Anda di halaman 1dari 6

UKD 4

Pengganti Presentasi
Teknology Binary Panas Bumi
Nama : Adhi Satria Laksana
NIM

: K2512007

Prodi : PTM 2012 / VI


Indonesia merupakan salah satu negara yang termasuk dalam zona
subduksi. zona subduksi adalah area di mana beberapa lempeng tektonik bergerak
ke arah satu sama lain sehingga terjadilah subduksi. Di Indonesia sendiri terdapat
3 lempeng tektonik aktif , yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng
Indo-Australia. Sehingga tidak heran jika Indonesia memiliki banyak gunung
berapi aktif khususnya Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, Maluku, dan Sulawesi.
Dengan demikian dapat dikatakan Indonesia kaya akan sumber panas
bumi/Geotermal. Panas ini dapat mencapai 5000C, panas ini timbul akibat
adanya aktifitas lempeng tektonik, bahan radioaktif, dan tekanan akibat dari
gravitasi bumi.

Magma yang panas yang berada pana lapian mantel mengalirkan panasnya
ke lapisan batu padat. Di atas lapisan batu padat tersebut terdapat lapisan batu
berpori yang menyimpan air dari resapan air baik dari air tanah, air hujan bahkan
danau. Air yang terkumpul di lapisan batu berpori akan dipanaskan oleh batu
padat yang panas tadi. Apabila dibagian atas batu berpori tadi adalah batuan padat

maka air yang dipanaskan di batuan berpori mirip dengan boiler (karena air di
panaskan pada ruang tetutup). Air yang dipanaskan akan berubah menjadi uap dan
memiliki kecenderuang untuk keluar. Apabila kita buat lubang menembus bagian
lapisan atas batuan padat maka air panas atau bahkan uap panas akan menyembur
keluar.
Dengan potensi geothermal yang dimiliki Indonesia yang begitu besar
maka kita dapat mendirikan power plant untuk memanfaatkan panas bumi/
geothermal tersebut. Salah satu power plant yang berkembang saat ini adalah jenis
Binary Cycle Power Plant. Seperti halnya power plant yang ada di Lahendong.
Binary Cycle Power Plants (BCPP) merupakan salah satu teknologi
pembangkit (Power Plant) yang memanfaatkan uap Panas Bumi untuk menjadi
sebuah pembangkit listrik. sistem Binary Cycle dioperasikan dengan Uap panas
pada temperatur lebih rendah yaitu antara 100-182C. Pada BCPP uap panas
tidak pernah langsung menggerakan turbin. Uap panas ini digunakan untuk
memanaskan apa yang disebut dengan fluida kerja (biasanya senyawa organik
seperti Iso-butana atau Iso-pentana, dan propane) yang mempunyai titik didih
rendah dari air. Fluida kerja kemudian menjadi panas dan berubah menjadi uap
berupa flash. Uap yang dihasilkan di heat exchanger tadi lalu dialirkan untuk
memutar turbin dan selanjutnya menggerakkan generator untuk menghasilkan
sumber daya listrik. Uap panas yang dihasilkan di heat exchanger inilah yang
disebut sebagai secondary (binary) fluid. Binary Cycle Power Plants ini
sebenarnya merupakan sistem tertutup, Jadi tidak ada yang dilepas ke atmosfer.

Pada
Cycle

Power

Binary
Plants

(BCPP) sederhana terdiri/ tersusun oleh beberapa komponen, diantaranya


adalah :

1. Heat Exchanger
Heat exchanger atau penukar panas adalah alat yang digunakan untuk
menukarkan panas secara kontinyu dari suatu medium ke medium lainnya
dengan membawa energi panas. Hampir disemua heat exchanger, perpindahan
panas didominasi oleh konveksi dan konduksi dari fluida panas ke fluida
dingin, dimana keduanya dipisahkan oleh dinding.
Heat exchanger bekerja berdasarkan prinsip perpindahan panas (heat
transfer), dimana terjadi perpindahan panas dari fluida yang temperaturnya

lebih tinggi ke fluida yang temperaturnya lebih rendah. Biasanya, ada suatu
dinding metal yang menyekat antara kedua cairan yang berlaku sebagai
konduktor .
2. Turbine
Turbine adalah suatu mesin yang merubah energy gerak yang
terkandung dalam uap menjadi gerak putar pada poros. Yang mana uap ( steam
yang diproduksi dari pemanasan fluida kerja ) dari proses tersebut dapat
digunakan untuk memutar turbin melalui alat pemancar ( nozzle ) dengan
kecepatan relative. Uap yang menyembur keluar dari nosel diarahkan menuju
sudu-sudu turbin yang berbentuk lengkungan (disekeliling roda turbin). Uap
yang mengalir akan melewati celah yang ada diantara sudu turbin itu akan
dibelokkan kearah mengikuti lengkungan tadi. Perubahan kecepatan uap akibat
lengkungan inilah yang menimbulkan gaya sehingga mendorong dan kemudian
memutar roda dan poros.
3. Working Fluid ( Fluida Kerja)
Fluida Kerja adalah fluida yang disirkulasikan pada system tertutup.
uap dari hasil pemanasan fluida kerja inilah yang akan memutarkan turbine.
Pada umumnya fluida kerja pada Binery cycle memiliki titik didih yang lebih
rndah dari pada air seperti senyawa organik (Iso-butana atau Iso-pentana, dan
propane).
Pada penerapan Binary Cycle Power Plants (BCPP) pastilah memiliki
keunggulan dan kelemahan bila disbanding dengan ower plants yang lain, adapun
sebagai berikut :
Kelebihan Binary Cycle Power Plants (BCPP) adalah :
1. BCPP ialah pengoperasiannya yang dapat dilakukan pada suhu rendah, yaitu
sekitar 90-175C.
2. Bebas emisi, karena pada system binary uap panas tidak ada yang dilepas ke
atsmosfir. Uap panas bumi akan dikembalikan ke bumi melewati injection
well, sedangkan Fluida kerja bersirkulasi dengan system tertutup sehingga
tidak ada yang dilepas ke udara bebas.

3. Dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama (siang dan malam tanpa
istrirahat)
Kelemahan Binary Cycle Power Plants (BCPP) adalah :
1. Biaya pembangunan power plant yang mahal karena harus mengebor sampai
kedalaman tertentu. Dan terkadang kalau salah perhitungan tidak didapatkan
sumber uap panas tersebut.
2. Effisiensi agak rendah, Tapi karena tidak dibutuhkan bahan bakar, sehingga
effiensi tidak begitu diperhitungkan.
Penggunaan/ penerapan Binary Cycle Power Plants (BCPP) untuk
pemanfatan panas geothermal sendiri ada banyak cara. Mulai dari yang bentuk
sederhana hingga yang komplek dan memiliki efisiensi yang tinggi. Berikut
adalah beberapa contoh diagram Binary Cycle Power Plants (BCPP).
Dari

gambar

disamping

dapat

digolongkan pada Binary Cycle


Power Plants sederhana karena
hanya terdapat Evaporator yang
merupakan heat exchanger untuk
memindahkan panas dari uap panas
bumi ke Fluida kerja sehingga fluida
kerja

dapat

menguap

dan

memutarkan turbin. Setelah itu fluida kerja melewati Condenser yang merupakan
heat exchanger. Tetapi dalam Condenser panas fluida kerja justru dilepaskan.
Kemudian terdapat sebuah pompa yang berfungsi untuk mensirkulasikan fluida
kerja didalam system.

Dari gambar disamping mirip


dengan system yang tadi namun
terdapat

tambahan

Recuparator.

Didalam Recuparator sisa panas dari


Fluida kerja setelah memutar turbin
digunakan untuk memanaskan Fluida
kerja sebelum masuk ke evaporator.

Gambar diagaram diatas merupakan contoh penerapan Binary Cycle


Power Plants (BCPP) yang complek dan memiliki entalpi tinggi pada fluida
geotermalnya. Uap panas dari bumi (Production well) dialirkan menuju Separator
didalam separator akan dipisahkan antara uap murni (steam) dan cairanya.
Cairanya akan dialirkan ke Preheater. Didalam pre heater Cairan panas dari
separator dan uap stem dari evaporator akan bertemu dan panas dari keduanya
akan digunakan untuk pemanasan awal fluida kerja. Sedangkan uap steam akan
dialirkan ke evaporator untuk memanaskan fluida kerja sehingga fluida kerja akan
berubah menjadi uap dan siap untuk memutarkan turbin.

Anda mungkin juga menyukai