Anda di halaman 1dari 25

PELATIHAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA PT.

CDB
JAKARTA, 03-07 FEBRUARI 202O
BAHASAN

Pendahuluan

Prinsip Dasar Pengoperasian PLTS

Persyaratan Operator PLTS

Pengoperasian

Pemeliharaan.

Penanganan gangguan
PENDAHULUAN

Sistem PLTS dibagi menjadi system on-grid yaitu system PLTS yeng terhubung dengan
jala-jala PLN, produksi listrik yang dihasilkan langsung disalurkan pada jala-jala PLN, dan
system PLTS off-grid yaitu system yang tidak terhubung dengan jaringan PLN, yang
merupakan sistem yang terisolasi.
Sistem PLTS off-grid terdiri dari komponen utama dan komponen pendukung , Yang
disebut komponen utama adalah rangkaian modul surya, controller, inverter dan
baterai. Yang dimaksud dengan komponen penunjang adalah struktur penyangga
modul surya, rumah pembangkit, pagar dan lingkungan, sistem pengawatan dan
proteksi.

Agar dapat mengoperasikan dan memelihara sistem PLTS, maka diperlukan


pengetahuan tentang fungsi masing-masing komponen didalam sistem PLTS, dan
mengerti prinsip dasar pengoperasiannya
Fungsi komponen utama.

1. Modul surya
Modul surya adalah komponen utama pada pembangkit listrik tenaga surya. Modul surya berfungsi
untuk merubah cahaya matahari menjadi listrik. Modul surya ini terdiri dari sel-sel surya fotovoltaik yang
dirangkai secara seri dan pararel.

2. Controller
Controller adalah panel pengendali atau pengatur. Controller ini biasanya terintegrasi dengan sebuah
kotak terminal baterai. Controller adalah perangkat elektronik yang umumnya berbentuk kotak yang
berfungsi untuk mengatur aliran listrik dari panel surya ke baterai atau aki menuju ke perangkat
elektronik yang ada di rumah.

3. Inverter
Inverter adalah seperangkat alat yang tersusun dari rangkaian-rangkaian komponen elektronika
dimana fungsinya mengubah arus searah (DC) menjadi arus bolak-balik (AC) . Inverter ini dapat kita
jumpai pada berbagai macam jenis paralatan elektronika.

4. Baterai
Baterai adalah sebuah alat yang digunakan untuk menyimpan energi listrik yang dihasilkan dari
pembangkit listrik tenaga surya sehinga bisa di gunakan kapan saja selama dibutuhkan.
Prinsip Dasar Pengoperasian PLTS
1. Memahami bahwa energi listrik gratis dari sumber matahari yang dapat dapat dipanen
PLTS jumlahnya terbatas. Sehingga diharapkan pengelola dapat mengatur
keseimbangan antara yang dipanen, disimpan dan digunakan.

2. PLTS ini termasuk skala kecil, sedang yang berharap menikmatinya sangat banyak.
Otomatis, perlu dijatah. Penjatahan/pembagian distribusi energi PLTS ini dikelola dengan
Energi Limiter.

3. Panen energi matahari terbatas waktunya. Hanya di siang hari.


Malam hari hanya memanfaatkan energi siang harinya.

4. Operator memahami bahwa tidak memungkinkan melayani semua rumah-rumah.


Terutama sambungan baru tanpa memperhitungkan kemampuan PLTS.
Persyaratan Operator PLTS
Untuk menjadi operator PLTS diperlukan persyaratan-persyaratan teknis, minimal dibutuhkan 2 orang
operator harian, memiliki latar belakang pendidikan teknik listrik/mesin, lebih diutamakan minimal STM
listrik/mesin. Selain persyaratan teknis seorang operator juga harus mempunyai persyaratan non teknis
yaitu memiliki jiwa sosial tinggi, keinginan melayani sesama manusia, bekerja sebagai ibadah.
Operator PLTS merupakan profesi yang sangat mulia karena melayani penerangan bagi masyarakat
setempat. Memiliki integritas tinggi, cepat tanggap, bertanggung jawab dan suka menolong.

Operator mampu bekerja dalam pekerjaan sebagai berikut:


1. Membersihkan pembangkit dan semua peralatan yang ada.
2. Memeriksa kerusakan, Menyambung dan memutus beban IR, SR, JTR, Pembangkit dan melokalisir
kerusakan serta memperbaiki kerusakan sederhana lainnya.
3. Disiplin waktu dan konsisten. Selalu mengunci peralatan penting seperti : panel distribusi, panel
kombiner, panel DC, ruang baterai, Inverter, pintu shelter dan pintu pagar pembangkit.
Selama bekerja mengoperasikan dan memelihara system PLTS, operator harus dilengkapi dengan Alat
Pengaman Diri (APD), yang terdiri dari:
Sepatu standar kerja listrik (berisolator) terbuat dari sol karet, sarung tangan, kacamata, topi kerja, tali
panjat (hardness).
Peralatan kerja sederhana yang harus dimiliki oleh operator adalah test pen, kunci ring set, kunci shock,
obeng +/- aneka ukuran, tang kombinasi, tang potong, cutter, gergaji besi, tangga kayu/bambu,
multimeter, isolasi.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3)

Keselamatan kerja manusia secara terperinci antara lain meliputi : pencegahan terjadinya
kecelakaan, mencegah dan atau mengurangi terjadinya penyakit akibat pekerjaan, mencegah dan
atau mengurangi cacat tetap, mencegah dan atau mengurangi kematian, dan mengamankan
material, konstruksi, pemeliharaan, yang kesemuanya itu menuju pada peningkatan taraf hidup dan
kesejahteraan umat manusia.
Pada system PLTS harus mencakup tentang:
• Keamanan Listrik
• Instruksi Keselamatan Untuk Instalasi dan Operasi
• Instruksi Keselamatan untuk Modul Fotovoltaik
• Instruksi Keselamatan ketika Bekerja dengan Baterai
SISTEM PLTS OFF-GRID
Inverter On-grid
Larik FV

===

Bus AC
~
Panel Jaringan
Distribusi AC Distribusi
===
Beban

AC Coupling
Baterai

Inverter Baterai

Larik FV

Controller
===

Bus AC
Bus DC

~ Panel Jaringan
Distribusi AC Distribusi

Baterai Beban

DC Coupling
PERSIAPAN PENGOPERASIAN
Sebelum melakukan pengoperasian, operator diharuskan memahami Keselamatan
ketenagalistrikan, dan kondisi dan kesiapan operasi semua komponen sistem harus
diperiksa terlebih dahulu. Namun sebelum melakukan pemeriksaan diharuskan telah
mengguanakan Alat Pelindung Diri (APD) dengan tepat dan benar, gunakan dan pelajari
buku operasi dan manual perangkat yang telah ada di masing-masing lokasi PLTS secara
detil, baik dan benar.

Pemeriksaan Awal
Sbelum melaksanakan pengoperasian system PLTS, pastikan telah memegang single line
diagram & wiring diagram system, kemudian lakukan pemeriksaan sebagai berikut:
1. Pemeriksaan grounding
2. Pemeriksaan larik modul surya
3. Pemeriksaan Solar Charge Controller atau Inverter grid tie
4. Pemeriksaan system Baterai
5. Pemeriksaan Inverter baterai/ bi-directional Inverter
6. Pemeriksaan Tegangan Keluaran pada sisi AC dan Pada sisi DC
PENGOPERASIAN
Menghidupkan PLTS Off-grid system AC Coupling
Langkah-langkah menyalakan PLTS sebagai berikut:
1. Pastikan semua MCB didalam combiner box dan MCB menuju beban didlam panel distribusi AC dalam keadaan
MATI/OFF.
2. Pastikan tidak ada perbaikan atau pekerjaan di PLTS atau jaringan distribusi.
3. Mulai dengan menghidupkan baterai, dikarenakan setiap jenis baterai berbeda cara menghidupkan, maka lihat
table berikut:

Baterai VRLA Gel Baterai Lithium - ion Baterai Zinc Air


• Periksa tegangan baterai-apakah • Pastikan baterai telah terpasang • Tekan tombol hijau (pada bagian atas
sudah sesuai spesifikasi tegangan dengan baik sesuai dengan panduan papan dark start di dalam master
keluaran pada SCC/spesifikasi perusahaan. cabinet untuk semua cluster.
tegangan DC untuk inverter baterai • Nyalakan saklar utama pada posisis ON • Setelah 5 menit pastikan lampu LED
• Atur circuit breaker atau Fuse DC ke kemudian perhatikan indicator LED berwarna hijau, pada darkstart kit
posisi ON. yang menjelaskan status menyala.
• Tunggu sampai proses auto- baterai.Pastikan agar baterai berjalan • Pastikan tegangan pada busbar lebih
initislization inverter selesai. pada mode normal. tinggi dari 37 Volt.
• Atur Circuit breaker atau fuse DC yang • Setelah 10 menit pastikan tegangan
ada di panel DC ke posisi ON. pada busbar naik melebihi 49 Volt.
4. Inverter baterai/bi-directional inverter
Langkah menyalakan:
• Atur circuit breaker yang ada pada inverter baterai dan panel distribusi AC secara berurutan ke
posisi ON.
• Inverter akan beroperasi secara otomatis
Untuk tipe dan merek tertentu disarankan mengikuti prosedur penyalaan sesuai buku petunjuk operasi
dan pemeliharaan perangkat yang sesuai. Buku Operasi dan Manual perangkat telah ada di masing-
masing lokasi PLTS. Berikan perangkat untuk pemanasan selama 2 menit.

5. Menyalakan SCC/Inverter grid-tied


Setelah semua poin dioeriksa dan terpenuhi maka SCC/grid-tied siap untuk dihidupkan. Ikuti prosedur
penyalaan sesuai buku petunjuk operasi dan pemeliharaan yang sesuai.
Berikan waktu perangkat untuk pemanasan selam kurang lebih 2 menit.

6. Pada Panel Distribusi, naikkan MCB menuju beban rumah pelanggan. Berikut langkah-langkah yang perlu
diperhatikan dalam menyalakan panel Distribusi:
• Putar handle Change Over Switch (COS) berlawanan arah jarum jam dari posisi “O” ke posisi “I”.
• Hidupkan MCB outgoing Inverter 1, Inverter 2, inverter 3 dst. Dan MCB cadangan (bila digunakan).
• Periksa meter panel distribusi. Jarum menunujuk VL-N = 220 Volt; VL-L = 380 Volt; Arus akan tergantung
besarnya beban frekwensi f = 50 Hz.
• Periksa indicator inverter, bila lampu LED alarm inverter menyala buka buku petunjuk yang tersedia
Menghidupkan PLTS Off-grid system DC Coupling

Sebelum menyalakan PLTS, pastikan telah menggunakan Alat pelindung Diri (APD) dengan tepat, baik dan benar, Langkah-langkah menlakan
PLTS adalah sebagai berikut:
1. Pastikan semua MCB didalam combiner box dan MCB menuju beban didalam panel distribusi AC dalam keadaaan MATI
2. Pastikan tidak ada perbaikan atau pekerjaan di PLTS atau jaringan distribusi
3. Mulai dengan menghidupkan baterai, dikarenakan setiap jenis baterai berbeda cara menghidupkan, maka lihat table sebelumnya.
4. Inverter
a) Langkah-langkah menyalakan yaitu dengan memastikan persyaratan berikut sebelum menghidupkan inverter:
1. Pastikan apakah tegangan dari system baterai memenuhi persyaratan system dan spesifikasi inverter.
2. Pastikan koneksi baterai mempunyai polaritas yang benar.
3. Semua pemutus sirkuit dan pemegang sekering terpasang dengan benar.
4. Memastikan bahwa semua pemutus sirkuit inverter dan system dimatikan.
5. Memastikan bahwa semua pemegang sikring terbuka atau tidak terhubung.
b) Langkah menghidupkan inverter:
1. Hidupkan sikring baterai ?SW di baterai bank.
2. Hidupkan SCC pada system dengan mengikuti prosedur start-up di manual usar masing-masing merek inverter.
3. Verifikasi semua sikring pada dudukan yanf benar dan tutup semua pemegang sikring.
4. Tekan dan tahan tombol precharge/tombol on sampai battery correct polarity lampu indicator menyala sesuai masing-masing
merek inverter.
5. Tekan dan Tahan tombol ON pada tampilan panel depan inverter selama 2 detik sampai RUN (ON) kemudian lepaskan.
6. Hidupkan output inverter circuit breaker pada panel distribusi utama AC, setelah itu tekan tombol untuk memverifikasi status
layar. Layar LCD akan menampilkan status inverter ON. Ulangi instruksi dari awal untuk menyalakan inverter lainnya.
7. Setelah semua inverter yang ada menyala, lakukan verifikasi ke panel distribusi AC untuk emmulai memasukan beban AC ke
grid.
5. Menyalakan SCC
sebelum menyalakan SCC, pastikan persyaratan berikut terpenuhi:
1. Matikan semua peraltan listrik yang terhubung parallel ke inverter
2. Pastikan bahwa circuit breaker Baterai semau charge controller dan inverter dimatikan.
3. Pastika koneksi polaritas yang benar, kemudian hidupkan sekring?SW di bank baterai.
4. Tekan dan tahan tombol pre-charge atau tombol ON (jika ada alarm bunyi bip, HENTIKAN langkah ini dan
periksa kembali polaritas baterai) hingga indicator layar LCD menunjukan ON. Kemudian tekan tombol sekali
untuk memeriksa tegangan baterai lebih dari 40 VDC dan kemudian hidupkan circuit breaker pad panel
BATERAI.
5. Verifikasi koneksi polaritas PV sebelum mengakatifkan circuit breaker PV pada PV junction box atau kotak
combiner.
6. Charge controller sudah mulai beroperasi dan indicator lampu STATUS pada layar akan menyala atau
berkedip.

6. Pada panel distribusi, naikan MCB menuju beban rumah pelanggan. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu
diperhatikan dalam menyalakan panel distribusi:
a) Putar handle Change Over Switch (COS) berlawanan arah jarum jam dari posisis O ke Posisis I.
b) Hiduokan MCB outgoing inverter 1, 2, 3 dan seterusnya
c) Periksa meter panel distribusi. Jarum menunujuk VL-N = 230 Volt; VL-L = 380 Volt; Arus akan tergantung besarnya
beban frekwensi f = 50 Hz.
d) Periksa indicator inverter, bila lampu LED alarm inverter menyala buka buku petunjuk yang tersedia
KONDISI DARURAT
Yang dimaksud ondisi darurat adlah bila terjadi sengatan listrik, kebakaran, kebanjiran, kebocoran dan kondisi serupa
lainnya yang mengancam keamanan dan keselamatan jiwa manusia. Meskipun sudah disediakan banyak titik-titik
pengaman, namun kondisi yang tidak diharpkan dapat saja terjadi.

Dalam keadaan darurat lakukan langkah-langkah cepat sebagai berikut:


1. Putar handle Change Over Switch (COS) ke posisi “0” (posisisi OFF)
2. Cabut NH Fuse pada panel DC
3. Matikan MCB pemutus sirkuit baterai yang terdapat pada SCC dan Inverter.

Titik-titik Pengaman Jaringan


Terdapat banyak proteksi berupa pemutus dan pembatas arus dalam system PLTS off-grid. Anda perlu mengenal
nama dan lokasinya sebagai titik-titik pengaman jaringan sebagai berikut:
1. Di Panel Combiner, yaitu : MCB individual incoming dan outgoing.
2. Di Battery Connection Box : NH Fuse.
3. Di Inverter dan SCC, yaitu Battery Circuit Breaker,
4. Di Panel Distribusi (COS, MCB Incoming, MCB Outgoing)
Mematikan sistem PLTS off-grid
Sebelum mematikan PLTS off-grid, pastikan telah menggunakan APD dengan tepat, baik
dan benar. Langkah-langkah mematikan PLTS off-grid:
1. Matikan atau turunkan semua MCB menuju beban
2. Jika diperlukan, matikan SCC, grid tie inverter, inverter baterai Untuk lebih mendetil, Buku
Operasi dan Manual perangkat untuk setiap produk telah ada di masing-masing lokasi
PLTS, harap dipelajari dan dilaksanakan secara teliti, cermat,baik dan benar,
3. Jika diperlukan, system baterai dapat dimatikan dengan cara memutar posisi circuit
breaker di ACPDB dan inverter baterai secara berurutan ke posisi OFF.
PEMELIHARAAN
Pemeliharaan pada system PLTS off-grid dimaksudkan untuk keberlangsungan system pembangkit
yang handal dan berkelanjutan. Pemeliharaan perlu dilakukan secara benar dan teratur, berikut
adalah contoh formulir daftar pemeriksaan yang dilakukan dalam periode harian, mingguan,
bulanan dan 6 (enam) bulanan untuk masing-masing komponen.
No Frekwensi Aktivitas Lokasi
Waktu pencatatan- Pagi (06:00 – 07:00)

1 Catat energy keluar dari panel distribusi AC [kWh]-pagi Panel distribusi AC

2 Hitung selisih energy keluaran hari ini dan kemarin-pagi Dihitung

3 Catat system tegangan baterai [V]- Pagi Inverter baterai


HARIAN

4 Periksa indicator charging atau pengisian baterai menyala - pagi Solar Charge
controller/inverter
Waktu pencatatan- Malam (19:00 – 20:00)

5 Catat Energi masuk dari modul surya [kWh] - Malam Solar charge
controller/inverter
6 Catat tegangan system baterai [Volt] - Malam Inverter Baterai

7 Periksa indicator Discharging atau penggunaan beban menyala - Malam inverter baterai

8 Cek apakah solar charge controller, inverter baterai, dan inverter jaringan beroperasi Solar charge
dengan baik (lampu ORANYE atau MERAH tidak menyala) controller/inverter
baterai
No Frekwensi Aktivitas Lokasi
1 Cek kebersihan permukaan dan area modul surya Modul surya

2 Mingguan Cek apakah ventilasi rumah pembangkit tertutup rapat dan Rumah pembangkit
bersih
3 Cek temperature ruangan baterai Rumah pembangkit

4 Cek apakah lubang kabel ke rumah pembangkit tertutup Rumah pembangkit


rapat
5 Cek ventilasi inverter dan charge controller tidak tertutup Rumah pembangkit
dan bersih
No Frekwensi Aktifitas Lokasi

1 Periksa adakah bayangan (shading] pada modul surya Modul surya

2 Periksa apakah setiap modul surya dalam keadaan baik Modul surya

3 Periksa kebersihan rumah pembangkit dan area dibawah modul Rumah pembangkit
surya
4 Periksa tidak ada lubang pada combiner box, tidak ada air atau Combiner box
sarang binatang
5 Periksa apakah kondisi MCB, sekering, dan proteksi tegangan pada Combiner box
combiner box dalam keadaan baik
6 Perksa apakah sambungan kabel di combiner box aman,kering Combiner box
dan bersih
Bulanan
7 Periksa apakah semua MCB atau sekering pada panel distribusi DC Panel distribusi AC
masih beroperasi
8 Periksa apakah semua MCB, skering dan energy meter pada panel Panel distribusi AC
distribusi AC masih dalam keadaan baik.
9 Periksa apakah ada kebocoran elektrolit pada baterai Baterai

10 Periksa apakah terminal baterai terlindungi bahan isolator, kencang Baterai


dan tidak berkarat(terjadi oksidai) yang ditunjukkan
dengantimbulnya kerak berwarna putih.
11 Periksa apakah semua kabel termasuk kabel jaringan distribusi Jaringan distribusi
dalam keadaan baik.
12 Bersihkan permukaaan modul surya dengan air dan alat pembersih Modul surya
yang lembut, tanpa menggunakan detergen.
13 Periksa apakah pagar pembangkit dalam keadaan baik (dapat Modul surya
dikunci tidak berkarat dan tidak ada celah untuk binatanga masuk
14 Periksa semua system pembumian terpasang dengan baik. Seluruh Komponen
TROUBLE SHOOTING/MENCARI KESALAHAN

GANGGUAN PADA MODUL SURYA

GEJALA PENYEBAB AKIBAT PROSEDUR PERBAIKAN


Tidak ada tegangan Konektor kabel di kotak Tidak ada arus listrik yang mengalir ke SCR Buka kotak junction, kencangkan baut konektor,
yang keluar dari junction modul PV bila ternyata rusak maka ganti dengan yang
rusak baru, dan apabila tidak bisa, maka ganti modul
modul PV PV.

Putusnya hubungan seri Berkurangnya tegangan keluaran Voc Ganti modul PV dengan yang baru
Tegangan terbuka Voc antar cell
lebih rendah dari 0.48
kali jumlah sel modul
PV
Kesalahan pada saat Nilai arus listrik yang terbaca tidak benar Ulangi pengukuran pada waktu cuaca cerah
pengukuran
Kondisi lingkungan Radiasi yang jatuh ke modul PV terhalang Jauhkan benda/pohon yang menghalangi
cahaya matahari ke modul PV
Arus hubung singkat Isc
lebih rendah dari 70% Modul PV kotor Arus listrik yang dihasilkan kurang Bersihkan modul PV (perlu diperiksa setiap 6
arus listrik pada bulan).
rujukan Modul PV pecah atau Terjadi hubung singkat antara sel di modul PV Ganti modul PV dengan yang baru (lihat
rusak prosedur mengganti modul PV)
Perubahan warna Efisiensi modul PV menurun Ganti modul PV dengan yang baru (lihat
pada sel modul PV prosedur mengganti modul PV)

Kesalahan pada saat Arus listrik yang terbaca salah Ulangi pengukuran pada waktu cuaca cerah.
pengukuran
Arus pengisian batere
Koneksi kabel kurang Nilai arus yang terbaca kecil Periksa konektor dan jalur kabel dari modul PV
berbeda jauh dengan
baik ke SCR sampai ke batere
Isc, sedangkan
kapasitas batere Terjadi karat di terminal- Arus listrik tidak mengalir dengan sempurna Bersihkan semua karat yang ada disetiap
terminal modul PV, BCR terminal, dan untuk terminal di kutub batere
kosong dan Batere. dapat ditambahkan vaselin
GANGGUAN OPERASI PADA BATERAI

Gejala Penyebab Akibat Prosedur Perbaikan

Kesalahan pada saat pengukuran Nilai SG yang terbaca tidak benar Lakukang pengukuran ulang dalam
kondisi semua beban mati

Ada karat pada kutub batere/ Pengisian batere dari modul PV Hilangkan karat, berikan vaselin
terminal batere longgar tidak baik pada kutub batere, kencangkan
kabel yang longgar, periksa
tegangan modul PV
SG elektrolit batere
rendah

Pembebanan berlebih Kapasitas batere rendah Kurangi pemakian beban, jika


perlu matikan semua beban
beberapa hari hingga kapasitas
batere cukup.
Gejala Penyebab Akibat Prosedur Perbaikan

Ada karat pada kutub batere Arus listrik tidak dapat mengalir ke Hilangkan karat, berikan vaselin pada
batere kutub batere.

Terjadi sulfasi permanen Terjadi hubung singkat pada sel Ganti batere dengan yang baru (lihat
batere prosedur penggantian batere)

Tegangan batere rendah Batere selalu dalam kondisi


atau nol “undercharge”/ charge tidak
memadai

Kabel batere rusak atau sambungan Tegangan batere terkadang ada dan Perbaiki kabel dan konektor batere,
kabel buruk tidak ada bila perlu ganti dengan yang baru

Cairan elektrolit batere Sering terjadi pengisian berlebih, V Terlalu boros memakai air batere, Tambah pemakaian beban disiang
(air batere) sering habis acuan batas atas SCR berubah hari, Ganti SCR dengan yang baru.
Gejala Penyebab Akibat Prosedur Perbaikan

Sering terjadi mati-hidup V acuan batas bawah di SCR Pemakian energi batere tidak efektif Ganti SCR dengan yang baru, (lihat
lampu dalam waktu berubah prosedur penggantian SCR).
singkat

Pada malam hari, Blocking diode di SCR rusak Terjadi arus balik dari batere ke Perbaiki Blocking diode atau ganti SCR
kapasitas batere cepat modul PV dengan yang baru.
habis
GANGGUAN PADA KOMPONEN INVERTER

Kurangnya keluaran daya dari inverter dapat disebabkan oleh putusnya salah satu atau
lebih fuse (sikring) yang putus, kabel yang terlepas/terputus, pembumian (grounding ) yang
tidak benar.

Arus beban yang melebihi kapasitas maksimum arus inverter juga dapat mengakibatkan
matinya inverter oleh karena itu arus beban tidak boleh melebihi kapasitas maksimum arus
inverter.

Saat inverter dimatikan periksa semua sambungan, pastikan tidak ada yang kendor
sebelum nverter dihidupkan kembali.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai