b. Tipe Vakum
Adalah tipe otomatis yang akan terbuka jika mesin hidup
dan tertutup ketika mesin mati. Kran tipe vakum mempunyai
diapragma yang dapat digerakkan oleh hisapan dari mesin. Pada
saat mesin hidup, diapragma menerima hisapan dan membuka jalur
bensin, dan pada saat mesin mati akan menutup jalur bensin (OFF).
Terdapat 4 jalur dalam kran tipe vakum, yaitu OFF, ON, RES dan
PRI. Fungsi OFF, ON dan RES sama seperti pada kran standar.
Sedangkan fungsi PRI adalah akan mengalirkan langsung bensin
ke filter cup (wadah saringan) tanpa ke diapragma dulu. Jika telah
mengisi tangki bensin yang kosong, usahakan memutar kran bensin
ke posisi ON.
3. Selang Bensin
Selang dibuat dari karet dengan kualitas tertentu sehingga tidak
lonyot ketika terkenak bensin, serta tahan getaran. Dalam pemasangan
selang, ujung-ujung selang dipasang klem agar tidak bocor. Bensin
dialirkan dari tangki ke karburator melalui selang ini.
4. Karburator
B. Sistem Kelistrikan
2. sistem pengisian
Yang dimaksud dengan sistem pengisian adalah pengisian pada baterai
dengan arus listrik dari pembangkit ( generator). Arus yang diisikan ke
baterai tersebut harus berupa arus searah ( DC). Oleh karena itu jika
arus dari pembangkit masih berupa arus bolak - balik ( AC ) maka arus
tersebut harus disearahkan terlebih dahulu.
3. sistem pengukuran
Sistem pengukuran yang digerakkan secara elektrik adalah pengukur
jumlah bensin pada tangki dan pengukur tekanan oli. Panel instrumen
pengukur tersebut biasanya dipasangkan di dekat lampu kepal pada
4. sistem pengapian
Sistem pengapian berfungsi menghasilkan percikan bunga api pada
busi pada saat yang tepat untuk membakar campuran bahan bakar dan
udara di dalam silinder. Seperti yang kita ketahui bahwa system
pengapian konvensional menggunakan gerakan mekanik kontak
platina untuk menghubung dan memutus arus primer, maka kontak
platina mudah sekali aus dan memerlukan penyetelan/perbaikan dan
penggantian setiap periode tertentu. Hal ini merupakan kelemahan
mencolok dari sistem pengapian konvensional.
Dalam perkembangannya, ditemukan sistem pengapian elektronik
sebagai penyempurna sistem pengapian. Salah satu sistem pengapian
elektronik yang populer adalah sistem pengapian CDI (Capacitor
Discharge Ignition). Sistem pengapian CDI merupakan system
pengapian elektronik yang bekerja dengan memanfaatkan pengisian
(charge) dan pengosongan (discharge) muatan kapasitor. Proses
pengisian dan pengosongan muatan kapasitor dioperasikan oleh saklar
elektronik seperti halnya kontak platina (pada sistem pengapian
konvensional).
Sebagai pengganti kontak platina, pada sistem pengapian
elektronik digunakan SCR/Silicon Controlled Rectifier (yang disebut
Thyristor switch).
6. sistem starter
Sistem starter elektrik digunakan pada beberapa sepeda motor. Starter
elektrik mengubah tenaga listrik menjadi tenaga mekanik untuk
memutar poros engkol. Sepeda motor yang menggunakan elektrik juga
dilengkapi dengan starter mekanik karena jika starter elektriknya rusak
atau baterainya tidak kuat untuk menggerakkan starter elektrik maka
sepeda motor masih bisa dihidupkan dengan starter mekanik.
C. Sistem Suspensi
D.