Disusun Oleh:
ADHI SATRIA L : K2512007
COVER
DAFTAR ISI
1. BAB I PENDAHULUAN
2. BAB II PEMBAHASAN
11
14
16
24
28
A. Kesimpulan
28
B. Saran - saran
28
DAFTAR PUSTAKA
29
BAB I
PENDAHULUAN
2
elektrolit,
oksidasi-reduksi,
dan
sel
elektrokimia. Hantaran
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN BATERAI
Baterai
adalah
pengisian/cas/charge
suatu
energi
proses
listrik
kimia
diubah
listrik,
menjadi
dimana
pada
saat
kimia
dan
saat
pengeluaran/discharge energi kimia diubah menjadi energi listrik. Baterai atau aki,
atau bisa juga accu adalah sebuah sel listrik dimana di dalamnya berlangsung
proses elektrokimia yang reversibel (dapat berbalikan) dengan efisiensinya yang
tinggi. Yang dimaksud dengan proses elektrokimia reversibel, adalah di dalam
baterai dapat berlangsung proses pengubahan kimia menjadi tenaga listrik (proses
pengosongan), dan sebaliknya dari tenaga listrik menjadi tenaga kimia, pengisian
kembali dengan cara regenerasi dari elektroda-elektroda yang dipakai,
Baterai (dalam hal ini adalah aki; aki mobil/motor) terdiri dari sel-sel
dimana tiap sel memiliki tegangan sebesar 2 V, artinya aki mobil dan aki motor
yang memiliki tegangan 12 V terdiri dari 6 sel yang dipasang secara seri (12 V = 6
x 2 V) sedangkan aki yang memiliki tegangan 6 V memiliki 3 sel yang dipasang
secara seri (6 V =3x2V).
Antara satu sel dengan sel lainnya dipisahkan oleh dinding penyekat
yang terdapat dalam bak baterai, artinya tiap ruang pada sel tidak berhubungan
karena itu cairan elektrolit pada tiap sel juga tidak berhubungan (dinding pemisah
antar sel tidak boleh ada yang bocor/merembes).
Baterai atau aki pada mobil berfungsi untuk menyimpan energi listrik
dalam bentuk energi kimia, yang akan digunakan untuk mensuplai (menyediakan)
listik ke sistem starter, sistem pengapian, lampu-lampu dan komponen komponen
kelistrikan lainnya.
B. KONTRUKSI BATERAI
Di dalam baterai mobil terdapat elektrolit asam sulfat, elektroda positif
dan negatif dalam bentuk plat. Plat-plat dibuat dari timah atau berasa dari timah.
5
Karena itu baterai tipe ini sering disebut baterai timah. Ruangan dalamnya dibagi
menjadi beberapa sel (biasanya 6 sel, untuk baterai mobil) dan di dalam masingmasing sel terdapat beberapa elemen yang terendam dalam elektrolit.
Elektrolit baterai ialah arutan asam sulfat dengan air sulingan. Berat jenis
elektrolit pada baterai saat ini dalam keadaan pnuh ialah 1,260 atau 1,280 (pada
temperatur 20 C). Perbedaan ini disebabkan perbandingan antara air sulingan
dengan asam sulfat pada masing-masing tipe berbeda. Elektrolit yang berat
jenisnya 1,260 mengandung 65% air sulingan dan 35% asam sulfat, sedangkan
elektrolit yang berat jenisnya 1,380 mengandung 63% air sulingan dan 37% asam
sulfat.
Larutan elektrolit adalah larutan senyawa dalam air yang dapat
menghantarkan arus listrik dan menghasilkan ion-ion positif dan negatif. Larutan
asam belerang (H2SO4) adalah elektrolit yang digunakan pada aki. Larutan H2SO
4 di dalam air dapat menghasilkan ion positif hidrogen (2H+) dan ion negatif
sulfat (SO 4) .
Berat jenis larutan H2SO4 yang dibutuhkan untuk pengisian ke dalam sel
aki adalah 1,190 gr/cm pada temperatur 15C (59F). Berat jenis (BD) larutan
H2SO4 dalam sel aki kondisi terisi penuh adalah antara 1,205 sampai dengan
1,215 gr/cm pada temperatur 15C (59F).
Untuk membuat larutan asam belerang dengan berat jenis tertentu adalah
dengan cara memasukkan air destilator (air aki ) ke dalam bejana yang terbuat dari
kaca atau plastik dengan volume tertentu. Selanjutnya campuran tersebut diaduk
sampai larut dengan sempurna dengan menggunakan pengaduk plastik atau kayu
yang bersih.
bagian dalam dari kejatuhan partikel kotoran dan debu yang beterbangan di
dalam bengkel.
7. Penghubung Sel
Penghubung sel berfungsi untuk menghubungkan sel-sel dari tiaptiap sel baterai agar tiap sel baterai saling bersinergi menjadi nilai tegangan
yang maksimal. Tiap-tiap sel yang saling dihubungkan mempunyai nilai 2 Volt
bila setiap sel dari tiap sel tersebut terdapat 6 berarti nilai tegangan dari baterai
tersebut kurang lebih 12 Volt.
8. Pembatas Antara
Pembatas antara tutup kotak baterai dengan kotak baterai itu
sendiri biasanya direkatkan sangat kuat agar penutup baterai tidak lepas ketika
di angkat atau dipindahkan kedalam ruang mesin oleh teknisi bengkel.
9. Sel (-)
Sel baterai terdiri dari gabungan plat positif dan plat negatif yang
disekatkan oleh separator antara plat yang satu dengan plat yang lainnya,
Jumlah dan ukuran plat adalah dua faktor yang menentukan kapasitas amperjam nominal dari sel. Setiap grup plat positif dan setiap grup plat negatif
masing-masing di satukan oleh pemegang platnya sendiri. Pada setiap sel
jumlah plat negatif lebih banyak satu dari pada plat positif, sehingga sisi luar
plat sel adalah negatif. Bahan aktif plat (-) adalah timah murni (simbol kimia
Pb) berwarna Abu-abu.
10. Sel (+)
Bahan aktif plat (+) adalah timah peroksida (simbol kimia PbO2)
yang berbentuk kristal dengan butir-butir yang sangat kecil dan berwarna
kecoklat-coklatan.
11. Alas Baterai
9
fatal, dapat merusak aki itu sendiri dan perangkat kita juga rusak karenanya.
Sebagai contoh, aki buat mobil tidak bisa kita gunakan untuk menggantikan aki
buat kursi roda elektrik atau sebaliknya. Karena aki untuk mobil berbeda fungsi
dan karakteristiknya dengan aki untuk kursi roda elektrik walau mungkin
tegangannya sama.
Secara umum ada dua jenis aki (Lead Acid Battery), yaitu:
1. Starting Battery.
Merupakan jenis aki yang dirancang
mampu menghasilkan energi (arus listrik) yang
tinggi dalam waktu singkat sehingga dapat
menyalakan mesin seperti mesin kendaraan.
Dengan kata lain untuk menghidupkan mesin
dibutuhkan arus listrik yang tinggi. Setelah
mesin hidup aki istirahat sambil dicas kembali oleh dinamo (alternator). Jadi aki
akan selalu penuh terisi arus listrik tidak pernah sampai habis. Jika aki sering
terpakai sampai habis aki jenis ini akan cepat rusak.
Konstruksinya menggunakan banyak pelat tipis secara paralel agar
resistansinya rendah dengan permukaan yang lebih luas agar dapat melepas arus
11
listrik yang tinggi saat dibutuhkan. Aki jenis ini banyak digunakan pada
kendaraan untuk menyalakan mesin.
2. Deep Cycle Battery.
Kebalikan
dari
jenis Starting
disebut Sealed
Lead
Acid battery atau Sealed Maintenance Free battery. Secara fisik aki jenis
ini terlindung / tertutup rapat, yang nampak dari luar hanya terminal (+)
positif dan (-) negatif. Didesain agar cairan elektrolit tidak berkurang
karena bocor atau penguapan. Aki jenis ini memiliki katup ventilasi yang
hanya terbuka pada tekanan yang ekstrem untuk pembuangan gas hasil
reaksi kimianya. Tidak ada katup untuk isi ulang cairan elektrolitnya,
12
AGM
baterry
adalah:
13
berbalikan)
yaitu
proses
sulfat
(SO4 ). Tiap
ion
(setelah pengosongan)
Proses kimia ini terjadi dalam proses pengosongan aki atau pada saat aki melayani
beban. Setelah proses pengosongan, kedua plat negatif dan plat positif menjadi
timah sulfat (PbSO4) dan cairan elektrolitnya menjadi cair (H2O), sehingga berat
jenisnya akan berkurang.
14
Setelah mengalami pengosongan, agar dapat dipakai melayani beban maka aki
harus diisi lagi dengan dialiri arus listrik DC. Pada proses pengisian aki dapat
dirumuskan sebagai berikut :
PbSO 2 + PbSO 4 + 2H2O > PbO 2 + Pb + 2H2SO4
Setelah proses pengisian, berat jenis cairan elektrolit aki akan bertambah besar.
Berat jenis larutan asam sulfat (asam belerang) H2SO4 sebelum pengisian adalah
1,190 gr/cm pada temperatur 15 C (59F). Setelah diisi penuh berat jenis
elektrolitnya (asam sulfat) antara 1,205 1,215 gr/cm.
Alat untuk mengukur berat jenis suatu larutan disebut hidrometer. Cara
menggunakan hidrometer adalah dengan mencelupkan ujung pipa kacanya ke
dalam larutan yang akan diukur berat jenisnya, kemudian dengan menekan bola
karet dan kemudian melepaskannya, maka sejumlah larutan akan masuk ke dalam
pipa kaca. Dengan demikian pelampung akan melayang dalam cairan dan
besarnya berat jenis larutan tersebut sama dengan angka yang tepat terlihat pada
permukaan larutan.
E. METODE CHARGING
Mengisi baterai merupakan mengalirkan energi listrik dari luar sehingga
terjadi reaksi pada elektrolit dan sel-sel baterai. Pengisian baterai dapat
dikelompokan menjadi dua kelompok yaitu:
1) Pengisian Normal
2) Pengisian Cepat
1. Pengisian Normal
Pengisian normal adalah pengisian dengan besar arus yang
normal, besar arus pengisian normal sebesar 10 % dari kapasitas
baterai. Contoh baterai 50 AH maka besar arus pengisian 50 x 10/100
= 5 A. Lama pengisian tergantung hasil pengukuran berat jenis
15
elektrolit baterai saat diukur, karena dari berat jenis dapat diketahui
berkurangnya kapasitas baterai.
Contoh: Hasil pengukuran baterai dengan kapasitas 50 AH
menunjukan berat jenis 1,18 pada temperature 20 C. Dari data
tersebut bila dibandingkan dengan grafik hubungan berat jenis dengan
kapasitas diketahui bahwa pada saat itu energi yang hilang dan perlu
perlu diisi sebesar 40 %. atau sebesar: 40 % x 50 AH, yaitu sebesar 20
AH. dengan demikian besar arus: 10 % x kapasitas = 10/100 x 50 = 5
Amper waktu pengisian: Kapasitas kekosongan : arus pengisian = 20 :
5 = 4 jam.
2.
Pengisian cepat
Pengisian cepat adalah pengisian dengan arus yang sangat besar.
Besar pengisian tidak boleh melebihi 50% dari kapasitas baterai,
dengan demikian untuk baterai 50 AH, besar arus pengisian tidak
boleh melebihi 25 A. Prosedur pengisian cepat sebenarnya sama
dengan pengisian normal, yang berbedah adalah besar arus pengisian
yang diatur sangat besar. Selain itu juga factor resiko yang jauh lebih
besar, sehingga harus dilakukan dengan ektra hati-hati. Contoh saat
pengisian normal sumbat baterai tidak dilepas tidak menimbulkan
masalah yang serius sebab temperature pengisian relative rendah
sehingga uap elektrolit sangat kecil, berbedah dengan pengisian cepat
dimana arus yang besar menyebabkan temperature elektrolit sangat
tinggi sehingga penguapan sangat besar, bila sumbat tidak dilepas
kotak baterai dapat melengkung akibat tekanan gas dalam sel baterai
yang tidak mampu keluar akibat lubang ventilasi kurang.
Pengisian cepat sering dilakukan untuk membantu kendaraan
yang mogok atau sedang dalam proses perbaikan, sehingga baterai
tidak diturunkan dari kendaraan. Pada kasus pengisian cepat di atas
kendaraan yang perlu diingat adalah lepas kabel baterai negatip
16
17
terjadi percikan api pada terminal sat dilepas dan menimbulkan ledakan
pada baterai akibat uap baterai terbakar. Uap baterai adalah gas hydrogen
yang mudah terbakar dan mudah meledak. Perhatian: Merokok dan
kesalahan pemasangan kabel battery charging potensi menimbulkan
ledakan pada baterai
tercecer.
Pelepasan
18
19
Buka
tempatkan
sumbat
sumbat
bateri
pada
dengan
tujuan
untuk
21
step
down
dengan
rangkaian
penyearah
untuk
22
20
sampai
30
milidetik.
Jeda
ini
diberikan
untuk
Gambar 3. Pulsa Arus Pada Metode Pulsed Charged dan Burp Charging
e. Burp Charging
Metode ini merupakan kebalikan dari metode pulsed charged.
Pengisian terjadi dengan menggunakan pulsa negatif pada batterai.
f. Trickle charge
23
F. PERAWATAN BATERAI
Baterai yang terawat dengan baik dapat berfungsi sampai beberapa tahun,
sebaliknya jika tak terawat, baterai bisa diganti kurang dari satu tahun! Pemegang
baterai yang longgar bisa menyebabkan baterai tak tahan lama, kabel starter yang
rusak dapat mengakibatkan hubungan singkat sehingga baterai cepat rusak, dan
baterai yang kotor dapat menyebabkan arus hilang terutama pada kondisi cuaca
yang lembab.
Pelat-pelat baterai harus selalu terendam cairan elektrolit, sebaiknya
tinggi cairan elektrolit 4 - 10 mm diatas bagian tertinggi dari pelat. Bila sebagian
pelat tidak terendam cairan elektrolit maka bagian pada pelat yang tidak terendam
tersebut akan langsung berhubungan dengan udara akibatnya bagian tersebut akan
rusak dan tak dapat dipergunakan dalam suatu reaksi kimia yang diharapkan,
contoh, sulfat tidak bisa lagi menempel pada bagian dari pelat yang rusak, sebab
itu bisa ditemukan konsentrasi sulfat yang sangat tinggi dari ruang sel yang
sebagian pelatnya sudah rusak akibat sulfat yang sudah tidak bisa lagi bereaksi
dengan bagian yang rusak dari pelat. Oleh karena itu kita harus memeriksa tinggi
cairan elektrolit dalam baterai kendaraan bermotor setidaknya 1 bulan sekali
(kalau perlu tiap 2 minggu sekali agar lebih aman) karena senyawa dari cairan
elektrolit bisa menguap
terutama akibat panas yang terjadi pada proses pengisian (charging),
misalnya pengisian yang diberikan oleh alternator. Bagaimana jika cairan terlalu
tinggi? Ini juga tidak baik karena cairan elektrolit bisa tumpah melalui lubang lubang sel (misalnya pada saat terjadi pengisian) dan dapat merusak benda-benda
24
yang
ada
disekitar
baterai
akibat
korosi,
misalnya
sepatu
kabel,
penyangga/dudukan baterai, dan bodi kendaraan akan terkorosi, selain itu proses
pendinginan dari panasnya cairan elektrolit baterai oleh udara yang ada dalam sel
tidak efisien akibat kurangnya udara yang terdapat di dalam sel, dan juga asam
sulfat akan berkurang karena tumpah keluar; bila asam sulfat berkurang dari
volume yang seharusnya maka kapasitas baterai tidak akan maksimal karena
proses kimia yang terjadi tidak dalam keadaan optimal sehingga tenaga/kapasitas
yang bisa diberikan akan berkurang, yang sebelumnya bisa menyuplai
( katakanlah ) 7 ampere dalam satu jam menjadi kurang dari 7 ampere dalam satu
jam, yang sebelumnya bisa memberikan pasokan tenaga sampai ( katakanlah ) 1
jam kini kurang dari 1 jam isi/tenaga baterai sudah habis.
TIPS MERAWAT AKI
1. Matikan komponen kelistrikan ketika mesin mati.
Selesai berkendara matikan dulu komponen kelistrikan sebelum
mematikan mesin, agar muatan listrik pada aki tidak berkurang, dan pada
saat dihidupkan kembali beban aki mampu memenuhi kebutuhan sistem
starter.
2. Panaskan mesin kendaraan.
Kendaraan yang jarang digunakan dapat memperpendek umur aki.
Untuk kendaraan yang jarang digunakan sebaiknya secara rutin
memanaskan mesin secukupnya atau dapat pula melepas terminal negatif
aki.
3. Periksa level air aki.
Permukaan air aki harus dipertahankan antara batas atas dan batas
bawah, oleh karena itu peru diperiksa secara rutin minimal satu bulan
sekali. Jika air yang terdapat di dalam aki berada di batas bawah,
sementara aki tersebut terus digunakan bisa menyebabkan kerusakan pada
25
aki. Pengisian yang melewati batas atas (berlebihan) airnya bisa meluap
dan merusak bagian kendaraan. Untuk menambah air aki yang berkurang
gunakan air yang biasa jangan gunakan air zuur, karena zuur hanya
digunakan untuk aki baru yang belum dipakai. (Catatan: air aki biasa = air
murni/air suling; accu zuur = campuran air murni dan asam sulfat H2SO4)
4. Periksa Terminal Aki.
Kondisi kendor dan karat pada terminal aki dapat mengakibatkan
aliran arus listrik tidak sempurna, hingga dapat menimbulkan ledakan pada
aki akibat percikan api pd bagian yang tersambung. Jika sambungan
terminal kendor tinggal di kuatkan saja, namun jika terminal aki kotor atau
berkarat maka harus dibersihkan menggunakan sikat kawat.
5. Periksa pengikat Aki.
Pastikan aki diikat kuat atau tidak bergeser pada posisinya bila
mobil berjalan. Aki yang sering terguncang umurnya jadi lebih pendek.
Namun jika diikat terlalu kencang juga akan mengakibatkan kerusakan
fisik (pecah/belah) pada badan aki itu sendiri.
6. Periksa apakah ada kebocoran pada Aki.
Berhati-hatilah pada area yang diketemukan kebocoran dari bagian
badan aki, segera keringkan dan bersihkan area tersebut dan kuatkan
penutup sumbat pada aki. Apabila terjadi kebocoran pada badan aki, segera
ganti aki dengan yang baru.
7. Periksa berat jenis Aki.
Jika Aki telah diisi ulang, cek berat jenis aki dengan menggunakan
hydrometer ( biasa terdapat di bengkel). Jika beratnya dibawah ukuran dari
aki tersebut. Maka gantiah dengan aki baru.
8. Pemasangan dan Pelepasan Aki.
26
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Baterai adalah alat elektro kimia yang dibuat untuk mensuplai listrik
ke sistem starter mesin, sistem pengapian, lampu-lampu dan komponen
kelistrikan lainnya. Baterai terdiri dari beberapa komponen, yaitu : elemen
baterai, elektrolit, kotak baterai, dan sumbat ventilasi, Dll.
Reaksi kimia yang terjadi saat baterai digunakan adalah Pb02 + Pb +
2H2S04 -----> 2PbS04 + 2H20. Sedangkan reaksi kimia yang terjadi pada
baterai saat di charging adalah 2PbS04 + 2H20 ----> PbO2 + Pb + 2H2S02.
B. Saran
27
Tidak boleh menyalakan api dekat aki, seperti menyalakan korek, merokok
dan lain sebagainya, karena aki mengandung hydrogen yang mudah
meledak.
Jauhkan dari jangkauan anak, karena komponen aki terbuat dari bahan
kimia yang berbahaya.
Hati-hati dengan accu zuur, karena dapat merusak kulit dan membutakan
mata.
Jika accu zuur mengenai mata Anda, basuhlah segera dengan air bersih
dan segera pergi ke dokter. Jika accu zuur mengenai kulit Anda, basuhlah
bagian yang terkena accu zuur dengan saksama. Jika Anda merasa sakit
dan terbakar, segera minta pertolongan dokter.
Daftar Pustaka
http://dunia-otomotif-mobil.blogspot.com/2013/04/pengertian-bateraiaccu-aki-mobil.html
http://fathurrahmanbima.blogspot.com/2012/08/makalah-tentangbaterai.html
http://ki-tapunya.blogspot.com/2013/12/pengertian-dan-fungsi-bateraiaki.html
http://margionoabdil.blogspot.com/2013/08/pengisian-bateraimobil.html
http://otomotifdasar.blogspot.com/2012/10/sistem-pengapian_30.html
28
http://sanfordlegenda.blogspot.com/2013/09/Lead-Acid-BatteryMengenal-jenis-jenis-aki.html
http://teknikmesin-antonjepry.blogspot.com/2013/02/makalahbaterai_5.html
http://teknologi.kompasiana.com/otomotif/2010/12/26/baterai-padamobil-328822.html
http://www.toyota.co.id/toyota-true-friend/education-media/detail/tipsmerawat-aki/
29