Anda di halaman 1dari 6

KONVERTER DC KE DC

(CHOPPER)

Pengertian chopper adalah pengubah tegangan input DC yang tidak teratur menjadi tegangan
output DC terkontrol dengan level tegangan sesuai keinginan.Ada lima rangkaian dasar dari
converter dc-dc non isolasi yaitu,Buck,Boost,Buck-boost,Cuk dan Sepic.

DASAR TEORI

Konverter DC-DC berlaku seperti halnya transformer yang mengubah tegangan AC tertentu ke
tegangan AC yang lebih tinggi atau rendah.Tidak ada peningkatan atau pengurangan daya
masukan selama pengkonversian bentuk energy listrik,sehingga secara ideal persamaan dayanya
dapat di tuliskan seperti berikut.

Pin = P out + P losses

Konverter dc-dc dapat dibagi menjadi 2 kategori besar,yaitu yang terisolasi dan yang tak
terisolasi.Kata isolasi disini secara sederhana bermakna adanya penggunaan trafo(isolasi galvanis)
antara tegangan masukan dan tegangan keluarankonverter DC-DC.Beberapa sumber
menyebutkan bahwa konverter DC-DC yang tak terisolasi dengan istilah direct converter dan
converter yang terisolasi dengan istilah indirect converter

Contoh aplikasi pada mode power supply(SPMS),Kontrol untuk motor DC dan battery charger.
TOPOLOGI PENURUN TEGANGAN (BUCK CONVERTER)
Konverter jenis BUCK merupakan converter penurun tegangan dengan mengkonversikan tegangan
masukan DC menjadi tegangan DC laiinya yang lebih rendah.Seperti yang terlihat pada gambar no 2
rangkain ini terdiri dari saklar aktif(MOSFET),satu saklar pasif(Diode),Kapacitor dan inductor sebagai
tapis keluarannya.

Gambar 2 rangkaian converter dc-dc tipe buck dengan rangkaian swich tertutup

Gambar 3 rangkaian converter buck dengan swich terbuka & kapacitor discharge ke beban.

Nilai rata-rata tegangan keluaran converter sebanding dengan rasio antara waktu penutupan
saklar(saklar konduksi/ON)terhadap periode penyaklaranya.Biasanya nilai factor daya ini tidak lebih
kecildari 0,2 karena jika di operasikan pada rasio tegangan yang lebih tinggi saklar akan bekerja di
bawah keandalaannya dan akan menyebabkan efisiensi converter turun.

Tegangan rata-rata Buck Konverter

Gambar 4 persamaan tegangan rata-rata buck converter.

T.ELEKTRO Page 2
Gambar 5 persamaan tegangan buck converter.

Analisis riak arus keluaran di perlukan untuk bias mendesain tapis atau filter keluaran converter
DC-DC.Dari persamaan di bawah ini ,terlihat bahwanuntuk mendapatkan riak arus keluaran
converter buck yang kecil,di perlukan tapis inductor (L) yang nilainya akan semakin kecil dengan
meningkatkan frekuensi penyaklaran.Riak arus keluaran konvereter DC-DC akan benilai maksimum
apabila converter bekerja pada duty cycle (d)=0,5.

Gambar di bawah ini adalah kondisi arus yang mengalir di tapis inductor pada saat koverter DC-DC
bekerja pada kondisi kritis,yang di maksud dengan kondisi kritis ialah kondisi di mana arus di
inductor mengalir ke beban sampai tepat bernilai nol pada saat saklar off,atau inductor bekerja
sebagai sumber arus.Di bawah ini gambar 6 Penyaklaran pada kondisi kritis dan bentuk gelombang
kondisi diskontinu.

Gambar 6 penyaklaran kondisi kritis.

T.ELEKTRO Page 3
Gambar gelombang kondisi kontinu.

TOPOLOGI PENAIK TEGANGAN (BOOST CONVERTER)


Konverter boost berfungsi untuk menghasilkan tegangan keluaran yang lebih tinggi di bandingkan
tegangan masukannya,atau biasa di sebut dengan converter penaik tegangan.Konverter ini banyak di
manfaatkan untuk aplikasi pembangkit listrik tenaga surya dan turbin angin.

Skema converter jenis ini dapat di lihat pada gambar 7 dan gambar 8,di mana komponen utamanya
terdiri atas mosfet ,diode,inductor dan kapacitor.jika saklar mosfet pada kondisi tertutup arus akan
mengalir ke inductor sehingga akan menyebakan energy yang tersimpan di inductor naik.Saat saklar
mosfet terbuka arus inductor ini akan mengalir pada beban melewati diode sehingga energy yang
tersimpan di inductor akan turun.

Gambar 7 rangkaian converter DC-DC tipe boost.

Karena arus masukan converter dapat di jaga kontinu ,pada saat converter ini di serikan dengan
penyearah diode,converter ini tidak menimbulkan harmonisasi pada arus sumber penyearah
diode,atau dengan kata lain arus sumber mempunyai bentuk gelombang mendekati sinusoidal
dengan factor daya sama dengan yang satu.

T.ELEKTRO Page 4
Contoh gambar rangakain converter DC-DC tipe boost plus penyearah diode (factor daya satu)

Gambar 8 rangakain converter DC-DC tipe boost plus penyearah diode (factor daya satu).

TOPOLOGI PENAIK PENURUN TEGANGAN (BUCK-BOOST CONVERTER)


Konverter buck-boost dapat menghasilkan tegangan keluaran yang lebih rendah atau lebih tinggi
dari sumbernya,rangkain daya penyaklaran akan memberikan sinyal kepada mosfet.Jika mosfet off
maka arus akan mengalir ke inductor energy yang tersimpan di inductor akan naik.Saat saklar mosfet
ON energy di inductor akan turun dan arus mengalir menuju beban,nilsi rata rata tegangan keluaran
akan sesuai dengan rasio antara waktu pembukaan dan waktu penutupan saklar.

Gambar 9 rangkain converter DC-DC tipe buck boost.

Persamaan umum dan persamaan riak arus keluaran buck boost.

V0 = Ed . d/1-d

I Lpp = Ed / Lf s . d
T.ELEKTRO Page 5
TOPOLOGI CUK
Seperti halnya tipe buck boost ,converter DC-DC topologi ini juga dapat menghasilkan tegangan
keluaran yang lebih kecil atau pun lebih besar dari pada sumber tegangan .Dengan tambahan
inductor dan capacitor pada sisi masukan membuat tpologi ini menghasilkan riak arus yang lebih
kecil daripada topologo buck boost.

Gambar 10 konverter DC-DC tipe cuk.

TOPOLOGI SEPIC
Konverter topologi ini adalah perbaikan dari topologi converter DC-DC tipe CUK.Konverter topologi
ini memungkinkan untk menghasilkan tegangan keluaran yang berpolarisasi sama dengan sumber
tegangannya masuk.

Gambar 11 Konverter DC-DC tipe sepic.

Demikian ringkasan penjelasan makalah tentang Konverter DC-DC (CHOPPER) Konverter Dc-Dc Non-
Isolasi Yaitu Buck,Boost,Buck-Boost,Cuk Dan Sepic.

T.ELEKTRO Page 6

Anda mungkin juga menyukai