Saluran masuk berfungsi sebagai jalur masuknya campuran udara dan bahan
bakar ke dalam ruang bakar. Saluran masuk terhubung dengan karburator
pada mesin konvensional dan terhubung dengan intake chamber pada mesin
EFI. Ada sebagian desain intake manifold didalamnya terdapat saluran air
pendingin. Dengan adanya desain ini, maka saluran udara dan bahan bakar
menjadi dingin dan sangat bermanfaat bagi kepadatan campuran yang
masuk. Manifold terbuat dari bahan komposit
Piston
Fungsi piston atau Torak yaitu menerima tekanan gas dari hasil pembakaran
yang kemudian diteruskan diteruskan ke crankshaft memalui batang piston
( conecting rood ) Piston termasuk salah satu komponen yang bekerja
dengan ritme yang sangat lelah. Oleh karena itu, komponen ini sangat
berpengaruh terhadap tenaga mesin yang disemburkan.
b) Katup
Katup
Katup pada mesin memiliki jumlah yang berbeda-beda, namun jenis katup
semuanya sama yaitu katup masuk dan katup buang. Katup masuk berada
pada saluran masuk campuran udara dan bahan bakar, dimana katup ini
terbuka pada langkah hisap. Sedangkan katup buang terbuka pada langkah
buang untuk membuang sisa-sisa pembakaran pada ruang bakar. Fungsi
katup atau klep yaitu membuka dan menutup saluran masuk dan saluran
buang pada ruang bakar.
Poros engkol
Crankshaft atau poros engkol berfungsi merubah gerak naik turun piston
mejadi gerak putar yang disalurkan ke flywheel untuk memutarkan poros input
transmisi dan disalurkan ke setiap roda sebagai tenaga penggerak
kendaraan. Crankshaft terdiri dari beberapa komponen yang harus kita
ketahui bersama, diantaranya yaitu :
a. Crank Pin
b. Crank Arm
c. Balance Weight
d. Crank Jurnal
Poros Camshaft
Bila kita anggap oksigen 21 dan nitrogen 79. Berat molekul udara didapat M :
28,967 atau 29. Perbandingan berat molekul nitrogen dan oksigen adalah 79/21
=3,764
Pada pembakaran C8H18 (bensin) :
C8H18 +O2 + N2 = CO2 + H2O + N2
C8H18 + (12,5)O2 + 47N2 = 8CO2 +9H2O+47 N2
2C8H18 + 25O2 + 94N2 = 16CO2 + 18H2O + 94N2
B. Direct injection atau dalam bahasa indonesia artinya injeksi langsung adalah
sistem dimana injektor/nozzle diletakan langsung didalam (bagian atas) ruang
pembakaran. Sistem direct injection ini biasanya memiliki desain kepala silinder
yang berbentuk mahkota untuk meningkatkan turbulensi saat terjadi pembakaran.
Sedangkan indirect injection / injeksi tidak langsung adalah kondisi dimana
injektor tidak diletakkan didalam ruang bakar seperti direct injection. Namun
terdapat satu ruangan lagi dalam ruang bakar tersebut yang disebut swirl chamber.
Swirl chamber adalah ruang dimana injektor ditempatkan di kepala silinder / head
cylinder, sehingga saat piston melakukan langkah TMA (Titik Mati Atas) sebagian
besar udara yang masuk lewat langkah hisap akan masuk ke dalam swirl chamber
dan terjadilah pembakaran di swirl chamber tersebut dan menjadi sumber tenaga
dalam mesin tersebut.
C. Turbocharger adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk memaksimalkan
suplai udara kedalam mesin saat langkah hisap. Ini bertujuan agar tenaga mesin
lebih besar. Turbocharger berperan sebagai perangkat untuk memampatkan udara
kedalam ruang silinder dengan kapasitas tidak terlalu besar. Artinya, berkat
turbocharger udara yang masuk kedalam mesin akan lebih banyak tanpa
peningkatan kapasitas mesin. Sehingga, tenaganya juga akan naik.
D. Air Fuel Ratio untuk mesin diesel
Untuk menghitung perbandingan udara-bahan bakar diesel digunakan rumus yang
sama dengan AFR bensin. AFR dirumuskan berdasarkan berat molekul dan
berdasarkan voleme zat. Dengan rumus kimia bahan bakar diesel umumnya adalah
C18H23.
Reaksi pembakaran stoikiometri solar (C18 H23):
CaHb + (a+b/4)(O2+3,773N2) = aCO2 + (b/2)H2O + 3,773(a+b/4)N2 C12H23 +
(12+23/4)(O2+3,773N2) = 12CO2 + (23/2)H2O + 3,773(12+23/4)N2 C12H23 +
(17,75)(O2+3,773N2) = 12CO2 + 11,5H2O + 3,773(17,75)N2
Perbandingan nilai mol
C12H23 + (17,75)(O2+3,773N2) = 12CO2 + 11,5H2O + 3,773(17,75)N2
1.C12H23 + (17,75.O2 + 66,97.N2) = 12.CO2 + 11,5.H2O + 66,97.N2
Relatif massa =
1.C12H23 + (17,75.O2 + 66,97.N2) = 12.CO2 + 11,5.H2O + 66,97.N2
1{(12x12)+(1x23)} + {(17.75x32)+(66,97x28)} = 12(44) + 11,5(18) + 66,97(28)
167 + 2443,16 = 2610,16
Per unit massa = 1 + 14,6 = 15,6
Hasil stokiometrik (A/F)s = 14,6 dan (F/A)s = 0,0689
M2 KB 4
A. Dalam rangka untuk memilih pelumas terbaik untuk satu set gigi, kriteria
berikut harus diatasi:
Viskositas - Sering disebut sebagai properti yang paling penting dari minyak
pelumas.
Aditif - paket aditif yang digunakan dalam pelumas akan menentukan kategori
umum pelumas dan mempengaruhi berbagai sifat kinerja utama di bawah
kondisi operasi.
Base Oil Type - Jenis bahan dasar yang digunakan harus ditentukan oleh
kondisi operasi,
B. Fungsi pertama, yang merupakan fungsi utama dan dikategorikan paling
penting dalam keberadaan oli pelumas bagi mesin adalah untuk mencegah
keausan pada permukaan bagian-bagian mesin.
Fungsi kedua yang utama dari oli pelumas adalah sebagai penghantar panas
itu sendiri. Gesekan antar bagian mesin menimbulkan panas tersendiri,
bahkan ruang pembakaran dalam mesin otomotif bisa mencapai suhu
melebihi 1000 derajat celcius. Peran oli pelumas dalam hal menghantar
panas adalah membuat panas yang terjadi karena gesekan antar bagian
mesin dapat ter-distribusi dan terserap dengan baik, sehingga proses
pendinginan dengan oli (cooling) dapat membantu memperpanjang usia
bagian mesin, dan keseluruhan mesin itu sendiri.
Fungi ketiga dari oli pelumas adalah tentu saja mencegah timbulnya karat
atau corrosive pada bagian bagian mesin, utamanya yang melakukan putaran
kerja pada operasionalnya.
Fungsi keempat dari oli pelumas yang juga tidak kalah pentingnya adalah
sebagai pembersih.
Fungsi kelima dari oli pelumas adalah sebagai penutup celah pada dinding
mesin.
C. Viskositas adalah salah satu sifat unik yang dimiliki oleh fluida cair. Viskositas
berarti kemampuan suatu fluida untuk melawan tensional stress dan shear
stress. Viscosity Adalah sifat fisik oil yang berkaitan dengan nilai
kekentalannya, ditentukan dengan nilai SAE (Society OF Automotif Engineer),
dimana semakin tinggi nila SAE maka akan semakin besar nilai
kekentalannya.
Yang dimaksud dengan indeks viskositas adalah angka yang menunjukkan
rentang perubahan viskositas dari suatu cairan hidrolik berhubungan dengan
perubahan suhu. Dengan demikian viscosity index ini digunakan sebagai
dasar dalam menentukan karakteristik kekentalan cairan hidrolik
berhubungan dengan perubahan temperatur. Mengenai viskositas indeks ini
ditetapkan dalam DIN ISO 2909. Cairan hidrolik dikatakan memiliki viscositas
index tinggi apabila terjadinya perubahan viskositas kecil (stabil) dalam
rentang perubahan suhu yang relatif besar.
D. Tiga cara penempatan filter oli pada mesin
1. Penempatan filter sebelum ke sistim ( Bypass Oil Filter ).
2. Penempatan filter setelah dari sistim ( Full Flow Oil Filter ).
3. Penempatan filter sebelum dan setelah ke system.
E. Standar pelumas
SAE
Definisi SAE menurut SAE Internasional adalah singkatan dari Society of
Automotive Engineer sebagai identifikasi dari kekentalan oli. SAE sendiri
adalah suatu asosiasi yang mengatur standarisasi di berbagai bidang seperti
bidang rancang desain teknik dan manufaktur. Contoh SAE 10W-30
API Service
API yang merupakan singkatan dari American Petrolium Institute merupakan
sebuah kode standar yang menentukan kualitas oli. Pada kemasan oli kita
akan melihat kode API dengan 2 tambahan alfabet huruf dibelakangnya
misalnya “API SN” atau “API CH”. Huruf pertama untuk menentukan jika jenis
kendaraan bensin atau gasoline dilambangkan dengan kode S, sedangkan
mesin diesel menggunakan kode C. Pada alfabet kedua menjelaskan kualitas
yang terbaru dari oli. Misalnya API SG dan API SN, API SN merupakan jenis
oli yang lebih baru dan biasanya memiliki kualitas yang lebih baik
dibandingkan dengan API SG
JASO
Japan Automobile Standard Organization, adalah suatu badan organisasi
yang bertugas mengeluarkan standar “grading” atau level oli yang didasarkan
terhadap kandungan phospor dalam oli.
F. Pressurized Cooling System, mempunyai keuntungan-keuntungan :
1. Titik didih air dalam engine naik, sehingga selama beroperasi air tidak
mendidih, sehingga terjadinya gelembung udara dapat dihindari, hal ini
akan:
a. Mencegah cavitasi pada pompa
b. Meratakan pendinginan sehingga dapat mencegah keretakan.
c. Aman dioperasikan pada dataran yang tinggi ( tekanan udara
yang lebih rendah ).
d. Memperkecil terjadinya penguapan, sehingga level air tidak
cepat berkurang/penambahan air relatif kecil/jarang.
2. Memaksa gelembung udara yang terjadi untuk naik ke permukaan air.
3. Memaksa air untuk masuk ke semua celah-celah sempit yang
memerlukan pendinginan. Komponen-Komponen Dalam Cooling System
Radiator Adalah bagian yang dapat meradiasikan/melepas panas yang
dibawa oleh air pendingin dari mantel Pendingin dan bagian-bagiannya ke
udara luar.
G. Filler Cap Adalah tutup radiator yang dilengkapi dengan Relief Valve dan
Vacum Valve yang berfungsi untuk menghindari kevakuman dan membuat
sistim pendinginan agar selalu bertekanan. Dan diatas kedua katup tersebut
juga terdapat lubang/saluran pembuangan yang berfungsi untuk membuang
kelebihan air /expansi selama engine beroperasi. Cara kera katup ini adalah
pada saat temperatur mesin sudah melebihi temperatur kerja. Ketika mesin
sudah mencapat temperatur kerja, dan tekanan di dalam radiator semakin
meningkat. Maka apabila tekanan radiator ini sudah melebihi dari batas
spesifikasi (dapat mengalahkan pegas) maka katup tekan akan membuka.
Uap-uap air akan mengalir menuju tanki cadangan (reservoir tank).
Cara kerja hydraulic coupling ventilator
Impeller terhubung langsung dengan engine flywheel. Turbine yang
berhubungan dengan komponen yang akan digerakkan. Fluid
coupling housing komponen sebagai tempat oli.
Impeller dan turbine keduanya berputar dalam housing. Keduanya
tidak terhubung secara mekanis. Housing dipenuhi oleh oli.
Pada saat engine dihidupkan impeller akan mulai berputar dan
mendorong oli dari bagian tengah menuju ujung luar impeller. Bentuk
dari impeller dan gaya setrifugal menyebabkan oli
menendang turbine blade. Gaya dan tenaga dari oli akan memu-
tarkan turbine dan menghubungkan engine dengan transmission dan
memindahkan tenaga yang diperlukan untuk
menggerakkan machine. Setelah menendang turbine, kecepatan
aliran fluida ber kurang dan mengalir menuju bagian
tengah turbine untuk masuk kembali ke impeller. Saat oli
meninggalkan turbine, alirannya berlawanan arah dengan aliran oli
pada impeller dan cenderung melawan arah putar impeller.