaian:
17
Jadi, jarak antara Nada dan titik tumpu adalah 24 cm.
Pembahasan:
Diketahui: w = 20 N
Ditanya: F =…?
Penyelesaian:
18
Jadi, gaya kuasanya adalah 10 N.
3. Bidang miring
Pak Seno akan memindahkan sebuah kardus berisi buku ke atas rak
setinggi 1,2 m. Agar tidak terlalu berat memindahkan kardus tersebut, Pak Seno
mengambil sebuah papan sepanjang 150 cm untuk dijadikan bidang miring. Untuk
memindahkan kardus tersebut, gaya yang dibutuhkan Pak Seno hanya 400 N.
Tentukan berat kardus yang dipindahkan!
Pembahasan:
Diketahui:
F = 400 N
h = 1,2 m
s = 150 cm = 1,5 m
Ditanya: F =…?
Penyelesaian:
Untuk mencari besarnya gaya dorong Pak Seno, gunakan persamaan berikut :
4. Roda
Roda berporos memiliki keuntungan mekanik 3 dengan jari jari roda 150 cm.
Besar jari - jari porosnya adalah ….
Pembahasan Soal:
Diketahui :
19
Keuntungan mekanis = 3
Jari jari roda = 150 cm = 1,5 m
Ditanya: Jari jari poros ?
Jawab:
Keuntungan mekanis :
𝐽𝑎𝑟𝑖 𝑗𝑎𝑟𝑖 𝑟𝑜𝑑𝑎
𝐾𝑀 =
𝑗𝑎𝑟𝑖 𝑗𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠
1,5 𝑚
3= 𝑗𝑎𝑟𝑖 𝑗𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠
1,5 𝑚
𝑗𝑎𝑟𝑖 𝑗𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠 = 3
𝑗𝑎𝑟𝑖 𝑗𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠 = 0,5 𝑚
𝑗𝑎𝑟𝑖 𝑗𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠 = 50 𝑐𝑚
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Semua jenis alat yang digunakan untuk memudahkan pekerjaan
manusia disebut pesawat. Kesederhanaan dalam penggunaannya menyebabkan alat-
alat tersebut dikenal dengan sebutan pesawat sederhana. Pesawat sederhana
dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu tuas, bidang miring, katrol, dan roda
berporos.
1. Tuas atau pengungkit adalah salah satu pesawat sederhana yang digunakan untuk
mengubah efek atau hasil dari suatu gaya. Contoh penggunaan prinsip pengungkit
adalah gunting, linggis, dan gunting kuku
2. Bidang miring adalah permukaan rata yang menghubungkan dua tempat yang
berbeda ketinggiannya. Prinsip kerja bidang miring juga dapat kamu temukan
pada beberapa perkakas, contohnya kampak, pisau, pahat, obeng, dan sekrup.
3. Katrol merupakan roda yang berputar pada porosnya. Biasanya pada katrol juga
terdapat tali atau rantai sebagai penghubungnya. Macam-macam katrol : katrol
tetap, katrol bebas, dan katrol majemuk.
4. Roda berporos merupakan roda yang di dihubungkan dengan sebuah poros yang
dapat berputar bersama-sama. Contoh alat yang menggunakan prinsip kerja roda
berporos adalah setir mobil, setir kapal, roda sepeda, roda kendaraan bermotor,
dan gerinda.
B. Saran
Demikianlah makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas konsep dasar IPA.
Apabila ada kesalahan dalam pembuatan makaah kami, kami mohan maaf. Kritik dan
saran sangat dibutuhkan dalam proses pembuatan makalah ini.
21
DAFTAR PUSTAKA
Dari E-learning
Pesawat Sederhana Kelas VIII SMP diakses di http://fisikastudycenter.com/fisika-smp/59-
pesawat-sederhana-kelas-viii-smp-pdf
https://dokumen.tips/documents/makalah-pesawat-sederhana.html
BBM _5 (Pesawat_Sederhana)_KD_FISIKA_pdf
22