Dosen Pengampu:
Wayan Suana, S.Pd., M.Si.
Margaretha Karolina Sagala, S.T., M.Pd.
Oleh Kelompok 9:
Ratna Widyaning Tyas 1613022003
Titi Puspita Lupi 1613022049
Wilda Verawati Simaibang 1613022007
i
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena masih memberikan kita kesempatan
sehingga kita bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.Kedua kalinya
sholawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Baginda Rasulullah
Muhammad SAW. Karena telah membawa kita dari kejahiliyahan kealam yang
penuh dengan ilmu pengetahuan seperti saat ini.Dalam kajian ini kami akan
membahas “Helikopter”.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................1
B. Tujuan Penulisan ..........................................................................................1
II. PEMBAHASAN
A. Sejarah Helikopter......................................................................................2
B. Jenis-Jenis Helikopter ................................................................................3
C. Bagian-Bagian Helikopter .........................................................................5
D. Cara Kerja Helikopter ...............................................................................9
E. Penerapan Ilmu Fisika Dalam Helikopter ...............................................10
F. Manfaat Helikopter .................................................................................12
III. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
iv
v
I.PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat ini, teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Adanya perkembangan ini juga berimbas pada kemajuan di bidang
transportasi yang semakin memudahkan manusia untuk melakukan aktifitas.
Salah satu transportasiyangadadanamatmemudahkanmanusiapadasaatini
untuk bepergian yang amat jauhnya ialah helikopter.
B. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui sejarah helikopter.
2. Mengetahui jenis-jenis helikopter.
3. Mengetahui bagian-bagianhelicopter.
2
II. ISI
A. Sejarah Helikopter
Kata helikopter sendiri berasal dari bahasa Yunani helix (spiral) dan pteron
(sayap). Sesuai dengan namanya, Helikopter merupakan alat transportasi
udara (pesawat sayap-berputar) yang dapat bergerak naik turun secara vertikal
dan bermanuver di udara memanfaatkan tenaga yang dihasilkan dari oleh satu
atau lebih rotor (propeller) horizontal besar.
Helikopter pertama kali dibuat oleh Paul Cornu pada tahun 1907. Helikopter
ini merupakan pesawat terbang yang pertama yang dapat lepas landas secara
vertikal dengan menggunakan dua rotor baling-baling yang berdiameter 6
meter yag berguna sebagai pengganti sayap pesawat dan mampu terbang pada
ketinggian 1,5 meter dan bertahan diudara selama 1 menit. Pada Januari 1924,
Raul Pateras de Pescara, seorang fisikawan berkebangsaan Argentina yang
bekerja di Eropa membuat helikopter Pescara, helikopter yang mampu
terbang selama 10 menit di udara, dan pada 18 April 1924 helikopter tersebut
berhasil mengukir rekor dunia helikopter dengan jarak terbang 736 meter
selama 4 menit 11 detik, namun pada 4 Mei 1924 Etienne Oemichen seorang
ilmuan berkebangsaan Perancis berhasil membuat rekor dunia baru yakni
helicopter dapat menempuh jarak terbang 1,692 km, waktu terbang 14 menit
dengan ketinggian mencapai 15 meter. Pada Oktober 1930, Corradino
D’Ascanio seoang ilmuan berkebangsaan Italia menciptakan helikopter
D’Ascanio dan helikopter ini berhasil menempuh jarak hingga separuh mil
pada ketinggian 59 ft ( 18 meter) selama 8 menit45 detik. Pada era baru
perkembangan helikopter terjadi pada tahun 1939, dimana sebuah helikopter
4
Amerika pertama yang didesain oleh Igor Skorsky yag memiliki kebangsaan
Rusia yang lahir di Amerika melalui Vought-Sikorsky Company. Helikopter
ini diberi nama Sikorsky’s VS-300, helicopter ini merupakan helikopter
pertama yang sukses menggunakan rotor/baling-baling belakang (Tail Rotor)
sebagai pembantu main rotor yang berfungsi untuk menetralkan tenaga
putaran yang diproduksi oleh baling-baling utama.
B. Jenis-Jenis Heikopter
Setelah berakhirnya perang dunia ke-2 perkembangan helikopter merjadi
sangat pesat untuk berbagai tujuan. Beberapa jenis helikopter yang ada pada
era ini antara lain:
1. U.S. Army CH-137
Helikopter U.S. Army CH-137 ini adalah helikopter militer AS yang
digunakan sebagai sarana mobilisasi pasukan dan peralatan perang.
3. V-22 Osprey
Helicopter V-22 Osprey ini adalah helikopter yang main rotornya dapat
diputar arah vertikal untuk keperluan lepas landas ataupun pendaratan dan
jika rotor diputar horisontal maka helikopter tersebut dapat melaju seperti
layaknya pesawat terbang biasa. Dimana pesawat ini dikembangkan untuk
kerjasama antara Bell/Bel Textron Helikopter dan Boeing.
4. Sikorsky S-92A
Helikopter Sikorsky S-92A adalah helikopter yang biasa digunakan untuk
mengangkut orang atau penumpang maupun barang. Desain Helikopter
Sikorsky S-92A merupakan modifikasi dari helikopter militer UH-60L
Black Hawk dan SH-60B Sea Hawk.Helikopter Sikorsky S-92A ini
mampu mengangkut hingga 20 orang penumpang dan mempunyai
kapasitas pengangkutan beban lebih dari 4,6 ton.
5. CH-47 Chinook
Helikopter Ch-47 Chinook adalah helikopter pengangkut barang yang
memiliki rotor ganda yang dibuat pada tahun1961 untuk keperluan militer
di Amerika Serikat.
6
6. RAH-66 Comanche
Helikopter RAH-66 Comanche adalah helikopter pengintai yang
dilengkapi dengan senjata dan pertama kali diterbangkan pada tahun 1996
yang digunakan untuk keperluan angkatan perang AS. Helikopter ini
merupakan hasil kerjasama antara Sikorsky cabang korporasi dengan
perusahaan Boeing. Helikopter yang memeliki dua awak ini mampu
terbang dengan kecepatan mencapai 320 Km/jam.
7. Westland Lynx
Helikopter Westland Lynx adalah helikopter buatan Inggris yang tercepat
di dunia saat ini, dengan kecepatan yang mencapai 249,10 mph (400,80
km/jam). Catatan waktu dari Helikopter Westland Lynx tercepat ini
diperoleh pada Agustus 1986 yang dipiloti oleh John Egginton.
7
C. Bagian-bagian Helikopter
1. Main Rotor (Rotor Blade)
Rotor Blademerupakan baling-baling penggerak utamadari sebuah
helikopter dan poros kendali dari sebuah helikopter yang terletak di bagian
atas helikopter itu sendiri, rotor blade memiliki bentuk aerofoil yang mana
sudutnya bisa diubah-ubah dan memeliki fungsi untuk menimbulkan gaya
angkat keatas dan gaya dorong pada helikopter. Rotor blade melekat pada
bagianmain rotor dengan bantuan dari rotor hub.
2. Swash Plate
Pada bagian Swash Platemempunyai dua bagian utama yaitu satu pelat
yang tetap (fixed) yaitu pelat yang berwarna biru dan pelat yang berputar
yaitu pelat yang ber warna merah. Swash plate ini memiliki fungsi untuk
mengatur pergerakan dari pesawat dengan cara mengatur sudut serang
udara pada rotor blade atau main rotor.
8
3. Cockpit
Cockpitmerupakan komponen kabin awak yang terletak pada bagian
paling depan dari sebuah helikopter, dimana pada bagian cockpitterdapat
panel-panel dan instrumen-instrumen yangdigunakan untuk
mengendalikan atau mengoperasikan helikopter.
4. Landing Skids
Landing skids adalah bagian bawah helikopter yang fungsinya untuk
menyangga kedudukan helikopter ketika berada pada landasannya. Pada
beberapa jenis helikopter ada yang Landing Skids-nyamenggunakan roda.
5. Engine
Engine merupakan salah satu komponen utama dari sebuah helikopter
yang fungsinya untuk menggerakkan semua mekanik yang ada dan
9
6. Tail Rotor
Tail rotor terletak dibagain belakang helikopter, rotor ini merupakan rotor
kecil yang perputarannya secara vertikal dan berfungsi untuk mebelokan
helikopter sesuai dengan arah yang dinginkan dan juga sebagai Anti
Torque.
jelajah. Fungsi lainnya adalah sebagai gantungan senjata, rudal dan lain-
lainnya.
Jika pada pesawat terbang gaya angkat keatasnya dihasilkan dari aliran udara
yang melewati sayap pesawat, sedangkan pada helikopter, fungsi dari sayap
tersebut digantikan dengan baling-baling yang berputar. Untuk mendapatkan
gaya angkat keatasnya, baling-baling rotor harus diarahkan pada posisi
tertentu yang nantinya dapat membentuk sudut datang yang besar.
Daya angkat (lift) yang ditimbulkannya tergantung pada sudut serang (angel
of attack) yang dibentuk dan kecepatan baling-baling saat berputar.
prinsip Bernoulli, Hukum III Newton, dan efek Coanda. Pada sayap pesawat
memiliki kontur potongan yang melintang yang unik yaitu airfoil. Pada
airfoil, permukaan atasnya sedikit melengkung yang akan membentuk kurva
cembung, sedangkan permukaan bawahnya relatif datar. Bila sekelompok
udara mengenai kontur dari airfoil ini, maka ada kemungkinan bahwa udara
di bagian atas akan memiliki kecepatan lebih tinggi dari bagian bawahnya.
Hal tersebut disebabkan karena udara pada bagian atas harus melewati jarak
yang lebih panjang (permukaan atas airfoil adalah cembung) dibandingkan
udara bagian bawahnya.
Bagian atas sayap pesawat yang memiliki bentuk cembung memaksa udara
untuk mengikuti kontur tersebut. Pembelokan kontur udara tersebut
dimungkinkan karena adanya daerah yang memiliki tekanan rendah pada
bagian atas sayap pesawat (atau dengan penjelasan lain yaitu pembelokan
kontur udara tersebut menciptakan daerah tekanan rendah). Perbedaan
tekanan tersebut menciptakan perbedaan gaya yang menimbulkan oleh gaya
angkat. Gaya-gaya aerodinamika ini meliputi gaya angkat (lift), gaya dorong
(thrust), dan gaya berat (weight), serta gaya hambat udara (drag).
13
F. Manfaat Helikopter
Dengan fungsinya agar perjalanan menjadi lebih cepat. helikopter sangatlah
cocok untuk membantu korban jiwa, dikarenakan helikopter bisa turun
dimana saja dan kapan saja, tentunya didaratan. memberi sumbangan seperti
makanan, obat-obatan untuk korban jiwa. Helikopter memiliki manfaat dalam
berbagai bidang diantaranya:
1. Keperluan militer antara lain untuk:
a. Pengintaian atau pengawasan wilayah.
b. Mobilisasi pasukan.
c. Penyerangan.
2. Keperluan Risethelicopter digunakan sebagai alat transportasi
penelitian,
3. Keperluan Kepolisianhelicopter digunakan sebagai alat patroli
4. Keperluan kemanusiaan dan penyelamatan (SAR), helikopter
digunakan sebagai pengiriman bantuan kemanusiaan penyelamatan
evakuasi korban.
III. PENUTUP