Oleh karena sumber AC rectifier tidak boleh padam maka pengecekan tegangan
tegangan input AC maupun tegangan output DC harus diperiksa secara rutin /
periodik
THIRISTOR DC FILTER
TRASFORMER BRIDGE ( CHOKE )
DC LOAD
AC SUPPLY
TRIGGERING
PULSE
COMMON
REMOTE
ALARM
AC FAILURE
HIGH DC VOLTAGE
ALARM UNIT EARTH FAULT +
EARTH FAULT -
Trafo Utama
• Trafo utama yang terpasang pada rectifier
biasanya merupakan Trafo step -down berfungsi
sebagai penurun tegangan dari tegangan AC
220/380 Volt menjadi 110 /48 Volt
• Besar kapasitasnya harus disesuaikan dengan
kapasitas batere terpasang dan beban sumber
DC di Gardu Induk tersebut, paling tidak
kapasitas arus output trafo harus lebih besar
20% dari arus pengisian batere.
R +
Beban
S
T -
Rangkaian kontrol
elektronik
( AVR )
Dioda Dropper
FILTER
C Batere Beban
Diode Diode
Relay 1 Relay 2
Load
Output
a. Floating Charge
Adalah jenis pengisian ke batere untuk menjaga batere dalam keadaan full charge
dan batere tidak mengeluarkan maupun menerima arus listrik saat mencapai
tegangan floating dan batere tetap tersambung ke Charger dan beban. Di Gardu
Induk umumnya menggunakan sistem floating. Bila sumber AC hilang atau
pengisi batere terganggu, maka beban langsung di supply dari batere.
b. Equalizing Charge
Adalah jenis pengisian batere untuk menyamakan / meratakan tegangan karena
terjadi perbedaan tegangan tiap sel.
c. Boosting Charge
Adalah jenis pengisian cara cepat yang digunakan untuk initial charge atau
pengisian kembali pada batere setelah batere mengalami pengosongan yang
besar atau setelah di test kapasitas.
Titik Ukur 2
RECTIFIER FILTER BATTERY
DROPPER BEBAN
Standard tegangan ripple yang diizinkan untuk semua merk/type charger adalah < 2 %
(Standar SK. 114
Cara Pengukuran
Pelaksanaan pengukuran dilakukan pada rangkaian input
charger. Cara pelaksanaan pengukuran tegangan
menggunakan Voltmeter AC standar.
Standard
Standard tegangan dan arus input mengacu pada standar
IEC no 623
Cara Pengukuran
Pengukuran tegangan dan arus output dilakukan pada saat floating, equalizing dan boosting.
Pengukuran dilakukan pada titik-titik terminal batere dan terminal beban atau output dropper
Pelaksanaan pengukuran dilakukan dengan cara :
1. Pengisian floating
• posisikan selector switch “mode operasi” pada posisi floating,
• catat hasil pengukuran pada logsheet,
• bandingkan hasil pengukuran dengan setting floating,
• lakukan reseting apabila tidak sesuai
Catatan :
Pelaksanaan pengukuran dan reseting floating, equalizing dan boosting pada pemeliharaan
tahunan dilakukan saat rectifier tidak berbeban dan untuk pemeliharaan bulanan pengukuran
dan reseting floating dan equalizing dilakukan pada saat berbeban
FILTER BATERE
A
DROPER
A
TEGANGAN
Standard
Pengukuran tegangan output sangat tergantung pada merek dan type batere
yang dilayani, sehingga secara umum dapat ditentukan sebagai berikut :
Mode operasi Floating : ( 1,4 s.d 1,42 ) Volt x jumlah sel batere
Mode operasi Equalizing : 1,45 Volt x jumlah sel batere
Mode Operasi Boosting : (1,5 – 1, 55) Volt x jumlah sel batere
Standard arus keluaran tergantung pada beban, namun dibatasi maksimum
kapasitas charger dibagi dengan tegangan
Cara Pengukuran
Pengukuran arus output maksimum atau sesuai kebutuhan batere dilakukan dengan cara :
1. Lepaskan charger dari batere dan beban
2. Kosongkan energi batere dengan dummy load.
3. Pasang amperemeter secara seri pada titik output charger.
4. Posisikan charger pada mode Boost
5. Hubungkan charger dengan batere yang telah dikosongkan atau menggunakan dummy load.
6. Amati besaran arus pada amperemeter.
7. Apabila terdapat perbedaan antara hasil pengukuran dengan besarnya arus output yang
dibutuhkan (sesuai kapasitas batere), maka lakukan penyetelan arus output charger sesuai
kebutuhan
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
Untuk charger type BCT, penyetelan dilakukan pada rangkaian Control Charger,
yaitu dengan mengatur trimpot RV1 dan RV2, (besar arus maksimum yang
diizinkan 110 % dari arus nominal).
Untuk charger type ABB 626 170, penyetelan dilakukan pada circuit card A1,
yaitu pengaturan potensiometer R5.
Standard
Masing-masing type / merk charger telah mempunyai standar kapasitas arus
maksimum yang diizinkan.
Sebagai contoh, charger type ABB 162 170 standar arus maksimum adalah 105
% dari arus keluaran ( 105 % X 100 A = 105 A ) dan charger dari PT Catudaya
Data Prakasa, mempunyai standar arus maksimum 110 % dari arus keluaran
charger ( 110 % X 80 A = 88 A
Tujuan
Tujuan pengecekan meter adalah untuk mengetahui akurasi dari meter-meter
terpasang (arus batere, arus beban dan tegangan beban).
Pada charger batere umumnya memiliki tiga buah alat ukur terdiri dari meter untuk
pengukuran arus batere, arus beban, dan tegangan beban.
Cara Pengecekan
Pengecekan dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Ukur besaran tegangan dan arus di terminal meter menggunakan alat ukur standar.
Bandingkan hasil pengukuran alat ukur standar dengan penunjukkan meter terpasang.
Apabila perbedaan hasil pengukuran antara alat ukur standar dengan meter terpasang
di atas 5% dan dibawah – 5 % (sesuai kelas meter), maka meter terpasang harus
dikalibrasi.
Standard
Standar ditentukan sebesar 5% (sesuai kelas meter)
Standar perlu dicarikan data yang lebih lengkap.
Standard
Standard pemeriksaan fisik adalah peralatan dalam kondisi baik dan
bersih.
Cara Pengujian
Cara pengujian adalah sebagai berikut :
1. Low Batere Indicator
Untuk pengujian dilakukan dengan cara menurunkan tegangan keluaran melalui rangkaian control
charger sampai indikasi muncul.
2. Over Voltage Batere
Untuk pengujian dilakukan dengan cara menaikkan tegangan keluaran melalui rangkaian control
charger sampai indikasi muncul.
3. AC Power Failure
Untuk pengujian dilakukan dengan cara melepas (off) MCB input AC ke charger.
4. Charger Failure
Untuk pengujian dilakukan dengan cara melepas (off) MCB output DC ke batere.
5. DC Fuse Failure
Untuk pengujian dilakukan dengan cara melepas (off) fuse output DC ke batere.
6. Earth Fault
Untuk pengujian dilakukan dengan cara mengukur besarnya tegangan antara Positip - Ground dan
Negatip – Ground Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
Batere
Umum
Batere atau akumulator adalah sebuah sel listrik dimana didalamnya berlangsung
proses elektrokimia yang reversibel (dapat berbalikan) dengan efisiensinya yang tinggi.
Yang dimaksud dengan proses elektrokimia reversibel, adalah didalam batere dapat
berlangsung proses pengubahan kimia menjadi tenaga listrik (proses pengosongan),
dan sebaliknya dari tenaga listrik menjadi tenaga kimia ( pengisian kembali dengan
cara regenerasi dari elektroda-elektroda yang dipakai, yaitu dengan melewatkan arus
listrik dalam arah (polaritas) yang berlawanan didalam sel.
Jenis sel batere ini disebut juga “ Storage Battery “ , adalah suatu batere yang mana
dapat digunakan berulangkali pada keadaan sumber listrik arus bolak balik (AC)
terganggu.
Tiap sel batere ini terdiri dari dua macam elektroda yang berlainan, yaitu elektroda
positif dan elektroda negatif yang dicelupkan dalam suatu larutan kimia.
Aliran Elektron
DC
Load Power supply
K K A
A A
A N
N T
T O
O O Aliran
O D
D Aliran D Ion Pos
D A
A Ion Pos A
A
Elektrolit Elektrolit
( charge )
( discharge )
tegangan per-sel Tegangan seluruh sel batere Tegangan pada Fuse Batere
Tujuan Pengukuran
Adalah untuk mengetahui kondisi elektrolit. Hal
ini sangat penting karena elektrolit pada batere
berfungsi sebagai konduktor atau sebagai media
pemindah elektron oleh karena itu agar proses
kimia didalam sel batere bekerja baik, maka
perlu dilakukan pemeriksaan / pengukuran berat
jenis elektrolit.
1,100
1,100
1,200 Silinder kaca
1,300
Areometer
1,200
1,200
Cairan Elektrolit
1,300
1,300
Cara Pelaksanaan
Dilakukan dengan langkah-langkah :
• Siapkan alat ukur suhu elektrolit yang bersih dan dianjurkan menggunakan thermometer
jenis alkohol.
• Yakinkan bahwa termometer berfungsi dengan baik.
• Masukan alat ukur ke dalam sel batere sampai terendam cairan elektrolit.
• Tunggu beberapa saat dan amati sampai ada perubahan suhu.
• Catat hasil ukur ke dalam lembar kerja yang telah disediakan
Standar
• Standar suhu elektrolit pada batere alkali maupun asam adalah :
• Suhu maksimum pada normal operasi : 25 - 35 oC (suhu ruangan)
• Suhu maksimum yang diijinkan pada saat pengisian / pengosongan : 45 oC.
• Ref : Batere merk Saft Nife, Friwo, Emisa, Fiam, Alcad, Rocket, Lead Line.
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
Pengukuran suhu elektrolit
C = I x t
C = Kapasitas batere ( Ah )
I = Besar arus yang mengalir ( A )
T = Waktu ( jam ).
FUNGSI UPS:
1. Merupakan sistem penyedia daya listrik yang sangat penting dan
diperlukan sekaligus dijadikan sebagai back-up dari kegagalan pasokan
sumber utama yang tersedia
2. Dapat memberikan energi listrik sementara ketika terjadi kegagalan daya
pada listrik utama.
3. Perangkat yang biasanya menggunakan batere backup sebagai catuan
daya alternatif, untuk dapat memberikan suplai daya yang tidak
terganggu untuk perangkat elektronik yang terpasang
4. Memberikan kesempatan waktu yang cukup untuk segera melakukan
back up data dan mengamankan [[sistem operasi] (OS) dengan
melakukan shutdown sesuai prosedur ketika listrik utama padam.
5. Khususnya di PLN digunakan untuk JCC, RCC, DCC, MCC dan peralatan
yang membutuhkan pasokan kontinyu
2 7
3 5
2 7
3 5
2 7
3 5
Instalasi AC pada sistem tegangan tinggi disupply oleh sebuah trafo yang merubah tegangan
menengah menjadi tegangan rendah tiga fasa yang lazim disebut trafo pemakaian sendiri.
Pasokan catu daya untuk kebutuhan pemakaian sendiri diperoleh dari 1 (satu ) sumber, dimana
sisi primer 20 kV Trafo PS dipasok dari Trafo Distribusi.
Jumlah Trafo PS terpasang akan sangat tergantung dari desain awal pada Gardu Induk tersebut,
misalnya terpasang satu atau dua trafo PS. Pertimbangan terpasang dua Trafo PS adalah untuk
lebih meningkatkan keandalan.
Instalasi AC di Gardu Induk biasanya dibagi dalam beberapa kelompok atau grup yang dirancang
sesuai dengan kebutuhan yaitu :
Kelompok supply AC untuk penerangan, sanitasi dan pendingin ruangan gedung.
1. Kelompok supply AC untuk rectifier atau charger.
2. Kelompok supply AC untuk panel control 20 kV.
3. Kelompok supply AC untuk switchgear 20 kV.
4. Kelompok supply AC untuk motor – motor kipas trafo, tap changer, pemisah, pemutus
tenaga dan lain – lain.