Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

KONSEP DASAR FISIKA SD

Pesawat Sederhana

Disusun Oleh :

KELOMPOK 5

Fajriah Okta Vera (21129523)

Gina Khairunnisa (21129213)

Seksi : 202111290216

Dosen Pengampu : Ibu Dr. Yanti Fitria, M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat dan karunia-nyalah, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Pembelajaran Konsep Dasar Fisika SD, di tahun 2021.

Dengan membuat tugas ini kami diharapkan mampu untuk lebih memahami isi dalam
materi tersebut. Dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan, terutama
disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang.

Kami sadar, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Dan memiliki
banyak kekurangannya. Ibarat pepatah “Tak ada gading yang tak retak” tak ada hasil karya
manusia yang sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat positif, guna penulisan makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Semoga makalah ini hendaknya bisa menambah wawasan pengetahuan tentang


pembelajaran “Pesawat Sederhana” baik bagi penulis maupun pembaca.

Kambang, 15 September 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 4

C. Tujuan...................................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pesawat Sederhana ................................................................................. 5

B. Jenis-Jenis Pesawat Sederhana ................................................................................ 5

C. Rumus Keuntungan Mekanik ................................................................................. 13

D. Kegunaan Pesawat Sederhana dalam Kehidupan .................................................. 16

E. Contoh Soal ............................................................................................................ 17

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................................... 21

B. Saran ..................................................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 22

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia diberi anugerah akal oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Dengan akalnya
manusia dapat mengembangkan dirinya, bekerja mengolah dan mengelola alam, yang
semuanya dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Seiring dengan perkembangan jaman, berkembang pula ilmu pengetahuan
manusia. Dengan segala kemampuan daya akalnya, manusia berusaha mencari,
menemukkan, dan menciptakan teknologi untuk menunjang kehidupannya dimuka
bumi ini. Salah satunya adalah menemukan dan menciptakan alat untuk meringankan
dan memudahkan pekerjaan manusia yang disebbut dengan pesawat.
Dengan pesawat beban manusia dalam bekerja untuk mencukupi kebutuhan
hidupnya menjadi semakin ringan dan mudah manusia tidak perlu lagi mengeluarkan
energi yang besar sehingga menguras dan menghabiskan tenaga atau energinya ketika
bekerja.
Penggunaan pesawat ini banyak kita jumpai dalam kehidupan manusi sehari-
hari. Misalnya, ketika memotong kita menggunakan pisau atau gunting, tukang kayu
mencabut paku dengan palu pencabut paku, orang menaikkan drum minyak ke atas
truk dengan papan atau bidang miring, orang membuat tangga pada rumahnya yang
berlantai dua, orang menggunakan katrol ketika mengambil air dari dalam sumur, dan
sebagainya.
Pesawat yang digunakan manusia untuk mempermudah dan meringankan
pekerjaannya ada dua macam, yaitu pesawat sederhana dan pesawat rumit. Dalam
makalah ini akan dibahas tentang pesawat sederhana.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang akan dibahas
dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian pesawat sederhana?
2. Apa saja jenis-jenis pesawat sederhana itu?
3. Bagaimana rumus dari keuntungan mekanik?
4. Apa saja manfaat pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian pesawat sederhana
2. Untuk mengetahui jenis-jenis pesawat sederhana
3. Untuk mengetahui rumus keuntungan mekanik pesawat sederhana
4. Untuk mengetahui manfaat pesawat sederhana dalam kehidupan
sehari-hari

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pesawat Sederhana


Banyak peralatan yang diciptakan manusia dari yang paling sederhana sampai
yang paling rumit seperti motor, mobil, pesawat terbang, telepon, televisi, facsimile,
komputer dan lain-lain. Alat yang digunakan oleh manusia untuk memudahkan
melakukan pekerjaan atau kegiatan disebut pesawat. Ada dua jenis pesawat, yaitu:
pesawat sederhana dan pesawat rumit. Pesawat sederhana adalah alat bantu kerja yang
bentuknya sangat sederhana contohnya adalah tuas, bidang miring, dan katrol.
Pesawat rumit adalah pesawat yang terdiri dari susunan beberapa pesawat rumit
contonya pesawat terbang, pesawat telepon, pesawat televisi, mobil, motor, sepeda,
dan lain sebagainya.
Manfaat pesawat sederhana antara lain :
1. Untuk mempermudah pekerjaan manusia, baik dari segi pengangkutan
barang, maupun pekerjaan manusia dalam jarak yang sangat jauh
2. Energi yang kita keluarkan juga dapat dihemat,
3. Waktunya jadi lebih singkat.
4. Untuk mengubah arah gaya

B. Jenis Jenis Pesawat Sederhana


1. Tuas atau Pengungkit
Tuas atau pengungkit atau disebut juga tuas merupakan pesawat sederhana
yang paling sederhana. Pengungkit ini terdiri dari sebuah batang kaku (misalnya
logam, kayu, atau batang bambu) yang dapat berotasi di sekitar titik tetap yang
dinamakan titik tumpu. Jika ujung tuas yang satu diungkit ke bawah, maka ujung
yang lain akan memberikan dorongan ke atas.
Tuas atau pengungkit adalah salah satu pesawat sederhana yang
digunakan untuk mengubah efek atau hasil dari suatu gaya. Hal ini
dimungkinkan terjadi dengan adanya sebuah batang ungkit dengan titik
tumpu, titik gaya, dan titik beban yang divariasikan letaknya. Tuas berfungsi
sebagai alat pembesar gaya sehingga keuntungan menggunakan tuas adalah gaya
yang dihasilkan lebih besar daripada gaya yang dikeluarkan.
Pengungkit merupakan salah satu alat pesawat sederhana yang dapat
digunakan untuk mengungkit, mencabut atau mengangkat benda. Pengungkit
terdiri dari tiga bagian,yaitu:
▪ Titik Tumpu disebut juga dengan titik fulkrum, yaitu titik tempat
batang ditumpu atau diputar (tumpuan bagi pengungkit).
▪ Titik Beban yaitu merupakan titik dimana kita meletakkan atau
menempatkan beban yang hendak diangkat atau dipindahkan
( bekerjanya beban)
▪ Titik Kuasa yaitu merupakan titik dimana gaya kuasa diberikan untuk
mengangkan atau memindahkan beban ( bekerjanya gaya)

5
Contoh contoh dari tuas atau pengungkit :

Jenis Pengungkit dapat dikelompokkan berdasarkan letak titik tumpu, lengan


kuasa, dan lengan beban.
a. Pengungkit jenis pertama
Pengungkit jenis pertama (disebut juga pengungkit kelas 1) memiliki
letak titik tumpu (T) yang berada diantara titik beban (B) dan titik kuasa
(K). Bentuk ini adalah bentuk dasar atau bentuk paling umum dari sebuah
pengungkit. Contohnya adalah jungkat-jungkit, gunting, tang, palu,linggis,
dan sejenisnya
b. Pengungkit jenis kedua
Pengungkit jenis kedua (disebut juga pengungkit kelas 2) memiliki
letak titik beban (B) yang berada diantara titik kuasa (K) dan titik tumpu
(T). Contoh pemanfaatan pengungkit jenis kedua diantaranya gerobak
dorong, pembuka botol, pemecah kemiri, dan sejenisnya.
c. Pengungkit jenis ketiga
Pengungkit jenis ketiga (disebut juga pengungkit kelas 3) memiliki letak
titik kuasa (K) yang berada diantara titik beban (B) dan titik tumpu (T).
Contoh pemanfaatan pengungkit jenis ketiga diantaranya pinset, stapler,
alat pancing, termasuk lengan Anda, dan sejenisnya

6
Tuas yang digunakan orang untuk memindahkan sebuah batu yang
berat. Berat beban yang akan diangkat disebut gaya beban (Fb) dan gaya yang
digunakan untuk mengangkat batu atau beban disebut gaya kuasa (Fk). Jarak
antara penumpu dan beban disebut lengan beban (lb) dan jarak antara
penumpu dengan kuasa disebut lengan kuasa (lk).
Hubungan antara besaran-besaran tersebut menunjukkan bahwa
perkalian gaya kuasa dan lengan kuasa (Fklk) sama dengan gaya beban
dikalikan dengan lengan beban (Fblb). Artinya besar usaha yang dilakukan
kuasa sama dengan besarnya usaha yang dilakukan beban. Oleh sebab itu,
pada tuas berlaku persamaan sebagai berikut:

Fk.lk = Fb.lb

Dengan:
Fk = gaya kuasa (N) Fb = gaya beban (N)
lk = lengan kuasa (m) lb = lengan beban (m)

2. Katrol atau Kerek


Katrol merupakan roda yang berputar pada porosnya. Biasanya pada katrol
juga terdapat tali atau rantai sebagai penghubungnya. Berdasarkan cara kerjanya,
katrol merupakan jenis pengungkit karena memiliki titik tumpu, kuasa, dan beban.
Katrol digolongkan menjadi tiga, yaitu katrol tetap, katrol bebas, dan katrol
majemuk.

7
a. Katrol tetap

Katrol tetap merupakan katrol yang posisinya tidak berpindah pada


saat digunakan. Katrol jenis ini biasanya dipasang pada tempat tertentu.
Katrol yang digunakan pada tiang bendera dan sumur timba adalah contoh
katrol tetap. Katrol berfungsi untuk membelokkan gaya sehingga berat
beban tetap sama dengan gaya kuasanya tetapi dapat dilakukan dengan
mudah. Keuntungan mekanis katrol tetap sama dengan satu. Katrol tetap
digunakan untuk menimba air

8
b. Katrol bebas

Berbeda dengan katrol tetap, pada katrol bebas kedudukan atau posisi
katrol berubah dan tidak dipasang pada tempat tertentu. Katrol jenis ini
biasanya ditempatkan di atas tali yang kedudukannya dapat berubah,
seperti tampak pada gambar di samping. Salah satu ujung tali diikat pada
tempat tertentu. Jika ujung yang lainnya ditarik maka katrol akan bergerak.
Katrol jenis ini bisa kita temukan pada alat-alat pengangkat peti kemas di
pelabuhan.

c. Katrol majemuk

Katrol majemuk merupakan perpaduan dari katrol tetap dan katrol


bebas. Kedua katrol ini dihubungkan dengan tali. Pada katrol majemuk,
beban dikaitkan pada katrol bebas. Salah satu ujung tali dikaitkan pada
penampang katrol tetap. Jika ujung tali yang lainnya ditarik maka
beban akan terangkat beserta bergeraknya katrol bebas ke atas.

3. Bidang Miring
Bidang miring adalah permukaan rata yang menghubungkan dua
tempat yang berbeda ketinggiannya. Bidang miring memiliki keuntungan, yaitu
kita dapat memindahkan benda ke tempat yang lebih tinggi dengan gaya yang
lebih kecil.

9
Dengan menggunakan pesawat sederhana bidang miring, gaya yang
dikeluarkan untuk menaikkan suatu benda akan lebih kecil dibanding dengan
menaikkannya secara langsung. Namun demikian, jarak yang ditempuh benda
dalam bidang miring akan lebih jauh dibanding jarak yang ditempuhnya jika
dinaikkan langsung. Keuntungan bidang miring bergantung pada panjang
landasan bidang miring dan tingginya. Semakin kecil sudut kemiringan
bidang, semakin besar keuntungan atau semakin kecil gaya kuasa yang harus
dilakukan. Namun demikian, bidang miring juga memiliki kelemahan,
yaitu jarak yang di tempuh untuk memindah-kan benda menjadi lebih jauh.

Prinsip kerja bidang miring juga dapat kamu temukan pada beberapa
perkakas, contohnya kapak, pisau, pahat, obeng, dan sekrup. Berbeda dengan
bidang miring lainnya, pada perkakas yang bergerak adalah alatnya.

10
Rumus bidang miring adalah

Dimana :
w : Berat Benda (N)
h : tinggi bidang miring (m)
f : Gaya yang bekerja pada benda (N)
s : Panjang bidang miring (m)

4. Roda
Roda memiliki bentuk yang bundar sehingga mudah bergerak.
Roda digunakan untuk memindahkan benda agar lebih ringan karena mengurangi
gesekan. Roda termasuk katrol tetap. Roda memiliki sebuah poros dan bisa
berputar pada porosnya.
Jenis-jenis roda, yaitu:
a. Roda Setali
Roda setali, yaitu dua buah roda atau lebih yang dihubungkan dengan
tali. Contoh: roda sepeda yang dihubungkan dengan rantai, dan roda
sepeda motor yang dihubungkan dengan rantai.

11
b. Roda Sepusat
Roda sepusat, yaitu dua buah roda atau lebih yang memiliki pusat yang
sama. Contoh: roda pada mobil truk.

c. Roda Bersinggungan
Roda bersinggungan, yaitu dua buah roda atau lebih yang saling
bersinggungan satu sama lain.
Roda bersinggungan besar menghasilkan gaya yang lebih besar
sehingga kuasa yang diperlukan lebih kecil, tetapi kondisi ini harus
diimbangi dengan kecepatan putar yang lambat. Sebaliknya, roda
bersinggungan kecil akan memberikan kecepatan putar yang tinggi, tetapi
gaya yang dihasilkan relatif kecil sehingga harus diimbangi dengan kuasa
yang besar. Mesin pada jam merupakan penerapan dan pemanfaatan roda
bersinggungan dalam kehidupan sehari-hari.

12
C. Rumus Keuntungan Mekanik
1. Tuas atau Pengungkit
Besar keuntungan mekanis (KM) pada pengungkit merupakan perbandingan
antara berat beban (B) dan gaya kuasa (F) atau perbandingan antara lengan kuasa
(Lk) dan lengan beban (Lb).
Untuk mencari keuntungan mekanis pada pengungkit :

𝐹𝑏 𝑙𝑘
𝐾𝑀 = =
𝐹𝑘 𝑙𝑏
KM = Keuntungan mekanik
Fb = Gaya Beban
Fk = Gaya Kuasa
Lk = lengan kuasa
Lb = lengan beban

Berikut beberapa keuntungan mekanis tuas atau pengungkit :


1. Keuntungan mekanis pengungkit jenis pertama
Pengungkit jenis pertama memiliki posisi titik tumpu yang berada
diantara titik beban dan titik kuasa. Panjang lengan beban dan panjang lengan
kuasanya bergantung pada posisi titik tumpunya, sehingga keuntungan
mekanis yang dihasilkan bisa lebih besar atau lebih kecil dari satu.

2. Keuntungan mekanis pengungkit jenis kedua


Pengungkit jenis kedua memiliki posisi titik beban yang berada
diantara titik tumpu dan titik kuasa. Panjang lengan kuasa selalu lebih panjang
daripada panjang lengan beban,sehingga keuntungan mekanis yang dihasilkan
selalu lebih besar dari satu.

3. Keuntungan mekanis pengungkit jenis ketiga


Pengungkit jenis ketiga memiliki posisi titik kuasa yang berada
diantara titik beban dan titik kuasa. Panjang lengan kuasa selalu lebih pendek
daripada panjang lengan beban, sehingga keuntungan mekanis yang dihasilkan
selalu lebih kecil dari satu.

2. Katrol atau Kerek


Katrol yang memiliki jumlah roda katrol lebih banyak akan memberikan
keuntungan mekanis yang lebih besar, meskipun sebenarnya keuntungan mekanis
pada katrol ditentukan seberapa banyak penggal tali yang menyangga bebannya.
Untuk mengangkat beban seberat Fb maka kita menarik tali dengangaya Fk. Gaya
berat Fb besarnya sama dengan jumlah gaya-gaya yang bekerja pada penggal tali
atau sejumlah penggal tali yang menahan beban. Agar lebih jelas, marilah kita
bahas satu-persatu.

13
1. Keuntungan mekanis pada katrol tetap

Pada katrol tetap hanya terdapat satu penggal tali yang menahan beban,
sehingga besar gaya kuasa (Fk) untuk menarik beban sama dengan gaya
berat beban (Fb), atau Fb = Fk
sehingga keuntungan mekanis untuk katrol tetap adalah : KM = Fb/Fk = 1
Keuntungan mekanis yang diberikan oleh katrol tetap adalah 1 (satu),
artinya bahwa pada katrol tetap gaya yang diperlukan untuk mengangkat
beban sama dengan gaya berat beban itu sendiri. Penggunaan satu katrol
tetap hanya mengubah arah gaya kuasa, sehingga keuntungan yang
diperoleh adalah memudahkan pengangkatan beban saja.

2. Keuntungan mekanis pada katrol bebas

Pada katrol bebas beban yang akan diangkat digantungkan pada poros
katrol dan beban serta katrolnya ditopang oleh dua penggal tali pada
masing-masing sisi katrol, sehingga gaya berat beban (Fb) ditopang oleh
gaya kuasa (Fk) pada dua penggal tali, atau Fb = 2Fk
Sehingga keuntungan mekanis untuk katrol bebas adalah: KM = Fb/Fk = 2
Keuntungan mekanis yang diberikan oleh katrol bebas adalah 2 (dua),
artinya bahwa untuk mengangkat beban menggunakan katrol bebas hanya
diperlukan ½ gaya yang diperlukan untuk mengangkat beban tersebut bila
tanpa menggunakan katrol. Penggunaan katrol bebas berfungsi untuk
melipatgandakan gaya.

14
3. Keuntungan mekanis pada katrol majemuk

Katrol majemuk merupakan gabungan dari katrol tetap dan katrol


bergerak. Katrol majemuk sering disebut juga sistem katrol.
Pada sistem katrol, keuntungan mekanis ditentukan oleh berapa banyak
penggal tali penyangganya.
Misalnya, sistem katrol yang terdiri dari satu katrol tetap dan satu
katrol bebas. Beban pada sistem katrol ini ditopang oleh dua penggal tali
(hampir sama dengan katrol bebas), atau Fb = 2Fk
sehingga keuntungan mekanis yang dihasilkan adalah 2 (dua), atau
KM = Fb/Fk = 2
Diketahui bahwa untuk mengangkat beban seberat Fb diperlukan gaya
sebesar Fk. Gaya berat Fb ditopang oleh 4 penggal tali penyangga, dan
karena gaya berat ini sama dengan gaya yang bekerja pada masing-masing
penggal tali, maka Fb = 4Fk
sehingga keuntungan mekanis dari penggunaan katrol majemuk
adalah: KM = Fb/Fk = 4
Keuntungan mekanis yang diberikan oleh katrol majemuk seperti ini
adalah 4 (empat), artinya bahwa pada katrol majemuk tersebut gaya yang
diperlukan untuk mengangkat beban adalah ¼ dari gaya berat bebannya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin banyak penggal
tali yang menyangga beban, maka semakin kecil gaya kuasa yang
diperlukan untuk mengangkat atau memindahkan beban tersebut, atau
dengan kata lain semakin besar keuntungan mekanisnya.

3. Bidang Miring
Untuk mencari keuntungan mekanis pada Bidang Miring :
KM = F.w = h.s

w = berat beban F = gaya / kuasa


KM = keuntungan mekanis s = panjang bidang miring
h = tinggi bidang miring dari permukaan tanah

15
4. Roda
Jika gaya berat Fb akan diangkat menggunakan roda berporos, dimana jari-jari
roda adalah R dan porosnya (r), dengan cara menarik tali dengan gaya kuasa
sebesar Fk, maka berlaku persamaan: R/r
Sehingga keuntungan mekanis penggunaan roda dan poros adalah:

Keuntungan mekanik roda dapat dihitung dengan rumus:


𝑅
𝐾𝑀 =
𝑟
KM = Keuntungan Mekanik
R = Jari-jari roda
r = Jari-jari poros roda

Oleh karena R biasanya lebih besar dari r (R>r), maka gaya kuasa yang
diperlukan untuk mengangkat beban lebih kecil daripada gaya berat beban.
Dengan demikian, roda dan poros memiliki fungsi melipatgandakan gaya kuasa,
dimana besarnya bergantung pada perpandingan jari-jari roda dan porosnya.

D. Kegunaan dan Manfaat Pesawat Sederhana dalam Kehidupan


1. Tuas atau pengungkit
Menggunakan pengungkit dalam kehidupan sehari-hari, akan membuat beban
kamu menjadi lebih ringan dan akan memudahkan untuk melakukannya. Hal ini
berarti kamu mendapatkan keuntungan dari penggunaan pengungkit tersebut.
Keuntungan yang didapat dari pesawat sederhana seperti yang demikian
dinamakan keuntungan mekanik. Besarnya keuntungan mekanik tergantung dari
perbandingan antara berat beban yang akan diangkat dengan besar gaya kuasa
yang diperlukan.

2. Katrol atau kerek


Katrol adalah benda yang sengaja diciptakan untuk mengangkat benda-benda
yang memiliki berat dan prinsip kerja katrol adalah dengan mengubah gaya tarik,
sehingga kerja yang dilakukan menjadi lebih mudah. Berbagai manfaat katrol bisa
dirasakan masyarakat dalam berbagai kegiatan sehari-hari dan penggunaan katrol
juga sangat baik untuk kegiatan berat seperti pengerjaan berbagai proyek jalan.
Dalam kehidupan sehari-hari katrol memiliki peranan yang sangat penting dan
salah satu penggunaannya pada sumur yang menggunakan penimba air. Dalam hal
ini katrol mempermudah pekerjaan manusia dalam mengambil air dari sumur dan
ada berbagai kegunaan dari katrol yang lainnya.

3. Bidang miring
Bidang miring merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang digunakan
untuk memindahkan suatu barang menggunakan bidang miring. Memanfaatkan
bidang miring akan membuat beban yang berat dapat dipindahkan ketempat yang
lebih tinggi dengan lebih mudah. Artinya gaya yang digunakan menjadi lebih
kecil dibandingkan dengan tidak menggunakan bidang miring.

16
Semakin landai bidang miring yang digunakan, maka semakin ringan gaya
yang harus dikeluarkan. Contoh benda yang meggunakan prinsip bidang miring
dalam kehidupan sehari-hari adalah kapak, pisau, obeng, sekrup.
Contoh lainnya bisa kita lihat pada bentuk jalan yang dibuat di daerah
pegunungan. Jalanan yang dibuat berkelok-kelok akan membuat pengendara
kendaraan bermotor lebih mudah ketika melewati jalan yang menanjak. Dengan
begitu, jarak yang harus ditempuh menjadi semakin jauh sehingga akan memakan
banyak waktu.

4. Roda
Prinsip penggunaan roda berporos dengan menghubungkan roda pada sebuah
poros yang dapat berputar bersama-sama. Manfaat dari roda berporos adalah
untuk menggeser suatu benda agar lebih ringan dan memperkecil gaya gesek.
Prinsip roda berporos dapat kita jumpai pada alat-alat seperti setir mobil, setir
kapal, roda mobil, roda gerobak, dan gerinda.

E. Contoh Soal
1. Tuas atau pengungkit
Heri dan Nada bermain jungkat jungkit seperti gambar berikut.

Jarak antara Heri dan titik tumpu adalah 30 cm. Jika massa Heri dan Nada

berturut-turut 20 kg dan 25 kg, maka tentukan jarak Nada dari titik tumpu agar

jungkat-jungkit menjadi seimbang!

Pembahasan:

Diketahui:

LH = 30 cm

mH = 20 kg

mN = 25 kg

Ditanya: LN =…?

Penyelesaian:

17
Jadi, jarak antara Nada dan titik tumpu adalah 24 cm.

2. Katrol atau kerek


Perhatikan gambar katrol berikut.

Berapakah gaya kuasa yang dibutuhkan untuk mengangkat papan tersebut!

Pembahasan:

Diketahui: w = 20 N

Ditanya: F =…?

Penyelesaian:

Katrol di atas merupakan jenis katrol bergerak. Keuntungan mekanis katrol

bergerak adalah 2, sehingga gaya kuasanya dirumuskan sebagai berikut.

18
Jadi, gaya kuasanya adalah 10 N.

3. Bidang miring

Pak Seno akan memindahkan sebuah kardus berisi buku ke atas rak
setinggi 1,2 m. Agar tidak terlalu berat memindahkan kardus tersebut, Pak Seno
mengambil sebuah papan sepanjang 150 cm untuk dijadikan bidang miring. Untuk
memindahkan kardus tersebut, gaya yang dibutuhkan Pak Seno hanya 400 N.
Tentukan berat kardus yang dipindahkan!
Pembahasan:

Diketahui:

F = 400 N

h = 1,2 m

s = 150 cm = 1,5 m

Ditanya: F =…?

Penyelesaian:

Untuk mencari besarnya gaya dorong Pak Seno, gunakan persamaan berikut :

Jadi, berat kardus yang dipindahkan adalah 500 N.

4. Roda
Roda berporos memiliki keuntungan mekanik 3 dengan jari jari roda 150 cm.
Besar jari - jari porosnya adalah ….
Pembahasan Soal:
Diketahui :

19
Keuntungan mekanis = 3
Jari jari roda = 150 cm = 1,5 m
Ditanya: Jari jari poros ?
Jawab:
Keuntungan mekanis :
𝐽𝑎𝑟𝑖 𝑗𝑎𝑟𝑖 𝑟𝑜𝑑𝑎
𝐾𝑀 =
𝑗𝑎𝑟𝑖 𝑗𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠
1,5 𝑚
3= 𝑗𝑎𝑟𝑖 𝑗𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠
1,5 𝑚
𝑗𝑎𝑟𝑖 𝑗𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠 = 3
𝑗𝑎𝑟𝑖 𝑗𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠 = 0,5 𝑚
𝑗𝑎𝑟𝑖 𝑗𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠 = 50 𝑐𝑚

20
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Semua jenis alat yang digunakan untuk memudahkan pekerjaan
manusia disebut pesawat. Kesederhanaan dalam penggunaannya menyebabkan alat-
alat tersebut dikenal dengan sebutan pesawat sederhana. Pesawat sederhana
dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu tuas, bidang miring, katrol, dan roda
berporos.
1. Tuas atau pengungkit adalah salah satu pesawat sederhana yang digunakan untuk
mengubah efek atau hasil dari suatu gaya. Contoh penggunaan prinsip pengungkit
adalah gunting, linggis, dan gunting kuku
2. Bidang miring adalah permukaan rata yang menghubungkan dua tempat yang
berbeda ketinggiannya. Prinsip kerja bidang miring juga dapat kamu temukan
pada beberapa perkakas, contohnya kampak, pisau, pahat, obeng, dan sekrup.
3. Katrol merupakan roda yang berputar pada porosnya. Biasanya pada katrol juga
terdapat tali atau rantai sebagai penghubungnya. Macam-macam katrol : katrol
tetap, katrol bebas, dan katrol majemuk.
4. Roda berporos merupakan roda yang di dihubungkan dengan sebuah poros yang
dapat berputar bersama-sama. Contoh alat yang menggunakan prinsip kerja roda
berporos adalah setir mobil, setir kapal, roda sepeda, roda kendaraan bermotor,
dan gerinda.

B. Saran
Demikianlah makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas konsep dasar IPA.
Apabila ada kesalahan dalam pembuatan makaah kami, kami mohan maaf. Kritik dan
saran sangat dibutuhkan dalam proses pembuatan makalah ini.

21
DAFTAR PUSTAKA

Dari E-learning
Pesawat Sederhana Kelas VIII SMP diakses di http://fisikastudycenter.com/fisika-smp/59-
pesawat-sederhana-kelas-viii-smp-pdf

https://dokumen.tips/documents/makalah-pesawat-sederhana.html

Direktori FMIPA UPI, Pesawat


Sederhana Diakses di http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/195107
261978032-FRANSISCA_SUDARGO/7._Model_Buku_IPA_SMP_%28Revisi-
2007%29/02._Kelas_VIII/Bab._15-VIII_Pesawat_Sederhana_%28Made%29.pdf

Purnawati, Dewi. Bab 7 Usaha energi dan pesawat terbang diakses


di http://dewipurnawati1.weebly.com/uploads/7/3/1/6/7316436/bab_7_usaha_energi_dan_pes
awat_sederhana.pdf

BBM _5 (Pesawat_Sederhana)_KD_FISIKA_pdf

M.Zainuri, Pesawat Sederhana diakse


di http://skp.unair.ac.id/repository/GuruIndonesia/PesawatSederhana_m.zainuri_174.pdf

22

Anda mungkin juga menyukai