SKRIPSI
Oleh :
Pembimbing :
1443 H/ 2021 M
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
JAMBI” adalah hasil karya pribadi yang tidak mengandung plagiatisme dan tidak
berisi materi yang dipublikasikan atau ditulis orang lain, kecuali kutipan yang telah
Apabila pernyataan ini tidak benar, maka penulis siap mempertanggung jawabkannya
sesuai hukum yang berlaku dan ketentuan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,
iii
Pembimbing I : Dr. Ayub Mursalin M.A
Pembimbing II : Ananda Putri Rohima, M.S.I
Alamat : Fakultas Syariah UIN STS Jambi Jl. Jambi- Muara
Bulian KM. 16 Simp. Sei Duren Jaluko Kab. Muaro
Jambi 31346 Telp. (0741) 582021
Assalamualaikum wr wb.
Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara
Jamaludin NIM : 105170480 yang berjudul: “PERAN BALAI PELESTARIAN
CAGAR BUDAYA DALAM PELESTARIAN CAGAR BUDAYA
PEMAKAMAN BERSEJARAH (Studi Kasus Pada Makam Abdul Khahar,
Makam Raden Mataher Dan Makam Belanda Kerkhof) DI KOTA JAMBI”
Telah disetujui dan dapat diajukan untuk dimunaqasahkan guna melengkapi syarat-
syarat memdapatkan gelar sarjana starata satu (S1) dalam program studi Ilmu
Pemerintahan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
Demikianlah, kami ucapkan terima kasih semoga bermanfaat bagi kepentingan
Agama, Nusa dan Bangsa.
Wassalamualaikum wr wb.
Pembimbing I Pembimbing II
iv
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Panitia Ujian
Ketua Sidang : ( )
NIP
Sekretaris Sidang : ( )
NIP
Penguji I : ( )
NIP
Penguji II : ( )
NIP
v
MOTTO
“ Telah tampak krusakan di darat dan di laut disebabkan karena tangan manusia, hal
ini ditampakka Allah agar dirasakan akibatnya dari sebagian perbuatan mereka, agar
mereka kembali ke jalan yang benar”1
1
Surat Ar-Rum Ayat 41
vi
PERSEMBAHAN
1. Ibu saya tercinta Purwandari yang telah membesarkan saya, memberi motivasi
dan mengajari saya arti kehidupan dan doa untuk saya agar menjadi orang yang
2. Ayah saya Supriyadi sangat kucintai yang telah membesarkan saya, selalu
vii
ABTRAK
vii
KATA PENGANTAR
Ibu Dr. Rofiqoh Ferawati SE., M.EI selaku Wakil Rektor I UIN STS Jambi,
Bapak Dr. As’ad, M. Pd. selaku Wakil Rektor II UIN STS Jambi, dan Bapak Dr.
Bahrul Ulum, MA. selaku Wakil Rektor III UIN STS Jambi.
2. Bapak Dr. Sayuti Una, S.Ag., M.H. Selaku Dekan Fakultas Syari’ah UIN STS
Jambi.
3. Bapak Agus Salim, S.Th.I., MA., M.IR., Ph.D. selaku Wakil Dekan I, Bapak Dr.
Ruslan Abdul Gani, S.H. selaku Wakil Dekan II, dan Bapak Dr. H. Ishaq, S.H.,
M.Hum. selaku Wakil Dekan III, Fakultas Syari’ah UIN STS Jambi.
viii
4. Ibu Dr.Irmawati Sagala, S.I.P., M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan
5. Bapak Dr. Ayub, M.A. selaku pembimbing I dan Ibu Ananda Putri Rohima
M.S.I. selaku Pembimbing II, yang banyak meluangkan waktu dalam bimbingan
skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu dosen, asisten dosen dan seluruh karyawan/ karyawati Fakultas
7. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung maupun
tidak langsung.
pihak yang membaca. Dan kepada semua pihak untuk dapat memberikan
rahmat-Nya atas bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis.
ix
PROPOSAL SKRIPSI
beraneka ragam jumlahnya dan yang bersifat tangible (warisan budaya bendawi)
benda cagar budaya merupakan kekayaan budaya bangsa yang penting artinya
cagar budaya dijelaskan bahwa cagar budaya merupakan kekayaan budaya bagi
2
Dokumentasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi tahun 2005, hlm.3.
10
11
bangsa sebagai wujud pemikiran dan perilaku kehidupan manusia yang penting
atau setiap orang umtuk mengelola cagar budaya dengan tetap memperhatikan
kesatuan dalam masyarakat. Tetapi hal tersebut dapat diwujudkan apabila kita
di Indinesia tetap terjaga dan terpelihara dengan baik serta tidak punah bahkan
sampai diakui oleh negara lain karena kebudayaan ini merupakan indentitas suatu
3
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya,hlm.5
4
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Kebudayaan Proyek
Pemugaran dan Pemeliharaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala 1982.
12
taman makam nasional. Sehingga Makan Raden Mattaher tersebut diambil alih
oleh Yayasan Raden Mattaher yang di pimpim oleh cucu Raden Mattaher yang
bernama Ratu Mas Siti Aminah binti Raden Hamzah bin Raden Mattaher bin
Pangeran Kusen Bin Pangeran Adi (Adituo) Bin Sulthan Mahmud Fahrudin.
Budaya) Jambi.
Pada Makam Sultan Abdul Kohar, Makam Raden Mattaher dan Makam Belanda/
B. Rumusan Masalah
Kota Jambi.
2. Bagaimana peran dan kendala yang dihadapi Balai Pelastarian Cagar Budaya
Makam Sultan Abdul Kohar, Makam Raden Mattaher dan Makam Belanda/
C. Batasan Masalah
hanya membatasi, pada masalah Peran Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi
Abdul Kohar, Makam Raden Mattaher, dan Makam Belanda/ Kerkhof) di Kota
Jambi.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari latar belakang masalah di atas dan masalah pokok yang
menjadi objek pembahasan dalam skripsi ini, maka tujuan yang ingin dicapai
2. Untuk mengetahui peran dan kendala yang dihadapi Balai Pelestarian Cagar
E. Kegunaan penelitian
penelitian selanjutnya.
14
F. Kerangka Teori
a. Peran Pemerintah
tingkah laku yang teratur dan bebas dari orang-orang tertentu yang menjabat
berbagai posisi dan menunjukkan tingkah laku yang sesuai dengan tuntutan
merupakan hak dan kewajiban yang diterapkan dalam tindakan yang dilakukan
berdasarkan perintah amanat otonomi daerah melalui tugas, fungsi dan wewenang
terbagi atas peran lemah dan peran kuat. Menurut Leach, Swewart dan Walsh
5
Khoirul Muluk. 2005. Desentralisasi dan Pemerintah Daerah Malang. Bayumedia
Publishing. Hlm 62-63.
15
(DPRD) menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi
Tahun 1945.
stakeholder.
pemerintahan yang baik, supaya tercapai pembangunan yang baik dan seimbang, oleh
sebab itu pihak pemerintah, swasta dan masyarakat harus bisa bersinergi. Pemerintah
pariwisata.6
wewenang yang dimiliki oleh pejabat ataupun instansi yang sesuai dengan
peraturan yang berlaku. Betapa penting posisi wewenang tersebut, sehingga F.A.
M. Stroink dan J.G. Steenbeek berpendapat sebagai konsep inti di dalam hukum
sebagai berikut :
arti sama. Wewenang merupakan inti di dalam Hukum Tata Negara, sebab
diperoleh. Sah atau tidaknya tindakan pemerintah dapat dilihat atas dasar
7
Ridwan HR. 2013. Hukum Administrasi Negara. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Hal,17.
8
Prajudi Atmosudirdjo, 1981, Hukum Administrasi Negara, Ghalia Indonesia, Jakarta. Hal.
29.
17
tiga yaitu :
organisasi tersebut adalah Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jambi dalam
melaksanakan peran yang sesuai dengan aturan yang berlaku melalui tuga dan
alami misalkan cagar alam, lingkungan yang memiliki nilai budaya, misalkan cagar
budaya, ataupun lingkungan yang dibina misalkan wilayah kota dan desa. Menurut A.
9
SF. Marbun. 1997. Peradilan Administrasi Negara dan Upaya Administrasi di Indonesia,
Liberty, Yogyakarta. Hal.154.
18
“Kegiatan atau yang dilakukan secara terus menerus, terarah dan terpadu guna
mewujudkan tujuan tertentu yang mencerminkan adanya sesuatu yang tetap dan
abadi, bersifat dinamis, luwes, dan selektif”10
Sifat yang dinamis, luwes, serta selektif dari pelestarian adalah suatu sproses
perlindungan dan pengembangan serta pemanfaatan potensi sumber daya setempat dan
beradaptasi pada fungsi yang baru, tidak menghilangkan arti kehidupan budaya. Maka
arti pelestarian dilihat dari Undang-Undang Cagar Budaya Nomor 11 Tahun 2010
tentang cagar budaya, adaptasi adalah cakupan pengembangan. Hal inilah penyebab
kelestarian sulit mandiri, oleh sebab itu harus berbarengan dengan pengembangan, yakni
Cagar budaya merupaka benda artefak yang mempunyai nilai sejarah dan sebagai
wujud dari informasi untuk daerah atau kawasan yang berhubungan dengan ilmu
pengetahuan serta budaya. Melestarikan cagar budaya artinya melestarikan budaya dari
daerah tertentu atau budaya lokal. Melestarikan kebudayaan lokal menurut Jacobus
merupakan salah satu upaya agar dapat memelihara, menjaga dan melindungi bangunan,
tempat bersejarah atau monumen dan kawasan dari kepunahan serta mencegah dari
kerusakan. Upaya itu diperoleh dengan kebijakan kongkret serta dukungan penerapan
10
Jacobus, Ranjabar. 2006. Sistem Sosial Budaya Indonesia Suatu Pengantar, Galia
Indonesia, Bogor. Hlm 115.
11
Soerjono, Soekanto. 2003. Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada. Hal 423.
12
Ibid, Hlm 114.
19
kebijakan yang tepat. Dalam melestarikan benda bersejarah bukan hanya tanggung jawab
Cagar budaya merupakan kekayaan budaya yang dimiliki suatu bangsa atas dasar
perbuatan yang telah dikerjakan manusia pada zaman dulu, dan itu semua mempunyai
pengetahuan dan kebudayaan, serta sejarah yang mana itu penting dan harus dilestarikan
oleh negara, karena masing-masing negara mempunyai nilai sejarah. Bukti dari
memanfaatkan tempat, dengan tujuan supaya kebudayaan nasional maju dan dikenal oleh
seluruh masyarkat.
tanggung jawab semua pihak. Hal tersebut sesuai dengan paradigma tentang pengurusan
cagar budaya dan melibatkan seluruh masyarakat dalam pengelolaannya. Walau belum
sepenuhnya cagar budaya dapat dilindungi dan dilestarikan, perlu adanya sikap yang baik
Hal tersebut dapat dirangkum bahwa pelestarian merupakan tanggung jawab yang
besar bagi semua pihak, namun pemerintah harus tetap melaksanakan pelestarian cagar
budaya. Cagar budaya apabila dimanfaatkan secara benar maka dapat memberikan
13
Ihlas Yudin. 2004. Cagar Budaya Di Gorontalo sebagai Laboratorium Pembelajaran
Sejarah dan Kearifan Lokal. OTHER Thesis, Universitas Negeri Gorontalo. Hal. 9
20
keuntungan bagi masyarkaat di sekitarnya baik secara langsung atau tidak lansung,
melestarikan cagar budaya juga dapat menambah kesejahteraan sebab apabila cagar
budaya bisa dikunjungi banyak pegunjung maka bisa berdampak positif terhadap
c. Cagar Budaya
berupa bangunan cagar budaya, benda cagar budaya, struktur cagar budaya, situs
cagar budaya dan kawasan cagar budaya yang berada di darat ataupun di air yang
perlu dijaga keberadaannya dengan alasan memiliki nilai penting sejarah, ilmu
benda, bangunan, struktur lokasi, maupun satuan ruang geografis yang tidak
memenuhi kriteria cagar budaya, tetapi mempunyai arti khusus bagi masyarakat
atau bangsa Indonesia, dapat diusulkan sebagai cagar budaya melalui proses
keragamannya.15
14
https://www.belajarkemendikbud.go.id/PetaBudaya/Repositorys/cagar_budaya/.
15
https://www.kompasiana .com. diakses pada tanggal 22 April 2021 pukul 10.20
21
berupa Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar budaya,
Situs Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya di darat dan/atau di air yang
perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu
penetapan.16
terus menerus terhadap semua material fisik dari ‘place’, untuk mempertahankan
16
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 , Pasal 1, tentang Pelestarian Cagar Budaya.
22
kondisi bangunan yang diinginkan. Jenis pekerjaan pemeliharaan rutin juga bisa
diakibatkan oleh proses alami, seperti kerapuhan, lapuk, kusam atau proses
pemeliharaan dan hal ini bisa ditentukan berdasarkan data fisik gedung dan
17
Undang-Undang Cagar Budaya Pasal 1 angka 22
23
Benda cagar budaya adalah benda alam dan/ atau benda buatan manusia,
baik bergerak maupun tidak bergerak, berupa kesatuan atau kelompok, atau
(lima puluh ) tahun, atau mewakili masa gaya yang khas dan mewakili masa gaya
tahun yang tertera pada benda yang bersangkutan atau keterangan sejarah
2. Memiliki masa gaya paling singkat berusia 50 tahun. Contoh : kapak batu,
candrasa, gaya seni arca yang mewakili masa tertentu (gaya Singasari,
gaya Majapahit, gaya Mataram kuno, Gaya Bali kuno), sepeda onthel, alat
18
Penjelasan Undang-Undang No. 5/1992 pasal 1.
24
arang).
dan/atau kebudayaan.
a. Benda yang memiliki arti khusus bagi sejarah, misalnya tandu panglima
b. Benda yang memiliki arti khusus bagi ilmu pengetahuan, misalnya kincir
sistem subak.
c. Benda yang memiliki arti khusus bagi pendidikan, misalnya batu sabak
d. Benda yang memiliki arti khusus bagi agama, misalnya lontar berisi
keris.
25
5. Berupa benda alam dan atau benda buatan manusia yang dimanfaatkan oleh
manusia yang dapat dihubungkan dengan kegiatan manusia dan atau dapat
dan binatang, tumbuh-tumbuhan, kapak batu, archa, menhir, peti kubur batu
6. Bersifat bergerak atau tidak bergerak. Benda yang bersifat bergera atau tidak
bergerak, misalnya mata uang, perhiasan, keris, kapak bau, guci, wadah
Bangunan cagar budaya merupakan susunan binaan yang terbuat dri benda
alam atau benda buatan manusia untuk memenuhi kebutuhan ruang berdinding
bangunan candi Mataram Kuno di Jawa tengah, gaya bangunan kolonial yang
3. Memiliki arti khusus bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan
atau kebudayaan.
19
Penjelasan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya.
26
Struktur cagar budaya adalah susunan binaan yang terbuat dari benda alam
dan/atau benda buatan manusia untuk memenuhi kebutuhan ruang kegiatan yang
manusia.20
Situs cagar budaya adalah lokasi yang berada di darat dan/atau di air yang
Kawasan cagar budaya adalah satuan ruang geografis yang memiliki dua
Situs Cagar Budaya atau lebih yang letaknya berdekatan dan/ atau
memperlihatkan ciri-ciri tata ruang yang khas.22 Kriteria cagar budaya adalah
satuan ruang geografis dapat ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya apabila :
1. Mengandung dua situs cagar budaya atau lebih yang terletak berdekatan,
tahun.
2. Memiliki pola yang memperlihatkan fungsi ruang pada masa lalu berusia
berskala luas.
20
Penjelasan Undang-Undang No.11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya
21
Ibid.
22
Ibid .
27
G. Tinjauan Pustaka
yang baik, maka kompleks pertokoan, perdagangan dan jasa ini cenderung
Kesawan, maka perlu adanya upaya presvasi dan konservasi pada kawasan
masyarakat selama ini, namun belum pernah dilaporkan secara rinci peran
kawasan bersejarah dan cikal bakal dari Pusat Kota Medan. dan juga
yang digunakan adalah metode studi kasus eksploratif. Studi kasus ekploratif
adalah metode yang menekankan pada eksplorasi dari sebuah kasus guna
yang didapatkan antara lain: (1). Dekripsi peran pemerintah dan masyarkat
Kota Medan dalam upaya pelestarian bangunan cagar budaya serta berisikan
2. Penelitian yang dilakukan oleh Dhani, Oga Umar. 2016, yang berjudul
tiga cara yaitu wawancara dengan narasumber meliputi staf BPCB Aceh dan
juru kunci situs dan warga di sekitar situs bersejarah, dokumentasi pada arsip
23
M. Fakhrizanul Akbar,. Achmand Djunaedi. 2014. Yang berjudul “Peran Masyarakat Dan
Pemerintah Dalam Pelestarian Bangunan Cagar Budaya Di Kawasan Kesawan Atau Kota Lama
Bersejarah Di Kota Medan”
29
BPCB Aceh dan surat kabar, dan observasi langsung ke situs-situs bersejarah
di Kota Banda Aceh. Metode yang digunakan adalah metode sejarah dengan
tenaga ahli, sarana pendukung dan pendanaan serta kendala masa konflik dan
Banda Aceh. BPCB Aceh mengelola 10 situs bersejarah sebagai cagar budaya
situs-situs bersejarah di Kota Banda Aceh. Kepada BPCB Aceh untuk lebih
Kota Banda Aceh agar pemeritah dan BPCB Aceh mempunyai acuan jelas
Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2013 Studi: Pada Rumah Batu Seberang
dilindungi keberadaanya, dalam hal ini bangunan yang sangat tua dan terletak
di seberang kota Jambi yaitu rumah penyebar agama islam pertama kali di
seberang ialah Syyaid Idrus Hasan Al-Jufri. Rumah batu ini sangat tidak
terawat keberadaanya sayang sekali, banyak yang kita harus ketahui dari sisi
sejarah dan peninggala peninggalannya, untuk saat ini kondisi rumah batu
sendiri untuk itu bagaimana peran pemerintah khususnya BPCB ini dalam
H. Sistematika Penulisan
batasan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kerangka teori dan tinjauan
pustaka.
25
Jumanda Anan, (2019) “Peran Pemerintah Dalam Melestarikan Cagar Budaya Melayu
Jambi Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2013 Studi: Pada Rumah Batu Sebrangn
Kota Jambi”. Skripsi Universitas Islam Negeri Shultan Thaha Saifuddin Jambi.
31
BAB II: Metode Penelitian, berisi tempat dan waktu penelitian yang di
teknik pengumpulan data, teknik annalisis data, sistematika penulisan dan jadwal
penelitian.
BAB III: Gambaran umum lokasi penelitian, berisi : Tempat dan waktu
jenis data, sumber data, instrumen pengumpulan data dan teknik analisis data..
BAB IV: Hasil penelitian dan Pembahasan, berisi : gambaran umum BPCB
Jambi, peran BPCB Jambi dan Kendala BPCB Jambi dalam pelestarian Cagar
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Abdul Kohar, makam Raden Mattaher, dan makam Belanda yang berada di Kota
Jambi. Disebut kualitatif karena sifat data yang dikumpulkan dianalisis secara
kualitatif bukan dengan cara kuantitatif dengan menggunakan alat ukur tertentu.
kualitas, realitas sosial dan persepsi sasaran peneliti tanpa tercemar oleh
26
Herdiansyah Haris, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta : Salemba Humanika,
2010).
25
26
1. Jenis Data
a. Data primer
lanjut. Data primer dari penelitian ini adalah Balai Pelestarian Cagar
Data primer bersumber dari informan yang berasal dari hasil wawancara
27
Imam, Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, (Jakarta: Bumi
Aksara. 2013), hlm. 42.
28
Moleong, Lexy J., Metode Penelitian Kualitatif, ( Bandung : PT. Remaja Rosda Karya,
2013), hal. 157.
29
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta : Rineka
Cipta, 2013), hlm. 172.
27
b. Data sekunder
mengutip dari sumber yang lain, sehingga memiliki sifat autentik, karena
Adapun data sekunder pada penelitian ini berupa dokumen- dan studi
2. Sumber Data
sumber data didasarkan atas jenis data yang telah ditetapkan seperti
sumber data yang berasal dari sumber dokumen, sumber keputusan, dan
30
Repository.radenintan.ac.id
31
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi VII,
(Jakarta : Rineka Cipta, 2011), hlm. 129.
28
Provinsi Jambi.
5. Arsip/ dokumen-dokumen.
6. Peristiwa/kejadian.
objek penelitian. Unit analisis datadalam penelitian ini adalah Peran Balai
yang diperoleh harus jelas, mendalam serta spesifik. Dalam penelitian ini
1. Wawancara
32
Moleong, Op.cit., hal. 186.
29
Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jambi dan Dinas Terkait di Kota
Jambi.
1. Observasi
2. Dokumentasi
data dan informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan angka dan
penelitian.34
33
Riyanto Adi, Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum, (Jakarta : Granit, 2010), hal. 96.
34
Sugiyono, Metode Penelitian kombinasi (Mix Methods), (Bandung: Alfabeta , 2015),
hal. 329.
35
Lexy J. Moleong, Metode penelitian kualitatif, hlm. 246.
30
a. Reduksi data
4) Penyajian Data
5) Verifikasi
F. Sistematika Penulisan
berikut :
menjadi tumpuan bagi penulis skripsi. Bab ini berisikan tentang latar
sejarah BPCB, letak geografis, visi dan misi BPCB, tugas dan fungsi
penelitian. Pembahasan ini diakhiri dengan bab V yaitu bab penutup yang
G. Jadwal Penelitian
Tabel 1. Jadwal Penelitian
No Kegiatan Tahun 2020- 2021
Juni Juli Agust Sept Okt Nop
1 Pengajuan judul √
2 Pembuatan proposal √ √
3 Perbaikan dan seminar √
32
bersejarah yang ada di Jambi, peninglana purbakala yang bergerak maupun yang
Jambi, yang mengelola situs benda-benda Cagar Budaya yang sangat bersejarah
ini, awalnya sudah dikelola langsung dari pihak pusat penelitian Arkeologi
jadi semua urusan dikelola oleh pusat, peneliti datang dari Jakarta langsung,
lalu oleh orang pusat dibangunlah Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi yang
sejarahyang sangat pentingn dan sejarah lainnya yang bernama suaka peninggalan
Sejarah balai pelestarian cagar budaya jambi pada awalnya bernama suaka
32
33
merupakan salah satu dari unit pelaksanaan teknik Depatermen Kebudayaan dan
2011 tentang perubahan atas keduanya peraturan Presiden nomor 24 tahun 2010
tentang kedudukan, tugas, dan fungsi kementrian negara serta susunan organisasi,
tugas dan fungsi Eselon kementrian negara, direktorat bidang kebudayaan pada
tahun 2012 tanggal 20 Juli 2012 tentang organisasi dan tata kerja Balai Pelestarian
Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi Dengan wilayah kerja Provinsi Jambi,
jendral kebudayaan. Awal mula berdirinya Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi
menempati ruang di hotel Pinang Jalan Dr. Sutomo No 9 Kota Jambi dari tanggal
22 Juni- 3 Juli tahun 1990. Pada tanggl 3 Juni – 3 Oktober 1990 pindah dari hotel
menempati sebuah rumah kontrakan dijalan Empuh Sendok Kota Jambi, baru
pada tahun 1992, Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi memiliki gedung di jalan
samarinda, Kotabaru, Kota Jambi yang hingga kini, Sejak berdirinya hingga saat
ini berturut-turut Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi dipimpin oleh Drs. Junus
Satrio Atmodjo ( 1990 – 1997 ), Drs. Gatot Ghautama, M.A. ( 1998 – 2002 ), Drs.
Made Suantra ( 2002 – 2005 ), Drs. Wiston S.D. Mambo ( 2005 – 2016 ), Drs.
41
Ibid. 3
34
Sekarang ).42
B. Letak Geografis
46,9” LS dan 103o 36’ 36” BT4. Dengan luas wilayah seluas kurang lebih 12.500
m2 atau 1,25 hektar. Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi beralamat di JL.
Samarinda, Kecamatan Kota Baru Jambi 36137, dengan nomor teleopon (0741)
40126. Jarak tempuh untuk menuju ke Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi dari
arah pasar sekiranya 15 menit, dan untuk jarak tempuh dari pusat pekantoran
gedung Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi ini Bisa Menggunakan alat
transportasi angkuan berupa mobil angkot dan juga bisa menggunakan ojek
online.43
merupakan salah satu syrat wajib yang harus dipenuhi untuk berdirinya suatu
baik itu didalam lingkup Derah, Provinsi maupun Pusat. Adapun batasan-batasan
Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi penulis dapat dari dokumentasi dengan
42
Ibid. 5
43
Kebudayaan.Kemendikbud.go.id
44
Dokumentasi : Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi,(6 April 2021).
35
didukung oleh Sumber Daya Manusia yang profesional dan peran serta
masyarakat.”
Adapun misi Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi adalah sebagai berikut :
dan situs.
D. Tugas dan Fungsi Dinas Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi
organisasi dan tata kerja Balai Pelestarian Cagar Budaya, pada pasal 2 dan pasal 3
wilayah kerjanya.
45
Ibid.
36
E. Aspek Pemerintah
dapat berjalan dengan baik, sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Struktur
kebutuhan, pembagian, tugas wewenang dan tanggung jawab yang cukup jelas. 47
46
Ibid.
47
Ibid.
37
dan fungsi kepala lah yang bertanggung jawab dengan tugas dan fungsi yang
mempersiapkan kearsipan.
juga melakukan perawatan perawatan untuk bangunan cagar budaya yang ada
di jambi.
zonasi ekskafasi.
karyawan yang ada di kantor Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi tersebut.
Budaya Jambi dan juga bagian humas ini melakukan persuratan dan
kesekretariatan.48
Setelah masa Raja dan Panembahan berlalu kerajaan Jambi pun Bertukar
bergelar Sultan Abdul Al-Qahar. Pada awal kedatangan Belanda tahun 1615,
pergeseran. Hal ini disebabkan adanya usaha pemerintahan Belanda yang secara
sultan-sultan Jambi :
pada masa inilah dibuat kontrak dagang pertama antara kesultanan Jambi
dengan VOC.
(tahun 1665-1690).
48
Data BPCB Provinsi Jambi Tahun 2020
40
4) Raden Cakra Negara bergelar Sultan Kyai Gede (tahun 1690- 1696)
1841)
13) Jayadiningrat bergelar Sultan Thaha Saifuddin (tahun 1855- 1904 sebagai
terkenal dan ditakuti Belanda. Setelah wafatnya Sultan Thaha Saifuddin pada
sebagai seorang ksatria, berani, cerdas, dan pandai mengatur strategi. Kantong-
49
Adrianus Chatib, Kesultanan Jambi Dalam Konteks Sejarah Nusantara, (Jambi:
Kementrian Agama RI, 2013), hlm. 48.
41
lewat jalur sungai. Kapal-kapal perang Belanda itu membawa personel, obat
panglima perang yang paling ditakuti Belanda pada masa itu. Pada tahun 1858
Raden mattaher lahir pada tahun 1871 di desa Sekamis Kasau Melintang
Aek Itam Pauh. Ayah beliau Bernama Pangeran Kusen, kakek beliau bernama
Pangeran Adi Tuo. Dalam perjuangan beliau semasa hidup berjuang melawan
penjajah belanda. Perjuangan beliau dalam mengusir para penjajah dari Muara
tembesi Sampai Muara Kumpeh. Beliau gugur di medan perang, saat rumah
beliau dikepung oleh Belanda tepatnya di Muara Jambi desa Kemingking dalam,
muaro Jambi, pada hari Jum’at, waku subuh, tanggal 10 September 1907. Raden
Cagar Budaya Provinsi Jambi dan kondisinya kurang terawat, sehingga pada
tahun 2021 ini makam Raden Mattaher diambil alih dan di kelola oleh Yayasan
Raden Mattaher dengan seorang Juru Kunci Makam yang bernama Raden Irwan
Bin Muhtar.53
50
Irhas Fansuri, Dosen Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Jambi,
kepada Liputan6.com, Kamis, 7 November 2019.
51
Liputan6.com, Kamis, 7 November 2019.
52
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbkepri/raden-mattaher-pejuang-rakyat-jambi-
melawan-kolonial/.
53
Hasil Wawancara dengan Ratumas Siti Amina cucu Raden Mattaher , 20 April 2021.
42
bagian dari saksi sejarah ketika Belanda berkuasa di Jambi sejak tahun 1833-
1945. Di samping makam orang Belanda dan keturunannya juga terdapat makam
tentara Jepang yang pada masa penjajahan juga pernah menduduki Jambi.54
54
https://tribunjambitravel.tribunnews.com/2021/01/18/9-cagar-budaya-yang-terdapat-di-
kota-jambi-makam-belanda-hingga-bunker-jepang.
BAB IV
Suipin Kota Jambi. Kondisi makam Sultan Abdul Kahar sangat memprihatinkan.
Di lokasi makam tidak ada papan nama serta pemugaran terhadap makam.
tidak layak sebagai makam bersejarah. Di samping makam adalah tempat buang
penduduk warga yang kumuh. Padahal tempat itu adalah tanah pemakaman tetapi
tempat tesebut sampai ditempati warga untuk permukiman. Selain makam Sultan
Abdul Kahar ada juga Candi Solok Sipin yang kondisiny juga sangat tidak
terawat. Hal ini adalah tanggung jawab BPCB Provinsi Jambi, namun pihak
BPCB tidak ada perhatian dalam pelestarian, perawatan dan pemugaran makam.
makam bersejarah yang terbengkalai dan tidak terawat. Hal tersebut yang
55
Wawancara dengan Bapak Irwan Selaku Juru Kunci Makam Raden Mattaher dan
sekaligus Juru Kunci Makam Sultan Abdul Kahar, tanggal 20 Desember 2021.
43
44
ada batu nisan yang nampak sedikit, hal ini menunjukkan bahwa keadaan makam
ada konblok atau semen yang menutup tanah disekitar makam. Seharusnya
makam tersebut dan disekitar makam harus dipasang konblok atau semen agar
pengunjung terasa nyaman dan kalau hari hujan tidak becek. Selain itu makam
56
Hasil Observasi ke Makam Sultan Abdul Kahar, tanggal 20 Desemebr 2021.
45
lainnya. Karena beliau juga termasuk pejuang provinsi Jambi, sudah selayaknya
warga dan kandang ayam. Kondisi seperti ini seharusnya segera ditindak lanjuti
dan diperbaiki oleh BPCB Provinsi Jambi, karena ini adalah tanah makam,
tersebut. Karena kurang kepedulian dan ketegasan dari BPCB Provinsi Jambi. 58
pemakaman Raden Mattaher yang terbagi menjadi dua bagia. Satu sisi,
adalah makam kerabat para raja dan kesultanan. Sisi lainnya adalah makam
57
Hasil Observasi ke Makam Sultan Abdul Kahar, tanggal 20 Desemebr 2021.
58
Hasil Observasi ke Makam Sultan Abdul Kahar, tanggal 20 Desemebr 2021.
46
Mattaher dikelilingi makam kelurga dan raja-raja yang lainnya. Makam tersebut
tampak bersih dan terawat. Kondisi Makam Raden Mattaher awalnya kurang
terawat bahkan kusam. Pada tahun 2020 Makam Raden Mattaher dinobatkan
sebagai Makam Pahlawan Nasional, sejak saat itu Makam Raden Mattaher dalam
pengurusan serta perawatan makam di Ambil Alih oleh cucu Raden Mattaher
yang bernama Siti Aminah, maka kondisi Makam Raden Mattaher dan makam
59
Hasil Observasi ke Makam Raden Mattaher, tanggal 20 Desemebr 2021.
60
Wawancara dengang Ibu Ratumasa Siti Aminah, sebagai Cucu Raden Mattaher, tanggal
20 Desember 2021.
47
tiang dan atasnya besi terali yang berwarna putih. Di samping pintu
61
https://www.jambi-independent.co.id/read/2021/10/27/17182/melihat-kondisi-makam-
para-raja-di-kota-jambi-1/, diakses desember 2021.
48
berkeramik hitam dan dikelilingi pagar besi warna putih. Kondisi makam Raden
Mattaher tampak bersih dan nyaman, karena makam tersebut setiap hari selalu
dibersihkan oleh Bapak Irwan selaku Juru Kunci Makam atas perintah cucu Raden
Mattaher yaitu Ibu Ratumas Siti Aminah. Walau makam Raden Mattaher
dipugar, agar kondisi makam-makam tersebut lebih bagus dan lebih layak sebagai
diambil alih oleh yayasan Raden Mattaher dari BPCB Provinsi Jambi.
Lantai makam telah dilapisis konblok. Dan sekarang sudah ada juru kunci
Kecamatan Beringin, Kota Jambi. Kerkhof ini merupakan bagian dari saksi
makam orang Belanda dan keturunannya juga terdapat makam tentara Jepang
depan makam. Hal ini menunjukkan bahwa ada kepedulian BPCB Provinsi Jambi
dalam pelestarian makam. Namun kondisi makam hanya batu-batu nisan yang
menandai adanaya makam, dan batu isanpun kondisinya sudah kusam dan pudar.65
65
Hasil Observasi penulis di Makam Belanda tanggal 20 Desemebr 2021
50
Banyak rumput liar yang tumbuh tinggi di sekitar makam, serta banyak batu nisan
Puluh satu makam dan 3 makam Jepang. Dari 31 makam Belanda tersebut ada
salah satu makam yang nama di batu nisan masih tertulis jelas yaitu makam Anna
Catharina Block, seorang istri misionaris Belanda. Anna meninggal pada tanggal
tidak terawat. 67
66
Hasil Wawancara dengan Bapak Saman, Juru Kunci Makam Belanda, pada tanggal 20
Desember 2021.
67
Hasil wawancara dengan Bapak Saman selaku Juru Kunci Makam Belanda, tanggal 20
Desember 2021.
51
1992 tentang Benda Cagar Budaya tidak dirumuskan secara eksplisit namun
batasan secara relatif ketat pada aktifitas pengembangan dan pemanfaatan yang
dianggap berpotensi merusak cagar budaya. Oleh karena itu munculah kesan
sesungguhnya masih terjadi hingga saat ini. Oleh karena itu tidak mengherankan
yang baru belum banyak dipahami oleh masyarakat luas. Dalam bagian ketentuan
Paradigma baru ini sesungguhnya juga berlaku untuk warisan budaya tak benda
68
Penjelasan Undang-undang No. 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya.
52
Konsep baru lain yang perlu dikemukakan dalam konteks pelestarian adalah
kawasan cagar budaya. Konsep ini didefinisikan sebagai satuan ruang geografis
yang memiliki dua situs atau lebih yang letaknya berdekatan dan/atau
memperlihatkan ciri tata ruang yang khas. Adapun istilah situs yang menjadi
dan/atau di air yang mengandung benda cagar budaya, bangunan cagar budaya,
dan/atau struktur cagar budaya sebagai hasil kegiatan manusia atau bukti kejadian
pada masa lalu. Berdasarkan konsep itu maka pelestarian kawasan cagar budaya
membentuk kawasan cagar budaya sebagai satu kesatuan. Istilah lain yang
rakyat. Dalam tulisan ini konsep pelestarian kawasan cagar budaya akan
Budaya tahun 2010, upaya pelestarian cagar budaya merupakan suatu tahapan
baru. Tahapan tersebut dapat dilakukan apabila cagar budaya bersangkutan telah
69
Penjelasan Undang-undang No. 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya.
53
tentang pelestarian cagar budaya didasarkan atas asumsi bahwa proses registrasi
(pusat) dengan pemerintah daerah, perlu kiranya dijelaskan bahwa cagar budaya
yang tidak atau belum diberi peringkat, dengan sendirinya menjadi kewenangan
oleh Tenaga Ahli Pelestarian dengan memperhatikan etika pelestarian; ketiga, tata
pemanfaatan.
54
1. Perlindungan
tetapi juga terhadap situs. Selain zonasi, terdapat kegiatan-kegiatan lain yang
pemugaran.
bersejarah makam Raden Mattaher, Makam Abdul Khahar dan Makam Belanda,
Mattaher. 71
kandung dari Raden Mattaher mengambil alih makam tersebut, dan kini mulai
terawat.
b. Tindakan konservasi
Raden Mattaher. 72
pemugaran makam yang dapat dijadikan sebagai pendukung pariwisata yang telah
dipugar merupakan sebagian dari konservasi lingkungan yang harus tetap terjaga
dan dilestarikan.
pemeliharaan yang akan terus menerus terhadap semua material fisik dari “place”,
untuk pemugaran makam. Jenis pekerjaan pemeliharaan rutin juga bisa berupa
72
Hasil wawancara dengan Bapak Irwan selaku juru kunci makam Raden Mattaher, pada
tanggal 22 Desember 2021.
73
Hasil Wawancara dengan Bapak Yulius Efendi selaku staf bagian Program Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi, pada tanggal 22 Desember 2021.
56
Pada pemeliharaan rutin sangat penting untuk menjaga agar makam tetap
2. Pengembangan.
melalui :
Revitalisai hanya dilakukan terhadap situs dan kawasan cagar budaya untuk
cagar budaya Makam Raden Mattaher, Makam Abdul Kahar dan Makam
makam.
2021. 74
Pengembangan dalam pelestarian cagar budaya Makam Bersejarah di
makam.
74
Hasil wawancara dengan Bapak Yulius Efendi, selaku bagian Program Dinas Pariwisata
Kota Jambi, pada tanggal 22 Desember 2021.
58
2021.75
baik berupa penelitian dasar atau penelitian terapan. Penelitian ini juga dapat
dengan memperhatikan tata ruang, tata letak, fungsi sosial, dan/atau lansekap
kembali fungsi ruang, nilai budaya, dan penguatan informasi tentang cagar
75
Hasil wawancara dengan Bapak Yulius Efendi, selaku bagian Program Dinas Pariwisata
Kota Jambi, pada tanggal 22 Desember 2021.
59
dan kawasan cagar budaya untuk disesuaikan dengan kebutuhan masa kini
Abdul Kahar dan Makam Belanda yang berisikan denah dan histori kawasan
c. Lahan parkir dapat diarahkan di depan Makam karena selain tersedia lahan
yang cukup luas dan memiliki lahan yang datar salian itu juga lahan parkir ini
Danau Sipin yang ada serta lahan terbuka hijau yang dimanfaatkan sebagai
kawasan outbond.
60
3. Pemanfaatan
pelatihan. Di samping itu diberikan juga fasilitas melalui promosi cagar budaya
pendapatan masyarakat.
4. Pengelolaan
memanfaatkan cagar budaya dapat menambah nilai sejarah dan nilai ekonomi bagi
masyarakat disekitarnya.
76
Hasil wawancara dengan Bapak Yulius Efendi, selaku bagian Program Dinas Pariwisata
Kota Jambi, pada tanggal 22 Desember 2021.
77
Hasil wawancara dengan Bapak Yulius Efendi, selaku bagian Program Dinas Pariwisata
Kota Jambi, pada tanggal 22 Desember 2021.
61
dapat menjamin agar cagar budaya dapat dilindungi dan dimanfaatkan; (d)
(b) melakukan koordinasi pelestarian secara lintas sektor, (c) menghimpun data
status cagar budaya, (d) membuat peraturan pelestarian, (e) melakukan penyidikan
kasus pelanggaran hukum, (f) mengelola cagar budaya, (g) mendirikan dan
membubarkan UPT, dan (h) menghentikan prose pemanfaatan ruang atau proses
perbatasan dengan negara tetangga, (c) menetapkan cagar budaya sebagai cagar
budaya nasional, (d) mengusulkan cagar budaya nasional sebagai sebagai warisan
62
budaya dunia, dan (e) menetapkan norma, standar, dan kriteria pelestarian cagar
budaya.
Kota Jambi. Pengelolaan dilakukan oleh badan pengelola yang dibentuk oleh
pengelola ini dapat terdiri dari unsur pemerintah pusat dan/atau pemerintah
1. Faktor Internal:
makam Raden Mattaher, makam Belanda di Kota Jambi adalah masalah anggaran.
angka dan dinyatakan dalam unit monster yang meliputi seluruh kegiatan
perusahaan untuk jangka waktu (periode) tertentu dimasa yang akan datuan uang,
oleh karena rencana disusun dinyatakan dalam bentuk unit monster, maka
63
kegiatan dan satuan uang menepati posisi penting dalam arti segala kegiatan akan
makam bersejarah di Kota Jambi dapat dijelaskan oleh Bapak Yulius Efendi
selaku staf bagian Program Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi
Pada tahun 2019 anggaran dana yang dialokasikan untuk cagar budaya
2. Faktor Eksternal:
dengan Bapak Yulius Efendi selaku bagian staf Dinas Pariwisata Kota Jambi
a. Kesadaran masyarakat akan hak dan kewajiban dalam pelestarian cagar budaya
masih lemah
79
Hasil wawancara dengan Bapak Yulius Efendi selaku staf bagian Program Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi.
65
b. Daya Tarik atau Nilai Jual yang Kurang terhadap kunjungan Makam Abdul
B. Kesimpulan
C. Saran
berikut :
1. Sebaiknya perlu adanya komunikasi dan koordinasi yang baik antara Balai
Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jambi dengan pihak terkait, agar dalam
66
67
tentang cagar budaya, yaitu menjaga kelestarian cagar budaya dan melibatkan
masing.
yang harus dilestarkan demi generasi sekarang dan yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
1. Literatur :.
Imam, Gunawan.. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi
Aksara. 2013.
Irhas Fansuri. Dosen Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Jambi,
kepada Liputan6.com, Kamis, 7 November 2019.
34
Riyanto Adi. Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum, Jakarta : Granit. 2010.
3. Peraturan Perundang-Undangan :
Peraturan Daerah Provinsi Jambi Nomor 7 Tahun 2013 Tentang Pelestarian Dan
Pengenbangan Budaya Melayu Jambi.
4. Sumber lainnya :
Dhani, Oga Umar. 2016. “Peranan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB)
Aceh dalam Pelestarian Situs-situs Bersejarah di Kota Banda Aceh” Tesis
Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh.
Ihlas Yudin. Cagar Budaya di Gorontalo sebagai Laboratorium Pembelajaran
Sejarah dan Kearifan Lokal. Other Thesis, Universias Negeri Gorontalo.
2004.
Laila Anjil Hasanah, 2016. Peran Balai Pelestarian Cagar Budaya Dalam
Pelestarian Cagar Budaya Rumah Batu Olak Kemang, Kecamatan Danau
Teluk, Kota Jambi. Skripsi Universitas Islam Negeri Jambi.
https://www.belajarkemendikbud.go.id/PetaBudaya/Repositorys/cagar_budaya/.
https://www.artikelsiana.com /2014/10/Pengertian.Peran-Definisi-Fungsi.Apa-
Itu,hlm,Diakses Tanggal 17 April 2021, 12:21.
http://demokrasipancasilaindonesia.blogspot.com/2014/12/pengertian-pemerintah-
dan pemerintahan.html.
http//,kebudayaan,kemdikbud,go.id/bpnbtanjungpinang/2015/04/29/peninggalan-
peninggalan-cagar budaya Jambi,Diakses tanggal 23/04/2021.
http//.liputan 6.com.
https//peninggalan-peningagalan-cagar budaya Jambi, Diakses tanggal 23/03
/2021.
https://belajar.kemdikbud.go.id/PetaBudaya/Repositorys/cagar_budaya/.
https://tribunjambitravel.tribunnews.com/2021/01/18/9-cagar-budaya-yang-
terdapat-di-kota-jambi-makam-belanda-hingga-bunker-jepang.
36
DAFTAR INFORMAN
1. Nama : Irwan
Umur : 46 tahun
Pekerjaan : Tani
Jabatan : Juru Kunci Makam Raden Mattaher dan Makam Abdul Kahar.
4. Nama : Saman
Umur : 60 tahun
Pekerjaan : Swasta
Jabatan : Juru kunci makam Belanda