Anda di halaman 1dari 18

MODUL PEMBELAJARAN

ELEKTRONIKA

PENYUSUN:
MARTIN, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
TAHUN 2021

1
UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini penyusun ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu penyusun baik secara langsung maupun tidak langsung
dalam menyelesaikan modul ini. dengan penuh kerendahan hati, izinkan penyusun
menyamoaukan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Tri Wintolo Apoko, M.Pd selaku ketua LP3 UHAMKA yang telah memberikan
kesempatan penyusun untuk mengikuti pelatihan ini.
2. Dr. Devian Bandarsyah, M.Pd selaku Dekan FKIP UHAMKA yang telah memberikan izin
kepada penyusun dalam pembuatan modul ini.
3. Felcianda Adrin Burhendi, M.Si selaku ketua Program Studi Pendidikan Fisika yang
telah menugaskan penyusun.
4. Para pemateri yang telah memandu penyusun dalam membuat modul yang baik dan
benar.

2
DAFTAR ISI

UCAPAN TERIMA KASIH ..................................................................................................... 2


DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 3
DAFTAR GAMBAR............................................................................................................... 4
DESKRIPSI MATA KULIAH ................................................................................................... 5
PETA KOMPETENSI ............................................................................................................ 6
MODUL 1: Komponen Pasif dan Komponen Aktif ................................................................... 7
MATERI ......................................................................................................................... 7
A. Komponen Pasif ...................................................................................................... 7
B. Komponen Aktif ......................................................................................................11
LATIHAN SOAL ..............................................................................................................15
JAWABAN .....................................................................................................................15
RANGKUMAN .................................................................................................................15
TES FORMATIF 1 ...........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................18

3
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Resistor……………………………………………………………………………………………………………7
Gambar 2 Contoh perhitungan kode warna resistor……………………………………………………………..9
Gambar 3 Prinsip dasar kapasitor……………………………………………………………………………………..10
Gambar 4 Induktor……………………………………………………………………………………………………..….11
Gambar 5 Susunan dan simbol Dioda……………………………………………………………………………….11
Gambar 6 Simbol Diode Zener………………………………………………………………………………………….11
Gambar 7 Simbol SCR……………………………………………………………………………………………………..12
Gambar 8 LED (Light Emitting Diode)……………………………………………………………………………….12
Gambar 9 Diode Foto dan symbol Diode Foto…………………………………………………………………...13
Gambar 10 Uni Junction Transistor…………………………………………………………………………………..14
Gambar 11 Field Effect Transistor…………………………………………………………………………………….14
Gambar 12 MOSFET………………………………………………………………………………………………………..15

4
DESKRIPSI MATA KULIAH

Pada mata kuliah ini mahasiswa belajar tentang keterampilan pengetahuan dalam bidang
elektronika dasar, serta dapat mengaplikasikannya sesuai dengan perkembangan sains dan
teknologi. Perkuliahan ini membahas komponen pasif, komponen aktif, rangkaian
penyearah, rangkaian transistor dua kutub, rangkaian penguat basis bersama,
rangkaian penguat emitor bersama, rangkaian penguat kolektor bersama rangkaian
Feed Back, Op-amp dan praktikum rangkaian penguat. Perkuliahan ini dapat diikuti
oleh mahasiswa yang telah mengikuti Fisika Dasar II.

5
PETA KOMPETENSI

6
MODUL 1: Komponen Pasif dan Komponen Aktif

MATERI
Komponen elektronika merupakan benda yang menjadi bagian pendukung dalam suatu
rangkaian elektronik yang dapat bekerja sesuai dengan kegunaannya. Terdapat beberapa
macam, berdasarkan cara dan sistem kerjanya komponen elektronika dibagi manjadi dua macam
yaitu komponen pasif dan aktif. Komponen aktif adalah komponen yang dapat beroperasi jika
mendapatkan arus atau tegangan listrik, sedangkan komponen pasif adalah komponen walaupun
tidak diberi arus atau tegangan listrik komponen ini tetap dapat bekerja dan beroperasi dengan
baik.
A. Komponen Pasif
1. Resistor
Resistor adalah komponen elektronik dua saluran yang didesain untuk menahan arus
listrik dengan memproduksi penurunan tegangan diantara kedua salurannya sesuai dengan arus
yang mengalirinya. Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit
elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat
dibuat dari bermacam-macam kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari
paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium). Karakteristik utama dari resistor adalah
resistansinya dan daya listrik yang dapat diboroskan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu,
desah listrik, dan induktansi. Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan
sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit,
resistor harus cukup besar secara fisik agar tidak menjadi terlalu panas saat memboroskan daya.

https://www.kompasiana.com/

Gambar 1 Resistor

Resistor biasanya menggunakan pola pita warna untuk menunjukkan resistansi. Resistor
pasang-permukaan ditandas secara numerik jika cukup besar untuk dapat ditandai, biasanya
resistor ukuran kecil yang sekarang digunakan terlalu kecil untuk dapat ditandai. Kemasan
biasanya cokelat muda, cokelat, biru, atau hijau, walaupun begitu warna lain juga mungkin,
seperti merah tua atau abu-abu. Resistor awal abad ke-20 biasanya tidak diisolasi, dan dicelupkan
ke cat untuk menutupi seluruh badan untuk pengkodean warna. Warna kedua diberikan pada
salah satu ujung, dan sebuah titik (atau pita) warna di tengah memberikan digit ketiga. Aturannya

7
adalah “badan, ujung, titik” memberikan urutan dua digit resistansi dan pengali desimal. Toleransi
dasarnya adalah ±20%. Resistor dengan toleransi yang lebih rapat menggunakan warna perak
(±10%) atau emas (±5%) pada ujung lainnya.
Identifikasi empat pita adalah skema kode warna yang paling sering digunakan. Ini terdiri
dari empat pita warna yang dicetak mengelilingi badan resistor. Dua pita pertama merupakan
informasi dua digit harga resistansi, pita ketiga merupakan pengali (jumlah nol yang ditambahkan
setelah dua digit resistansi) dan pita keempat merupakan toleransi harga resistansi. Kadang-
kadang pita kelima menunjukkan koefisien suhu, tetapi ini harus dibedakan dengan sistem lima
warna sejati yang menggunakan tiga digit resistansi. Sebagai contoh, hijau-biru-kuning-merah
adalah 56 x 104 Ω = 560 kΩ ± 2%. Deskripsi yang lebih mudah adalah: pita pertama, hijau,
mempunyai harga 5 dan pita kedua, biru, mempunyai harga 6, dan keduanya dihitung sebagai
56. Pita ketiga,kuning, mempunyai harga 104, yang menambahkan empat nol di belakang 56,
sedangkan pita keempat, merah, merupakan kode untuk toleransi ± 2%, memberikan nilai
560.000Ω pada keakuratan ± 2%.

Tabel 1 Nilai kode warna pada resistor

Untuk memahami penjelasan di atas, perhatikan contoh perhitungan nilai resistansi dari
beberapa resistor dengan kode warna yang berbeda-beda pada gambar berikut ini.

8
Gambar 2 Contoh perhitungan kode warna resistor

2. Kapasitor
Kondensator atau sering disebut sebagai kapasitor adalah suatu alat yang dapat
menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan
internal dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad dari nama Michael
Faraday. Kapasitor berbeda dengan akumulator dalam menyimpan muatan listrik terutama tidak
terjadi perubahan kimia pada bahan kapasitor, besarnya kapasitansi dari sebuah kapasitor
dinyatakan dalam farad. Pengertian lain Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat
menyimpan dan melepaskan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat
metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik.
Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan
lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan
mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan
negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju
ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup positif,
karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini "tersimpan" selama
tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Di alam bebas, phenomena kapasitor ini terjadi
pada saat terkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif di awan. Kemampuan untuk
menyimpan muatan listrik pada kapasitor disebuat dengan kapasitansi atau kapasitas.

9
Gambar 3 Prinsip dasar kapasitor

Kapasitansi didefenisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat menampung
muatan elektron. Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1 coulomb = 6.25 x 1018 elektron.
Kemudian Michael Faraday membuat postulat bahwa sebuah kapasitor akan memiliki kapasitansi
sebesar 1 farad jika dengan tegangan 1 volt dapat memuat muatan elektron sebanyak 1
coulombs.
Dengan rumus dapat ditulis :
𝐶 = 𝑄/𝑉

Keterangan :
C = Kapasitas dalam satuan farad
Q = Muatan listrik dalam satuan Coulomb
V = Tegangan kapasitor dalam satuan Volt

Bila tegangan antara plat 1 volt dan besarnya muatan listrik pada plat 1 coulomb, maka
kemampuan menyimpan listriknya disebut 1 farad. Dalam kenyataannya kapasitor dibuat dengan
satuan dibawah 1 farad. Kebanyakan kapasitor elektrolit dibuat mulai dari 1mikrofarad sampai
beberapa milifarad. Kapasitor variable mempunyai ukuran fisik yang besar tetapi nilai
kapasitansinya sangat kecil hanya sampai ratusan pikofarad.

3. Induktor
Induktor adalah komponen listrik yang digunakan sebagai beban induktif. Induktor
(kumparan) merupakan salah satu komponen pasif elektronika yang bisa menghasilkan medan
magnet bila dialiri oleh arus listrik dan sebaliknya bisa menghasilkan listrik bila ia diberi medan
magnet. Kapasitas induktor dinyatakan dalam satuan H (Henry) = 1000 mH (mili Henry). Induktor
memiliki unsur resistansi dan induktansi jika digunakan sebagai beban dalam sumber tegangan
AC, sedangkan bila digunakan sebagai beban pada sumber tegangan DC hanya akan
menghasilkan unsure resisteansi.
Fungsi utama dari induktor di dalam suatu rangkaian adalah untuk melawan flutuasi arus
yang melewatinya. Aplikasinya pada rangkaian DC salah satunya adalah untuk menghasilkan
tegangan DC yang konstan terhadap fluktuasi beban arus. Pada aplikasi rangkaian AC, salah satu
gunanya adalah bisa untuk meredam perubahan fluktuasi arus yang tidak diinginkan. Akan lebih
banyak lagi fungsi dari induktor yang bisa diaplikasikan pada rangkaian filter, tuner dan
sebagainya.

10
https://cerdika.com/

Gambar 4 Induktor

B. Komponen Aktif
1. Dioda
Diode merupakan salah satu komponen yang dipergunakan antara lain untuk merubah
arus bolak balik menjadi arus searah pada diode silicon atau merupakan sambungan bahan p-n
yang berfungsi utama sebagai penyearah. Bahan tipe-p akan menjadi sisi anode sedangkan
bahan tipe-n akan menjadi sisi katode. Bergantung pada polaritas tegangan yang diberikan
kepadanya, diode bisa berlaku sebagai sebuah saklar tetutup (apabila bagian anode mendapatkan
tegangan positif sedangkan katodenya mendapatkan tegangan negative) dan berlaku sebagai
sebuah saklar terbuka (apabila bagian anodenya mendapatkan tegangan negative dan katodenya
mendapatkan tegangan positif). Kondisi tersebut hanya pada diode ideal-konseptual. Diode
berbahan germanium memiliki tegangan halang sekitar 0,3 Volt

Gambar 5 Susunan dan simbol Dioda

Dalam prakteknya jenis diode dibedakan menjadi:


1. Diode Zener
Sebuah diode biasanya dianggap sebagai alat yang menyalurkan listrik ke satu arah,
namun Diode Zener dibuat sedemikian rupa sehingga arus dapat mengalir ke arah yang
berlawanan jika tegangan yang diberikan melampaui batas “tegangan rusak” (breakdown
voltage) atau “teganan Zener”.

Gambar 6 Simbol Diode Zener

11
Sebuah diode Zener memiliki p-n junction yang memiliki doping berat, yang
memungkinkan electron untuk tembus (tunnel) dari pita valensi material tipe-p dalam pita
konduksi material tipe-n. Diode Zener biasanya digunakan untuk membangkitkan tegangan
referensi atau untuk menstabilkan tegangan untuk aplikasi-aplikasi arus kecil.

2. Diode Schottky/SCR (Silikon Control Rectifier)


Adalah diode yang berfungsi sebagai pengendali. Sebagai pengendalinya adalah gate
(G). SCR sering disebut sebagai Therystor. SCR terbuat dari bahan campuran P dan N. Isi SCR
terdiri dari PNPN (Positif Negatif Positif Negatif) yang biasanya disebut PNPN Trioda.

Gambar 7 Simbol SCR

3. Diode Pemancar Cahaya atau LED (Light Emitting Diode)


Light Emitting Diode merupakan suatu semikonduktor yang memancarkan cahaya
monokromatik.

Gambar 8 LED (Light Emitting Diode)

4. Diode Foto
Diode foto adalah jenis diode yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan diode
biasa, komponen elektronika ini akan mengubah cahaya menjadi arus listrik. Cahaya yang dapat
dideteksi oleh diode foto ini mulai dari cahaya infra merah, cahaya tampak, ultra ungu sampai
dengan sinar-X. Aplikasi diode foto ini mulai dari alat penghitung kendaraan dijalan umum secara
otomatis, pengukur cahaya pada kamera serta beberapa peralatan medis.

12
Gambar 9 Diode Foto dan symbol Diode Foto

5. Diode Laser
Diode Laser adalah sejenis laser dimana media aktifnya sebuah semikonduktor
persimpangan p-n yang mirip dengan yang terdapat pada diode pemancar cahaya. Diode Laser
kadang disingkat LD atau ILD. Diode laser ditemukan pada akhir abad ini oleh ilmuwan Universitas
Harvard. Prinsip kerja diode ini sama seperti diode lainnya yaitu melalui sirkuit dari rangkaian
elektronika yang terdiri atas p dan n. Pada kedua jenis ini dihasilkan 2 tegangan yaitu: biased
forward adalah arus yang dihasilkan searah dengan nilai 0,707 utk pembagian v puncak, bentuk
gelombang diatas (+) dan Backforward biased, ini merupakan tegangan berbalik yang dapat
merusak suatu komponen elektronika.

2. Transistor
Transistor merupakan komponen elektronika yang terdiri dari 3 lapisan semikonduktor
sebagai contoh NPN dan PNP. Transistor mempunyai 3 kaki yang disebut Emitor (E), Basis/Base
(B) dan Kolektor/Collector (C). Emitor bertugas untuk menimbulkan electron-elektron (Emitor
penimbul), Base bertugas untuk menyalurkan electron keluar dari transistor, Collector bertugas
untuk mengatur gerakan electron dari Emitor terus keluar dari transistor melalui Collector.
Transistor adalah komponen yang sangat penting dalam elektronika modern.
Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian
analog meliputi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian
digital transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Transistor dapat digunakan
antara lain:
Ø Sebagai penguat arus, tegangan dan daya (AC dan DC)
Ø Sebagai penyearah
Ø Sebagai mixer
Ø Sebagai isolator
Ø Sebagai switch

Transistor mempunyai 3 jenis diantaranya:


1. Uni Junction Transistor (UJT)
Uni Junction Transistor (UJT) adalah transistor yang mempunyai satu kaki Emitor dan dua
basis. Kegunaan transistor ini adalah terutama untuk switch elektronis. Ada dua jenis UJT yaitu
UJT Kanal N dan UJT Kanal P.

13
Gambar 10 Uni Junction Transistor

2. Field Effect Transistor (FET)


Field Effect Transistor adalah suatu jenis transistor khusus. Tidak seperti transistor biasa
yang akan menghantar bila diberi arus di basis, transistor jenis FET akan menghantar bila
diberikan tegangan (bukan arus). Kaki-kakinya diberi nama Gate (G), Drain (D), Source (S).
beberapa kelebihan FET dibandingkan dengan transistor biasa adalah antara lain penguatannya
sangat besar serta desah yang rendah. Karena harga FET lebih tinggi dari transistor, maka hanya
digunakan pada bagian-bagian yang memang memerlukan. FET ada dua jenis yaitu FET Kanal N
dan FET Kanal P.

Gambar 11 Field Effect Transistor

3. MOSFET (Metal Oxide Semiconductor FET)


MOSFET adalah suatu jenis FET yang mempunyai satu Drain, satu Source dan dua Gate.
MOSFET mempunyai input impedance yang sangat tinggi. Penggunaannya misalkan RF Amplifier
pada receiver untuk memperoleh amplifikasi yang tinggi dan desah yang rendah. Dalam
pengemasannya dan perakitan dengan menggunakan MOSFET perlu diperhatikan bahwa
komponen ini tidak tahan terhadap elektrostatik, mengemasnya menggunakan kertas timah dan
pematriannya menggunakan solder yang khusus untuk pematrian MOSFET. MOSFET ada dua
macam yaitu MOSFET Kanal N dan MOSFET Kanal P.

14
Gambar 12 MOSFET

LATIHAN SOAL
1. Bagaimanakah perbedaan antara komponen aktif dengan komponen pasif pada rangkaian
elektronika?

2. Tentukan nilai tahanan pada resistor di bawah ini :


a. Merah, merah, kuning, emas
b. Hijau, orange, biru, perak
c. Coklat, coklat, hitam, emas

3. Berapa nilai kapasitor bila di body kapasitor tersebut tertera nilai :


a. 222
b. 321
c. 101

JAWABAN
1. Perbedaan komponen pasif yaitu komponen yang dalam pengoperasiannya tidak memerlukan
sumber tegangan atau sumber arus tersendiri. Sedangkan komponen aktif dalam
pengoperasiannya membutuhkan sumber arus.
2. Menghitung resistansi tahanan:
a. Merah, merah, kuning, emas = 22 x 100 ± 5% = 2K2 Ω ± 5%
b. Hijau, orange, biru, perak = 53 x 1.000.000 ± 10% = 53 MΩ ± 10%
c. Coklat, coklat, hitam, emas = 11 x 1 ± 5% = 11 Ω ± 5%
3. Menghitung nilai kapasitor:
a. 222 = 22 x 100 = 2.200 F
b. 321 = 32 x 10 = 320 F
c. 101 = 10 x 10 = 100 F

RANGKUMAN
1. Resistor adalah komponen elektronik dua saluran yang didesain untuk menahan arus listrik
dengan memproduksi penurunan tegangan diantara kedua salurannya sesuai dengan arus
yang mengalirinya.
2. Kondensator atau sering disebut sebagai kapasitor adalah suatu alat yang dapat menyimpan
energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari
muatan listrik.
3. Induktor adalah komponen listrik yang digunakan sebagai beban induktif. Induktor
(kumparan) merupakan salah satu komponen pasif elektronika yang bisa menghasilkan
medan magnet bila dialiri oleh arus listrik dan sebaliknya bisa menghasilkan listrik bila ia diberi
medan magnet.
4. Diode merupakan salah satu komponen yang dipergunakan antara lain untuk merubah arus
bolak balik menjadi arus searah pada diode silicon atau merupakan sambungan bahan p-n
yang berfungsi utama sebagai penyearah.

15
5. Transistor merupakan komponen elektronika yang terdiri dari 3 lapisan semikonduktor
sebagai contoh NPN dan PNP. Transistor mempunyai 3 kaki yang disebut Emitor (E),
Basis/Base (B) dan Kolektor/Collector (C). Emitor bertugas untuk menimbulkan electron-
elektron (Emitor penimbul), Base bertugas untuk menyalurkan electron keluar dari transistor,
Collector bertugas untuk mengatur gerakan electron dari Emitor terus keluar dari transistor
melalui Collector.

TES FORMATIF 1
1. Resistor dengan warna Cokelat, Orange, Biru, Emas, nilainya adalah…..
a. 11 MΩ ± 5%
b. 12 MΩ ± 10%
c. 13 MΩ ± 5%
d. 14 MΩ ± 10%
e. 15 MΩ ± 5%

2. Dibawah ini adalah jenis resistor non linear, kecuali…..


a. PTC (Positive Temperature Coefitien)
b. LDR (Light Dependent Resistor)
c. NTC (Negative Temperature Coefisien)
d. SCR (Silicon Controlled Rectifier)
e. LED (Light Emiting Diode)

3. Komponen resistor yang nilai resistansinya berubah apabila nilai resistansinya akan
bertambah besar bila terkena suhu panas dinamakan....
a. Negative Thermal Coefficient
b. Light Dependent Resistor
c. PositiveThermalCoefficient
d. Potensiometer
e. Resistor Carbon

4. Dalam elektronika dasar terdapat komponen – komponennya namun komponen-komponen


tersebut dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu bagian komponen aktif dan bagian
komponen pasif. Contoh komponen – komponen elektronika diantaranya yaitu:
i Transistor iii. Kapasitor
ii Resistor iv. Dioda
Dari contoh komponen diatas yang termasuk komponen elektronika aktif adalah . . . .
a. i dan ii
b. ii dan iii
c. i dan iii
d. ii dan i
e. i dan iv

5. Dalam menggambar suatu rangkaian elektronika maka terdapat simbol-simbol pada


rangkaian yang mewakili setiap komponen elektronika maupun jenis nya, yang merupakan
simbol dari resistor adalah . . . .

16
a.

b.

c.

d.

e.

17
DAFTAR PUSTAKA

1. Paul B. Zbar, Albert P. Malvino, Michael A. Miller, (1994), A text-lab Manual. 7th Ed, Glencoe,
Macmillan/McGraw-Hill, New York.
2. Brophy. JJ.(1972), Basic Electronics For Scientist, 2nd Ed.,McGraw-Hill Kogakusha Ltd..,
Tokyo.
3. Millman J., (1979), Microelectronics : Digital and Analog Circuit and Systems, pg, xvii-xxvii,
Internstional Student Edition, McGraw-Hill Book Colpany, New York.
4. Albert Paul Malvino, 2003. Prinsip-prinsip Elektronika, Jakarta. Penerbit Salemba Teknika
5. R.A Penfold, 2002, Dasar-dasar elektronika untuk pemula, Jakarta. , CV. Pionir Jaya
6. Kusuma Wijaya, Sastra.2003. Diktat Elektronika I FISIKA FMIPA UI. Jakarta.
7. David, A.D, (1994), Electronic instrumentation and Measurements, Prentice Hall, New Jersey
8. Errest O. Doebelin.(1983). Measurement System. Application and Design Singapore : Mc Graw
– Hill International Book.
9. Joseph AEdminister,(2003),Electric Circuit, New York, Mc Graw Hill
10. Lilik Eko Nuryanto, (2017), PENERAPAN DARI OP-AMP (OPERATIONAL AMPLIFIER), ORBITH
VOL. 13 NO. 1 Maret 2017 : 43 – 50

18

Anda mungkin juga menyukai