TRAFO PS
RECTIFIER
BATERE
FUS E
REL DC
MCB
Rectifier / Charger.
Baterai
Konduktor
Terminal – terminal
RECTIFIER / CHARGER
Transformator Utama
Transformator utama yang terpasang pada rectifier biasanya
merupakan transformator step-down berfungsi sebagai penurun
tegangan dari tegangan AC 220/380 volt menjadi 110 /48 volt
Transformator 3 fasa
RECTIFIER / CHARGER
Penyearah Thyristor
Untuk bisa mengatur tegangan keluaran penyearah digunakan
penyearah jembatan thyristor 3 fasa, penyearah ini dari bahan
semi konduktor yang dilengkapi dengan satu terminal kontrol
untuk mengatur sudut penyalaan thyristor.
Filter (penyaring)
Filter berfungsi sebagai penyaring tegangan DC yang keluar dari
rangkaian penyearah agar dapat menghasilkan tegangan searah yang
murni ( kandungan harmonisa atau ripple tegangan keluarannya
tidak melebihi batas tertentu).
Alarm Unit
Suatu perangkat elektronik yang berfungsi memberikan informasi
ketika terjadi kondisi abnormal pada sistem kerja charger antara
lain :
AC Failure (Sumber AC input hilang)
DC Failure (Sumber AC output hilang)
Earth Fault Positif (Hubung tanah pada kutub positif pada sumber DC)
Earth Fault Negatif (Hubung tanah pada kutub negatif pada sumber DC)
RECTIFIER / CHARGER
Rangkaian Voltage Dropper
Terdiri dari beberapa dioda yang terhubung seri yang berfungsi
untuk menurunkan tegangan pada saat rectifier digunakan untuk
tujuan pemeliharaan pada baterai agar selalu dalam keadaan penuh
(Full Charge).
Unit Pengaturan
Umumnya pengaturan untuk operasi rectifier agar dapat memenuhi syarat /
standar pengisian baterai sesuai yang diinginkan maka pengaturan setting
tegangan atau arus dapat diatur pada modul kontrol unit, hal ini dapat
dilakukan dengan mengatur variabel resistor pada PCB rangkaian elektronik
AVR dengan cara memutar ke kiri atau ke kanan.
Elektrolit
Elektrolitadalah cairan atau larutan senyawa kimia yang berfungsi
menghantarkan arus listrik, karena larutan tersebut dapat
menghasilkan muatan listrik positif dan negatif.
Jenis cairan ektrolit baterai terdiri dari 2 (dua) macam adalah
sebagai berikut :
Larutan asam belerang (H2SO4) digunakan pada baterai asam.
Larutan Kalium Hidroxide (KOH) digunakan pada baterai alkali.
BATERAI
Sel Baterai
Sel baterai berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan elektrolit
dan elektroda adapun jenis bahan bejana (container) yang
digunakan terdiri dari 2 (dua) macam :
Steel container
Plastic container
Kabel Gland
Aux Contact
MCB 2 POLE
63A
Beban DC Indikasi
UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY
(UPS)
UPS harus memiliki kapasitas minimal dua kali dari
kapasitas beban terpasang dengan menggunakan sistem
redundant. Konfigurasinya mengacu pada Tabel 1.
Di PLN P3B Jawa-Bali terdapat 3 unit UPS.
Suhu terminal-terminal pada rectifier dan Berdasarkan percobaan kondisi normal 1- 2 ºC diatas ambient temperatur
12
baterai
13 Suhu komponen utama rectifier Maksimum 45 ºC
14 Pemeriksaan karet-karet pintu dan kunci Pintu tertutup rapat dan dapat dikunci
SHUTDOWN TESTING
No Uraian Standar/Acuan
Nicad :Tegangan 1,4-1,42V/sel x jml sel
1 Seting tegangan output rectifier
Lead acid: 2,23 V/sel x jml sel
Nicad :0,2 x C +(arus beban)
2 Seting arus output rectifier (limit current)
Lead acid :0,1 x C +(arus beban)
Arus pengisian ke baterai setelah baterai di Nicad : 0,2 x C
3
test kapasitas Lead acid : 0,1 x C
< 2%, 1% RMS tanpa tersambung ke
4 Riple tegangan
baterai.
5 Kebersihan komponen pada rectifier Tidak berdebu
Tahanan isolasi transformator utama > 10 MΩ pada 500V
6
rectifier
7 Pemeriksaan filter Bersih dan tidak bocor
Kondisi PCB modul elektronic Kondisi bersih dan tidak terdapat tanda-
8
tanda komponen yang rusak
9 Pemeriksaan Socket pada PCB Bersih dan tidak longgar
Tegangan Positif – Ground = Tegangan
Pemeriksaan Tegangan DC 110V terhadap
11 Negatif - Ground
ground
SHUTDOWN TESTING
Positip – Ground : 0 V
12 Pemeriksaan Tegangan DC 48 V
Positip – Negatip : 48 V
Kondisi Baik >80%
13 Kapasitas Baterai Arus Discharge Nicad 0,2 x C5
Arus Discharge Lead Acid 0,1 x C10
Nicad : 1V/sel
14 Tegangan Akhir Pengosongan per-sel
Lead acid: 1,8V/sel
Nicad : 1,7 – 1,9 V/sel
15 Tegangan Akhir Pengisian per-sel
Lead acid: 2,4 V/sel
Pemeriksaan suhu elektrolit pada saat
16 Maksimum 35 ºC
pengisian boost
Kondisi baik :
17 Pemeriksaan Berat Jenis cairan elektrolit Nicad 1,19 gram/liter
Lead acid 1,215 gr/liter (full charge)
18 Kebersihan klem sel baterai dan rak baterai Tidak kotor dan tidak korosif
Pemeriksaan open circuit pada rangkaian Tidak open / menunjukan besaran tegangan
19
baterai
20 Pemeriksaan konektor dan kekencangan M8=20 ± 2Nm,M10=30 ± 3Nm
mur baut seluruh sel M8=16 ± 1Nm,M10=20 ± 1Nm
Bekerja sesuai setingnya :
-Berfungsi menurunkan tegangan pada saat pengisian
21 Pemeriksaan Voltage Droper equalizing dan Boost
-Pada saat sumber AC tidak ada bekerja mem-baypass
METODE
Metode yang dipergunakan dalam pelaksanaan
pemeliharaan Sistem DC adalah metode assessment
hasil monitoring operasi dan pemeliharaan rutin sesuai
periodik yang sudah ditentukan. Dalam pelaksanaannya
berorientasi pada CBM peralatan level 1 yaitu lebih
mencermati fungsi dan kondisi peralatan sehingga dapat
menentukan model kegagalan yang mungkin terjadi pada
seluruh peralatan sistem DC .
REKOMENDASI
REKOMENDASI
Thank You !!!