Abstrak—Suatu pengendali pengisian daya berfungsi untuk mengatur tegangan dan arus ke baterai. Saat ini
kontroller panel surya sudah semakin berkembang, beberapa kontroler panel surya menggunakan PWM (Pulse
Wide Modulation) sebagai metode pengisian daya baterai namun keterbatasan kontroler PWM antara lain yaitu
ukuran tegangan alat pengecas harus sesuai dengan tegangan baterai, kapasitas alat PWM biasanya terbatas dan
waktu dalam pengisian baterai cukup lama. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sebuah kontroler fast
charging panel surya yang dapat mengatur penurunan tegangan dari panel surya ke baterai dan mengalirkan arus
maksimal dari panel surya. Pada perancangan ini digunakan panel surya jenis polycristaline 100 WP, baterai yang
digunakan yaitu deep cycle yang memiliki tegangan 12 Volt dan Arus pemakaian 12 Ah. Baterai jenis ini memiliki
ketahanan terhadap siklus pengisian (charge) – pelepasan (discharge) baterai yang berulang-ulang dan konstan.
Metode yang digunakan pada perancagan controller fast charging dengan memaksimalkan arus yang dapat
dialirkan dari panel surya.Dari perancangan kontroler fast charging untuk waktu pengisian daya lebih cepat 134
menit jika dibandingkan kontroler jenis PWM (Pulse Wide Modulation). Yang dimulai dari tegangan awal baterai
12,17 volt dan berhenti pada tegangan 13,17 volt. Dengan menggunakan kontroler fast charging lebih efektif dalam
pengisian daya baterai.
Kata kunci : panel surya, kontroller PWM (Pulse Wide Modulation),baterai deep cycle, fast charging.
16
PUSTAKA DAN METODE pelepasan (discharge) baterai yang berulang-ulang
A. Charge Controller dan konstan.
Baterai jenis ini dapat digunakan hingga 80%
charge controller adalah peralatan elektronik dari kapasitas nominalnya. Sehingga kapasitas
yang digunakan untuk mengatur arus searah yang energi yang dapat digunakan lebih besar, tanpa
diisi ke baterai dan diambil dari baterai ke beban. harus merusak dan mengurangi umur baterai.
charge controller mengatur overcharging (kelebihan C. Sistem Konverter DC ke DC
pengisian - karena baterai sudah penuh) dan
kelebihan voltase dari panel surya / solarcell. Konverter DC ke Dc adalah peralatan yang
Charge Controller panel surya terbagi 2 yaitu PWM menghasilkan tegangan atau arus DC yang berasal
(Pulse With Modulation) dan MPPT (Maximum dari suatu sumber DC. Peralatan ini berfungsi untuk
Power Point Tracker). menaikan atau menurunkan tegangan atau arus DC
Charge Controller PWM (Pulse Wide (Ashari, 2012). Peralatan sehari-hari yang
Modulation) merupakan charge controller yang menggunakan prinsip konverter DC adalah lampu
menggunakan 'lebar' pulse dari on dan off electrical, blitz kamera foto, charger handphone untuk
sehingga menciptakan seakan-akan sine wave pemakaian dikendaraan dan sebagainya.
electrical form. Charge controller PWM (Pulse Metode
Width Modulation) adalah alat pengontrol pengisian A. Perancangan Block Diagram
yang berfungsi mengecas baterai dari panel surya Gambar 1 menjelaskan block diagram
dengan mengunakan modulasi pulsa untuk perancangan, dimana charge controler menurunkan
mengendalikan keberlangsungan pengisian. tegangan dan mengalirkan arus dari panel surya
B. Baterai deep cycle masuk ke penyimpanan baterai, terdapat sensor arus
Baterai Deep Cycle merupakan jenis baterai dan tegangan yang di tampilkan di display LCD ,
yang menghasilkan energi (arus listrik) stabil dalam dari penyimpanan baterai sebelum di konsumsi
waktu yang lama. Baterai jenis ini memiliki untuk perangkat elektronik rumah tangga, listrik DC
ketahanan terhadap siklus pengisian (charge) – (Direct current) dari baterai di ubah terlebih dahulu
menjadi listrik AC (Alternating Current) melalui
inverter.
Tampilan
LCD
Sensor Arus
Beban
Sensor
Tegangan
17
Mulai
Tegangan
Sel Surya
DC – DC
Konverter
Tampilkan Putar
VDS ≥ 14,5 ≤ 17 Nilai Potensiometer
Tegangan Ke Kiri
Tidak
VDS ≥ 14,5
Tampilkan Ya
Nilai Putar
Tegangan Potensiometer
Ke kanan
Selesai
Komputer
Excel Chart
- Grafik Arus
Kontroler Baterai
- Grafik Tegangan
- Grafik Daya
Sensor Arus
Sensor Tegangan
18
Gambar 4. Program PLX-DAQ untuk komunikasi antarmuka
berasal dari panel surya ke baterai dan rangkaian
B. Rangkaian Keseluruhan Kontroller dan regulator LM7808 yang menurukan tegangan untuk
Monitoring pengoprasian arduino nano dan sensor-sensor,
Rangkaian keseluruhan kontroller dan skematik dari rangkaian keseluruhan kontroller dan
monitoring ini mencakup semua bagian perancangan montoring dapat di lihat pada gambar 5.
alat mulai dari masukan sumber tegangan yang
19
Multimeter Mikrokontroller Error
No
(Volt) (Volt) (%)
8 0,82 0,81 1,22
9 0,82 0,76 7,32
04.21 PM
01.07 PM
01.21 PM
01.28 PM
01.33 PM
01.39 PM
01.47 PM
02.21 PM
02.37 PM
02.51 PM
03.05 PM
03.22 PM
03.27 PM
03.36 PM
03.46 PM
03.54 PM
04.05 PM
04.11 PM
04.16 PM
04.27 PM
04.32 PM
04.39 PM
Temperature (C) Humidity (RH)
Untuk pengambilan data Controller fast sama dalam pengambilan data kontroller CMP12-
charging diambil dengan menggunakn PC dimana 10A. Dilihat dari grafik pada gambar 7 nilai
waktu yang diatur pada kode program yaitu 1 menit, temperatur tertinggi nya yaitu 36OC dan nilai
ini dilakukan untuk mempermudah dalam melihat temperatur terendahnya yaitu 29OC untuk nilai
perubahan keadaan cuaca terhadap nilai tegangan kelembapan tertingginya didapat 66 RH dan 47RH.
pada panel surya, pada keadaan cuaca yang hampir
Temperatur dan Kelembapan
28-September-2018
70
60
50
40
30
20
10
0
1:53:09 PM
2:05:11 PM
2:26:14 PM
1:44:08 PM
1:47:08 PM
1:50:09 PM
1:56:09 PM
1:59:10 PM
2:02:10 PM
2:08:11 PM
2:11:12 PM
2:14:12 PM
2:17:13 PM
2:20:13 PM
2:23:13 PM
2:29:14 PM
2:32:15 PM
2:35:15 PM
2:38:16 PM
2:41:16 PM
2:44:16 PM
20
D. Pengujian Rangkaian Controller Fast output ICLM358, dilihat perubahan gelombang
Charging pulsa pada saat potensiometer diputar. Sama dengan
Pada pengujian kontroller fast charging pengujian tegangan potensiometer diputar secara
dilakukan pengujian dengan menggunakan berkala yaitu 25 % (3,25 KΩ) , 50 % (2,50 KΩ) , 75
osiloskop untuk melihat gelombang pulsa pada % (1,25 KΩ) dan 100 % (0,04 KΩ).
21
mengalir dimana semakin besar tegagangan yang mengalir.
masukan makan semakin besar pula arus yang dapat
01.47 PM
03.27 PM
01.21 PM
01.28 PM
01.33 PM
01.39 PM
02.21 PM
02.37 PM
02.43 PM
02.51 PM
03.05 PM
03.22 PM
03.36 PM
03.46 PM
03.54 PM
04.05 PM
04.11 PM
04.16 PM
04.21 PM
04.27 PM
04.32 PM
04.39 PM
Tegangan Panel Surya (Volt) Arus (Ampere)
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
1:59:10 PM
2:14:12 PM
1:44:08 PM
1:47:08 PM
1:50:09 PM
1:53:09 PM
1:56:09 PM
2:02:10 PM
2:05:11 PM
2:08:11 PM
2:11:12 PM
2:17:13 PM
2:20:13 PM
2:23:13 PM
2:26:14 PM
2:29:14 PM
2:32:15 PM
2:35:15 PM
2:38:16 PM
2:41:16 PM
2:44:16 PM
Grafik pada gambar 14 menunjukkan dinaikkan lebih dari 13,18 volt dan nilai tegangan
penurunan tegangan dari panel surya ke kontroller regulator akan semakin turun jika tegangan panel
CMP12-10A yang jika dirata-rata kan mendapat surya juga menurun.
nilai 13,65 volt. Nilai tegangan tidak dapat
22
Penurunan Tegangan
20.00
18.00
16.00
14.00
12.00
10.00
8.00
6.00
4.00
2.00
0.00
01.39 PM
03.27 PM
04.27 PM
04.32 PM
01.07 PM
01.21 PM
01.28 PM
01.33 PM
01.47 PM
02.21 PM
02.37 PM
02.43 PM
02.51 PM
03.05 PM
03.22 PM
03.36 PM
03.46 PM
03.54 PM
04.05 PM
04.11 PM
04.16 PM
04.21 PM
04.39 PM
Tegangan Panel Surya (volt)
Jika dilihat dari grafik pada gambar 15 nilai baterai deep cycle 12 Ah yang digunakan pada
tegangan panel surya hampir stabil di tegangan 17 penelitian ini.
volt, dikarenakan potensiometer diputar pada Nilai terendah yang didapat pada tegangan
kondisi maksimum ini dimaksudkan untuk panel surya yaitu 13,07 volt dan nilai tertinggi yaitu
mendapat tegangan regulator yang cukup besar 17,92 sedangkan pada penurunan tegangan
namun tetap sesuai dengan batas maksimum dari controller fast charging nilai terendahnya yaitu
13,08 dan nilai tertingginya yaitu 14,67 volt.
Penurunan Tegangan
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
1:56:09 PM
1:44:08 PM
1:48:08 PM
1:52:09 PM
2:00:10 PM
2:04:11 PM
2:08:11 PM
2:12:12 PM
2:16:12 PM
2:20:13 PM
2:24:14 PM
2:28:14 PM
2:32:15 PM
2:36:15 PM
2:40:16 PM
2:44:16 PM
Dilihat dari grafik pada gambar 16 kenaikan Dari grafik pada gambar 17 untuk pengisian
pengisian daya dengan menggunakan kontroller daya baterai menggunakan controller fast charging
CMP12 membutuhkan waktu 3 jam 14 menit atau dimulai dari tegangan baterai 12,17 volt ke tegangan
194 menit untuk mencapai tegangan baterai 13,08 13,13 volt membutuhkan waktu 1 jam atau 60
volt dimulai dari tegangan awal 12,20 volt pada menit. Ini membuktikan controller fast charging
baterai. yang dibuat dapat berfungsi dengan baik untuk
baterai deep cycle 12 Ah.
23
Tegangan Baterai terhadap waktu
13.20
Tegangan (Volt)
13.00
12.80
12.60
12.40
12.20
12.00
11.80
11.60
Waktu
13
12.8
12.6
12.4
12.2
12
11.8
11.6
2:41:16 PM
1:44:08 PM
1:47:08 PM
1:50:09 PM
1:53:09 PM
1:56:09 PM
1:59:10 PM
2:02:10 PM
2:05:11 PM
2:08:11 PM
2:11:12 PM
2:14:12 PM
2:17:13 PM
2:20:13 PM
2:23:13 PM
2:26:14 PM
2:29:14 PM
2:32:15 PM
2:35:15 PM
2:38:16 PM
2:44:16 PM
pada pengujian alat perbedaan kecepatan pengisian seharusnya sensor tegangan juga dipasang pada
daya 2,14 jam atau 134 menit untuk mencapai tegangan masukan panel surya.
tegangan 3,08 volt yang dimulai dari tegangan awal
baterai 12,20 volt. Ini dapat di pengaruh oleh
beberapa faktor yaitu : KESIMPULAN
a) kontroller CMP12-10A adalah jenis kontroller Berdasarkan pengujian dan analisa penelitian
PWM dimana ukuran tegangan alat pengecas controller fast charging didapat kesimpulan sebagai
harus sesuai dengan tegangan baterai dengan berikut :
kapasitas alat PWM biasanya terbatas berbeda 1. Controler fast charging telah dapat bekerja
dengan controler fast charging yang nilai dengan baik dalam pengisian daya baterai deep
keluaran tegangan dan arus nya dapat diatur cycle 12 Ah
pada kondisi maksimumnya. 2. Berdasarkan hasil pengujian controller fast
b) Kondisi baterai belum dalam kondisi kosong charging lama pengisian daya baterai yaitu 60
c) Kondisi baterai belum pada kondisi penuh menit dimulai dari tegangan awal 12,17 volt
Faktor-faktor diatas yang mempengaruhi lama dan berhenti di 13,17 volt perbedaan waktu
waktu dalam pengisian daya, namun jika lebih cepat 134 menit jika dibandingkan
dibandingan dengan kondisi tegangan awal yang dengan kontroller CMP12-10A yang dimulai
sama dan kondisi pemberhentian pengecasan yang dengan tegangan awal baterai 12,20 dan
sama controller fast charging lebih cepat jika berhenti di 13,08 volt
dibandingkan dengan kontroller CMP12-10A. 3. Dengan memutar potensiometer pada kondisi
Pada pengujian controler fast charging maksimum penurunan tegangan pada pengisian
terdapat beberapa kekurangan yang harus diperbaiki daya menggunakan controller fast charging
yaitu mosfet mengeluarkan suara pada saat mendapatkan rata-rata tegangan 14,15 volt dan
potensiometer diputar terus menerus pada kondisi arus yang mengalir dapat lebih besar ke baterai
maksimum, panas pada mosfet belum dapat deep cycle 12 volt.
dikurangi meskipun menggunakan dua heatsink dan
24
Pada monitoring controler fast charging sensor [7] Jaganthan S, Gao W. (2009). Battery charging power
tegangan mendapat error rata-rata 0,21 % jika electronics converter and control for plug-in hybrid electric
vehicle. Vehicle Power and Propulsion Conference, 2-9.
dibandingkan dengan multimeter. Dan pada sensor
arus ACS712-30A mendapar error 6,97 %. [8] Janaloka. (2017). Tipe baterai yang sesuai untuk panel
surya. Dipetik 2018, dari https://janaloka.com/tipe-baterai-
yang-sesuai-untuk-sistem-panel-surya/
DAFTAR PUSTAKA
[1] Ashari M. (2012). Sistem Konversi DC. Surabaya: itspress. [9] Mahardika Agung, Wijaya Arta & I wayan Rinas. (2016).
Rancang Bangun Baterai Charge Control Untuk Sistem
[2] Bishop, Owen. (2004). Dasar Dasar Elektronika. Jakarta: Pengangkat Air Berbasis Arduino Uno Memanfaatkan
Erlangga. Sumber PLTS. SPEKTRUM, 1(1).
[3] Blocher, Richard. (2003). Dasar Elektronika. Yogjakarta: [10] Nursuhud, Astu Pudjanarsa & Djati. (2012). Mesin
Andi. Konversi Energi. Yogjakarta: Andi.
[4] Eko, Lilik. (2017). Penerapan Dari OP-AMP (Operational [11] Rizal, Ira dan Dewi. (2015). Pemantauan Parameter Panel
Amplifier). ORBITH, 43-50. Surya Berbasis Arduino Secara Real Time. Rekayasa
Elektrika, 123-125.
[5] I Made Astra & Satwiko Sidopekso. (2011). Studi
Rancang Bangun Solar charge Controller Dengan [12] Sugiyono. (2010). Metode Penelitian KUANTITATIF
Indikator Arus, Tegangan dan Suhu Berbasis KUALITATIF DAN R&D. Bandung: Alfabeta.
Mikrokontroler ATMEGA 8535. Fisika dan Aplikasinya.
[13] Surjono, Herman. (2008). Elektronika Analog. Jember:
[6] Ismansya. (2009). Perancangan Instalasi Listrik dengan Cerdas Ulet Kreatif.
Listrik Besar. Jakarta: Universitas Indonesia.
25