No 1, Mei 2020
Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui belitan, yang dapat menyebakan kerugian daya. Akan
Stabilitas Frekuensi Beban Hybrid Pembangkit Listrik tetapi dilain pihak industri semen, seperti PT. Semen
Tenaga Surya Fotovoltaik dan Diesel. Ada beberapa Bosowa Maros (PT. SBM) akan memproduksi
permasalahan yang dapat meningkatkan osilasi harmonik tersebut karena penggunaan peralatan yang
frekuensi rendah. Tingginya setting gain dan kecilnya
mempunyai impedansi tidak linear seperti penyearah
waktu konstan pada Automatic Voltage Regulator,
Terlalu banyak jaringan transmisi yang panjang (Rectifier), inverter (power converters), pengubah
sehingga kemampuan lemah (weak line). Hasil simulasi frekuensi (Frequency Converter/variable speed drive).
menunjukkan Daya yang dihasilkan pembangkit energi
surya PV sesuai dengan besarnya intensitas radiasi II. TEORI DASAR
matahari yang yang diterima oleh modul PV. Dengan Pembangkit listrik tenaga surya itu
demikian radiasi matahari 0.88 kW/m2 akan konsepnya sederhana, yaitu mengubah cahaya
menghasilkan daya sebesar 110,17 Watt. Besar tegangan matahari menjadi energi listrik. Cahaya matahari
yang dibangkitkan oleh genset sangat dipengaruhi oleh
merupakan salah satu bentuk energi dari sumber daya
kecepatan poros dari prime mover-nya. Daya genset
akan tercapai sebesar 98.08W jika diberikan putaran alam. Sel surya ini dapat menghasilkan energi listrik
350 rad/sec. Genset akan beroperasi bila PV dan baterai dalam jumlah yang tidak terbatas langsung diambil
sudah tidak mampu lagi memasok permintaan daya dari dari matahari, tanpa ada bagian yang berputar sehingga
beban. Dengan menggunakan metode simulasi ini sistem sel surya bersih dan ramah lingkungan[3].
didapatkan hasil penalaan parameter nilai PID yang Model rangkaian sederhana dari PV-cell
optimal di mana, Kp = 79.9999, Ki = 59.9998, Kd dapat dilihat pada gambar 1 dan atau dengan
=9.9006. Hal ini ditunjukkan dengan nilai settling time persamaan (1).
sebesar 5.8 detik yang merupakan nilai settling time Rs
tercepat dan juga nilai overshoot sebesar -7.932e-05
hingga 6.792e-10 pu yang merupakan nilai overshoot
terkecil dari model kontroler yang lain. ID Ish I
45
Desain Simulasi Stabilitas Frekuensi Beban Hybrid PLTS Dengan PLTD
Current (Ampere)
𝑇𝑟𝑒𝑓 𝑇𝑐 I MP
𝑇𝑐
Power (Watt)
𝐼𝑠 = 𝐼𝑟𝑠 (𝑇 ) 𝑒𝑥𝑝 [ ] (3) 1.05 15
𝑟𝑒𝑓 𝑘𝐴
0.7 10
Dimana: P-V
Irs = Arus saturasi sel pada temperatur 0.35 5
refrensi dan radiasi matahari V MP
V OC
46
Desain Simulasi Stabilitas Frekuensi Beban Hybrid PLTS Dengan PLTD
sekali. 0
0 5 10 15 20 25
Ukuran dan kapasitas baterai tergantung pada Tegangan Open Circuit [Volt]
(b)
konsumsi energi harian (kWh/hari). Ukuran dari
Gambar 5. Kurva karakteristik I – V modul PV, (a)
baterai dapat dirumuskan sebagai:
pada temperatur 25 oC dan radiasi matahari sebesar 1
𝐸𝑑𝑎𝑖𝑙𝑦_𝑙𝑜𝑎𝑑_𝑑𝑒𝑚𝑎𝑛 𝐷𝑂𝐴 kW/m2, (b) pada temperatur 25 oC dan radiasi
𝐵𝐶 = [𝑊ℎ] (11) matahari sebesar 0.88 kW/m2
𝜂𝑏 𝐷𝑂𝐷
dimana : X: 19.2
Y: 126.1
100
[Wh/hari]
Daya PV [Watt]
80
40
100
X: 19.2
Y: 110.2
40
0
0 5 10 15 20 25
Tegangan Open Circuit [Volt]
7.5
5.5
X: 2.4
Tegangan Genset (Volt)
Y: 6.92 10
6
5 8
4 6
3 4
2
2
1
0
0
0 5 10 15 20 25
-2
Tegangan Open Circuit [Volt] 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu (Jam)
(a)
47
Desain Simulasi Stabilitas Frekuensi Beban Hybrid PLTS Dengan PLTD
4 X: 2.185
sampai 32.00, waktu 42.00 sampai 56.00 dan 66.00
sampai 72.00, terlihat bahwa nilai radiasi matahari
Y: 4.378
Tegangan Genset (Volt)
1
dianggap nol karena pada kondisi itu radiasi matahari
0
tidak efektif lagi untuk membangkitkan daya pada PV.
-1
Grafik Intensitas radiasi matahari selama tiga hari
-2
0 1 2 3 4 5
Waktu (Jam)
6 7 8 9 10
dapat dilihat pada gambar.
(b) 1
0.9
Gambar 8. Profil Tegangan yang 0.8
(kW/m^2)
0.4
0.3
120 0.2
100
0.1
X: 2.221
Y: 98.08 0
80
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47 49 51 53 55 57 59 61 63 65 67 69 71 73
Daya Genset (Watt)
60
40
Waktu (Jam)
20
100
Berdasarakan data-data yang telah
80 diverifikasi berdasarkan data sheet alat-alat seperti PV,
Daya Genset (Watt)
60
X: 3.585
Y: 36.34
genset, baterai maupun data radiasi matahari dan
40
20
temperatur refrensi, maka setelah simulasi hibrid ini
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
dijalankan akan menghasilkan data (Lampiran 2.1) dan
Waktu (Jam)
grafik seperti pada gambar.
(b)
Selain mensimulasikan hibrid antara PV,
Gambar 9. Profil Daya yang dibangkitkan oleh
genset dan baterai dengan data sheet yang ada dengan
genset, (a) pada kecepatan 350 rad/sec, (b) kecepatan
kapasitas baterai 2500 Ah, juga akan disimulasikan
150 rad/sec.
hibrid antara PV, genset dan Baterai dengan kapasitas
Sumber energi terbarukan yang digunakan 2500 Ah dan grafik hasil simulasiya.
pada penelitian ini adalah energi surya dimana radiasi
matahari merupakan fungsi dari daya yang Hasil Simulasi dengan Kapasitas penyimpanan
dibangkitkan oleh PV. Untuk melihat perubahan daya Baterai 40 Ah
yang dibangkitkan PV setiap jamnya dalam waktu tiga 150 PV
Daya PV & Genset (Watt)
Genset
100
50
0
Tabel 1. Radiasi matahari perjam untuk kota -50
48
Desain Simulasi Stabilitas Frekuensi Beban Hybrid PLTS Dengan PLTD
Tegangan Baterai
12.05
mengenai sel PV maka semakin besar daya yang
(Volt)
12
11.95
0 10 20 30 40 50 60 70
dibangkitkan.
Waktu (Jam)
10
Arus Baterai
(Ampere)
-10
0
Simulasi Genset
0 10 20 30 40 50 60 70
50
Waktu (Jam)
Berdasarkan hasil simulasi yang dilakukan
Energi Baterai
0
0 10 20 30
Waktu (Jam)
40 50 60 70
diberikan putaran sebesar 350 rad/sec akan
Gambar 13. (a) Profil Tegangan Baterai, (b) Profil menghasilkan tegangan Vdg sebesar 11.82V, arus Idg
Arus Baterai dan (c) Profil Energi Baterai pada sebesar 8,3A dan Daya Pdg sebesar 98.08W.
kapasitas baterai 40 Ah. Sedangkan pada putaran 150 rad/sec akan
menghasilkan tegangan Vdg sebesar 4.378V, arus Idg
Hasil Simulasi dengan Kapasitas penyimpanan sebesar 8.3A dan Daya Pdg sebesar 36.34W. Jadi
Baterai 80 Ah semakin besar putaran pada genset maka semakin
150 PV
besar tegangan yang dibangkitkan sehingga dapat
Daya PV & Genset (Watt)
Genset
100
50
membangkitkan daya lebih besar pula.
0
-50
0 10 20 30
Waktu (Jam)
40 50 60 70
Simulasi Hibrid
100
Berdasarkan hasil simulasi hibrid yang telah
Daya Baterai (Watt)
50
0
dilakukan dan mengamati gambar 6 terlihat bahwa
-50
pada saat PV telah membangkitkan daya, maka genset
0 10 20 30 40 50 60 70
Waktu (Jam)
akan berhenti beroperasi (off). Ketika terjadi peralihan
Gambar 14. (a) Profil Daya PV dan Genset, (b) Profil pasokan dari genset ke PV akan terjadi kekurangan
Daya Baterai yang di pasok ke beban pada kapasitas pasokan daya dari sumber pembangkit, tetapi hal ini
baterai 80 Ah akan di layani oleh baterai karena saat itu baterai telah
mampu melayani untuk sementara ke beban. Jadi ini
Daya Beban dan Sumber (Watt)
120
110
Beban
Sumber (PV, Genset & Baterai) terlihat bahwa genset akan berhenti beroperasi jika
100
70
0 10 20 30 40 50 60 70
Pada gambar 7 (menggunakan baterai dengan
Waktu (Jam)
30
0
demikian sumber kekurangan daya sebesar 8,406
-10
0 10 20 30
Waktu (Jam)
40 50 60 70
Watt. Hal ini juga terjadi pada saat waktu
Gambar 15. (a) Profil Daya Beban dan Daya Sumber menunjukkan jam ke 55.79, dimana sumber
(PV, Genset dan Baterai), (b) Profil rugi-rugi Daya kekurangan pasokan sebesar 8,016 Watt. Pada jam ke
pada kapasitas baterai 80 Ah. 67.70 sampai jam ke 70.04 juga terjadi kekurangan
pasokan dengan nilai maksimal 14,79 Watt. Berbeda
12.05
Tegangan Baterai
12
11.95
0 10 20 30
Waktu (Jam)
40 50 60 70 menggunakan baterai dengan kapasitas 80 Ah. Pada
10
gambar ini terlihat bahwa selama 72 jam tidak ada
Arus Baterai
(Ampere)
-10
0 10 20 30 40 50 60 70
kekurangan pasokan daya dari sumber pembangkit dan
Waktu (Jam)
100 baterai.
Energi Baterai
50
0
0 10 20 30
Waktu (Jam)
40 50 60 70
daya akan terjadi jika genset beroperasi tetapi
Gambar 16. Profil Tegangan Baterai, (b) Profil Arus permintaan daya beban lebih kecil tetapi juga tidak
Baterai, (c) Profil Energi Baterai pada kapasitas mampu diatasi oleh baterai dan PV. Rugi-rugi daya
baterai 80 Ah. juga akan terjadi pada saat PV membangkitkan daya
maksimum pada saat siang hari tetapi permintaan
Simulasi Modul Fotovoltaik (PV-module) beban lebih kecil dan baterai telah terisi penuh.
Berdasarkan grafik karakteristik I – V dan P Proses charging/discharging baterai dapat
– V hasil simulasi (gambar 1 dan 2) dapat terlihat dilihat pada gambar 6 dan 9, dimana bila terjadi proses
bahwa dengan temperatur 25 oC dan radiasi matahari charging ditunjukkan dengan kenaikan tegangan dan
sebesar 1 kW/m2 akan menghasilkan arus hubung energi baterai dan nilai arus baterai negatif. Begitupun
singkat Isc sebesar sebesar 6.92 A dan daya sebaliknya, bila terjadi proses discharging ditunjukkan
maksimum Ppv sebesar 126.1 Watt pada tegangan dengan menurunnya tegangan dan energi baterai dan
open circuit Voc sebesar 22.53. Sedangkan pada nilai arus baterai positif.
temperatur yang sama dengan radiasi matahari sebesar
0.88 kW/m2 akan menghasilkan arus hubung singkat V. KESIMPULAN
Isc sebesar sebesar 6.09 A dan Ppv maksimum sebesar Hasil simulasi menunjukkan Daya yang
110,17 Watt pada tegangan open circuit Voc sebesar dihasilkan pembangkit energi surya PV sesuai dengan
22.53. Jadi semakin besar radiasi matahari yang besarnya intensitas radiasi matahari yang yang
49
Desain Simulasi Stabilitas Frekuensi Beban Hybrid PLTS Dengan PLTD
DAFTAR PUSTAKA
[1] Z. Abidin, “Pengaturan Frekuensi Beban Hibrid
Turbin Angin Diesel Dengan Menggunakan
Algoritma Genetika,” J. Tek. ISSN, vol. 2085, p.
0859, 2010.
[2] M. J. Yerkohok, “Analisa Hybrid Sistem Pv-
Batteray-Diesel Untuk Daerah Terpencil Di
Papua Barat Menggunakan Homer (Studi Kasus:
Kampung Kamat, Kabupaten Maybrat),”
PROtek J. Ilm. Tek. Elektro, vol. 5, no. 2, pp. 98–
105, 2018.
[3] N. Farokhnia, S. H. Fathi, N. Yousefpoor, and M.
K. Bakhshizadeh, “Minimisation of total
harmonic distortion in a cascaded multilevel
inverter by regulating voltages of dc sources,”
IET Power Electron., vol. 5, no. 1, pp. 106–114,
2012.
[4] E. Dermawan, A. Firmanto, S. N. Ambo, E.
Diniardi, and A. I. Ramadhan, “Desain Frekuensi
Kontrol pada Hybrid Wind-diesel dengan Pid-
Particle Swarm Optimization (Pso),” Pros.
Semnastek, 2016.
[5] D. Dapis, “Desain Frekuensi Kontrol pada
Hibrid Wind-Diesel dengan PID–Diferensial
Evolusi,” ReTII, 2015.
[6] M. A. H. Sirad, “Optimasi Sistem Pembangkit
Listrik Tenaga Angin Dan Pembangkit Listrik
Tenaga Diesel Berbasis Fuzzy Logic,” PROtek J. Copyright @2016 PROtek : Jurnal Ilmiah Teknik Elektro
Ilm. Tek. Elektro, vol. 6, no. 2, pp. 102–106, lisensi Creative Commons Attribution 4.0
2019. International License
50